• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MANAJEMEN INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MANAJEMEN INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG."

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MANAJEMEN INDUSTRI

DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Bayu Afrianto 5201405004

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diajukan oleh : Nama : Bayu Afrianto

NIM : 5201405004

Progaram Studi : Pendidikan Teknik Mesin, S1

Judul : Hubungan Prestasi Belajar Manajemen Industri Dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang . Telah dipertahankan dihadapan Dewan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan teknik mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

Panitia Ujian,

Ketua : Drs. Wirawan Sumbodo, MT ( ) NIP. 19660105 199002 1002

Sekretaris : Wahyudi, SPd. M.Eng ( ) NIP. 198003 19200501 1001

Dewan Penguji,

Pembimbing 1 : Prof. Dr. Samsudi, MPd ( ) NIP.19600808 198702 1001

Pembimbing 2 :Drs. Suratno Margo Sulistyo, MPd ( )

NIP.19481112 1973041001

Penguji utama : Rusiyanto, SPd, MT ( ) NIP. 19740321 199903 1002

Penguji pendamping 1 : Prof. Dr. Samsudi, MPd ( ) NIP.19600808 198702 1001

Penguji pendamping 2 : Drs. Suratno Margo Sulistyo, MPd ( )

NIP.19481112 1973041001

Ditetapkan di Semarang

Tanggal : September 2010

Mengesahkan, Dekan Fakultas Teknik

(3)

iii ABSTRAK

Bayu Afrianto. Hubungan Prestasi Manajemen Industri Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Prof. Dr. Samsudi, MPd, Pembimbing II Drs. Suratno Margo Sulistyo.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui hubungan prestasi manajemen industri terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa program studi pendidikan teknik mesin dan 2) Mengetahui ada tidaknya korelasi antara pengaruh prestasi manajemen industri terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2007. Sampel sebanyak 51 mahasiswa. Variabel yang diteliti meliputi minat berwirausaha sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat. Data diperoleh dari dokumentasi dan angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis korelasi Bivariate Pearson menggunakan program komputer Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 12.0 for windows XP.

Hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa prestasi belajar manajemen industri pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin adalah 78,37 yang tergolong baik. Sebagian besar mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang mempunyai prestasi belajar manajemen industri yang cukup tinggi. Sebesar 21,56% mahasiswa mempunyai prestasi belajar manajemen industri sangat tinggi, 76,47% mempunyai prestasi belajar manajemen industri baik,dan sisanya hanya 1,97% mempunyai prestasi belajar manajemen industri yang rendah. Hasil analisis korelasi Bivariate Pearson menunjukkan antara variabel prestasi belajar dengan minat berwirausaha menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,453 dan hasil uji t diperoleh sebesar 4,256, artinya antara prestasi belajar dengan minat berwirausaha terdapat hubungan karena t hitung (4,256) > t tabel (2,021) dan hubungan tersebut positif dilihat dari nilai koefisien yang positif.

(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

1. Kerjakanlah lebih untuk apa yang akan kita terima, karena kita akan menerima lebih atas apa yang kita kerjakan.

2. Baik buruk kebiasaan akan mengantarkan hasilnya. 3. Unlimited possibilities, wake up!

Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Ayah dan Ibu yang sangat saya

cintai

2. Kakak dan adikku yang saya sayangi.

3. Keluarga besarku di Semarang 4. Mahasiswa PTM’05.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah atas segala rahmat, karunia dan hidayah-Nyalah sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Abdurrahman, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

2. Bapak Drs. Wirawan Sumbodo, MT, Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang .

3. Bapak Wahyudi, SPd. M.Eng, Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin. 4. Bapak Prof. Dr. Samsudi, MPd, Dosen Pembimbing I.

5. Bapak Drs. Suratno Margo Sulistyo MPd, Dosen Pembimbing II.

6. Rekan-rekan mahasiswa PTM 2005 yang selalu memberikan bantuan dan memacu semangat.

Penulis hanya dapat memohon kepada Allah agar semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini diberikan pahala yang sebesar-besarnya. Saran dan kritik yang membangun akan diterima agar skripsi ini menjadi lebih baik.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Semarang, September 2010

(6)

vi

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... .viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR RUMUS ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Alasan Pemilihan Judul ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Penegasan Istilah ... 6

F. Sistematika Skripsi ... 9

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 11

A. Landasan Teori... 11

B. Kerangka Berpikir ... 35

C. Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Jenis Penelitian... 36

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 36

C. Variabel Penelitian ... 39

D. Metode Pengumpulan Data ... 39

E. Alur / Tahap Penelitian... 41

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 41

(7)

vii

BAB IV HASIL PELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Hasil Penelitian ... 49

B. Pembahasan ... 59

BAB V PENUTUP ... 61

A. Simpulan ... 61

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kriteria minat berwirausaha ... 41

Tabel 2 Kriteria nilai prestasi belajar manajemen industri... 47

Tabel 3 Deskriptif Data Variabel Prestasi Belajar ... 48

Tabel 4 Gambaran tentang Minat Berwirausaha ... 49

Tabel 5 Gambaran kemandirian minat berwirausaha ... 50

Tabel 6 Gambaran tentang inovatif minat berwirausaha ... 51

Tabel 7 Gambaran tentang Menanggung resiko minat berwirausaha ... 53

Tabel 8 Uji Normalitas Data ... 54

Tabel 9 Uji Linearitas Data ... 55

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Nomogram Harry King ... 36

Gambar 2 Alur Penelitian ... 38

Gambar 3 Prestasi Belajar Manajemen Industri ... 48

Gambar 4 pie chart Minat Berwirausaha ... 49

Gambar 5 Kemandirian minat berwirausaha ... 51

Gambar 6 Inovatif minat berwirausaha ... 52

(10)

x

DAFTAR RUMUS

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Prestasi belajar Manajemen Industri Lampiran 2. Soal angket uji coba

Lampiran 3. Analisis Skor Angket Uji Coba Lampiran 4. Perhitungan Validitas Angket

Lampiran 5. Hasil Analisis Uji Validitas Instrumen Lampiran 6. Perhitungan Reliabilitas Angket Lampiran 7. Soal angket penelitian

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

ALASAN PEMILIHAN JUDUL

Bangsa Indonesia saat ini mengalami permasalahan begitu kompleks, hampir dari semua aspek kehidupan menjadi masalah nasional. Tidak hanya bidang sosial ekonomi saja, namun politik dan agama juga sudah mulai mencuat, hal ini ditandai dengan banyaknya aksi-aksi demontrasi yang menimbulkan perselisihan antar beberapa kelompok dalam masyarakat. Suasana yang tidak kondusif ini menyebabkan krisis ekonomi berkepanjangan, meningkatnya jumlah pengangguran dan tindak kejahatan, sehingga mengakibatkan semakin rumitnya penyelesaian dari masalah nasional ini. Jumlah pengangguran dari tahun ke tahun terus meningkat, hal ini disebabkan sedikitnya lapangan pekerjaan, sedangkan jumlah lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi terus bertambah. Akibatnya terjadi tidak seimbang antara jumlah lapagan pekerjaan dengan orang yang akan bekerja.

