BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif karena penelitian ini menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis dengan prosedur statistik.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah: Current Ratio (X1), Quick Ratio (X2), Total Debt to Equity Ratio (X3), Long Term Debt to Equity Ratio (X4), Return On Assets (X5), Return On Equity (X6), Total Asset Turnover (X7), dan Price to Earning Ratio (X8).
a) Current Ratio (X1)
Current Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan aset lancar untuk menutupi liabilitas lancar (liabilitas jangka pendek) yang dimiliki perusahaan. CR mewakili rasio likuiditas dalam penelitian ini.
CR didapatkan dengan cara membagi aset lancar dengan liabilitas lancar (liabilitas jangka pendek). Secara matematis CR dirumuskan sebagai berikut:
CR = Aset Lancar
Liabilitas Lancar
b) Quick Ratio (X2)
Rasio Cepat atau dalam bahasa Inggris sering disebut juga dengan Quick Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi liablitas jangka pendeknya dengan menggunakan aset yang paling likuid atau aset yang paling mendekati uang tunai (aset cepat). Secara sistematis quick ratio dirumuskan sebagai berikut:
Quick Ratio = (Aset Lancar − Persediaan) Liabilitas Lancar
c) Debt to Equity Ratio(X3)
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara seluruh hutang perusahaan baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek dengan ekuitas yang dimiliki perusahaan.
Semakin tinggi DER maka akan menunjukkan komposisi total utang yang semakin besar dibandingkan dengan total modal sendiri sehingga akan meningkatkan tingkat resiko investor karena hal tersebut akan berdampak pada menurunnya hargasaham.
Secara matematis DER dituliskan dengan rumus sebagai berikut:
𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
d) Long Term Debt to Equity (X4)
Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER) merupakan rasio antara
hutang jangka panjang dengan ekuitas. Tujuannya adalah untuk
mengukur berapa bagian dari setiap rupiah ekuitas yang dijadikan
jaminan hutang jangka panjang dengan cara membandingkan antara
hutang jangka panjang dengan ekuitas yang disediakan oleh
perusahaan. Secara matematis LTDER dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐿𝑇𝐷𝐸𝑅 = 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
e) Return On Asset (X5)
Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk meciptakan laba. ROA mewakili rasio profitabilitas dalam penelitian ini. ROA didapatkan dengan cara membagi Net Income After Tax (pendapatan bersih setelah pajak) dengan average total asset (rata-rata total aset). Secara matematis ROA dirumuskan sebagai berikut:
ROA = Net Income After Tax Total Assets
f) Return On Equity (X6)
Laba atas ekuitas, atau Return on Equity, atau ROE merupakan rasio keuangan yang dapat menunjukkan besarnya laba bersih yang diperoleh dari ekuitas yang dimiliki perusahaan. Sedangkan equity merupakan modal yang dimiliki perusahaan sendiri, bukan dari pinjaman. Jadi pada dasarnya rasio ini menunjukkan seberapa besar laba yang diperoleh dari modal sendiri. Semakin besar nilai rasionya, maka semakin besar dana yang dapat dikembalikan dari ekuitas menjadi laba. Artinya semakin besar laba bersih yang diperoleh dari modal sendiri. ROE tinggi akan menyebabkan posisi pemilik modal perusahaan semakin kuat. Secara matematis ROE dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROE = Laba Bersih
Ekuitas
g) Total Asset Turnover (X7)