20
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Untuk mengetahui hasil dari penelitian tingkat literasi sains ini menghitung kemunculan dari setiap kategori atau indikator. Penyusun menggunakan tiga buku yang diteliti dan menghitung tingkat literasi sainsnya dari buku tersebut, buku pertama diberi tanda X, buku kedua diberi tanda Y, dan buku ketiga adalah di beri tanda Z, pada masing- masing buku diteliti pada bagian semester 2 kelas X, bab yang dipilih dalam penelitian ini yaitu materi Plantae.
Jumlah halaman buku yang diambil pada tahap penghasilan sampel dari konsep bahasan Plantae pada buku X jumlah halaman yang dianalisis yaitu 39 halaman.
Sedangkan jumlah halaman buku yang diambil pada tahap penghasilan sampel dari konsep bahasan Plantae pada buku Y jumlah halaman yang dianalisis yaitu 24 halaman, dan jumlah halaman buku yang diambil pada tahap penghasilan sampel dari konsep bahasan Plantae pada buku Z jumlah halaman yang dianalisis yaitu 31 halaman.
1. Hasil Tingkat Literasi Sains Pada Buku Teks Biologi Dalam Menjelaskan Fenomena Ilmiah Pada Buku Terbitan X, Y, dan Z
Hasil analisis buku X, Y, dan Z pada indikator menjelaskan fenomena ilmiah dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Grafik hasil analisis buku X, Y, dan Z pada indikator menjelaskan fenomena ilmiah.
9
5
2 13
5
7 14
8
20
0 5 10 15 20 25
BUKU X BUKU Y BUKU Z
LOW MEDIUM HIGH
Gambar 3 menunjukkan bahwa dari ketiga buku penilaian highlah yang paling banyak. Hasil yang di dapat dari hasil analisis pada indikator sains dalam menjelaskan fenomena ilmiah pada buku X adalah 36 pernyataan bila di prosentasikan yaitu 43%. Pada buku X pernyataan pada indikator ini jumlah pernyataannya lebih banyak daripada pada indikator dalam mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah dan mengartikan data dan bukti secara sains/ ilmiah.
Pada buku Y hasil yang di dapat dari hasil analisis pada indikator sains dalam menjelaskan fenomena ilmiah pada buku X adalah 18 pernyataan bila di prosentasikan yaitu 22%. Begitu juga pada buku X pernyataan pada indikator pada buku ini jumlah pernyataannya lebih banyak daripada pada indikator dalam mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah dan mengartikan data dan bukti secara sains/ ilmiah. Pada buku Y dari keseluruhan jumlah semua pernyataan pada indikator ini mendapatkan 22% dari keseluruhan jumlah yang di dapat dari perhitungan ketiga buku pada indikator menjelaskan fenomena secara ilmiah.
Hasil yang didapat buku Y lah jumlah pernyataannya paling banyak adalh 29 pernyataan bila diprosentasekan yaitu 39 %. Hasil prosentase ini merupakan hasil terbanyak setelah buku X, dari keseluruhan analisis buku kompetensi pada indikator dalam mengingat dan menerapkan pengetahuan sains yang apaling banyak highnya pernyataanya lebih banyak.
2. Hasil Tingkat Literasi Sains Pada Buku Teks Biologi Dalam Mengevaluasi dan Merancang Keterangan Ilmiah Pada Buku Terbitan X, Y, dan Z
Indikator kedua Literasi Sains dalam PISA 2015 yang diteliti yaitu mengevaluasi dan merancang keterangan Ilmiah pada buku terbitan X, Y, dan Z.
Ketiga kategori tersebut mempunyai beberapa sub kategori atau sub indikator, indikator kedua yang dianalisis mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah.
Menjelaskan dan memberi penilaian terhadap penyelidikan ilmiah dan mengusulkan cara mengatasi pertanyaan ilmiah. Adapun indikator dari evaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah yaitu, mengidentifikasi pertanyaan yang diberikan dan dijelaskan pada penelitian ilmiah, membedakan pertanyaan untuk menyelidiki pengetahuan secara ilmiah dengan jelas, menggusulkan cara penjelasan dari pertanyaan yang diberikan secara ilmiah, menggevaluasi cara penjelasan dari
pertanyaan yang diberikan secara ilmiah, dan menjelaskan dan mengevaluasi cakupan cara-cara yang digunakan para ahli atau ilmuwan untuk memastikan keaslian data dan penjelasan secara umum. Hasil analisis buku tersebut dapat di lihat pada gambar 4.
Gambar 4. Grafik hasil analisis dalam Menjelaskan Mengevaluasi dan Merancang Keterangan Ilmiah pada Buku X, Y dan Z
Gambar 4 menunjukkan bahwa pada buku X mendapatkan nilai paling rendah, pada buku Y highlah yang paling banyak pernyataannya. Hasil tingkat literasi sains yang di dapat dari hasil analisis pada kometensi sains dalam menjelaskan fenomena ilmiah pada buku X adalah 1 pernyataan bila di prosentasikan yaitu 6%. Pada buku Y hasil yang di dapat dari hasil analisis pada kometensi sains dalam menjelaskan fenomena ilmiah adalah 9 pernyataan, bila di prosentasikan yaitu 53%. Hasil yang di dapat dari hasil dari buku ketiga yaitu buku Z analisis pada kometensi sains dalam menjelaskan fenomena ilmiah pada buku X adalah 7 pernyataan bila di prosentasikan yaitu 41%.
Hasil yang di dapat dari hasil analisis pada indikator mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah pada buku X adalah 36 pernyataan bila di prosentasikan yaitu 43%. Pada buku X pernyataan pada indikator ini jumlah pernyataannya sedikit daripada pada indikator dalam menjelaskan fenomena ilmiah dan mengartikan data dan bukti secara sains/ ilmiah.
Pada buku Y hasil yang di dapat dari hasil analisis pada indikator sains dalam menjelaskan fenomena ilmiah lebih sedikit jumlah kemunculan pernyataannya. Pada
0
1 1
0
2 2
1
6
4
0 1 2 3 4 5 6 7
BUKU X BUKU Y BUKU Z
LOW MEDIUM HIGH
kompetensi ini jumlah pernyataan yang paling banyak adalah pada buku X yang banyak mengaplikasikan kegiatan atau praktikum siswa. Indikator kedua pada buku X dari kompetensi menjelaskan fenomena ilmiah, mencari, menggunakan, menghasilkan model penjelasan pemahaman tidak ada pernyatan yang sesuai dengan indikator ini.
3. Hasil Tingkat Literasi Sains Pada Buku Teks Biologi Dalam Mengartikan Data dan Bukti Secara Ilmiah Pada Buku Terbitan X, Y, dan Z
Analisis buku pada indikator Literasi Sains ketiga dalam PISA 2015 yang diteliti yaitu mengartikan data dan bukti secara Ilmiah pada buku terbitan X, Y, dan Z. Ketiga kategori tersebut mempunyai beberapa sub kategori atau sub indikator, yaitu, Menafsirkan data dan bukti ilmiah. Analisis dan mengevaluasi data, klaim dan argumen dalam berbagai representasi dan menarik kesimpulan ilmiah yang sesuai.
Gambar 5. Grafik hasil analisis dalam Menjelaskan Mengartikan Data Dan Bukti Secara Ilmiah pada Buku X, Y dan Z
Pada gambar 5 menunjukkan bahwa hasil yang didapat dari analisis pada indikator sains dalam menjelaskan fenomena ilmiah pada buku X adalah 3 pernyataan bila di prosentasikan yaitu 15%. Pada buku X pernyataan pada indikator ini jumlah pernyataannya paling sedikit dari pada pada indikator dalam mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah dan mengevaluasi data dan bukti secara ilmiah.
1
0
2
0
4
2 2
6
4
0 1 2 3 4 5 6 7
BUKU X BUKU Y BUKU Z
LOW MEDIUM HIGH
Pada buku Y hasil yang di dapat dari hasil analisis pada indikator sains dalam menjelaskan fenomena ilmiah adalah 10 pernyataan bila di prosentasikan yaitu 55%.
Pada kompetensi ini buku Y lah yang paling banyak pernyataannya. Hasil yang di dapat dari hasil dari buku ketiga yaitu buku Z analisis pada indikator sains dalam menjelaskan fenomena ilmiah pada buku X adalah 6 pernyataan bila di prosentasikan yaitu 30%.
Pada kompetensi ini terdapat 5 indikator yaitu mentansfer data dari satu penyajiaan kepada penyajian yang lain, mengalisis dan menafsirkan data kemudian menarik kesimpulan yang tepat, mengidentifikasi asumsi, bukti dan penalaran dalam ilmu ilmiah yang berhubungan, membedakan antara pendapat yang didasarkan pada bukti ilmiah dan teori yang berdasrkan peryimbangan para ahli dan mengevaluasi pendapat sains dan bukti-bukti dari sumber-sumber yang berbeda (contoh koran, internet dan jurnal).
Hasil pernyataan dari kelima indikator tersebut pada indikator mentansfer data dari satu penyajiaan kepada penyajian yang lain dan mengalisis dan menafsirkan data kemudian menarik kesimpulan yang tepat tidak adanya pernyataan.
