BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Luckyndo berdiri dimulai pada tahun 1980 dan berlokasi di Amplas.
Pada tahun 1993, kepemilikan PT. Luckyndo berganti dan lokasi pabrik dipindahkan ke Tembung. PT. Luckyndo didirikan oleh Bapak Harleem Halim dan bergerak dalam bidang pembuatan perabot dari logam.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Luckyndo memproduksi perabot dari bahan baku berupa besi. Jenis- jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Luckyndo yang di pasarkan adalah sebagai berikut ini :
1. Bangku tinggi Spesifikasi :
- Tidak ada sandaran
- Dudukan berupa jok kayu dengan ketebalan 2,5 cm dan diameter 40 cm - Kaki kursi sebanyak 4 masing-masing dengan panjang 100 cm
- Alas kaki berbentuk lingkaran dengan diameter 50 cm 2. Kursi putar
Spesifikasi :
- Sandaran sepanjang 30 cm
- Dudukan berupa bantalan yang dilapisi ram dengan diameter 40 cm dan dapat berputar.
- Alas kaki berbentuk lingkaran dengan diameter 30 cm 3. Kursi lipat
Spesifikasi : - Dapat dilipat
- Sandaran kursi berupa bantalan yang dilapisi ram dengan panjang 40x20 cm
- Dudukan berupa bantalan yang dilapisi ram dengan panjang 40x40 cm 4. Kursi makan
Spesifikasi :
- Desain lebih menarik
- Sandaran dibengkok dengan bagian atas yang menyempit hingga dudukan kursi dan meluas hingga kaki kursi
- Dudukan berupa bantalan yang dilapisi ram dengan diameter 40 cm 5. Kursi susun
Spesifikasi :
- Dapat disusun ke atas antara satu kursi dengan kursi lainnya
- Sandaran berupa bantalan yang dilapisi ram dengan panjang 40 x 45 cm - Dudukan berupa bantalan yang dilapisi ram dengan panjang 40 x 40 cm 6. Meja dan kursi belajar
Spesifikasi :
- Sandaran berupa jok kayu dengan panjang 30 x 15 cm
- Dudukan berupa jok kayu dengan panjang 30 x 30 cm - Tidak mempunyai alas kaki
- Meja belajar mempunyai laci dan alas kaki 7. Kaki meja makan
8. Ranjang besi 9. Kaki dispenser
Standar mutu bahan/produk yang diterapkan PT. Luckyndo adalah suatu sistem yang mana dapat mengendalikan produk ataupun bahan baku tidak menjauhi spesifikasi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Standar mutu sangat perlu untuk ditingkatkan dan dipertahankan guna menjaga standar kualitas produk akhir. Standar yang diterapkan ini sangat mempengaruhi kualitas produk yang ingin dipasarkan dan berani bersaing dengan perusahaan yang memproduksi perabot dari logam. Berikut standar mutu pembuatan produk pada PT. Luckyndo.
- Pengecatan yang halus dan merata.
Semakin halus permukaan dari produk yang dihasilkan maka kualitas akan semakin baik. Hal ini dilakukan dengan penyemprotkan cat powder kemudian dipanaskan di dalam oven. Selama penyemprotan, dipastikan seluruh permukaan terkena cat dengan merata.
- Kaki produk yang datar (tidak pincang).
Setiap pemotongan pipa besi dipastikan dalam ukuran yang tepat sehingga setelah proses pengelasan selesai, kaki produk berada pada posisi datar, demikian juga pada saat pemasangan tapak kaki. Produk akhir yang dihasilkan dalam posisi datar dan tidak pincang.
- Bentuk dan spesifikasi produk
Bentuk dan spesifikasi yang sesuai dengan permintaan pelanggan adalah bagian dari kualitas, oleh sebab itu pihak pabrik senantiasa mengadakan kegiatan inspeksi di setiap prosesnya mulai dari masuknya bahan baku hingga menjadi produk.
