• Tidak ada hasil yang ditemukan

Albert Einstein and the Theory of Relativity

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Albert Einstein and the Theory of Relativity"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

K U 1 1 0 1 K o n s e p P e n g e m b a n g a n I l m u P e n g e t a h u a n

B a b 0 7

1

Albert Einstein and the Theory of Relativity

Great Idea:

Semua pengamat, tidak peduli apa kerangka referensinya, mengamati hukum alam yang sama

(2)

2

1. Pendahuluan

2. Teori Relativitas Khusus

3. Teori Relativitas Umum

Outline

(3)

3

1. Pendahuluan

(4)

4

 Ketika anda sedang naik kendaraan, siapa yang bergerak, anda atau tiang listrik di tepi jalan?

 Ketika anda mengukur kemiringan jalan dengan penggaris, mana yang lebih tepat

dibandingkan dengan orang mengukur dengan theodolit?

 Seberapa tinggi meja di rumah ketika anda berusia 2 tahun dengan sekarang anda telah berusia 19 tahun?

Relativitas Dalam Ruang?

(5)

5

Kerangka referensi adalah lingkungan fisik sekitar dari mana kita mengamati atau mengukur dunia sekitar kita.

 Pengamat dari dua kerangka referensi yang berbeda boleh jadi memberikan gambaran yang berbeda dari sebuah kejadian yang

sama

Kerangka Referensi

(6)

6

Peristiwa Yang Sama Dari Dua Kerangka Referensi

(7)

7

Peristiwa Yang Sama Dari Dua Kerangka Referensi

Kedua pengamat mengamati event yang sama, tapi memberikan mendeskripsikan yang berbeda. Keduanya benar relatif terhadap kerangka referensinya masing-masing.

Pertanyaan: Apakah ini berarti kita hidup di dunia yang tidak

ada hukum yang tetap?

Jawab: Tidak!

Kedua pengamatan mungkin memberikan deskripsi lintasan

koin yang berbeda, tapi keduanya sepakat bahwa dalam masing-

masing kerangka referensinya, hukum gerak Newton dan hukum

gravitasi Newton berlaku.

(8)

8

Hukum Gerak Newton:

1. Inersial (benda diam atau bergerak dengan kecepatan konstan)

2. Dinamika

3. Aksi = - Reaksi

Hukum Gerak Newton

(9)

Massa M

1

Massa M

2

Jarak r

9

Hukum Gravitasi Newton:

𝐹 = 𝐺 𝑀 1 𝑀 2 𝑟 2

𝐺 = 6,67 × 10 −11 𝑁 ∙ 𝑚 2 /𝑘𝑔 2

Gravitasi

(10)

Muatan q

1

Muatan q

2

Jarak r

10

Hukum Coulomb:

𝐹 = 𝑘 𝑞 1 𝑞 2 𝑟 2

𝑘 = 8,9875517873681764 × 10 9 𝑁 ∙ 𝑚 2 /𝐶 2

Listrik Dan Magnet

(11)

11

 Mengatur perilaku medan listrik dan medan magnet.

 Menyatakan medan listrik yang berubah

terhadap waktu akan menghasilkan medan magnet, demikian juga medan magnet yang berubah terhadap waktu juga akan

menghasilkan medan listrik.

Persamaan Maxwell

(12)

12

 Meramalkan bahwa kecepatan gelombang EM adalah konstan, c

𝑐 =

𝜇1

0𝜀0

= 299.792.458

𝑚𝑠

0

: permeabilitas vakum / konstanta magnet: ukuran kemampuan material untuk mendukung terbentuknya medan magnetik di dalam material tersebut

0

: permitivitas vakum / konstanta listrik: ukuran

hambatan yang dihadapi ketika terbentuknya medan listrik

Persamaan Maxwell

(13)

13

1. Dalam kereta yang bergerak maju dengan kecepatan x, seseorang melemparkan bola dengan kecepatan y

a.

Searah gerak kereta

b.

Berlawanan arah gerak kereta

Bagi pengamat yang berada di luar kereta, berapa kecepatan bola?

Kontradiksi Fundamental

Hukum Newton & Persamaan Maxwell

(14)

14

2. Dalam kereta yang bergerak maju dengan kecepatan x, seseorang menyorotkan

senter

a.

Searah gerak kereta

b.