Mengidentifikasi asumsi, bukti dan penalaran dalam ilmu ilmiah yang berhubungan, membedakan antara pendapat yang didasarkan pada bukti ilmiah dan teori yang berdasrkan peryimbangan para ahli dan mengevaluasi pendapat sains dan bukti-bukti dari sumber-sumber yang berbeda (contoh koran, internet dan jurnal) masing-masing mendapat 1 pernyataan.
Jadi buku yang paling banyak pernyataannya yaitu buku Y dengan jumlah pernyataan yaitu, 10 pernyataan jika prosentasekan 55% buku ini mendapat peringkat High. Buku yang mendapatkan peringkat medium iatu pada buku Z dengan jumlah pernyataan yaitu, 6 jika prosentasekan adalah 30%. Dan buku yang mendapat peringkat low yaitu pada buku X dengan jumlah 3 pernyataan prosentase kemunculannya yaitu 15%.
Ketiga buku tingkat pernyataan terbanyak adalah pada indikator kompetensi menjelaskan fenomena secara ilmiah, akan tetapi yang paling banyak pernyataan pada indikator ini adalah pada buku X yang mengarahkan siswa pada pemahaman materi tanpa adanya kegiatan ilmiah atau praktikum yang mengarahkan siswa sebagai peneliti.
Hasil keseluruhan yang didapat dari ketiga buku yaitu:
Gambar 6. Hasil ketiga kompetensi Literasi Sains dari 3 buku yang di analisis
Gambar 6 menghasilkan data dari ketiga buku yang dianalisis tingkat literasi sains pada materi Plantae buku X terdapat 36 pernyataan dalam menjelaskan fenomena secara Ilmiah, pada kompetensi dalam mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah ada 1 pernyataan. Pada kompetensi dalam mengartikan data dan bukti secara ilmiah ada 3 pernyataan. Buku Y terdapat 18 pernyataan dalam menjelaskan fenomena secara Ilmiah, pada kompetensi dalam mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah ada 9 pernyataan, dan pada kompetensi dalam mengartikan data dan bukti secara ilmiah ada 10 pernyataan.
Dan buku X terdapat 29 pernyataan dalam menjelaskan fenomena secara Ilmiah, pada kompetensi dalam mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah terdapat 7 pernyataan, kemudian kompetensi ketga dalam mengartikan data dan bukti secara ilmiah ada 6 pernyataan.
Jumlah pernyataan terbanyak atau yang sering muncul dari ke ketiga indikator kompetensi literasi sains pada bab Plantae adalah pada indikator sains dalam menjelaskan fenomena secara ilmiah yaitu dengan jumlah 36 peryataan, dan yang jumlah kemunculan pernyataannya paling kecil adalah pada indikator sains mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah yaitu 1 pernyataan terdapat pada buku X.
0 10 20 30 40 50
BUKU X BUKU Y BUKU Z
36
18 29
1
9
7 3
10
6
Menjelaskan fenomena secara ilmiah
Mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah Mengartikan data dan bukti secara ilmiah
Ketiga buku dapat dilihat tingkat literasi Sains yang paling tinggi adalah pada buku Z karena jumlah keteragan Highnya lebih banyak dari pada yang lainnya. Dapat dilihat dalam bentuk diagram pada gambar 4, yaitu:
Gambar 4. Diagram prosentase Literasi Sains dari ketiga buku
Analisis pada materi Plantae berdasarkan tingkat literasi sains pada buku X, hasil yang di dapatkan dari seluruh indikator. Berdasarkan hasil analisis tingkat literasi sains pada buku paket terbitan X pada materi Plantae terdapat 40 pernyataan, pada kompetensi dalam menjelaskan fenomena secara ilmiah ada 9 pada pernyataan Low, 14 pernyataan Medium, dan 13 pernyataan High. Pada kompetensi dalam mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah ada 0 pada pernyataan Low dan Medium, dan 1 pernyataan High. Pada kompetensi dalam mengartikan data dan bukti secara ilmiah ada 1 pada pernyataan Low dan tidak ada pernyataan pada Medium, dan 2 pernyataan High.
Jumlah pernyataan terbanyak atau yang sering muncul dari ke ketiga indikator kompetensi literasi sains pada bab Plantae adalah pada indikator sains dalam menjelaskan fenomena secara ilmiah yaitu dengan jumlah 88%, dan yang jumlah kemunculan pernyataannya paling kecil adalah pada indikator sains mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah yaitu 3%.
Pada indikator kompetensi sains dalam menjelaskan fenomena secara ilmiah jumlah kemunculannya adalah 36 pernyataan. Kemudian indikator kedua yaitu sains dalam mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah jumlah kemunculannya pada bab Plantae ini merupakan jumlah kemunculan terendah dari
33%
31%
36%
BUKU X BUKU Y BUKU Z
tiga indikator analisis literasi sains, yakni berjumlah 1 pernyataan. Pernyataan yang muncul mengenai indikator ketiga yaitu mengartikan data dan bukti secara ilmiah pada bab Plantae, yakni berjumlah 3 pernyataan, Jumlah keseluruhan dari empat indikator yang muncul dari 36 halaman yang dianalisis kemudian mendapatkan keseluruhan pernyataan yaitu 40 pernyataan.
Pada prosentase kemunculan indikator literasi sains pada bahasan Planate, dapat diketahui bahwa prosentase yang paling tinggi yaitu 88% pada kompetensi indikator sains dalam menjelaskan fenomena secara ilmiah. Indikator sains menjelaskan fenomena secara ilmiah mempunyai beberapa sub indikator, diantara sub indikator menjelaskan fenomena secara ilmiah ini sub indikator terbanyak yang muncul adalah menggingat dan menerapkan pengetahuan sains yang tepat, prosentase kemunculannya mencapai 60%nya.
Prosentase kemunculan terendah dalam hasil penelitian tingkat literasi sains pada buku paket terbitan X pada materi Plantae adalah mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah yaitu 3%. Kemudian tingkat prosentase kemunculan indikator yang terakhir, yakni mengartikan data dan bukti secara ilmiah. Jika kita melihat diagram prosentase kemunculan indikator literasi sains, maka tingkat kemunculan pada indikator ini mencapai 9%.
Jika merujuk pada penjabaran mengenai diagram prosentase kemunculan indikator literasi sains pada materi Plantae pada buku terbitan X prosentase terbanyak adalah 88% untuk indikator tentang sains dalam menjelaskan fenomena ilmiah. Kemudian yang terendah adalah mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah tingkat prosentasenya paling rendah yaitu hanya mencapai 3%, ini membuktikan bahwa buku terbitan X pada materi Plantae ini lebih mengarah pada kognitifitas siswa.
Kognitifitas yang merupakan lebih banyak mengajak siswa untuk menghafal materi-materi yang disajikan, atau diajak hanya memahami materi- materi yang disajikan. Bukan berati tidak ada pembelajaran tentang melakukan eksperimen atau diajak untuk melakuan observasi, tentunya hal itu pun ada namun tidak lebih banyak daripada materi-materi yang bersifat hanya pemahaman dan hafalan saja. Siswa harus lebih didekatkan pada pembelajaran di luar ruangan agar
siswa lebih mengenal alam sesuai dengan literasi sains yang mengarahkan siswa untuk berfikir, mencoba yang baru, dan mempraktekkan pembelajaran.
Analisis pada materi Plantae berdasarkan tingkat literasi sainsnya pada buku Y didapatkan hasil. Berdasarkan hasil tabel analisis tingkat literasi sains pada buku paket terbitan X pada materi Plantae diatas terdapat 37 pernyataan, pada kompetensi dalam menjelaskan fenomena secara ilmiah ada 5 pada pernyataan Low dan pernyataan Medium, dan 8 pernyataan High. Pada kompetensi dalam mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah ada 1 pada pernyataan Low dan 2 pernyataan Medium, dan 6 pernyataan High. Pada kompetensi dalam mengartikan data dan bukti secara ilmiah ada tidak ada pada pernyataan Low dan 4 pernyataan pada Medium, dan 6 pernyataan High.
Jumlah pernyataan terbanyak atau yang sering muncul dari ke ketiga indikator kompetensi literasi sains pada bab Plantae adalah pada indikator sains dalam menjelaskan fenomena secara ilmiah yaitu dengan jumlah 49%, dan yang jumlah kemunculan pernyataan pada kompetensi dalam mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah dan kompetensi dalam mengartikan data dan bukti secara ilmiah tidak jauh beda pernyataannya. Pada kompetensi dalam mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah yaitu 24%, sedangkan kompetensi dalam mengartikan data dan bukti secara ilmiah adalah 27%.
Indikator kompetensi sains dalam menjelaskan fenomena secara ilmiah jumlah kemunculannya adalah 18 pernyataan. Kemudian indikator kedua yaitu sains dalam mengartikan data dan bukti secara ilmiah jumlah kemunculannya, yakni berjumlah 10 pernyataan. Pernyataan yang muncul mengenai indikator ketiga yaitu mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah pada bab Plantae, yakni berjumlah 9 pernyataan. Jumlah keseluruhan dari tiga indikator yang muncul dari 24 halaman yang dianalisis kemudian mendapatkan keseluruhan pernyataan yaitu 37 pernyataan.
Prosentase yang didapat mengenai tingkat kemunculan indikator literasi sains materi Plantae pada buku terbitan Y dari 24 halaman yang dianalisis, tingkat prosentase kemunculan yang paling tinggi adalah pada indikator sains dalam menjelaskan fenomena ilmiah dari 37 pernyataan mendapatkan 18 pernyataan,
jika diprosentasekan mencapai 49%. Sama halnya pada buku X, buku Y pun pada indikator menjelaskan fenomena ilmiah mendapatkan prosentase tertinggi.
