• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nyeri dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan Pada Kala I Di Klinik Bersalin Delima Medan Belawan Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Nyeri dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan Pada Kala I Di Klinik Bersalin Delima Medan Belawan Tahun 2014"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

NYERI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI PERSALINAN KALA I DI KLINIK BERSALIN

DELIMA MEDAN BELAWAN TAHUN 2014

EMELIA APRIANI TAMPUBOLON NIM : 135102032

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

Nyeri dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan Pada Kala I Di Klinik Bersalin Delima Medan Belawan

Tahun 2014

ABSTRAK

Emelia Apriani Tampubolon

Latar Belakang : Nyeri merupakan salah satu mekanisme pertahanan alami yaitu suatu peringatan tentang adanya bahaya. Pada kehamilan, serangan nyeri memberitahukan kepada ibu bahwa ia tengah mengalami kontraksi rahim. Tingkat nyeri persalinan digambarkan dengan intensitas nyeri yang dipersepsikan olah ibu saat roses persalinan. Intensitas nyeri tergantung dari sensasi keparahan nyeri itu sendiri.

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui dan memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya nyeri persalinan kala I di Klinik Bersalin Delima Medan Tahun 2014.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan

cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 33 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling. Analisa data digunakan univariat.

Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan mayoritas yang mengalami nyeri persalinan usia 17-25 tahun (51,5%), status pekerjaan ibu yang tidak bekerja (81,8%), status pendidikan pada tingkat pendidikan SMA (69,7%), dan dari jumlah anak ibu yang telah mempunyai satu atau dua anak (skundigravida) (54,5%). Dari intensitas nyeri persalinan mengalami nyeri pada tingkat sedang (75,8%). Dari faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan kala I berdasarkan faktor dukungan keluarga dan sosial (M=0,85 ; SD=0,36), faktor pengalaman nyeri persalinan sebelumnya (M=0,73 ; SD=0,45), dan faktor makna nyeri (M=0,42; SD=0,50).

Kesimpulan : Hasil penelitian menyatakan bahwa intensitas nyeri persalinan pada kala I berada pada rentang 3-5 (nyeri sedang), dari faktor nyeri yang paling mempenaruhi nyeri persalinan adalah faktor dukungan keluarga sosial, faktor pengalaman nyeri sebelumnya, dan faktor makna nyeri . Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk membantu ibu inpartu dalam proses persalinannya terutama dalam membantu mengurangi rasa nyeri dalam persalinan.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat dan karunia-NYA, peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang

berjudul “Nyeri dan Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi Nyeri Persalinan Kala I di Klinik Bersalin Delima Medan Tahun 2014”.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, peneliti banyak menerima bantuan

moril maupun materil dari berbagai pihak, untuk itu peneliti ingin mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Dr. Dedi Ardinata, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara.

2. Nur Asnah Sihotang, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku ketua Program Studi D-IV

Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara.

3. Ikhsanuddin A. Harahap, SKp., MNS., Selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, bantuan, dan arahan dalam penyusunan karya tulis

ilmiah ini.

4. Erniyati, SKp., MNS., selaku dosen Penguji I yang telah memberikan

masukan dan saran demi perbaikan karya tulis ilmiah ini.

5. Hj. Idau Ginting, SST, M,Kes., selaku dosen Penguji II yang telah

memberikan masukan dan saran demi perbaikan karya tulis ilmiah ini.

6. Seluruh dosen, staff dan pegawai administrasi program D-IV Bidan pendidik

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

7. Kepada orangtua terkasih , kakak dan abang saya yang telah banyak

(5)

doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis dalam membuat proposal karya

tulis ilmiah ini.

8. Seluruh teman mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara dan semua pihak yang telah membantu saya

dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang tidak dapat peneliti sebutkan

satu per satu.

Peneliti menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

sempurna baik isi maupun susunan bahasa. Untuk itu penulis menerima kritik dan

saran yang bersifat membangun dalam kesempurnaan karya tulis ilmiah nantinya.

Medan, Juni 2014 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR SKEMA ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II Tinjauan pustaka A. Konsep Nyeri ... 4

1. Pengertian ... 4

2. Jenis-Jenis Nyeri ... 5

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri ... 6

4. Klasifikasi Nyeri ... 6

5. Pengkajian Nyeri ... 8

(7)

2. Faktor-Faktor Dalam Persalinan ... 10

3. Kala Persalinan ... 10

C. Nyeri Persalinan ... 12

1. Pengertian ... 12

2. Fisiologi Nyeri Persalinan ... 12

3. Tingkat Nyeri Dalam Persalinan ... 14

4. Penyebab Rasa Nyeri ... 15

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Respon Terhadap Nyeri Persalinan ... 17

D. Penatalaksanaan Nyeri Persalinan ... 19

1. Metode Farmakologis ... 19

2. Metode Nonfarmakologis ... 20

BAB III Kerangka Konsep A. Kerangka Konsep ... 23

B. Definisi operasional ... 24

BAB IV Metodologi Penelitian A. Desain Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Tempat Penelitian... 25

D. Waktu Penelitian ... 25

E. Etika Penelitian ... 26

F. Instrumen Penelitian... 26

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 27

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 27

(8)

1. Pengolahan Data ... 28

2. Analisa Data ... 28

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 29

1. Karakteristik Responden ... 29

2. Intensitas Nyeri Persalinan ... 30

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan Kala I ... 31

a. Faktor Makna Nyeri ... 31

b. Faktor Pengalaman Nyeri Sebelumnya ... 32

c. Faktor Dukungan Keluarga dan Sosial ... 33

B. Pembahasan ... 34

1. Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan Kala I Berdasarkan Makna Nyeri ... 34

2. Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan Kala I Berdasarkan Pengalaman Nyeri Persalinan Sebelumnya ... 35

3. Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan Kala I Berdasarkan Dukungan Keluarga dan Sosial ... 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 38

(9)
(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan Nyeri Akut Dan Kronis ... 7

Tabel 3.1. Defenisi Operasional ... 24

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Karakteristik Responden ... 29

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri Persalinan Di Klinik Bersalin Delima Medan Belawan Tahun

2014 ... 30

Tabel 5.3 Mean dan Standar Deviasi Berdasarkan Faktor Yang

Mempengaruhi Nyeri Persalinan Kala I Di Klinik Bersalin

Delima Medan Belawan Tahun 2014 ... 31

Tabel 5.4 Mean dan Standar Deviasi Berdasarkan Faktor Makna Nyeri

Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan Kala I Di Klinik Bersalin

Delima Medan Belawan Tahun 2014 ... 32

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Pengalaman

Nyeri Persalinan Sebelumnya Di Klinik Delima Medan Belawan

Tahun 2014 ... 33

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Dukungan

Keluarga Dan Sosial Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan Kala

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Kerangka konsep faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya nyeri

(13)

Daftar lampiran

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2. Lembar Kuesionesr

Lampiran 3. Surat Persetujuan Content Validity

Lampiran 4. Hasil Output Penelitian

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian

Lampiran 6. Surat Izin Melakukan Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Selesai Melakukan Penelitian

Lampiran 9. Surat Pernyataan Editor Bahasa Indonesia

(14)

Nyeri dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan Pada Kala I Di Klinik Bersalin Delima Medan Belawan

Tahun 2014

ABSTRAK

Emelia Apriani Tampubolon

Latar Belakang : Nyeri merupakan salah satu mekanisme pertahanan alami yaitu suatu peringatan tentang adanya bahaya. Pada kehamilan, serangan nyeri memberitahukan kepada ibu bahwa ia tengah mengalami kontraksi rahim. Tingkat nyeri persalinan digambarkan dengan intensitas nyeri yang dipersepsikan olah ibu saat roses persalinan. Intensitas nyeri tergantung dari sensasi keparahan nyeri itu sendiri.

