• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL BELAJAR TEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY MODEL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA NEGERI 7 BINJAI T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL BELAJAR TEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY MODEL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA NEGERI 7 BINJAI T.P. 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL BELAJAR TEMUAN TERBIMBING

(GUIDED DISCOVERY MODEL) TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

LISTRIK DINAMIS DI KELAS X

SMA NEGERI 7 BINJAI

T. P. 2012/2013

Oleh :

Yudi Pasaribu

NIM 061244210052

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Yudi Pasaribu dilahirkan di Kisaran pada tanggal 2 Maret 1986. Ibu bernama

Lisdawati dan Ayah Ridwan Pasaribu dan merupakan anak ketiga dari delapan

bersaudara. Pada Tahun 1999 penulis lulus dari SD Negeri No 101751, Tahun

2002, penulis melanjutkan ke Sekilah Lanjut Tingkat Pertama Negeri 10 Medan.

Tahun 2002, penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4

Medan dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2006, penulis berhasil masuk ke

PTN Universitas Negeri Medan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam pada prodi Pendidikan Fisika melalui jalur SPMB. Selama perkuliahan

pernah mengikuti beberapa organisiasi yaitu sebagai anggota Ikatan Mahasiswa

Muslim Fisika, Juara 2 pada Kejuaraan Catur UKM Olahraga Cup I 2008 a.n

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang

Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan

kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu

yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Belajar Temuan Terbimbing (Guided Discovery Model) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik

Dinamis di SMA Negeri 7 Binjai T.P 2012/2013”, disusun untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : Ibu Dr.

Betty M.Turnip, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal rencana

penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga

penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si, Bapak Drs. Abd.

Hakim S, M.Si dan Bapak Drs. Tumpal Simamora sebagai dosen penguji I, II dan

III, yang telah memberikan saran dan masukan mulai dari rencana penelitian

sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan

kepada Bapak Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang

telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, dan kepada

seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED

yang telah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan

kepada Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Khaidir, S.Pd selaku

kepala sekolah SMA Negeri 7 Binjai, Bapak Firdaus, SSi dan Ibu Diana Novita,

S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan

membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi

yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama

(5)

Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayahanda Ridwan

Pasaribu dan Ibunda Lisdawati yang terus memberikan dukungan baik moril maupun materil, do’a, motivasi serta kasih sayang yang tak pernah henti. Kepada abangda (Anton Pasaribu S.Pd), kakanda (Yenni Pasaribu) serta sanak keluarga

yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam

menyelesaikan studi di Unimed hingga selesainya skripsi ini. Dan tak lupa penulis

ucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis : Tomi, Teguh, Andi,

Aquardes, Yuan, Fahrizal, Faridah, Eka, dan rekan seperjuangan Fisika Dik 06 A,

serta sahabat-sahabat lainnya tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk

kesempurnaan skripsi ini. Moga isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya

khasanah ilmu bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juli 2013

Penulis,

Yudi Pasaribu NIM. 061244210052

(6)

PENGARUH MODEL BELAJAR TEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY MODEL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA NEGERI 7 BINJAI

T.P 2012/2013

Yudi Pasaribu (NIM 061244210052)

ABSTRAK

Proses belajar mengajar selama ini hanya berpusat kepada guru, buku panduan siswa yang sedikit, tidak adanya alat - alat praktikum untuk sebagian besar materi. Proses belajar mengajar fisika di kelas berlangsung dengan mencatat dan mengerjakan soal - soal sehingga hasil belajar siswa selalu rendah. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model belajar temuan terbimbing (guided discovery) terhadap hasil belajar fisika siswa materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 7 Binjai T.P 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 7 Binjai T.P 2012/2013 yang terdiri dari 7 kelas. Sampel diambil dari populasi dengan cara cluster random sampling diperoleh kelas X-6 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 orang dan kelas X-7 sebagai kelas control yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal yang terdiri dari 5 pilihan.

Dari hasil nilai pretes kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 28,17 dan standar deviasi 8,46, sedangkan nilai pretes kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 27,50 dengan standar deviasi 7,74. Hasil uji t dua pihak menunjukkan. thitung = 0,317 dan ttabel = 2,002, sehingga thitung < ttabel maka kemampuan awal untuk kedua kelas sama. Untuk kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan model belajar guided discovery diperoleh nilai rata-rata postes 69,33 dan standar deviasi 7,28, sedangkan untuk kelas kontrol yang diberikan perlakuan pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata postes 63,50 dengan standar deviasi 8,00. Kedua sampel penelitian ini berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Hasil uji t dua pihak menunjukkan bahwa thitung = 3,07 dan ttabel = 1,67 pada taraf nyata 0,05 dk = 58 sehingga thitung > ttabel maka dapat disimpulkan ada pengaruh model belajar guided discovery terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi listrik dinamis di kelas X semester II SMA N.7 Binjai T.P 2012/2013. Besar pengaruh model belajar guided discovery 9,18 % dari 49,21 menjadi 73,17 termasuk katagori cukup baik sebelum melakukan penelitain

guided discovery sebaiknya mempersiapkan sekenario belajar terutama

(7)