Kemunculan tingkat literasi sains mengenai prosentase diatas tentang materi Planate didapatkan 9 pernyataan pada indikator mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah, jika dijadikan prosentase, 9 pernyataan yang mucul dari jumlah kesuluruhannya yaitu 37 pernyataan, maka didapatkan prosentasenya adalah 24%. Indikator dalam mengartikan data dan bukti ilmiah mendapatkan prosentase yaitu 27%, dua indikator ini tidak jauh berbeda hanya 3% dari perbedaan keduannya, dibandingkan dengan prosentase pada kedua indikator ini, indikator tidak jauh perbandingannya. Kedua indikator ini berarti seimbang, jadi pada buku ini walaupun memberikan banyak materi tingkat literasi sainsnya kurang seimbang condong ke arah yang bersifat hanya hafalan, akan tetapi buku memberikan siswa kegiatan-kegiatan bersifat ilmiah, setiap materi contohnya pada materi Bryophyta buku banyak perintah dalam mengajak siswa untuk mengartikan data dan bukti secara ilmiah.
Analisis pada materi Plantae berdasarkan tingkat literasi sainsnya pada buku Z, hasil analisis tingkat literasi sains pada buku paket terbitan Z pada materi Plantae diatas terdapat 43 pernyataan, pada kompetensi dalam menjelaskan fenomena secara ilmiah ada 2 pada pernyataan Low, 7 pernyataan Medium, dan 20 pernyataan High. Pada kompetensi dalam mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah ada 1 pada pernyataan Low dan 2 pernyataan Medium, dan 4 pernyataan High. Pada kompetensi dalam mengartikan data dan bukti secara ilmiah low, medium dan high mendapat 2 pernyataan. Sudah terlihat pada buku Z dari ketiga indikator yang paling banyak yaitu Menjelaskan Fenomena secara Ilmiah.
Pernyataan dengan jumlah terbanyak atau yang sering muncul dari ke ketiga indikator kompetensi literasi sains pada bab Plantae adalah pada indikator sains dalam menjelaskan fenomena secara ilmiah yaitu dengan jumlah 68%, dan yang jumlah kemunculan pernyataan pada kompetensi dalam mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah dan kompetensi dalam mengartikan data dan bukti secara ilmiah tidak jauh beda pernyataannya.
Pada kompetensi dalam mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah yaitu 17%, sedangkan kompetensi dalam mengartikan data dan bukti secara ilmiah adalah 15%, hasil yang didapat pada buku X sama dengan yang di dapat pada buku Y. Pada indikator kompetensi dalam mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah dan kompetensi dalam mengartikan data dan bukti secara ilmiah hanya berbeda 2% dari kedua pernyataan. Indikator yang paling banyak kemunculannya yaitu, indikator sains dalam menjelaskan fenomena secara ilmiah.
Indikator kompetensi sains dalam menjelaskan fenomena secara ilmiah jumlah kemunculannya adalah 29 pernyataan. Kemudian indikator kedua yaitu mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah jumlah kemunculannya, yakni berjumlah 7 pernyataan. Pernyataan yang muncul mengenai indikator ketiga yaitu sains dalam mengartikan data dan bukti secara ilmiah pada bab Plantae, yakni berjumlah 6 pernyataan. Jumlah keseluruhan dari tiga indikator yang muncul dari 31 halaman yang dianalisis kemudian mendapatkan keseluruhan pernyataan yaitu 42 pernyataan.
Prosentase yang didapat dari tingkat kemunculan indikator literasi sains materi Plantae pada buku terbitan Z dari 31 halaman yang dianalisis, tingkat prosentase kemunculan yang paling tinggi adalah pada indikator sains dalam menjelaskan fenomena ilmiah dari 43 pernyataan mendapatkan 29 pernyataan, jika diprosentasekan mencapai 68%. Ketiga buku menunjukan bahwasannya indikator yang paling tertinggi adalah indikator menjelaskan fenomena ilmiah.
Hasil analisis menunjukkan kemunculan tingkat literasi sains mengenai materi Planate didapatkan 7 pernyataan pada indikator mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah, jika dijadikan prosentase, 9 pernyataan yang mucul dari jumlah kesuluruhannya yaitu 43 pernyataan, maka didapatkan prosentasenya adalah 17%. Indikator dalam mengartikan data dan bukti ilmiah mendapatkan prosentase yaitu 15%, dua indikator ini tidak jauh berbeda hanya 2% dari perbedaan keduannya, dibandingkan dengan prosentase pada kedua indikator ini, indikator tidak jauh perbandingannya.
Buku Z menunjukan kesamaan dengan buku Y bahwa kedua indikator ini berarti seimbang, jadi pada kedua buku ini walaupun memberikan banyak materi tingkat literasi sainsnya kurang seimbang condong ke arah yang bersifat hanya
hafalan, akan tetapi buku memberikan siswa kegiatan-kegiatan bersifat ilmiah, dan memberikan kegiatan siswa yang bersifat ilmiah.
B. Pembahasan Hasil Analisis Buku Berdasarkan Literasi Sains
1. Hasil Tingkat Literasi Sains Pada Buku Teks Biologi Dalam Menjelaskan Fenomena Ilmiah Pada Buku Terbitan X, Y, dan Z
Analisis bahan ajar yang dianalis pertama-tama tahap persiapan dalam penelitian tingkat literasi sains pada buku paket yang akan diteliti, yaitu mengobservasi untuk mendapatkan buku paket yang paling banyak digunakan di sekolah dan silabus kelas X semester 2. Kemudian tahap ke dua dalam menganalisis buku penelitian tingkat literasi sains pada buku paket ini dengan mencocokan materi pada buku paket dengan indikator berdasarkan literasi sains. Pemilihan Halaman yang dianalisis yaitu dengan mendaftar unsur-unsur teks (unit yang dianalisis) pada paragraf-paragraf, dan pertanyaan-pertanyaan.
Tahap ke tiga dalam menganalisis, tahap penyimakan merupakan tahapan dimana peneliti meneliti dan memeriksa bacaan dari kata per kata yang ada pada buku paket pelajaran biologi. Setiap menemukan kesalahan kemudian ditulis ke dalam kolom literasi sains untuk menentukan kesalahannya sesuai dengan analisis yang dilakukan.
Tahap pencatatan ini penulis mencatat hasil yang sudah analisis dan pembetulannya kedalam tabel anasilis litersi sains. Pemaparan yang dilakukan setelah masing-masing hasil analisis penelitian diperoleh dan dibuat kesimpulan.
Kemudian dibuat Deskripsi kualitas isi buku teks Biologi. Deskripsi mengenai kualitas buku teks tersebut dipaparkan dalam pembahasan hasil penelitian.
Hasil analisis dari buku X pada indikator menjelaskan fenomena secara ilmiah ada 36 pernyataan, 9 pernyataan pada nilai low, 13 pernyataan pada nilai medium, dan 14 pernyataan pada nilai high, apabila dijadikan dalam bentuk prosentase adalah 43%.
Pada buku Y indikator menjelaskan fenomena ilmiah ada 18 pernyataan, 5 pernyataan pada nilai low, 5 pernyataan pada nilai medium, dan 8 pernyataan pada nilai high, apabila dibentuk prosentase hasilnya yaitu 22%. Sedangkan pernyataan
pada buku Z ada 29 pernyataan apabila diprosentasikan yaitu 35%. 2 pernyataan pada nilai low, 7 pernyataan pada nilai medium dan 20 pernyataan pada nilai high.
Hasil dari keseluruhan analisis yang paling banyak indikator menjelaskan fenomena secara ilmiah pada buku X yaitu 43%, akan tetapi itu adalah perhitungan dari keseluruhan jumlah tersebut. Indikator yang paling banyak pada nilai high yaitu pada buku Z.
Literasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia, dalam memahami sikap terhadap sains dan aplikasi sains. PISA (2015) mendefinisikan literasi sains sebagai kapasitas untuk menggunakan pengetahuan dan kemampuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan menarik kesimpulan bedasarkan bukti-bukti dan data yang ada agar dapat memahami dan membantu peneliti untuk membuat keputusan tentang dunia alami dan interaksi manusia dengan alamnya.
Menurut Rustaman (2011: 2), seseorang yang memiliki kemampuan literasi sains dan teknologi adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep-konsep sains yang diperoleh dalam pendidikan sesuai dengan jenjangnya, mengenai produk teknologi yang ada disekitarnya beserta dampaknya. Hasil dari analisis buku, dari ketiga buku buku yang banyak menerapkan kegiatan siswa untuk melakukan observasi lapangan yang berguna untuk mengetahui kemampuan pengetahuan siswa adalah pada buku Z.
Buku Z analisis pada indikator sains dalam menjelaskan fenomena ilmiah pada buku X adalah 29 pernyataan bila di prosentasikan yaitu 39%. Hasil dari prosentase ini merupakan prosentase banyak setelah buku X, sama halnya ketiga buku kompetensi pada indikator dalam menggingat dan menerapkan pengetahuan sains yang tepatlah pernyataannya lebih banyak.