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui dan memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya nyeri persalinan kala I di Klinik Bersalin Delima Medan Tahun 2014.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan

cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 33 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling. Analisa data digunakan univariat.

Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan mayoritas yang mengalami nyeri persalinan usia 17-25 tahun (51,5%), status pekerjaan ibu yang tidak bekerja (81,8%), status pendidikan pada tingkat pendidikan SMA (69,7%), dan dari jumlah anak ibu yang telah mempunyai satu atau dua anak (skundigravida) (54,5%). Dari intensitas nyeri persalinan mengalami nyeri pada tingkat sedang (75,8%). Dari faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan kala I berdasarkan faktor dukungan keluarga dan sosial (M=0,85 ; SD=0,36), faktor pengalaman nyeri persalinan sebelumnya (M=0,73 ; SD=0,45), dan faktor makna nyeri (M=0,42; SD=0,50).

Kesimpulan : Hasil penelitian menyatakan bahwa intensitas nyeri persalinan pada kala I berada pada rentang 3-5 (nyeri sedang), dari faktor nyeri yang paling mempenaruhi nyeri persalinan adalah faktor dukungan keluarga sosial, faktor pengalaman nyeri sebelumnya, dan faktor makna nyeri . Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk membantu ibu inpartu dalam proses persalinannya terutama dalam membantu mengurangi rasa nyeri dalam persalinan.

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Persalinan dan kelahiran merupakan proses fisiologi yang menyertai

kehidupan hampir setiap wanita. Walaupun proses fisiologis, tetapi pada

umumnya menakutkan, karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang

menimbulkan kondisi fisik dan mental yang mengancam jiwa (Nisman, 2011).

Menurut Cunningham (2004), nyeri persalinan sebagai kontraksi miometrium,

merupakan proses fisiologis dengan intensitas yang berbeda pada masing-masing

individu (Judha, Sudarti, Fauziah, 2012).

Dalam perkembangan proses persalinan, kontraksi uterus yang bertambah

panjang dan kuat, maka kekurangan oksigen pada sel-sel akan meningkat. Hal ini

dapat menyebabkan intensitas nyeri meningkat. (Nisman, 2011)

Berdasarkan data Depkes RI, 2009, terdapat beberapa data dari WHO,

UNICEF, UNFPA, dan Bank Dunia menunjukkan angka kematian ibu hingga saat

ini masih berkurang dari 1% per tahun. Pada 2005, sebanyak 536000 perempuan

meninggal dunia akibat masalah persalinan, lebih rendah dari jumlah kematian ibu

tahun 1990 yang sebanyak 576000 perempuan.

Menurut data WHO, sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah

persalinan atau kelahiran. Angka kematian yang tinggi umumnya disebabkan

masih kurangnya pengetahuan tentang sebab dan penanggulangan komplikasi

kehamilan, persalinan dan nifas. (Prawirohardjo, 2009)

Menurut Danuatmadja (2004), hambatan fisik dan psikologis pada ibu saat

(16)

dan kebanyakan ibu mulai merasakan sakit atau nyeri adalah kala I fase aktif,

dalam fase ini kebanyakan ibu merasakan sakit yang hebat karena kegiatan rahim

mulai lebih aktif. Pada fase ini kontraksi semakin lama, semakin kuat, dan

semakin sering.

Dalam penelitian Munawaroh (2009) dengan judul Gambaran Nyeri

persalinan Multigravida di BPS Salamah Pekalongan menunjukan ibu

multigravida sebagian besar mengalami nyeri ringan sebanyak 63% sedangkan

nyeri berat sebanyak 37%.

Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan intensitas nyeri, baik secara

farmakologi maupun nonfarmakologi. Manajemen nyeri secara farmakologi lebih

efektif dibanding dengan metode nonfarmakologi, namun metode farmakologi

lebih mahal, dan berpotensi mempunyai efek kurang baik. Metode

nonfarmakologi antara lain distraksi, biofeed back, hipnosis-diri, mengurangi persepsi nyeri, serta stimulasi kutaneus (masase, mandi air hangat, kompres panas

atau dingin, dan stimulasi saraf elektrik transkutan). Pengendalian nyeri

nonfarmakologi lebih murah, simpel, efektif, dan tanpa efek yang merugikan,

metode ini juga dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan karena ibu dapat

mengontrol perasaannya dan kekuatannya (Judha, Sudarti, Fauziah, 2012).

Dari uraian diatas maka peneliti membuat kesimpulan alasan mengambil

judul yaitu bahwa saat sekarang ini persalinan dengan rasa nyeri meningkat dari

tahun ke tahun.Untuk itu, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

(17)

B.Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, nyeri persalinan dan

faktor-faktor yang memperngaruhi nyeri persalinan pada kala I di Klinik Bersalin

Delima Medan Tahun 2014.

C.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memperngaruhi nyeri

persalinan kala I di Klinik Bersalin Delima Medan Belawan Tahun 2014.

2. Untuk memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan kala

I di Klinik Bersalin Delima Medan Belawan Tahun 2014

D.Manfaat Penelitian

1. Bagi Praktek Kebidanan

Dapat menjadi masukan dalam rangka peningkatan pencapaian penurunan

intensitas nyeri persalinan

2. Bagi Masyarakat

Sebagai bahan masukan khususnya ibu inpartu dalam dan untuk

menangurangi rasa nyeri persalinan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan bacaan bagi institusi pendidikan dalam kegiatan proses belajar

dan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya.

4. Bagi Penulis

Sebagai sarana belajar dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dalam

perkuliahan ke dalam permasalahan yang ada di tengah masyarakat, serta

menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor yang

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP NYERI

1. Pengertian

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak

menyenangkan akibat kerusakan jaringan yan aktual dan potensial (Judha,

Sudarti, Fauziah, 2012). Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari

bantuan perawatan kesehatan (Smelter & Bare, 2002). Menurut Smelter & Bare

(2002), International Association for the Study of Pain (IASP) mendefenisikan nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman emosi yang tidak

menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau

yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan (Judha,

Sudarti, Fauziah, 2012).

Caffery sebaimana dikutip oleh Potter & Perry (2005), menyatakan nyeri

adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan

terjadi kapan saja ketika seseorang mengatakan bahwa ia merasa nyeri. Rasa

nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh, timbul bila ada jaringan rusak

dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan memindahkan stimulus

nyeri. Nyeri seringkali dijelaskan dalam istilah proses distruktif, jaringan seperti

ditusuk-tusuk, panas terbakar, melilit seperti emosi, perasaan takut, mual dan

mabuk (Judha, Sudarti, Fauziah, 2012).

Berikut adalah pendapat beberapa ahli mengenai pengertian nyeri:

a. Artur C Curton (1983), mengatakan bahwa nyeri merupakan suatu

(19)

menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan

rangsangan nyeri.

b. Mc. Coffery (1979), mendefinisikan nyeri sebagai suatu keadaan yang

mempengarui seseorang yang keberadaannya diketahui hanya jika

orang tersebut pernah mengalaminya.

c. Weifsel Feurst (1974), mengatakan nyeri merupakan suatu perasaan

menderita secara fisik dan mental atau perasaan yang bisa

menimbulkan ketegangan. (Maryunani, 2010)

2. Jenis-Jenis Nyeri

Menurut Price & Wilson (2005), mengklasiifikasikan nyeri berdasarkan

lokasi atau sumber, antara lain :

a. Nyeri somatik superfisial (kulit), yaitu nyeri kulit berasal dari struktur

superfisial kulit dan jaringan subkutis. Nyeri sering dirasakan sebagai

penyengat, tajam, meringis, atau seperti terbakar, dan apabila pembuluh

darah ikut berperan menimbulkan nyeri, sifat nyeri menjadi berdenyut.

b. Nyeri somatik dalam, nyeri yang berasal dari otot, tendon, ligamentu,,

tulang, sendi dan arteri.

c. Nyeri visera, nyeri berasal dari organ-organ tubu, terletak di dinding otot

polos organ-organ berongga. Mekanisme utama yang menimbulkan nyeri

visera adalah peregangan atau distensi abnormal dinding atau kapsul

organ, iskemia dan peradangan.

d. Nyeri alih, nyeri yang berasal dari salah satu daerah tubuh tetapi

dirasakan terletak didaerah lain.

e. Nyeri neuropati, nyeri yang sering memiliki kualitas seperti terbakar,

(20)

stres, emosi, atau fisik (dingin , kelelahan), dan mereda oleh relaksasi.

