PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL
MENCIT JANTAN (Mus musculus L.)
Oleh :
Lasmaria Hutagalung NIM 408241035 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat, Kasih dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun skripsi ini berjudul “ Pengaruh Pemberian Tepung Biji Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Mencit (Mus musculus L.), kiranya dapat memberi manfaat bagi rekan mahasiswa dan masyarakat. Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang dapat membangun agar skripsi menjadi lebih sempurna.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M. Kes selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, dan kepada Bapak Drs. PM. Siahaan, MS, Bapak Drs. Hudson Sidabutar, MS, dan Ibu Dra. Melva Silitonga, MS, selaku Dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc. Ph.D Dekan FMIPA dan staf-stafnya. Kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si dan Drs. Lazuardi, M.Si selaku ketua dan sekretaris jurusan serta kepada Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si. selaku kepala Laboratorium kimia UNIMED. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Drs. PM. Siahaan, MS, selaku Pembimbing Akademik telah memberikan bimbingan selama perkuliahan dan semua Dosen di Jurusan Biologi yang telah banyak membimbing selama perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Drs. Marudut Sinaga, M.Si sebagai pimpinan laboratorium kimia yang telah memberikan izin tempat penelitian di ruang hewan kimia dan ibu Juli Amd yang telah banyak memberikan ilmu pada pemeriksaan kolesterol di Laboratorium Kesehatan Medan.
Sonang Hutagalung dan seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan dukungan doa.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini, namun penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun guna perbaikan dalam skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih semoga skripsi ini berguna untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan.
Medan , Agustus 2012
iii
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP PENURUNAN
KOLESTEROL MENCIT (Mus musculus)
Lasmaria Hutagalung (NIM : 408241035)
ABSTRAK
iv
INFLUENCE GIFT OF WHEAT LEAVES Biji Pepaya (Carica papaya L.) OF CHOLESTEROL LOWERING Mice (Mus musculus L.)
Lasmaria Hutagalung (NIM: 408 241 035)
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahaan i
Daftar Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Batasan masalah 3
1.3. Rumusan masalah 3
1.4. Tujuan masalah 3
1.5. Manfaat penelitian 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1. Pepaya (Carica papaya L.) 4
2.1.1. Klasifikasi buah pepaya 5
2.1.2. Biji Pepaya 5
2.1.3. Kandungan biji pepaya 6
2.1.3.1. Tanin 6
2.1.3.2. Flavonoid 7
2.2. Kolesterol 8
2.2.1. Pengangkutan Kolesterol 11
2.2.2. Akibat Kelebihan Kolesterol 13
2.2.3. Metabolisme Kolesterol 14
2.2.4. Hati 15
2.3. Metode CHOD-PAP 15
2.3.1 . Komposisi reagen 16
2.3. 2. Prinsip pengujian 17
2.4. Ciri-ciri Umum Mencit 17
2.4.1. Klasifikasi Mencit (Mus musculus L.) 18
2.5.Hipotesis 19
BAB III. METODE PENELITIAN 20
3.1. Waktu dan tempat penelitian 20
3.2. Populasi dan Sampel 20
3.3. Alat dan Bahan penelitian 20
3.3.1. Alat 20
3.3.2. Bahan 21
viii
3.5. Prosedur Kerja 21
3.5.1. Penyediaan kandang dan Aklimatisasi Mus musculus L. 21
3.5.2. Pemberian kuning telur dan lemak hewan 22
3.5.3. Pembuatan biji pepaya 22
3.5.4. Pemberian Perlakuan tepung biji pepaya 22
3.5.5. Pengambilan Sampel darah 23
3.5.6. Pengukuran kadar kolesterol mencit setelah perlakuan 23
3.6. Variabel Penelitian 24
3.7.Teknik Analisis Data 24
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27
4.1. Hasil Penelitian 27
4.1.1. Kadar Kolesterol 28
4.1.2. Berat Badan 31
4.2. Pembahasan 33
