EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS
TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)
Studi Kasus di Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Livia NIM : 132114147
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS
TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)
Studi Kasus di Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Livia NIM : 132114147
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit
kembali setiap kali kita jatuh.
-Confusius-
Jangan pernah mudah menyerah ketika Anda sadar bahwa Anda sebenarnya masih
mampu berusaha. Tidak ada kata berakhir sampai Anda benar-benar berhenti
untuk mencoba.
-Haryanto Kandani-
Aku persembahkan skripsi ini untuk:
Papaku Bong Djie Khiong dan Mamaku Po Fu Moi
Adikku Vico dan Juvica
Sahabat dan teman-temanku
Terima kasih atas doa dan dukungan
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS
TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)
Studi Kasus di Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 16 Juni 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2017 Yang membuat pernyataan,
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Livia
Nomor Mahasiswa : 132114147
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS
TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)
Studi Kasus di Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademisi tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2017
Yang menyatakan,
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah stau syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A selaku dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, MM., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing
yang telah membimbing dan memberikan masukan serta saran dalam penulisan
skripsi ini.
5. Nicko Kornelius Putra, SE., M.Sc. dan A. Diksa Kuntara, SE., MFA., QIA
selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak masukan dalam
penulisan skripsi ini.
6. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Ak., QIA., CA selaku Dosen Pembimbing
Dharma yang telah memberikan pengetahuan dan bantuan selama belajar di
Universitas Sanata Dharma.
7. Credit Union Pancur Kasih khususnya Tempat Pelayanan Pemangkat yang sudah memberikan ijin dan menyediakan semua data yang dibutuhkan untuk
penelitian ini.
8. Papa saya Bong Djie Khiong, Mama saya Po Fu Moi, serta adik-adik saya Vico
dan Juvica yang selalu memberikan doa, nasihat, dan dukungan sehingga
penulis selalu termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman Akuntansi 2013, khususnya kelas C dan MPAT kelas F yang
sudah berdinamika bersama selama proses perkuliahan.
10. Sahabat dan teman-teman yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, Linda, Luvi, Rika, Iren, Julia, Eva,
Tika, Agnes, Siska, dan Donny.
11. Semua pihak yang sudah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
ABSTRAK ... xiv
ABSTRACT ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
F. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Koperasi ... 7
B. Credit Union ... 9
C. Laporan Keuangan ... 11
D. Standar Akuntasi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) ... 12
E. Penelitian Terdahulu ... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
A. Sejarah Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat ... 37
B. Visi, Misi, dan Slogan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat ... 38
C. Struktur Organisasi Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat ... 39
D. Produk Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat ... 49
E. Bantuan, Solidaritas, dan Perlindungan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat ... 53
F. Proses Akuntansi Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat ... 54
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 56
A. Laporan Keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015 ... 56
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Perbandingan Penyajian dan Pengungkapan ... 62
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi Credit Union Pancur Kasih Tempat
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pedoman Wawancara ... 139
Lampiran 2. Transkrip Wawancara ... 140
Lampiran 3. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian ... 161
Lampiran 4. Laporan Keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat
xiv
ABSTRAK
EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS
TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)
Studi Kasus di Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
Livia
NIM : 132114147 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penyusunan laporan keuangan
Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015 dalam hal
penyajian dan pengungkapan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Cara pengumpulan data penelitian menggunakan metode dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif, yaitu membandingkan dan mendeskripsikan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015 yang terdiri dari neraca, laporan perhitungan hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyusunan laporan keuangan
Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015 belum
sepenuhnya berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dengan 25 unsur sesuai (69%), enam unsur tidak sesuai (17%), dan lima unsur tidak relevan (14%) dari 36 unsur yang dibandingkan.
xv
ABSTRACT
AN EVALUATION OF CREDIT UNION’S FINANCIAL STATEMENT PREPARATION BASED ON THE ACCOUNTING STANDARDS FOR
NON-PUBLICLY-ACCOUNTABLE ENTITIES (SAK ETAP)
A Case Study at Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
Livia
NIM : 132114147 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2017
This research aimed to evaluate the preparation of Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat’s financial statement in 2015 in terms of presentation and disclosure based on The Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities (SAK ETAP).
This type of research was a case study. The research data collected by using the methods of documentation and interviews. The data analysis technique was descriptive comparative, that is comparing and describing the presentation and disclosure of Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat’s financial statement in 2015 consisting of balance sheet, the calculation results of operations statement, changes in equity statement, cash flow statement, and disclosure of financial statement based on The Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities (SAK ETAP).
The result of this research showed that the preparation of Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat’s financial statement in 2015 has not been fully based on The Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities (SAK ETAP) with 25 appropriate elements (69%), six unappropriate elements (17%), and five irrelevant elements (14%) of the 36 comparable elements.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menguraikan bahwa
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Bentuk badan yang sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1
tersebut adalah koperasi. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian pasal 44 menguraikan bahwa koperasi dapat menghimpun dana
dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk
anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan/atau anggotanya
sebagai salah satu atau satu-satunya kegiatan usaha koperasi.
Credit Union merupakan koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam
di Indonesia yang melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam sebagai
satu-satunya kegiatan usahanya. Kegiatan usaha simpan pinjam di bidang keuangan
yang dilaksanakan Credit Union sangat membutuhkan kepercayaan dari
anggotanya. Credit Union harus menjaga kepercayaan tersebut dan
mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada anggotanya dengan
menyelenggarakan akuntansi secara tertib dan baik dalam menyusun laporan
keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Standar akuntansi yang selama ini digunakan oleh koperasi dalam
menyusun laporan keuangan adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 27 (Revisi 1998) tentang Akuntansi
Perkoperasian yang dicabut oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 23 Oktober 2010 dengan
mengeluarkan Exposure Draft Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi
Keuangan Nomor 8 tentang Pencabutan PSAK Nomor 27: Akuntansi
Perkoperasian. Pencabutan PSAK Nomor 27 merupakan dampak dari
konvergensi IFRS yang mengakibatkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
berbasis industri tertentu harus dicabut karena sudah diatur dalam SAK lain
yang mengacu ke IFRS.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang menyadari kesulitan UKM dan
koperasi dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK yang berlaku
umum karena terbatasnya sumber daya, melalui Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK) IAI mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada tanggal 19 Mei 2009. SAK
ETAP tersebut dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas
publik dengan bentuk pengaturan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan
pengungkapan yang lebih sederhana dalam penyusunan laporan keuangan.
