FUNGSI MUSEUM SEBAGAI OBJEK WISATA
PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT
DI KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Antropologi
OLEH :
TRI ADI SYAHPUTRA SARAGIH
NIM. 309122058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
iv
ABSTRAK
T
RI ADI SYAHPUTRA SARAGIH, 309122058, “FUNGSI MUSEUMSEBAGAI OBJEK WISATA PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT DI
KOTA MEDAN”, Skripsi S1, Program Studi Pendidikan Antropologi,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui tentang keberadaan Museum Negeri Sumatera Utara sebagai tempat wisata masyarakat di Kota Medan, 2. Untuk mengetahui hal-hal yang menjadi daya tarik Museum Negeri Sumatera Utara sebagai tempat wisata masyarakat di Kota Medan, 3. Untuk mengetahui peran museum bagi masyarakat dan siswa sebagai objek wisata pendidikan, 4. Untuk mengetahui program apa saja yang dilakukan pengelola Museum Negeri Sumatera Utara dalam rangka menarik kunjungan wisatawan, 5. Untuk mengetahui hambatan yang dialami oleh pihak museum dalam rangka menarik kunjungan wisatawan, 6. Untuk mengetahui tentang hubungan museum dengan pendidikan.
Penelitian ini dilakukan di Museum Negeri Sumatera Utara yang terletak di jalan H.M. Joni no.15 Medan. Subjek Penelitian yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah para pengunjung museum, seperti: siswa SD Taruma, siswa SMP Nasrani, siswa SMA RK Deli Murni, Mahasiswa Universitas Harapan, Dosen Universitas Islam Sumatera Utara dan masyarakat, pengelola museum Koordinator koleksi dan Koordinator Bimbingan edukasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi (peneliti melakukan pengamatan langsung kelapangan, wawancara dengan para subjek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Museum selain sebagai tempat tempat konservasi benda-benda sejarah,museum juga berfungsi sebagai objek wisata pendidikan. Museum sangat erat kaitannya dengan pendidikan di sekolah maupun pendidikan tentang kebudayaan daerah. Selain itu museum juga memiliki banyak daya tarik yang harus di kunjungi oleh masyarakat. Walupun selama ini kunjungan masih didominasi oleh masyarakat akademis yang datang sekaligus melakukan tugas dari sekolah. Tetapi bagi masyarakat museum dapat menjadi objek wisata yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan tidak membutuhkan dana yang besar.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dapat menyimpulkan bahwa merupakan sebuah tempat konservasi benda-benda sejarah yang memiliki nilai kebudayaan yang tinggi. Selain itu, museum juga berfungsi sebagai sebagai pusat pendidikan, sarana pengenalan budaya bangsa, sebagai pusat penelitian serta sebagai pusat rekreasi dan pariwisata. Sebagai pusat rekreasi museum menyajikan dua manfaat sekaligus yakni rekreasi dan edukasi
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur terlebih dahulu penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya yang tidak terhingga, akhirnya
skripsi ini yang berjudul “Fungsi Museum sebagai Objek Wisata Pendidikan
bagi Masyarakat di Kota Medan” dapat diselesaikan. Sholawat beruntaikan
salam juga tidak pernah lupa penulis hanturkan untuk baginda Rasullullah SAW
beserta kelarga dan para sahabat-Nya, semoga kelak mendapatkan syafaat dari
beliau di hari akhir nanti. Tulisan ini merupakan salah satu syarat yang
diperuntukkan bagi setip mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan didalamnya, hal ini tentunya disebabkan karena segala keterbatasan
yang dimiliki oleh penulis baik yang bersifat materil maupun non materil. Penulis
berharap semoga Allah SWT meridhoi tulisan ini sehingga dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si sebagai Rektor UNIMED
2. Bapak Dr. Restu M.S sebagai Dekan FIS UNIMED
3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si sebagai Ketua Program Studi Pendidikan
Antropologi
4. Bapak Drs. Tumpal Simarmata, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi
Penulis, yang telah banyak memberikan bimbingan,bantuan, arahan dan
motivasi sehinngga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
5. Bapak Drs. Waston Malau sebagai Pembimbing Akademik penulis
sekaligus penguji, yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan
masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Ibu Rosramadhana, M.Si sebagai Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan masukan, pendapat, motivasi yang sangat berarti bagi penulis
ii 7. Bapak Erond L.Damanik, M.Si sebagai Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan masukan, pendapat, motivasi yang sangat berarti bagi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh Dosen dan Civitas akademik Program Studi Pendidikan
Antropologi yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu terima kasih
atas ilmu, kenangan, pengalaman dan motivasi selama ini.