4.2.1. Mekanisme Kerja Saponin 33
4.2.2. Absorbsi dan Ekskresi Kolesterol 33
4.2.3. Pengaruh Pemberian Tepung Biji Peyaya Terhadap Total Darah Kolesterol Mecit (Mus musvulus L.) 34
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 38
5.1. Kesimpulan 38
5.2. Saran 38
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Komposisi Reagen kit Kolesterol 16
Tabel 2.2. Prinsip pengujian 17
Tabel 2.3 . Data biologis mencit (Mus musculus L.) 18
Tabel 3.1. Faktor Konversi LD50 23
Tabel 3.2. Daftar Analisis sidik ragam 24
Tabel 3.3. Model pengamatan untuk RAL non faktorial 25
Tabel 4.1. Rata-rata kolesterol total dan berat badan mencit 28 setelah pemberian tepung biji pepaya
Tabel 4.2. Analisis varians (ANAVA) pengaruh pemberian Biji
Pepaya terhadap koleterol total darah mencit 28
Tabel 4.3. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Kolesterol total 29
Table 4.4. Rata-rata kolesterol total dan berat badan mencit
setelela pemberian tepung biji pepaya 31
Tabel 4.5. Analisis varians (ANAVA) pengaruh pemberian tepung
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Buah pepaya (Carica papaya L.) 6
Gambar 2.2. Struktur Kolesterol 9
Gambar 4.1. Nilai rata-rata kolesterol mencit (mg/dL ± SD) yang
diberi perlakuan tepung biji pepaya 30
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perhitungan Anava Untuk Kadar Kolesterol Mencit
Setelah Pemberian Tepung Biji Pepaya Selama 4 Minggu 42
Lampiran 2. Lampiran Berat Badan Mecit selama perlakuan ( g ± SD) 44
Lampiran 3. Perhitungan Anava untuk berat badan mencit 46
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu kebiasaan manusia yang diwarisi dari nenek moyangnya ialah melakukan pengobatan sendiri jika menderita sakit. Pengobatan sendiri di Indonesia dilakukan dengan menggunakan obat tradisional atau jamu dan obat-obat paten baik dari golongan obat-obat bebas maupun golongan obat-obat bebas terbatas. Sejak ribuan tahun yang lalu, obat dan pengobatan tradisional sudah ada di Indonesia, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan modernnya dikenal masyarakat. Tumbuh-tumbuhan punya peran penting dalam kehidupan masyarakat, baik sebagai sumber pangan, papan, maupun obat-obatan (Ariantari., dkk, 2010).
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional masih selalu digunakan masyarakat di Indonesia terutama di daerah pedesaan yang masih kaya dengan keanekaragaman tumbuhannya. Selain murah dan mudah didapat, obat tradisional yang berasal dari tumbuhan pun memiliki efek samping yang jauh lebih rendah tingkat bahayanya dibandingkan obat-obatan kimia. Obat tradisional Indonesia masih sangat banyak yang belum diteliti, khususnya yang sebagian besar berasal dari bahan tumbuhan (Azwar, 1992).
Dalam hal ini kelebihan kolesterol dalam darah merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Kelebihan kolesterol dalam darah akan mengakibatkan penyakit jantung dan stroke. Penyakit jantung menempati posisi kelima terbesar penyebab kematian di Indonesia. Penyakit jantung dan stroke terjadi karena adanya penyumbatan dan pengerasan dalam pembuluh darah arteri yang disebut arteroskelorosis. Penyumbatan ini disebabkan oleh kadar LDL (Low Density Lipoprotein) yang tinggi dalam darah. Low Density Lipoprotein (LDL) disebut juga kolesterol jahat karena kolesterol dalam LDL
2
pembuluh darah. Arteroskelorosis merupakan suatu pengendapan kolesterol pada lapisan intima dan media dari arteri-arteri. Jika hal ini berlangsung lama dapat menyebabkan penyumbatan pada arteri, sehingga menimbulkan kekurangan aliran darah pada daerah distal dari arteri yang tersumbat oleh kolesterol. Kemudian dapat menyebabkan pembekuan darah kolesterol menjadi tinggi sehingga menyebabkan kadar kolesterol meningkat (Sanif, 2008).