(13)

faktor pendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat adalah faktor manusianya. Sekarang ini sarjana Indonesia masih banyak yang menganggur dan mutunya belum dikatakan maksimal. Idealnya seoarang mahasiswa harus lebih dimotivasi oleh adanya keinginan berwirausaha dari pada hanya sekedar mencari lowongan pekerjaan. Dalam lowongan untuk menjadi PNS kesempatanya sangat sempit sekali, sekiranya masih banyak celah untuk membuka usaha baru. Hal - hal yang dapat dijadikan bahan acuan yaitu usaha bengkel yang belum tersedia pada pedesaan padahal sudah banyaknya masyarakat yang memiliki sepeda motor dan menurut survei sepeda motor tiap tahunnya semakin meningkat tidak terkecuali dipedesaan, sumber daya alam dipedesaan misalnya buah nanas atau umbi singkong yang masih belum termafaakan dengan sepenuhnya. Hal ini mungkin akan lebih termanfaatkan dengan adanya mesin pemotonng singkong guna untuk pembuatan keripik ataupun penyerut nanas guna dalam pembuatan selai/dodol nanas, hal ini dapat memungkinkan seseorang memiliki agen besar, serta usaha lainnya yang masih terbuka lebar dinegeri ini Sehingga dapat menyediakan pekerjaan karena mengikut sertakan bagi masyarakat, dapat juga mendirikan usaha mandiri yang tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, jadi mahasiswa tidak cepat mudah putus asa karena gagal mencari pekerjaan, tetapi selalu mencari cara dan mengasah kreativitas keahlian yang dimiliki.

(14)

mendesak seharusnya iklim menekuni dunia usaha harus diciptakan. Melihat kondisi ini, Purdi E. Chandra mengatakan bahwa “kita perlu adanya upaya menciptakan pengusaha baru”, sebab menjadi pengusaha itu bukan diajarkan tetapi dididik dalam pengertian non formal sehingga, perlu ada solusi, yaitu bagaimana kita membuat pendidikan untuk menciptakan orang jadi pengusaha. Hal itu biasa diberikan lewat model pendidikan, yang bukan saja mengandalkan pada pengetahuan, tetapi juga emosional termasuk bagaimana mencerdaskan emosi kita. Sementara universitas yang ada, hanya menciptakan calon pencari kerja, bukan pencipta kerja.

Pemahaman kewirausahaan harus dimiliki oleh mahasiswa karena mahasiswa sebagai penerus bangsa diharapkan mampu menjadi tulang punggung negara. Sehingga dengan hasil pendidikan yang dikuasainya mampu menciptakan lapangan kerja, bukan menambah jumlah pengangguran setelah ia lulus dari sebuah perguruan tinggi dan diharapkan mampu bekerja dengan baik, dilihat dari segi ilmu maupun teknis lapangan. Jadi, sebisa mungkin seorang mahasiswa dituntut untuk berpikir secara kreatif terhadap peluang bisnis yang ada di masyarakat dan berani mencoba untuk memulai usaha. Jangan bersikap apatis, karena sulit mencari pekerjaan setelah melamar ke mana-mana dan hasilnya selalu nihil. Mereka lupa bahwa sebenarnya bekerja tidak hanya di perusahaan ataupun menjadi pegawai negeri, salah satunya menjadi seorang wirausaha.

(15)

untuk mendukung usaha tertentu terbuka lebar. Selama di perkuliahan mahasiswa mempunyai waktu yang cukup untuk belajar berbagai ilmu yang diperlukan. Mahasiswa dituntut untuk mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membuka peluang kerja. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNNES program studi teknik mesin (S-1) mestinya lebih dapat termanfaatkan secara lebih optimal, Karena program studi pendidikan teknik mesin (S-1) mahasiswa diajarkan materi secara teori dan praktik serta ditambah teknik pembelajaran. Dalam teori selain diajarkan tentang permesinan juga dibekali teori pengembangan jiwa kewirauasahaan, hal ini tertanam pada matakuliah manajemen industri.

Terhadap fenomena inilah, penulis merasa perlu melakukan penelitian sebagai upaya “mencari tahu” berapa besar pengaruh prestasi manajemen industri dengan minat berwirausaha . Dalam penelitian ini penulis mengambil judul : “HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MANAJEMEN INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG”

B.

PEBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian.

(16)

angkatan 2007 yang mengikuti matakuliah manajemen industri pada semester 6.

b. Ada banyak faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha, di dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada faktor prestasi belajar manajemen industri sebagai faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa Program Studi PTM Fakultas Teknik UNNES angkatan 2007 untuk berwirausaha.

2. Perumusan Permasalahan

Perumusan Permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini yaitu : a. Seberapa besar hubungan prestasi belajar manajemen industri

dengan minat berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang ?

b. Bagaimanakah hubungan prestasi belajar manajemen industri dengan minat berwirausaha mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNNES ?

C.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dalam penelitian ini yaitu :

(17)

b. Untuk mengetahui Bagaimanakah hubungan prestasi belajar manajemen industri dengan minat berwirausaha mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNNES.

D.

MANFAAT PENELITIAN

Kegiatan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah

wawasan matakuliah manajemen industri.

2. Sebagai bahan kajian awal untuk mengetahui besarnya potensi dan tantangan dalam menumbuhkan wirausahawan di kalangan mahasiswa. 3. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih

mendalam tentang permasalahan yang terkait.

E.

PENEGASAN ISTILAH

Untuk menghindari terjadinya salah pengertian atau kekeliruan dalam menafsirkan judul skripsi ini dan untuk membatasi permasalahan yang dibahas, maka penulis akan memberikan batasan-batasan operasional sebagai berikut : 1. Prestasi Belajar

(18)

2. Manajemen industri

Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.

Industri adalah perusahaan yang telah memiliki izin usaha untuk mengolah bahan mentah, bahan baku,barang setengah jadi dan/atau barang jadi, menjadi barang yang memiliki nilai lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

Jadi dari kedua istilah tersebut dapat disimpulkan bahwa Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis.

3. Minat berwirausaha a. Minat

Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian minat yaitu :

1) Minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Pada dasarnya minat merupakan penerimaan hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu dari luar pribadi (Tarmudji, 1991:59).

(19)

sesuatu. Minat penting sekali dalam pengambilan keputusan suatu pilihan terhadap jabatan tertentu.

Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan kesadaaran seseorang yang dapat menimbulkan adanya keinginan yang akan memuaskan kebutuhan.

b. Wirausaha

Wirausaha adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang sekarang dan menjual kemudian dengan harga yang tidak pasti (Cantillon) Wirausaha adalah orang yang memindahkan sumber-sumber ekonomi dari daerah dengan produktivitas rendah ke daerah dengan produktivitas dan hasil lebih tinggi (J.B Say).

