SIMULASI DUA DIMENSI KARAKTERISTIK ALIRAN PADA BLADE UNTUK DESAIN NOZZLE DAN BLADE
TURBIN UAP TIPE IMPULS SATU TINGKAT
ANDRIAN HADI PRAMONO 2105 100 075
Dosen Pembimbing : Dr Eng Prabowo M.Eng
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2009
Tugas Akhir
Konversi Energi
Turbin uap merupakan bagian penting dari siklus pembangkit ditunjukkan bagian A Kebutuhan energi semakin meningkat
salah satu cara meningkatkan efisiensi siklus adalah meningkatkan efisiensi turbin uap Belum ada analisa
numerik untuk mengetahui
karakteristik aliran pada sudu turbin Belum ada desain turbin uap dari dalam negeri
Penelitian terdahulu
Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan ini adalah untuk:
1. Mendapatkan geometri nozzle
• Panjang nozzle l
• Lebar nozzle pada sisi keluar a1
• Lebar nozzle pada bagian leher amin
• Penampang leher setiap nozzle f’min
• Penampang sisi keluar nozzle fmaks
• Sudut pada nozzle α1
2. Mendapatkan geometri sudu turbin
• Tinggi sisi masuk sudu gerak l’1
• Sudut pada sudu gerak β1,β2
3. Melakukan analisa secara numerik menggunakan FLUENT software untuk mengetahui kualitas desain pada sudu turbin
Batasan Masalah
Batasan masalah perancangan ini adalah:
1. penelitian berdasarkan teori perancangan turbin uap yang telah ada
2. turbin uap yang di desain adalah turbin uap tipe impuls dengan satu tingkat kecepatan.
3. Kondisi operasi diasumsikan steady state, incompressible flow.
4. Tidak ada perpindahan panas keluar turbin Adiabatik.
5. Disimulasikan dengan bantuan FLUENT software dimana boundary condition untuk inlet adalah velocity inlet
sedangkan pada posisi outlet adalah outflow.
6. penelitian tidak mengikutsertakan analisa metallurgy.
7. Penelitian tidak mengikutsertakan analisa ekonomi.
8. Penelitian tidak mengikutsertakan analisa kekuatan material
Perumusan masalah
Hasil yang didapat
P1,T1,
P2,T2, Turbin uap,
Ne, n inlet
outlet
Perhitungan manual Geometri nozzle ????
Karakteristik aliran pada sudu ????
Geometri sudu turbin ????
Jumlah sudu ????
Jumlah tingkat ????
Siklus Rankine
Panas yang dimasukkan pada boiler Q
A= h
1- h
4Kerja bersih/kg uap
W
net-= W
T– W
P= (h
1–h
2) – v
3(p
4– p
3)
Efisiensi siklus rankine ideal
A net
th
Q
Kerja turbin W
meningkat sehingga efisiensi siklus
rankine meningkat
Kerja turbin
meningkat jika
efisiensi turbin
meningkat
Penelitian Terdahulu
Erosion behaviour and mechanisms for steam turbine rotor blade
B . S taniSa a, V. IvuSiC b (1995)
B . S taniSa a, V. IvuSiC b (1995)
Dalam Penelitian berjudul ”Erosion behaviour and mechanisms for steam turbine rotor blade”
Didapatkan:
Kerusakan blade turbin akibat erosi(third region) pada tingkat terakhir
turbin uap bertekanan rendah
(A) Kerusakan blade setelah turbin beroperasi 56.384 jam
(B) Kerusakan blade
setelah turbin beroperasi
82.910 jam.