Koperasi, dalam penelitian ini Credit Union, yang tidak memiliki
akuntabilitas publik berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia Nomor 12/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang
Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Sektor Riil dan Peraturan Menteri
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
oleh Koperasi disyaratkan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dalam menyusun laporan
keuangannya. Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat yang
menjadi tempat penelitian peneliti merupakan salah satu tempat pelayanan dari
Credit Union Pancur Kasih dan satu-satunya Credit Union yang ada di
Pemangkat. Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
berkembang pesat sejak didirikan dilihat dari jumlah anggota dan asetnya yaitu
480 anggota dan aset Rp2.325.902.984,00 pada tahun 2005, dan 2.724 anggota
dan aset Rp36.190.844.615,00 pada tahun 2015.
Beberapa penelitian terdahulu mengenai penyusunan laporan keuangan
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP) yang dilakukan di koperasi serba usaha, koperasi unit desa,
koperasi usaha/unit simpan pinjam maupun koperasi lainnya menunjukkan
bahwa penyusunan laporan keuangan koperasi-koperasi tersebut masih belum
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah penyusunan laporan keuangan Credit Union
Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat sudah berdasarkan Standar
C. Batasan Masalah
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP) merupakan standar akuntansi keuangan dengan bentuk pengaturan
pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan yang lebih sederhana
dalam penyusunan laporan keuangan. Peneliti dalam penelitian ini akan
mengevaluasi penyusunan laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih
Tempat Pelayanan Pemangkat dalam hal penyajian dan pengungkapan
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP).
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penyusunan
laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
dalam hal penyajian dan pengungkapan berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi:
1. Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
Penelitian ini bermanfaat bagi Credit Union Pancur Kasih Tempat
Pelayanan Pemangkat untuk memberikan masukan dalam penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi
2. Pembaca
Penelitian ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah
pengetahuan dan referensi dalam bidang akuntansi khususnya penyajian
dan pengungkapan laporan keuangan Credit Union berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
3. Peneliti
Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk menambah
pengetahuan mengenai penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
Credit Union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), serta meningkatkan keterampilan
dalam penelitian dan pembuatan karya tulis ilmiah.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori yang akan digunakan untuk mendukung
proses penelitian yaitu Koperasi, Credit Union, Laporan Keuangan,
dan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP); hasil penelitian terdahulu; serta model
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek
dan objek penelitian, data penelitian, cara pengumpulan data,
penjelasan operasional, dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Credit Union
Bab ini berisi sejarah; visi, misi, dan slogan; struktur organisasi;
produk; serta bantuan, solidaritas, dan perlindungan dari Credit
Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi paparan laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih
Tempat Pelayanan Pemangkat, perbandingan, dan pembahasan
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Credit Union Pancur
Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
Bab VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis data, keterbatasan
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Koperasi
Koperasi dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian pasal 1 adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang,
atau badan hukum Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan. Jenis koperasi yang disebutkan dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 16
didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya.
Buku saku perkoperasian yang diterbitkan oleh Deputi Bidang Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia tahun 2010 menguraikan jenis koperasi yang terbagi
menjadi lima sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1992 tentang Perkoperasian yaitu:
1. Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya adalah para
produsen. Anggota koperasi produsen mengolah bahan baku/input
menjadi barang jadi/output, sehingga menghasilkan barang yang dapat
diperjualbelikan, memperoleh sejumlah keuntungan dengan transaksi dan
2. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang melaksanakan kegiatan
bagi anggota dalam rangka penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan
anggota. Kegiatan mengkonsumsi anggota sebagai konsumen (termasuk
konsumsi oleh produsen) adalah penggunaan barang/jasa yang disediakan
oleh pasar.
3. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam sering kali disejajarkan dengan nama
Koperasi Kredit yang menyelenggarakan layanan tabungan dan sekaligus
memberikan kredit bagi anggotanya sebagai pelayan anggota yang
memenuhi kebutuhan pelayanan keuangan bagi anggota dengan lebih baik
dan lebih maju. Anggota sebagai nasabah melaksanakan kegiatan
menabung dan meminjam dalam bentuk kredit kepada koperasi. Pelayanan
koperasi kepada anggota yang menabung dalam bentuk simpanan wajib,
simpanan sukarela dan deposito, merupakan sumber modal bagi koperasi.
Penghimpunan dana dari anggota itu menjadi modal yang selanjutnya oleh
koperasi disalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit kepada anggota
dan calon anggota. Penyelenggaraan kegiatan simpan pinjam oleh koperasi
dengan melaksanakan fungsi intermediasi dana milik anggota untuk
disalurkan dalam bentuk kredit kepada anggota yang membutuhkan
4. Koperasi Pemasaran
Koperasi pemasaran seringkali disebut koperasi penjualan.
Anggota berkedudukan sebagai pemasok barang atau jasa kepada
koperasinya. Koperasi bagi anggota merupakan bagian terdepan dalam
pemasaran barang ataupun jasa anggota produsen. Kesuksesan fungsi
pemasaran ini mendukung tingkat kepastian usaha bagi anggota untuk
tetap dapat berproduksi.
5. Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi dengan identitas anggota sebagai
pemilik dan nasabah konsumen jasa dan/atau produsen jasa. Koperasi yang
didirikan adalah koperasi pengadaan jasa jika status anggota sebagai
konsumen jasa. Koperasi yang didirikan adalah koperasi produsen jasa
atau koperasi pemasaran jasa jika status anggota sebagai produsen jasa.