Dengan adanya pengertian minat dan pengertian wirausaha yang telah dikemukakan diatas, maka dapatlah diberikan pengertian minat berwirausaha. Minat berwirausaha ialah gejala psikis yang menunjukkan kekuatan motif yang mendorong individu untuk memusatkan perhatian dan berbuat pada sesuatu objek, dengan disertai perasaan senang. Sebagai objek minat wirausaha dapat lebih dipilih, lebih dikuasai, atau lebih menyenangkan dari pada pegawai atau karyawan.

F.

SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Sistematika dari skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Bagian Awal

(20)

2. Bagian Isi

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi: Alasan Pemilihan Judul, Perumusan Masalah, Penegasan Istilah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian serta Sistematika Penulisan Skripsi.

BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Bab ini berisi teori-teori yang mendukung terhadap alasan pemilihan judul dan kerangka berpikir serta hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi: Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Variabel Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Alur / Tahap Penelitian Validitas dan Reliabilitas Instrumen, dan Analisis Data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagian ini menguraikan tentang hasil penelitian yang berupa hasil penelitian, dan pembahasan.

BAB V : PENUTUP

Penutup berisi: Simpulan dan Saran. 3. Bagian Akhir

(21)

10

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A.

LANDASAN TEORI

1. Tinjauan manajemen industri

Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi Teknik.

(22)

sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

a. Fungsi manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:

1) Perencanaan (planning)

Perencenaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. 2) Pengorganisasian (organizing)

(23)

Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

3) Pengarahan (directing)

Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).

4) Pengevaluasian (evaluating)

Pengevaluasian adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.

b. Sarana manajemen

(24)

1) Man (manusia)

yaitu merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.

2) Money (uang)

merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

3) Material

(25)

4) Machine (mesin)

digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.

5) Metode

Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Sehingga peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.

6) Market (pasar)

merupakan tempat di mana organisasi memasarkan produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli konsumen.

c. Prinsip manajemen

(26)

berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari :

1) Pembagian kerja (Division of work)

2) Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility) 3) Disiplin (Discipline)

4) Kesatuan perintah (Unity of command) 5) Kesatuan pengarahan (Unity of direction)

6) Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri 7) Penggajian pegawai

8) Pemusatan (Centralization) 9) Hirarki (tingkatan)

10) Ketertiban (Order) 11) Keadilan dan kejujuran 12) Stabilitas kondisi karyawan 13) Prakarsa (Inisiative)

14) Semangat kesatuan, semangat korps 2. Tinjauan wirausaha

a. Pengertian Wirausaha

(27)

unternerhmer yang diturunkan dari katakerja unternehmen yang berarti sama dengan arti entrepreneur (Sukardi, 1991). Dalam bahasa Indonesia Kata “wirausaha” merupakan gabungan kata wira (gagah berani,perkasa) dan usaha. Jadi, wirausaha berarti orang yang gagah berani atau perkasa dalam usaha.

Orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang cepat dalam memastikan kesuksesan. Kewirausahaan yaitu semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.

b. Fungsi kewirausahaan 1) Fungsi Makro

(28)

Secara kualitatif fungsi makro ini diperankan oleh usaha kecil. Berikut adalah peranannya dalam perekonomian nasional:

a) Usaha kecil memperkokoh perekonomian nasional melalui fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil produk-produk industri besar.

b) Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada.

c) Usaha kecil yang dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan dalam berusaha dan pemerataan dalam pendapatan.

2) Fungsi Mikro

Peran wirausaha adalah penanggung resiko dan ketidakpastian, mengkombinasikan sumber-sumber kedalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.

Menurut Marzuki Usman (1997), secara umum wirausaha adalah menciptakan nilai barang dan jasa dipasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru yang berbeda untuk dapat bersaing. Nilai tambah tersebut diciptakan melalui:

a) Pengembangan teknologi baru b) Penemuan pengetahuan baru

(29)

d) Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menyediakan barang dan jasa dengan jumlah yang lebih banyak dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit

Selain entrepreneur, istilah lain yang juga dikenal adalah konsep intrapreneur dan benchmarking.

a) Intrapreneur, ialah wirausaha yang menggunakan temuan orang lain pada unit usahanya. Fungsinya adalah imitating technology dan duplicating product.

b) Benchmarking adalah meniru dan mengembangkan produk baru melalui pengembangan teknologi.

Wirausaha adalah perintis dan pengembang perusahaan yang berani mengambil resiko dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola sumber daya manusia, material, dan keuangan untuk mencapai tingkat keberhasilan tertentu yang diinginkan. Salah satu kunci keberhasilan adalah memiliki tujuan dan visi untuk mencapainya (Steinhoff dan Burges, 1993).

c. Sasaran kewirausahaan

Sasaran kewirausahaan antara lain :

1) Instansi pemerintah, BUMN, organisasi profesi dan kelompok masyarakat

2) Pelaku ekonomi: pengusaha kecil, koperasi

(30)

d. Manfaat Kewirausahan

Manfaat Kewirausahan antara lain : 1) Menambah daya tampung tenaga kerja

2) Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan

3) Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tekun dan memeiliki pribadi unggul yang patut diteladani

4) Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin tekun, jujur dalam menghadapi pekerjaan

5) Mendidik masyarakat hidup efisien dan sederhana. e. Menumbuh kembangkan minat berwirausaha

Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapak-ibunya, kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adalah keturunan pengusaha. Anggapan seperti ini menurut penulis merupakan pemikiran yang keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha.

Keuntungan :

(31)

2) Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal

3) Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh 4) Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam usaha

5) Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki Kelemahan

1) Tanggung jawab sangat besar dan berat di dalam menghadapi permasalahan bisnis

2) Bekerja keras dan waktunya sangat panjang

3) Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memiliki resiko yang sangat besar.

Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua kita. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha. wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya:

1) Melalui pendidikan formal.

Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan

2) Melalui seminar-seminar kewirausahaan.

(32)

3) Melalui pelatihan.

Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor). Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembangkan.

4) Otodidak.

Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita.

f. Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.Keterampilan yang harus dimiliki :

1) Managerial skill : Managerial skill atau keterampilan manajerial

(33)

Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhka kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menenga kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta melalui pengalaman.

2) Conceptual skill : Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan

strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.

3) Human skill : (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan

berelasi) Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya denganmelatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain.

4) Decision making skill : (keterampilan merumuskan masalah dan

(34)

situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya. Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.

5) Time managerial skill : (keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)

Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.

g. Karakteristik Pribadi Wirausaha

Sifat kepribadian wirausaha dipelajari guna mengetahui karakteristik perorangan yang membedakan seorang wirausaha dan bukan wirausaha.