Pada kompetensi ini terdapat 5 indikator yaitu menggingat dan menerapkan pengetahuan sains yang tepat, mencari, menggunakan, menghasilkan model penjelasan pemahaman, membuat dan membenarkan prediksi yang tepat, menjelaskan penjelasan hipotesis (dugaan sementara), dan menjelaskan potensi implikasi dari pengetahuan sains unuk masyarakat.
Hasil pernyataan dari ke lima indikator tersebut yang paling banyak pernyataan pada buku X adalah menggingat dan menerapkan pengetahuan sains yang tepat dengan jumlah 24 pernyataan. Kemunculan pernyataan kedua yaitu Membuat
dan membenarkan prediksi yang tepat, yaitu 10 pernyataan. Kemudian kemunculan pada peringkat ketiga yaitu menjelaskan penjelasan hipotesis (dugaan sementara) dengan jumlah pernyataan adalah 6 pernyataan. Kemudian 3 pernyataan di dapat yaitu pada indikator Menjelaskan potensi implikasi dari pengetahuan sains unuk masyarakat.
Hasil pernyataan dari ke lima indikator tersebut yang paling banyak pernyataan pada buku Y sama halnya dengan buku X dalam menggingat dan menerapkan pengetahuan sains yang tepat dengan jumlah 16 pernyataan.
Kemunculan pernyataan kedua yaitu Membuat dan membenarkan prediksi yang tepat, yaitu 10 pernyataan. Kemudian kemunculan pada peringkat ketiga yaitu menjelaskan penjelasan hipotesis (dugaan sementara) dengan jumlah pernyataan adalah 6 pernyataan. Kemudian 3 pernyataan di dapat yaitu pada indikator Menjelaskan potensi implikasi dari pengetahuan sains unuk masyarakat.
Pernyataan pertama pada buku X kompetensi dalam menjelaskan fenomena secara ilmiah pada indikator menggingat dan menerapkan pengetahuan ilmiah yang tepat. Pernyataan pertama, bryophyta (Yunani, bryon = lumut, phyton = tumbuhan) merupakan anggota kingdom Plantae (tumbuhan) yang paling sederhana dan bisa dikatakan sebagai bentuk peralihan anatara Thallophyta atau tumbuhan bertalus (belum emiliki akar, batang, daun sejati) dengan Cormophyta atau tumbuhan berkormus (sudah memiliki akar, batang, daun sejati). Lumut juga dikenal dengan moss (halaman: 260), dikatakan medium karena kurang lengkap dalam menerapkan pengetahuan konseptual untuk mengambarkan fenomena.
Pernyataan ke dua, Lumut memiliki klorofil sehingga dapat berfotonsintesis.
Sebagian besar lumut merupakan tumbuhan terestrial atau hidup didaratan. Lumut mudah ditemukan, terutama ditempat yang lembap (higrofit), tanah, tembok, bebatuan lapuk, dan menempel (epifit) dikulit pohon. (halaman: 260), dikatakan high karena kalimat dari analisis data menjelaskan dengan lengkap.
Pernyataan ke tiga, tubuh lumut ada yang berbentuk lembaran, misalnya lumut hati (Hepaticopsida), ada pula yang berbentuk seperti tumbuhan kecil dan tegak, misalnya lumut daun (Bryophyta) (halaman: 261), dikatakan medium karena kurang lengkap dalam menerapkan pengetahuan konseptual untuk mengambarkan fenomena.
Pernyataan ke empat, gametofit adalah bentuk tumbuhan lumut yang tampak berwarna hijau, berbentuk lembaran seperti tumbuhan kecil), dan bmembentuk alat kelamin (gametangium) yang menghasilkan gamet (sel kelamin) (halaman: 262) dikatakan medium karena kurang lengkap dalam menerapkan pengetahuan konseptual untuk mengambarkan fenomena.
Pernyataan ke lima, sporofit adalah bentuk tumbuhan lumut yang menghasilkan spora. Sporofit ada yang berwarna kecoklatan, kekuningan, kemerahan, dan keunguan (halaman: 262) dikatakan medium karena kurang lengkap dalam menerapkan pengetahuan konseptual untuk mengambarkan fenomena.
Pernyataan ke enam, dalam siklus hidupnya, lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara gametofit yang berkromosom haploid (n) dengan generasi sporofit yang berkromosom diploid (2n).bentuk gametofit lebih sering kita temukan karena gametofit lebih dominan dan memilki masa hidup yang lebih lama daripada bentuk sporofit (halaman: 263) dikatakan medium karena kurang lengkap dalam menerapkan pengetahuan konseptual untuk mengambarkan fenomena.
Pernyataan ke tujuh, lumut hati merupakan tumbuhan talus dengan tubuh berbentuk lembaran, pipih dan berlobus. Pada umumnya lumut hati tidak berdaun, misalnya Marchantia dan Lunularia. (halaman: 265) dikatakan medium karena kurang lengkap dalam menerapkan pengetahuan konseptual untuk mengambarkan fenomena.
Pernyataan ke delapan, anthocerotopsida atau hornwort berbentuk seperti lumut hati, tetapi sporofitnya berbentuk kapsul memanjang seperti tanduk dan mengandung kutikula. Sporofit tumbuh dari jaringan cawan arkegonium. (halaman:
266) dikatakan low karena kelimat menyediakan prosedur satu langkah, hanya mengingat fakta.
Pernyataan ke sembilan, bryopsida merupakan lumut sejati. Jumlahnya paling banyak dibanding spesies dari dua kelas yang lain dan menutupi sekitar 3% dari permukaan daratan bumi. (halaman: 266) dikatakan medium karena kurang lengkap dalam menerapkan pengetahuan konseptual untuk mengambarkan fenomena.
Pernyataan ke sepuluh, tumbuhan paku (ferm) atau Pteridophyta (Yunani, pteron = bulu, phyton = tumbuhan) merupakan kelompok plante yang tubuhnya sudah berbentuk kormus atau sudah memiliki bagian, akar, batang dan daun sejati.
(halaman: 267) dikatakan low karena kelimat menyediakan prosedur satu langkah, hanya mengingat istilah.
Pernyataan ke sebelas, sporofit memiliki bagian-bagian tubuh, yaitu akar, batang, dan daun. Rizoidnya sudah berkembang ke bentuk akar. Sel-sel penyusun batang dan daun memiliki klorofil sehingga tampak berwarna hijau. (halaman: 269), dikatakan high karena kalimat dari analisis data menjelaskan dengan lengkap.
Pernyataan ke dua belas, gametofit pada tumbuhan paku berupa talus ada yang berukuran kecil (beberapa milimeter) dan ada yang berukuran besar. Pada umumnya gametofit berbentuk lembaran seperti hati atau daun waru yang disebut protalium (protalus). Gametofit melekat pada substrat dengan menggunakan rizoid (halaman: 270), dikatakan high karena kalimat dari analisis data menjelaskan dengan lengkap.
Pernyataan ke tiga belas, lycopsida (paku kawat/paku rambut) disebut juga club moss (lumut gada) atau ground pine (pinus tanah), tetapi sebenernya bukan merupakan lumut atau pinus. Lycopsida diduga sudah ada di bumi pada masa Devonian, dan tumbuh melimpah selama masa Karboniferus (halaman: 274), dikatakan high karena kalimat dari analisis data menjelaskan dengan lengkap.
Pernyatan ke empat belas, sphenopsida disebut paku ekor kuda (horsetail) karena memiliki percabangan batang yang khas berbentuk ulir atau lingkaran sehingga menyerupai ekor kuda. (halaman: 275), dikatakan low karena kelimat menyediakan prosedur satu langkah, hanya mengingat konsep.
Pernyataan ke lima belas, tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma = biji, phyton = tumbuhan) meliputi semua tumbuhan berpembuluh yang bereproduksi secara generatif dengan membentuk biji. Di dalam biji (seed) terdapat calon individu baru (embrio sporofit atau lembaga) beserta cadangan makanan (endosperma) yang terbungkus oleh lapisan pelindung (halaman: 279), dikatakan medium karena kurang lengkap dalam menerapkan pengetahuan konseptual untuk mengambarkan fenomena.
Pernyataan ke enam belas, gymnospermae (Yunani, gymnos = terbuka, pserma = biji) yang banyak dikenal yaitu tumbuhan konifer atau pinus yang memiliki konus (strobilus atau rujung). Istilah konifer, berasal dari struktur reproduktif pada tumbuhan tersebut merupakan kumpulan sporofil berbentuk sisik (halaman: 281),
dikatakan low karena kelimat menyediakan prosedur satu langkah, hanya mengingat konsep.
Pernyataan ke tujuh belas, tumbuhan berbiji terbuka memiliki ciri utama, yaitu bakal bijinya tumbuh dan terletak di luar megasporofil (ovarium). Megasporofil berupa sisik pendukung bakal biji yang terkumpul dalam bentuk strobilus (rujung) berkayu (kecuali pada cycas) (halaman: 282), dikatakan medium karena kurang lengkap dalam menerapkan pengetahuan konseptual untuk menjelaskan fenomena.
Pernyataan ke delapan belas, tumbuhan ini disebut juga palem sagu karena fisik tubuhnya yang mirip dengan palem, tetapi bukan golongan palem sejati.
Cycadinae memiliki batang pendek dan tidak bercabang dengan pertumbuhan yang sangat lambat. Cycadinae memiliki daun majemuk dengan helaian daun menyirip.