PT. Luckyndo berproduksi dengan sistem make to stock dimana produk yang dibuat merupakan produk yang sering dipesan oleh pelanggan tetap. Jadi apabila konsumen meminta jenis barang tersebut sudah tersedia langsung dibagian produksi dan akan diminta pada bagian marketing perusahaan.
Disamping itu, PT. Luckyndo juga berproduksi berdasarkan pesanan dari pelanggan (job order). Pelanggan memberikan desain dari produk yang ingin dipesan, digambarkan sesuai dengan spesifikasinya dan dalam bentuk sketsa.
Pihak perusahaan akan membuat contoh produk yang diinginkan dan memperlihatkan kepada pelanggan. Jika produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan pesanan pelanggan, maka perusahaan akan membuat produk tersebut.
2.3. Organisasi dan Manajemen
2.3.1. Struktur Organisasi PT. Luckyndo
Dalam melaksanakan kegiatannya, PT. Luckyndo menggunakan struktur organisasi yang disusun sedemikian rupa sehingga jelas terlihat batas-batas tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap personil dalam organisasi. Dengan demikian diharapkan adanya suatu kejelasan arah dan koordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan dan masing-masing pegawai mengetahui dengan jelas darimana
perintah itu datang dan kepada siapa harus mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya.
Struktur organisasi yang digunakan PT. Luckyndo adalah struktur organisasi lini di mana wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan di bawahnya dalam bidang kerja tertentu. Pada level terakhir dari struktur organisasi terlihat bahwa pembagian kerja sudah berdasarkan fungsinya masing-masing. Struktur organisasi PT. Luckyndo dapat dilihat pada Gambar 2.1.
PIMPINAN
PIMPINAN PABRIK
FINANCE DAN STOK PRODUKSI
KEPALA PABRIK
MANDOR PEMASARAN
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Luckyndo
2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Puncak pimpinan perusahaan dipegang oleh seorang pimpinan dan dalam memperlancar operasional harian, pimpinan pabrik dibantu oleh beberapa asisten yang memegang bagian-bagian tertentu yaitu: manajer produksi, manajer keuangan dan stok yang khusus memegang pabrik PT. Luckyndo. Adapun tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian organisasi sebagai berikut:
1. Pimpinan Tugas:
a. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan.
b. Merencanakan, menganalisa, mengevaluasi, dan menilai kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada perusahaan berdasarkan laporan manager dan pengamatan langsung.
c. Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, serta mengawasi seluruh kegiatan perusahaan sekaligus berwenang dalam hal pengambilan keputusan.
Tanggung Jawab:
a. Bertanggung jawab atas semua operasional perusahaan serta kontinuitas kegiatan perusahaan.
b. Bertindak sebagai Top Management Wewenang:
a. Memberikan keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan.
b. Membina, mengarahkan, dan memberi perintah kepada General manager 2. Pimpinan Pabrik
Tugas:
a. Memimpin dan mengendalikan segala aktifitas yang terjadi di perusahaan.
b. Melakukan pengawasan dengan mengadakan pemeriksaan serta penilaian seluruh kegiatan perusahaan.
Tanggung Jawab:
a. Bertanggung jawab kedalam dan keluar perusahaan dalam semua aspek yang mempengaruhi perusahaan
b. Bertanggung jawab pada pengadaan dana untuk kelancaran operasionalisasi perusahaan.
Wewenang:
a. Membina, memberikan bimbingan, saran dan perintah pada manager masing- masing bagian yang menyangkut pelaksanaan tugas masing-masing.
3. Bagian Produksi Tugas:
a. Melakukan perencanaan proses produksi.
b. Mengkoordinir kegiatan produksi sesuai rencana produksi.
c. Mengatasi dan meminimilisasi setiap gangguan yang terjadi pada sistem produksi.
d. Mengusahakan proses produksi yang lebih efesien dan efektif.
Tanggung Jawab:
a. Bertanggungjawab pada pimpinan pabrik atas kelancaran proses produksi dan keselamatan kerja.