(35)

1) Memilih resiko “moderate”

Dalam tindakannya dia memilih melakukan sesuatu yang ada tantangannya, namun dengan cukup kemungkinan untuk berhasil.

2) Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan.

Artinya kecil sekali kecenderungan untuk mencari “kambing hitam” atas kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya.

3) Mencari umpan balik (feed back) tentang perbuatan-perbuatannya. 4) Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru.

Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga dilakukan oleh para ahli dengan menggunakan teori letak kendali (locus of control). Teori letak kendali menggambarkan bagaimana meletakkan sebab dari

suatu kejadian dalam hidupnya. Apakah sebab kejadian tersebut oleh faktor dalam dirinya dan dalam lingkup kendalinya atau faktor diluar kendalinya. Dua kategori letak kendali menurut Rotter yaitu:

1) Internal

Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas apa yang akan dicapainya. Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik wirausaha seperti lebih cepat mau menerima pembaharuan (inovasi).

2) Eksternal

(36)

Seseorang yang baik tercerminkan pada perilaku yang baik begitu pula dengan seorang wirausaha dapat terlihat pada sifat-sifatnya.Dan berikut merupakan sifat-sifat yang umumya dimiliki oleh wirausaha yang sukses:

1) Percaya Diri

Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rokhaninya. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tida tergantung pada orang lain, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis, emosionalnya stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam.

2) Berorientasi pada tugas dan hasil

Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise. Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan adalah halal.

3) Pengambilan Resiko

Wirausaha penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan.

4) Kepemimpinan

Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat responsive.

5) Keorisinilan

(37)

tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru.

6) Berorientasi ke masa depan

Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan.

7) Kreativitas

kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Produk baru artinya tidak perlu seluruhnya baru, tapi dapat merupakan bagian-bagian produk saja.

Contoh: Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan usahanya, seperti susunan barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur promosi dsb. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara data, variable; yang sudah ada sebelumnya.

Menurut Bygrave seseorang wirausahawan harus memiliki berbagai konsep. Konsep yang terkenal dengan istilah 10 D antara lain yaitu:

1) Dream

(38)

2) Decisiveness

Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah merupakan factor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.

3) Doers

Seorang wirausaha tidak mau menunda–nunda kesempatan yang dapat di manfaatkan

4) Determination

Seorang wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi

5) Dedication

Dedikasi seorang wirausahawan sangat tinggi, semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata–mata untuk kegiatan bisnisnya.

6) Devotion

Devotion berarti kegemaran atau kegila–gilaan. Hal inilah yang mendorong dia

mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya, karena seorang wirausahawan akan mencintai pekerjaan bisnisnya.

7) Details

(39)

8) Destiny

Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasi dan tujuan yang hendak dicapainya.

9) Dollars

Wirausahawan tidak sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya bukan memperoleh uang, akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya.

10) Distribute

Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang–orang kepercayannya, yaitu orang–orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis

Untuk mewujudkan karakteristik (ciri, watak dan sifat) seorang wirausahawan dibutuhkan :

1) Kerja Keras

Artinya kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan/memperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan.

Contoh :

(40)

2) Disiplin

Artinya sikap yang selalu tepat waktu dan tepat janji. Sehingga orang lain mempercayainya, modal utama dalam berwirausaha adalah “perolehan kepercayaan dari orang lain”.

Contoh :

Seorang pengusaha warung harus selalu tepat dan disiplin dalam membuka dan menutup warungnya, karena pembeli sudah memperkirakan sesuai dengan kebijaksanaan buka/tutupnya warung. Seandainya pengusaha tidak disiplin dalam membuka dan menutup warung, pembeli salah menduga dan enggan untuk datang membeli.

3) Mandiri

Artinya sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang harus dilakukan kepada orang lain, sesuatu dikerjakan karena kemauan sendiri serta tidak merasa besar. Karena orang lain, tetapi besar karena usaha kerasnya resiko yang dihadapi serta hambatan dan masalah yang harus diselesaikan adalah milik kita sendiri dan kita yang memutuskan cara menghadapi dan menuntaskannya, tentunya selalu berdo’a dan ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Contoh :

(41)

4) Realistis

Yaitu cara berfikir yang penuh dengan perhitungan dan sesuai dengan kemampuan sehingga gagasan yang akan diajukan bukan hanya menjadi angan-angan atau mimpi belaka. Oleh karena itu apabila anda memiliki gagasan atau ide sekecil atau sebesar apapun harus dipikirkan kemungkinan realitasnya atau keterlaksanaannya.

Contoh :

Sekelompok siswa SMK jurusan Otomotif memberanikan diri membuat mobil dengan cara merakit onderdil dan mesin bekas, serta membangun bodi sesuai keinginan dan kemampuannya.

5) Prestatif

Yaitu melakukan sesuatu dengan pikiran bahwa yang akan diwujudkan memiliki nilai-nilai keunggulan sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain, tidak asal jadi bahkan merampas/meniru hasil karya orang lain.

Contoh :

Teguh Karya dalam menggarap filmnya, secara serius dan mengutamakan keunggulan, sehingga memenangkan banyak piala citra mampu menghasilkan sutradara unggul, maupun bintang film unggul yang dibimbingnya seperti : Christine Hakim, Slamet Raharjo, Eros Jarot.

6) Komitmen Tinggi

(42)

Contoh :

Kebanyakan pelukis selalu mencantumkan nama dan tanggal pembuatannya, serta tidak mau menjual lukisannya sebelum dia merasa layak. Bahkan banyak lukisan yang dibuangnya sendiri, karena ia merasa karyanya tidak memenuhi kreteria.

h. Peran wirausaha bagi lingkungannya

Seorang wirausaha adalah inovator, hanya seseorang yang sedang melakukan inovasi yang dapat disebut sebagai wirausaha. Mereka yang tidak lagi melakukan inovasi, walaupun pernah, tidak dapat lagi dianggap sebagai wirausaha. Wirausaha bukanlah jabatan, melainkan suatu peran. Berdasarkan pengertian tentang wirausaha yang telah dibahas sebelumnya dapat disimpulkan bahwa peran wirausaha yang utama bagi lingkungannya adalah sebagai berikut :

1) Inovator : menghadirkan hal yang baru di masyarakat. 2) Mengambil dan memperhitungkan resiko

3) Mencari peluang dan memanfaatkannya 4) Menciptakan organisasi baru

i. Wirausaha, manajer dan organisasi

(43)

Pengembangan sistem dan budaya organisasi harus dapat menampung manajemen yang baik dan juga adanya kewirausahaan. Salah satu pola yang ada untuk menampung kewirausahaan di dalam organisasi mapan adalah wirausaha-intra (wirausaha-intrapreneurs). Pengembangan kewirausahaan di dalam perusahaan dapat terjadi pada tiga tingkatan, yaitu :

1) Individual (intrapreneurs / product champions) 2) Kelompok kerja (entrepreneurial team / skunworks) 3) Oganisasi / perusahaan (entrepreneurial organization)

Di Indonesia tidak jarang ditemui perusahaan yang tidak layak untuk terus yaitu baik manajemen dan kewirausahaan yang dimilikinya belum cukup menyiapkan manajemennya dan sudah “meninggalkan” perusahaan untuk membangun bisnis baru. Wirausaha pendiri dapat dianggap sempurna bila organisasi yang didirikannya ideal yaitu baik manajemennya dan kewirausahaan organisasinya dalam taraf “baik”.