Kadar kolesterol yang tinggi dapat mengganggu kesehatan dan mengancam kehidupan manusia, sehingga perlu dilakukan penanggulangan untuk menurunkan kadar kolesterol darah bagi yang menderita hiperkolesterolemia. Salah satu saran yang paling baik adalah menjaga agar makanan yang kita makan sehari-hari memiliki kadar kolesterol yang rendah, namun saat ini semakin banyak makanan yang kita konsumsi mengandung kadar kolestrol yang tinggi sehingga diperlukan alternatif lain untuk mengatasi masalah tersebut. Pengurangan kadar kolesterol sangat berarti karena penurunan 1% kolesterol sama dengan pengurangan resiko penyakit jantung kira-kira 2% (Purbianti, 2005).
Berdasarkan hasil analisis fitokimia ekstrak biji pepaya (Carica papaya, L.) menunjukkan adanya flavonoid, saponin, dan tanin. Fitokimia sendiri biasanya merujuk pada senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh, tapi memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki peran aktif bagi pencegahan penyakit. Secara khusus saponin digunakan untuk menurunkan aktifitas kolesterol serum seperti aksis resin, yaitu dengan mengurangi sirkulasi enterohepatik asam empedu. Sirkulasi enterohepatik adalah suatu sistem yang menghubungkan antara hepar dan intestinal yang membantu proses pencernaan. Melalui penghambatan reaksi oksidasi kolesterol LDL ini maka dapat menurunkan kadar kolesterol darah (Mutiah dkk., 2011).
3
1.2. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah kadar kolesterol darah mencit (Mus musculus L.) setelah diberi tepung biji pepaya (Carica papaya L.).
1.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana pengaruh pemberian tepung biji pepaya (Carica papaya L.) terhadap kadar kolesterol Mencit (Mus musculus L.)?
2. Berapakah dosis yang paling efektif menurunkan kolesterol Mencit (Mus musculus L.)?
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung biji pepaya (Carica papaya L.) terhadap kadar kolesterol darah mencit (Mus musculus L.).
2. Untuk mengetahui dosis yang paling efektif menurunkan kolesterol darah mencit (Mus musculus L.).
1.5. Manfaat penelitian
1. Memberikan informasi bagi pembaca tentang fungsi tepung biji pepaya (Carica papaya L.) terhadap kolesterol darah mencit (Mus musculus L.). 2. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya akan kegunaan biji
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian yang telah dilakukan, uji statistik dan dengan memperhatikan pembahasan adalah sebagai berikut:
1. Tepung Biji Pepaya (Carica papaya L.) berpengaruh dalam menurunkan kadar kolesterol total darah mencit, dan setelah diuji dengan statistik berpengaruh nyata atau signifikan .
2. Dosis yang paling efektif menurunkan kolesterol darah mencit (Mus musculus L.) adalah 0,14 g/Kg BB mencit.
5.2. Saran
1. Perlu penelitian lanjutan dalam mengkaji manfaat Biji Pepaya dengan metode pengekstraksian Tepung Biji Pepaya yang lebih baik agar kandungan zat dalam Tepung Biji Pepaya dihasilkan sempurna.
2. Perlu penelitian lanjutan dalam mengkaji manfaat Biji Pepaya dengan menurunkan dosis dan lama pemberian Tepung Biji Pepaya (Carica papaya L.) agar manfaat Biji Pepaya terbukti dalam tubuh hewan
39
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., (2001), Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Anonim (1), (2010), Biji pepaya, (http://blog.agroprima.com/?p=71).
Anonim (2), (2011), Tanin, (http://www.scribd.com/doc/33507735/TANNIN).
Ariantari N. P., Yowani S.C., dan Swastini D.A., (2010), Uji Aktivitas Penurunan Kolesterol Produk Madu Herbal yang Beredar di Pasaran pada Tikus Putih Diet Lemak Tinggi, Jurnal, Kimia 4.