9. Kedua orang tua penulis Ayahanda Ikarmawan Saragih, S.Pd dan Ibunda
tercinta Saemah yang telah senantiasa memberikan cinta, kasih sayang,
dan dukungan baik material maupun non material, serta senantiasa
memberikan doa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, dan penulis dapat
menyelesaikan perkuliahan.
10.Seluruh keluarga saya, Abangda Darma Santri Saragih dan keluarga,
Abangda Iman Priadi Saragih S.pd. dan Istri Elvi Ramadani S.pd., Adinda
Ika Putri Agustini Saragih yang telah memberikan semangat sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
11.Adinda Diah Utari Prasetya yang telah banyak memberikan banyak
perhatian, motivasi, bimbingan, semangat dan kasih sayang sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
12.Teman-teman satu Pembimbing Skripsi Reni Widya Barus, Ayu Lestari,
Maria S.Pasaribu, Dewi Sartika yang telah bekerja sama dan menjadi
penyemangat dalam pembuatan skripsi ini.
13.Keluarga Antropologi Angkatan 2009, Firman Alfian Zega,
Musdarwinsyah, Muhlis Syahputra, Sisriyani, Syarifah Hanim, dan
teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
memberikan kenangan indah selama ini, memotivasi, dan membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
14.Teman-teman PPLT 2012 di Taman Siswa Kisaran, Dedi Irawan, Imran,
Wibi, Surya Darma, Irwandi, Khairmi Winda, Elisa Rilia, Putri dan
lainnya yang telah menjadi keluarga bagi penulis.
15.Rekan-rekan seperjuangan di Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam
iii 16.Teman-teman penulis Muliadi Sitorus, Novriandi Manurung, Alwan
Pardamean Sirait, Alfian Samjianto, Rizky Arya Pranata, Dwi Eka Sara
Pane, Tri Rafika Sari Pane dan lainnya yang telah memberikan semangat
dan rasa kekeluargaan selama ini.
17.Bapak Sepakat Kasubag TU Museum Negeri Sumatera Utara yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian di museum.
18.Ibu Martina, Ibu Sumarni Ginting dan Ibu Marsiria Sebayang selaku
pegawai museum yang telah memberikan data yang peneliti butuhkan
selama proses penelitian berlangsung.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya, serta dapat menjadi bahan masukan bagi yang membutuhkan
Medan, Juli 2013 Penulis
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 8
1.3 Pembatasan Masalah ... 8
1.4 Perumusan Masalah ... 9
1.5 Tujuan Penelitian ... 10
1.6 Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka dan Penelitian yang Relevan ... 12
2.2 Kerangka Teori ... 13
2.2.1 Pengertian Museum... 13
2.2.2 Jenis-Jenis Museum ... 14
2.2.3 Fungsi Museum ... 16
2.3 Pengunjung Museum... 17
2.4 Hubungan Koleksi Museum dengan Kebudayaan . 19 2.5 Objek Wisata Pendidikan ... 19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ... 22
3.2 Lokasi Penelitian ... 23
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 23
3.3.1 Subjek Penelitian... 23
3.3.2 Objek Penelitian ... 23
3.5.3 Penarikan Kesimpulan ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 28
4.1.1 Letak Geografis Museum ... 28
4.1.2 Bentuk dan Makna Bangunan Museum Negeri Sumatera Utara ... 29
4.1.3 Sejarah Berdirinya Museum Negeri Sumatera Utara ... 30
4.1.4 Koleksi Museum Negeri Sumatera Utara ... 31
4.1.5 Sistem Pengadaan Koleksi Museum Negeri Sumatera Utara ... 34
vii 4.1.7 Struktur Organisasi Museum Negeri Sumatera
Utara ... 38
4.1.8 Visi dan Misi Museum Negeri Sumatera Utara ... 39
