• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KOTA BENGKULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KOTA BENGKULU"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KOTA BENGKULU

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) DINAS DP3AP2KB KOTA BENGKULU DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

KOTA BENGKULU

Jalan Musium No. 06 Kota Bengkulu

(2)

i Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa atas terselesaikannya penyusunan rencana strategis (Renstra) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bengkulu tahun 2019-2023 dalam rangka ikut serta dalam mewujudkan pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Bengkulu.

Rencana strategis (Renstra) Dinas Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Kota Bengkulu tahun 2019-2023 disusun sesuai tahapan dan tata cara

berdasarkan permendagri nomor 86 tahun 2017 tata cara

perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, tata

cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana

pembangunan jangka panjang daerah, rencana pembangunan jangka

menengah daerah dan mengacu pada perda Walikota Nomor Tahun

2016 tentang rincian dokumen rencana strategis (Renstra) Dinas

Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bengkulu tahun 2019-2023

berisi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang

di selaraskan dengan visi misi kepala daerah dan wakil kepala daerah

Kota Bengkulu dalam RPJMD dan merupakan upaya yang harus di

wujudkan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan dengan

memperhatikan potensi, peluang dan hambatan yang dihadapi dalam

mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kinerja yang efektif dan

efisien.

(3)

ii Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bengkulu (khususnya) dan pemerintah Kota Bengkulu (umumnya).

Ditetapkan di Bengkulu Pada tanggal 29 Juli 2019

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota

Bengkulu

H. ROMADAN INDOSMAN, SH,MH Pembina Utama Muda

Nip. 19661225 199503 1 001

(4)

iii DAFTAR ISI

PERWAL NOMOR 32 TAHUN 2019 LEMBAR PENETAPAN RENSTRA

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……….……. 1

1.2 Landasan Hukum ……….……….……... 7

1.3 Maksud dan Tujuan ……….… 11

1.4 Sistematika Penulisan ………... 12

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur organisasi DP3AP2KB... 26

2.2 Sumber daya DP3AP2KB ……….…... 28

2.3 Kinerja Pelayanan DP3AP2KB Kota Bengkulu... 32

2.4 Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan perangkat daerah... 54

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS 3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan perangkat daerah... 58

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih ...….... 59

3.3 Telaah renstra K/L dan enstra Propinsi ………... 57

(5)

iv

lingkungan hidup strategis ...…...100

3.5 Penentuan Isu – isu strategis...………...101

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN... ...102

BAB V STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN...105

BAB VI RENCANA PROGRAM KEGIATAN SERTA PENDANAAN...108

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN...128

BAB VIII PENUTUP ...131

(6)

v DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 : jumlah pegawai berdasarkan tingkat

pendidikan di perangkat daerah tahun 2018 28 Tabel 2.2 : Jumlah pegawai berdasarkan golongan di

perangkat daera tahun 2018

29 Tabel 2.3 : Jumlah sarana dan prasarana berdasarkan

kondisi di perangkat daerah tahun 2018 30 Tabel T-C .23 : Pencapaian kinerja pelayanan DP3AP2KB Kota

Bengkulu Tahun 2013-2018 34

Tabel T-C .24 : Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan DP3AP2KB Kota Bengkulu 2013-2017 48 Tabel T.B.35 : Pemetaan permasalahan untuk penentuan

prioritas dan sasaran pembangunan daerah 58 Tabel 3.1 : Faktor pendorong dan faktor penghambat

dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah

61

Tabel 3.2 : Permasalahan pelayanan perangkat daerah kota bengkulu berdasarkan sasaran renstra K/L beserta faktor penghambat dan

pendorong keberhasilan penanganannya

77

Tabel 3.2 : Permasalahan dinas pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak terhadap pencapaian sasaran stretegis BKKBN beserta faktor penghambat dan pendorong

keberhasilan penanganannya

83

Tabel 3.3 : Permasalahan pelayanan DP3AP2KB kota bengkulu berdasarkan sasaran renstra perangkat daerah provinsi beserta faktor penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya

86

Tabel 3.4 : Pelayanan DP3AP2KB kota bengkulu berdasarkan sasaran renstra BKKBN bengkulu beserta faktor penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya

97

Tabel 3.5 : Alternatif isu strategis 101 Tabel T-C.25 : Tujuan, sasaran dan indikator dari tahun

2018-2023 105

Tabel T-C.26 : Tujuan, sasaran dan kebijakan perangkat

daerah tahun 2018-2023 108

(7)

vi Tabel T-C.27 : Rencana program dan kegiatan, indikator

kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana kota bengkulu

112

Tabel T-C.28 : Indikator kinerja perangkat daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Tahun 2018-2023

136

(8)

1 1.1. Latar Belakang

Secara hakiki, Pembangunan Nasional Indonesia bertujuan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, seperti tercantum dalam alinea pertama pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

Lebih khusus lagi tujuan pembangunan nasional memiliki sasaran peningkatan kesejahteraan masyarakat utamanya adalah

“pengentasan kemiskinan”. Untuk mencapai tujuan tersebut tentu saja harus direncanakan dan dilaksanakan berbagai program dan kegiatan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan upaya pengentasan kemiskinan.

Tujuan, program dan kegiatan pembangunan Nasional tersebut dapat diwujudkan apabila tepat dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 2 (4) menyebutkan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan nasional bertujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar Daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah; menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Berdasarkan hal tersebut, Perencanaan Pembangunan

Nasional yang disusun harus melibatkan seluruh pihak terkait,

utuh dan terpadu. Perencanaan Pembangunan Nasional juga

harus bisa menciptakan hubungan yang serasi dan

(9)

2 selaras antara pembangunan sektoral dan pembangunan daerah atas dasar keutuhan Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia. Hal ini seperti tercantum dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 pasal 2 (2) yang menyebutkan bahwa Perencanaan Pembangunan Nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan.

Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2018 menjadi dasar kepada daerah untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). RPJMD Kota Bengkulu Tahun 2018-2023 merupakan dokumen penjabaran visi, misi, strategi, arah kebijakan umum dan program pembangunan daerah dari kepala daerah dan wakil kepala daerah, yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah (PD) tahun 2018 - 2023.

Renstra PD adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Perangkat Daerah, yang merupakan dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (Lima) tahun.

Renstra PD diperlukan Untuk menjamin keselarasan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan mendukung RPJPD 2005-2025. Hal ini dikarenakan PD merupakan pelaku dan pelaksana pembangunan di berbagai sektor yang mendukung tujuan pembangunan daerah yang tercantum dalam RPJMD.

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana (DP3AP2KB) merupakan salah satu perangkat

daerah (PD) yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah Kota Bengkulu

(10)

3 dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bengkulu yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggarakan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, mempunyai kewajiban menyusun perencanaan kegiatan, baik perencanaan jangka menengah (Rencana Strategis) maupun perencanaan tahunan (Rencana Kerja).

Sebagai dokumen perencanaan jangka menengah, Renstra DP3AP2KB Kota Bengkulu Tahun 2019 - 2023 ini dalam penyusunannya dilakukan secara teknokratis, partisipatif dan politis.

Dalam penyusunan Renstra ini diawali oleh kajian dan analisis oleh Tim Renstra yang berasal dari unsur DP3AP2KB dan Tenaga Ahli terhadap tugas pokok dan fungsi pelayanan DP3AP2KB. Analisis ini didasarkan pada dokumen dan peraturan perundangan yang terkait dengan penyusunan Renstra serta analis lingkungan internal dan eksternal DP3AP2KB. Partisipatif diartikan bahwa proses penyusunan Renstra telah melibatkan pemangku kepentingan yang terkait dengan DP3AP2KB serta mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Politis berarti penyusunan Renstra didasarkan pada

kebijakan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Bengkulu

2019 - 2023. Berdasarkan Peraturan Pemerintah ini telah

menegaskan bahwa Peraturan Daerah tentang RPJMD ditetapkan

paling lama 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah dilantik yang

memuat Visi, Misi dan Program Kepala Daerah. RPJMD inilah

(11)

4 yang menjadi dasar pelaksanaan penyusunan Renstra DP3AP2KB Kota Bengkulu Tahun 2019 - 2023.

Sehubungan hal di atas, maka penyusunan rancangan Renstra DP3AP2KB Kota Bengkulu 2019 - 2023 ini merujuk kepada Visi Walikota dan Wakil Walikota Kota Bengkulu Periode 2019 - 2023, yaitu: “Kota Bengkulu yang Bahagia dan Religius, APBD untuk Rakyat “. Dalam mewujudkan Visinya, telah disusun Misi yang akan dijalankan sebagai berikut:

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

2. Mewujudkan pecepatan pembangunan infrastruktur perkotaan.

3. Mewujudkan masyarakat cerdas, sehat, dan berakhlak mulia.

4. Membangkitkan ekonomi kreatif dan iklim usaha yang kondusif.

Misi Walikota Bengkulu yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi DP3AP2KB adalah misi ke 3

Dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi Walikota Bengkulu

tersebut dan berdasarkan ketentuan Pasal 33 Undang-undang

Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional ditegaskan bahwa Pimpinan Perangkat Daerah

berkewajiban menyelenggarakan Perencanaan Pembangunan

Daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Di samping itu,

dalam Diktum Kedua Instruksi Presiden Republik Indonesia

Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah juga ditegaskan tentang kewajiban Pejabat Pemerintah

(sampai tingkat Eselon II) untuk menyusun/ mempunyai Renstra

tentang program-program utama yang akan dicapai selama 1

(satu) sampai dengan 5 (Lima) tahunan. Ketentuan-ketentuan

inilah yang mendasari dan melatar belakangi perlunya Kepala

DP3AP2KB menyusun Rancangan Renstra DP3AP2KB Tahun 2019

- 2023. Dalam proses penyusunan Rancangan Renstra dimaksud,

di samping telah melibatkan para Pejabat Struktural dan

(12)

5 karyawan/wati dilingkungan DP3AP2KB juga telah memperhatikan masukan dari pihak–pihak yang berkepentingan atau “stakeholders” dan member peluang untuk perubahan/penyusuaian seperlunya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi DP3AP2KB serta tuntutan lingkungan strategis.

Penyusunan dokumen Renstra DP3AP2KB Kota Bengkulu dilakukan melalui beberapa tahapan yang merupakan suatu rangkaian proses yang berurutan sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang mencakup:

a. Persiapan Penyusunan Renstra;

b. Penyusunan Rancangan Awal Renstra;

c. Penyusunan Rancangan Akhir Renstra;

d. Perumusan Rancangan Akhir Renstra;

e. Penetapan Keputusan Tentang Renstra;

Perumusan isi atau substansi Renstra sangat menentukan kualitas dokumen yang dihasilkan.Tersusunnya Renstra ini dimaksudkan untuk:

a. Sebagai koridor perencanaan pembangunan indikatif dibidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bengkulu selama 5 (Lima) tahun;

b. Sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RENJA) DP3AP2KB Untuk menjamin konsistensi pencapaian indikator kinerja pembangunan sesuai dengan dokumen perencanaan pembangunan lainnya terutama dalam pencapaian Visi dan Misi dokumen RPJMD Kota Bengkulu Tahun 2018 -2023.

