• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi penyusunan laporan keuangan credit union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) : studi kasus di Credit Union Pancur Kasih tempat pelayanan pemangkat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi penyusunan laporan keuangan credit union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) : studi kasus di Credit Union Pancur Kasih tempat pelayanan pemangkat."

Copied!
189
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS

TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)

Studi Kasus di Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Livia NIM : 132114147

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS

TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)

Studi Kasus di Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Livia NIM : 132114147

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit

kembali setiap kali kita jatuh.

-Confusius-

Jangan pernah mudah menyerah ketika Anda sadar bahwa Anda sebenarnya masih

mampu berusaha. Tidak ada kata berakhir sampai Anda benar-benar berhenti

untuk mencoba.

-Haryanto Kandani-

Aku persembahkan skripsi ini untuk:

Papaku Bong Djie Khiong dan Mamaku Po Fu Moi

Adikku Vico dan Juvica

Sahabat dan teman-temanku

Terima kasih atas doa dan dukungan

(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS

TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)

Studi Kasus di Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 16 Juni 2017 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Juli 2017 Yang membuat pernyataan,

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Livia

Nomor Mahasiswa : 132114147

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS

TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)

Studi Kasus di Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademisi tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Juli 2017

Yang menyatakan,

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah stau syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku rektor Universitas Sanata

Dharma.

2. Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A selaku dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, MM., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing

yang telah membimbing dan memberikan masukan serta saran dalam penulisan

skripsi ini.

5. Nicko Kornelius Putra, SE., M.Sc. dan A. Diksa Kuntara, SE., MFA., QIA

selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak masukan dalam

penulisan skripsi ini.

6. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Ak., QIA., CA selaku Dosen Pembimbing

(9)

Dharma yang telah memberikan pengetahuan dan bantuan selama belajar di

Universitas Sanata Dharma.

7. Credit Union Pancur Kasih khususnya Tempat Pelayanan Pemangkat yang sudah memberikan ijin dan menyediakan semua data yang dibutuhkan untuk

penelitian ini.

8. Papa saya Bong Djie Khiong, Mama saya Po Fu Moi, serta adik-adik saya Vico

dan Juvica yang selalu memberikan doa, nasihat, dan dukungan sehingga

penulis selalu termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman Akuntansi 2013, khususnya kelas C dan MPAT kelas F yang

sudah berdinamika bersama selama proses perkuliahan.

10. Sahabat dan teman-teman yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, Linda, Luvi, Rika, Iren, Julia, Eva,

Tika, Agnes, Siska, dan Donny.

11. Semua pihak yang sudah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Juli 2017

(10)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Koperasi ... 7

B. Credit Union ... 9

C. Laporan Keuangan ... 11

D. Standar Akuntasi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) ... 12

E. Penelitian Terdahulu ... 24

(11)

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Sejarah Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat ... 37

B. Visi, Misi, dan Slogan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat ... 38

C. Struktur Organisasi Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat ... 39

D. Produk Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat ... 49

E. Bantuan, Solidaritas, dan Perlindungan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat ... 53

F. Proses Akuntansi Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat ... 54

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Laporan Keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015 ... 56

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perbandingan Penyajian dan Pengungkapan ... 62

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur Organisasi Credit Union Pancur Kasih Tempat

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Pedoman Wawancara ... 139

Lampiran 2. Transkrip Wawancara ... 140

Lampiran 3. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian ... 161

Lampiran 4. Laporan Keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat

(15)

xiv

ABSTRAK

EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS

TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)

Studi Kasus di Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

Livia

NIM : 132114147 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penyusunan laporan keuangan

Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015 dalam hal

penyajian dan pengungkapan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Cara pengumpulan data penelitian menggunakan metode dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif, yaitu membandingkan dan mendeskripsikan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015 yang terdiri dari neraca, laporan perhitungan hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyusunan laporan keuangan

Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015 belum

sepenuhnya berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dengan 25 unsur sesuai (69%), enam unsur tidak sesuai (17%), dan lima unsur tidak relevan (14%) dari 36 unsur yang dibandingkan.

(16)

xv

ABSTRACT

AN EVALUATION OF CREDIT UNION’S FINANCIAL STATEMENT PREPARATION BASED ON THE ACCOUNTING STANDARDS FOR

NON-PUBLICLY-ACCOUNTABLE ENTITIES (SAK ETAP)

A Case Study at Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

Livia

NIM : 132114147 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2017

This research aimed to evaluate the preparation of Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat’s financial statement in 2015 in terms of presentation and disclosure based on The Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities (SAK ETAP).

This type of research was a case study. The research data collected by using the methods of documentation and interviews. The data analysis technique was descriptive comparative, that is comparing and describing the presentation and disclosure of Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat’s financial statement in 2015 consisting of balance sheet, the calculation results of operations statement, changes in equity statement, cash flow statement, and disclosure of financial statement based on The Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities (SAK ETAP).

The result of this research showed that the preparation of Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat’s financial statement in 2015 has not been fully based on The Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities (SAK ETAP) with 25 appropriate elements (69%), six unappropriate elements (17%), and five irrelevant elements (14%) of the 36 comparable elements.

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menguraikan bahwa

perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Bentuk badan yang sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1

tersebut adalah koperasi. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian pasal 44 menguraikan bahwa koperasi dapat menghimpun dana

dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk

anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan/atau anggotanya

sebagai salah satu atau satu-satunya kegiatan usaha koperasi.

Credit Union merupakan koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam

di Indonesia yang melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam sebagai

satu-satunya kegiatan usahanya. Kegiatan usaha simpan pinjam di bidang keuangan

yang dilaksanakan Credit Union sangat membutuhkan kepercayaan dari

anggotanya. Credit Union harus menjaga kepercayaan tersebut dan

mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada anggotanya dengan

menyelenggarakan akuntansi secara tertib dan baik dalam menyusun laporan

keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Standar akuntansi yang selama ini digunakan oleh koperasi dalam

menyusun laporan keuangan adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(18)

Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 27 (Revisi 1998) tentang Akuntansi

Perkoperasian yang dicabut oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 23 Oktober 2010 dengan

mengeluarkan Exposure Draft Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi

Keuangan Nomor 8 tentang Pencabutan PSAK Nomor 27: Akuntansi

Perkoperasian. Pencabutan PSAK Nomor 27 merupakan dampak dari

konvergensi IFRS yang mengakibatkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

berbasis industri tertentu harus dicabut karena sudah diatur dalam SAK lain

yang mengacu ke IFRS.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang menyadari kesulitan UKM dan

koperasi dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK yang berlaku

umum karena terbatasnya sumber daya, melalui Dewan Standar Akuntansi

Keuangan (DSAK) IAI mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada tanggal 19 Mei 2009. SAK

ETAP tersebut dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas

publik dengan bentuk pengaturan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan

pengungkapan yang lebih sederhana dalam penyusunan laporan keuangan.