Penjenisan koperasi dalam praktik juga dikenal atas dasar cakupan
pengelolaan bisnis (usaha), yaitu jenis koperasi single purpose (satu usaha)
dan multi purpose (banyak usaha). Koperasi dengan lebih dari satu
kegiatan usaha sering disebut sebagai koperasi serba usaha.
B. Credit Union
“Credit Union berasal dari dua kata, yaitu credit dan union. Credit
dalam bahasa Latin adalah credere artinya saling percaya, sedangkan union
(WOCCU) dalam Munaldus (2012: 2) mendefinisikan Credit Union sebagai
lembaga koperasi yang bukan untuk tujuan mencari keuntungan.
Credit Union di Indonesia diterjemahkan sebagai Koperasi Kredit atau
Koperasi Simpan Pinjam. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor 02/Per/M.KUKM/II/2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor 15/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Usaha Simpan Pinjam oleh
Koperasi menguraikan bahwa Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang
melaksanakan kegiatan usahanya hanya usaha simpan pinjam. Peraturan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
02/Per/M.KUKM/II/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang
Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi pasal 19 menguraikan kegiatan koperasi
kredit atau koperasi simpan pinjam yaitu menghimpun simpanan berjangka dan
tabungan koperasi serta memberikan pinjaman, dari dan kepada anggota, calon
anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan/atau anggotanya; serta
mengelola keseimbangan sumber dana dan penyaluran pinjaman.
Munaldus (2012: 26) menyatakan tentang orientasi Credit Union
sebagai berikut:
Credit Union tidak berorientasi untuk mencari keuntungan karena
C. Laporan Keuangan
“Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas” (IAI 2013: 120). Peraturan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
13/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pedoman Akuntansi Usaha Simpan Pinjam
oleh Koperasi menguraikan bahwa laporan keuangan bertujuan untuk
menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dalam pengambilan keputusan ekonomi yang rasional, seperti
anggota, pemerintah, dan masyarakat. Informasi bermanfaat yang disajikan
dalam laporan keuangan adalah informasi mengenai:
1. Jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas;
2. Pengaruh transaksi, peristiwa, dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan
sifat modal;
3. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu
periode dan hubungan antara keduanya;
4. Cara usaha simpan pinjam mendapatkan dan membelanjakan kas serta
faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya;
5. Kepatuhan usaha simpan pinjam terhadap ketentuan yang berlaku yang
dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
6. Usaha peningkatan kesejahteraan, merubah kondisi, atau menyelesaikan
permasalahan anggota.
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi juga menguraikan bahwa laporan
keuangan merupakan sarana pertanggungjawaban pengurus atas penggelolaan
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
D. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP) diterbitkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) pada tanggal 19 Mei
2009. IAI (2013: ix) menguraikan bahwa SAK ETAP merupakan standar
akuntansi yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK umum; sebagian
besar menggunakan konsep biaya historis; mengatur transaksi yang umum
dilakukan; bentuk pengaturan yang lebih sederhana dalam hal pengakuan,
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan; serta bertujuan untuk menciptakan
fleksibilitas dalam penerapannya. Kehadiran SAK ETAP merupakan salah satu
bentuk kontribusi profesi akuntan untuk mendukung penguatan dan
pengembangan ekonomi nasional yang berbasis pada usaha kecil, menengah,
dan koperasi.
IAI (2013: 1) bab satu menguraikan bahwa SAK ETAP dimaksudkan
untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik, yaitu entitas yang tidak
memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan
untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna
eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK
ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan
SAK ETAP. Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika entitas telah
mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan
pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan
penerbitan efek di pasar modal; atau entitas menguasai aset dalam kapasitas
sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas
asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank
investasi.
IAI (2013: 3) paragraf 2.1 menguraikan tujuan laporan keuangan dalam
SAK ETAP adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan,
dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak
dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi
kebutuhan informasi tertentu. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang
telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya dalam memenuhi
tujuannya.
Posisi keuangan suatu entitas disebutkan dalam IAI (2013: 5) paragraf
2.12 terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas pada suatu waktu tertentu.
1. Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan
2. Kewajiban merupakan kewajiban masa kini entitas yang timbul dari
peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan
arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
3. Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua
kewajiban.
Kinerja keuangan disebutkan dalam IAI (2013: 6) paragraf 2.20 adalah
hubungan antara penghasilan dan beban dari entitas sebagaimana disajikan
laporan laba rugi. Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai
dasar untuk pengukuran lain, seperti tingkat pengembalian investasi atau laba
per saham.
1. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode
pelaporan dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset, atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal.
2. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode pelaporan dalam bentuk arus keluar atau penurunan aset, atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
terkait dengan distribusi kepada penanam modal.
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP) menguraikan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan
1. Pengakuan
IAI (2013: 7) menguraikan bahwa pengakuan unsur laporan
keuangan merupakan proses pembentukan suatu pos dalam neraca atau
laporan laba rugi yang memenuhi definisi suatu unsur dan memenuhi
kriteria yaitu ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait
dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam entitas; dan pos
tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Konsep probabilitas digunakan dalam kriteria pengakuan mengacu kepada
pengertian derajat ketidakpastian bahwa manfaat ekonomi masa depan
yang terkait dengan pos tersebut akan mengalir ke atau dari dalam entitas.
Pengkajian derajat ketidakpastian yang melekat pada arus manfaat
ekonomi masa depan dilakukan atas dasar bukti yang terkait dengan
kondisi yang tersedia pada akhir periode pelaporan saat penyusunan
laporan keuangan. Penilaian itu dibuat secara individu untuk pos-pos yang
signifikan secara individual dan kelompok dari suatu populasi besar dari
pos-pos yang tidak signifikan secara individual.