Namun perlu diingat kewirausahaan itu bukan untuk sekedar menghasilkan uang, tetapi menghasilkan sesuatu yang diperlukan masyarakat yaitu gagasan inovatif, semangat untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat

(44)

kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuha ekonomi.Wirausaha bukan karena memahami yang ada dalam semua kompleksitasnya, tetapi dengan menciptakan situasi baru yang harus dicoba untuk dipahami oleh orang lain. Para wirausahwan berada di dunia yang terakhir menjadi yang pertama, tempat penawaran menciptakan permintaan, tempat keyakinan mendahului pengetahuan.

Keberhasilan seorang wirausaha untuk mengembangkan bisnisnya tergantung pada kecerdasan, imajinasi, dan kekuatan keingina individu yang bersangkutan. Sedikit keberuntungan diperlukan, tetapi dapat diargumentasikan bahwa tidak ada keberuntungan mengubah visi menjadi realita lebih berupa kerja keras, di samping imajinasi dan kemampuan yang mampu merubah karir individu menjadi sukses. Kaum entrepereneur (wirausaha) sangat besar artinya bagi kemajuan perekonomian, para wirausaha mempunyai katalisator dan menunjang perkembangan arus investasi sehingga ikut memperkuat pembangunan ekonomi yang tengah berlangsung.

B.

KERANGKA BERPIKIR

(45)

timbulnya minat dalam berwirausaha. Maka secara tidak langsung prestasi matakuliah manajemen industri dengan minat wirausaha terdapat korelasi.

C.

HIPOTESIS

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka penulis mengambil hipotesis sebagai berikut:

(46)

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Hubungan ini dinyatakan dengan nilai koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik. Nilai koefisien korelasi harganya bervariasi antara +1 sampai dengan -1. Dengan demikian, tujuan utama penelitian korelasional adalah untuk mencari ada tidaknya hubungan antara dua gejala, dan mengetahui pada tingkatan mana hubungan tersebut, dengan tanpa menghiraukan ada atau tidaknya hubungan sebab akibat. Artinya, dua gejala yang diteliti dalam penelitian ini bersifat setara (simetris), tidak ada yang menjadi penyebab atau menjadi akibat.

B.

Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

(47)

adalah keseluruhan sumber data yang memungkinkan memberikan informasi yang berguna bagi permasalahan yang diteliti.

Dari pendapat di atas dapat diambil simpulan bahwa populasi merupakan semua individu yang dijadikan subjek penelitian, dimana subjek tersebut memiliki kesamaan dalam ciri-ciri dan akan dikenai hasil penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2007 yang telah menempuh mata kuliah manajemen industri yang berjumlah 63 mahasiswa.

2. Sampel

(48)
[image:48.595.114.512.132.639.2]

Gambar 1. Nomogram Harry King (sugiyono, 2007: 72)

Jadi dalam penelitian ini jumlah sampel adalah 12 mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2007.

C. Variabel Penelitian

(49)

1. Variabel terikat adalah prestasi manajemen industri.

Prestasi manajemen industri yang diperoleh adalah prestasi yang didapat dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNNES angkatan 2007 yang mengikuti matakuliah manajemen industri.

2. Variabel bebas adalah minat berwirausaha.

Yaitu minat berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2007.

D.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan bahan-bahan, keterangan dan informasi yang benar dan dapat dipercaya kebenarannya, relevan, akurat dan reliabel. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner/Angket

Kuesioner/angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi secara tertulis dengan sumber data. Data yang ingin dikumpulkan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan tertulis dan responden memberi jawaban secara tertulis pula (Arikunto, 1993:55). Pada skripsi ini angket digunakan untuk mengungkap data yaitu, minat berwirausaha mahasiswa teknik mesin angkatan 2007.

(50)

pernyataan dan disediakan jawaban yang berupa pendapat yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS) dan Tidak Setuju (TS) .

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen dan sebagainya (Arikunto, 1998:236).

Dokumentasi dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar, yaitu dengan mengumpulkan data nilai dari matakuliah manajemen industri masing-masing responden yang menjadi sampel.

[image:50.595.113.511.283.736.2]

E.

Alur penelitian

(51)

F.

Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Pengukuran diperlukan alat ukur/instrumen yang baik, untuk memperoleh data yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Alat ukur yang baik harus memenuhi dua syarat, yaitu validitas dan reabilitas.

1. Validitas

Validitas alat ukur menurut Arikunto (2002:190) adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Untuk mengukur validitas tiap-tiap item dalam instrumen digunakan cara analisis faktor yaitu mengkorelasikan skor yang ada pada satu faktor dengan skor total faktor. Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi product moment dengan angka kasar.

Rumus 1. Rumus Korelasi Product moment

=

Keterangan:

xy

r : koefisien korelasi N : jumlah anggota populasi X : skor indikator yang diuji

(52)

Hasil uji coba angket kemudian dianalisis dengan kriteria dan apabila rxy

hitung > rxy kriteria, maka alat pengukur tersebut valid, sebaliknya jika rxy hitung

< rxy kriteria, maka alat pengukur tersebut tidak valid.

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006: 178).

Pencarian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0 (Arikunto, 2002:155), dengan rumus reliabilitas sebagai berikut:

Rumus 2. Rumus Alpha

Keterangan:

= Reliabilitas alat ukur k = Banyaknya butir soal

2 b

σ = Jumlah varian butir

2 t

σ = Varian total

(53)

G.

Metode Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Persentase

Analisis ini digunakan untuk mengetahui gambaran responden tentang minat berwirausaha mahasiswa. Skor-skor angket yang diperoleh, selanjutnya dikonsultasikan dengan kriteria yang ditentukan.

Skor maksimal = 88 Skor minimal = 22

Skor rentang = Skor maksimal – (Skor minimal – 1) = 88 – 21 = 67

[image:53.595.113.507.240.627.2]

Panjang interval = 13

Tabel 1. Kriteria minat berwirausaha

No. Interval Kriteria

1 74 - 88 Sangat Tinggi (ST)

2 61 - 73 Tinggi (T)

3 48 - 60 Sedang (S)

4 35 - 47 Rendah (R)

5 22 - 34 Sangat Rendah (SR)

2. Uji Asumsi

Teknik Korelasi Product Moment dari Karl Pearson membutuhkan pemenuhan dua asumsi dasar, yaitu :

(54)

a) Bentuk distribusi variabel X dan variabel Y adalah atau mendekati distribusi normal (uji normalitas). Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal tidaknya data variabel penelitian, dengan kata lain uji normalitas dimaksudkan untuk melihat apakah subjek yang dijadikan sampel dalam penelitian memenuhi syarat sebaran yang normal untuk mewakili populasi. Suatu data dikatakan normal jika nilai p lebih besar dari 0.05 Hal itu dilakukan agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya ditarik. Dengan kata lain, agar hasil tes akurat.