Koperasi, dalam penelitian ini Credit Union, yang tidak memiliki

akuntabilitas publik berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah Republik Indonesia Nomor 12/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang

Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Sektor Riil dan Peraturan Menteri

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor

(19)

oleh Koperasi disyaratkan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dalam menyusun laporan

keuangannya. Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat yang

menjadi tempat penelitian peneliti merupakan salah satu tempat pelayanan dari

Credit Union Pancur Kasih dan satu-satunya Credit Union yang ada di

Pemangkat. Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

berkembang pesat sejak didirikan dilihat dari jumlah anggota dan asetnya yaitu

480 anggota dan aset Rp2.325.902.984,00 pada tahun 2005, dan 2.724 anggota

dan aset Rp36.190.844.615,00 pada tahun 2015.

Beberapa penelitian terdahulu mengenai penyusunan laporan keuangan

berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

(SAK ETAP) yang dilakukan di koperasi serba usaha, koperasi unit desa,

koperasi usaha/unit simpan pinjam maupun koperasi lainnya menunjukkan

bahwa penyusunan laporan keuangan koperasi-koperasi tersebut masih belum

sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik (SAK ETAP).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah penyusunan laporan keuangan Credit Union

Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat sudah berdasarkan Standar

(20)

C. Batasan Masalah

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK

ETAP) merupakan standar akuntansi keuangan dengan bentuk pengaturan

pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan yang lebih sederhana

dalam penyusunan laporan keuangan. Peneliti dalam penelitian ini akan

mengevaluasi penyusunan laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih

Tempat Pelayanan Pemangkat dalam hal penyajian dan pengungkapan

berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

(SAK ETAP).

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penyusunan

laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

dalam hal penyajian dan pengungkapan berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi:

1. Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

Penelitian ini bermanfaat bagi Credit Union Pancur Kasih Tempat

Pelayanan Pemangkat untuk memberikan masukan dalam penyajian dan

pengungkapan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi

(21)

2. Pembaca

Penelitian ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah

pengetahuan dan referensi dalam bidang akuntansi khususnya penyajian

dan pengungkapan laporan keuangan Credit Union berdasarkan Standar

Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).

3. Peneliti

Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk menambah

pengetahuan mengenai penyajian dan pengungkapan laporan keuangan

Credit Union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), serta meningkatkan keterampilan

dalam penelitian dan pembuatan karya tulis ilmiah.

F. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisi teori-teori yang akan digunakan untuk mendukung

proses penelitian yaitu Koperasi, Credit Union, Laporan Keuangan,

dan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik (SAK ETAP); hasil penelitian terdahulu; serta model

(22)

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek

dan objek penelitian, data penelitian, cara pengumpulan data,

penjelasan operasional, dan teknik analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Credit Union

Bab ini berisi sejarah; visi, misi, dan slogan; struktur organisasi;

produk; serta bantuan, solidaritas, dan perlindungan dari Credit

Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi paparan laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih

Tempat Pelayanan Pemangkat, perbandingan, dan pembahasan

penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Credit Union Pancur

Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).

Bab VI Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis data, keterbatasan

(23)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Koperasi

Koperasi dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian pasal 1 adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang,

atau badan hukum Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasar atas asas kekeluargaan. Jenis koperasi yang disebutkan dalam

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 16

didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya.

Buku saku perkoperasian yang diterbitkan oleh Deputi Bidang Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia tahun 2010 menguraikan jenis koperasi yang terbagi

menjadi lima sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun

1992 tentang Perkoperasian yaitu:

1. Koperasi Produsen

Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya adalah para

produsen. Anggota koperasi produsen mengolah bahan baku/input

menjadi barang jadi/output, sehingga menghasilkan barang yang dapat

diperjualbelikan, memperoleh sejumlah keuntungan dengan transaksi dan

(24)

2. Koperasi Konsumen

Koperasi konsumen adalah koperasi yang melaksanakan kegiatan

bagi anggota dalam rangka penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan

anggota. Kegiatan mengkonsumsi anggota sebagai konsumen (termasuk

konsumsi oleh produsen) adalah penggunaan barang/jasa yang disediakan

oleh pasar.

3. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam sering kali disejajarkan dengan nama

Koperasi Kredit yang menyelenggarakan layanan tabungan dan sekaligus

memberikan kredit bagi anggotanya sebagai pelayan anggota yang

memenuhi kebutuhan pelayanan keuangan bagi anggota dengan lebih baik

dan lebih maju. Anggota sebagai nasabah melaksanakan kegiatan

menabung dan meminjam dalam bentuk kredit kepada koperasi. Pelayanan

koperasi kepada anggota yang menabung dalam bentuk simpanan wajib,

simpanan sukarela dan deposito, merupakan sumber modal bagi koperasi.

Penghimpunan dana dari anggota itu menjadi modal yang selanjutnya oleh

koperasi disalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit kepada anggota

dan calon anggota. Penyelenggaraan kegiatan simpan pinjam oleh koperasi

dengan melaksanakan fungsi intermediasi dana milik anggota untuk

disalurkan dalam bentuk kredit kepada anggota yang membutuhkan

(25)

4. Koperasi Pemasaran

Koperasi pemasaran seringkali disebut koperasi penjualan.

Anggota berkedudukan sebagai pemasok barang atau jasa kepada

koperasinya. Koperasi bagi anggota merupakan bagian terdepan dalam

pemasaran barang ataupun jasa anggota produsen. Kesuksesan fungsi

pemasaran ini mendukung tingkat kepastian usaha bagi anggota untuk

tetap dapat berproduksi.