Kerusakan turbin akibat erosi pada second region
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa
kerusakan blade akibat erosi tergantung dari fungsi
banyaknya waktu operasi
turbin
Perancangan turbin uap dengan perhitungan manual
Perancangan Turbin Uap terdiri dari beberapa tahap, sebagai berikut:
1. Penentuan Jenis Turbin Uap yang Dirancang
2. Penentuan Jumlah Tingkat Yang dibutuhkan
3. Menghitung Daya Keluaran
4. Perancangan geometri perapat labirin
5. Pemilihan jenis nozzle
6. Pemilihan u/c1 maksimum
7. Perhitungan Kerugian-kerugian
8. Koreksi Perancangan Nozzle
9. Perancangan Sudu Gerak.
Pada penelitian ini dibutuhkan input data sebagai berikut
P1,T1,
P2,T2, Turbin uap,
Ne, n inlet
outlet
Perhitungan secara thermodinamika
Kerja turbin uap ideal
(isentropik)
Kerja turbin uap aktual
Wturbin uap ideal = m(h3-h4) Wturbin uap aktual = m(h3- h4’ )
Penentuan Jenis Turbin Uap yang Dirancang
Turbin uap, dapat dibedakan menjadi:
1. Turbin Uap Tipe Impuls: Ekspansi uap hanya terjadi pada nozzle dan energi
kinetik diubah menjadi kerja mekanis pada sudu – sudu turbin (tanpa terjadi ekspansi uap)
2. Turbin Uap Tipe Reaksi: ekpansi uap terjadi tidak hanya pada sudupengarah tetapi juga pada sudu gerak.
Dari perbedaan dua jenis turbin diatas maka dipilih turbin uap tipe impuls yang
dirancang.
Penentuan jumlah tingkat
Jenis Turbin uap Menurut tekanan Penurunan enthalpy maksimum (tiap satu tingkat)
Low Pressure (LP) (43-86) kJ/kg
Intermediate Pressure (IP) 200 kJ/kg
High Pressure (HP) 100 kJ/kg
Penurunan Kalor
H
oc
191 , 5
t
o
i i
H
0 1Penurunan enthalpy dari data masukan
dari penurunan enthalpy data masukan
diketahui tingkat yang dibutuhkan adalah satu
tingkat
Penurunan kecepatan pada sisi keluar nozzle
Menghitung daya keluaran
y = 0.021ln(x) + 0.818
0.91 0.92 0.93 0.94 0.95 0.96 0.97 0.98 0.99
0 500 1000 1500
ηm
Ne (hp)
Efisiensi mekanis turbin
n = 3000 untuk absis dikalikan 10
Log. (n = 3000 untuk absis dikalikan 10)
y = 2E-14x3- 5E-10x2+ 6E-06x + 0.924
0.925 0.93 0.935 0.94 0.945 0.95 0.955 0.96 0.965
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000
ηg
N3(KW)
Efisiensi generator menurut elektrosila work
efisiensi generator menurut elektrosila work
Poly. (efisiensi generator menurut elektrosila work)
860
3600 H
0 0G
Ne
i g mKe halaman selanjutnya
Setelah
meghitung daya keluaran koreksi desain dengan daya keluaran secara
thermodinamika
koreksi desain geometri perapat labirin
Perancangan geometri perapat labirin
s d f
s. .
1 2
5 .
100 1 p
z x f g
G
kebocoran satm kr
p p
Ke halaman selanjutnya 5
. 1 85 .
0 2
z pkr xP
Jika Memenuhi maka perancangan Perapat Tidak Mengalami Kebocoran
Pemilihan jenis nozzle
a. (konvergen-divergen)
b. (konvergen)
P
krp p
0 1
2
0 )
5 , (91kr
kr
h c h
Pkr
p p
0 1
xP0
Pr kr dimana
0
1
02 p
k g k c
krKe halaman selanjutnya
Perhitungan Geometri Nozzle
Konvergen
Luas Penampang Pada Bagian keluar nozzle
) .
1 (
nozzle tinggi
le jumlahnozz
a fmaks
1
) 1
(
c
Gkebocoran fmaks G
Lebar Pada Bagian keluar untuk 1 nozzle
Ke halaman Pemilihan Nozzle
Perhitungan Geometri Nozzle
Konvergen-divergen
Ke halaman Pemilihan Nozzle
) .