(Judha, Sudarti, Fauziah, 2012)

3. Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi Nyeri

Beberapa faktor yang memperngaruhi nyeri menurut Perry & Potter (2005),

antara lain :

a. Usia

b. Jenis kelamin

c. Kebudayaan

d. Makna nyeri

e. Perhatian

f. Ansietas

g. Keletihan

h. Pengalaman sebelumnya

i. Gaya koping

j. Dukungan keluarga dan sosial (Judha, Sudarti, Fauziah, 2012)

4. Klasifikasi Nyeri

Klasifikasi nyeri umumnya dibagi 2, yaitu :

a. Nyeri akut : merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat

menghilang, tidak melebihi 6 bulan, dan ditandai adanya peningkatan

tegangan otot.

b. Nyeri kronis : merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan,

(21)

Nyeri kronis dibagi lagi menjadi nyeri terminal, sindrom nyeri kronis dan

psikosomatik (Maryunani, 2010).h,

Tabel 1. Perbandingan Nyeri Akut dan Kronis

Karakteristik Nyeri Akut Nyeri Kronik

Tujuan /

keuntungan

Memperingatkan adanya cedera atau masalah

Tidk ada

Serangan Mendadak Terus/menerus atau

intermiten Letaknya Superfisial, pada permukaan kulit,

bersifat lokal

Dapat bersifat superfisial ataupun dalam, dapat berasal dari organ-organ dalam, mulai dari otot dan bagian lain

Manajemen tatalaksana

Obat analgetik sebagai alternatif Mengobati dan memperbaiki penyebab sebagai alternatif utama

Intensitas Ringan – berat Ringan – Berat Durasi Singkat (beberapa detik – 6 bulan) Lama ( > 6 bulan) Respon otonom -Konsisten dengan respon stres

-Frekuensi jantung meningkat -Tekanan darah meningkat -Dilatasi pupil

-Otot-otot menegang -Mortilitas usus turun -Saliva berkurang

Sistem tubuh mulai beradaptasi. Dapat berupa lokas adaptasi sindrom ataupun general adaptasi sindrom

Komponen psikologis

Ansietas -Depresi

-Mudah marah -Menarik diri -Gangguan tidur -Libido turun -Nafsu makan turun

Contoh Nyeri bedah, trauma Nyeri kanker, neuralgia trigeminal

(22)

5. Pengkajian Nyeri

Beberapa skala atau pengukuran nyeri, yaitu :

a. Skala Deskripsi Intensitas Nyeri Sederhana (Simple Descriptive Pain

Intensity Scale)

b. Skala Analog Visual (Visual Analog Sc

(23)

B. PERSALINAN 1. Pengertian

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup

dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. (Prawirohardjo, 2002).

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar

dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika proses terjadi pada usia

kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai penyulit.

Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan

perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan

lahirnya plasenta secara lengkap (JNPK-KR, 2008).

Tanda-tanda persalinan :

a. Kontraksi uterus terjadi dengan interval yang teratur. Mula-mula timbul

setiap 20 atau 30 menit, makin lama makin sering. Dengan semakin

lanjurnya persalinan, maka kontraksi menjadi tambah kuat dan tambah

lama.

b. Kontraksi uterus dirasakan nyeri

c. Dapat diraba uterus yang mengeras

d. Nyeri yang dirasakan baik dibelakang maupun didepan abdomen

e. Pembukaan serviks

f. Bagian terbawah janin turun

g. Pada waktu tidak adanya his kepala terfixasi

(24)

2. Faktor-faktor dalam persalinan

a. Power

- His (kontraksi otot rahim)

- Kontraksi otot dinding perut

- Kontraksi diafragma pelviks atau kekuatan mengedan

- Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum

b. Passanger

- Janin dan plasenta

c. Passage

- Jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang

3. Kala Persalinan

a. Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur

dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) sehingga serviks membuka

lengkap (10 cm). Kala I persalinan dibagi atas 2 fase, yaitu :

1) Fase laten, dimulai awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan

pembukaan serviks secara bertahap. Berlangsung hingga serviks

membuka kurang dari 4 cm. Fase laten umumnya berlangsung hamper

atau hingga 8 jam.

2) Fase aktif,

- Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara

bertahap (kontraksi diangap adekuat/memadai jika terjadi tiga kali

atau lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsung selama 40 detik

(25)

- Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap 10 cm,

akan terjadi dengan kecepatan rata – rata 1 cm per jam (nulipara

atau primigravida) atau lebih dari 1 sampai 2 cm (multipara).

- Terjadi penurunan bagian terbawah janin (JNPK-KR Depkes RI,

2008)

b. Kala II, Persalinan kala dua dimulai ketika pembukaan serviks sudah

lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua disebut

juga kala pengeluaran bayi (JNPK-KR Depkes RI, 2008)

Proses ini biasanya berlangsung selama 2 jam pada primi dan 1 jam pada

multi (Yeyeh, 2009)

c. Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang

berlangsung tidak lebih dari 30 menit (Saifuddin, 2008)

Menurut JNPK-KR Depkes RI (2008; h. 96), tanda – tanda lepasnya

plasenta mencakup beberapa atau semua hal berikut ini: Perubahan

bentuk dan tinggi fundus, tali pusat memanjang, semburan darah

mendadak dan singkat.

d. Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post

partum (Saifuddin, 2008; h. 101).

Menurut Manuaba (2010; h. 174, 192), Kala IV dimaksud-kan untuk

melakukan observasi karena perdarahan post partum paling sering terjadi

(26)

C. NYERI PERSALINAN 1. Pengertian

Nyeri merupakan salah satu mekanisme pertahanan alami yaitu suatu

peringatan tentang adanya bahaya. Pada kehamilan, serangan nyeri

memberitahukan kepada ibu bahwa ia tengah mengalami kontraksi rahim.

Persalinan tanpa nyeri adalah kejadian yang berbahaya seperti halnya silent coronary thrombosis. Pada persalinan yang normal, nyeri tersebut hilang-timbul (intermiten). Serangan nyeri mulai terasa ketika kontraksi mencapai

puncaknya, dan menghilang setelah uterus mengadakan relaksasi. Derajat

nyeri bervariasi pada tiap-tiap pasien, pada pasien yang sama dalam

persalinan berikutnya dan pada tahap-tahap yang berbeda dalam persalinan

yang sama. Pada sebagian kasus, kontaksi uterus tidak menimbulkan nyeri.

(Willian & Oxorn, 2010).

Menurut Cunningham (2004), nyeri persalinan sebagai kontraksi

miometrium, merupakan proses fisiologis dengan intensitas yang berbeda

pada masing-masing individu. (Judha, Sudarti, Fauziah, 2012).

2. Fisiologi Nyeri Persalinan

Beberapa teori yang menjelaskan mekanisme nyeri, yaitu :

a. Menurut Murray (1998) & Stabels (1999), nyeri berdasarkan tingkat

kedalaman dan letaknya.

Rasa nyeri yang dialami selama persalinan memiliki dua jenis menurut

sumbernya, yaitu nyeri visceral dan nyeri somatik. Nyeri visceral adalah

(27)

persalinan kala I. Nyeri somatic adalah nyeri yang dialami ibu pada akhir

kala I dank ala II persalinan.