4.2 Daya Tarik Museum sebagai Objek Wisata Pendidikan .... 40
4.3 Fungsi Museum sebagai Objek Wisata Pendidikan ... 44
4.3.1 Fungsi Museum sebagai Ranah Penelitian... 48
4.4 Hambatan yang dihadapi museum dalam menarik kunjungan wisatawan/pengunjung ... 50
4.5 Program Museum Untuk Menarik Pengunjung ... 56
4.5.1 Pengadaan Pameran ... 57
4.5.2 Mengdakan berbagai Perlombaab dari Tingkat TK-SMA ... 57
4.5.3 Kunjungan Sekolah ke Museum ... 58
4.5.4 Sosialisasi Gerakan Nasional Cinta Museum .. 58
4.5.5 Kerja Sama dengan Berbagai Pihak ... 59
4.5.6 Kegiatan Seminar ... 60
4.5.7 Mengadakan Museum Keliling ... 60
4.6 Hubungan Museum dengan Pendidikan ... 61
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Seluruh Koleksi Museum Hingga Tahun 2013 33
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian ... 28
Gambar 2. Struktur Organisasi Museum... 38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap manusia membutuhkan hiburan untuk melepaskan diri dari
padatnya aktivitas sehari-hari. Pekerjaan dan rutinitas yang dilakukan setiap hari
membutuhkan konsentrasi tinggi untuk menjalaninya. Sehingga membuat
seseorang merasa membutuhkan hiburan untuk sejenak melupakan kesibukannya.
Sebagaimana diketahui manusia itu hidup maka manusia akan selalu
membutuhkan hiburan. Maka dari itu setiap instansi pemerintahan, pekerjaan
maupun pendidikan selalu memberikan waktu bagi setiap orang untuk berlibur.
Dalam kalender juga diberikan tanggal merah yang menyatakan hari libur, karena
pada dasarnya apabila seseorang dipaksakan untuk terus bekerja/berpikir maka
manusia itu bisa menjadi bosan dan hasil kerjanya tidak akan maksimal.
Pada era globalisasi seperti saat ini segala bentuk teknologi dan informasi
semakin cepat berkembang dan dirasakan oleh seluruh penduduk didunia.
Perkembangan zaman yang semakin modern semakin memudahkan manusia
untuk memenuhi kebutuhan. Pada zaman modern ini manusia membutuhkan
tempat-tempat wisata untuk berekreasi membuang kejenuhan yang disebabkan
padatnya aktivitas sehari-hari. Untuk mengunjungi tempat-tempat wisata tersebut
ternyata faktor jarak, waktu dan informasi mengenai lokasi wisata yang ingin
dituju tidak lagi menjadi hambatan bagi manusia. Cukup dengan mencari di situs
2
Pembangunan kepariwisataan merupakan upaya untuk mengembangkan
dan memanfaatkan potensi pada setiap daerah wisata. Peran pemerintah juga
penting untuk dapat memperkenalkan potensi wisata yang ada didaerahnya.
Promosi yang dilakukan oleh pemerintah dapat meningkatkan kunjungan
wisatawan, baik wisatawan asing maupun lokal untuk mengunjungi daerahnya.
Sehingga nantinya akan mendatangkan banyak keuntungan seperti menambah
pendapatan untuk daerah dari sektor pariwisata dan membuka lapangan pekerjaan
yang baru bagi penduduk sekitar.
Penulis seperti Inu (2009: 1) menyatakan “Dalam ilmu pariwisata sekuler
unsur kepariwisataan dikenal dengan istilah 5 S, yaitu Sex (daya tarik seksnya),
Smile (daya tarik keramahan penduduknya), Sand (daya tarik pasir di pantai), Sun
(daya tarik pemandangan sore atau pagi), See (daya tarik melihat pemandangan di
gunung atau di pantai)”. Istilah 5 S kemudian mendapatkan penolakan oleh beliau
karena ada juga wisata yang mengandung nilai luhur keagamaan, karena
sebenarnya ada berbagai unsur sebagai daya tarik wisata seperti: Daya tarik
budaya, daya tarik sejarah dan daya tarik religi.