Berlawanan arah gerak kereta

Bagi pengamat yang berada di luar kereta, berapa kecepatan foton dari senter?

Kontradiksi Fundamental

Hukum Newton & Persamaan Maxwell

(15)

15

Albert Einstein memikirkan hal ini, dan menyadari bahwa ada tiga kemungkinan solusinya:

1.

Hukum alam tidak sama dalam semua kerangka referensi (ide yang tidak bisa diterima Einstein atas dasar filosofi); atau,

2.

Persamaan Maxwell bisa saja salah, dan kecepatan cahaya bergantung pada kecepatan sumber cahaya (meskipun ada begitu banyak eksperimen yang mendukung persamaan- persamaan tersebut); atau,

3.

Intuisi kita tentang penjumlahan kecepatan bisa jadi salah.

Einstein memfokuskan dirinya pada kemungkinan ketiga

Einstein & Solusi

(16)

16

Ide bahwa hukum alam adalah sama untuk semua kerangka referensi, disebut prinsip relativitas, dan bisa diformulasikan sebagai berikut:

Setiap pengamat haruslah mengalami hukum-hukum alam yang sama.

Prinsip relativitas adalah asumsi sentral dari teori relativitas Einstein

Dibalik pernyataan prinsip relativitas yang terlihat sederhana, tersembunyi pandangan tentang alam semesta yang aneh tapi juga indah. Einstein banyak menghabiskan waktunya didekade pertama abad 20 untuk mengerti konsekuensinya.

Prinsip Relativitas

(17)

17

Eintein mengembangkan relativitas dalam dua bagian:

 Relativitas Khusus

Berurusan dengan semua kerangka referensi yang bergerak seragam relatif satu sama lainnya. Atau

kerangka referensi yang tidak mengalami akselerasi

 Relativitas Umum

Berurusan dengan semua kerangka referensi baik yang mengalami akselerasi satu sama lain, maupun yang tidak

Relativitas Einstein

(18)

18

2. Teori Relativitas Khusus

(19)

19

 Percobaan Michelson dan Morley (1887)

 Kecepatan cahaya c konstan, tidak bergantung pengamat yang mengukur dari kerangka acuan inersia.

 Karena informasi disampaikan melalui gelombang elektromagnetik dengan kecepatan cahaya c, maka segala pengukuran harus “dibandingkan” dengan c, apalagi jika pengukur bergerak dengan kecepatan tinggi, mendekati kecepatan cahaya.

Teori Relativitas Khusus 1905

(20)

20

Kecepatan cahaya c tetap, tidak bergantung kerangka acuan yang inersial.

Hukum fisika tidak berubah (invarian) terhadap kerangka acuan inersia

Postulat Relativitas

(21)

Roket bergerak dengan kecepatan v

v D

Cermin B

Cermin A

Cahaya

Pengamat di roket mengukur pantulan cahaya dalam waktu Δt

0

Δt

0

21

Relativitas Waktu (Dilasi Waktu)

(22)

B

A

B

A

B

A D

vt

Δt Pengamat di Bumi mengukur pantulan cahaya dalam waktu Δt

22

Relativitas Waktu (Dilasi Waktu)

L

(23)

23

Pengamat di roket: waktu yang diperlukan cahaya dari A  B  A

(0) ∆𝑡

0

=

2𝐷

𝑐

Pengamat di Bumi: waktu yang diperlukan cahaya dari A  B  A

(1) ∆𝑡 =

2𝐿

𝑐

⟹ 𝐿 =

12𝑐Δ𝑡

(2) 𝐿

2

=

12𝑣∆𝑡 2

+ 𝐷

2

=

12𝑣∆𝑡 2

+

12𝑐∆𝑡0

2

=

12𝑐∆𝑡 2

Relativitas Waktu (Dilasi Waktu)

(24)

24

Sehingga persamaan (0), (1) dan (2):

Δ𝑡 = Δ𝑡

0

1 − 𝑣𝑐

2

= 𝛾Δ𝑡

0

> Δ𝑡

0

t: waktu relatif

t0

: waktu wajar (proper time) Faktor Lorentz: 𝛾 =

1

1− 𝑣𝑐 2

Faktor Lorentz  > 1, karena v < c,

Pengukuran waktu bersifat relatif, bergantung pengamat (pada kerangka acuan inersial) yang mengukurnya