Wewenang:
a. Memberikan pengarahan pada kepala pabrik.
b. Memberikan penilaian prestasi kerja karyawan.
4. Bagian Pemasaran Tugas:
a. Merencanakan, menyiapkan serta melaksanakan strategi-strategi pemasaran yang diperlukan untuk meningkatkan penjualan produk.
b. Merencanakan, serta melaksanakan kiat-kiat pemasaran yang efektif dan efisien guna mencapai target penjualan yang telah ditentukan.
c. Melakukan kegiatan analisa pasar untuk mendapatkan data tentang tingkat kebutuhan konsumen dan tingkat persaingan sehingga dapat ditentukan rencana volume penjualan kepada target pasar untuk kemajuan penjualan.
d. Mengelola keuangan perusahan yang meliputi biaya operasi, pemeliharaan dan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan.
Tanggung jawab:
a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran perusahaan.
b. Bertanggung jawab atas peningkatan kuantitas penjualan melalui strategi- strategi pemasaran.
Wewenang:
a. Memberikan prioritas dan kebijakan menyangkut bagian pemasaran.
5. Bagian Keuangan dan Stok Tugas:
a. Melakukan pengendalian terhadap kegiatan pembelian bahan baku baik dari segi kuantitas, kualitas dan administrasi.
b. Melakukan pengecekan terhadap persediaan bahan baku dan produk jadi.
c. Melakukan pembukuan kegiatan operasional perusahaan.
Tanggung jawab:
a. Bertanggung jawab kepada pimpinan pabrik atas tersedianya persediaan dan pembukuan perusahaan.
Wewenang
a. Dapat menentukan sumber penerimaan bahan baku.
b. Dapat menolak bahan baku yang tidak sesuai dengan kategori yang ada.
6. Kepala Pabrik Tugas:
a. Membawahi, mengawasi, membina dan meminta pertanggungjawaban dari mandor yang ada di pabrik.
Tanggungjawab:
a. Bertanggungjawab pada manajer pemasaran, manajer produksi, dan manajer keuangan dan stok.
7. Mandor Tugas:
a. Mengatasi pekerjaan karyawan.
b. Melaporkan kerusakan yang terjadi pada kepala pabrik.
c. Melatih karyawan baru sesuai dengan bidangnya Tanggungjawab:
a. Bertanggungjawab pada kepala pabrik untuk kelancaran bagian produksi.
Wewenang :
a. Memberikan pengarahan kepada karyawan.
2.3.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan 2.3.3.1. Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan PT. Luckyndo sebanyak 21 orang dengan sebaran tenaga kerja seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Sebaran Tenaga Kerja Berdasarkan Jabatan
Jabatan Jumlah (orang)
Pimpinan Pabrik 1
Bagian Produksi 1
Bagian Keuangan dan Stok 1
Kepala pabrik 1
Mandor 2
Satpam 2
Karyawan Produksi 13
Jumlah 21
(Sumber: Bagian Umum PT. Luckyndo)
2.3.3.2. Jam Kerja
Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dalam melaksanakan tugas guna mencapai tujuan, diperlukan waktu kerja yang baik. Jam kerja di perusahaan adalah hari Senin sampai hari Sabtu dengan perincian:
1. Hari Senin - Jumat terdiri dari 7 jam kerja dan 1 jam istirahat setiap hari.
2. Hari Sabtu terdiri dari 5 jam kerja dan 1 jam istirahat.
Pengaturan jam kerja karyawan setiap harinya adalah sebagai berikut:
a. Karyawan kantor (Staff).