DAFTAR ISI

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Anggapan Dasar 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Model Pembelajaran 7

2.1.2. Belajar Discovery 7

2.1.2.1. Pengertian Model Guaided Discovery 8

2.1.2.2. Penerapan Model Guaided Discovery 9

2.1.3. Model Pembelajaran Konvensional 12

2.1.3.1. Model Ceramah-Diskusi 12

2.1.3.2. Langkah-Langkah Metode Ceramah 14

2.1.4. Aktivitas Belajar 15

2.1.4.1. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar 16

2.1.5. Pengertian Belajar 16

2.1.6. Hasil Belajar 17

2.2. Kajian Tentang Materi Listrik Dinamis 20

2.2.1. Arus Listrik 20

2.2.2. Hukum Ohm dan Hambatan Listrik 20

2.2.3. Rangkaian Listrik Sederhana 22

2.3. Kerangka Konseptual 25

2.4. Hipotesis 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 28

3.2. Populasi dan Sampel 28

3.2.1. Populasi Penelitian 28

(8)

3.2.3. Desain Penelitian 28

3.3. Variabel Penelitian 29

3.4. Instrumen Penelitian 29

3.4.1. Tes Hasil Belajar 29

3.4.1.1. Validitas Tes 30

3.4.2. Observasi 30

3.5. Prosedur Penelitian 32

3.6. Teknik Analisa Data 34

3.6.1. Menentukan Mean 34

3.6.2. Menentukan Simpangan Baku 35

3.6.3. Menentukan Varians 35

3.6.4. Normalitas 35

3.6.5. Homogenitas 36

3.6.6. Uji Hipotesis 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 39

4.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39

4.1.2. Pelaksanaan Pembelajaran 40

4.1.3. Pengujian Analisis Data 43

4.1.3.1. Uji Normalitas Data 43

4.1.3.2. Uji Homogenitas 44

4.1.4. Uji Hipotesis Penelitian 44

4.1.3. Observasi Aktifitas Belajar 46

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kelebihan dan Kekurangan Model Belajar

Guided Discovery 9

Tabel 2.2. Fase-Fase Pembelajaran Guided Discovery 10

Tabel 2.3. Kelebihan dan Kekurangan Model Belajar Ceramah 13

Tabel 2.4. Karakteristik Pembelajaran dengan Belajar Model

Guided Discovery 26

Tabel 2.5. Karakteristik Pembelajaran dengan Model Belajar

Konvensional 26

Tabel 3.1. Two Group Pretes Postes Design 28

Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Tes Belajar Fisika Materi Listrik Dinamis 29

Tabel 3.3. (a) Pedoman Observasi Aktivitas Siswa,(b) Pedoman

Penilaian Aktivitas Siswa Berdasarkan Deskriptor 31

Tabel 3.4. Kriteria dan Persentase Nilai 32

Tabel 4.1. Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pretes 42

Tabel 4.2. Kemampuan Kognitif Siswa Pada Postes 42

Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 44

Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data 44

Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes 45

Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji t Postes 46

Tabel 4.7. Nilai Pretes, Nilai Aktivitas Belajar Siswa dan Nilai Postes 46

Tabel 4.8. Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok 1 49

Tabel 4.9. Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok 1 50

Tabel 4.10. Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok 1 50

Tabel 4.11. Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok 1 51

Tabel 4.12. Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok 1 51

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Pelajaran dengan Model Temuan Terbimbing 9

Gambar 2.2. Pola Dasar Komunikasai 12

Gambar 2.3. Merencanakan Pelajaran Menggunakan Model

Ceramah-Diskusi 14

Gambar 2.4. Contoh Percabangan Aliran Listrik 22

Gambar 2.5. Rangkaian Percabangan Aliran Listrik 22

Gambar 3.1. Flowchart Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian 34

Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen 39

Gambar 4.2. Diagram Batang Data Pretes Kelas Kontrol 39

Gambar 4.3. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen 41

Gambar 4.4. Diagram Batang Data Postes Kelas Kontrol 42

Gambar 4.5. Diagram Batang Kemampuan Kognitif Siswa pada Pretes 42

Gambar 4.6. Diagram Batang Kemampuan Kognitif Siswa pada Postes 43

Gambar 4.7. Diagram Batang Kriteria Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes 48