3. Analisis Uji hipotesis

Analisis data yang akan dipakai untuk menjabarkan data-data untuk membuktikan hipotesis dengan menggunakan program komputer Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 12.0 for windows XP.

a) Prosedur Bivariate Correlation

Prosedur ini digunakan bila kita ingin mencari hubungan antara dua buah variabel. Ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur hubungan tersebut dinamakan korelasi (Sulaiman, 2002:114).

Dalam SPSS ada tiga metode korelasi sederhana (Bivariate Correlation) diantaranya:

1) Pearson Correlation, digunakan untuk mengukur hubungan antar variabel

bila datanya berbentuk kuantitatif dan berdistribusi normal.

(55)

3) Spearman Correlation, bila data yang digunakan tidak memenuhi asumsi normal dan bisa juga untuk data yang dalam bentuk ranking.

Dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi Bivariate Pearson karena data yang akan diuji berdistribusi normal.

b) Uji Signifikan Koefisien Korelasi Sederhana (Uji t)

Nilai korelasi yang didapatkan dari penelitian merupakan nilai korelasi sampel, yang merupakan harga estimasi dari koefisien korelasi populasi yang dilambangkan dengan ρ (baca: rho). Untuk selanjutnya kita akan mengadakan uji hipotesis mengenai koefisien korelasi populasi yang tidak kita ketahui berdasarkan pada estimasi nilai koefisien korelasi sampel yaitu : r (Sulaiman, 2002:113).

Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

: ρ = 0 (tidak ada hubungannya antara variabel X dan Y) : ρ≠ 0 (ada hubungannya antara variabel X dan Y)

Kriteria penolakan dan penerimaan :

1) Nilai t hitung > Nilai tabel tolak (terdapat hubungan antara variabel X dan Y).

2) Nilai t hitung < Nilai tabel terima (tidak ada hubungan antara variabel X dan Y).

Untuk mencari nilai t maka dipakai rumus sebagai berikut :

(56)

(Trihendradi, 2007 : 93) Keterangan :

r = koefisien korelasi n = Jumlah sampel

Besarnya nilai korelasi dikategorikan sebagai berikut (Trihendradi, 2007 : 86) : 1) 0,7 – 1,00, baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan

yang tinggi.

2) 0,4 – 0,7, baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang substansial.

3) 0,2 – 0,4, baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang rendah.

4) < 0,2, baik positif maupun negatif, menunjukkan bahwa hubungan tersebut dapat diabaikan.

Signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut (Sarwono, 2006 : 87):

(57)

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Penelitian dilakukan di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Uji coba instrumen dilakukan pada hari selasa tanggal 21 - 22 Juli 2010 dan penelitian dilakukan pada hari kamis tanggal 24 Juli sampai 29 juli 2010. Instrumen diuji-cobakan pada mahasiswa angkatan 2007 dengan jumlah 12 mahasiswa. Instrumen penelitian diujikan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2007 berjumlah 51 mahasiswa.

2. Hasil Uji Coba Instrumen

a. Hasil Pengujian Validitas

(58)

b. Hasil Perhitungan Reliabilitas

Suatu insrumen dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,60. Analisis perhitungan reliabilitas dengan menggunakan Rumus Alpha dan menghasilkan koefisien reliabilitas (rhitung) sebesar 0.841. Dari hasil tersebut ternyata r hitung lebih besar dari 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut reliabel atau dapat dipercaya sebagai pengambilan data dalam penelitian. Hasil pengujian reliabilitas secara lengkap dan contoh perhitungannya dapat dilihat dalam lampiran 6.

3. Hasil Analisis

a. Hasil Analisis Deskriptif Prestasi belajar

Data tentang prestasi belajar manajemen industri berupa nilai mahasiswa angkatan 2007 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNNES diambil dari UPT Komputer Universitas Negeri Semarang. Data prestasi belajar manajemen industri selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

[image:58.595.114.514.273.701.2]

Kriteria nilai prestasi belajar manajemen industri dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2. Kriteria nilai prestasi belajar manajemen industri

Interval Kriteria

81 – 100 Tinggi

71 – 80 Baik

61 – 70 Cukup

51 – 60 Kurang

(59)
[image:59.595.114.512.164.719.2]

Berdasarkan kriteria nilai diatas maka data tentang prestasi belajar dapat dideskripsikan seperti pada tabel berikut :

Tabel 3. Deskriptif Data Variabel Prestasi Belajar

Kriteria Frekuensi Persentase

Tinggi 16 25,4 %

Baik 47 74,6 %

Cukup 0 0 %

Kurang 0 0 %

Gagal 0 0 %

Berdasarkan Tabel 3, terlihat bahwa 25,4 % mahasiswa dengan kriteria tinggi dan 74,6 % mahasiswa dengan kriteria sedang. Secara umum menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa angkatan 2007 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNNES memiliki prestasi belajar yang baik. Deskriptif data prestasi belajar apabila disajikan dalam bentuk diagram batang adalah sebagai berikut:

Gambar 3.

(60)

b. Hasil Analisis Deskriptif Persentase Minat Berwirausaha

[image:60.595.113.511.224.665.2]

Gambaran tentang minat berwirausaha Mahasiswa PTM FT UNNES angkatan tahun 2007 berdasarkan hasil analisis deskriptif dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Gambaran tentang Minat Berwirausaha

No Interval Kriteria Frekuensi Persentase 1 74 – 88 Sangat Tinggi

(ST) 21 41%

2 61 – 73 Tinggi (T) 20 39%

3 48 – 60 Sedang (S) 10 20%

4 35 – 47 Rendah (R) 0 0%

5 22 – 34 Sangat Rendah

(SR) 0 0 %

Jumlah 51 100%

Terlihat pada tabel 4, Sebanyak 21 mahasiswa memiliki minat berwirausaha sangat baik atau sangat tinggi dan 20 mahasiswa memiliki minat yang baik ,dan 10 memiliki minat yang cukup. Lebih jelasnya dapat dilihat dari pie chart sebagai berikut.

Gambar 4.

(61)

Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas menunjukkan bahwa minat berwirausaha mahasiswa tergolong tinggi. Yaitu dengan melihat persentase mahasiswa, sebanyak 41% dari sampel memiliki kategori minat yang sangat baik, 39% memiliki minat baik dan 20% memiliki minat yang cukup.