Hubungan Renstra DP3AP2KB dengan dokumen

perencanaan lainnya, ditunjukan dalam gambar di bawah ini:

(13)

6 Gambar 1.1.

Hubungan antara RENSTRA dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Tahapan penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah

Kabupaten/Kota dapat digambarkan dalam bagan alir sebagai berikut:

(14)

7 Gambar 1.2.

Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra Perangkat Daerah Kabupaten/Kota

Renstra Organisasi Perangkat Daerah memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat strategis. Renstra Organisasi Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Organisasi Perangkat Daerah yang disusun setiap tahun selama kurun waktu lima tahun. Selain itu Renstra Organisasi Perangkat Daerah menjadi acuan dalam pengendalian dan evaluasi pembangunan pada Organisasi Perangkat Daerah, baik evaluasi Renstra maupun evaluasi Renja Organisasi Perangkat Daerah.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renstra Perangkat Daerah

tahun 2019 – 2023 adalah sebagai berikut:

(15)

8 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1999 Tentang Pengesahan Ilo Convention No. 138 Concerning Minimum Age For Admission To Employment (Konvensi Ilo Mengenai Usia Minimum Untuk Diperbolehkan Bekerja) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 56; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3835)

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan Konvensi ILO No. 182 Mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 3; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3941);

4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 208; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4026);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109), sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);

6. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39);

7. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

(16)

9 Tahun 2003 Nomor 78; Tambahan Lembaran Negara RI Nomor4301);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4419);

9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

11. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4635);

12. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

13. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Penghapusan Tindak Pidana Perdagangan Orang (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4635);

14. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pengesahan Protokol Mencegah, Menindak dan Menghukum Perdagangan Orang terutama Perempuan dan Anak (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4990);

15. Undang-undang No 52 Tahun 2009 tentang Keluarga

Berencana;

(17)

10 16. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pengesahan Protokol Menentang Penyelundupan Migran Melalui Darat, Laut dan Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 54);

17. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5080);

18. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5332);

19. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

20. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2006 tentang Penyelenggaraan dan Kerjasama Pemulihan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2008 tentang Tatacara dan Mekanisme Pelayanan Terpadu bagi Saksi dan/atau korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4818);

23. Peraturan Presiden Nomor 69 tahun 2008 tentang Gugus

Tugas Pencegahan dan Penanganan tindak Pidana

(18)

11 Perdagangan Orang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 162);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

25. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Bengkulu Tahun 2006 – 2025;

26. Peraturan Daerah Nomor 46Tahun 2016 Tentang Pedoman Susunan Organisasi Dan Tata Kerja;

27. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentangPengarustamaan Gender dalam Pembangunan Nasional;

28. Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah Kota Bengkulu

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas P3AP2KB adalah menyediakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk kurun waktu lima tahun yang mencakup gambaran kinerja, permasalahan, isu strategis tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan perangkat daerah sebagai penjabaran dari RPJMD sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah.

Tujuan dari penyusunan Renstra Dinas P3AP2KB yaitu sebagai berikut:

1) Memberikan arahan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,

program dan kegiatan pembangunan selama kurun waktu lima

tahun dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi perangkat

daerah dalam mendukung Visi dan Misi Kepala Daerah,

(19)

12 2) Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan perangkat daerah untuk kurun waktu lima tahun dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai dasar dalam melakukan pengendalian dan evaluasi kinerja perangkat daerah.

3) Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur perangkat daerah dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) perangkat daerah yang merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah tahunan dalam kurun waktu lima tahun.

1.4. Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah tahun 2019 – 2023 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah

2.1 Tugas, fungsi, dan Struktur Organisasi PD 2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala daerah dan wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

(20)

13 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis 3.5 Penentuan Isu – isu Strategis Bab IV Tujuan dan Sasaran

Bab V Strategi Dan Arah Kebijakan

Bab VI Rencana Program Dan Kegiatan Serta Pendanaan Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan

Bab VIII Penutup

Bab ini berisi tentang pedoman transisi dan kaidah

pelaksanaan Renstra perangkat daerah

(21)

14 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Berdasarkan Peraturan Walikota Bengkulu Nomor 56 tahun 2016 tentang kedudukan, organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana Provinsi Bengkulu. Maka di Tahun 2016 badan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak provinsi Bengkulu berubah menjadi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu dengan Tipelogi A.

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bengkulu mempunyai tugas membantu walikota melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan bidang Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang menjadi kewenangan Daerah.

Dalam Bab ini, yang menjelaskan tentang gambaran umum pelayanan Dinas P3AP2KB, diuraikan tentang Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi, Sumber Daya, Tata Kerja, Capaian Kinerja Pelayanan yang merupakan dasar bagi penyusunan kekuatan dan kelemahan Dinas P3AP2KB serta peluang dan tantangan yang dihasilkan dari analisis Renstra SKPD Propinsi serta Kementerian dan Lembaga terkait.

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah 2.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi

Perangkat daerah dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah, dan berdasarkan Peraturan

Walikota Bengkulu Nomor 56 Tahun 2016 Tentang

(22)

15 Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana merupakan unsur pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Adapun tugas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana adalah membantu Walikota melaksanakan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas perbantuan yang diberikan kepada Kota di bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Dinas didukung oleh empat bidang dan sekretariat. Rincian tugas dan fungsi organisasi Dinas P3AP2KB sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang urusan pemerintahan bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan dan pemenuhan hak anak, urusan pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana. Didalam melaksanakan tugas tersebut diatas, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana program dan kegiatan dinas

pemberdayaan perempuan, perlindungan anak,

pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

(23)

16 2. Perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

3. Penguatan dan pengembangan Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Perempuan, Peningkatan Kualitas Keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender dalam mewujudkan hak anak, anak yang memerlukan perlindungan khusus.