Relativitas Waktu (Dilasi Waktu)

(25)

25

Di laboratorium (pengamat diam terhadap muon) Δt

0

:

Muon diproduksi dan meluruh menjadi setengah jumlah muon yang diproduksi = 2,2 × 10

-6

s

Δt:

Muon diproduksi dari sinar kosmis (di luar angkasa) dan bergerak dengan kecepatan v = 0,9994 c, sehingga v/c = 0,9994

Waktu Paruh Muon

Muon

(26)

26

𝛾 = 1

1 − 𝑣𝑐 2

= 1

1 − 0,9994 2 = 28,87 Sehingga

Δ𝑡 = 𝛾Δ𝑡 0 = 28,87 2,2 × 10 −6 𝑠

= 63,51 × 10 −6 𝑠

Jadi waktu paruh muon dari sinar kosmis

menjadi lebih besar dibandingkan dengan di

laboratorium. Dengan kata lain, waktu relatif t bergerak lebih lambat dibanding waktu wajar t

0

Waktu Paruh Muon

(27)

27

Akibat lain:

Peristiwa atau kejadian yang diamati serentak pada suatu kerangka acuan, bisa menjadi tidak serentak jika diamati oleh kerangka acuan yang lain

Waktu Paruh Muon

(28)

Bumi L 0 Neptunus

v

28

Orang di Bumi:

 Jarak Bumi – Neptunus = L 0

 Jika kecepatan v, waktu tempuh:

Δ𝑡 = 𝐿 0

𝑣 ⇒ 𝐿 0 = 𝑣 Δ𝑡

Relativitas Ruang (Kontraksi Lorentz)

(29)

29

Orang di roket:

Jarak Bumi – Neptunus = L

Waktu tempuh:

Δ𝑡

𝑜

= 𝐿

𝑣 ⇒ 𝐿 = 𝑣 Δ𝑡

0

sehingga

𝐿

0

𝐿 = 𝑣Δ𝑡

𝑣Δ𝑡

0

= Δ𝑡

Δ𝑡

0

= 𝛾 𝐿

0

= 𝛾𝐿 atau 𝐿 = 1 −

𝑣

𝑐

2

𝐿

0

< 𝐿

0

Relativitas Ruang (Kontraksi Lorentz)

(30)

30

Pada contoh di atas, kita ambil kesimpulan berikut:

Diukur oleh orang di Bumi, “jarak” tempuh cahaya adalah 𝑐Δ𝑡

0 2

Diukur oleh orang di dalam pesawat, “jarak” tempuh cahaya adalah

𝑐Δ𝑡

2

− Δ𝑥

2

tanda minus di atas adalah yang membuat “jarak” invarian

Sehingga “jarak” tempuh cahaya di dalam pesawat dan di Bumi adalah sama (invarian)

𝑐Δ𝑡

2

− Δ𝑥

2

= 4

12𝑣Δ𝑡 2

+

12𝑐Δ𝑡0

2

− 𝑣Δ𝑡

2

= 𝑐Δ𝑡

0 2

Apa Konsekuensinya?

(31)

31

Newton:

Ruang relatif

Waktu mutlak

Jarak (secara umum):

Δ𝑠 2 = Δ𝑥 2 + Δ𝑦 2 + Δ𝑧 2 Δ𝑡 2 = 0

Einstein:

Ruang relatif

Waktu relatif

Jarak (secara umum):

Δ𝑠 2 = 𝑐Δ𝑡 2 − Δ𝑥 2 − Δ𝑦 2 − Δ𝑧 2

Ruang Dalam Teori Relativistik

(32)

Waktu ct Ruang x

(Time-like)

V<c (Null-like)

V=c

(Space-like) V>c

Diambil koordinat y=z=0

32

Diagram Ruang-Waktu dalam relativitas Einstein (di gambar 1 koordinat waktu dan 1 koordinat ruang)

Ruang Dalam Teori Relativistik

(s)2 > 0

(s)2 = 0

(s)2 < 0

(33)

33

Ada dua orang saudara kembar berumur 20 tahun,

Dino dan Fikri. Keduanya membawa jam yang telah di sinkronisasi (serentak). Dino pergi ke planet X (jarak 10 tahun cahaya) dengan pesawat kecepatan v = 0,5 c.