Jam bekerja karyawan kantor mulai pukul 08.00 WIB s/d 17.00 WIB dengan waktu istirahat pukul 12.00 WIB s/d 13.00 WIB, kecuali hari Jumat mulai pukul 12.00 WIB s/d 13.30 WIB dan hari Sabtu jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB s/d 15.00. Untuk hari Minggu dan hari libur nasional karyawan kantor tidak bekerja.
b. Karyawan produksi
Jam bekerja karyawan produksi mulai pukul 08.00 WIB s/d 16.00 WIB dengan waktu istirahat pukul 12.00 WIB s/d 13.00 WIB, kecuali hari Jumat mulai pukul 12.00 WIB s/d 13.30 WIB dan hari Sabtu jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB s/d 14.00. Untuk hari Minggu dan hari libur nasional karyawan produksi tidak bekerja.
2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan 2.3.4.1.Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan di perusahaan ini adalah sebagai berikut:
1. Karyawan Harian
Pembayaran upah untuk karyawan harian dilakukan tiap dua minggu sekali dengan besar upah Rp. 35.000 perhari.
2. Karyawan bulanan
Pembayaran upah dilakukan setiap bulan yang terdiri dari upah pokok.
Untuk karyawan yang bekerja lembur, setiap jam akan dibayar upah 2 kali upah per jam.
2.3.4.2.Insentif dan Fasilitas Tenaga Kerja
Insentif dan fasilitas yang diberikan PT. Luckyndo kepada karyawan berupa :
a. THR (Tunjangan Hari Raya) setiap tahun tergantung performansi kerja dan lama kerja karyawan.
b. Poliklinik untuk perawatan kesehatan di pabrik.
c. Fasilitas kerja
Untuk menunjang kelancaran tugasnya perusahaan juga menyediakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk meningkatkan keselamatan kerja seperti kaca mata, penutup mulut, helm, sepatu pengaman dan sebagainya.
d. Adanya jaminan sosial tenaga kerja
Perusahaan memberikan asuransi keselamatan kerja untuk melindungi karyawan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
e. Pemberian alat-alat keselamatan kerja (sepatu, pakaian dan sarung tangan).
2.4. Proses Produksi
2.4.1. Bahan yang Digunakan 2.4.1.1.Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk dan memiliki persentase yang besar dalam produk dibandingkan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan adalah:
1. Pipa besi merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi. Jenis pipa besi yang digunakan berupa pipa bulat dengan diameter 19,1 mm, 22,2 mm, 31,8 mm, dan 48,3 mm.
2. Plat merupakan bahan yang digunakan dalam pembuatan kupingan, sandaran dan dudukan pada kursi.
3. Busa berfungsi sebagai bantalan kursi. Ketebalan busa yang digunakan dimulai dari 1 cm, 2 cm, dan 4 cm.
4. Kulit sebagai pelapis busa pada bantalan kursi. Busa yang sudah dibentuk dihekter bersama ram dan kulit.
5. Baut berfungsi untuk menghubungkan bantalan dengan kursi.
6. Ram berfungsi sebagai alas bantalan kursi yang akan digabung bersama kulit dan busa untuk dijadikan bantalan.
7. Paku klem berfungsi menghubungkan sandaran dan dudukan pada kursi lipat.
Paku klem yang digunakan berukuran kecil , sedang, dan besar.
8. Tapak kaki berfungsi sebagai alas kaki pada pada kursi. Tapak kaki dapat berupa tapak bulat besar, tapak bulat kecil, tapak cagak, tapak colok, tapak petak, tapak petak lubang.
9. Cat powder berfungsi untuk melindungi lapisan besi dari oksidasi dan memberikan warna kepada produk akhir yang dihasilkan.
2.4.1.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Bahan tambahan yang ditambahkan kepada produk sehingga menghasilkan suatu produk akhir yang siap untuk dipasarkan, dapat berupa kemasan ataupun aksesoris.
Adapun bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi adalah:
- Kotak kemasan berfungsi untuk melindungi produk dari gesekan saat pengiriman.
- Tali plastik berfungsi untuk mengikat produk untuk kemudahan pengiriman.
- Selotip berfungsi merekatkan kotak.