Objek dan daya tarik wisata yang terwujud antara lain dalam bentuk
kekayaan alam yang indah, keragaman fauna dan flora, seni budaya serta
peninggalan sejarah purba kala. Pilihan wisata tergantung dari tujuan orang untuk
melakukan kegiatan wisata. Ada berbagai alasan yang menyebabkan manusia
melakukan wisata, baik berupa alasan pendidikan ataupun hiburan semata.
Kegiatan wisata juga diharapkan mampu mempererat hubungan diantara anggota
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayan alam yang luar biasa
indahnya. Kekayaan alam itu berupa laut, pantai, tambang, mineral dan
keanekaragaman hayati yang tak ternilai harganya. Keindahan laut Indonesia
sudah tidak diragukan lagi, setiap tahunnya jutaan wisatawan asing berkunjung ke
Nusantara untuk menikmati keindahan alam Indonesia. Seperti Kota Denpasar
(Bali) yang menjadi daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Keindahan pantai
menjadi daya tarik utama kota ini. Begitu juga dengan Yogyakarta yang dijuluki
sebagai Kota Pendidikan dan Kota Budaya menjadikan daerah ini sebagai kota
tujuan wisata di Indonesia.
Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan Medan
sebagai ibu kota provinsi. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di
Indonesia selain Jakarta, Bandung, Semarang, Palembang dan Surabaya.
Pertumbuhan ekonomi yang meningkat setiap tahunnya menjadikan Kota Medan
sebagai salah satu kota bisnis di Indonesia. Pembangunan infrastruktur juga
semakin berkembang untuk menjadikan Medan sebagai kota tujuan investasi.
Kota Medan juga menjadi pintu gerbang masuk dan keluar bagi wisatawan asing
diwilayah barat Indonesia, terdapat dua pintu gerbang masuknya wisatawan yaitu
Pelabuhan laut Belawan dan Bandara Udara Polonia yang akan digantikan dengan
Bandara Udara Kuala Namu mulai dari tanggal 25 Juli 2013. Sebagai pintu
gerbang masuknya wisatawan maka pembenahan dan penataan kota harus
4
Penduduk Kota Medan sangat beragam, berbagai macam etnis tinggal di
kota ini. Mulai dari Etnis Melayu dan Etnis Batak yang merupakan etnis asli
Sumatera Utara. Kemudian Etnis Batak dibagi lagi menjadi Etnis Batak Toba,
Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Angkola dan Batak Pak-Pak, Batak
Mandailing. Ada juga etnis pendatang seperti : Etnis Jawa, Etnis Tamil, Etnis
Tionghoa dan Etnis Punjabi. Berbagai etnis ini kemudian hidup saling
berdampingan dan saling menghargai diantara satu sama lain.
Kota Medan memiliki berbagai objek wisata yang dapat dijadikan sebagai
tempat rekreasi bagi masyarakat sekitar dan masyarakat pendatang. Taman Hewan
di Simalingkar, Hairos dan Hermes dengan wahan permainan air, berbagai macam
pusat perbelanjaan yang menyediakan berbagai fasilitas permainan dan museum
sebagai salah satu objek wisata yang memberikan sarana edukasi dan rekreatif
bagi pengunjungnya. Museum belum menjadi tempat tujuan utama masyarakat di
Kota Medan untuk berwisata bersama keluarga. Padahal museum adalah tempat
yang dapat memberikan sarana hiburan (rekreatif) dan pendidikan (edukasi) bagi
pengunjungnya.
Penulis seperti Hardjana (2002: 9) menyatakan “Kata museum berasal dari
kata yunani yaitu „muses’ yang berarti sembilan dewi seni seni dan ilmu
pengetahuan dalam dongeng Yunani Kuno)”. Dalam perkembangan selanjutnya
kata muses berubah menjadi museum yang maksudnya adalah tempat untuk
menyimpan benda-benda yang bernilai seni dan ilmu pengetahuan.Lembaga
museum tertua didirikan oleh raja Ptolomaeus I sekitar 300 SM di Iskandaria,
Berdasarkan International Council of Museums (ICOM) tahun 2008,
museum adalah sebuah lembaga (badan) yang tetap, tidak mencari keuntungan,
melayani masyarakat, perkembangannya terbuka untuk umum, yang memperoleh,
merawat, meneliti dan menyajikan untuk kepentingan studi (pendidikan),
kesenangan, barang- barang atau benda pembuktian material manusia dan
lingkungannya.