5. Koperasi Jasa

Koperasi jasa adalah koperasi dengan identitas anggota sebagai

pemilik dan nasabah konsumen jasa dan/atau produsen jasa. Koperasi yang

didirikan adalah koperasi pengadaan jasa jika status anggota sebagai

konsumen jasa. Koperasi yang didirikan adalah koperasi produsen jasa

atau koperasi pemasaran jasa jika status anggota sebagai produsen jasa.

Penjenisan koperasi dalam praktik juga dikenal atas dasar cakupan

pengelolaan bisnis (usaha), yaitu jenis koperasi single purpose (satu usaha)

dan multi purpose (banyak usaha). Koperasi dengan lebih dari satu

kegiatan usaha sering disebut sebagai koperasi serba usaha.

B. Credit Union

Credit Union berasal dari dua kata, yaitu credit dan union. Credit

dalam bahasa Latin adalah credere artinya saling percaya, sedangkan union

(26)

(WOCCU) dalam Munaldus (2012: 2) mendefinisikan Credit Union sebagai

lembaga koperasi yang bukan untuk tujuan mencari keuntungan.

Credit Union di Indonesia diterjemahkan sebagai Koperasi Kredit atau

Koperasi Simpan Pinjam. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia Nomor 02/Per/M.KUKM/II/2017 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Nomor 15/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Usaha Simpan Pinjam oleh

Koperasi menguraikan bahwa Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang

melaksanakan kegiatan usahanya hanya usaha simpan pinjam. Peraturan

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor

02/Per/M.KUKM/II/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi

dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang

Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi pasal 19 menguraikan kegiatan koperasi

kredit atau koperasi simpan pinjam yaitu menghimpun simpanan berjangka dan

tabungan koperasi serta memberikan pinjaman, dari dan kepada anggota, calon

anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan/atau anggotanya; serta

mengelola keseimbangan sumber dana dan penyaluran pinjaman.

Munaldus (2012: 26) menyatakan tentang orientasi Credit Union

sebagai berikut:

Credit Union tidak berorientasi untuk mencari keuntungan karena

(27)

C. Laporan Keuangan

“Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan posisi

keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas” (IAI 2013: 120). Peraturan

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor

13/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pedoman Akuntansi Usaha Simpan Pinjam

oleh Koperasi menguraikan bahwa laporan keuangan bertujuan untuk

menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan dalam pengambilan keputusan ekonomi yang rasional, seperti

anggota, pemerintah, dan masyarakat. Informasi bermanfaat yang disajikan

dalam laporan keuangan adalah informasi mengenai:

1. Jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas;

2. Pengaruh transaksi, peristiwa, dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan

sifat modal;

3. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu

periode dan hubungan antara keduanya;

4. Cara usaha simpan pinjam mendapatkan dan membelanjakan kas serta

faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya;

5. Kepatuhan usaha simpan pinjam terhadap ketentuan yang berlaku yang

dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;

6. Usaha peningkatan kesejahteraan, merubah kondisi, atau menyelesaikan

permasalahan anggota.

Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik

(28)

Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi juga menguraikan bahwa laporan

keuangan merupakan sarana pertanggungjawaban pengurus atas penggelolaan

sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

D. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK

ETAP) diterbitkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) pada tanggal 19 Mei

2009. IAI (2013: ix) menguraikan bahwa SAK ETAP merupakan standar

akuntansi yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK umum; sebagian

besar menggunakan konsep biaya historis; mengatur transaksi yang umum

dilakukan; bentuk pengaturan yang lebih sederhana dalam hal pengakuan,

pengukuran, penyajian, dan pengungkapan; serta bertujuan untuk menciptakan

fleksibilitas dalam penerapannya. Kehadiran SAK ETAP merupakan salah satu

bentuk kontribusi profesi akuntan untuk mendukung penguatan dan

pengembangan ekonomi nasional yang berbasis pada usaha kecil, menengah,

dan koperasi.

IAI (2013: 1) bab satu menguraikan bahwa SAK ETAP dimaksudkan

untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik, yaitu entitas yang tidak

memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan

untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna

eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat

(29)

Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK

ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan

SAK ETAP. Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika entitas telah

mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan

pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan

penerbitan efek di pasar modal; atau entitas menguasai aset dalam kapasitas

sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas

asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank

investasi.

IAI (2013: 3) paragraf 2.1 menguraikan tujuan laporan keuangan dalam

SAK ETAP adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan,

dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak

dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi

kebutuhan informasi tertentu. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang

telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban

manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya dalam memenuhi

tujuannya.

Posisi keuangan suatu entitas disebutkan dalam IAI (2013: 5) paragraf

2.12 terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas pada suatu waktu tertentu.

1. Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari

peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan

(30)

2. Kewajiban merupakan kewajiban masa kini entitas yang timbul dari

peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan

arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.

3. Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua

kewajiban.

Kinerja keuangan disebutkan dalam IAI (2013: 6) paragraf 2.20 adalah

hubungan antara penghasilan dan beban dari entitas sebagaimana disajikan

laporan laba rugi. Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai

dasar untuk pengukuran lain, seperti tingkat pengembalian investasi atau laba

per saham.

1. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode

pelaporan dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset, atau penurunan

kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari

kontribusi penanam modal.

2. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu

periode pelaporan dalam bentuk arus keluar atau penurunan aset, atau

terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak

terkait dengan distribusi kepada penanam modal.

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK

ETAP) menguraikan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan

(31)

1. Pengakuan

IAI (2013: 7) menguraikan bahwa pengakuan unsur laporan

keuangan merupakan proses pembentukan suatu pos dalam neraca atau

laporan laba rugi yang memenuhi definisi suatu unsur dan memenuhi

kriteria yaitu ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait

dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam entitas; dan pos

tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Konsep probabilitas digunakan dalam kriteria pengakuan mengacu kepada

pengertian derajat ketidakpastian bahwa manfaat ekonomi masa depan

yang terkait dengan pos tersebut akan mengalir ke atau dari dalam entitas.

Pengkajian derajat ketidakpastian yang melekat pada arus manfaat

ekonomi masa depan dilakukan atas dasar bukti yang terkait dengan

kondisi yang tersedia pada akhir periode pelaporan saat penyusunan

laporan keuangan. Penilaian itu dibuat secara individu untuk pos-pos yang

signifikan secara individual dan kelompok dari suatu populasi besar dari

pos-pos yang tidak signifikan secara individual.