(halaman: 284), dikatakan medium karena kurang lengkap dalam menerapkan pengetahuan konseptual untuk mengambarkan fenomena.
Pernyataan ke sembilan belas, ginkgoinae merupakan tumbuhan berbentuk pohon dengan tinggi mencapai 30-50m cm. Batangnya bercabang-cabang dengan tunas yang pendek. Daun Ginkgoinae berbentuk kipas dengan tangkai yang panjang, tulang daun bercabang (mengarpu), dan daun mudah gugur. Ginkgoinae merupakan tumbuhan berumah dua. Tumbuhan tersebut dapat bertahan hidup pada lingkungan dengan tingkat polusi udara tinggi. Contohnya Ginkgo biloba (ordo Ginkgoales) (halaman: 285), dikatakan high karena kalimat dari analisis data menjelaskan dengan lengkap.
Pernyataan ke dua puluh, angiospermae (Yunani, angeion = wadah, sperma = biji) disebut juga Anthophyta (Yunani, anthos = bunga, phyton = tumbuhan, Phyton
= tumbuhan), yang memiliki bunga sebagai perkembanag biakan secaran generatif.
Berdasarkan kajian fosil yang pernah ditemukan, diduga Angiospermae ada di bumi pada akhir alat yang memiliki bunga sebagai alat masa Kretaseus (sekitar 65 juta tahun silam) (halaman: 286), dikatakan high karena kalimat dari analisis data menjelaskan dengan lengkap.
Pernyataan ke dua puluh satu, angiospermae memilki ciri utama, yaitu bakal bijinya serada di dalam megasporofil yang termodifikasi menjadi daun buah (karpel) sehingga serbuk sari harus menembus jaringan daun buah untuk mencapai bakal biji
dan membuahi ovum (halaman: 286), dikatakan low karena kelimat menyediakan prosedur satu langkah, hanya mengingat konsep.
Pernyataan dua puluh dua, dicotyledoneae (tumbuhan dikotil) memiliki beberapa ciri, yaitu: Keping biji berbelah dua, berkas vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral terbuka (antara xilem dengan floem terdapat kambium) dan tersusun melingkar dengan kedudukan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luarnya, batang dan akar memiliki kambium sehingga terjadi pertumbuhan sekunder dan dapat tumbuh membesar, batang bercabang-cabang dengan ruas batang yang tidak jelas, berakar tunggang yang bercabang-cabang, tidak memiliki pelindung ujung akar (koleoriza) dan pelindung ujung batang (koleoptil), berdaun tunggal atau majemuk, bagian bunga (kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari) berjumlah 4 atau 5, atau kelipatannya. (halaman: 290). Pernyataan ini dikatakan high karena kalimat dari analisis data menjelaskan dengan lengkap.
Pernyataan ke dua puluh tiga, monokotyledoneae (tumbuhan monokotil) memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut: keping biji tunggal atau satu, berkas vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral tertutup (antara xilem dengan floem tidak terdapat kambium) dan tersusun melingkar dengan kedudukan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luarnya. Letak xilem dan floem tersebar atau tidak teratur, pada umumnya batang dan akar tidak memiliki kambium sehingga tidak terjadi pertumbuhan sekunder dan tidak tumbuh besar, pada umumnya batang tidak bercabang, berakar serabut, ujung batang dilindungi oleh koleoriza dan ujung batang dilindungi oleh koleoptil, pada umumnya berdaun tunggal, bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatan tiga. (halaman: 292). Pernyataan dikatakan high karena kalimat dari analisis data menjelaskan dengan lengkap.
Pernyataan ke dua puluh empat, zingiberaceae merupakan kelompok jahe- jahean. Zingiberaceae berbentuk semak basah menahun, memilki batang tegak dengan daun berpelepah yang memeluk batang. Contohnya Zingiber officinale (jahe) dan Alpinia galanga (lengkuas) (halaman: 294) dikatakan low karena kelimat menyediakan prosedur satu langkah, hanya mengingat konsep.
Hasil analisis dari buku Y dalam menjelaskan fenomena secara ilmiah pada indikator pertama adalah menggingat dan menerapkan pengetahuan sains yang tepat.
Pernyataan pertama, pernahkah anda mengamati tumbuhan kecil menyerupai beludru
berwarna hijau yang biasanya tumbuh di tempat-tempat lembap, seperti di dinding sumur atau dinding bangunan tua? (halaman: 175), pernyataan tersebut dikatakan apabila kalimat menyediakan prosedur satu langkah saja dalam menanyakan pertanyaan untik memberikan pemahaman kepada siswa dalam metode mengingat.
Pernyataan ke dua, tumbuhan lumut biasa disebut Bryophyta. Kata bryophyta berasal dari bahasa Yunani, yaitu bryos = lumut dan Phyta = tumbuhan.
Lumut merupakan tumbuhan kecil yang umumnya berukuran kurang dari 20 cm.
Lumut dianggap merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan air dan tumbuhan darat (halaman: 175), dikatakan medium karena apabila kalimat menggunakan dan menerapkan pengetahuan konseptual untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena.
Pernyataan ke tiga, dalam kelompok tumbuhan lumut (Bryophyta), lumut daun merupakan kelompok terbesar dan paling bervariasi. Struktur tubuh lumut daun sudah terdiri dari organ-organ yang menyerupai akar, batang dan daun. Organ yang menyerupai akar disebut rizoid (halaman: 176), dikatakan medium karena apabila kalimat menggunakan dan menerapkan pengetahuan konseptual untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena.
Pernyataan ke empat, lumut hati merupakan tumbuhan kecil dengan tinggi tidak lebih dari 1,5 cm dari permukaan tanah. Disebut lumut hati juga karena tubuhnya berupa lembaran terlihat seperti lobus hati manusia (halaman: 177), Apabila kalimat menggunakan dan menerapkan pengetahuan konseptual untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena.
Pernyataan ke lima, reproduksi lumut hati dapat berlangsung secara aseksual dan seksual. Reproduksinya dilakukan dengan cara persatuan gamet jantan dan betina, sedangkan secara aseksual dengan cara fragmentasi serta dengan cara pembentukan tunas didalam mangkuk tunas (gemma cup). Selain di dalam gemma cup, tunas dapat tumbuh pada ujung tubuhnya (halaman: 177), dikatakan High apabila kalimat adanya analisis data yang komplek atau lengkap, mensintesis atau mengevaluasi bukti, membenarkan, alasan yang diberikan berbagai sumber, mengembangkan rencana atau urutan langkah-langkah untuk mendekati masalah.
Pernyataan ke enam, lumut ini disebut lumut tanduk karena memiliki generasi sporofit yang menyerupai tanduk dengan panjang 0,5-12 cm. Generasi sporofit
tersebut tumbuh pada gemetofitnya. Gametofit tanduk mirip dengan lumut hati, yaitu berupa talus berbentuk lembaran berwarna hijau dengan lebar 1-2 cm. Seperti lumut lainnya, lumut daun tertanam pada substrat melalui rizoid tipis (halaman: 177), dikatakan high apabila kalimat adanya analisis data yang komplek atau lengkap, mensintesis atau mengevaluasi bukti, membenarkan, alasan yang diberikan berbagai sumber.
Pernyataan ke tujuh, nama lain Psilophyta adalah paku purba. Disebut demikian karena sebagian besar anggotanya sudah punah. Psilophyta disebut juga paku telanjang dengan alasan struktur tubuhnya paling sederhana karena memiliki daun (halaman: 181), dikatakan low pabila kalimat menyediakan prosedur satu langkah pada pernyataan ini hanya mengingat fakta.
Pernyataan ke delapan, contoh paku ekor kuda adalah Equestum. Paku ini memiliki batang yang tumbuh tegak, berongga, bercabang serta beruas-ruas. Batang tersebut bersambung dengan akar rimpang yang menjalar di dalam tanah. Tiap ujung batang/cabang dapat menghasilkan strobilus yang berisi 5-10 sporangium (halaman:
181), dikatkan medium apabila kalimat menggunakan dan menerapkan pengetahuan konseptual untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena yang melibatkan dua.
Pernyataan ke sembilan, paku ini disebut paku kawat karena memiliki batang yang panjang seperti kawat. Batang dan akarnya membentuk percabangan menggarpu. Daun-daunnya berukuran kecil, berbentuk rambut atau jarum dan tersusun rapat menurut garis spiral. Sporangiumnya terdapat didalam strobilus dan menghasilkan isospora. Oleh karena itu, paku kawat termasuk homospora. Contoh paku kawat adalah Lycopodium, Usietes, dan Selaginella.(halaman: 182), dikatakan high apabila kalimat adanya analisis data yang komplek atau lengkap, mensintesis atau mengevaluasi bukti, membenarkan, alasan yang diberikan berbagai sumber.
Pernyataan ke sepuluh, pteridophyta merupakan kelompok paku yang paling maju dan disebut juga paku sejati. Semua anggota paku sejati memiliki daun yang besar (makrofil), bertangkai, dan memiliki banyak tulang daun. Daun yang muda menggulung pada ujungnya. Di bagian bawah daun terdapat kumpulan sporangium atau sori (halaman: 182), dikatakan high apabila kalimat adanya analisis data yang komplek atau lengkap.