Berdasarkan defenisi tersebut jelas bahwa museum adalah institusi yang
permanen, merawat dan mengelola koleksi secara sistematik untuk keperluan
budaya, pendidikan dan keilmuan yang bersifat publik, bukan merupakan badan
usaha yang diharapkan dapat mendatangkan keuntungan materi, melainkan
sebagai salah satu badan tetap yang bersifat sosial serta sebagai tempat pendidikan
non formal dan sebagai salah satu objek wisata.
Di Kota Medan terdapat 3 museum yang dapat menjadi tujuan wisata,
yaitu: Museum Negeri Sumatera Utara, Museum Rahmat dan Museum
Perjuangan. Masing-masing museum memiliki koleksi yang berbeda-beda.
Museum Rahmat memiliki koleksi berupa hewan-hewan yang diawetkan dan
sebagian besar koleksi merupakan hasil berburu pemilik museum bapak
Rahmadsyah. Museum Perjuangan memiliki koleksi berupa benda-benda sejarah
perjuangan bangsa Indonesia seperti: mortir, senjata api, alat komunikasi, surat
kabar dan arsip-arsip masa perjuangan revolusi ditahun 1945-1948. Museum
Negeri Sumatera Utara yang merupakan museum terbesar di Sumatera Utara yang
dikelola oleh pemerintah dengan koleksi berupa benda hasil kebudayaan
6
Ditinjau dari koleksi museum maka secara garis besar museum di
Indonesia dibagi menjadi 2, yaitu Museum Umum dan Museum Khusus. Museum
Negeri Sumatera Utara termasuk kedalam Museum Umum karena memiliki
koleksi lebih dari satu jenis koleksi. Sebagian besar koleksinya berasal dari
daearah Sumatera Utara berupa benda-benda peninggalan sejarah budaya mulai
dari zaman prasejarah. Sebagian koleksi juga lainnya berasal dari manca negara
yaitu Thailand. Sedangkan Museum Rahmat dan Museum Perjuangan merupakan
museum khusus karena koleksinya berupa satu benda yang berkaitan dengan seni,
disiplin ilmu dan teknologi. Museum Rahmat hanya memiliki koleksi berupa
hewan yang diawetkan sedangkan museum perjuangan memiliki koleksi berupa
benda peninggalan sejarah perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan
khususnya di wilayah Sumatera Utara.
Selama ini tempat berlibur yang berhubungan dengan alam seperti :
Danau Toba, Berastagi, Air Terjun Sipiso-piso masih menjadi pilihan utama untuk
berlibur. Begitu juga dengan wahana permainan seperti Water Boom, Mall,
Mickey Holiday menarik banyak orang untuk datang berkunjung. Bahkan,
masyarakat dapat berulang kali mengunjungi objek wisata alam walaupun
sebenarnya ditempat itu tidak ada sesuatu yang baru.
Museum belum menjadi tujuan utama bagi masyarakat khususnya
disekitar Kota Medan untuk berwisata. Museum yang memiliki peran besar
sebagai tempat konservasi berupa benda-benda kebudayaan masa lalu, seharusnya
menjadi kebanggaan bagi masyarakat untuk mengagumi sistem pengetahuan
dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi museum sebagai sarana pengenalan budaya
bangsa memerlukan apresiasi dari seluruh masyarakat untuk lebih memanfaatkan
museum sebagai tempat untuk menggali manfaat yang lebih dalam. Pendidikan di
museum mengajarkan untuk saling menghargai dan menghormati dalam setiap
perbedaan agar menghindari terpecahnya rasa persaudaraan yang dapat
menimbulkan ketidakstabilan dalam hidup berdampingan.