Nyeri disebabkan oleh :

- Peregangan perineum, vulva

- Tekanan uteri servikal saat kontraksi

- Penekanan bagian terendah janin secara progresif pada fleksus

lumboskral, kandung kemih, usu dan struktur sensitive panggul yang

lain.

b. Teori Kontrol Gerbang (Gate Control Theory)

Berdasarkan teori ini serabut syaraf mentransmisikan rasa nyeri ke

spinal cord, yang hasilnya dapat dimodifikasi di tingkat spinal cord

sebelum di transmisikan ke otak. Sinap-sinap pada dorsal horn berlaku

sebagai gate yang tertutup untuk menjaga impuls sebelum mencapai otak

atau membuka untuk mengizinkan impuls naik ke otak.

Teori Gate Control menyatakan bahwa selama proses persalinan

impuls nyeri berjalan dari uterus sepanjang serat-serat syaraf besar kea

rah uterus ke substansia gelatinosa di dalam spinal kolumna, sel-sel

transmisi memproyeksikan pesan nyeri ke otak. Adanya stimulasi (seperti

vibrasi, mengisok-gosok atau massage) mengakibatkan pesan yang

berlawanan yang lebih kuat, cepat dan berjalan sepanjang serat syaraf

kecil. Pesan yang berlawanan ini menutup gate di substansi gelatinosa

lalu memblokir pesan nyeri sehingga otak tidak mencatat pesan nyeri

(28)

Mekanisme secara intrinsik pada nyeri persalinan kala I seluruhnya

terjadi pada uterus dan adnexa selama kontraksi berlangsung. Beberapa

penelitian awal menyatakan nyeri disebabkan karena:

- Penekanan pada ujung-ujung saraf antara serabut otot dari korpus

fundus uterus.

- Adanya iskemik miomerium dan serviks karena kontraksi sebagai

konsekuensi dari pengeluaran darah dari uterus atau karena adanya

vasokontriksi akibat aktivitas berlebihan dari saraf simpatis.

- Adanya proses peradangan pada otot uterus

- Kontraksi pada serviks dan segmen bawah rahim menyebabkan rasa

takut yang memacu aktivitas berlebih dari system saraf simpatis.

- Adanya dilatasi dari serviks dan segmen bawah rahim. Banyak data

yang mendukung hipotesis nyeri persalinan kala I terutama

disebabkan karena dilatasi serviks dan segmen bawah rahim oleh

karena adanya dilatasi, peregangan dan kemungkinan robekan

jaringan selama kontraksi.

3. Tingkat Nyeri Dalam Persalinan

Menurut Bustan (1997), Nyeri persalinan merupakan pengalaman

subyektif akibat timbulnya perubahan fungsi organ tubuh yang terlihat dalam

menentukan kemajuan persalinan melalui jalan lahir.

Menurut Kozer (2000), tingkat nyeri persalinan digambarkan dengan

intensitas nyeri yang dipersepsikan olah ibu saat roses persalinan. Intensitas

(29)

Intensitas rasa nyeri persalinan bisa ditentukan dengan cara

menanyakan tingkatan intensitas atau merajuk pada skala nyeri. Hal ini

dilakukan ketika ibu tidak dapat menggambarkan rasa nyeri. Contohnyaq,

skala 0-10 (skala numeric), skala deskriptif yang menggambarkan intensitas

tidak nyeri sampai nyeri yang tidak tertahankan, skala dengan gambar kartun

profil wajah dan sebagainya.

Intensitas nyeri rata-rata ibu bersalin kala I fase aktif digambarkan

dengan skala VAS sebesar 6,7 sejajar dengan intensitas berat pada skala

deskriptif (Judha, Sudarti, Fauziah, 2012).

4. Penyebab Rasa Nyeri

Rasa nyeri persalinan muncul karena:

a. Kontraksi otot rahim

Kontraksi rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan servikm serta

iskemia rahim akibat kontraksi arteri miometrium. Karena rahim

merupakan organ internal maka nyeri yang timbul disebut nyeri visceral.

b. Regangan otot dasar panggul

Jenis nyeri ini timbul pada saat mendekati kala II. Tidak seperti nyeri

visceral, nyeri ini terlokalisir di daerah vagina, rectum dan perineum,

sekitar anus. Nyeri kenis ini disebut nyeri somatic dan disebabkan

peregangan struktur jalan lahir bagian bawah akibat penirunan bagian

(30)

c. Episiotomy

Ini dirasakan apabila ada tindakan episiotomy, laserasi maupun rupture

pada jalan lahir

d. Kondisi Psikologis

Nyeri dan rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa cemas.

Takut, cemas dan tegang memicu produksi hormone prostatglandin

sehingga timbul stress. Kondisi stress dapat mempengaruhi kemampuan

tubuh menahan rasa nyeri. (Judha, Sudarti, Fauziah, 2012).

Sebab-sebab rasa nyeri dalam persalinan menurut William & Oxorn

(2010), yaitu :

a. Anoksia myometrium : kontraksi otot selama periode anoksia

relative menyebabkan rasa nyeri. Kalau relaksasi uterus antara

saat-saat terjadinya kontraksi tidak cukup untuk memungkinkan

oksigenasi yang adekuat, maka beratnya rasa nyeri semakin

bertambah.

b. Peregangan serviks : peregangan serviks menyebabkan rasa nyeri

yang terutama terasa pada bagian punggung

c. Penekanan pada ganglia saraf yang berdekatan dengan serviks dan

vagina

d. Tarikan pada tuba, ovarium dan peritoneum

e. Tarikan dan peregangan pada ligamentum penyangga

(31)

g. Distensia otot-otot dasar panggul dan perineum

Kala I, rasa nyeri terutama disebabkan oleh kontraksi uterus,

penipisan segmen bawah uterus, dan dilatasi serviks. Kala II, nyeri

timbul dari dua arah. Sumber pertama adalah peregangan vagina,

vulva dan perineum; dan sumber kedua myometrium yang

berkontraksi. Kala III, nyeri disebabkan lewatnya plasenta melalui

serviks ditambah dengan nyeri yang dihasilkan oleh kontraksi uterus.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi respon terhadap Nyeri Persalinan

a. Budaya

Budaya mempengaruhi sikap ibu pada saat bersalin (Pilliteri, 2003).

Menurut Mulyati (2002) menjelaskan bahwa budaya mempengaruhi

ekspresi nyeri intranatal pada ibu primipara. Penting bagi perawat

maternitas untuk mengetahui bagaimana kepercayaan, nilai, praktik

budaya mempengaruhi seorang ibu dalam mempresepsikan dan

mengekspresikan nyeri persalinan.

b. Emosi (cemas dan takut)

Stres atau rasa takut ternyata secara fisiologis dapat menyebabkan

kontraksi uterus menjadi terasa semakin nyeri dan sakit dirasakan.

Karena saat wanita dalam kondisi inpartu tersebut mengalami stress

maka secara otomatif tubuh akan melakukan reaksi defensif sehingga

secara otomatis dari stress tersebut merangsang tubuh mengeluarkan

hormon stressor yaitu hormon Katekolamin dan hormon Adrenalin,

Katekolamin ini akan dilepaskan dalam konsentrasi tinggi saat

persalinan, jika calon ibu tidak bisa menghilangkan rasa takutnya

(32)

dengan “bertempur atau lari’ (“fight or flight”). Dan akibat respon tubuh tersebut uterus menjadi semakin tegang sehingga aliran darah dan

oksigen ke dalam otot-otot uterus berkurang karena arteri mengecil dan

menyempit akibatnya adalah rasa nyeri yang tak terelakkan.