1) Kemandirian minat berwirausaha.

[image:61.595.111.516.236.609.2]

Pengambilan inisiatif, kepercayaan pada kemampuan diri sendiri, penanggung jawab dalam mengurus organisasi atau perusahaan, dan memiliki modal merupakan bentuk – bentuk aspek kemandirian seorang wirausahawan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemandirian minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin 2007 tergolong tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan mean empirik 71,75. Lebih jelasnya dapat dilihat dari analisis deskriptif berikut.

Tabel 5. Gambaran kemandirian minat berwirausaha

No. Interval Kriteria Frekuensi Presentase 1 74 – 88 Sangat Tinggi (ST) 20 39,2%

2 61 – 73 Tinggi (T) 25 49%

3 48 – 60 Sedang (S) 6 11,8%

4 35 – 47 Rendah (R) 0 0%

5 22 – 34 Sangat Rendah (SR) 0 0%

Jumlah 51 100%

(62)
[image:62.595.116.512.132.722.2]

Gambar 5.

Kemandirian minat berwirausaha 2) Inovatif minat berwirausaha

Kreativitas, memburu keuntungan bisnis, dan berpandangan luas jauh ke depan merupakan bentuk – bentuk aspek inovatif seorang wirausahawan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keinovatifan berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin tergolong tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan mean empirik 68,88 yang termasuk dalam interval kriteria tinggi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Gambaran tentang inovatif minat berwirausaha

No. Interval Kriteria Frekuensi Presentase 1 74 – 88 Sangat Tinggi

(ST) 17 33,3%

2 61 – 73 Tinggi (T) 22 43,2%

3 48 – 60 Sedang (S) 11 21,5%

4 35 – 47 Rendah (R) 1 2%

5 22 – 34 Sangat Rendah

(SR) 0 0%

Jumlah 51 100%

(63)
[image:63.595.118.511.138.726.2]

Gambar 6. Inovatif minat berwirausaha 3) Menanggung resiko minat berwirausaha

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keberanian mahasiswa untuk menanggung resiko berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin tergolong tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan mean empirik 70,96 yang termasuk dalam interval kriteria tinggi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Gambaran tentang Menanggung resiko minat berwirausaha

No. Interval Kriteria Frekuensi Presentase 1 74 – 88 Sangat Tinggi

(ST) 22 43,1%

2 61 – 73 Tinggi (T) 17 33,3%

3 48 – 60 Sedang (S) 11 21,6%

4 35 – 47 Rendah (R) 1 2%

5 22 – 34 Sangat Rendah

(SR) 0 0%

(64)
[image:64.595.115.509.215.603.2]

Dari tabel tersebut, maka didapat gambar mahasiswa untuk menanggung resiko berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin sebagai berikut:

Gambar 7. Menanggung resiko berwirausaha

c. Uji Asumsi 1) Uji Normalitas

(65)
[image:65.595.116.512.143.706.2]

Tabel 8 Uji Normalitas Data

Dari tabel di atas terlihat bahwa variabel minat berwirausaha diperoleh nilai Kolgomorov–Smirnov Z sebesar 0.563 dengan tingkat signifikansi 0.909 variabel tersebut menunjukkan taraf signifikansi >0.05. Hal ini berarti bahwa sebaran data berdistribusi normal.

2) Uji Linieritas

(66)

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi linearity 0.004. Hal ini berarti bahwa data ini linear.

3) Analisis Uji hipotesis

[image:66.595.114.512.237.612.2]

Setelah data dinyatakan terdistribusi normal dan linear maka untuk analisis tahap akhir menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 10. Analisis Uji Hipotesis

Dari hasil output terlihat bahwa nilai koefisien korelasi antara keaktifan dalam organisasi kemahasiswaan dengan prestasi belajar adalah sebesar 0,453 dan nilai signifikansi 0,001. Nilai signifikansi ini jika dibandingkan dengan alpha (5%) maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien korelasi adalah signifikan karena 0,001<0,05.

Langkah selanjutnya yaitu melakukan pengujian hipotesis (uji t) sebagai berikut:

t =

=

= 4,526
(67)

dimana 49 adalah df (degree of freedom) n-2 = 49, dan 0,025 merupakan setengah dari nilai α (0,05) = 0,025. Karena t hitung (4,526) > t tabel (2,021) maka H₀ ditolak. Jadi ada hubungan antara prestasi manajemen industri dengan minat berwirausaha.

B. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki minat berwirausaha 41% yang sangat baik dan 39% memiliki kriteria baik . Hanya 20% mahasiswa yang memiliki minat cukup dan Tingginya minat berwirausaha ini ditunjukkan pula dari kemandirian, inovatif, serta berani dan mempersiapkan diri untuk menjadi wirausahawan.

Sedangkan prestasi manajemen industri mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin FT UNNES angkatan tahun 2007 memperlihatkan sebanyak 25,4% mahasiswa memiliki prestasi yang tinggi , sisanya 74,6% mahasiswa yang memiliki prestasi yang baik.

Hasil uji normalitas data yang diperoleh menunjukkan bahwa minat berwirausaha diperoleh probabilitasnya melebihi 0,05 yaitu sebesar 0.563, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut sudah berdistribusi normal.

Hasil uji linearitas data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai signifikansi linearity (p) lebih kecil dari 0,05 (0,004 < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut linear.

(68)
(69)

58

BAB V

PENUTUP

A.

Simpulan

Setelah dilakukan penelitian dan analisis data pada pembahasan bab IV, maka dapat disimpulan bahwa :

1. Minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin 2007 tergolong tinggi yaitu dengan skor rata-rata 70,56.

2. Ada hubungan yang positif antara minat berwirausaha dengan prestasi belajar manajemen industri pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2007 karena t hitung (4,526) > t tabel (2,021)dan dengan nilai r = 0,453 3. Semakin tinggi prestasi belajar manajemen industri maka semakin tinggi

(70)

B.

Saran

Setelah melakukan penelitian, penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran:

1. Mahasiswa sebaiknya memiliki daya kreatifitas yang tinggi dalam upaya menumbuhkan jiwa berwirausaha karena dengan hal itu dapat membantu beban pemerintah dalam masalah pengangguran.

2. Bagi setiap organisasi kemahasiswaan sebaiknya mengadakan kegiatan yang bertemakan wirausaha yang lebih inovatif agar dapat menarik partisipasi mahasiswa.

3. Seluruh civitas akademika baik dosen maupun pendamping organisasi kemahasiswaan sebaiknya lebih mendukung kegiatan tentang berwirausaha.

4. Bagi peneliti yang akan melakukan pengambilan data di lingkungan kampus sebaiknya dilakukan pada saat hari aktif kuliah, karena jika dilakukan pada saat liburan kebanyakan mahasiswa pulang kampung. 5. Perlu diadakan penelitian tentang minat berwirausaha Teknik Mesin lebih

(71)

60

DAFTAR PUSTAKA

Azis, Abdoel, 2009. Korelasi Antara Keaktifan Dalam Organisasi Kemahasiswaan Dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Semarang : Fakultas Teknik Unnes (Tidak diterbitkan).