4. Pelembagaan pengarusutamaan gender, pemenuhan hak anak pada lembaga pemerintah dan dunia usaha, penyediaan layanan bagi perempuan korban kekerasan, keluarga dalam mewujudkan kg dan hak anak dan anak yang memerlukan perlindungan khusus.

5. Pemberdayaan perempuan bidang politik, hukum, sosial, dan ekonomi pada organisasi kemasyarakatan.

6. Pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

7. Peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kg dan hak anak.

8. Pengumpulan, pemetaan, pengolahan, analisis dan penyajian data gender dan perkiraan pengendalian penduduk.

9. Pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah provinsi dengan pemerintah daerah kota dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk.

10. Pelaksanaan informasi, edukasi, pengendalian penduduk dan kb sesuai kearifan budaya lokal.

11. Pendayagunaan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB.

12. Pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat

kontrasepsi serta pelaksanaan pelayanan KB.

(24)

17 13. Pemberdayaan, pelaksanaan dan peningkatan peran

serta organisasi kemasyarakatan.

14. Pelaksanaan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

15. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

16. Pelaksanaan administrasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana.

17. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan walikota terkait dengan tugas dan fungsinya.

b. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertugas memberi pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh unit organisasi dilingkungan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Sekretariat Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan di lingkungan Sekretariat Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

b. Penghimpunan dan penyusunan

rencana/program/kegiatan dari masing-masing bidang.

c. Penyusunan rumusan kebijakan di bidang

Kesekretariatan.

(25)

18 d. Pemahaman ketentuan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berkaitan dengan bidang tugas sekretariat.

e. Pemberian petunjuk dan pelayanan administratif kepada seluruh satuan organisasi dilingkungan dinas.

f. Pengaturan pelaksanaan urusan perlengkapan yang meliputi pengadaan, penyaluran, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan peralatan dan perlengkapan serta mengajukan usulan untuk penghapusan inventaris.

g. Pengaturan pelaksanaan urusan asset dan urusan umum yang meliputi tugas-tugas protokol, keamanan dan ketertiban, penggandaan/percetakan, pemeliharaan gedung, perjalanan dinas dan kebersihan lingkungan dinas.

h. Pelaksanaan urusan kepegawaian yang meliputi penyusunan kenaikan pangkat, usulan kenaikan gaji berkala, pengurusan Sasaran Kinerja Pegawai, pengurusan usulan KARIS dan KARSU, KARPEG, penyusunan Daftar Urut Kepangkatan untuk tiap-tiap akhir tahun dan penilaian angka kredit.

i. Pengaturan pelaksanaan urusan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan.

j. Penyiapan bahan koordinasi dengan intern unit dan dinas/instansi terkait.

k. Penyusunan dan penyampaian laporan pelaksanaan kegiatan sekretariat.

l. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(26)

19 Sekretariat Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pegendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terdiri atas :

1. Sub bagian Umum dan Kepegawaian.

2. Sub bagian Penyusunan Program.

3. Sub bagian Keuangan.

C. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan

Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bertugas melaksanakan kegiatan di bidang pemberdayaan masyarakat dan perempuan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam angka 1 Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program dan kegiatan pada bidang pemberdayaan masyarakat dan perempuan.

b. Pemahaman ketentuan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai bidang tugas.

c. Penyusunan rumusan kebijakan dibidang pemberdayaan masyarakat dan perempuan.

d. Penyelenggaraan penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat, pemberdayaan ekonomi masyarakat.

e. Pelaksanaan dan penyiapan pelembagaan pengarusutamaan gender.

f. Pelaksanaan sinkronisasi penerapan kebijakan

pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian

data dan informasi gender di bidang ekonomi, sosial,

politik hukum dan kualitas keluarga.

(27)

20 g. Pelaksanaan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga.

h. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga.

i. Penyiapan standarisasi, penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan dan peningkatan kualitas keluarga.

j. Pelaksanaan analisis data dan informasi gender di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga.

k. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring pelaksanaan kegiatan dibidang pemberdayaan masyarakat dan perempuan.

l. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait.

m. Penyusunan dan penyampaian laporan pelaksanaan tugas dibidang pemberdayaan masyarakat dan perempuan.

Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan, terdiri dari :

a. Seksi Pemberdayaan Masyarakat b. Seksi Pengarusutamaan Gender

c. Seksi Perlindungan dan Peningkatan Hidup

Perempuan

(28)

21 D. Bidang Perlindungan Anak

Bidang Perlindungan Anak dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bertugas melaksanakan kegiatan di bidang perlindungan anak.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud angka(1) Bidang Perlindungan Anak mempunyai Fungsi : a. Perumusan rencana program dan kegiatan pada

Bidang Perlindungan Anak.

b. Penyusunan rumusan kebijakan dibidang perlindungan anak.

c. Pemahaman peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Pemberian fasilitasi pengumpulan, pengolahan data dan informasi anak dalam kelembagaan data di tingkat kota.

e. Peidentifikasian dan analis program dan kegiatan perlindungan anak.

f. Pelaksanaan kegiatan advokasi dan sosialisasi kebijakan pemenuhan hak anak.

g. Penguatan kelembagaan dan jejaring pemenuhan hak anak melalui masyarakat, dunia usaha dan akademisi.

h. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring pelaksanaan kegiatan Bidang Perlindungan Anak.

i. Pengoordinasian pelaksanaan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan dunia usaha.

j. Penyusunan dan penyampaian pelaporan pelaksanaan kegiatan Bidang Perlindungan Anak.

k. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Walikota

terkait dengan tugas dan fungsinya.