IAI (2013: 7) juga menguraikan bahwa kriteria kedua untuk
pengakuan suatu pos adalah adanya biaya atau nilai yang dapat diukur
dengan andal. Biaya atau nilai suatu pos diketahui dalam banyak kasus,
namun ada juga biaya atau nilai yang harus diestimasi dalam kasus
lainnya. Penggunaan estimasi yang layak merupakan bagian esensial
dalam penyusunan laporan keuangan tanpa mengurangi tingkat keandalan
tersebut tidak diakui dalam neraca atau laporan laba rugi. Suatu pos yang
pada saat tertentu tidak dapat memenuhi kriteria pengakuan dapat
memenuhi syarat untuk diakui di masa depan sebagai akibat dari peristiwa
atau keadaan yang terjadi kemudian. Suatu pos yang gagal memenuhi
kriteria pengakuan tetap perlu diungkapkan dalam catatan, materi
penjelasan atau skedul tambahan. Pengungkapan ini dapat dibenarkan jika
pengetahuan mengenai pos tersebut dipandang relevan untuk
mengevaluasi posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan
suatu entitas oleh pengguna laporan keuangan.
Entitas disebutkan dalam IAI (2013: 8) paragraf 2.33 harus
menyusun laporan keuangan, kecuali laporan arus kas, dengan
menggunakan dasar akrual. Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai
aset, kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan beban (unsur-unsur laporan
keuangan) ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk pos-pos
tersebut.
2. Pengukuran
IAI (2013: 7) paragraf 2.30 menguraikan bahwa pengukuran
adalah proses penetapan jumlah uang yang digunakan entitas untuk
mengukur aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam laporan
keuangan. Proses ini termasuk pemilihan dasar pengukuran tertentu. Dasar
pengukuran umum yang diuraikan dalam paragraf 2.31 (IAI 2013: 7) yaitu:
a. Biaya historis. Aset adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan
aset pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar kas atau setara kas
yang diterima atau sebesar nilai wajar dari aset non-kas yang diterima
sebagai penukar dari kewajiban pada saat terjadinya kewajiban.
b. Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu
aset, atau untuk menyelesaikan suatu kewajiban, antara pihak-pihak
yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu
transaksi dengan wajar.
3. Penyajian
IAI (2013: 11-13) bab tiga menguraikan bahwa laporan keuangan
harus menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas suatu entitas. Penyajian wajar mensyaratkan penyajian jujur atas
pengaruh transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi
dan kriteria pengakuan aset, kewajiban, penghasilan dan beban. Entitas
menyajikan secara lengkap laporan keuangan (termasuk informasi
komparatif) minimum satu tahun sekali. SAK ETAP mensyaratkan jumlah
komparatif terhadap periode sebelumnya untuk semua jumlah yang
dilaporkan dalam laporan keuangan (apakah pada laporan keuangan atau
pada catatan atas laporan keuangan). Suatu laporan keuangan lengkap
berarti bahwa suatu entitas harus menyajikan minimum dua periode dari
setiap laporan keuangan yang disyaratkan dan catatan atas laporan
keuangan yang terkait. Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan
keuangan antar periode harus konsisten kecuali terjadi perubahan yang
pengklasifikasian bertujuan menghasilkan penyajian lebih baik sesuai
kriteria pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi, dan SAK ETAP
mensyaratkan suatu perubahan penyajian. Pos-pos yang material disajikan
terpisah dalam laporan keuangan sedangkan yang tidak material
digabungkan dengan jumlah yang memiliki sifat atau fungsi sejenis.
4. Pengungkapan
IAI (2013: 11) menguraikan bahwa penerapan SAK ETAP, dengan
pengungkapan tambahan jika diperlukan, menghasilkan laporan keuangan
yang wajar atas posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas.
Pengungkapan tambahan diperlukan ketika kepatuhan atas persyaratan
tertentu dalam SAK ETAP tidak memadai bagi pemakai untuk memahami
pengaruh dari transaksi tertentu, peristiwa dan kondisi lain atas posisi
keuangan dan kinerja keuangan entitas.
IAI (2013: 12) paragraf 3.12 menguraikan penyusunan laporan
keuangan entitas yang lengkap dalam SAK ETAP meliputi:
1. Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan yang menyajikan hubungan
aset, kewajiban, dan ekuitas entitas pada waktu tertentu sampai dengan
akhir periode pelaporan (IAI 2013: 121). IAI (2013: 15) menguraikan
bahwa neraca minimal mencakup pos-pos berikut yaitu kas dan setara kas;
piutang usaha dan piutang lainnya; persediaan; properti investasi; aset
tetap; aset tidak berwujud; utang usaha dan utang lainnya; aset dan
pos, judul dan sub jumlah lainnya dalam neraca jika penyajian seperti itu
relevan dalam rangka pemahaman terhadap posisi keuangan entitas. SAK
ETAP tidak menentukan format atau urutan terhadap pos-pos yang
disajikan. IAI (2013: 16) menguraikan bahwa pos yang terpisah akan
dibentuk jika ukuran, sifat, atau fungsi dari pos atau agregasi terhadap
pos-pos yang serupa membuat penyajian terpisah menjadi relevan untuk
memahami posisi keuangan entitas; dan uraian yang digunakan dan urutan
pos-pos atau agregasi terhadap pos-pos yang sejenis mungkin diubah
sesuai dengan sifat entitas dan transaksinya, untuk menyediakan informasi
yang relevan dalam rangka memahami posisi keuangan entitas.
Pertimbangan atas pos-pos tambahan yang disajikan secara terpisah
berdasarkan pada penilaian sifat dan likuiditas aset, fungsi aset dalam
entitas, serta jumlah, sifat dan waktu kewajiban.