Maka dari itu, ketika ibu yang sedang melahirkan ini dalam keadaan

rileks yang nyaman, semua lapisan otot dalam rahim akan bekerja sama

secara harmonis seperti seharusnya. Dengan begitu persalinan akan

berjalan lancar, mudah dan nyaman. (Judha, Sudarti, Fauziah, 2012).

c. Pengalaman Persalinan

Menurut Bobak (2000) pengalaman melahirkan sebelumnya juga dapat

mempengaruhi respon ibu terhadap nyeri. Bagi ibu yang mempunyai

pengalaman yang menyakitkan dan sulit pada persalina sebelumnya,

perasaan cemas dan takut pada pengalaman lalu akan mempengaruhi

sensitifitasnya rasa nyeri.

d. Support system

Dukungan dari pasangan, keluarga maupun pendamping persalinan dapat

membantu memenuhi kebutuhan ibu bersalin,juga membantu mengatasi

rasa nyeri (Martin, 2002).

e. Persiapan persalinan

Persiapan persalinan tidak menjamin persalinan akan berlangsung tanpa

nyeri. Namun, persiapan persalinan diperlukan untuk mengurangi

perasaan cemas dan takut akan nyeri persalinan sehingga ibu dapat

memilih berbagai teknik atau metode latihan agar ibu dapat mengatrasi

(33)

D. PENATALAKSANAAN NYERI PERSALINAN

Nyeri pada saat melahirkan memiliki derajat yang paling tinggi

diantara rasa nyeri yang lain seperti patah tulang atau sakit gigi. Banyak

perempuan yang belum siap memiliki anak karena membayangkan rasa sakit

yang akan dialami saat melahirkan nanti.

Berikut ini penatalaksanaan Nyeri persalinan:

1. Metode Farmakologis

Berbagai agen farmakologi digunakan sebagai manajemen nyeri.

Biasanya untuk menghilangkan nyeri digunakan analgesik, yang terbagi

menjadi dua golongan yaitu analgesik non narkotik dan analgesik narkotik,

pilihan obat tergantung dari rasa nyeri (Kee dan Hayes, 1997). Namun

penggunaan obat sering menimbulkan efek samping dan kadang obat tidak

memiliki kekuatan efek yang diharapkan (Burroughs, 2001)

Penatalaksanaan farmakologis pada nyeri persalinan meliputi

analgesia yang menurunkan dan mengurangi rasa nyeri dan anesthesia yang

menghilangkan sensasi bagian tubuh baik parsial maupun total (Piliteri,

2003). Berbagai pilihan pernatalaksanaan farmakologis antara lain:

a. Analgesia narkotik (Mereperidine, Nalbuphine, Butorphanol, Morfin

Sulfate Fentanyln

b. Analgesia regional (Epidural, spinal dan kombinasinya)

c. ILA ( Intra Thecal Labor Analgesia )

(34)

sakitnya hilang tapi mengedannya bisa, yang dapat dicapai dengan

menggunakan obat-obat anesthesia. Keuntungan yang di perdapat

dengan program ILA :

- Cepat dan memuaskan. Mula kerja cepat, memberikan analgesia

penuh, blok bilateral, serta ketinggian blok dapat diatur.

- Keamanan. Dosis yang digunakan sangat kecil, sehingga resiko

toksisitas karena anestetik lokal, seperti total spinal, tidak berarti atau

tidak ada sama sekali.

- Fleksibel. Pasien dalam fase laten persalinan dapat diberikan fentanil

atau sulfentanil intrathecal ( single shot ) dan dibiarkan bejalan-jalan.

Pada multipara dengan pembukaan serviks diatas 8 cm dapat

diberikan dosis tunggal petidin atau gabungan narkotik dan anestetik

lokal intrathecal untuk menghasilkan analgesia yang cepat dan penuh

selama fase aktif persalinan dan kelahiran.

a) Anestesia local (infiltrasi local dengan injeksi lidochaine pada

perineum dan blok syaraf pudendal)

b) Anesthesia umum (Thiopental intravena)

2. Metode Nonfarmakologis

a. Intervensi bukan manual :

- Transcutaneus elektrical nerve stimulation ( TENS).

Elektroda dipasang 2 cm dari dermatom T10-L1 pada kedua sisi dari

prosesus spinosus untuk memberikan efek analgetik pada kala I.

(35)

lewat serabut A dan pelepasan β-endorfin dapat diblok dengan cara

ini. Namun belum terdapat bukti yang menyatakan bahwa metode ini

lebih baik dibandingkan plasebo.

b. Musik.

c. Hidro terapi.

d. Homeo pati.

e. Posisi, postur dan ambulasi.

Posisi-posisi yang dipilih ibu dalam menghadapi persalinan kala I dan II

sangatlah penting. Posisi persalinan, perubahan posisi dan pergerakan

yang tepat akan membantu meningkatkan kenyamanan/ menurunkan rasa

nyeri, meningkatkan kepuasan akan kebebasan untuk bergerak, dan

meningkatkan kontrol diri ibu. Selain itu, posisi ibu juga dapat

mempengaruhi posisi bayi dan kemajuan persalinan.

f. Lingkungan persalinan

g. Acupressure

Akupresur merupakan pengembangan dari teknik akupuntur. Pada

prinsipnya, tujuan kedua perawatan ini tidak berbeda, tergantung dan

jenis keluhan. Keduanya dipakai untuk merangsang titik-titik yang ada di

tubuh, menekan hingga masuk ke sistem saraf. Jika dalam penerapan

akupuntur harus memakai jarum, maka dengan hanya memakai gerakan

dan tekanan jari yaitu jenis tekan putar, tekan titik, dan tekan lurus

akupresur dapat dilakukan (Harper, 2006). Prinsip dari akupresur ini

dikenal sebagai adanya aliran energi vital di tubuh dikenal dengan nama

Chi atau Qi (Cina) dan Ki (Jepang). Aliran energi ini sangat

(36)

h. Acupuncture

Jarum akupunktur dimasukkan sedalam 2,5-3 cm dan diberikan arus

listrik aliran rendah sebesar 2-3 Hz. Efek analgetik didapatkan melalui

pelepasan endorfin atau serotonin dan metensefalin. Namun metode ini

tidak dapat menghilangkan seluruh rasa nyeri dan tidak dapat diprediksi

serta tidak konsisten.

i. Aromatherapy

j. Hypno-birthing

Metode hypno-birthing merupakan salah satu tehnik otohipnosis

(selfhypnosis) atau swasugesti, dalam menghadapi kehamilan dan persiapan melahirkan yang berfungsi membantu para wanita hamil

melalui masa persalinannya dengan cara yang alami, lancar, dan nyaman

(tanpa rasa sakit). Dan yang lebih penting lagi adalah untuk kesehatan

jiwa dari bayi yang dikandungnya.

Sesungguhnya hypno-birthing merupakan tehnik lama yang saat ini dapat dijelaskan dengan penjelasan ilmiah sehingga dapat dilakukan secara

(37)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini menggambarkan faktor-faktor yang

mempengaruhi terjadinya nyeri persalinan. Dari sepuluh faktor nyeri, peneliti hanya

memilih tiga faktor nyeri, yaitu : makna nyeri, pengalaman nyeri sebelumnya, dan

dukungan keluarga dan sosial, di Klinik Bersalin Delima Tahun 2014

[image:37.595.123.521.310.487.2]

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Persalinan Kala I

Faktor yang Mempengaruhi Nyeri

- Makna nyeri

- Pengalaman persalinan sebelumnya

- Dukungan keluarga dan sosial

(38)

B. Definisi Operasional

Agar variabel dapat diukur dengan menggunakan instrument atau alat ukur,

maka variabel diberi batasan. Defenisi operasional ini penting agar pengukuran

variabel dengan pengumpulan data itu konsisten antara sumber data (responden)

yang satu dengan responden yang lain. Jadi defenisi operasional adalah uraian

tentang batasan variabel yang dimaksud.

N

o Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur

Skala ukur

1. Faktor yang mempengaruh i nyeri persalinan Makna nyeri, pengalaman persalinan sebelumnya, dukungan keluarga dan sosial.

Koesioner Ya: 1 Tidak: 0

Nominal

2. Nyeri Persalinan

Pengalaman subjktif akibat timbulnya perubahan fungsi organ tubuh terlihat dalam menentukan kemajuan persalinan melalui jalan lahir.