(29)

22 Bidang Perlindungan Anak terdiri dari 3 seksi :

a. Seksi Perlindungan Anak

b. Seksi Pelembagaan dan Pemenuhan Hak Anak c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Anak

E. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan

Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bertugas melaksanakan kebijakan teknis dibidang pengendalian penduduk, penyuluhan dan penggerakan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam angka 1 (satu) Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan menyelenggarakan Fungsi : a. Penyusunan rencana program dan kegiatan Bidang

Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan.

b. Pemahaman ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

c. Perumusan kebijakan teknis daerah di bidang pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan di bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

d. Pelaksanaan kebijakan teknis daerah di bidang pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan di bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

e. Pelaksanaan Norma Standar Prosedur Kriteria

dibidang pengendalian penduduk, sistem informasi

keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan

(30)

23 bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

f. Pelaksanaan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk.

g. Pelaksanaan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk.

h. Pelaksanaan pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan di bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

i. Pelaksanaan pendayagunaan petugas lapangan dan tenaga penyuluh KB .

j. Pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan di bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

k. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan di bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

l. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait.

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberi atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan terdiri atas:

a. Seksi advokasi dan Penggerakan

b. Seksi penyuluhan dan pendayagunaan petugas lapangan KB dan Kader KB.

c. Seksi pengendalian penduduk dan informasi keluarga.

(31)

24 F. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan

Kesejahteraan Keluarga

Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga dipimpin seorang Kepala Bidang yang bertugas melaksanakan kebijakan teknis dibidang pelaksanaan Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana program dan kegiatan Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan.

b. Perumusan kebijakan teknis daerah di bidang keluarga berencana, ketahanan, dan kesejahteraan keluarga.

c. Pelaksanaan kebijakan teknis daerah di bidang keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

d. Pelaksanaan penyelenggaraan norma standar prosedur dan kriteria di bidang keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

e. Pelaksanaan penerimaan, penyimpanan, pengendalian dan pendistribusian alat dan obat kontrasepsi.

f. Pelaksanaan pelayanan KB.

g. Pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang pembinaan ketahanan remaja

h. Pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang bina

keluarga lansia dan rentan.

(32)

25 i. Pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang pemberdayaan keluarga sejahtera melalui usaha mikro keluarga .

j. Pelaksanaan pembinaan kesertaan ber KB.

k. Pelaksanaan bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga

l. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

m. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait.

n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga terdiri atas:

a. Seksi jaminan ber-KB

b. Seksi pembinaan kesertaan ber-KB

c. Seksi ketahanan dan kesejahteraan keluarga

G. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Pelaksanaan uraian tugas masing-masing kelompok

jabatan fungsional sebagaimana diatur dalam ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(33)

26 H. Unit Pelayanan Teknis P2TP2A

Unit Pelayanan Teknis mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. UPT P2TP2A dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:

a) Pelayanan perlindungan korban kekerasan;

b) Pengkoordinasian dan fasilitasi pelayanan terpadu penanganan pengaduan, rehabilitasi kesehatan dan social, pemulangan dan reintegrasi social, dan bantuan hukum korban kekerasan dalam rumah tangga;

c) Pengelolaan rumah perlindungan bagi perempuan dan anak korban kekerasan;

d) Pelaksanaan urusan umum, kepegawaian, keuangan dan perencanaan dan evaluasi Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak; dan e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.1.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi organisasi perangkat daerah adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1.2.

Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

(34)

27

KEPALA DINAS

Kelompok Jabatan Fungsional

SEKRETARIAT

Subbag Umum &

Kepegawaian Subbag Keuangan

Subbag Penyusunan

Program

Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan

Perempuan

Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Seksi Perlindungan dan

Kualitas Hidup Perempuan

Bidang Perlindungan Anak

Seksi Perlindungan

Anak

Seksi Pelembagaan dan Pemenuhan

Hak Anak

Bidang Pengendalian Penduduk , Penyuluhan dan

Penggerakan

Seksi Advokasi dan Penggerakan

Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB

dan Kader KB

Seksi Jaminan Ber-KB Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan

& Kesejahteraan Keluarga

Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera

dan Kemitraan

UPTD

: garis komando : garis koordinasi

Sumber: Perbub No 72 thn 2016 Seksi

Pengarustamaan Gender

Seksi Pengolahan data

dan informasi anak

Seksi

Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga

Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan

Keluarga

P2TP2A

(35)

28 2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

2.2.1 Sumberdaya Manusia (Pegawai)

Sumber daya manusia (SDM) yang cukup dan handal menjadi salah satu faktor penting untuk pencapaian keberhasilan tujuan dari perangkat daerah. Adapun mengenai jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan di perangkat daerah Dinas P3AP2KB, rinciannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 2.1

Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Perangkat Daerah Tahun 2018

N o

Pendidikan Laki- laki

Perempua n

Jumla h

1 SLTA 11 7 18

2 D-1 - 2 2

3 Sarjana Muda (D-3)

1 4 5

4 Sarjana (S-1) 20 40 60

5 Pascasarjana (S- 2)

2 2 4

Jumlah 89

Sumber: Sekretariat (Kepegawaian) Dinas P3AP2KB

Uraian analisis kondisi pegawai perangkat daerah berdasarkan tingkat pendidikan bahwa sebagian besar pegawai 71 orang (61%) berpendidikan sarjana, 55 orang (70,7%) adalah perempuan.