Indikator kedua yaitu mencari, menggunakan, menghasilkan model dan penjelasan pemahaman. Pernyataan pertama yaitu tubuh lumut daun yang sering kita lihat merupakan struktur gametofitnya. Struktur sporofitnya berupa batang yang menempel pada gametofit dengan sebuah sporangium pada ujung batang (halaman:
176), dikatakan low apabila kalimat menyediakan prosedur satu langkah mengingat fakta fase pada tumbuhan lumut.
Pernyataan ke dua, (Eksplorasi) Buatlah bagan metagenesis pada tumbuhan Gymnospermae. Bandingkan bagan metagenesis yang anda buat dengan bagan yang ada pada buku-buku literatur yang dipercaya. Lakukan hal sama untuk bagan metagenesis tumbuhan Angiospermae (halaman: 191), dikatakan high adanya pertanyaan analisis data yang komplek atau lengkap, mengevaluasi bukti, rencana atau urutan langkah-langkah untuk mendekati masalah.
Indikator ke tiga dari kompetensi pertama yaitu, membuat dan membenarkan prediksi yang tepat. Peryataan pertama, lumut daun dapat dijumpai di seluruh dunia, terutama di daerah tropis dan lembap. Lumut tersebut dapat tumbuh di antara rumput-rumput, di atas batu-batu cadas pada batang dan cabang pohon, di rawa- rawa, di kolan atau danau, tetapi jarang di dalam air (halaman: 177), dikatakan medium karena kalimat menggunakan dan menerapkan pengetahuan konseptual untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena.
Pernyataan ke dua, lumut tanduk memiliki hanya sekitar 100 spesies yang terdapat di seluruh dunia, terutama di hutan hujan tropis. Tempat hidupnya adalah di tanah lembap yang ternaungi serta tepi danau dan sungai. (halaman: 177), dikatakan medium karena kalimat menggunakan dan menerapkan pengetahuan konseptual untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena.
Pernyataan ke tiga, tumbuhan paku termasuk tumbuhan tertua di dunia karena ditemukan sebagai fosil dalam batu berusia 420 jita tahun. Fosil tumbuhan paku dari zaman Karbon, sekitar 360-268 juta tahun lalu, merupakan penyusun sebagian nesar batu bara (halaman: 179), dikatakan medium karena kalimat menggunakan dan menerapkan pengetahuan konseptual untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena.
Indikator ke empat yaitu, menjelaskan hipotesis dengan jelas. Pernyataan pertama, lumut tidak memiliki akar, batang, dan daun yang sesungguhnya. Namun,
lumut memiliki organ-organ yang menyerupai akar, batang dan daun pada tumbuhan darat sejati. (halaman: 175), dikatakan low karena apabila kalimat menyediakan prosedur satu langkah, misalnya mengingat fakta.
Pernyataan ke dua, yaitu saat ini ada sekitar 10.000 jenis tumbuhan paku yang hidup di bermacam-macam habitat, dari lereng pegunungan hingga daerah berhutan, dari permukaan dinding dan batu hingga rawa-rawa, juga tepi selokan serta tepi sungai. Tumbuhan paku juga ada yang hidup sebagai epifit pada tanaman lain, misalnya paku tanduk rusa (Platycerium coronarium) dan paku sarang burung (Asplenium sp.) (halaman: 179), pernyataan ini dikatakan medium karena kalimat menggunakan dan menerapkan pengetahuan konseptual untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena, melibatkan dua langkah prosedur yang tepat.
Indikator ke lima dalam menjelaskan potensi implikasi dari pengetahuan sains unuk masyarakat, hanya mendapatkan 1 pernyataan yaitu, fungsi utama tumbuhan dalam ekosistem adalah menjaga keseimbangan ekosistem itu sendiri.
(halaman: 194), pernyataan ini dikatakan low apabila kalimat menyediakan prosedur satu langkah dalam menjelaskan istilah.
Indikator pertama pada buku X, kompetensi dalam menjelaskan fenomena secara ilmiah pada indikator menggingat dan menerapkan pengetahuan ilmiah yang tepat. Pernyataan pertama, pernahkah anda melihat warna hijau pada tembok-tembok yang umumnya kondisi lingkungan di sana lembap? Jika anda pernah melihatnya artinya anda sudah melihat tumbuhan lumut (halaman: 172), di katakan low karena kalimat menyediakan prosedur satu langkah, yang mengarah untuk mengingat fakta.
Pernyataan ke dua, lumut belum mempunyai jaringan pembuluh (xilem dan floem). Karena tidak mempunyai jaringan pembuluh, lumut termasuk kelompok tumbuhan tidak berpembuluh. Lumut sudah mempunyai batang dan daun, meskipun batang dan daunnya masih sangat sederhana, dikatakan medium karena kalimat menggunakan dan menerapkan pengetahuan konseptual untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena, melibatkan dua langkah prosedur yang tepat.
Pernyataan ke tiga, ciri-ciri Sphagnum antara lain, sebagai berikut: tubuhnya berbentuk kormus, memiliki batang, daun dan rizoid yang multiseluler, arah tubuhnya tegak, daunnya tidak mempunyai tulang daun, dan sporofit jumlahnya lebih dari satu, tubuh ujung batangnya dengan sporangium berbentuk bulat (halaman:
174), dikatakan high karena kalimat terdapat analisis data yang komplek atau lengkap, mensintesis atau mengevaluasi bukti, membenarkan, alasan yang diberikan berbagai sumber.
Pernyataan ke empat, ciri khas lumut hati adalah tubuhnya yang berbentuk lembaran (talus), rizoidnya tidak bercabang yang terletak dibawah ditangkai atau lembarannya. Letak anteridium dan arkegonium terpisah. Pada umumnya lumut hati mudah ditemukan ditebing-tebing yang basah. Contoh spesies yang termasuk lumut ini antara lain Metzgeria furcata dan Marchantia poly morpha (halaman: 174), dikatakan high karena kalimat adanya analisis data yang komplek atau lengkap, mensintesis atau mengevaluasi bukti, membenarkan, alasan yang diberikan berbagai sumber.
Pernyataan ke lima, lumut daun merupakan kelompok lumut yang paling dikenal karena lumut daun banyak dijumpai di atas tanah gundul, di antara rerumputan, di atas batu cadas, pada batang pohon, serta rawa-rawa. Salah satu spesies yang termasuk lumut daun adalah Sphagnum (halaman: 174), dikatkan medium karena kalimat menggunakan dan menerapkan pengetahuan konseptual untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena, melibatkan dua langkah prosedur yang tepat.
Pernyataan ke enam, pernahkah anda jalan-jalan kegunung atau bukit?
Pernahkah anda meluhat tumbuhan yang bagian ujungnya daunnya menggulung?
Jika anda sudah pernah melihatnya, anda sudah melihat tumbuhan paku, dikatakan medium karena kalimat pertanyaan menggunakan dan menerapkan pengetahuan konseptual untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena, melibatkan dua langkah prosedur yang tepat.
Pernyataan ke tujuh, tumbuhan paku sama halnya dengan tumbuhan lumut merupakan kelompok tumbuhan tingkat rendah dan berkembang biak dengan spora.
Meskipun mempunyai kesamaan dengan tumbuhan lumut, akan tetapi tumbuhan paku mempunyai beberapa perbedaan dengan tumbuhan lumut, yaitu tumbuhan paku sudah memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem) dan sudah termasuk tumbuhan kormus. Tumbuhan kormus adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daunnya (halaman: 177), dikatakan medium karena kalimat
menggunakan dan menerapkan pengetahuan konseptual untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena, melibatkan dua langkah prosedur yang tepat.
Pernyataan ke delapan, ciri-ciri tumbuhan paku termasuk kedalam kelas ini (kelas Psilotinae) adalah sebagai berikut yaitu, merupakan paku primitif, belum memiliki daun, sporangium dibentuk di ketiak buku, sebagian besar anggotanya sudah punah, contoh: Psilotum sp. (halaman: 179). Pernyataan tentang ciri-ciri tumbuhan paku di katakan high karena buku menyebutkan ciri-cirinya dengan lengkap.
Pernyataan ke sembilan, ciri-ciri tumbuhan paku yang termasuk kelompok kelas ini (kelas Lycopodiinae) adalah sebagai berikut, yaitu daunnya berbentuk seperti rambut atau sisik, duduk daun tersebar, batangnya seperti kawat, sporangium tersusun dalam strobilus, dibentuk diujung cabang, contoh: Lycopodium sp. dan Selaginella sp (halaman: 180). Pernyataan tentang ciri-ciri tumbuhan paku di katakan high karena buku menyebutkan ciri-cirinya dengan lengkap.
Pernyataan ke sepuluh, ciri-ciri tumbuhan paku yang termasuk kelompok kelas ini (kelas Equistiinae) adalah sebagai berikut, yaitu daunnya berbentuk seperti sisik dan transparan. Duduk daun berkarang, batang berongga dan berbuku-buku atau beruas-ruas, sporangium tersusun dalam strobilus, membentuk seperti ekor kuda, sporanya memiliki eleter sebanyak empat buah, contoh: Equesetum debile (halaman:
180). Pernyataan tentang ciri-ciri tumbuhan paku di katakan high karena buku menyebutkan ciri-cirinya dengan lengkap.