IAI (2013: 7) juga menguraikan bahwa kriteria kedua untuk

pengakuan suatu pos adalah adanya biaya atau nilai yang dapat diukur

dengan andal. Biaya atau nilai suatu pos diketahui dalam banyak kasus,

namun ada juga biaya atau nilai yang harus diestimasi dalam kasus

lainnya. Penggunaan estimasi yang layak merupakan bagian esensial

dalam penyusunan laporan keuangan tanpa mengurangi tingkat keandalan

(32)

tersebut tidak diakui dalam neraca atau laporan laba rugi. Suatu pos yang

pada saat tertentu tidak dapat memenuhi kriteria pengakuan dapat

memenuhi syarat untuk diakui di masa depan sebagai akibat dari peristiwa

atau keadaan yang terjadi kemudian. Suatu pos yang gagal memenuhi

kriteria pengakuan tetap perlu diungkapkan dalam catatan, materi

penjelasan atau skedul tambahan. Pengungkapan ini dapat dibenarkan jika

pengetahuan mengenai pos tersebut dipandang relevan untuk

mengevaluasi posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan

suatu entitas oleh pengguna laporan keuangan.

Entitas disebutkan dalam IAI (2013: 8) paragraf 2.33 harus

menyusun laporan keuangan, kecuali laporan arus kas, dengan

menggunakan dasar akrual. Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai

aset, kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan beban (unsur-unsur laporan

keuangan) ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk pos-pos

tersebut.

2. Pengukuran

IAI (2013: 7) paragraf 2.30 menguraikan bahwa pengukuran

adalah proses penetapan jumlah uang yang digunakan entitas untuk

mengukur aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam laporan

keuangan. Proses ini termasuk pemilihan dasar pengukuran tertentu. Dasar

pengukuran umum yang diuraikan dalam paragraf 2.31 (IAI 2013: 7) yaitu:

a. Biaya historis. Aset adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan

(33)

aset pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar kas atau setara kas

yang diterima atau sebesar nilai wajar dari aset non-kas yang diterima

sebagai penukar dari kewajiban pada saat terjadinya kewajiban.

b. Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu

aset, atau untuk menyelesaikan suatu kewajiban, antara pihak-pihak

yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu

transaksi dengan wajar.

3. Penyajian

IAI (2013: 11-13) bab tiga menguraikan bahwa laporan keuangan

harus menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan

arus kas suatu entitas. Penyajian wajar mensyaratkan penyajian jujur atas

pengaruh transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi

dan kriteria pengakuan aset, kewajiban, penghasilan dan beban. Entitas

menyajikan secara lengkap laporan keuangan (termasuk informasi

komparatif) minimum satu tahun sekali. SAK ETAP mensyaratkan jumlah

komparatif terhadap periode sebelumnya untuk semua jumlah yang

dilaporkan dalam laporan keuangan (apakah pada laporan keuangan atau

pada catatan atas laporan keuangan). Suatu laporan keuangan lengkap

berarti bahwa suatu entitas harus menyajikan minimum dua periode dari

setiap laporan keuangan yang disyaratkan dan catatan atas laporan

keuangan yang terkait. Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan

keuangan antar periode harus konsisten kecuali terjadi perubahan yang

(34)

pengklasifikasian bertujuan menghasilkan penyajian lebih baik sesuai

kriteria pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi, dan SAK ETAP

mensyaratkan suatu perubahan penyajian. Pos-pos yang material disajikan

terpisah dalam laporan keuangan sedangkan yang tidak material

digabungkan dengan jumlah yang memiliki sifat atau fungsi sejenis.

4. Pengungkapan

IAI (2013: 11) menguraikan bahwa penerapan SAK ETAP, dengan

pengungkapan tambahan jika diperlukan, menghasilkan laporan keuangan

yang wajar atas posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas.

Pengungkapan tambahan diperlukan ketika kepatuhan atas persyaratan

tertentu dalam SAK ETAP tidak memadai bagi pemakai untuk memahami

pengaruh dari transaksi tertentu, peristiwa dan kondisi lain atas posisi

keuangan dan kinerja keuangan entitas.

IAI (2013: 12) paragraf 3.12 menguraikan penyusunan laporan

keuangan entitas yang lengkap dalam SAK ETAP meliputi:

1. Neraca

Neraca merupakan laporan keuangan yang menyajikan hubungan

aset, kewajiban, dan ekuitas entitas pada waktu tertentu sampai dengan

akhir periode pelaporan (IAI 2013: 121). IAI (2013: 15) menguraikan

bahwa neraca minimal mencakup pos-pos berikut yaitu kas dan setara kas;

piutang usaha dan piutang lainnya; persediaan; properti investasi; aset

tetap; aset tidak berwujud; utang usaha dan utang lainnya; aset dan

(35)

pos, judul dan sub jumlah lainnya dalam neraca jika penyajian seperti itu

relevan dalam rangka pemahaman terhadap posisi keuangan entitas. SAK

ETAP tidak menentukan format atau urutan terhadap pos-pos yang

disajikan. IAI (2013: 16) menguraikan bahwa pos yang terpisah akan

dibentuk jika ukuran, sifat, atau fungsi dari pos atau agregasi terhadap

pos-pos yang serupa membuat penyajian terpisah menjadi relevan untuk

memahami posisi keuangan entitas; dan uraian yang digunakan dan urutan

pos-pos atau agregasi terhadap pos-pos yang sejenis mungkin diubah

sesuai dengan sifat entitas dan transaksinya, untuk menyediakan informasi

yang relevan dalam rangka memahami posisi keuangan entitas.

Pertimbangan atas pos-pos tambahan yang disajikan secara terpisah

berdasarkan pada penilaian sifat dan likuiditas aset, fungsi aset dalam

entitas, serta jumlah, sifat dan waktu kewajiban.