Setelah sampai di planet X, Dino ingin pulang ke Bumi. Ketika kembali ke Bumi, Dino mendapati kembarannya Fikri berumur 60 tahun (umurnya bertambah 40 tahun), sedangkan umur Dino

bertambah 34,6 tahun. Apa yang terjadi? Bukankah sebaliknya pun terjadi? Paradoks?

Twin Paradox

(34)

Bumi

Dino

Fikri

34

Kerangka acuan Fikri dan Dino tidak simetris. Dino bergerak dari satu kerangka acuan (inersial) ke kerangka acuan (inersial) yang lain, sedangkan Fikri tetap pada kerangka acuan yang sama.

Dino TIDAK berada dalam kerangka acuan inersial yang sama, berubah-ubah sedangkan Fikri SELALU berada dalam kerangka acuan inersial yang sama.

Akibatnya, Fikri dapat menggunakan dilasi waktu, tetapi Dino tidak.

Jadi tidak ada paradoks pada twin paradoxs!

Pembahasan Twin Paradox

(35)

A

D C

B

35

Fikri:

Δ𝜏

𝐴𝐵𝐶

= Δ𝑡 = 40 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛 Dino:

Δ𝜏

𝐴𝐷𝐶

= 1

𝑐 𝑐Δ𝑡

2

− Δ𝑥

2

= 1

𝑐 𝑐Δ𝑡

2

− 𝑣Δ𝑡

2

= Δ𝑡 1 − 𝑣 𝑐

2

< Δ𝑡

= 40 1 − 0,5

2

= 34,6 𝑡𝑎𝑕𝑢𝑛

Diagram Ruang Waktu Untuk Twin Paradox

(36)

36

Umur Fikri bertambah t = 40 tahun (20 tahun

cahaya/0,5 c), sehingga menjadi (20 + 40) = 60 tahun.

Karena Dino tidak dapat menggunakan dilasi waktu, maka pertambahan umur Dino adalah t

0

Δ𝑡 = 𝛾Δ𝑡

0

; 𝛾 = 1

1 − 0,5𝑐 𝑐

2

= 1,15; Δ𝑡

0

= 40

1,15 = 34,6

Jadi umur Dino menjadi (20 + 34,6) tahun = 54,6 tahun

Diagram Ruang Waktu Untuk Twin Paradox

(37)

37

 Selain relativitas waktu dan relativitas

ruang, Eintein menunjukkan juga relativitas massa sebagai konsekuensi dari teori

relativitas

 Massa:

M(v=0) = M 0 M(v) = ·M 0

M 0 disebut sebagai massa diam

Relativitas Massa

(38)

38

 Einstein berhasil menunjukkan bahwa jumlah energi yang terkandung dalam

massa adalah sebesar massa tersebut dikali dengan sebuah konstanta

𝐸 = 𝑚𝑐 2

 Semua objek memiliki energi diam (sebagai tambahan dari energi kinetik dan energi

petensial)

Massa - Energi

(39)

39

Inti Uranium:

92 𝑈

236 → 𝑅𝑏 37 90 + 145 55 𝐶𝑠 + 3 𝑛 0 1

Δ𝑀 = 𝑀 𝑢 − 𝑀 𝑅𝑏 + 𝑀 𝐶𝑠 + 𝑀 𝑛

= 2,95 × 10 −28 𝑘𝑔

Reaksi Fisi Nuklir

Rubidium Cessium neutron Uranium

diam bergerak

(40)

40

 Energi disintegrasi pada proses fisi E = (M)c

2

= 264,6 × 10

-13

J

 Untuk tiap 1 kg Uranium E = 1,68 × 10

6

MeV, ekivalen dengan daya listrik = 7,48 × 10

6

kWh (kilowatt hour)

dapat menyalakan lampu listrik 100 Watt selama 8500 tahun

 Aplikasi

Reaktor Nuklir

Bom Nuklir

Reaksi Fisi Nuklir

(41)

41

 Pembentukan molekul air H

2

O dari inti Hidrogen dan inti Oksigen:

2H + 1O  H

2

0

 Energi yang dilepaskan pada pembentukan 1 gram air:

E = (M)c

2

= 16 kJ

 Terjadi reaksi fusi di Matahari dan bintang- bintang

 Bom hidrogen

Reaksi Fusi Nuklir

(42)

42

3. Teori Relativitas Umum

(43)

43

Gaya gravitasi adalah yang paling lemah diantara 4 gaya (interaksi) dasar.