Salah satu daya tarik sebuah wisata adalah apa yang menarik sehingga
harus mendatangi tempat tersebut. Masyarakat banyak yang belum mengetahui
akan manfaat dari museum ini. Padahal sebenarnya museum merupakan tempat
wisata yang tidak hanya sekedar berjalan-jalan, tetapi dapat memberikan manfaat
edukasi bagi pengunjungnya. Dari wisata museum ini pemerintah dapat
menambah penghasilan daerah dari wisatawan yang berkunjung, karena dengan
mengunjungi museum selain sebagai tempat berlibur, museum juga dapat
memberikan manfaat edukasi bagi pengunjungnya.
Bagi keluarga yang turut serta membawa anaknya, maka dengan
pengenalan benda-benda koleksi museum yang merupakan peninggalan
kebudayaan masyarakat purbakala dapat diketahui oleh anaknya. Sehingga secara
tidak langsung orang tua telah menanamkan rasa cinta terhadap kebudayaan
bangsa terhadap anak-anak yang nantinya akan menimbulkan rasa cinta terhadap
kebudayaan asli bangsa Indonesia.
Melihat kondisi yang sedemikian maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian “Fungsi Museum sebagai Objek Wisata Pendidikan bagi
8 1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Keberadaan Museum Negeri Sumatera Utara sebagai objek wisata di
Kota Medan.
2. Daya tarik Museum Negeri Sumatera Utara sebagai tempat wisata bagi
masyarakat di Kota Medan.
3. Peran museum bagi masyarakat dan siswa sebagai objek wisata
pendidikan.
4. Peran pengelola museum dalam upaya memperkenalkan museum
sebagai objek wisata di Kota Medan.
5. Program yang dilakukan pengelola Museum Negeri Sumatera Utara
untuk menarik kunjungan wisatawan.
6. Hambatan yang dialami oleh pihak museum dalam rangka menarik
kunjungan wisatawan.
7. Hubungan museum dengan pendidikan
1.3. Pembatasan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang dan identifikasi masalah,
maka perlu adanya pembatasan masalah, untuk mempermudah penelitian, dan
memungkinkan tercapainya hasil yang sebaik mungkin. Pembatasan masalah ini
sebenarnya dan mengingat masalah yang sangat kompleks, keterbatasan waktu,
pengetahuan, tenaga dan dana, untuk menghindari meluasnya masalah dalam
penelitian ini, maka permasalahan yang dikaji dibatasi pada “Fungsi Museum
sebagai Objek Wisata Pendidikan bagi Masyarakat di Kota Medan” 1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka yang dapat menjadi
perumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Keberadaan Museum Negeri Sumatera Utara sebagai objek
wisata di Kota Medan.
2. Apa yang menjadi daya tarik Museum Negeri Sumatera Utara sebagai
tempat wisata masyarakat di Kota Medan?
3. Bagaimana fungsi museum bagi masyarakat dan siswa sebagai objek
wisata pendidikan
4. Program apa saja yang dilakukan pengelola Museum Negeri Sumatera
Utara untuk menarik pengunjung ?
5. Bagaimana hambatan yang dialami oleh pihak museum dalam rangka
menarik kunjungan wisatawan?
10 1.5. Tujuan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang keberadaan Museum Negeri Sumatera Utara
sebagai tempat wisata masyarakat di Kota Medan.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang menjadi daya tarik Museum Negeri
Sumatera Utara sebagai tempat wisata masyarakat di Kota Medan.
3. Untuk mengetahui fungsi museum bagi masyarakat dan siswa sebagai
objek wisata pendidikan.
4. Untuk mengetahui program apa saja yang dilakukan pengelola Museum
Negeri Sumatera Utara dalam rangka menarik kunjungan wisatawan.