2.4.1.3.Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang secara tidak langsung mempengaruhi kualitas dan fungsi produk, baik itu dikenakan langsung maupun tidak langsung terhadap bahan baku dalam suatu proses produksi. Adapun bahan penolong yang digunakan beserta fungsinya adalah:
- Borak merupakan serbuk yang dicampur dengan kuningan untuk menutupi pengelasan yang tidak sempurna.
- Air untuk mencuci produk hasil pengelasan.
- HCl untuk mencuci produk hasil pengelasan.
- Kertas pasir untuk menghaluskan permukaan plat.
2.4.2. Uraian Proses Produksi
Secara umum, proses produksi yang digunakan di PT. Luckyndo dibagi atas pemotongan pipa, pemotongan plat, pembengkokan, pengeboran pipa, pengeponan plat, pengeringan, perendaman, pengelasan, perakitan, pengeringan, pembentukan bantalan kursi dan penggabungan kerangka dengan bantalan.
Berikut akan dijelaskan uraian masing-masing proses:
1. Pemotongan pipa
Pada proses ini, pipa besi dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Pemotongan dilakukan per komponen dimana komponen sandaran kursi dipotong terlebih dahulu hingga mencapai jumlah tertentu disusul komponen alas kaki.
2. Pemotongan plat
Pada proses ini, plat diukur di meja kerja kemudian dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Plat yang sudah dipotong diukur dengan jangka sorong dan meteran. Bila ukuran yang diinginkan sudah tepat maka proses pemotongan plat dilanjutkan.
3. Pembentukan dudukan plat kursi lipat
Pada proses ini, plat tipis yang sudah dipotong dimasukkan ke dalam mesin pembentukan dudukan plat. Hasil keluaran berupa pipa berbentuk U yang kemudian diangkut ke stasiun pembengkokan untuk dibengkok lalu diangkut ke stasiun perakitan untuk dilas menjadi kerangka dudukan kursi.
4. Pembengkokan
Pada proses ini, pipa besi yang sudah dipotong dibengkokkan dengan menggunakan mesin bengkok. Untuk lekukan yang tidak terlalu lekuk digunakan mesin bengkok manual, sementara yang lainnya menggunakan mesin bengkok semi otomatis. Pada stasiun ini diperiksa apakah produk yang dibengkok sudah simetris atau tidak. Pemeriksaan dilakukan dengan mencocokan bengkokan pipa dengan mal (cetakan) yang ada. Setelah bentuknya simetris, pipa akan memasuki stasiun pengeboran.
5. Pengeboran pipa
Pada proses ini, pipa besi yang sudah dibengkok akan dibuat lubang agar dapat dilakukan proses penggabungan antar komponen. Pengeboran pipa pada komponen sandaran dilakukan pada pertengahan pipa sebanyak 2 lubang.
Kemudian komponen kaki yang sudah dipon juga dibor di bagian ujung pipa sebanyak 2 lubang.
6. Pengeponan plat
Plat yang sudah dipotong dibuat polanya di stasiun ini. Langkah selanjutnya adalah pemberian lubang pada plat yang sudah terbentuk. Tujuan pengeponan adalah memberikan lubang pada dudukan kursi untuk proses perakitan.
7. Pengelasan
Penggabungan antar komponen dilakukan dengan proses pengelasan. Pada stasiun ini, komponen yang akan dilas cukup dimasukkan ke dalam mal (cetakan) dan dilas. Setelah pengelasan dilakukan, produk setengah jadi diangkut ke stasiun perakitan.
8. Perakitan
Pada proses ini terjadi proses perakitan dengan paku klem antara alas kaki, sandaran, dan dudukan kursi. Paku klem dimasukan ke lubang dan dirakit secara manual dengan palu.
9. Perendaman
Bahan yang sudah dilas direndam dalam HCl selama 5 menit. Setelah itu, produk dipindahkan ke bak air untuk perendaman berikutnya selama 5 menit.
Fungsi perendaman adalah untuk melepaskan karatan yang ada pada bahan.