1 (
nozzle tinggi
le jumlahnozz
a fmaks
1
) 1
(
c
Gkebocoran fmaks G
0 0 m in
203
) (
P
Gkebocoran f G
Luas Penampang Pada Bagian Leher(throat)
Luas Penampang Pada Bagian keluar nozzle
Lebar Pada Bagian Leher(throat) untuk 1 nozzle
le jumlahnozz f'm in' fm in untuk 1 nozzle
le jumlahnozz a f
' min min
Lebar Pada Bagian keluar untuk 1 nozzle
Panjang nozle Pada Bagian Divergen
tan 2 2
m in
1
a
l a
Pada Pemilihan U/C1 Maksimum Kita Harus Melihat Beberapa Aspek, Yaitu:
1. Sudut α1 (14˚-20˚)
2. Sudut β2 (β1-3˚)---(β1-6˚)
3. Nilai ηoi maksimum Pemilihan U/C1 maksimum
Ke halaman selanjutnya
Sudut α1
Dengan Melakukan variasi sudut α1 dari 14˚-20˚, kita dapatkan grafik fungsi efisiensi internal sebelum dikurangi kerugian akibat turbulensi
1 1 1
1 2 2
) )(cos
cos 1 cos
(
2 c
u c
u
u
menurunkan α1 dari 20-14 menyebabkan nilai cos α1 menjadi meningkat, dengan nilai Φ, Ψ, u/c1 sama dan perubahan β1 danβ2 sebanding. Maka harga ηu meningkat
dari grafik
diketahui efisiensi maksimum dimiliki oleh sudut 14˚
Ke halaman pemilihan U/C1
Sudut β2 Dari grafik
diketahui nilai pengurangan β2 dari (-3˚)---(-6˚) Tidak memiliki
pengaruh terlalu besar.
Hal ini sesuai
dengan rumusan
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
-3,00 -4,00 -5,00 -6,00 Poly. (-4,00) Poly. (-5,00) Poly. (-6,00)
1 1 1
1 2 2
) )(cos
cos 1 cos
(
2 c
u c
u
u
Ke halaman pemilihan U/C1
Nilai ηoi maksimum
Dari grafik dketahui nilai ηoi
maksimum
terdapat pada
sudut α1 = 14˚, hal ini sesuai dengan rumusan
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
ηoi
U/C1
ηoi fungsi U/C1
14 17 20 Poly. (14) Poly. (17) Poly. (20)
1 1 1
1 2 2
) )(cos
cos 1 cos
(
2 c
u c
u
u
2 1
. .
.
204
t a ge a
ge
Gc
gN
10 4
3
.
n d l . 10
N
gea. .a ge u
oi
dengan α1 meningkat
mengakibatkan penurunan nilai cos α1 dan dengan kerugian turbulensi tiap sudut memiliki nilai sama maka nilai ηoi
maksimum terdapat pada sudut 14˚ dan nilai U/C1 pada 0.4
kerugian turbulensi
Ke halaman pemilihan U/C1
Perhitungan Kerugian-kerugian
SEGITIGA KECEPATAN SISI OUTLET
Dari segitiga kecepatan pada sudu
Kerugian kinetik nozzle
Kerugian kinetik sudu gerak
α1 β1
c1 ω1
u
u
ω2
c2
α2 β2
8378
2 1 2
1
c
h
nc
t8378
2 2 2
' 1
h
b8378
2
c
2h
eKe halaman selanjutnya
SEGITIGA KECEPATAN SISI INLET
Kerugian carry over pada sudu gerak
efisiensi dalam relatif turbin tanpa menghitung kerugian pada katup pengatur
massa alir uap yang mengalir melewati turbin Koreksi dengan perhitungan sebelumnya
Jika ≤ 2% perhitungan memenuhi syarat
0
01 H
Hi
g m i
e
H G N
3600
' 860
%
' 100
'
G x G G G
a ge e
b
n h h h
h H
Hi 0' .