Entitas disebutkan dalam IAI (2013: 15-16) harus menyajikan aset

lancar dan aset tidak lancar, kewajiban jangka pendek dan kewajiban

jangka panjang, sebagai suatu klasifikasi yang terpisah dalam neraca,

kecuali jika penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang

andal dan lebih relevan. Semua aset dan kewajiban harus disajikan

berdasarkan likuiditasnya jika pengecualian tersebut diterapkan. Entitas

mengungkapkan di neraca atau catatan atas laporan keuangan,

(36)

a. Kelompok aset tetap;

b. Jumlah piutang usaha, piutang dari pihak-pihak yang memiliki

hubungan istimewa, pelunasan dipercepat dan jumlah lainnya;

c. Persediaan yang menunjukkan secara terpisah jumlah dari:

1) Persediaan yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha

normal;

2) Persediaan dalam proses produksi untuk penjualan tersebut;

3) Bahan baku dan barang habis pakai yang digunakan dalam proses

produksi atau pemberian jasa;

d. Kewajiban imbalan kerja dan kewajiban diestimasi lainnya;

e. Kelompok ekuitas, seperti modal disetor, tambahan modal disetor,

agio saham, saldo laba, dan pendapatan dan beban yang diakui

langsung ke ekuitas.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menyajikan

informasi mengenai kinerja entitas selama satu periode, yaitu hubungan

penghasilan dengan beban (IAI 2013: 120). IAI (2013: 19) menguraikan

bahwa laporan laba rugi memasukkan semua pos penghasilan dan beban

yang diakui dalam suatu periode kecuali SAK ETAP mensyaratkan lain.

Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos yaitu pendapatan; beban

keuangan; bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode

ekuitas; beban pajak; dan laba atau rugi neto. Entitas harus menyajikan

(37)

tersebut relevan untuk memahami kinerja keuangan entitas. Entitas

menyajikan suatu analisis beban dalam suatu klasifikasi berdasarkan sifat

atau fungsi beban dalam entitas, mana yang memberikan informasi yang

lebih andal dan relevan. Entitas yang mengklasifikasikan beban

berdasarkan fungsi mengungkapkan informasi tambahan berdasarkan sifat

beban, termasuk penyusutan dan beban amortisasi dan beban imbalan

kerja.

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang

menyajikan laba atau rugi untuk suatu periode, pos penghasilan dan beban

yang diakui secara langsung dalam ekuitas pada periode, dampak

perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan pada periode, dan

(bergantung pada format laporan perubahan ekuitas yang dipilih entitas)

jumlah transaksi dengan pemilik dalam kapasitas sebagai pemilik selama

periode (IAI 2013: 120). IAI (2013: 21) menguraikan bahwa entitas

menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan:

a. Laba atau rugi untuk periode;

b. Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas;

c. Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan

akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui;

d. Untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah

tercatat awal dan akhir periode, diungkapkan secara terpisah

(38)

1) Laba atau rugi;

2) Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas;

3) Jumlah investasi, dividen dan distribusi lainnya ke pemilik

ekuitas, yang menunjukkan secara terpisah modal saham,

transaksi saham treasuri, dan dividen serta distribusi lainnya ke

pemilik ekuitas, dan perubahan kepemilikan dalam entitas anak

yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian.

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menyajikan

informasi mengenai perubahan kas dan setara kas entitas selama periode

tertentu, menunjukkan secara terpisah perubahan dalam periode tersebut

dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan (IAI 2013: 120). IAI (2013:

23) menguraikan bahwa entitas menyajikan laporan arus kas yang

melaporkan arus kas untuk suatu periode dan mengklasifikasikan menurut

aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

Entitas disebutkan dalam IAI (2013: 24) melaporkan arus kas dari

aktivitas operasi dengan menggunakan metode tidak langsung. Laba atau

rugi neto disesuaikan dengan mengoreksi dampak dari transaksi non kas,

penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk

operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban

yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan dalam metode

tidak langsung tersebut. Entitas melaporkan secara terpisah kelompok

(39)

aktivitas investasi dan pendanaan. Entitas mengungkapkan komponen kas

dan setara kas dan menyajikan rekonsiliasi jumlah yang dilaporkan dalam

laporan arus kas dengan pos yang sama yang disajikan dalam neraca.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan merupakan catatan yang berisi

informasi tambahan terhadap pos-pos yang disajikan dalam neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas (IAI

2013: 118). IAI (2013: 27) menguraikan bahwa catatan atas laporan

keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang

disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak

memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan. Catatan atas

laporan keuangan harus menyajikan informasi tentang dasar penyusunan

laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan;

mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi

tidak disajikan dalam laporan keuangan; dan memberikan informasi

tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi relevan

untuk memahami laporan keuangan. Secara normal urutan penyajian

catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai

dengan SAK ETAP;

(40)

c. Informasi yang mendukung pos-pos laporan keuangan, sesuai dengan

urutan penyajian setiap komponen laporan keuangan dan urutan

penyajian pos-pos tersebut;

d. Pengungkapan lain.

Dalam ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan harus diungkapkan

dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan

dan kebijakan akuntansi lain yang digunakan yang relevan untuk

memahami laporan keuangan.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian Hertiyo (2015) yang berjudul “Laporan Keuangan Koperasi

Serba Usaha Buah Ketakasi berbasis SAK ETAP” menganalisis kesesuaian

jenis dan format laporan keuangan Koperasi Serba Usaha Buah Ketakasi

dengan SAK ETAP. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa laporan keuangan yang disusun oleh Koperasi Serba Usaha Buah

Ketakasi belum lengkap dan penyajiannya masih belum sesuai dengan SAK

ETAP.

Penelitian Fadhli (2015) yang berjudul “Analisis Laporan Keuangan

berdasarkan SAK ETAP di KSU Kencana Makmur Lamongan” menganalisis

pengakuan, pengukuran, dan penyajian laporan keuangan KSU Kencana

Makmur Lamongan berdasarkan SAK ETAP. Metode analisis data dalam

(41)

Kencana Makmur Lamongan masih belum menyajikan laporan keuangan yang

lengkap sesuai dengan SAK ETAP; pengakuan, pengukuran, dan penyajian

dalam laporan keuangan KSU Kencana Makmur Lamongan sudah sesuai

dengan SAK ETAP.