Pernyataan ke sebelas, ciri-ciri tumbuhan paku yang termasuk kelompok kelas ini (kelas Equistiinae) adalah sebagai berikut yaitu, daun berukuran besar, tulang daun menyirip, daun mudanya menggulung, sorus dibentuk di bawah permukaan daun, kelas Filicinae hidup didarat membentuk sporangium dalam sorus, sedangkan yang hidup di air membentuk sporangium dalam sporokarpium. Contoh:
Dryopteris filix-mas (halaman: 180). Pernyataan tentang ciri-ciri tumbuhan paku yang termasuk kelompok kelas ini (kelas Equistiinae) di katakan high karena buku menyebutkan ciri-cirinya dengan lengkap.
Pernyataan ke dua belas, ciri-ciri tumbuhan biji antara lain sebagai berikut yaitu, mempunyai ciri khas, yaitu berupa organ biji. Biji digunakan sebagai alat perkembangbiakan, merupakan tumbuhan kormus sejati karena tubuhnya sudah
dapat dibedakan antara batang, akar, dan daun. Selain itu, memiliki organ pelengkap lainnya berupa bunga, buah, dan biji, memiliki berkas pembuluh angkut (xilem dan floem). Pembuluh angkutnya berupa pembuluh-pembuluh halus yang memanjang dari akar, melalui batang dan menuju daun dan semua anggotanya berkembang biak secara vegetatif (aseksual) dan secara generatif (seksual) (halaman: 184). Pernyataan tentang ciri-ciri tumbuhan berbiji di katakan high karena buku menyebutkan ciri- cirinya dengan lengkap.
Pernyataan ke tiga belas Ciri-ciri umum tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) adalah sebagai berikut yaitu, sistem perakarannya berupa akar tunggang. Batas antara ujung akar dan kaliptra tidak jelas, batangnya bercabang- cabang. Umumnya batang memiliki saluran resin, akar dan batang mempunyai kambium sehingga dapat tumbuh membesar, bentuk daun bermacam-macam, kaku dan mengandung berkas pengangkut, bunga sesungguhnya tidak ada, bakal biji terdapat pada daun buah, mengalami siklus hidup (halaman: 184). Pernyataan tentang ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka di katakan high karena buku menyebutkan ciri-cirinya dengan lengkap.
Pernyataan ke empat belas, angiospermae adalah kelompok tumbuhan yang bijinya terbungkus atau dilindungi oleh daun buah. Ciri-ciri tumbuhan yang termasuk kedalam kelompok tumbuhan angiospermae adalah sebagai berikut yaitu, merupakan kelompok tumbuhan dengan tingkat perkembangan yang tinggi, sudah memunyai bunga yang sesungguhnya, bentuk dan susunan bunganya bermacam-macam tetapi memiliki bagian-bagian dasar yang sama, yaitu mahkota bunga, kelopak bunga, putik dan benang sari, putik terdiri atas tangkai putik, kepala putik dan bakal buah yang berisi bakal biji, terjadi pembuahan ganda, dan waktu yang digunakan antara penyerbukan dan pembuahan (fertilisasi) relatif singkat (halaman: 187-188).
Pernyataan tentang ciri-ciri tumbuhan angiospermae di katakan high karena buku menyebutkan ciri-cirinya dengan lengkap.
Pernyataan ke lima belas, ciri-ciri tumbuhan yang termasuk kelas monokotil adalah sebagai berikut yaitu, biji mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga.
Pada waktu berkecambah, biji tidak terbelah, sistem perakaran serabut, batang tidak bercabang-cabang, daun tunggal berupih, duduk daun berseling atau roset, dan tulang daunnya sejajar atau melengkung, dan bagian-bagian bunga berjumlah tiga atau
kelipatannya (halaman: 188). Pernyataan tentang ciri-ciri tumbuhan yang termasuk kelas monokotil di katakan high karena buku menyebutkan ciri-cirinya dengan lengkap.
Pernyataan ke enam belas, ciri-ciri tumbuhan yang termasuk kelas dikotil adalah sebagai berikut yaitu, biji mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga, sistem perakaran tunggang, batang bercabang-cabang, daun tunggalatau majemuk umumnya disertai daun penumpu, dan jarang mempunyai upih, bagian-bagian bunga berjumlah dua, empat atau lima, batang dan akar mempunyai kambium sehingga terjadi pertumbuhan sekunder (dapat tumbuh membesar), dan letak berkas pembuluh melingkar. Pernyataan tentang ciri-ciri tumbuhan yang termasuk kelas dikotil di katakan high karena buku menyebutkan ciri-cirinya dengan lengkap.
Indikator ke dua dari kompetensi menjelaskan fenomena secara ilmiah yaitu, mengidentifikasi, menggunakan, dan menghasilkan model yang jelas, terdapat empat pernyataan. Keempat pernyataan dikatakan high karena model yang gunakan adanya analisis data yang komplek atau lengkap, mensintesis atau mengevaluasi bukti, membenarkan, alasan yang diberikan berbagai sumber, mengembangkan rencana atau urutan langkah-langkah untuk mendekati masalah.
Pernyataan pertama, Itlink (untuk mengetahui tentang metagenesis tumbuhan
paku, anda dapat melihatnya di web berikut :
http://www.youtube.com/watch?v=8vgjWqAlpuU, halaman 170). Pernyataan ke dua
Itlink (untuk mengetahui tentang metagenesis tumbuhan lumut, anda dapat melihatnya di web berikut http://www.youtube.com/watch?v=C3QJegayxRM, halaman 170). Pernyataan ke tiga, Itlink (untuk mengetahui tentang struktur Spermatophyta, anda dapat melihatnya di web berikut http://www.youtube.com/watch?v=C3QJegayxRM, halaman 184) dan pernyataan ke
empat, untuk mengetahui tentang perkembangbiakan Gymnospermae, anda dapat melihatnya di web berikut: http://www.youtube.comwacth?v=02ZN_C-6Q58 (halaman: 195).
Indikator ketiga dari kompetensi menjelaskan fenomena secara ilmiah yaitu, membuat dan membenarkan prediksi yang tepat. Pernyataan pertama dari indikator yaitu, tumbuhan lumut mengalami siklus hidup yang dapat dibedakan dengan siklus hidup tumbuhan lainnya, karena siklus hidupnya didominasi oleh fase gametofitnya.
Pada fase ini dihasilkan gamet jantan (anteridium) dan gamet betina (arkegonium) (halaman: 172), dikatakan medium karena menggunakan dan menerapkan pengetahuan konseptual untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena, pilih prosedur yang tepat yang melibatkan dua langkah.
Pernyataan ke dua, info biologi Berbagai varietas suplir yang terkenal dan memiliki nilai jual tinggi adalah Adiantum capillusveneris, A. radianum. A. tenerum, A. perwianum, A. cultratum, A. splenders, dan A. chi na (halaman: 182), dikatakan medium karena menggunakan dan menerapkan pengetahuan konseptual untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena, pilih prosedur yang tepat yang melibatkan dua langkah.
Pernyataan ke tiga, pakis haji sering ditanam di halaman rumah atau halaman gedung-gedung karena berfungsi sebagai tanaman hias. Akar tumbuhan ini bersimbiosis dengan alga biru (Anabaena), sehingga dapat mengikat nitrogen bebas dari udara (halaman: 186). Manfaat dari tanaman ini lengkap melibatkan unsur sainsnya maka katakan high karena kalimat adanya analisis data yang komplek atau lengkap, mengevaluasi bukti, membenarkan, alasan yang diberikan berbagai sumber.
Pernyataan ke empat, Ginkgo biloba mempunyai beberapa manfaat, yaitu daunnya dapat digunakan untuk obat asma dan mengatur tekanan darah, sedangkan buahnya dapat digunakan sebagai suplemen (bahan tambahan makanan) yang berfungsi untuk menjernihkan otak (halaman: 186). Manfaat dari tanaman ini lengkap melibatkan unsur sainsnya maka katakan high karena kalimat adanya analisis data yang komplek atau lengkap, mengevaluasi bukti, membenarkan, alasan yang diberikan berbagai sumber.
Pernyataan ke lima, Coniferae mempunyai beberapa peranan, yaitu sebagai sumber bahan kertas, sumber kayu lunak, sebagai bahan bangunan, dan sebagai bahan plastik, pernis, terpetin, dan tinta cetak (halaman: 187). Manfaat dari tanaman ini lengkap melibatkan unsur sainsnya maka katakan high karena kalimat adanya analisis data yang komplek atau lengkap, mengevaluasi bukti, membenarkan, alasan yang diberikan berbagai sumber.
Pernyataan ke enam, beberapa peranan tumbuhan melinjo, yaitu buah dan daun muda digunakan sebagai sayuran, bijinya dapat dibuat emping, dan serabut kulitnya dapat digunakan untuk membuat jala. Peranan tumbuhan melinjo tidak
melibatkan unsur sains maka di katakan medium karena menggunakan dan menerapkan pengetahuan konseptual untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena.
2. Hasil Tingkat Literasi Sains Pada Buku Teks Biologi Dalam Mengevaluasi dan Merancang Keterangan Ilmiah Pada Buku Terbitan X, Y, dan Z
Literasi sains penting untuk dikuasai peserta didik dalam dunia pendidikan dengan cara memahami lingkungan disekitarnya. Menurut Rustaman (2011: 3), tujuan dari pendidikan sains adalah meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan peserta didik untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dalam berbagai situasi.