Hitung penurunan kalor indikatif setelah menghitung kerugian turbulensi yang terjadi G
hgea Ngea 427 102 .
.
kerugian turbulensi
oo rumusan x
u
tabel u
rumusan
u 100% 2
) (
) (
)
( Jika ≤ 2% perhitungan
memenuhi syarat
' 0 '
0
H
h h h
H n b e
u
Koreksi Perhitungan
Hitung ηu dari rumusan
Koreksi Desain Nozzle
sin
1dl
f
maksε > 0,2, sehingga desain dapat diterima
Desain Sudu Gerak
Tinggi masuk sudu tinggi sudu pada sisi keluar
selesai
'
2
1
l
l
/2 '
2 ' 0
sin d
l
gbG
gbJumlah sudu yang digunakan Pu = (G/g)(c1u – c2u)
Maka jumlah sudu
u u
uP x
xh xG z x
860 3600
102 0
Hasil yang didapat:
• Massa alir uap yang dibutuhkan untuk menghasilkan daya output 150 KW sebesar 8.107 kg/s.
• Jumlah tingkat yang dibutuhkan adalah turbin uap tipe impuls satu tingkat.
•Perapat labirin yang digunakan mempunyai geometri z = 40 sekat, diameter poros d = 100mm, celah melingkar antara poros dan sekat labirin s = 0,3mm.
• Jenis nozzle yang digunakan adalah nozzle konvergen dengan geometri penampang sisi keluar nozzle fmaks = 4.398 cm2, lebar nozzle pada sisi keluar a1= 3.665mm, tinggi nozzle pada bagian sisi keluar l = 12mm, jumlah nozzle = 10 nozzle.
•u/C1 maksimum pada nilai 0.5 dengan sudut α1 maksimum = 14°, u = 97.05 m/detik, d = 0.62 m, β1= 27.22˚, dan β2= 22.22˚.
•Tinggi masuk sudu gerak 14mm, lebar sudu dengan l/b = 1, maka b = 14mm, jumlah sudu z = 60 blade, tinggi sudu pada bagian keluar lgb’=13.32mm.
Pemodelan Geometri dan Komputasi secara Numerik
pada Software GAMBIT dan FLUENT 6.2
Sudut α1 = 14˚ Sudut α1 = 17˚
Kontur tekanan
Pemodelan Geometri dan Komputasi secara Numerik
pada Software GAMBIT dan FLUENT 6.2
Kontur kecepatan Sudut α1 = 14˚ Sudut α1 = 17˚
Pemodelan Geometri dan Komputasi secara Numerik
pada Software GAMBIT dan FLUENT 6.2
Path line aliran Sudut α1 = 14˚ Sudut α1 = 17˚
Dari path line diketahui aliran sudut α1 = 14˚ memiliki pathline lebih halus dibanding sudut 17˚
Kesimpulan
• Massa alir uap yang dibutuhkan untuk menghasilkan daya output 150 KW sebesar 8.107 kg/s.
• Jumlah tingkat yang dibutuhkan adalah turbin uap tipe impuls satu tingkat.
•Perapat labirin yang digunakan mempunyai geometri z = 40 sekat, diameter poros d = 100mm, celah melingkar antara poros dan sekat labirin s = 0,3mm.
• Jenis nozzle yang digunakan adalah nozzle konvergen dengan geometri penampang sisi keluar nozzle fmaks = 4.398 cm2, lebar nozzle pada sisi keluar a1= 3.665mm, tinggi nozzle pada bagian sisi keluar l = 12mm, jumlah nozzle = 10 nozzle.
•u/C1 maksimum pada nilai 0.5 dengan sudut α1 maksimum = 14°, u = 97.05 m/detik, d
= 0.62 m, β1= 27.22˚, dan β2= 22.22˚.
•Tinggi masuk sudu gerak 14mm, lebar sudu dengan l/b = 1, maka b = 14mm, jumlah sudu z = 60 blade, tinggi sudu pada bagian keluar lgb’=13.32mm.