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Pendidikan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Hadi, Sutrisno, 2000. Statistik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Muslih, M, 2009. Pengaruh Informasi Kewiraswastaan Terhadap Minat Berwiraswasta Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2006. Skripsi. Semarang: Fakultas Teknik Unnes (Tidak diterbitkan).

Nar Herrhyanto. 2008. Statistika Dasar. Jakarta : Universitas Terbuka

Nasution, S, 2007. Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara. Samsudi, 2006. Disain Penelitian Pendidikan. Semarang: UNNES Press.

Sarwono, Jonathan, 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulaiman, Wahid, 2002. Jalan Pintas Menguasai SPSS 10. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Trihendradi, C, 2007. Satistik Inferen Menggunakan SPSS: Teori Dasar dan Aplikasinya. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

http://antonaryana.byethost13.com

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH6314/6daf292b.dir /doc.pdf

(72)

http://sariyati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7175/bab+1+Kewirausahaan _ok.pdf

(73)

62

(74)

Prestasi Belajar Matakuliah Manajemen Industri

Mahasiswa PTM S1 Angkatan 2007

Universitas Negeri Semarang

No Nama NIM Nilai

akhir

Nilai akhir huruf 1. Abdul Sofyan Setyawan 5201407001 80 B 2. Aditya Bagus Wibowo 5201407002 77 B 3. Ari Dwi Nur Indriawan

Musyono 5201407003 80 B

4. Tri Afriantoko 5201407004 79 B

5. Noordin Eko Susanto 5201407014 81 AB

6. Rifqi Triawan 5201407015 81 AB

7. Rizki Febrianto 5201407017 81 AB

8. Susanto 5201407018 74 B

9. Harnendro Prasetyawan 5201407022 77 B 10. Muhammad Rizki Ihsan 5201407026 76 B 11. Kalis Noviyanto 5201407029 81 AB

12. Wahyu Setyarto 5201407033 79 B

13. Fatikhin 5201407035 77 B

14. Tri Wahyu Hidayat 5201407037 80 B

15. Dian Arista 5201407038 80 B

16. Tio Arisno 5201407039 80 B

17. Candra Parmanto 5201407040 79 B

18. Pramono Andri Suswanto 5201407041 79 B 19. Anggi Subkhan Fitrianto 5201407042 80 B

20. Mugi Waluyo 5201407043 81 AB

21. Giyanto 5201407044 76 B

22. Kukuh Andriyan 5201407046 82 AB

23. Jumargo 5201407049 79 B

24. Sudiyono 5201407051 86 A

25. Wahyu Kurniawan 5201407052 78 B

26. Khusnul Abid 5201407053 80 B

27. Much Aries Setiawan 5201407057 78 B 28. Trio Bagus Purnomo 5201407058 82 AB 29. Dickta Aris Octaviyanto 5201407059 80 B

(75)

No Nama NIM Nilai akhir

Nilai akhir huruf

31. Zaen Nugroho 5201407064 80 B

32. Khanafi 5201407067 82 AB

33. Agung Riskian 5201407070 78 B

34. Didik Syarifudin 5201407071 79 B 35. Muhanmad Fitron

Noktaviyanda 5201407006

79 B 36. Rison Ardiningcahyo 5201407007 82 AB

37. Rifki Atmaja 5201407008 80 B

38. Suyono 5201407009 78 B

39. Anjar Kustantoro 5201407010 82 AB

40. Giwang Anugrah 5201407011 80 B

41. Hariyafiya Arfidiansyah 5201407012 76 B

42. Dony Nugroho 5201407013 76 B

43. Hendra Suprayogi 5201407016 80 B

44. Misbakul Munir 5201407020 82 AB

45. Ardistya Ratna Yuniaji 5201407021 82 AB 46. Dicky Rahmad Hidayat 5201407023 76 B 47. Mohammad Nur Fajri 5201407024 76 B 48. Taufik Dwi Santoso 5201407025 80 B

49. Donny Irawan 5201407027 77 B

50. Ade Kusuma Wardana 5201407030 76 B 51. Dhysa Gitta Prasetya 5201407031 81 B

52. Hesti Anggoro 5201407032 76 B

53. Denny Ardhita 5201407034 76 B

54. Abdul Rozak 5201407036 82 B

55. Mohammad Nashifudin 5201407045 76 B

56. Budi Hebmanto 5201407047 79 B

57. Kusuma Bekti 5201407050 80 B

58. Dimas Prihandana 5201407054 76 B

59. Casudi 5201407056 82 AB

60. Ajib Maqsudi 5201407060 80 B

61. Ahmad Suyatno 5201407065 50 E

(76)

PENGANTAR INSTRUMEN PENELITIAN

Kepada

Yth. Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin

Jurusan Teknik Mesin Fakultas UNNES angkatan Tahun 2007 Di semarang

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penelitian yang sedang kami lakukan di jurusan Teknik Mesin, mohon kiranya para mahasiswa pendidikan teknik mesin angkatan tahun 2007 berkenan meluangkan sedikit waktunya untuk memberikan jawaban atas angket yang kami buat.

Adapun jawaban yang saudara berikan dalam pengisian angket ini tidak akan mempengaruhi nilai maupun prestasi saudara di kampus atau perkuliahan yang saudara ikuti, jawaba

Gambar

Gambar 1 Nomogram Harry King ............................................................
Gambar 1. Nomogram Harry King
Gambar 2. Alur penelitian
Tabel 1. Kriteria minat berwirausaha
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara manajemen waktu pengurus organisasi intra kampus dengan indeks prestasi mahasiswa keperawatan Fakultas

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata kuliah manajemen keuangan pada mahasiswa

Adapun Skripsi ini berjudul “ Hubungan Hasil Belajar Kewirausahaan dan Perilaku Mandiri Dengan Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Stambuk 2008

(3) hubungan yang signifikan antara prestasi belajar dan peningkatan softskills dengan minat berwira usaha pada mahasiswa FKIP UNS berdasarkan perhitungan Ry(x

Sedangkan variabel prestasi kewirausahaan siswa memberikan sumbangan relatif sebesar 44,3% dan sumbangan efektif 7,8%, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi praktik

Oleh karena itu, di lingkungan kampus selain suasana dan fasilitas, salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi akademik adalah hubungan dengan teman sebaya, dalam hal ini

Dengan demikian prestasi kewirausahaan tidak mempengaruhi minat berwirausaha siswa, diduga terdapat faktor lain yang mempengaruhi minat berwirausaha siswa, sedangkan

Hipotesis nihil dalam penelitian ini adalah tidak berhubungan secara signifikan antara minat belajar Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Politeknik