5. Untuk mengetahui hambatan yang dialami oleh pihak museum dalam
rangka menarik kunjungan wisatawan.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :
1. Menambah wawasan pengetahuan terhadap penulis tentang peranan
Museum sebagai Media Pembelajaran Antropologi
2. Dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat, khususnya mahasiswa
pendidikan Antropologi agar dapat mengetahui pentingnya museum
sebagai media pembelajaran Antropologi
3. Dapat dimanfaatkan sebagai refrensi bahan perbandingan terhadap
hasil–hasil penelitian yang telah ada maupun yang akan dilaksanakan
4. Dapat menjadi media pembelajaran bagi siswa/mahasiswa dan
masyarakat yang berkaitan dalam bidang antropologi
5. Sebagai bahan masukan atau gambaran untuk perbendaharaan ilmu
pengetahuan bagi lembaga pedidikan UNIMED khususnya Program
Pendidikan Antropologi
6. Penelitian ini berguna sebagai bahan rekomendasi kepada pemerintah
maupun instansi swasta untuk mengembangkan museum di Sumatera
Utara sebagai tujuan wisata.
7. Dapat di manfaatkan sebagai referensi oleh masyarakat untuk
menjadikan museum sebagai tujuan wisata khususnya wisata
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahsan yang ada di BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara merupakan untuk
mengkonservasi benda-benda sejarah yang memiliki nilai kebudayaan
yang tinggi. Selain itu, museum juga berfungsi sebagai sebagai pusat
pendidikan, sarana pengenalan budaya bangsa, sebagai pusat penelitian
serta sebagai pusat rekreasi dan pariwisata.
2. Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara memiliki banyak daya tarik
seperti bentuk bangunannya yang unik menggambarkan rumah adat
Sumatera Utara dengan hiasan ornamen-ornamen yang menghiasi
bentuk bangunan, koleksinya yang berjumlah ribuan membuat
pengunjung semakin memahami hubungan antara satu etnis dengan
etnis lainnya. Selain itu museum juga memiliki perpustakaan sebagai
tempat untuk menambah informasi yang belum diketahui dan juga
terdapat taman yang cukup indah mengelilingi museum serta banyak
objek yang dapat dijadikan untuk berfoto.
3. Sebagai objek wisata museum dapat menjadi tempat untuk belajar
sekaligus menambah pengetahuan bagi pengunjunga baik oleh
rekreasi yang edukatif museum memiliki peran yang sangat besar
untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya kepada masyarakat.
Sekaligus menjadi sarana pengenalan budaya bangsa terhadap
generasi muda. Sedangkan bagi pelajar museum dapat menjadi tempat
untuk belajar sekaligus berwisata.
4. Untuk semakin meningkatkan kunjungan masyarakat ke museum
pihak pengelola museum membuat beberapa program diantaranya
adalah pengadaan pameran, mengadakan perlombaan dari tingkat
TK-SMA, kunjungan keberbagai sekolah, sosialisasi Gerakan Nasional
Cinta Museum (GNCM), kerja sama dengan berbagai pihak, kegiatan
seminar dan mengadakan museum keliling.
5. Dalam hal teknis berbagai masalah yang dihadapi museum adalah
para pengunjung yang nakal dan seringnya pemadaman listrik oleh
pihal PLN. Apresiasi dari masyarakat awam terhadap keberadaan
museum ternyata masih rendah jika di bandingkan dengan masyarakat
akademis. Sehingga masih banyak masyarakat awam khususnya yang
tinggal di Kota Medan tidak mengetahui tentang keberadaan museum.
6. Sebagai tempat pendidikan dan penelitian museum museum banyak
dimanfaatkan oleh berbagai kalangan akademis untuk mendukung
proses pembelajaran di sekolah dan sebagai ranah penelitian untuk
69
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang di lakukan ternyata masih banyak hal yang
harus diperbaiki dan dirubah untuk membuat pengunjung semakin nyaman dan
menjadikan museum lebih memiliki daya tarik. Hal ini datang dari kedua belah
pihak yaitu pihak pengelola museum dan pengunjung. Adapun hal yang harus
lebih diperhatikan lagi dan menjadi sebagai saran dari peneliti dari data yang
didapatkan di lapangan adalah sebagai berikut :
Bagi pihak museum
- Pengelola museum hendaknya menempatkan petugas yang siap melayani
pengunjung selama jam operasional di ruangan koleksi museum, baik di
lantai 1 dan juga di lantai 2. Hal ini bertujuan agar pengunjung yang ingin
mendapatkan informasi lebih banyak dapat menanyakannya kepada
petugas museum.