Entitas disebutkan dalam IAI (2013: 15-16) harus menyajikan aset
lancar dan aset tidak lancar, kewajiban jangka pendek dan kewajiban
jangka panjang, sebagai suatu klasifikasi yang terpisah dalam neraca,
kecuali jika penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang
andal dan lebih relevan. Semua aset dan kewajiban harus disajikan
berdasarkan likuiditasnya jika pengecualian tersebut diterapkan. Entitas
mengungkapkan di neraca atau catatan atas laporan keuangan,
a. Kelompok aset tetap;
b. Jumlah piutang usaha, piutang dari pihak-pihak yang memiliki
hubungan istimewa, pelunasan dipercepat dan jumlah lainnya;
c. Persediaan yang menunjukkan secara terpisah jumlah dari:
1) Persediaan yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha
normal;
2) Persediaan dalam proses produksi untuk penjualan tersebut;
3) Bahan baku dan barang habis pakai yang digunakan dalam proses
produksi atau pemberian jasa;
d. Kewajiban imbalan kerja dan kewajiban diestimasi lainnya;
e. Kelompok ekuitas, seperti modal disetor, tambahan modal disetor,
agio saham, saldo laba, dan pendapatan dan beban yang diakui
langsung ke ekuitas.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menyajikan
informasi mengenai kinerja entitas selama satu periode, yaitu hubungan
penghasilan dengan beban (IAI 2013: 120). IAI (2013: 19) menguraikan
bahwa laporan laba rugi memasukkan semua pos penghasilan dan beban
yang diakui dalam suatu periode kecuali SAK ETAP mensyaratkan lain.
Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos yaitu pendapatan; beban
keuangan; bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode
ekuitas; beban pajak; dan laba atau rugi neto. Entitas harus menyajikan
tersebut relevan untuk memahami kinerja keuangan entitas. Entitas
menyajikan suatu analisis beban dalam suatu klasifikasi berdasarkan sifat
atau fungsi beban dalam entitas, mana yang memberikan informasi yang
lebih andal dan relevan. Entitas yang mengklasifikasikan beban
berdasarkan fungsi mengungkapkan informasi tambahan berdasarkan sifat
beban, termasuk penyusutan dan beban amortisasi dan beban imbalan
kerja.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang
menyajikan laba atau rugi untuk suatu periode, pos penghasilan dan beban
yang diakui secara langsung dalam ekuitas pada periode, dampak
perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan pada periode, dan
(bergantung pada format laporan perubahan ekuitas yang dipilih entitas)
jumlah transaksi dengan pemilik dalam kapasitas sebagai pemilik selama
periode (IAI 2013: 120). IAI (2013: 21) menguraikan bahwa entitas
menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan:
a. Laba atau rugi untuk periode;
b. Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas;
c. Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan
akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui;
d. Untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah
tercatat awal dan akhir periode, diungkapkan secara terpisah
1) Laba atau rugi;
2) Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas;
3) Jumlah investasi, dividen dan distribusi lainnya ke pemilik
ekuitas, yang menunjukkan secara terpisah modal saham,
transaksi saham treasuri, dan dividen serta distribusi lainnya ke
pemilik ekuitas, dan perubahan kepemilikan dalam entitas anak
yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menyajikan
informasi mengenai perubahan kas dan setara kas entitas selama periode
tertentu, menunjukkan secara terpisah perubahan dalam periode tersebut
dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan (IAI 2013: 120). IAI (2013:
23) menguraikan bahwa entitas menyajikan laporan arus kas yang
melaporkan arus kas untuk suatu periode dan mengklasifikasikan menurut
aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
Entitas disebutkan dalam IAI (2013: 24) melaporkan arus kas dari
aktivitas operasi dengan menggunakan metode tidak langsung. Laba atau
rugi neto disesuaikan dengan mengoreksi dampak dari transaksi non kas,
penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk
operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban
yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan dalam metode
tidak langsung tersebut. Entitas melaporkan secara terpisah kelompok
aktivitas investasi dan pendanaan. Entitas mengungkapkan komponen kas
dan setara kas dan menyajikan rekonsiliasi jumlah yang dilaporkan dalam
laporan arus kas dengan pos yang sama yang disajikan dalam neraca.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan catatan yang berisi
informasi tambahan terhadap pos-pos yang disajikan dalam neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas (IAI
2013: 118). IAI (2013: 27) menguraikan bahwa catatan atas laporan
keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang
disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan. Catatan atas
laporan keuangan harus menyajikan informasi tentang dasar penyusunan
laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan;
mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi
tidak disajikan dalam laporan keuangan; dan memberikan informasi
tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi relevan
untuk memahami laporan keuangan. Secara normal urutan penyajian
catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan SAK ETAP;
c. Informasi yang mendukung pos-pos laporan keuangan, sesuai dengan
urutan penyajian setiap komponen laporan keuangan dan urutan
penyajian pos-pos tersebut;
d. Pengungkapan lain.
Dalam ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan harus diungkapkan
dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
dan kebijakan akuntansi lain yang digunakan yang relevan untuk
memahami laporan keuangan.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian Hertiyo (2015) yang berjudul “Laporan Keuangan Koperasi
Serba Usaha Buah Ketakasi berbasis SAK ETAP” menganalisis kesesuaian
jenis dan format laporan keuangan Koperasi Serba Usaha Buah Ketakasi
dengan SAK ETAP. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa laporan keuangan yang disusun oleh Koperasi Serba Usaha Buah
Ketakasi belum lengkap dan penyajiannya masih belum sesuai dengan SAK
ETAP.
Penelitian Fadhli (2015) yang berjudul “Analisis Laporan Keuangan
berdasarkan SAK ETAP di KSU Kencana Makmur Lamongan” menganalisis
pengakuan, pengukuran, dan penyajian laporan keuangan KSU Kencana
Makmur Lamongan berdasarkan SAK ETAP. Metode analisis data dalam
Kencana Makmur Lamongan masih belum menyajikan laporan keuangan yang
lengkap sesuai dengan SAK ETAP; pengakuan, pengukuran, dan penyajian
dalam laporan keuangan KSU Kencana Makmur Lamongan sudah sesuai
dengan SAK ETAP.