Dalam meneliti buku penulis mengaharapkan penelitiannya sesuai yang diharapkan, dapat menciptakan bahan ajar yang sesuai dengan iterasi sains yang berguna untuk peserta didik. Menurut Rustaman (2011: 3), dengan kompetensi itu, peserta didik akan mampu membangun dirinya untuk belajar lebih lanjut dan hidup di masyarakat yang dipengaruhi perkembangan sains dan teknologi.
Indikator ke dua dalam mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah pada buku X hanya 1 pernyataan pada nilai high diprosentasekan 6%, pada buku Y ada 9 pernyataan 1 pada nilai low, 2 pernyataan pada nilai medium dan 6 pernyataan pada nilai high, jumlah prosentasi pada buku Y yaitu 53%.
Sedangkan pada buku Z pada indikator ini ada 7 pernyataan bila diprosentasekan 41%, terdapat 1 pernyataan nilai low, 2 pernyataan pada nilai medium dan 4 pernyataan pada nilai high.
Hasil yang di dapat dari hasil analisis pada indikator mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah pada buku X adalah 36 pernyataan bila di prosentasikan yaitu 43%. Pada buku X pernyataan pada indikator ini jumlah pernyataannya sedikit daripada pada indikator dalam menjelaskan fenomena ilmiah dan mengartikan data dan bukti secara sains/ ilmiah.
Pada buku Y hasil yang di dapat dari hasil analisis pada indikator sains dalam menjelaskan fenomena ilmiah lebih sedikit jumlah kemunculan pernyataannya. Pada kompetensi ini jumlah pernyataan yang paling banyak adalah pada buku X yang banyak mengaplikasikan kegiatan atau praktikum siswa.
Indikator ke dua pada buku X dari kompetensi menjelaskan fenomena ilmiah, mencari, menggunakan, menghasilkan model penjelasan pemahaman tidak ada pernyatan yang sesuai dengan indikator ini.
Kompetensi ke dua dalam engevaluasi dan merancang keterangan ilmiah pada buku Y terdapat lima indikator. Indikator pertama mengidentifikasi pertanyaan yang diberikan dan dijelaskan pada penelitian ilmiah, yaitu ada 1 pernyataan yaitu, Observasi: amati gambar-gambar tumbuhan berikut ini (halaman: 184) dikatakan high karena adanya pertanyaan analisis data yang komplek atau lengkap, mensintesis atau mengevaluasi bukti, membenarkan, alasan yang diberikan berbagai sumber, mengembangkan rencana atau urutan langkah-langkah untuk mendekati masalah.
Indikator ke dua membedakan pertanyaan yang mungkin untuk menanyakan secara sains sama halnya dengan indikator pertama, pernyataan pada indikator ini terdapat 1 pernyataan Uji pemahaman : dari informasi yang telah anda peroleh, sebutkan persamaan serta perbedaan antara daur hidup tumbuhan lumut dan daur hidup tumbuhan paku (halaman: 191), pernyataan tersebut dikatakan low karena pertanyaan menyediakan prosedur satu langkah mengarah untuk mengingat fakta, istilah, prinsip atau konsep
Indikator ke tiga dari mengevaluasi dan merancang keterangan ilmiah yaitu, menggusulkan cara penjelasan dari pertanyaan yang diberikan secara sains.
Pernyataan pertama yaitu, uji pemahaman: selama ini kebanyakan orang masih menganggap lumut sebagai tumbuhan yang mengurangi nilai keindahan, bahkan dapat merusak suatu bangunan. Mengapa demikian? (halaman: 177), dikatakan low karena pertanyaan menyediakan prosedur satu langkah untuk mengingat konsep yang pada satu materi.
Pernyataan ke dua yaitu (bertanya) setelah mengamati gambar-gambar tumbuhan pada gambar 7.17, bertanyalah kepada guru anda tentang, apa itu tumbuhan spermatophyta, apa saja ciri-ciri tumbuhan spermatophyta, apa dasar pengelompokan tumbuhan spermatophyta dan bagaimana cara pengelompokannya (halaman: 184), dikatakan high karena adanya analisis data yang komplek atau lengkap pada pertanyaan, mengevaluasi bukti.
Pernyataan ke tiga, lakukan diskusi kelompok untuk membahas kaitan perubahan keanekaagaman tumbuhan suatu ekosistem terhadap keutuhan rantai dan
jaring-jaring makanan di dalamnya, dikatakan medium karena kalimat pertanyaan menggunakan dan menerapkan pengetahuan konseptual untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena yang melibatkan dua langkah.
Indikator ke empat yaitu, menevaluasi cara penjelasan dari pertanyaan yang diberikan secara ilmiah. pernyataan pertama, siapa diantara anda yang tidak mengenal suplir? Suplir adalah tanaman hias yang banyak ditanam di rumah, perkantoran, ataupun tempat-tempat lain. Hal itu disebabkan suplir memiliki daun yang indah. Daun-daun suplir itu tampak rimbun dan menjuntai sehingga menciptakan nuansa hijau yang menyejukkan. Suplir merupakan salah satu contoh anggota tumbuhan paku (halaman: 179), kalimat di katakan high karena adanya pertanyaan analisis data yang komplek atau lengkap, mensintesis atau mengevaluasi bukti.
Pernyataan ke tiga, (diskusi) diskusikanlah kaitan antara konsep keanekaragaman hayati dengan metode pengelompokan berdasarkan ciri-ciri morfologi dan metagenesis tumbuhan. Bagaimana cara mengelompokkan tumbuhan sangat beraneka ragam itu dengan dasar ciri-ciri morfologi dan metagenesisnya?
Amati hasil pengelompokkan tumbuhan lumut dan paku. Apa ciri khas dan dasar pengelompokannnya? Buatlah laporan tertulis tentang hasil pengamatan berbagai jenis tumbuhan (halaman: 184) di katakan high karena kalimat pertanyaan tersebut adanya menanyakan analisis data yang komplek atau lengkap, mensintesis atau mengevaluasi bukti.
Indikator ke lima dari Menjelaskan dan mengevaluasi cakupan cara-cara yang digunakan para ahli untuk memastikan keaslian data dan objektivitas dan penjesan secara umum. Pernyataan pertama dari indikator ini yaitu, tugas kelompok, bentuklah kelompok diskusi yang beranggotakan 3-4 orang siswa untuk mendiskusikan kaitan perubahan keanekaragaman tumbuhan lumut dan paku di suatu ekosistem terhadap keutuhan rantai dan jaring-jaring makanan di dalamnya. Buatlah analisis dampak perubahan keanekaragaman tumbuhan lumut dan paku dari sudut lingkungan alam, ekonomi, masyarakat, dan kesejahteraan masyarakat (halaman: 183), dikatakan high karena kalimat pertanyaan adanya analisis data yang komplek atau lengkap, mensintesis atau mengevaluasi bukti, membenarkan, alasan yang diberikan berbagai sumber.
Pernyataan ke dua dari indikator kelima yaitu, eksplorasi: ciri-ciri morfologi tumbuhan spermatophyta, bentuklah kelompok yang terdiri atas 3-4 orang siswa.
Bawalah beberapa jenis tumbuhan, misalnya tanaman kacang tanah, jagung, dan melinjo, lengkap dengan akar, batang, daun dan bijinya. Usahakan setiap anggota kelompok membawa jenis tumbuhan berbeda. Amatilah akar, batang, daun dan biji tanaman-tanaman tersebut. Amatilah pula alat-alat reproduksinya. Tulislah hasil pengamatan anda dalam bentuk tabel, kemudian buatlah kesimpulan mengenai morfologi tumbuhan Spermatophyta. Susunlah hasil pengamatan anda dalam bentuk laporan tertulis dan serahkan kepada guru anda. (halaman: 185), dikatakan high kalimat pertanyaan adanya analisis data yang omplek atau lengkap, mensintesis atau mengevaluasi bukti, membenarkan, alasan yang diberikan berbagai sumber.
3. Hasil Tingkat Literasi Sains Pada Buku Teks Biologi Dalam Mengartikan Data dan Bukti Secara Ilmiah Pada Buku Terbitan X, Y, dan Z
Hasil analisis yang didapat pada indikator mengartikan data dan bukti secara ilmiah pada buku X ada 3 pernyataan 1 pada nilai low, dan 2 pada nilai high bila diprosentasikan dari jumlah keseluran pernyataan yaitu 15%.
Pada buku Y jumlah pernyataannya yaitu 10 bila di prosentasekan 55%, 4 pernyataan pada nilai medium dan 6 pernyataan pada nilai high. Sedangkan buku Z terdapat 6 pernyataan diprosentasekan 30%, pada buku ini masing-masing nilai terdapat 2 pernyataan. Jadi, buku yang paling banyak pernyataannya yaitu buku Y dengan jumlah pernyataan yaitu, 10 pernyataan jika prosentasekan 55% buku ini mendapat peringkat High. Buku yang mendapatkan peringkat medium iatu pada buku Z dengan jumlah pernyataan yaitu, 6 jika prosentasekan adalah 30%. Dan buku yang mendapat peringkat low yaitu pada buku X dengan jumlah 3 pernyataan prosentase kemunculannya yaitu 15%.
Ketiga buku tingkat pernyataan terbanyak adalah pada indikator kompetensi menjelaskan fenomena secara ilmiah, akan tetapi yang paling banyak pernyataan pada indikator ini adalah pada buku X yang mengarahkan siswa pada pemahaman materi tanpa adanya kegiatan ilmiah atau praktikum yang mengarahkan siswa sebagai peneliti.