(39)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui

faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya nyeri persalinan di Klinik Bersalin

Delima Medan Belawan Tahun 2014.

B. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu inpartu skundipara di Lingkungan Klinik Bersalin Delima Medan Belawan Tahun 2014 yang

berjumlah 33 orang.

b. Sampel

Teknik sampel yang digunakan adalah total sampling dengan seluruh populasi dijadikan sampel yaitu 33 responden.

C. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian adalah Klinik Bersalin Delima Medan. Adapun

pertimbangan penentuan lokasi adalah bahwa terdapat ibu inpartum yang akan diteliti faktor intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I di Klinik Bersalin Delima

Medan.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari awal penelitian yaitu dari bulan Maret

(40)

E. Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian ini terlebih dahulu peneliti mengajukan

permohonan kepada Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan

permintaan izin dari pemilik Klinik Bersalin Delima Jln. Yos Sudarso Km. 21,5

Medan Belawan. Kemudian peneliti menemui responden setelah responden mengerti

dan memahami maksud dan tujuan penelitian yaitu bahwa data-data yang diperoleh

dari responden semata-mata digunakan demi perkembangan ilmu pengetahuan, maka

secara sukarela responden menandatangani lembar persetujuan dan pengisian

kuesioner. dan membagikan kuesioner serta menjelaskan bahwa responden dapat

mengundurkan diri dari penelitian setiap saat tanpa ada tekanan ataupun paksaan.

Peneliti menghormati hak responden untuk menjaga kerahasiaan, maka kuesioner

yang diberikan kepada responden diberi kode tanpa mencantumkan nama responden.

Dalam membagikan kuesioner peneliti mendampingi responden dalam pengisian

untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian

kuesioner.

F. Instrumen Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan instrument berupa

lembar kuesioner/angket yang disusun sendiri oleh peneliti dengan arahan dari

pembimbing. Kuesioner untuk data demografi responden meliputi umur, suku dan

pendidikan.

Koesioner tentang faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya nyeri

persalinan kala I terdiri dari: faktor makna nyeri, pengalaman persalinan sebelumnya,

(41)

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

Valid adalah bahwa instrumen sebagai alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Sedangkan reliable artinya instrumen sebagai alat ukur dapat memperoleh hasil ukur yang ajeg (consistant) atau tetap asas. Peneliti menggunakan skala nyeri Faces Pain Rating Scale (skala nyeri wajah) sebagai instrument penelitian yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya sehingga peneliti tidak lagi melakukan uji validitas dan reliabilitas. Peneliti juga menggunakan alat ukur dalam konstruk tidak baku (kuesioner faktor yang mempengaruhi nyeri), yang di uji

validitasnya dengan cara content validity untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam daftar (konstruk) yang di uji oleh seorang bidan yang memiliki pengetahuan

dibidang persalinan.

Uji reliabilitas pada konstruk tidak baku (kuesioner faktor yang

mempengaruhi nyeri) dengan Alpha Cronbach’s yang diolah melalui program

komputerisasi. Apabila nilai Alpha Cronbach’s nya lebih dari 0.6 maka dinyatakan

reliabel. Untuk kuesioner faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan kala I

diperoleh nilai Alpha Cronbach’s sebesar 0,88.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan menggunakan

kuesioner yang diisi oleh responden untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang

memperngaruhi nyeri persalinan kala I. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan

adalah dengan mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi

pendidikan program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU, dan

mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada pimpinan Klinik

(42)

berapa banyak jumlah pasien inpartu yang berasal dari klinik-klinik bersalin yang ada di Wilayah lingkungan klinik tersebut tersebut dan membagikan kuesioner pada

setiap ibu inpartu yang datang. Proses pembagian responden yaitu dengan meminta

persetujuan responden untuk menjadi responden secara sukarela. Setelah responden

bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (Informed Consent), menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya dipersilahkan untuk mengisi lembar kuesioner. Peneliti mendampingi responden

dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam

pengisian kuesioner.

I. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul dilakukan Pengolahan data dilakukan

dengan langkah sebagai berikut :

a. Editing adalah memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh pada saat pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

b. Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf dirubah kedalam angka.

c. Processing adalah Setelah data di coding maka data dari kuesioner dimasukkan kedalam program komputer.

2. Analisa Data

Analisis data dalam penelitian ini adalah univariat dan bersifat deskriptif. Semua variabel dianalisis secara deskriptif dengan menghitung

(43)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian mengenai karakteristik responden,

intensitas nyeri persalinan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan

pada kala I di Klinik Bersalin Delima Belawan Tahun 2014.

1. Karakteristik Responden

Hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 33 responden yang

mengalami nyeri persalinan kala I berdasarkan karakteristik umur responden

satu perdua dari responden pada usia 17-25 tahun (51,5%), status pekerjaan

ibu yang mengalami nyeri persalinan pada ibu inpartu mayoritas ibu yang

tidak bekerja (81,8%), status pendidikan ibu inpartu yang mengalami nyeri

persalinan dua pertiga responden adalah tingkat pendidikan SMA (69,7%),

dan dilihat dari jumlah anak, dan setengah dari responden yang mengalami

nyeri persalinan yaitu pada ibu yang telah mempunyai satu atau dua anak

[image:43.595.110.526.589.753.2]

(skundigravida) (54,5%), sebagaimana dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut ini:

Tabel 5.1.

Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Usia

a. 17-25 tahun b. 26-35 tahun c. 36-45 tahun

17 13 3 51,5 39,4 9,1

Mean = 27,18 SD = 4,41 Min= 21 Max = 39

Status Pekerjaan a. Tidak Bekerja b. Wiraswasta

27 6

(44)

2. Intensitas Nyeri Persalinan

Penelitian yang telah dilakukan pada ibu inpartu kala I di klinik bersalin Delima

Medan Belawan untuk melihat Intensitas nyeri persalinan yang diukur dengan skala

wajah menggunakan Faces Pain Rating Scale.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas nyeri persalinan yang dirasakan oleh

ibu inpartu (M=3,76 ; SD = 1,14). Apabila dilihat berdasarkan kategori intensitas

nyeri persalinan yang dirasakan ibu inpartu sebagian besar berada pada skala 3-5

(75,8%) yang tergolong intensitas nyeri sedang dan satu per tiga dari berada pada

skala 1-2 yang tergolong intensitas nyeri ringan (24,2%), sebagaimana diperlihatkan

[image:44.595.107.525.77.208.2]

pada tabel 5.2 berikut ini :

Tabel 5.2.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Internsitas Nyeri Persalinandi Klinik BersalinDelima Medan

Belawan Tahun 2014

Intensitas Skala Nyeri Frekuensi Persentase (%)

1-2 (Nyeri ringan) 8 24,2

3-5 (Nyeri sedang) 25 75,8

Mean: 3,76 SD:1,14 Min: 2 Max: 5

Total 33 100

Status Pendidikan a. SD

b. SMP c. SMA

Jumlah anak

a. Skundigravida (1-2) b. Multigravida (3-4) c. Grandegravida (>5)

(45)

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan pada Kala I

Penelitian ini menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri

persalinan pada kala I yang di indifikasikan dengan 15 pertanyaan. Dari hasil

penelitian pada 33 responden yang mengalami nyeri persalinan kala I di Klinik

Bersalin Delima Medan Belawan, yang paling mempengaruhi nyeri persalinan

kala I yaitu pada faktor dukungan keluarga dan sosial (M=0,85 ; SD=0,36),

faktor pengalaman nyeri persalinan sebelumnya (M=0,73 ; SD=0,45) dan faktor

makna nyeri (M=0,42 ; SD=0,50).

Tabel 5.3.