Penelitian Meireny (2015) yang berjudul “Analisis Penyusunan

Laporan Keuangan berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus pada Koperasi Pasar

Gondanglegi)” menganalisis pengidentifikasian, pencatatan, pengakuan,

pengukuran, penyajian, dan pengungkapan dalam proses penyusunan laporan

keuangan Koperasi Pasar Gondanglegi berdasarkan SAK ETAP. Metode

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

kualitatif. Hasil penelitian ini adalah Koperasi Pasar Gondanglegi tidak

melakukan pencatatan transaksi dalam buku jurnal (journal entry) dan

pencatatan ayat jurnal ke buku besar (posting ledger) yang sesuai dengan SAK

ETAP dan siklus akuntansi secara umum; pengikhtisaran yang dilakukan hanya

neraca saldo dan laporan keuangan; penyajian laporan keuangan yang belum

sesuai dengan SAK ETAP karena hanya membuat penyajian laporan keuangan

berupa neraca dan laporan laba rugi dengan pengakuan akuntansi berbasis kas

(cash basis); pengukuran yang dilakukan berdasarkan nilai nominal dari

akun-akun yang tersedia pada laporan keuangan dan pengungkapan yang ada belum

sesuai dengan SAK ETAP.

Penelitian Prasetiawan (2015) yang berjudul “Rekonstruksi Laporan

Keuangan Unit Simpan Pinjam Sesuai SAK ETAP (Studi Kasus pada KUD

(42)

yang sudah disusun oleh Unit Simpan Pinjam KUD Sumber Alam Ambulu dan

menyajikan bentuk rekonstruksi laporan keuangan Unit Simpan Pinjam KUD

Sumber Alam Ambulu sesuai dengan SAK ETAP. Metode analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Hasil penelitian

ini adalah laporan keuangan Unit Simpan Pinjam KUD Sumber Alam Ambulu

belum sesuai dengan SAK ETAP dan laporan keuangan yang sudah disusun

oleh Unit Simpan Pinjam KUD Sumber Alam Ambulu direkonstruksi terkait

dengan pengakuan, pengukuran, dan penyajian setiap komponen dalam laporan

keuangan sesuai dengan SAK ETAP.

F. Model Penelitian

Model penelitian dalam penelitian ini adalah model penelitian kualitatif

yaitu mendeskripsikan hasil perbandingan penyajian dan pengungkapan

laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

tahun 2015 yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan

ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan berdasarkan

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK

ETAP), kemudian mengambil kesimpulan evaluasi penyusunan laporan

keuangan dengan menuliskan dan menghitung hasil perbandingan penyajian

dan pengungkapan laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat

Pelayanan Pemangkat tahun 2015 dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas

(43)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus, yaitu penelitian yang

dilakukan peneliti terhadap laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih

Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015 secara langsung. Hasil dari

penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk mewakili seluruh Credit

Union di Indonesia karena penelitian ini hanya menggunakan data laporan

keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dilakukannya penelitian ini adalah Credit Union Pancur Kasih

Tempat Pelayanan Pemangkat di Jalan Sejahtera Nomor 136, Pemangkat

dengan waktu penelitian dari bulan Januari 2017 sampai dengan Maret 2017.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah manajer, kasir, konsultan kredit, dan

staf lapangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat. Objek

dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih

(44)

D. Data Penelitian

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

1. Gambaran umum Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan

Pemangkat.

2. Struktur Organisasi Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan

Pemangkat dan Job Description.

3. Laporan Keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan

Pemangkat tahun 2015.

E. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode:

1. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan menelusuri dokumen-dokumen

yang mendukung penelitian, yaitu dokumen-dokumen yang berisi data

gambaran umum Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan

Pemangkat, struktur organisasi Credit Union Pancur Kasih Tempat

Pelayanan Pemangkat dan job description, serta laporan keuangan Credit

Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015.

2. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan manajer, kasir,

konsultan kredit, dan staf lapangan Credit Union Pancur Kasih Tempat

(45)

F. Penjelasan Operasional

Penyusunan laporan keuangan dalam penelitian ini adalah penyajian dan

pengungkapan laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan perhitungan

hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas

laporan keuangan Credit Union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).

1. Penyusunan

Penyusunan dalam penelitian ini adalah penyajian dan

pengungkapan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).

a. Penyajian

Penyajian dalam penelitian ini merupakan proses penempatan

pos/akun (perkiraan) untuk aset, kewajiban, dan beban dalam laporan

keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

secara tepat dan wajar.

b. Pengungkapan

Pengungkapan dalam penelitian ini merupakan pemberian informasi

tambahan yang dibutuhkan untuk menjelaskan unsur-unsur pos/akun

(perkiraan) kepada pihak yang berkepentingan sebagai catatan dalam

laporan keuangan atas posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas

dalam laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat

(46)

2. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan laporan yang menggambarkan

posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang terdiri dari

neraca, laporan perhitungan hasil usaha, laporan perubahan ekuitas,

laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, yang dalam penelitian

ini adalah laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan

Pemangkat tahun 2015.

a. Neraca

Neraca dalam penelitian ini merupakan laporan keuangan yang

menyajikan hubungan aset, kewajiban, dan ekuitas entitas selama

tahun 2015.

b. Laporan Perhitungan Hasil Usaha

Laporan perhitungan hasil usaha dalam penelitian ini merupakan

laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai kinerja

entitas selama tahun 2015.

c. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas dalam penelitian ini merupakan laporan

keuangan yang menyajikan hasil usaha, pos penghasilan dan beban

yang diakui secara langsung dalam ekuitas, dampak perubahan

kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan, dan (bergantung pada

format laporan perubahan ekuitas yang dipilih entitas) jumlah

transaksi dengan pemilik dalam kapasitas sebagai pemilik selama

(47)

d. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas dalam penelitian ini merupakan laporan keuangan

yang menyajikan informasi mengenai perubahan kas dan setara kas

entitas selama periode tertentu dan menunjukkan secara terpisah

perubahan dalam periode tersebut dari aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan selama tahun 2015.

e. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan dalam penelitian ini merupakan catatan

yang berisi informasi tambahan terhadap pos-pos yang disajikan

dalam neraca, laporan perhitungan hasil usaha, laporan perubahan

ekuitas, dan laporan arus kas periode tahun 2015.

3. Credit Union

Credit Union merupakan salah satu jenis koperasi yang

melakukan kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggotanya,

yang dalam penelitian ini adalah Credit Union Pancur Kasih Tempat

Pelayanan Pemangkat.

4. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK

ETAP)

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

(SAK ETAP) adalah standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pengaturan pengakuan,

(48)

memudahkan penyusunan laporan keuangan bagi entitas tanpa

akuntabilitas publik.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis deskriptif komparatif, yaitu membandingkan dan mendeskripsikan

penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih

Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015 berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data:

1. Memaparkan laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat

Pelayanan Pemangkat tahun 2015 yang terdiri dari neraca, laporan

perhitungan hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan

catatan atas laporan keuangan.