Penelitian Meireny (2015) yang berjudul “Analisis Penyusunan
Laporan Keuangan berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus pada Koperasi Pasar
Gondanglegi)” menganalisis pengidentifikasian, pencatatan, pengakuan,
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan dalam proses penyusunan laporan
keuangan Koperasi Pasar Gondanglegi berdasarkan SAK ETAP. Metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
kualitatif. Hasil penelitian ini adalah Koperasi Pasar Gondanglegi tidak
melakukan pencatatan transaksi dalam buku jurnal (journal entry) dan
pencatatan ayat jurnal ke buku besar (posting ledger) yang sesuai dengan SAK
ETAP dan siklus akuntansi secara umum; pengikhtisaran yang dilakukan hanya
neraca saldo dan laporan keuangan; penyajian laporan keuangan yang belum
sesuai dengan SAK ETAP karena hanya membuat penyajian laporan keuangan
berupa neraca dan laporan laba rugi dengan pengakuan akuntansi berbasis kas
(cash basis); pengukuran yang dilakukan berdasarkan nilai nominal dari
akun-akun yang tersedia pada laporan keuangan dan pengungkapan yang ada belum
sesuai dengan SAK ETAP.
Penelitian Prasetiawan (2015) yang berjudul “Rekonstruksi Laporan
Keuangan Unit Simpan Pinjam Sesuai SAK ETAP (Studi Kasus pada KUD
yang sudah disusun oleh Unit Simpan Pinjam KUD Sumber Alam Ambulu dan
menyajikan bentuk rekonstruksi laporan keuangan Unit Simpan Pinjam KUD
Sumber Alam Ambulu sesuai dengan SAK ETAP. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Hasil penelitian
ini adalah laporan keuangan Unit Simpan Pinjam KUD Sumber Alam Ambulu
belum sesuai dengan SAK ETAP dan laporan keuangan yang sudah disusun
oleh Unit Simpan Pinjam KUD Sumber Alam Ambulu direkonstruksi terkait
dengan pengakuan, pengukuran, dan penyajian setiap komponen dalam laporan
keuangan sesuai dengan SAK ETAP.
F. Model Penelitian
Model penelitian dalam penelitian ini adalah model penelitian kualitatif
yaitu mendeskripsikan hasil perbandingan penyajian dan pengungkapan
laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
tahun 2015 yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP), kemudian mengambil kesimpulan evaluasi penyusunan laporan
keuangan dengan menuliskan dan menghitung hasil perbandingan penyajian
dan pengungkapan laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat
Pelayanan Pemangkat tahun 2015 dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus, yaitu penelitian yang
dilakukan peneliti terhadap laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih
Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015 secara langsung. Hasil dari
penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk mewakili seluruh Credit
Union di Indonesia karena penelitian ini hanya menggunakan data laporan
keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dilakukannya penelitian ini adalah Credit Union Pancur Kasih
Tempat Pelayanan Pemangkat di Jalan Sejahtera Nomor 136, Pemangkat
dengan waktu penelitian dari bulan Januari 2017 sampai dengan Maret 2017.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah manajer, kasir, konsultan kredit, dan
staf lapangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat. Objek
dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih
D. Data Penelitian
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Gambaran umum Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan
Pemangkat.
2. Struktur Organisasi Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan
Pemangkat dan Job Description.
3. Laporan Keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan
Pemangkat tahun 2015.
E. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode:
1. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan menelusuri dokumen-dokumen
yang mendukung penelitian, yaitu dokumen-dokumen yang berisi data
gambaran umum Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan
Pemangkat, struktur organisasi Credit Union Pancur Kasih Tempat
Pelayanan Pemangkat dan job description, serta laporan keuangan Credit
Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015.
2. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan manajer, kasir,
konsultan kredit, dan staf lapangan Credit Union Pancur Kasih Tempat
F. Penjelasan Operasional
Penyusunan laporan keuangan dalam penelitian ini adalah penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan perhitungan
hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan Credit Union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
1. Penyusunan
Penyusunan dalam penelitian ini adalah penyajian dan
pengungkapan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
a. Penyajian
Penyajian dalam penelitian ini merupakan proses penempatan
pos/akun (perkiraan) untuk aset, kewajiban, dan beban dalam laporan
keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
secara tepat dan wajar.
b. Pengungkapan
Pengungkapan dalam penelitian ini merupakan pemberian informasi
tambahan yang dibutuhkan untuk menjelaskan unsur-unsur pos/akun
(perkiraan) kepada pihak yang berkepentingan sebagai catatan dalam
laporan keuangan atas posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas
dalam laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat
2. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan laporan yang menggambarkan
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang terdiri dari
neraca, laporan perhitungan hasil usaha, laporan perubahan ekuitas,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, yang dalam penelitian
ini adalah laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan
Pemangkat tahun 2015.
a. Neraca
Neraca dalam penelitian ini merupakan laporan keuangan yang
menyajikan hubungan aset, kewajiban, dan ekuitas entitas selama
tahun 2015.
b. Laporan Perhitungan Hasil Usaha
Laporan perhitungan hasil usaha dalam penelitian ini merupakan
laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai kinerja
entitas selama tahun 2015.
c. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas dalam penelitian ini merupakan laporan
keuangan yang menyajikan hasil usaha, pos penghasilan dan beban
yang diakui secara langsung dalam ekuitas, dampak perubahan
kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan, dan (bergantung pada
format laporan perubahan ekuitas yang dipilih entitas) jumlah
transaksi dengan pemilik dalam kapasitas sebagai pemilik selama
d. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas dalam penelitian ini merupakan laporan keuangan
yang menyajikan informasi mengenai perubahan kas dan setara kas
entitas selama periode tertentu dan menunjukkan secara terpisah
perubahan dalam periode tersebut dari aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan selama tahun 2015.
e. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan dalam penelitian ini merupakan catatan
yang berisi informasi tambahan terhadap pos-pos yang disajikan
dalam neraca, laporan perhitungan hasil usaha, laporan perubahan
ekuitas, dan laporan arus kas periode tahun 2015.