Mean dan Standar Deviasi Berdasarkan Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan Kala I di Klinik Bersalin Delima Medan

Belawan Tahun 2014

Pernyataan Mean SD

Faktor makna nyeri 0,42 0,50

Faktor pengalaman nyeri Sebelumnya 0,73 0,45

Faktor dukungan keluarga dan sosial 0,85 0,36

a. Faktor makna nyeri

Hasil penelitian dari 33 orang responden berdasarkan faktor makna nyeri

bahwa yang mempengaruhi nyeri persalinan kala I yang dirasakan ibu inpartu

yaitu perasaan ibu saat ini dalam keadaan rileks daripada proses persalinan

sebelumnya dan pengalaman persalinan sebelumnya mempengaruhi respon

ibu terhadap rasa nyeri saat ini (M=0,88 ; SD=0,33). Dan yang terendah

mempengaruhi nyeri persalinan adalah nyeri yang dirasakan ibu

menimbulkan rasa cemas dan takut yang memicu kepada stres (M=0,06 ;

(46)
[image:46.595.104.532.194.400.2]

Tabel 5.4.

Mean dan Standart Deviasi Responden Berdasarkan Faktor Makna Nyeri Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan Kala I di Klinik

Bersalin Delima Medan Belawan Tahun 2014

No Item Pernyataan Makna Nyeri Mean SD

1 Rasa nyeri dari kontraksi yang hilang timbul membuat ibu letih dalam menghadapi proses persalinan

0,79 0,41

2 Rasa nyeri dari kontraksi yang hilang timbul menjadi motivasi kebahagian ibu untuk menghadapi proses melahirkan bayinya

0,79 0,41

3 Rasa nyeri dari kontraksi yang hilang timbul membuat ibu lebih mudah emosi dan marah

0,70 0,46

5 Apakah rasa nyeri dari kontraksi merupakan suatu perasaan menderita secara fisik dan mental

0,12 0,33

4 Rasa nyeri yang dirasakan ibu menimbulkan rasa cemas dan takut yang memicu kepada stres

0,06 0,24

b. Faktor pengalaman nyeri sebelumnya

Hasil penelitian dari 33 responden berdasarkan faktor pengalaman nyeri

sebelumnya yang dirasakan ibu, yang paling mempengaruhi yaitu perasaan

ibu saat ini dalam keadaan rileks (lebih nyaman) daripada proses persalinan

sebelumnya (M=0,88 ; SD=0,33). Dan yang paling rendah yang

mempengaruhi pada nyeri persalinan yaitu ibu merasakan nyeri yang sama

dengan persalinan sebelumnya (M=0,45 ;SD=0,50), sebagaimana

(47)
[image:47.595.99.533.196.420.2]

Tabel 5.5.

Mean dan Standart Deviasi Responden Berdasarkan Faktor Pengalaman Nyeri Sebelumnya di Klinik Bersalin Delima Medan Belawan

Tahun 2014

No. Item Pernyataan Pengalaman Persalinan Sebelumnya

Mean SD

9 Apakah perasaan ibu saat ini dalam keadaan rileks (lebih nyaman) daripada proses persalinan sebelumnya

0,88 0,33

6 Apakah pengalaman persalinan sebelumnya mempengaruhi respon (perasaan) ibu terhadap rasa nyeri saat ini

0,82 0,39

10 Apakah perasaan cemas dan takut pada pengalaman yang lalu memperngaruhi sensitifitas rasa nyeri yang dirasakan ibu saat ini.

0,67 0,47

8 Apakah nyeri persalinan sekarang lebih kuat dari nyeri persalinan yang lalu

0,55 0,50

7 Ibu merasakan nyeri yang sama dengan persalinan sebelumnya

0,45 0,50

c. Faktor dukungan keluarga dan sosial

Hasil penelitian dari 33 orang responden berdasarkan faktor dukungan keluarga

dan sosial yang mempengaruhi nyeri persalinan kala I yaitu ibu mendapatkan

dukungan, semangat, dan motivasi dari bidan/tenaga kesehatan dalam

menghadapi proses persalinan (M=0,88 ; SD=0,33). Dan yang paling rendah

mempengaruhi nyeri persalinan yaitu keberadaan anak sebelumnya, memotivasi ibu

dalam melahirkan calon adik pada anaknya (M=0,67 ; SD=0,47), sebagaimana

(48)
[image:48.595.106.535.174.466.2]

Tabel 5.7.

Mean dan Standart Deviasi Responden Berdasarkan Faktor Dukungan Keluarga dan Sosial di Klinik Bersalin Delima Medan Tahun 2014

No. Item Pernyataan dukungan keluarga dan social

Mean SD

14 Apakah ibu mendapatkan dukungan, semangat, dan motivasi dari bidan / tenaga kesehatan dalam menghadapi proses persalinan

0,88 0,33

11 Apakah ibu mendapat dukungan, semangat, dan motivasi dari suami / keluarga dalam menghadapi proses persalinan

0,85 0,36

12 Apakah keluarga atau pendamping persalinan membantu memenuhi kebutuhan ibu, dan juga membantu mengatasi rasa nyeri.

0,82 0,39

15 Apakah tindakan/dukungan bidan

mengurangi perasaan cemas dan takut ibu terhadap nyeri persalinan yang akan dihadapi

0,76 0,43

13 Apakah keberadaan anak sebelumnya, memotivasi ibu dalam untuk melahirkan calon adik pada anaknya

(49)

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang diperoleh, pembahasan dilakukan untuk

mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan kala I di Klinik

Bersalin Delima Medan Belawan Tahun 2014.

1. Faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan kala I berdasarkan makna nyeri

Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor makna nyeri yang mempengaruhi

nyeri persalinan kala I di Klinik Bersalin Delima Medan Belawan yaitu rasa

aman dari kontraksi yang hilang timbul membuat ibu letih dalam menghadapi

proses persalinan dan rasa nyeri dari kontraksi yang hilang timbul menjadi

motivasi kebahagiaan ibu untuk menghadapi proses melahirkan bayinya

(M=0,79 ; SD=0,41). Dan paling rendah yang mempengaruhi nyeri persalinan

yaitu rasa nyeri yang dirasakan ibu menimbulkan rasa cemas dan takut yang

memicu kepada stress (M=0,06 ; SD=0,24).

Rasa cemas ini merupakan keadaan mental yang tidak enak berkenaan

dengan sakit yang mengancam atau yang dibayangkan, ditandai oleh perasaan

takut, dan nyeri, dimana pada proses persalinan kala I (kala pembukaan) terdapat

perbedaan antara primigravida, multigravida, skundigravida dan grandegravida.

(Kaplan & Sadock, 2007)

Dari Hasil penelitian yang dilakukan di RS Bersalin Pura Husada Tahun

2012 menunjukkan bahwa dari 18 responden , adapun prosentase kecemasan

pada ibu hamil primigravida lebih besar sebanyak 15 orang (83,3%) jika

dibandngkan dengan kelompok multigravida yang mengalami kecemasan

(50)

2. Faktor yang mempengaruhi terjadinya nyeri persalinan kala I berdasarkan pengalaman persalinan sebelumnya

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari faktor pengalaman

nyeri persalinan sebelumnya yang mempengaruhi nyeri persalinan kala I yaitu

perasaan ibu saat ini dalam keadaan rileks (lebih nyaman) daripada proses

persalinan sebelumnya (M=0,88 ; SD=0,33). Dan paling rendah yang

mempengaruhi nyeri persalinan kala I yaitu ibu merasakan nyeri yang sama

dengan persalinan sebelumnya (M=0,45 ;SD=0,50).

Menurut Bobak (2000, p.253) pengalaman melahirkan sebelumnya juga

dapat mempengaruhi respon ibu terhadap nyeri. Ibu yang pertama kali

melahirkan akan merasa stres atau takut dalam menghadapi persalinan.