2. Membandingkan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Credit

Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015

berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik (SAK ETAP). Penyajian dan pengungkapan yang dibandingkan

yaitu:

a. Neraca

1) Informasi yang disajikan dalam neraca (SAK ETAP paragraf

(49)

2) Penyajian klasifikasi aset dan kewajiban (SAK ETAP paragraf

4.5, 4.6, 4.7, 4.8, dan 4.9),

3) Pengungkapan pos yang disajikan dalam neraca (SAK ETAP

paragraf 4.12),

4) Penyajian setara kas (SAK ETAP paragraf 7.2),

5) Penyajian persediaan (SAK ETAP paragraf 11.1),

6) Pengungkapan persediaan (SAK ETAP paragraf 11.19),

7) Penyajian properti investasi (SAK ETAP paragraf 14.2),

8) Penyajian aset tetap (SAK ETAP paragraf 15.2),

9) Pengungkapan aset tetap (SAK ETAP paragraf 15.31),

10) Penyajian ekuitas atau modal (SAK ETAP paragraf 19.3 f, 19.22,

dan 19.27), dan

11) Pengungkapan ekuitas atau modal (SAK ETAP paragraf 19.26

dan 19.35).

b. Laporan perhitungan hasil usaha

1) Informasi yang disajikan dalam laporan perhitungan hasil usaha

(SAK ETAP paragraf 5.1),

2) Penyajian pendapatan dan beban (SAK ETAP paragraf 5.2 dan

5.6),

3) Pengungkapan beban (SAK ETAP paragraf 5.8),

4) Pengungkapan pendapatan (SAK ETAP paragraf 20.28),

5) Penyajian pajak penghasilan (SAK ETAP paragraf 24.2), dan

(50)

c. Laporan perubahan ekuitas

Penyajian laporan perubahan ekuitas (SAK ETAP paragraf 6.3).

d. Laporan arus kas

1) Informasi yang disajikan dalam laporan arus kas (SAK ETAP

paragraf 7.3),

2) Penyajian arus kas dari aktivitas operasi (SAK ETAP paragraf

7.4),

3) Penyajian arus kas dari aktivitas investasi (SAK ETAP paragraf

7.5),

4) Penyajian arus kas dari aktivitas pendanaan (SAK ETAP paragraf

7.6),

5) Metode penyajian arus kas dari aktivitas operasi (SAK ETAP

paragraf 7.7 dan 7.8),

6) Penyajian penerimaan dan pengeluaran kas aktivitas investasi dan

pendanaan (SAK ETAP paragraf 7.9), dan

7) Pengungkapan komponen kas dan setara kas dan penyajian

rekonsiliasi jumlah yang dilaporkan (SAK ETAP paragraf 7.16).

e. Catatan atas laporan keuangan

1) Pengungkapan umum entitas (SAK ETAP paragraf 3.17),

2) Penyajian informasi dalam catatan atas laporan keuangan (SAK

ETAP paragraf 8.1),

3) Penyajian secara sistematis catatan atas laporan keuangan (SAK

(51)

4) Urutan penyajian catatan atas laporan keuangan (SAK ETAP

paragraf 8.4),

5) Pengungkapan kebijakan akuntansi (SAK ETAP paragraf 8.5),

6) Pengungkapan kerugian penurunan nilai (SAK ETAP paragraf

22.22 dan 22.23),

7) Pengungkapan imbalan kerja (SAK ETAP paragraf 23.1, 23.2,

dan 23.3),

8) Pengungkapan mata uang pencatatan dan pelaporan (SAK ETAP

paragraf 25.6 dan 26.8),

9) Pengungkapan peristiwa setelah akhir pelaporan (SAK ETAP

paragraf 27.3 dan 27.9),

10) Pengungkapan tanggal penyelesaian laporan keuangan (SAK

ETAP paragraf 27.8), dan

11) Pengungkapan transaksi dengan pihak yang mempunyai

hubungan istimewa (SAK ETAP paragraf 28.8).

Kriteria yang digunakan dalam perbandingan yaitu:

a. Sesuai: jika penyajian dan pengungkapan yang dibandingkan antara

laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan

Pemangkat tahun 2015 dan Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) adalah sama.

b. Tidak Sesuai: jika penyajian dan pengungkapan yang dibandingkan

(52)

Pelayanan Pemangkat tahun 2015 dan Standar Akuntansi Keuangan

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) adalah berbeda.

c. Tidak relevan: jika penyajian dan pengungkapan tidak dapat

dibandingkan antara laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih

Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015 dan Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), karena

dalam laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat

Pelayanan Pemangkat tahun 2015 tidak perlu melakukan penyajian

dan pengungkapan tersebut.

3. Mendeskripsikan hasil perbandingan penyajian dan pengungkapan laporan

keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat tahun

2015 berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Peneliti akan menjelaskan perbedaan

dan penyebab penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Credit

Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat tahun 2015 yang tidak

sesuai dan tidak relevan dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).

4. Membuat kesimpulan evaluasi penyusunan laporan keuangan dengan

menuliskan dan menghitung hasil perbandingan penyajian dan

pengungkapan laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat

Pelayanan Pemangkat tahun 2015 dengan Standar Akuntansi Keuangan

(53)

37

BAB IV

GAMBARAN UMUM CREDIT UNION

A. Sejarah Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

Credit Union Pancur Kasih adalah Credit Union nomor tiga dari 100

koperasi besar di Indonesia yang berdiri pada tanggal 28 Mei 1987 dan

berbadan hukum koperasi kredit yaitu Badan Hukum Nomor 735/BH/X dan

telah memperoleh pengesahan Akta Perubahan dari Menteri Negara Koperasi

dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dengan surat Keputusan

Gubernur Kalimantan Barat Nomor 361/DISKOPUMKM/2010 pada tanggal 6

Agustus 2010. Kantor pusat Credit Union Pancur Kasih berada di Jalan 28

Oktober Blok A Nomor 1–7 Pontianak. Credit Union Pancur Kasih mempunyai

40 kantor Tempat Pelayanan dan enam kantor Tempat Pelayanan Kas yang

tersebar di beberapa daerah. Salah satu kantor Tempat Pelayanan Credit Union

Pancur Kasih adalah Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan

Pemangkat.

Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat awalnya

merupakan ekspansi dari Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Sibale

yang sekarang menjadi Tempat Pelayanan Salamantan, dan adanya

pengambil-alihan Credit Union Muara Sukma yang pada saat itu dalam kondisi yang

sedang mengalami kesulitan. Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan

Pemangkat mulai dirintis pada awal tahun 2005 dengan melakukan kegiatan

(54)

Kota Pemangkat yang dihadiri oleh masyarakat Kota Pemangkat. Masyarakat

mulai merespon Credit Union Pancur Kasih dan meminta didirikannya Tempat

Pelayanan Pemangkat setelah pertemuan sosialisasi dan motivasi tersebut,

maka Credit Union Pancur Kasih membuka pelayanan dengan mendirikan

Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat pada tanggal 4

Februari 2005 dengan menugaskan staf dari Tempat Pelayanan Sibale saat itu

secara bergantian dalam satu minggu.

Pelayanan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

pada awalnya dilakukan di sebuah kantor kecil samping Pastoran Gereja

Katolik Kota Pemangkat dengan status kontrak. Credit Union Pancur Kasih

Tempat Pelayanan Pemangkat berkembang cukup baik dan menjangkau

wilayah Kecamatan Tebas dan sekitarnya, serta beberapa kecamatan lainnya

seiring dengan perkembangan waktu. Pengurus dengan mempertimbangkan

peta wilayah yang sangat luas dari Tempat Pelayanan Pemangkat tersebut

kemudian memutuskan membeli gedung yang sekarang menjadi kantor Credit

Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat di Jalan Sejahtera Nomor

136, Pemangkat.

B. Visi, Misi, dan Slogan Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

1. Visi

Menjadi Credit Union Masyarakat Dayak yang terdepan dan

(55)

2. Misi

Meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggota melalui pendidikan

dan pelatihan yang menghasilkan perubahan pada aspek fisik, mental,

emosional, dan spiritual, serta pelayanan keuangan yang profesional dan

ramah.

3. Slogan

Berusaha Terus, Pantang Mundur, Tetap Semangat, Mencapai Puncak,

Bravo TP Pemangkat.

C. Struktur Organisasi Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap

bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam

menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan

diinginkan. Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 1: Struktur Organisasi Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

Sumber: Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat Manajer

Teller/Kasir Konsultan Teller/Kasir

Kredit

Staf Lapangan

(56)

Masing-masing bagian struktur organisasi di Credit Union Pancur

Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat mempunyai tugas yaitu:

1. Manajer Tempat Pelayanan (TP)

Manajer Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

mempunyai tugas yang terdiri dari:

a. Persiapan masuk kerja yaitu:

1) Memastikan semua perangkat kerja dapat digunakan.

2) Memimpin doa pagi dan briefing.

3) Memastikan semua staf dapat melakukan pekerjaannya.

4) Jika ada yang berhalangan masuk kerja, langsung membuat

keputusan untuk posisi itu.

5) Mengecek agenda kerja untuk hari ini.

b. Masuk kerja yaitu:

1) Melaksanakan agenda kerja yang sudah dijadwal.

2) Mengawasi pekerjaan para staf.

3) Memberikan arahan pekerjaan kepada staf.

4) Menganalisa keluar masuk uang (perputaran uang).

5) Membuat janji dengan relasi atau rekan kerja atau dengan

anggota.

6) Menghadiri undangan resmi dari lembaga lain (jika diundang).

7) Melihat operasional kerja sudah berjalan dengan baik atau tidak.

8) Merencanakan, menganalisa, mengevaluasi, dan melaporkan

(57)

9) Melakukan konsultasi pinjaman (khususnya pinjaman besar).

10) Melakukan survei dan penagihan (khususnya pinjaman besar).

11) Membuat perencanaan kerja untuk semua pegawai.

12) Melakukan pengamanan data.

13) Mengecek kembali kas kasir setelah tutup kas (sesuai atau tidak).

c. Selesai kerja yaitu:

1) Memastikan semua pekerjaan sudah selesai dikerjakan.

2) Membuat catatan khusus untuk pekerjaan yang belum selesai

dikerjakan pegawai untuk diingatkan besok.

3) Menyusun berkas-berkas yang belum selesai dikerjakan.

4) Membuat agenda kerja untuk besok.

5) Mengecek kembali seluruh kegiatan pekerjaan selama satu hari

terutama sirkulasi keuangan, dan melihat apakah persediaan kas

memadai untuk bisa melakukan operasional kerja besok.

6) Rapat dengan tim Tagih dan Kelompok Inti 3 bulan sekali untuk

evaluasi.

7) Rapat dengan staf 3 bulan sekali untuk evaluasi.

8) Istirahat.

2. Kasir

Kasir Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat

mempunyai tugas yang terdiri dari:

a. Persiapan kerja/masuk kerja atau kantor yaitu:

Gambar

Tabel 2.   Hasil Evaluasi Penyajian dan Pengungkapan  ...............................
Gambar 1.   Struktur Organisasi Credit Union Pancur Kasih Tempat
Gambar 1: Struktur Organisasi  Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat
Tabel 1. Perbandingan Penyajian dan Pengungkapan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan.

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis penerapan (Standar Akutansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) SAK ETAP dalam penyajian laporan

Berdasarkan tabel laporan keuangan diatas pencatatan laporan menggunakan SAK ETAP lebih mencatat kondisi keuangan BPR Indra Candra yang sebenarnya, dapat dikatakan

Adapun judul yang dikemukakan dalam tugas akhir ini adalah “PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik, yang terdiri dari Laporan Laba Rugi, Laporan

Laporan laba rugi memasukkan semua pos penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode kecuali SAK ETAP menyaratkan lain. SAK ETAP mengatur perlakuan berbeda

Kesesuaian Penyusunan Laporan Keuangan Jingga Batik Bukittinggi dengan SAK ETAP Kesesuaian penyusunan laporan keuangan pada Jingga Batik Bukittinggi jika dibandingkan dengan SAK ETAP

Ketika akhir periode pelaporan entitas berubah dan laporan keuangan tahunan telah disajikan untuk periode yang lebih panjang atau lebih pendek dari satu tahun maka entitas