10. Pengecatan
Setelah proses perendaman selesai, produk diangkut menuju stasiun pengecatan. Pada stasiun ini digunakan oven dimana bahan yang akan dikeringkan digantung pada mesin tersebut. Pengeringan pertama berfungsi untuk menguapkan air cucian. Setelah proses pengeringan selesai, produk dilap secara manual dengan busa. Kemudian produk digantung lagi untuk pengecatan. Pada proses pengeringan kedua ini, cat powder disemprotkan ke bahan secara merata. Kemudian dilanjutkan dengan pemanasan kedua.
Setelah pengecatan selesai, bahan dibawa ke stasiun berikutnya.
11. Pembentukan bantalan kursi
Pada proses ini, busa dan kulit dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Kemudian busa dan kulit digabungkan dengan ram kayu dan diletakkan di alat press lalu digabung dengan menggunakan hekter tembak.
12. Penggabungan kerangka dan bantalan
Pada proses ini, kerangka dan bantalan kemudian diberikan baut pengikat.
Setelah proses penggabungan selesai, produk akhir siap diangkut ke gudang produk jadi.
Proses produksi secara keseluruhan dapat dilihat pada Flow Process Chart di Lampiran.
2.5. Mesin dan Peralatan
Adapun Mesin dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran proses produksi di lantai produksi pada PT. Luckyndo adalah sebagai berikut:
2.5.1. Mesin
Mesin yang digunakan pada proses produksi adalah:
1. Mesin potong
Gambar 2.2. Mesin Potong
Merek : Fujiyama
Tipe : CO9214
Fungsi : memotong pipa besi.
Daya : 2000 W
Berat : 17 kg
Diameter batu gerinda : 355 mm
Jumlah :2 buah
2. Mesin potong plat (guillotine shearing)
Gambar 2.3. Mesin Potong Plat Fungsi : memotong plat besi
Tebal maksimum : 3 mm Lebar maksimum : 1200 mm
Jumlah : 1 buah
3. Mesin las listrik
Gambar 2.4. Mesin Las Listrik
Merek : Safmig
Tipe : 321C
Fungsi : untuk menggabungkan komponen antar bahan
Dimensi : 690x510x800 mm
Berat : 107 kg
Jumlah : 8 buah
4. Mesin pon
Gambar 2.5. Mesin Pon
Merek : Power Brand
Tipe : J23-10B
Fungsi : untuk mencetak pola dan melubangi plat Tekanan nominal : 160 kN
Ukuran meja kerja : 410 mmx260 mm
Jumlah : 12 buah
5. Mesin bending
Gambar 2.6. Mesin Bending
Merek : Jan Far
Tipe : JF-450 L
Fungsi : untuk membengkokkan pipa besi Tekanan Maksimum : 21 T
Tegangan Maskimum : 415 mm Lama pembengkokkan : 4-5 detik
Sudut : 0-2000
Berat : 250 kg
Jumlah : 5 buah
6. Mesin Bor
Gambar 2.7. Mesin Bor
Merek : Rong Fu
Tipe :RF-30
Fungsi : untuk melubangi pipa besi yang telah dipotong Tegangan : 380 volt
Berat : 300 kg
Kecepatan : 150-2100 rpm Kedalaman pemakanan : 150 mm
Jumlah : 7 buah 7. Oven
Gambar 2.8. Oven
Fungsi : mengeringkan produk hasil perendaman dan pengecatan.
Kapasitas : 40 kursi Temperatur maksimum : 400oC
Jumlah : 1 buah
8. Mesin dudukan plat kursi lipat
Gambar 2.9. Mesin Dudukan Plat
Fungsi : untuk membuat plat tipis menjadi berbentuk U.