Dibandingkan dengan ibu mulgravida, skundigravida, grandegravida yang sudah mempunyai pengalaman melahirkan akan mampu merespon rasa nyeri

tersebut. Ibu yang melahirkan dalam keadaan rileks, semua lapisan otot dalam

rahim akan bekerja sama secara harmonis sehingga persalinan akan berjalan

lancar, mudah dan nyaman.

Berdasarkan data yang diperoleh dari RB Nur Hikmah Desa Kuwaron

Gubug Kabupaten Grobogan didapatkan bahwa selama periode bulan Januari

sampai bulan Maret 2011 jumlah persalinan ada 144 ibu bersalin, dengan ibu

bersalin primigravida 81 (56,25%) jiwa dan ibu multigravida 63 (43,75%) jiwa.

Pada ibu primigravida menyatakan tidak tahan dengan nyeri yang dirasakan. Ibu

merasakan nyeri dibagian perut, pinggang, punggung, dan menjalar ke tulang

belakang. Ibu merasakan sesak nafas saat persalinan dan menghindari berbicara

(51)

darah menjadi naik, denyut jantung meningkat, laju pernapasan meningkat,

kehilangan banyak cairan tubuh, dan kelelahan yang sangat berat.

3. Faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan kala I berdasarkan dukungan keluarga dan sosial

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa dari faktor

dukungan keluarga dan sosial yang mempengaruhi nyeri persalinan kala I yaitu

ibu mendapatkan dukungan, semangat, dan motivasi dari bidan/tenaga kesehatan

dalam menghadapi proses persalinan ( M=0,88 ; SD=0,33). Dan yang paling

rendah mempengaruhi nyeri persalinan kala I yaitu keberadaan anak sebelumnya,

memotivasi ibu dalam untuk melahirkan calon adik pada anaknya (M=0,67 ;

SD=0,47).

Dukungan dalam persalinan seperti pujian, penentraman hati, tindakan

untuk meningkatkan kenyamanan ibu, kontak fisik, penjelasan tentang yang

terjadi selama persalinan dan kelahiran serta sikap ramah yang konstan.

Tugas-tugas tersebut dapat dipenuhi oleh bidan dan keluarga. Namun, pada praktiknya

bidan juga harus melakukan prosedur medis yang dapat mengalihkan perhatian

mereka dari ibu. (Nike Badhi Subeki, SKp, 2003).

Dari hasil penelitian Defiany, dkk (2003) tentang pendamping persalinan

sebagai pengurang rasa nyeri saat bersalin di RS Margono Soekardjo

Purwokerto yang dilakukan pada bulan april 2013 didapatkan hasil dari 30

responden terdapat 19 orang (63,3%) yang persalinannya didampingi dan 11

orang (36,7%) yang tidak didampingi.

Menurut Guyton (1997) Dukungan suami dalam proses persalinan akan

(52)

tenang akan menyebabkan sel-sel neuronnya mensekresi hormon oksitosin yang

reaksinya akan menyebabkan kontraktilitas uterus pada akhir kehamilan untuk

mengeluarkan bayi. Dukungan dalam persalinan seperti pujian, penentraman

hati, tindakan untuk meningkatkan kenyamanan ibu, kontak fisik, penjelasan

tentang yang terjadi selama persalinan dan kelahiran serta sikap ramah yang

(53)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dapat

disimpulkan hasil sebagai berikut :

1. Dari Intensitas nyeri persalinan berada pada rentang 3-5 (75,8%) yang tergolong

intensitas nyeri sedang (M=3,76 ; SD=1,14).

2. Dari faktor makna nyeri yang mempengaruhi nyeri persalinan kala I (M=0,42 ;

SD=0,50)

3. Dari faktor pengalaman persalinan sebelunya yang mempengaruhi nyeri

persalinan kala I (M=0,73 ; SD=0,45)

4. Dari faktor dukungan keluarga dan sosial yang mempengaruhi nyeri persalinan

kala I (M=0,85 ; SD=0,36)

B. Saran

Adapun saran pada penelitian ini yaitu :

1. Bagi praktek kebidanan

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan/informasi kepada para ibu

inpartu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan, dan dapat

membantu para ibu dalam mengurangi rasa nyeri persalinan tersebut.

2. Bagi masyarakat

Khusunya kepada ibu-ibu inpartu supaya mengetahu apa saja yang menjadi

faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan, dan juga kepada keluarga

supaya dapat menjadi faktor pendukung dalam mengurangi nyeri perslinan

(54)

3. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan/ informasi terbaru bagi

dosen/mahasiswa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan.

4. Bagi penulis

Diharapkan dalam pelayanan dapat memberitahu ibu inpartu tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan dan dapat membantu ibu dalam

mengurangi rasa nyeri dalam proses persalinan ibu. Dan dapat memberikan

pengetahuan/informasi terbaru kepada tenaga medis lainnya supaya

bersama-sama membantu tiap ibu inpartu dalam mengurangi nyeri persalinan.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat menjadi panduan untuk melakukan penelitian selanjutnya

dan menambahkan informasi dan pengetahuan terbaru mengenai nyeri

(55)

DAFTAR PUSTAKA

JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta. Jhpiego.

Prawirohardjo. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Indasa Primer Jakarta.

Asnah, Asiah dan Manik. (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan : Program D-IV Bidan Pendidik.

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana

Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC.

Oxorn H, Forte William. 2010. Ilmu Kebidanan: Patologi & Fisiologi Persalinan. Yogyakarta. Andi.

Maryunani Anik. 2010. Nyeri Dalam Persalinan “Teknik dan Cara

Penanganannya”. Jakarta. Trans Info Media.

Judha, dkk. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta. Muha Medika.

Nisman A. Wenny. 2011. Ternyata Melahirkan itu Mudah dan Menyenangkan. Jogyakarta. Andi

Elektrina Oktaliza. 2011. Persepsi Pasien Terhadap Peran Bidan Dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Primiigravida dan Multigravida Trimester III Tentang Nyeri Persalinan di BPS Kecamatan

Medan Area. Universitas Sumatera Utara: Tidak di Publikasikan

Munawah. 2009. Gambaran Nyeri Persalinan Multigravida di BPS Salamah

Pekalongan. Universitas Pembangunan Nasional : Tidak di Publikasikan.

(56)
(57)
(58)
(59)

Daftar Riwayat Hidup

I. Data Pribadi

Nama : Emelia Apriani Tampubolon

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 14 April 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

II. Data Orang Tua

Nama Ayah : L. Tampubolon, SE.

Nama Ibu : T. Pasaribu

III. Data Pendidikan

a. Tahun 1997-1998 : TK Methodist-10 Belawan

b. Tahun 1998-2003 : SD Methodist-10 Belawan

c. Tahun 2003-2006 : SMP Dr. Wahidin Sudirohusodo Medan

d. Tahun 2006-2009 : SMA Swasta Hang Tuah 1 Belawan

e. Tahun 2009-2012 : D-III AKBID Darmo Medan

Gambar

Tabel 5.5.  Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Dukungan
Tabel 1. Perbandingan Nyeri Akut dan Kronis
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 5.1.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian : untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian metode akupresur terhadap nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I fase aktif di klinik bersalin Rita Fadillah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap intensitas nyeri pada ibu primigravida kala I fase aktif persalinan dengan menggunakan penelitian

Intensitas nyeri dalam penelitian ini didefinisikan sebagai gambaran rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu bersalin yang sedang dalam fase kala I persalinan

Hasil penelitian mengenai intensitas nyeri persalinan sebelum diberikan intervensi menunjukkan bahwa nilai rata-rata intensitas nyeri persalinan kala I fase laten sebelum diberikan

Pengaruh komunikasi teurapetik bidan terhadap nyeri persalinan pada ibu bersalin di ruang kebidanan dan bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie. A,

diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada pengurangan rasa nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan

3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Wilayah

Nyeri persalinan merupakan proses fisiologis, terjadinya disebabkan oleh kontraksi uterus yang dirasakan bertambah kuat dan paling dominan terjadi pada kala I fase