Aswin, L., (2008), Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Serum Pada Tikus Wistar, Jurnal, Penelitian Sains & Teknologi, Vol 5. No 3.
Astuti, S. D., (2009), Efek Ekstrak Etanol 70% Daun Pepaya (Carica papaya, Linn.) Terhadap aktivitas AST & ALT Pada Tikus Galur Wistar Setelah Pemberian Obat Tuberkulosis (Isoniazid & Rifampisin), Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi, Surakarta.
Azwar, A, (1992), Antropologi Kesehatan Indonesia Jilid I Pengobatan Tradisional, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Deviana, (2010), Kolesterol, Cemerlang publising, Yogyakarta.
Fitri, (2009), Pengaruh Perbedaan Temperatur Saat Penyeduhan Teh Terhadap Kadar Tanin Dalam Teh, Skripsi, FMIPA USU. Medan.
Guyton, (1997), Fisiologi Kedokteran, UI, Jakarta.
Heslet, L., (2007), Kolesterol yang perlu anda ketahui, Megapoin, Jakarta.
Hembing, (2008), Ramuan Lengkap Herbal Taklukan Penyakit, Pustaka Bunda Universitas, Jakarta.
Irianto, K., (2004), Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis, Yrama widya, Jakarta.
Juheini, (2002), pemanfaatan Herba Seledri (Apium Graveolens L.) Untuk Menurunkan Kolesterol dan Lipid Dalam Darah Tikus Putih Yang Diberi Diet Kolesterol dan Lemak Tinggi, Jurnal, makar, sains, Vol. 6, No.2.
40
Kenastino, P. S., (2008), Kadar Kolesterol Darah Mencit (Mus Musculus) setelah Pemberian Pektin Kulit Jeruk bali dan Korelasinya Terhadap Berat Hati dan Sekum, Skripsi, FMIPA UPI, Jakarta.
Mallole, M. (1989). Penggunaan Hewan - hewan Percobaan Di Laboratorium, Bogor, DEPDIKBUD IPB.
Marks,S., (2001), Biokimia Kedokteran Dasar, EGC, Jakarta.
Muray, K.R., dan Graner,K.D., (2000), Biokimia Herper, Edisi ke 22, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Mutiah Nuraini, D. Asharani, A.P.Dewi, N.Wulandari (2011), Khasiat biji pepaya (Carica papaya, L.) bagi penurunan kolesterol tikus, skripsi FMIPA Muhammadiyah, Yogyakarta.
Muchtadi, D; N. S. Palupi; dan M. Astawa, (1993), Metabolisme Zat Gizi: Sumber, Fungsi dan Kebutuhan Bagi Tubuh Manusia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Purbianti., D, I, (2005), Pemamfaatan Kulit Buah Jeruk (Citrus Sp) Dalam Pembuatan Pektin (Kajian Varietas Buah Jeruk Dan Jenis Pengendap). http.digilip.umm.ac.id.print.php.id. 2005.
Rahayu, T., (2005), Kadar Kolesterol Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Setelah Pemberian Cairan Kombucha per-oral, Jurnal penelitian Sains & Teknologi, Vol. 6, No.2.
Sanif E., (2008), Metode Baru Resusitasi Jantung Paru, http://www.jantunghipertensi.com/index.php?option=com_content&task=vi ew&id=206&Itemid=9.
Sastrosupadi, A., (2000), Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.
Soranta, E. W., (2009), Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Multiresisten Antibiotik, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Silitonga, M. (1993), Efek Laktagogum Daun Jinten (cleus amboinicus lour) Pada Tikus Laktasi, Tesis, Bandung, Program Pasca Sarjana, IPB.
41
Stamler, K., (1992), Pencegahan penyakit jantung koroner, EGC, Jakarta.
Teti, H. (2009), Kadar Kolesterol Serum Darah Ayam Petelur Yang Diberi Air Rebusan Daun Sirih, Skripsi, Fakultas Peternakan Institusi Pertanian Bogor. Bogor
Warger, Di, M., (2006), Cholesterol CHOD-PAP with Acts, http://nsbiotec. Com/chol. pddf