Adapun pengantar mengenai jumlah pegawai

berdasarkan golongan di perangkat daerah Dinas P3AP2KB

(36)

29 Tabel 2.2

Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan di Perangkat Daerah Tahun 2018

N o

Golongan Laki- laki

Perempua n

Jumla h

1 Golongan II/b 6 - 6

2 Golongan II/c 1 1 2

3 Golongan II/d 1 - 1

4 Golongan III/ a 1 2 3

5 Golongan III/b 6 10 16

6 Golongan III/c - 6 6

7 Golongan III/d 7 22 29

8 Golongan IV/a 4 16 20

9 Golongan IV/b 4 1 5

10

Golongan IV/c - 1 1

Jumlah 89

Sumber: Sekretariat (Kepegawaian) Dinas P3AP2KB 2018 Uraian analisis kondisi pegawai perangkat daerah berdasarkan golongan (III/d) keatas sebanyak 55 orang (44,94%) dari 40 diantaranya perempuan (69,6%).

2.2.2 Sarana dan Prasarana (Asset)

Uraian pengantar mengenai kondisi sarana dan

prasarana yang dimiliki perangkat daerah Dinas P3AP2KB

(37)

30 Tabel 2.3

Jumlah Sarana dan Prasarana Berdasarkan Kondisi di Perangkat Daerah Tahun 2018

No Nama Inventaris Jumlah Kondisi 1. Gedung Bangunan Kantor

DP3AP2KB 1 Baik

2. Gedung UPT P2TP2A 1 Baik

3. Gedung UPT PLKB 9 Baik

4. Kendaraan Dinas Roda 6 1 Baik 5. Kendaraan Dinas Roda 4 6 Baik 6. Kendaraan Dinas Roda 2 82 Baik

7. Lemari Kayu 11 Baik

8. Meja Rapat 9 Baik

9. Sofa 3 Baik

10. Kipas Angin 12 Baik

11. Exhause Fan 12 Baik

12. P.C Unit 11 Baik

13. Meja Kerja Pejabat Eselon IV 9 Baik 14. Alat Pengangkat Lain-lain 1 Baik

15. Rak Kayu 5 Baik

16. Papan Nama Instansi 4 Baik

17. White Board 6 Baik

18. Kursi Kayu 1 Baik

19. Tempat Tidur Besi/Metal 1 Baik

20. Kursi Putar 7 Baik

21. Tong Sampah 6 Baik

22. AC. Unit 7 Baik

23. Tangga Alumunium 1 Baik

24. Dispenser 5 Baik

25. Pompa Air 1 Baik

(38)

31 26. Alat Pemadam Portable 2 Baik

27. Laptop 20 Baik

28. Printer 16 Baik

29. Kursi Kerja Pejabat Eselon

IV 5 Baik

30. Kursi Rapat 2 Baik

31. Gordeng 2 Baik

32. Notebook 4 Baik

33. Alat Kesehatan Perawatan

Lain-lain 1 Baik

34. Brankas 1 Baik

35. LCD Proyektor 10 Baik

36. Televisi 3 Baik

37. Camera Digital 4 Baik

38. Meja Kerja Pejabat Lainnya 1 Baik 39. Publik Address 10 Baik

40. Papan Struktur 2 Baik

41. Lemari Es 2 Baik

42. Alat Dapur Lain-lain 1 Baik 43. Peralatan Personal

Komputer 3 Baik

44. Sound System 2 Baik

45. Facsimile 1 Baik

46. Handphone 41 Baik

47. Mesin Absensi 2 Baik

48. Papan Data 12 Baik

49. Kursi Plastik 20 Baik

50. Hardisk 2 Baik

51. Kursi Kerja Pejabat Lain-

lain 16 Baik

52. Filling Besi/Metal 2 Baik 53. Alat Penghancur Kertas 1 Baik 54. Lemari dan Arsip Pejabat

Lain-lain 1 Baik

(39)

32 55. Pesonal Komputer 3 Baik

Sumber : Sekretariat (Bendahara Barang) Dinas P3AP2KB, 2017

Sarana prasarana perangkat daerah dalam kondisi baik khususnya untuk sarana prasarana non elektronik, sedngkan sarana prasarana elektronik masih membutuhkan penambahan dalam rangka mengikuti visi misi Kota Bengkulu menuju Smart Regency.

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu diukur berdasarkan Tingkat Pencapaian Sasaran dan Program/ Kegiatan. Untuk mengetahui gambaran mengenai Tingkat Pencapaian Sasaran dan Program/

Kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya.

Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator sasaran.

Sedangkan pencapaian kinerja program/ kegiatan diperoleh

dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator

kinerja kegiatan yang terdiri dari input, output, outcome, benefit,

dan impact. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut

dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan

kegagalan pencapaian sasaran strategis yang terkait. Selanjutnya

berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisa pencapaian

kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan

(40)

33

mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja

yang diharapkan. Pencapaian Kinerja Dinas P3AP2KB Kota

Bengkulu dapat dilihat pada tabel T-C.23 di bawah ini :

(41)

34 Tabel T-C.23

Pencapaian Kinerja Pelayanan DP3AP2KB Kota BengkuluTahun 2013 – 2018

No

Indikator Kinerja Sesuai Tugas

Target NSPK

Target IKK

Targ et Indi kato r Lain

nya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke-

Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian Pada Tahun ke-

201 3

201 4

201 5

201 6

201 7

201 3

201 4

201 5

201 6

201 7

201 3

201 4

201 5

201 6

201 7 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1

Meningkatn ya

pelayanan fasilitas pengemban gan pusat pelayanan terpadu pemberdaya an

perempuan.