Gambar 4.8. Gerafik Hubungan Antara Nilai Pretes, Nilai Aktivitas

dan Nilai Postes pada Kelompok 52

Gambar 4.8. Gerafik Hubungan Antara Nilai Pretes, Nilai Aktivitas

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 58

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 67

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 76

Lampiran 4. Spesifikasi Tes Hasil Belajar 80

Lampiran 5. Tes Hasil Belajar 90

Lampiran 6. Tabel Penilaian Aktifitas 94

Lampiran 7. Daftar Nama Siswa 98

Lampiran 8. Daftar Hasil Belajar 103

Lampiran 9. Perhitungan Statistika Dasar 104

Lampiran 10. Uji Normalitas 107

Lampiran 11. Uji Homogenitas 111

Lampiran 12. Uji Hipotesis 114

Lampiran 13. Lembar Distribusi Data Observasi Aktivitas Proses

Belajar Siswa 119

Lampiran 14. Tabel Statistik 123

Lampiran 15. Validitas Perangkat Instrumen Oleh Validator 128

Lampiran 16. Dokumentasi

Lampiran 17. Surat Persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 18. Surat Izin Penelitian Universitas Negeri Medan

Lampiran 19. Surat Sekertariat Daerah Kota Binjai

Lampiran 20. Surat Badan Kesatuan Bangsa dan Linmas

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran adalah proses membelajarkan siswa menggunakan

asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama

keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah

yaitu, mengajar yang dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan

belajar dilakukan oleh peserta didik sebagai murid. Sering kali dikatakan

mengajar adalah mengorganisasikan aktivitas siswa dalam arti yang luas. Peran

guru bukan semata – mata memberikan informasi, melainkan mengarahkan dan

memberi aktivitas belajar ( directing and Facilitating the lerning ) agar proses

belajar lebih memadai.

Berdasarkan hasil pembagian angket yang penulis berikan kepada siswa di

SMA N 7 Binjai mengatakan, metode belajar mengajar selama ini hanya berpusat

kepada guru yaitu metode ceramah yaitu metode pengajaran disampaikan secara

lisan oleh guru kepada siswa. Metode ini kurang efektif dikarenakan dari hasil

pembagian angket kepada peserta didik diketahui sebanyak 80% dari 20 siswa

menyatakan proses belajar mengajar fisika di kelas berlangsung dengan mencatat

dan mengerjakan soal – soal dan 35% menyatakan pelajaran fisika sulit dan

membosankan. Nilai rata – rata peserta didik untuk mata pelajaran fisika sebelum

ditambah guru yaitu 35,26 sedangkan untuk syarat kriteria ketuntasan minimum

(KKM) belajar di sekolah tersebut adalah 70,00. Sehingga hasil belajar fisika

dikatakan rendah.

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap guru mata

pelajaran fisika yaitu ibu Diana Novita, S.Pd yang mengajar di SMA N 7 Binjai

mengatakan, pelaksanaan model pembelajaran di kelas yaitu penyajiannya masih

menggunakan model ceramah artinya gurulah sebagai sumber utama belajar.

Sedangkan dari data angket 50% siswa menginginkan belajar dengan metode

praktikum dan demonstrasi selebihnya, 50% menginginkan metode belajar sambil

(13)

Keadaan seperti ini menyebabkan aktivitas belajar siswa menjadi rendah

sehingga membuat peserta didik cepat bosan sehingga melupakan pelajaran.

Untuk itu diperlukan strategi penyampaian materi pembelajaran yang baru yang

lebih memotivasi peserta didik. Strategi penyampaian tersebut adalah: cara enaktif

yaitu melalui tindakan, sehingga bersifat manipulatif. Misalnya siswa terbiasa

menentukan kutub pasitif dan negative pada suatu rangkaian listrik; cara ikonik

pengetahuan disajikan oleh sekumpulan gambar yang mewakili suatu konsep,

tetapi tidak mendefinisikan sepenuhnya konsep itu; cara simbolis penyajian ini

menggunakan kata-kata atau bahasa untuk siswa yang lebih memperhatikan

proporsi pernyataan dari pada objek. Ketiga cara penyampaian tersebut dapat

diterapkan melalui eksperimen sehingga ini dapat meminimalisasikan kebosanan

sehingga meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik tersebut.

Salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta

didik adalah model belajar temuan terbimbing (guided discovery model) yaitu

model instruksional kognitif yang memberi pendekatan mengajar di mana guru

memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan memandu siswa untuk

memahamai topik tersebut. Penekanan untuk mempengaruhi pola interaksi yang

melibatkan siswa dalam berpartisipasi secara aktif, memecahkan konsep dan

prinsip-prinsip untuk memperoleh pengalaman belajar. Guru akan memberikan

contoh-contoh yang merupakan generalisasi, suatu pernyataan yang menghubungkan konsep-konsep satu sama lain dalam pola-pola umum. Kualitas

contoh menjadi suatu faktor penting dalam menunjang keefektifan proses

pembelajaran penemuan. Dengan menekankan pada teknik penyampaian,

pemilihan bahan (contoh), penstrukturan pengetahuan, perincian urutan-urutan

penyajian materi pelajaran secara optimal serta, pemberian reinforcement

memberikan solusi dalam meningkatkan hasil dan aktifitas belajar.

Salah satu usaha yang telah dilakukan untuk mendukung proses belajar

temuan terbimbing (guided discovery) yaitu dengan mempersiapkan media

rancanagan (Kit Listrik Dinamis) yang dapat membantu dalam mengefisienkan

penggunaan waktu dan membantu peserta didik dalam melaksanakan perakitan

(14)

berbagai jenis contoh (media sederhana) yang ditujukan untuk membantu

pelaksanaan belajar temuan terbimbing (guided discovery).

Penelitian mengenai pembelajaran Guided Discovery ini telah diteliti oleh

Erni Elfrida Meilani (2011) bahwa: “ terjadi peningkayan hasil belajar siswa yang

diajar dengan model Guided Discovery dalam pembelajaran fisika pada materi

pokok hukum Newton di kelas VIII Semester I SMP Negeri 2 Kutacane T.P

2010/2011 dari pada yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional, yaitu sebesar 44,07 meningkat menjadi 65,79. Kelemahan dari

penelitian ini tidak memberikan gambaran mengenai aktifitas belajar dimana di

dalam belajar penemuan siswa dituntut berpartisipasai aktif melaluai eksperimen.

Rio Samaria Sinambela (2012) menyatakan: ”terjadi peningkatan hasil

belajar siswa yang diajar dengan model Guided Discovery dalam pembelajaran

fisika pada materi pokok Gerak Lurus di kelas VII SMP N. 18 Medan T.P

2011/2012 dari pada yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

ekpositori, yaitu sebesar 33,20 meningkat menjadi 72,25. Penelitian ini masih

berpusat pada guru karena metode yang digunakannya hanya sebatas demonstrasi

(kelas eksperimen) guru di depan kelas sehingga guru menjadi sumber

pengetahuan, sedangkan kenyataannya guided discovery menuntut siswa

menemukan sendiri jawaban dari apa yang dipertnyakan. Berdasarkan refrensi

kedua sumber tersebut peneliti mencoba untuk menggunakan kit elektronika

sederhana dan mengganti metode demonstrasi dengan guided discovery model.

Model belajar temuan terbimbing (guided discovery model) ialah suatu

rangkaian kegiatan belajar dimana dalam rangkaian kegiatan tersebut terdapat

teknik dimana siswa mencari dan menemukan sendiri konsep atau prinsip-prinsip

yang mendasari masalah materi pelajaran dengan cara memecahkan masalah

secara aktif yang telah disusun. Model belajar temuan terbimbing (guided

discovery) memiliki manfaat antara lain (1) Fleksibel (2) Dapat memusatkan

perhatian (3) Meningkatkan pemahaman konsep (4) Menyenangkan. Dengan

Model belajar temuan terbimbing (guided discovery model) ini diharapkan siswa

dapat meningkatkan daya analisis dan daya tangkap terhadap materi pelajaran

(15)

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mencoba melakukan penelitian

dengan judul: : Pengaruh Model Belajar Temuan Terbimbing (Guided

Discovery Model) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X SMA N 7 Binjai T.P 2012/2013.”

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas. Indentifikasi masalah yang ada antara

lain: Hasil belajar siswa rendah tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal

karena;

1. Hasil belajar dan aktifitas belajar siswa masih rendah.

2. Strategi yang digunakan guru kurang bervariasi.

3. Model belajar yang digunakan kurang berfokus pada siswa yaitu model

konvensional dalam bentuk ceramah.

1.3. Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu

dilakukan pembaatasan masalah dalam penelitian ini sebgi berikut :

1. Subjek penelitian adalah siswa Kelas X SMA Negeri 7 Binjai T.P.

2012/2013.

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model belajar temuan

terbimbing (guided discovery model).

3. Materi yang dijadikan sebagai bahan penelitian adalah listrik dinamis

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka muncul permasalahan sebagai

berikut :

1. Bagaimana aktivitas belajar siswa setelah menerima pembelajaran model

temuan terbimbing (guided discovery model).