- Sebaiknya media pendukung yang ada dimuseum seperti TV layar datar
untuk memutar film dokumenter yang ada diruangan audio-visual dan
beberapa unit komputer lebih di manfaatkan sebagai salah satu sumber
informasi. Jika kondisinya rusak maka segera mungkin agar bisa di
perbaiki.
- Museum hendaknya membuat suatu program yang sasarannya kepada
masyarakat umum, seperti membuat pesta rakyat tradisional dengan
menampilkan berbagai tari-tarian daerah, peragaan busana daerah,
permainan tradisional, dan penampilan kesenian tradisional etnis di
bagi masyarakat tentunya mengingat hiburan rakyat masih terasa kurang di
tengah-tengah masyarakat saat ini.
- Pengelola museum harus lebih tegas lagi untuk memberikan sanksi
terhadap pengunjung museum yang kedapatan melakukan pelanggaran
seperti mencoret-coret koleksi sehingga mengurangi keindahan koleksi
yang ada. Hal ini bertujuan untuk memberikan efek jerah bagi pengunjung
nakal. Sanksi dapat berupa teguran sampai pada ganti rugi dalam bentuk
materi.
- Pengelola sebaiknya menyediakan tenaga listrik cadangan/Genset untuk
berjaga-jaga jika listrik dari PLN mati. Jika sudah memiliki sebaiknya agar
lebih difungsikan agar pengunjung yang telah datang tetap dapat
mengunjungi museum.
Bagi pengunjung
- Pengunjung seharusnya memiliki rasa bertanggung jawab ketika melihat
koleksi museum. Mentaati peraturan yang ada dan tidak merusak koleksi
dengan mencoret-coretnya.
- Bagi pengunjung yang membeli makanan disekitar museum, ketika selesai
makan hendaknya membuang sampah pada tempatnya. Jangan membuang
di sembarang tempat sehingga lingkungan museum terlihat kotor.
- Untuk mengapresiasi keberadaan museum maka masyarakat harus datang
berkunjung ke museum. Karena museum memiliki banyak peran untuk
DAFTAR PUSTAKA
Arsysad, Azhar. 2007. Media pembelajaran.Jakarta. Raja Grafindo Persada
Hadikusuma, Hilman. 2006. Antropologi hukum Indonesia.Bandung. PT Alumni.
Hardjana . 2002 . Museum-museum pemerintah DKI Jakarta.Jakarta.Widya Lika
Utama
Herimanto, dkk. 2009. Ilmu sosial dan Budaya dasar. Jakarta. Bumi Aksara.
Joesoef, Daoed. 2009. Museografia majalah ilmu permuseuman vol III No 3 .
Jakarta. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jendral.
Joesoef, Daoed. 2009. Museografia majalah ilmu permuseuman vol III No 4 .
Jakarta. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jendral.
Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta. Rineka Cipta.
Pidarta, Made. 2009. Landasan Kependidikan situmulus ilmu pendidikan bercorak
Indonesia. Jakarta.Rineka Cipta.
Rosani, Lela. 2011. Fungsi Museum bagi masyarakat di Kecamatan Sumbul
Kabupaten Dairi. Medan. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Saragih, Maria. 2010. Skripsi Peranan Museum Sebagai Salah Satu Media
Pembelajaran Sejarah. Medan. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Siagian, Dame. 2011. Skripsi Museum Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah
dalam Wisata Sejarah di Kota Medan. Medan. Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
Sugiyono . 2008. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif fan R & D. Bandung.
Alfabeta.
Suharso, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Semarang. Widya Karya.
Suyono, Ariyono, dkk. 1985. Kamus Antropologi.Jakarta. Akademika pressindo.
Syafiie, Inu Kencana. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung.Mandar Maju.
Wiranata, Gede. 2002. Antropologi Budaya.Bandung. PT. Citra Adya Bakti.
Bacaan dari Internet
http://www.doyanjalan.com (diakses 28/3/2013 8:17 PM)
http:/GuggenheimMuseumBilbao-Wikipedia,ensiklopediabebas.html (diakses