Penang anan Pengad

uan/

laporan

25 0ran

g

30 0ran

g

25 Ora ng

30 Ora ng

25 Oran

g

30 oran g

18 Ora ng

40 Ora ng

100

%

100

% 72% 133.

30%

Tersedianya

sarana dan

prasarana

serta

operasional

pusat

pelayanan

(42)

35

terpadu (P2TP2A) bagi korban kekerasan dalam kondisi darurat

2

Tersusunny a sistem Perlindunga n

perempuan dalam upaya mengurangi korban tindak kekerasan serta menstabilis asikan kondisi korban kekerasan

Pelayan an Keseha

tan

25 Ora ng

30 Ora ng

25 Ora ng

30 Ora ng

25 Ora ng

30 oran g

18 Ora ng

40 Ora ng

100

% 100

% 72% 133.

30%

3

Meningkatn ya

pemahama n tentang pengarusta maan gender (PUG) pada penyusuna n

perencanaa

Rehabil itasi Sosial

3 Kelo mpo k

3 Kelo mpo k

3 Kelo mpo k

3 Kelo mpo k

3 Kelo mpo k

3 Kelu raha n

5 Keca

mat an

9 Keca

mat an

100

% 100

% 166.

70% 300.

00%

(43)

36

nprogram kegiatan Menurunny a jumlah kekerasan terhadap perempuan khususnya di rumah

tangga

4

Adanya pendampin gan dan perlindunga n korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)

Penega kan dan Bantua n Hukum

25 Ora ng

25 Ora ng

25 Ora ng

25 Ora ng

25 Ora ng

25 oran g

18 Ora ng

25 Ora ng

100

%

100

% 72% 100

%

5

Peningkata n

pemahama n seluruh elemen pemerintah dan

masyarakat mengenai pentingnya peran serta perempuan dan

kesetaraan gender

Reinteg rasi Sosial

55 Ora ng

57 Ora ng

55 Ora ng

57 Ora ng

55 Ora ng

57 oran g

80 Ora ng

100 Ora

ng

100

%

100

% 72% 100

%

(44)

37

6

Terlaksana nya sistem pencatatan dan pelapor KDRT di

Kelurahan

20 Ora ng

25 Ora ng

20 Ora ng

25 Ora ng

20 Ora ng

25 oran

g Nihil 40 Ora ng

100

% 100

% 0% 60%

7

Meningkatk an

keterlibatan Perempuan dalam proses politik dan jabatan

public

55 Ora ng

60 Ora ng

55 Ora ng

60 Ora ng

55 Ora ng

60 oran g

65 Ora ng

75 Ora ng

100

%

100

%

118.

10%

125

% Terlaksana

nya sosialisasi peningkata n

pemahama n dan kesadaran serta pemantapa n aktivitas perempuan untuk cerdas dan terampilan dalam bidang politik dan jabatan

publik

(45)

38

8

Meningkatn ya

pemahama n tenaga kerja

perempuan

35 Ora ng

43 Ora ng

35 Ora ng

43 Ora ng

35 Ora ng

43 oran g

100 Ora

ng

50 Ora ng

100

% 100

% 285.

7 116.

20%

9

Terpilihnya kelurahan terbaik yang melaksanak an

peningkata n wanita menuju keluarga sehat sejahtera

(P2WKSS)

3 Kelo mpo k

3 Kelo mpo k

3 Kelo mpo k

3 Kelo mpo k

3 Kelo mpo k

3 Kelo mpo k

Nihil 4 Kelo mpo k

100

% 100

% 0 133.

30%

10

Adanya kelompok terbaik peningkata n peran wanita menuju keluarga sehat sejahtera ( P2WKSS ) di

kelurahan

3 Kelu raha n

3 Kelu raha n

3 Kelu raha n

3 Kelu raha n

3 Kelu raha n

3 Kelu raha n

Nihil 3 Kelu raha n

100

%

100

% 0 100

%

(46)

39

Meningkatn ya

pengetahua n dan keterampila n ibu rumah tangga dalam mewujudka n keluarga sehat dan

sejahtera

Tersosialisa sinya kelompok binaan peningkata n peranan wanita menuju keluarga sehat sejahtera ( P2WKSS ) di

kelurahan se kota

Bengkulu

11

Meningkatn ya

pengetahua n remaja putri

tentang

30 Ora ng

35 Ora ng

30 Ora ng

35 Ora ng

30 Ora ng

35 Ora ng

30 Ora ng

35 Ora ng

100

%

100

% 0 100

%

(47)

40

perlindunga n terhadap perempuan

12

Meningkatn ya

pemahama n tentang pengarusta maan gender (PUG) pada penyusuna n

perencanaa nprogram

kegiatan

3 Kelu raha n

3 Kelu raha n

3 Kelu raha n

3 Kelu raha n

3 Kelu raha n

3 kelu raha n

3 Kelu raha n

3 Kelu raha n

100

%

100

%

100

%

100

%

13

Terselengga ranya pameran produk untuk usaha perempuan di Kota

Bengkulu

3 Kelo mpo k

3 Kelo mpo k

3 Kelo mpo k

3 Kelo mpo k

3 Kelo mpo k

20 kelo mpo k

21 Kelo mpo k

25 kelo mpo k

100

%

100

%

300

%

300 Meningkatn %

ya hasil produksi dan

pendapatan bagi

pengusaha rumahan (home

Industri)

(48)

41

14

Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS)

1. Cak upan Pasang an Usia Subur yang isteriny a dibawa h usia 20 tahun

Pasan gan Usia Subur yang isterin ya dibaw ah usia 20 tahun menc apai

3,5%

1.94 1 oran

g

2.01 5 oran

g

2.09 2 oran

g

2.17 2 oran

g

1.01 9 oran

g

1.09 0 oran

g

121 0 Ora

ng

123 0 Ora

ng

52.5 0%

54.0 9%

57.8 0%

56.6 0%

2. Cak

upan Sasara n Pasang an Usia Subur menjad i Peserta KB aktif

Pasan gan Usia Subur menja di Pesert a KB aktif menc apai

65%

37.0 55 oran

g

38.4 63 oran

g

39.9 25 oran

g

40.4 43 oran

g

51.1 21 oran

g

36.9 49 oran

g

443 06 Ora ng

487 60 Ora ng

137.