Sebagai contoh, perbandingan besar gaya gravitasi dengan gaya coulomb antara dua buah proton:

𝐹

𝑔𝑟𝑎𝑣

= 𝐺

𝑚𝑝2

𝑟2

; 𝐹

𝐶𝑜𝑢𝑙𝑜𝑚𝑏

= 𝑘

𝑒2

𝑟2

maka

𝐹

𝑔𝑟𝑎𝑣

𝐹

𝐶𝑜𝑢𝑙𝑜𝑚𝑏

= 𝐺𝑚

𝑝2

𝑘𝑒

2

= 10

−36

⟺ 𝐹

𝑔𝑟𝑎𝑣

= 10

−36

𝐹

𝐶𝑜𝑢𝑙𝑜𝑚𝑏

m

p

= 1,67 × 10

-27

kg, e = 1,6 × 10

-19

C

Berlaku di seluruh alam semesta, tidak dapat ditiadakan

Teori Relativitas Umum (1915)

(44)

44

Teori Relativitas Umum (1915)

(45)

45

 Hukum 2 Newton:

𝐹 = 𝑚 𝐼𝑛𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑎

 Hukum Gravitasi Newton:

𝐹 𝑔𝑟𝑎𝑣 = 𝐺 𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑣 𝑀

𝑟 2 = 𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑣 𝐺 𝑀

𝑟 2 = 𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑣 𝑔

Prinsip Ekivalensi

(46)

46

Bola dan daun jatuh dengan percepatan yang sama, a = g

 𝑚 𝐼𝑛𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 = 𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑣 Prinsip Ekivalensi

Prinsip Ekivalensi

a

g

Bumi

Bola

Daun

(47)

Prinsip ekivalensi m

Inersial

= m

grav

.

Massa bergerak (cahaya), bukan massa diam, m

diam

= 0

 = foton (cahaya)

 

Cahaya “jatuh” atau “melengkung”

atau “ditarik” oleh bumi

Bumi

Cahaya

“melengkung”

a

47

Prinsip Ekivalensi

(48)

Pada saat gerhana matahari di Afrika (1919), diamati deflection angle Δ = 1,75 menit busur

Cahaya melengkung disekitar benda bermassa atau cahaya mengikuti lintasan lengkung

Disekitar benda bermassa terjadi lengkungan ruang waktu (Persamaan Medan Einstein)

Sudut defleksi (deflection angle) = 

Matahari

Bumi

Lengkungan lintasan cahaya = Distribusi massa matahari 48

Defleksi Cahaya

(49)

49

Gerhana Matahari Total 1919

Bintang-bintang yang digunakan Eddington

untuk menguji Relativitas Umum, lewat defleksi

cahaya.

(50)

A: Sumber foton, frekuensi f

A

B: Detektor foton, frekuensi f

B

H = 50 m

50

Foton:

𝐸 = 𝑚

𝐼𝑛𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙

𝑐

2

= 𝑕 𝑓 𝑚

𝐼𝑛𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙

= 𝐸

𝑐

2

= 𝑕 𝑓 𝑐

2

Mengukur Foton (Cahaya) “Jatuh”

(51)

51

 Energi di A:

𝐸 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 + 𝐸 𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙 = 𝑕 𝑓 𝐴 + 𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑣 𝑔 𝑕

= 𝑕 𝑓 𝐴 + 𝑚 𝐼𝑛𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑔 𝐻

= 𝑕 𝑓 𝐴 + 𝑕 𝑓 𝐴

𝑐 2 𝑔 𝐻

 Energi di B:

𝐸 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 + 𝐸 𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙 = 𝑕 𝑓 𝑏

Hukum Kekekalan Energi

(52)

Diukur oleh R.V. Pond C. A. Rebka, Phys. Rev. Lett. 4:337 (1960) 52

 Energi di A = Energi di B

𝑕 𝑓 𝐵 = 𝑕 𝑓 𝐴 + 𝑕 𝑓 𝐴

𝑐 2 𝑔 𝐻

𝑓 𝐵 − 𝑓 𝐴

𝑓 𝐴 = Δ𝑓

𝑓 𝐴 = 𝑔 𝐻

𝑐 2 = 9,8 𝑚 𝑠 2 50 𝑚 3 × 10 8 𝑚 𝑠 −1 2

= 5,4 × 10 −15

Hukum Kekekalan Energi

(53)