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model temuan

terbimbing (guided discovery model) pada materi pokok listrik diamis di

(16)

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik diamis di kelas X

SMA Negeri 7 Binjai?

4. Apakah ada pengaruh model temuan terbimbing (guided discovery model)

terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik diamis di kelas X

SMA Negeri 7 Binjai?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui aktivitas yang diajarkan dengan model temuan

terbimbing (guided discovery model).

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di

kelas X SMA Negeri 7 Binjai yang diajar dengan model temuan

terbimbing (guided discovery model).

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis

di kelas X SMA Negeri 7 Binjai yang diajar dengan model konvensional.

4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh hasil belajar akibat pengaruh

model temuan terbimbing (guided discovery model) pada materi pokok

listrik dinamis di kelas X SMA negeri 7 Binjai.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut:

1. Bahan informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model temuan

terbimbing (guided discovery model)pada materi pokok listrik dinamis di

kelas X SMA Negeri 7 Binjai.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru fisika mengenai penggunaan model

temuan terbimbing (guided discovery model) sebagai salah satu alternatif

(17)

3. Menjadi pertimbangan bagi guru untuk menggunakan model temuan

terbimbing (guided discovery model) pada materi fisika dengan pokok

bahasan yang lain.

4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian

lebih lanjut.

1.7. Anggapan Dasar

1. Dengan menyatakan model temuan terbimbing (guided discovery model)

dapat memperbaiki cara belajar siswa.

2. Dengan menggunakan model temuan terbimbing (guided discovery model)

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Rata-rata aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan

model belajar temuan terbimbing (guided discovery model) diperoleh

61,19 .

2. Hasil belajar siswa menggunakan model belajar temuan terbimbing

(guided discovery model) pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X

SMA Negeri 7 Binjai memiliki nilai rata-rata 69,33.

3. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional pada

materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 7 Binjai memiliki

nilai rata-rata 63,50

4. Terdapat pengaruh yang signifikan model belajar temuan terbimbing

(guided discovery model) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok

Listrik Dinamis di kelas X SMA negeri 7 Binjai

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka

penulis memberikan saran untuk peneliti yang menggunakan model yang sama

untuk memperbaiki beberapa faktor antara lain:

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat menggunakan sekenario

belajar dan alokasi waktu semaksimal mungkin sehingga tiap tahap dari

pelaksanaan sintaks Temuan Terbimbing (Guided Discovery) dapat

dilaksanakan semaksimal mungkin.

2. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya membuat perencanaan yang lebih

baik pada pengorganisasian kelompok, sebaiknya jumlah siswa dalam

(19)

3. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya mengetahui kondisi awal kelas,

ketersediaan komponen-komponen yang dibutuhkan dalam proses

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2008), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Dahar,R.W, (2006), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Erlangga,Jakarta.

Eggan, P, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Permata Puri Media, Jakarta.

Gulo. W, (2002), Strategi Belajar Mengajar, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Kanginan, Marthen, (2004), Fisika Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Roestiyah, (2008), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ruwanto, Bambang, (2006), Azas-azas Fisika SMA untuk Kelas X, Jakarta : Yudistira

Sanjaya, W, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Sardiman, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Grafindo, Jakarta.

Sinambela, R.S., (2011), Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas VII SMPN 18 Medan T.A 2011/2012, FMIPA Unimed.

Slamento, (2003), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka

Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2002), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sukmadinata, N.S., (2009), Metode Penelitian Pendidikan, PT REMAJA ROSDAKARYA, Bandung.

Suryo, S.B., (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta.

Sutikno, M.S (2009), Belajar Dan Pembelajaran, Prospect, Bandung.

Gambar

Tabel Penilaian Aktifitas

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi, informasi pada situs OGSA-DAI sebagai acuan utama penulis tidak diberikan secara detil dalam hal pustaka yang terkait dengan sistem operasi dan paket GT yang

[r]

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

[r]

1 Menampilkan data secara detail dari baris data yang dipilih pada halaman lokasi atau hasil pencarian Halaman lokasi Pengguna meng-klik link ‘View’ Menampilkan

Pengukuran kinerja berdasarkan data aktiva intern/lazim disebut pengukuran kinerja keuangan perusahaan telah dilakukan dengan banyak metode antara lain tingkat earning atau

yang kurang mampu dalam suatu kelompok. Metode pembelajaran TAI akan memotivasi siswa saling membantu anggota kelompoknya sehingga tercipta semangat dalam

Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel pengalaman mengajar memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap kinerja guru