90% 96.0

6% 110.

90% 120.

5%

3. Cak

upan Pasang an Usia Subur yang ingin ber-KB

Pasan gan Usia Subur yang ingin ber-

KB

2.85 1 oran

g

2.96 0 oran

g

3.07 3 oran

g

3.19 0 oran

g

4.72 2 oran

g

2.84 2 oran

g

362 7 Ora

ng

4.00 0 oran

g

165.

60% 96.0

1% 118.

02% 125.

39%

(49)

42

tidak terpenu hi (unmet need)

tidak terpen uhi (unme t need) menc apai 5%

4. Cak

upan Anggot a Bina Keluarg a Balita (BKB) ber-KB

Anggo ta Bina Kelua rga Balita (BKB) ber- KB menc apai

70%

1.44 2 oran

g

1.48 2 oran

g

1.52 2 oran

g

1.56 2 oran

g

1.30 0 oran

g

983 oran

g

166 4 Ora

ng

183 1 Ora

ng

90% 66% 95% 85%

5. Cak

upan PUS peserta KB Anggot a Usaha Pening katan Pendap atan Keluarg a

PUS pesert a KB Anggo ta Usaha Penin gkata n Penda patan Kelua rga

Sejaht

755 oran

g

805 oran

g

855 oran

g

905 oran

g

704 oran

g

572 oran

g

676 Ora

ng

803 oran

g

93.2

4% 80.5

0% 79.0

6 88.7

2%

(50)

43

Sejahte ra (UPPKS ) yang ber-KB

era (UPPK S) yang ber- KB menc apai 87%

6. Rati

o Petugas Lapang an Keluarg a Berenc ana/Pe nyuluh Keluarg a Berenc ana (PLKB/

PKB) 1 Petugas di setiap 2 (dua) desa/k eluraha n

Ratio PLKB / PKB 1 Petug as di setiap 2 (dua) desa/

kelura han

67 oran

g

67 oran

g

67 oran

g

67 oran

g

40 oran

g

42 oran

g

39 Ora ng

50 oran

g

59.7 0%

62.6 8%

58.2 0%

74.6

2%

(51)

44

7. Rati

o Pemba ntu Pembin a Keluarg a Berenc ana (PPKBD ) 1 (satu) petugas di setiap desa/

kelurah an

Ratio Pemb antu Pembi na Kelua rga Beren cana (PPKB D) 1 (satu) petug as di setiap desa/

kelura han

67 Kelu raha n

67 Kelu raha n

67 Kelu raha n

67 Kelu raha n

67 Kelu raha n

67 Kelu raha n

67 Kelu raha n

67 Kelu raha n

100

%

100

%

100

%

100

%

15

Penyediaan Alat dan Obat

Kontrasepsi

8. Cak upan Penyedi aan alat dan obat kontras epsi untuk memen uhi permint aan masyar akat

Penye diaan alat dan obat kontr asepsi untuk meme nuhi permi ntaan masya rakat setiap

tahun

9.83 0 oran

g

10.2 04 oran

g

10.5 92 oran

g

10.9 99 oran

g

32.7 66 oran

g

15.2 00 oran

g

443 06 Ora ng

401 10 Ora ng

333.

32%

148.

96%

418.

29%

364.

80%

(52)

45

setiap tahun

menc apai 30%

16

Penyediaan Informasi Data Mikro

Cakup an penyedi aan informa si data mikro keluarg a di setiap desa/k eluraha n 100%

setiap tahun

Penye diaan infor masi data mikro keluar ga di setiap desa/

kelura han setiap tahun menc apai

100%

67 Kelu raha n

67 Kelu raha n

67 Kelu raha n

67 Kelu raha n

67 Kelu raha n

67 Kelu raha n

67 Kelu raha n

67 Kelu raha n

100

% 100

% 100

% 100

%

Referensi

Dokumen terkait

dNTP akan menempel pada gugus -OH ujung 3’ dari primer pada proses elongasi dan membentuk untai baru yang komplementer dengan untai template DNA (Handoyo dan

dijual selama ini merupakan produk fashion dari luar negeri, yang terdiri dari brand- brand internasional seperti: Adidas, Nike, Bathing Ape, Supreme, dan lain-lain, namun

Dari delapan standar nasional pendidikan tersebut, penulis tertarik dengan permasalahan standar pengelolaan, khususnya pengelolaan kesiswaan atau manajemen kesiswaan., yang penulis

Maksud dari penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Pangandaran

Capaian Kinerja Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Tasikmalaya tahun 2019. Pengukuran tingkat

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021 adalah penjabaran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan saran-saran dan masukan guna memperkenalkan kesenian dongkrek dengan segala makna yang terkandung agar

Pemanfaatan tersebut digunakan dalam pengajaran bahasa Arab di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab – Fakultas Agama Islam - Universitas Muhammadiyah Malang yang