53

Perihelion Planet Merkurius

diamati mengalami presesi. Urbain Le Verrier menggunakan data

pengamatan 1697-1848 dan menemukan orbit Merkurius bergeser 43”/tahun (1,2/abad)

Planet Merkurius, planet paling dekat Matahari, sehingga

mengalami efek lengkungan ruangwaktu yang lebih besar dibandingkan Bumi

Presesi Perihelion Merkurius

(54)

54

Bintang yang bermassa besar mengakhiri

hidupnya dengan menjadi black hole. Karena rapat massa black hole sangat besar, maka

cahaya yang dipancarkan keluar akan “ditarik”

kembali oleh black hole (lengkungan ruang waktu disekitar black hole tertutup).

Di pusat galaksi (supermassive black hole)

 Cygnus X1

Lubang Hitam (Black Hole)

(55)

55

Untuk menentukan posisi di permukaan Bumi digunakan satelit

Saat ini, ada 24 satelit yang mengorbit Bumi untuk

menjalankan tugas GPS

Dari relativitas khusus, koreksi masalah keserentakan (simultan) sebesar ≈

12 𝑣𝑠𝑎𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡𝑐 2

Dari relativitas umum, koreksi karena hadirnya medan gravitasi bumi sebesar ≈

𝐺𝑀𝐵𝑢𝑚𝑖

𝑅𝑠𝑎𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡𝑐2

The Global Positioning System (GPS)

(56)

56

Jika diambil:

𝑅𝑠𝑎𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡 ≈ 2,7 × 104𝑘𝑚 ≈ 4,2𝑅𝐵𝑢𝑚𝑖

𝑣𝑠𝑎𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡 ≈ 3,9𝑘𝑚/𝑠 dan 𝑣𝑠𝑎𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡 ≈ 1,3 × 10𝑐 −5 maka koreksi di atas menjadi

12 𝑣𝑠𝑎𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡

𝑐

2 ≈ 0,84 𝑛𝑎𝑛𝑜

𝐺𝑀𝐵𝑢𝑚𝑖

𝑅𝑠𝑎𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡𝑐2 ≈ 1,6 𝑛𝑎𝑛𝑜

Koreksi ini nampak kecil. Tetapi untuk aplikasi GPS, yang sinyalnya bergerak dengan kecepatan sejauh 30 cm setiap nanodetik, sangatlah signifikan. Ini berarti dalam 6 nanodetik, melesetnya posisi akibat teori relativitas sejauh 2 meter.

The Global Positioning System (GPS)

(57)

57

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Gress Tenan adalah salah satu industri yang bergerak pada bidang industri kreatif yang berada di kampung batik Lawean juga tidak luput dari keharusan menerapkan

Putrayasa (2014) berpendapat, “deiksis adalah kata yang tidak memiliki referen atau acuan yang tetap.” Lalu, menurut Alwi, Lapoliwa, dan Darmowijojo (2003),

Bersamaan dengan proses tersebut, Uni Eropa juga membebankan norma-norma good governance melalui kerangka acuan dan kondisionalitas yang berada satu paket dengan pemberian

Tingginya persentase posisi akhir partikel yang berada diluar wilayah analisis pada musim timur dapat disebabkan karena pergerakan arus cenderung dominan bergerak

Jika Dino Roman dapat menemukan beberapa hubungan logis antara operasi sehari-hari dan kinerja perusahaan secara keseluruhan maka Dino Roman akan memiliki dasar

Fine Art Space yang akan diciptakan adalah sebuah wadah seni yang menampung kegiatan seniman dari berbagai kalangan untuk berkarya dalam konteks sejarah dan

Di dalam astronomi, tiga hukum Kepler tentang gerak planet adalah: (1) Setiap planet bergerak dengan lintasan ellips dan matahari berada di salah satu fokusnya, (2) Luas daerah

Apabila jarum bergerak ke kanan dengan posisi probe yang satu tetap pada kaki dan probe lainnya pada kaki atau kaki berarti kaki adalah beda transistor.. Jika probe positif yang berada