Panjang maksimal : 2 meter
Jumlah : 2 buah 9. Mesin Bor tangan
Gambar 2.10. Mesin Bor Tangan
Merek : Bosch
Fungsi : untuk memasukkan baut pada plat
Berat : 1,2 kg
Daya : 550 W
Kecepatan : 1600 rpm
Jumlah : 2 buah
10. Mesin Gerinda tangan
Gambar 2.11. Mesin Gerinda Tangan Fungsi : untuk menghaluskan permukaan besi
Berat : 1,8 kg
Diameter batu gerinda : 125 mm Kecepatan : 5500 rpm
2.5.2. Peralatan
Peralatan yang terdapat pada PT. Luckyndo adalah ssebagai berikut : 1. Bak Penampungan
Fungsi : sebagai tempat penampungan HCl dan air untuk proses perendaman bahan hasil pengelasan Ukuran bak air : 2,5 m x 2 m x 1 m
Bahan : semen
Jumlah : 1 buah
Ukuran HCl : 4 m x 1,5 m
Bahan : semen
Jumlah : 1 buah
2. Meja kerja
Fungsi : Sebagai tempat pengeringan manual produk hasil pengeringan pertama.
Ukuran meja kerja : 3 m x 1,5 m x 1 m
Bahan : kayu
Jumlah : 1 buah
3. Meja bantalan
Fungsi : Sebagai tempat pembentukan bantalan kursi Ukuran meja kerja : 3 m x 1,5 m x 1 m
Bahan : kayu
Jumlah :2 buah
4. Meja plat
Fungsi : Sebagai tempat pengukuran plat yang akan dipotong
Ukuran meja kerja : 3 m x 1,5 m x 1 m
Bahan : kayu
Jumlah :1 buah
5. Alat penyangga
Fungsi : Sebagai tempat penyangga kerangka kursi yang dirakit dengan paku klem
Ukuran : 1 m x 1 m x 1 m
Bahan : besi
Jumlah : 2 buah
6. Hekter tembak
Fungsi : Untuk menggabungkan atau menghekter bantalan kursi dengan kulit dan ram
Jumlah : 2 buah
7. Alat pres
Fungsi : sebagai tempat pengepresan busa dan kulit dengan ram
kayu saat digabung Jumlah meja : 1 buah
Ukuran meja : 0,5 m x 0,5 m x 1 m
Bahan : besi
Jumlah alat pres : 4 buah 8. Jangka sorong
Fungsi : mengukur lebar plat
Jumlah : 2 buah
9. Meteran
Fungsi : mengukur panjang pipa yang dipotong
Jumlah : 2 buah
10. Palu
Fungsi : untuk memaku paku klem
Jumlah : 4 buah
11. Pisau
Fungsi : memotong kulit
Jumlah : 1 buah
12. Gunting
Fungsi : menggunting kulit
Jumlah : 1 buah
13. Rak
Fungsi : menampung pipa besi Ukuran : 1m x 0,4m x 1,5 m
Jumlah : 12 buah
2.5.3. Tataletak Pabrik
PT. Luckyndo memiliki tipe process layout dimana mesin-mesin yang sejenis dikelompokkan pada stasiun kerja yang sama. Jenis mesin yang digunakan merupakan mesin yang berfungsi untuk umum dan produk yang dikerjakan juga dalam berbagai model. Pengelompokkan mesin didasarkan pada fungsi mesin sehingga stasiun kerja pada lantai produksi terbagi atas beberapa stasiun kerja yaitu stasiun kerja pemotongan pipa, stasiun kerja pembengkokkan, stasiun kerja pengeboran, stasiun kerja pembentukan bantalan kursi, stasiun kerja pemotongan plat, stasiun kerja pengecatan, stasiun kerja pengeponan, stasiun kerja penggabungan bantalan dengan kerangka kursi, stasiun kerja pengelasan, stasiun kerja pembentukan dudukan plat kursi lipat, stasiun kerja perakitan, dan stasiun kerja perendaman. Jarak antar mesin yang satu dengan yang lain diatur dengan memperhatikan penumpukan bahan setengah jadi yang akan diproses. Tataletak yang ada saat ini sudah memperhatikan keterkaitan kegiatan terencana. Akan tetapi, masih ada beberapa susunan mesin yang belum memperhatikan aliran bahan.