3. Credit Union
Credit Union merupakan salah satu jenis koperasi yang
melakukan kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggotanya,
yang dalam penelitian ini adalah Credit Union Pancur Kasih Tempat
Pelayanan Pemangkat.
4. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP)
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP) adalah standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pengaturan pengakuan,
memudahkan penyusunan laporan keuangan bagi entitas tanpa
akuntabilitas publik.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis deskriptif komparatif, yaitu membandingkan dan mendeskripsikan
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih
Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015 berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data:
1. Memaparkan laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat
Pelayanan Pemangkat tahun 2015 yang terdiri dari neraca, laporan
perhitungan hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan.
2. Membandingkan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Credit
Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP). Penyajian dan pengungkapan yang dibandingkan
yaitu:
a. Neraca
1) Informasi yang disajikan dalam neraca (SAK ETAP paragraf
2) Penyajian klasifikasi aset dan kewajiban (SAK ETAP paragraf
4.5, 4.6, 4.7, 4.8, dan 4.9),
3) Pengungkapan pos yang disajikan dalam neraca (SAK ETAP
paragraf 4.12),
4) Penyajian setara kas (SAK ETAP paragraf 7.2),
5) Penyajian persediaan (SAK ETAP paragraf 11.1),
6) Pengungkapan persediaan (SAK ETAP paragraf 11.19),
7) Penyajian properti investasi (SAK ETAP paragraf 14.2),
8) Penyajian aset tetap (SAK ETAP paragraf 15.2),
9) Pengungkapan aset tetap (SAK ETAP paragraf 15.31),
10) Penyajian ekuitas atau modal (SAK ETAP paragraf 19.3 f, 19.22,
dan 19.27), dan
11) Pengungkapan ekuitas atau modal (SAK ETAP paragraf 19.26
dan 19.35).
b. Laporan perhitungan hasil usaha
1) Informasi yang disajikan dalam laporan perhitungan hasil usaha
(SAK ETAP paragraf 5.1),
2) Penyajian pendapatan dan beban (SAK ETAP paragraf 5.2 dan
5.6),
3) Pengungkapan beban (SAK ETAP paragraf 5.8),
4) Pengungkapan pendapatan (SAK ETAP paragraf 20.28),
5) Penyajian pajak penghasilan (SAK ETAP paragraf 24.2), dan
c. Laporan perubahan ekuitas
Penyajian laporan perubahan ekuitas (SAK ETAP paragraf 6.3).
d. Laporan arus kas
1) Informasi yang disajikan dalam laporan arus kas (SAK ETAP
paragraf 7.3),
2) Penyajian arus kas dari aktivitas operasi (SAK ETAP paragraf
7.4),
3) Penyajian arus kas dari aktivitas investasi (SAK ETAP paragraf
7.5),
4) Penyajian arus kas dari aktivitas pendanaan (SAK ETAP paragraf
7.6),
5) Metode penyajian arus kas dari aktivitas operasi (SAK ETAP
paragraf 7.7 dan 7.8),
6) Penyajian penerimaan dan pengeluaran kas aktivitas investasi dan
pendanaan (SAK ETAP paragraf 7.9), dan
7) Pengungkapan komponen kas dan setara kas dan penyajian
rekonsiliasi jumlah yang dilaporkan (SAK ETAP paragraf 7.16).
e. Catatan atas laporan keuangan
1) Pengungkapan umum entitas (SAK ETAP paragraf 3.17),
2) Penyajian informasi dalam catatan atas laporan keuangan (SAK
ETAP paragraf 8.1),
3) Penyajian secara sistematis catatan atas laporan keuangan (SAK
4) Urutan penyajian catatan atas laporan keuangan (SAK ETAP
paragraf 8.4),
5) Pengungkapan kebijakan akuntansi (SAK ETAP paragraf 8.5),
6) Pengungkapan kerugian penurunan nilai (SAK ETAP paragraf
22.22 dan 22.23),
7) Pengungkapan imbalan kerja (SAK ETAP paragraf 23.1, 23.2,
dan 23.3),
8) Pengungkapan mata uang pencatatan dan pelaporan (SAK ETAP
paragraf 25.6 dan 26.8),
9) Pengungkapan peristiwa setelah akhir pelaporan (SAK ETAP
paragraf 27.3 dan 27.9),
10) Pengungkapan tanggal penyelesaian laporan keuangan (SAK
ETAP paragraf 27.8), dan
11) Pengungkapan transaksi dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (SAK ETAP paragraf 28.8).
Kriteria yang digunakan dalam perbandingan yaitu:
a. Sesuai: jika penyajian dan pengungkapan yang dibandingkan antara
laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan
Pemangkat tahun 2015 dan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) adalah sama.
b. Tidak Sesuai: jika penyajian dan pengungkapan yang dibandingkan
Pelayanan Pemangkat tahun 2015 dan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) adalah berbeda.
c. Tidak relevan: jika penyajian dan pengungkapan tidak dapat
dibandingkan antara laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih
Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015 dan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), karena
dalam laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat
Pelayanan Pemangkat tahun 2015 tidak perlu melakukan penyajian
dan pengungkapan tersebut.