Proses produksi yang digunakan di PT. Luckyndo melalui beberapa mesin yaitu mesin potong pipa, mesin potong plat, mesin bengkok, mesin bor, mesin pon, mesin las listrik, oven, dan mesin pembentukan dudukan plat. Aliran bahan antar mesin dapat dilihat pada Gambar 2.12.
Mesin potong
Mesin bengkok Mesin bor
Mesin las Alat penyangga
Oven Alat press
Gambar 2.12. Aliran Bahan antar Mesin
Dari mesin potong hingga mesin las aliran berbentuk garis lurus. Akan tetapi terjadi overlapping pada alat penyangga, dimana bahan yang selesai diproses di mesin bor langsung ke mesin las, baru menuju ke alat penyangga.
Aliran bahan dari mesin bengkok ke mesin bor melalui lintasan yang memutar.
Dari alat penyangga ke oven dan alat press, alirannya berbentuk huruf U.
Tataletak lantai produksi PT. Luckyndo dapat dilihat pada Lampiran.
2.5.4. Utilitas
Utilitas merupakan fasilitas penunjang untuk kelancaran melakukan proses produksi pada lantai produksi. Adapun fasilitas penunjang yang digunakan pada PT. Luckyndo adalah sebagai berikut :
a. Listrik
Pada PT. Luckyndo tenaga listrik bersumber dari PLN dan generator
sumber utama yang digunakan dalam kegiatan proses produksi, penerangan area kerja dan kantor dengan kapasitas terpasang 865 KVA, 380 Volt.
Sedangkan tenaga listrik yang dibangkitkan oleh generator berfungsi untuk cadangan jika listrik dari PLN mengalami gangguan atau pemutusan secara tiba-tiba. Mesin generator yang dimiliki perusahaan berjumlah 1 unit dengan kapasitas 125 KVA, 380 Volt.
b. Air
Pada PT Luckyndo, air yang digunakan adalah air bersih disediakan dari sumur bor, dimana pompa air untuk mensupplai air dari dalam tanah dan ditampung ke dalam bak penampungan yang disediakan pada masing-masing stasiun kerja yang diperlukan untuk kelancaran proses produksi, air ini juga digunakan oleh operator.
2.5.5. Safety and Fire Protection
Untuk keamanan dan keselamatan para pekerja PT. Luckyndo, perusahaan juga menyediakan berbagi alat pelindung guna untuk mengatasi kecelakaan kerja pada lantai produksi. Adapun alat pelindung tersebut diantaranya :
1. Kacamata kerja dan sarung tangan untuk operator bagian pemotongan guna untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada operator.
2. Penutup muka untuk operator bagian pengelasan guna untuk mencegah terjadinya gangguan penglihatan pada operator.
Kedua hal ini diberikan perusahaan kepada pekerja supaya tidak terjadi kecelakaan kerja pada operator saat proses produksi berlangsung di lantai produksi. Hal ini menjamin keselamatan secara individual bagi pekerja.
Akan tetapi, PT. Luckyndo belum menyediakan program pelatihan keselamatan operator yang bertujuan untuk memberikan bimbingan dan arahan pada operator mengenai keselamatan dan resiko kecelakaan kerja.
Di samping itu juga, adanya fire protection disediakan berupa tabung pemadam api (fire extinguisher) untuk mencegah terjadinya kebakaran pada setiap stasiun kerja. Fire esxtinguisher ini merupakan langkah awal untuk mencegah kebakaran yang terjadi.
2.5.6. Pengolahan Limbah
Pengolahan limbah pada PT. Luckyndo dapat dimanfaatkan untuk proses produksi berikutnya. Hampir pada setiap stasiun kerja menghasilkan limbah berupa scrap yang akan dijual kepada perusahaan lain untuk dilebur. Sementara pada stasiun pembentukan bantalan kursi, limbahnya berupa sisa busa, kulit, dan plastik hasil potongan. Limbah tersebut kemudian dijual ke pihak lain untuk dijadikan masukan bagi perusahaan.