3. Mendeskripsikan hasil perbandingan penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat tahun
2015 berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Peneliti akan menjelaskan perbedaan
dan penyebab penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Credit
Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015 yang tidak
sesuai dan tidak relevan dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
4. Membuat kesimpulan evaluasi penyusunan laporan keuangan dengan
menuliskan dan menghitung hasil perbandingan penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat
Pelayanan Pemangkat tahun 2015 dengan Standar Akuntansi Keuangan
37
BAB IV
GAMBARAN UMUM CREDIT UNION
A. Sejarah Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
Credit Union Pancur Kasih adalah Credit Union nomor tiga dari 100
koperasi besar di Indonesia yang berdiri pada tanggal 28 Mei 1987 dan
berbadan hukum koperasi kredit yaitu Badan Hukum Nomor 735/BH/X dan
telah memperoleh pengesahan Akta Perubahan dari Menteri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dengan surat Keputusan
Gubernur Kalimantan Barat Nomor 361/DISKOPUMKM/2010 pada tanggal 6
Agustus 2010. Kantor pusat Credit Union Pancur Kasih berada di Jalan 28
Oktober Blok A Nomor 1–7 Pontianak. Credit Union Pancur Kasih mempunyai
40 kantor Tempat Pelayanan dan enam kantor Tempat Pelayanan Kas yang
tersebar di beberapa daerah. Salah satu kantor Tempat Pelayanan Credit Union
Pancur Kasih adalah Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan
Pemangkat.
Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat awalnya
merupakan ekspansi dari Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Sibale
yang sekarang menjadi Tempat Pelayanan Salamantan, dan adanya
pengambil-alihan Credit Union Muara Sukma yang pada saat itu dalam kondisi yang
sedang mengalami kesulitan. Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan
Pemangkat mulai dirintis pada awal tahun 2005 dengan melakukan kegiatan
Kota Pemangkat yang dihadiri oleh masyarakat Kota Pemangkat. Masyarakat
mulai merespon Credit Union Pancur Kasih dan meminta didirikannya Tempat
Pelayanan Pemangkat setelah pertemuan sosialisasi dan motivasi tersebut,
maka Credit Union Pancur Kasih membuka pelayanan dengan mendirikan
Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat pada tanggal 4
Februari 2005 dengan menugaskan staf dari Tempat Pelayanan Sibale saat itu
secara bergantian dalam satu minggu.
Pelayanan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
pada awalnya dilakukan di sebuah kantor kecil samping Pastoran Gereja
Katolik Kota Pemangkat dengan status kontrak. Credit Union Pancur Kasih
Tempat Pelayanan Pemangkat berkembang cukup baik dan menjangkau
wilayah Kecamatan Tebas dan sekitarnya, serta beberapa kecamatan lainnya
seiring dengan perkembangan waktu. Pengurus dengan mempertimbangkan
peta wilayah yang sangat luas dari Tempat Pelayanan Pemangkat tersebut
kemudian memutuskan membeli gedung yang sekarang menjadi kantor Credit
Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat di Jalan Sejahtera Nomor
136, Pemangkat.
B. Visi, Misi, dan Slogan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
1. Visi
Menjadi Credit Union Masyarakat Dayak yang terdepan dan
2. Misi
Meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggota melalui pendidikan
dan pelatihan yang menghasilkan perubahan pada aspek fisik, mental,
emosional, dan spiritual, serta pelayanan keuangan yang profesional dan
ramah.
3. Slogan
Berusaha Terus, Pantang Mundur, Tetap Semangat, Mencapai Puncak,
Bravo TP Pemangkat.
C. Struktur Organisasi Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan
diinginkan. Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:
Gambar 1: Struktur Organisasi Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
Sumber: Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat Manajer
Teller/Kasir Konsultan Teller/Kasir
Kredit
Staf Lapangan
Masing-masing bagian struktur organisasi di Credit Union Pancur
Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat mempunyai tugas yaitu:
1. Manajer Tempat Pelayanan (TP)
Manajer Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
mempunyai tugas yang terdiri dari:
a. Persiapan masuk kerja yaitu:
1) Memastikan semua perangkat kerja dapat digunakan.
2) Memimpin doa pagi dan briefing.
3) Memastikan semua staf dapat melakukan pekerjaannya.
4) Jika ada yang berhalangan masuk kerja, langsung membuat
keputusan untuk posisi itu.
5) Mengecek agenda kerja untuk hari ini.
b. Masuk kerja yaitu:
1) Melaksanakan agenda kerja yang sudah dijadwal.
2) Mengawasi pekerjaan para staf.
3) Memberikan arahan pekerjaan kepada staf.
4) Menganalisa keluar masuk uang (perputaran uang).
5) Membuat janji dengan relasi atau rekan kerja atau dengan
anggota.
6) Menghadiri undangan resmi dari lembaga lain (jika diundang).
7) Melihat operasional kerja sudah berjalan dengan baik atau tidak.
8) Merencanakan, menganalisa, mengevaluasi, dan melaporkan
9) Melakukan konsultasi pinjaman (khususnya pinjaman besar).
10) Melakukan survei dan penagihan (khususnya pinjaman besar).
11) Membuat perencanaan kerja untuk semua pegawai.
12) Melakukan pengamanan data.
13) Mengecek kembali kas kasir setelah tutup kas (sesuai atau tidak).
c. Selesai kerja yaitu:
1) Memastikan semua pekerjaan sudah selesai dikerjakan.
2) Membuat catatan khusus untuk pekerjaan yang belum selesai
dikerjakan pegawai untuk diingatkan besok.
3) Menyusun berkas-berkas yang belum selesai dikerjakan.
4) Membuat agenda kerja untuk besok.
5) Mengecek kembali seluruh kegiatan pekerjaan selama satu hari
terutama sirkulasi keuangan, dan melihat apakah persediaan kas
memadai untuk bisa melakukan operasional kerja besok.
6) Rapat dengan tim Tagih dan Kelompok Inti 3 bulan sekali untuk
evaluasi.
7) Rapat dengan staf 3 bulan sekali untuk evaluasi.
8) Istirahat.
2. Kasir
Kasir Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
mempunyai tugas yang terdiri dari:
a. Persiapan kerja/masuk kerja atau kantor yaitu: