• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR. Assalamualaikum wr. Wb

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGANTAR. Assalamualaikum wr. Wb"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb

Untuk memperoleh keseragaman dalam penulisan, maka pedoman umum penulisan tesis sangat diperlukan. Dalam buku ini disajikan garis-garis besar penulisan tesis. Disamping itu juga diberikan tata cara penulisan dan beberapa contoh.

Dalam batas-batas tertentu, kebebasan tetap diberikan kepada setiap konsentrasi terutama yang memang merupakan kekhasan dalam konsentrasi terkait atau kepeminatan.

Palembang, 2017 Wassalam,

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Di dalam sistem pendidikan tinggi dikenal tiga kategori karya ilmiah yaitu skripsi, tesis dan disertasi yang masing – masing berkaitan dengan program pendidikan jenjang sarjana, magister dan doktor.

Program Studi Pascasarjana Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada Palembang mensyaratkan tesis sebagai karya ilmiah bagi peserta program. Dalam bab ini dijelaskan pegertian dan bobot tesis yang berlaku Program Studi Pascasarjana Kesehatan Masyarakat dan peranan pembimbing.

1.1 Pengertian Tesis

Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis peserta program pada akhir studinya pada Program Studi Pascasarjana Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada Palembang sebagai salah satu syarat guna mencapai gelar Magister Kesehatan (M.Kes). Karya ilmiah tersebut menunjukan kemampuan peserta dalam segi metodologi mapun substansi kesehatan masyarakat, dalam memahami suatu fenomena kesehatan atau dalam upaya mengatasi suatu masalah kesehatan.

Penguasaan tentang substansi dan metodologi penelitian diharapkan mengakomodasi berbagai jenis rancangan penelitian baik kuantitatif maupun kualitatif, deskriptif maupun analitik. Untuk beberapa kekhususan karya ilmiah ini menunjukan kemampuan mahasiswa dalam penelitian dasar atau terapan baik di laboratorium ataupun di lingkungan masyarakat. Bila tesis tersebut mengajukan gagasan untuk mengatasi suatu masalah kesehatan diharapkan dapat mengakomodasi substansi dan kemampuan penalaran yang sistematis dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah serta memilih, menyusun dan menjelaskan langkah-langkah dan model pemecahan masalah.

Program Studi Pascasarjana Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada Palembang saat ini lebih memperluas pengertian tesis ini yaitu didalam suatu tesisi tidak selalu harus ada hipotesis.

(3)

1.2 Bobot Tesis

Bobot tesis dihitung berdasarkan nilai kredit semester yang setara dengan 6 SKS atau kira-kira bobot kerja selama 3 bulan (72 hari), 6 – 8 jam sehari, baik dilapangan, di laboratorium maupun di perpustakaan.

Bobot 6 SKS terbagi menjadi 3 kategori, yaitu :

a. 1 SKS untuk beban kerja sampai dengan dilakukannya seminar proposal b. 2 SKS untuk beban kerja sampai dengan dilakukannya seminar hasil c. 3 SKS untuk beban kerja sampai dengan dilakukannya ujian tesis

1.3 Pembimbing

Setiap mahasiswa akan dibimbing oleh satu orang pembimbing yang merupakan staf pengajar yang berasal dari kekhususan yang sama dengan keahlian sesuai substansi yang diajukan oleh mahasiswa diketahui oleh program studi dan ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Ketua STIK Bina Husada Palembang.

1.3.1 Proses Penunjukan Pembimbing

Proses penunjukan Pembimbing dimulai dengan pengiriman daftar peserta kepada ketua peminatan. Selanjutnya ketua peminatan menetapkan nama staf pengajar dan mahasiswa dari peminatannya, sebagai pembimbing dan yang dibimbing. Penunjukan ini akan dikukuhkan dengan Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Ketua STIK Bina Husada Palembang.

1.3.2 Tugas Pembimbing

Secara umum tugas pembimbing dalam penulisan karya ilmiah adalah mengarahkan peserta dalam mempersiapkan proposal, menentukan waktu untuk melakukan seminar proposal, seminar hasil dan ujian tesis. Secara rinci tugas pembimbing meliputi hal-hal sebagai berikut :

1.3.2.1 Tugas Umum

1. Membuat kontrak bimbingan dengan mahasiswa.

2. Pemeriksaan perbaikan bimbingan dilaksanakan dalam waktu maksimum tujuh hari untuk setiap satu periode pemeriksaan bagi setiap konsep tesis.

3. Memberi informasi tentang literatur wajib dan literatur yang dianjurkan dalam penyusunan tesis.

(4)

4. Memberikan peringatan baik lisan maupun tertulis kepada mahasiswa yang melalaikan tugas dan/atau yang belum menyelesaikan tesis.

5. Merekomendasikan mahasiswa bimbingannya dalam pelaksanaan seminar proposal, ujian hasil dan ujian penelitian/tesis.

6. Melakukan penilaian pada waktu pelaksanaan seminar proposal tesis mahasiswa dibawah bimbingannya.

7. Melakukan penilaian pada waktu pelaksanaan ujian hasil penelitian tesis mahasiswa dibawah bimbingannya.

8. Memberikan pengarahan kepada mahasiswa bimbingannya mengenai sesuatu yang berhubungan dengan perbaikan-perbaikan tesis mahasiswa yang bersangkutan.

1.3.3.2 Tugas Khusus

1. Memberi arahan / bimbingan terutama :

- Substansi penelitian yang relevan dengan tujuan kajian tesis dan pemilihan masalah penelitian.

- Teknik penulisan termasuk format STIK Bina Husada.

- Metodologi penelitian yang relevan dengan tujuan kajian tesis. - Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Mengarahkan jalannya seminar proposal, seminar hasil, dan ujian tesis (moderator).

1.3.3 Pengantian Pembimbing

Pergantian pembimbing dimungkinkan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut : 1. Bila pembimbing pergi meninggalkan tempat tugas selama 1 bulan, sehingga

selama waktu tersebut proses pembimbingan tidak dapat dilaksanakan. 2. Bila dalam waktu 6 (enam) minggu penyelesaian tesis tidak berjalan efektif. 3. Bila dalam waktu 5 (lima) bulan, tesis belum selesai.

(5)

Permintaan pergantian pembimbing diajukan oleh mahasiswa dan diketahui oleh pembimbing yang bersangkutan. Kemudian mendapat persetujuan Ketua Program Studi Pascasarjana Kesehatan Masyarakat

Berdasarkan permohonan tersebut akan dibuat surat ke ketua peminatan yang bersangkutan untuk diminta pengganti.

1.4. Ketentuan Umum.

1.4.1 Persyaratan untuk pengajuan topik tesis. 1. Persyaratan akademik :

 Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 80 % dari total SKS sesuai dengan peminatan yang ditentukan untuk menyelesaikan program pascasarjana.

 Telah lulus mata kuliah prasyarat untuk tesis.  Mata kuliah peminatan

 Metodologi Penelitian dan statistik minimal B.

 Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) semester terakhir minimum 3,00 dengan maksimal nilai C sebanyak 6 SKS (2 mata kuliah) dan tidak ada nilai E.

1. Persyaratan Administrasi.

 Melampirkan KRS terakhir yang berisi mata kuliah tesis.

 Melampirkan proposal penelitian yang telah disetujui pembimbing akademik.  Melampirkan fotocopy KTM yang berlaku.

 Melunasi SPP dan SKS semester berjalan.

1.4.2. Waktu dan Tugas Mahasiswa 1.4.2.1 Waktu Penyelesaian Tesis.

 Tesis harus sudah selesai dalam satu semester dan selambat-lambatnya delapan bulan setelah topik tesis disetujui Ketua peminatan.

 Bila dalam waktu 4 (empat) bulan penyelesaian tesis belum mencapai 50% (konsep tesis belum masuk ke pembimbing), maka pihak ketua program studi memberi peringatan kepada mahasiswa penyusun tesis, setelah mendapat laporan dari dosen pembimbing.

(6)

 Bila dalam waktu 1 semester bulan penyelesaian tesis belum mencapai 100% (belum mencapai ujian tesis), maka mahasiswa wajib membayar pendidikan sebesar 100% dan kepadanya wajib diberi peringatan terakhir oleh program studi dan masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tesis selama dua bulan.

 Bila dalam waktu perpanjangan dua bulan penyelesaian tesis tidak dapat dilaksanakan, mahasiswa diharuskan untuk mengubah topik tesis dan mengulangi prosedur dari awal.

 Tesis yang belum selesai dalam semester berjalan dan dilanjutkan pada semester berikut, maka mahasiswa yang bersangkutan harus mendaftar ulang/registrasi pada semester berikut.

1.4.2.2 Hak dan Kewajiban Mahasiswa.

 Mendapat dosen pembimbing dan penguji untuk penyusunan dan ujian tesis.  Menghubungi dosen pembimbing secara teratur sesuai dengan jadwal yang

diberikan oleh dosen pembimbing untuk mendapatkan bimbingan.  Mematuhi saran-saran perbaikan dari pembimbing.

 Mengkomunikasikan secara baik berbagai perubahan dalam tesis kepada pembimbing.

(7)

BAB II

TATA CARA PENYUSUNAN TESIS

Penyusunan tesis akan berjalan dengan baik bila terjalin kerjasama yang harmonis antara pembimbing dan mahasiswa. Agar keharmonisan tersebut terlaksana maka disusun tatacara seperti dibawah ini.

2.1 Mekanisme Bimbingan

Buku bimbingan tesis adalah alat komunikasi antara peserta dan pembimbing disamping sebagai alat monitoring bagi Manajemen Program Studi Pasacasarjana Kesehatan Masyarakat dalam memantau kemajuan proses penulisan karya ilmiah akhir peserta program. Diharapkan pada akhir semester 3 setiap mahasiswa telah bertemu dan melaksanakan bimbingan dengan pembimbing minimal 4 kali, sebelum proposal diseminarkan. Proposal akan dan harus diuji oleh pembimbing dan penguji serta akan disanggah oleh dua orang mahasiswa peminatan lainya. Bobot kerja sejak peserta mengembangkan proposal sampai dengan seminar proposal adalah 1 SKS.

Selanjutnya pada semester 4 proses bimbingan harus lebih intensif, pada saat mana proposal sudah dilaksanakan. Untuk karya tulis berupa penelitian maka pada semester 4 ini pengumpulan data, analisis data serta penulisan hasil sudah dilakukan. Hasil analisis akan disajikan didalam satu seminar, yaitu seminar hasil yang diuji oleh pembimbing dan 2 penguji lainya serta disanggah oleh dua orang mahasiswa dari peminatan lainnya dengan bobot nilai sebesar 2 SKS. Masukan dalam seminar tersebut akan melengkapi hasil analisis tesis.

Bila sampai akhir semester 4 mahasiswa belum melaksanakan seminar proposal, maka akan dilakukan evaluasi terhadap peserta program dan proses bimbingan yang telah terjadi.

2.2 Seminar Selama Penyusunan Tesis

Selama penulisan tesis dilakukan seminar minimal 2 (dua) kali, yaitu seminar proposal dan seminar hasil. Seminar bersifat terbuka bagi setiap staf pengajar maupun mahasiswa pascasarjana yang berminat. Seminar dihadiri oleh pembimbing utama yang bertindak sebagai moderator, dan 2 penguji serta 2 mahasiswa sebagai penyanggah.

(8)

2.2.1 Seminar Proposal

Seminar proposal dapat dilaksanakan secepat-cepatnya pada akhir semester II dan sebelum akhir semester III, dengan syarat :

a. Setelah peserta menyelesaikan sekurang-kurangnya 70% mata kuliah metodologi penelitian,

b. Sekurang-kurangnya telah pernah menjadi menghadiri 3 (tiga) kali dalam seminar proposal/hasil yang dibuktikan dengan menyerahkan formulir bukti menghadiri seminar,

c. Sekurang-kurangnya telah pernah menjadi penyanggah 2 (dua) kali dalam seminar proposal/hasil yang dibuktikan dengan menyerahkan formulir bukti menjadi penyanggah, kecuali untuk 5 (lima) orang pertama yang melakukan proposal (untuk satu angkatan),

d. Dihadiri pembimbing, apabila pembimbing tidak dapat hadir maka seminar proposal tidak dapat berjalan/batal.

Hasil masukan pada waktu seminar dicatat dan digunakan untuk menyempurnahkan proposal sehingga layak untuk dilaksanakan. Setelah pembimbing menyatakan proposal layak dilaksanakan di lapangan barulah pelaksanaan dilakukan.

2.2.2 Seminar Hasil

Setelah pengumpulan data atau model/prototipe dilaksanakan, maka hasilnya akan disajikan dalam seminar. Jarak waktu antara seminar proposal dan seminar hasil sekurang-kurangnya 6 (enam) minggu. Sebagaimana seminar proposal, semianr hasil juga terbuka bagi staf pengajar dan mahasiswa yang berminat.

Seminar hasil dapat dilaksanakan secepat-cepatnya pada minggu kedua semester IV dan sebaiknya telah dilaksanakan sebelum akhir minggu ke sepuluh semester IV sehingga pada akhir semester IV mahasiswa sudah dapat melaksanakan ujian tesis. Adapun syarat seminar hasil :

a. Menyerahkan bukti kemajuan equal TOEFL (lecuali nilai telah mencapai 450)

b. Dihadiri pembimbing, apabila pembimbing tidak dapat hadir maka seminar proposal tidak dapat berjalan/batal.

(9)

Masukan yang diberikan dalam seminar hasil dipakai untuk perbaikan dan penyempurnaan tesis hingga tesis layak uji.

2.3 Ujian Tesis

2.3.1 Syarat Ujian Tesis

Peserta diperkenankan untuk mengiktui ujian tesis bila : a. IPK minimal 3,00

b. Lulus semua mata kuliah wajib program studi c. Jumlah minimal SKS yang telah lulus 34 SKS d. Telah mencapai equal TOEFL minimal 450

e. Bukti lunas biaya pendidikan sampai semester terakhir dari bagian keuangan. f. Menyerahkan Buku Bimbingan Tesis yang sudah terisi lengkap. Buku ini dapat

diambil di Bagian sekretariat Pascasarjana Kesehatan Masyarakat (PPS.KM) setelah judul tesis disetujui oleh dosen pembimbing.

2.3.2 Permohonan Ujian

Dengan sepengatahuan pembimbing, secara tertulis peserta mengajukan usulan tanggal ujian tesis, dengan mengisi formulir (lihat contoh 13). Usulan ini harus diajukan kepada dan telah diterima ketua program studi pascasarjana kesehatan masyarakat selambat-lambatgnya 7 hari hari sebelum tanggal yang diusulkan. Bersama usulan tersebut peserta harus melampirkan usulan nama-nama tim penguji.

Jarak waktu antara seminar hasil dan ujian tesis sekuarng-kurangnya 2 (dua) minggu. Ujian tesis tidak dapat dilaksanakan bila tidak dihadiri pembimbing. Namun dslsm keadaan-keadaan tertentu, khususnya yang mendesak, tugas pembimbing dapat diambil ali oleh staf pengajar lain dengan persetujuan ketua program studi dan ketua peminatan.

2.3.3 Pelaksanaan Ujian

Sebelum ujian berlangsung para penguji (tanpa dihadiri oleh peserta) bersidang untuk merundingkan apakah tesis tersebut sudah layak untuk diuji. Pembimbing selaku pimpinan sidang ujian (moderator) menanyakan kepada masing-masing penguji apakah tesis tersebut layak untuk diuji saat ini.

(10)

Dalam kesempatan tersebut pembimbing dapat menjelaskan hal-hal tertentu mengenai tesis tersebut atau hal-hal lainnya yang dialami peserta dalam melakukan penelitian dan penulisan tesis atau selama pendidikan secara umum.

Apabila menurut sidang “ tesis tidak layak uji” maka kepada mahasiswa diberikan waktu paling lambat 1 bulan memperbaiki tesisnya untuk dilakukan ujian kembali dan dana penyelenggaraan ujian ini menjadi tanggung jawab program studi.

Apabial pembatalan ujian disebabkan oleh kelalaian mahasiswa (misalnya hadir lebih dari 30 menit dari waktu yang telah ditentukan) maka ujian dapat saja dibatalkan dengan resiko dana penyelenggaraan ujian selanjutnya akan dibebankan kepada mahasiswa.

Lama ujian berkisar antara 90 sampai 120 menit dengan pembagian kira-kira sebagai berikut :

a. Pembukaan oleh pimpian sidang ujian : ± 5 menit b. Penyajian oleh peserta : ± 20 menit c. Tanya Jawab : ± 60 - 90 menit

d. Penutup : ± 5 menit

2.4 Penilain Ujian

Di dalam ujian tesis, aspek-aspek sebagai berikut ini menjadi dasar penilaian kelulusan.

1. Kejelasan dan sistematika penyajian. 2. Kemampuan menjawab.

3. Penguasaan materi.

4. Kejelasan dan kedalaman isi/permasalahan. 5. Besarnya kontribusi/manfaat.

6. Kajian teori dan literatur yang relevan. 7. Kelayakan metodologi penelitian.

8. Analisis dan pembahasan hasil penelitian. 9. Kesimpulan dan saran-saran.

(11)

Nilai ujian tesis diperoleh dengan mempertimbangkan beberapa hal yaitu Tabel.1

Contoh nilai peserta ujian dengan memperhatikan materi penilaian

Kriteria Indikator Bobot Nilai

Kualitas Tesis Kedalaman isi dan pembahasan, ketepan dan kejelasan metode, bahasa dan penulisan serta format yang digunakan.

40%

Manfaat hasil penelitian Pengembangan IPTEK, pembagunan masyarakat

dan kelembagaan. 20% Penguasaan mahasiswa

terhadap materi, substansi dan lingkup permasalahan

Kemampuan menjelaskan metode dan hasil penelitian serta kemampuan dalam

menjawab pertanyaan. 40%

Jumlah 100%

Kriteria :

A. 86 – 100 C. 56 – 70 E. 0 - 40 B. 71 – 85 D. 41 - 55

Seorang penguji memberi nilai kepada peserta seperti yang terlihat dalam tabel 1 diatas. Setelah nilai diri masing-masing penguji terkumpul, pimpinan ujian menghitung nilai rata-rata. Angka rerata dituliskan dengan dua desimal dibelakang koma. Selanjutnya angka rerata ini yang dilaporkan ke sekretariat program studi melalui form yang sudah disediakan di dalam map pembimbing/moderator.

Dalam memberikan penilaian, penguji akan memperhatikan materi penilaian sebagai berikut :

2.4.1 Penyajian Lisan

a. Kemampuan peserta dalam batas waktu yang diberikan, untuk menyajikan intisari penulisan dengan jelas dan ringkas.

(12)

2.4.2 Sistematika penulisan

a. Kesinambungan antar alinea, antar bab dalam susunan atau urutan tulisan b. Terjadi atau tidaknya pengulangan yang tidak perlu

c. Susunan bahasa, penggunaan istilah asing dan keajegan istilah d. Cara penulisan daftar pustaka dan rujukan

2.4.3 Isi Tulisan

a. Kejelasan dan kepadatan pengungkapan isi

b. Relevansi teori, konsep dan bahan terhadap permasalahan yang dikemukakan, ketepatan penggunaan cara pengumpulan data, analisis dan pembahasan permasalahan yang dihadapi, penarikan kesimpulan serta ketepatan saran-saran yang diajukan.

c. Cara penyajian tabel, gambar dan data pada umumnya

2.4.4 Kesimpulan dan saran

a. Kesimpulan yang diajukan harus berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian atau hasil dari pembuatan model atau prototaipe.

b. Saran yang dibuat harus cukup spesifik dan dapat dilaksanakan. 2.4.5 Tanya Jawab

a. Kemampuan menjawab secara sistematis, jelas dan masuk akal dalam kaitannya dengan pertanyaan yang diajukan.

b. Penguasaan peserta dalamn pengetahuan yang ada hubungan dengan tesisnya.

2.5 Hasil Ujian

Segera setelah pimpinan sidang menyatakan ujian selesai, peserta ujian dipersilahkan untuk keluar ruang sidang sejenak. Hal ini dimaksudkan untuk memberi waktu kepada para penguji untuk menentukan apakah peserta lulus atau tidak.

Nilai lulus adalah gabungan dari nilai yang diberikan oleh para penguji dengan batas untuk lulus adalah 71 - 85 (B). Pimpinan sidang akan membacakan nilai-nilai yang masuk tanpa menyebut nama penguji. Jika terdapat perbedaan nilai yang sangat besar, maka tim penguji akan membahas nilai-nilai tersebut, sampai didapatkan nilai yang wajar dan disepakati bersama.

(13)

Hasil ujian akan diberitahukan kepada peserta setelah penguji selesai bersidang dengan cara memanggil kembali peserta ke ruang sidang. Pimpinan sidang akan memberitahukan hasil ujian tersebut dan selanjutnya langsung menutup sidang ujian. Sidang ujian tesis didokumantasikan dalam bentuk berita acara yang ditandatangani oleh pimpinan sidang.

Terdapat tiga kategori hasil ujian tesis yaitu :

1. LULUS TANPA REVISI

Mahasiswa yang dinyatakan LULUS TANPA REVISI, langsung diberi nilai oleh Tim Penguji pada formulir ujian. Selanjutnya mahasiswa bisa minta Surat Keterangan Lulus di sekretariat Pascasarjana Kesehatan Masyarakat (PPS.KM).

2. LULUS DENGAN REVISI

Bila mahasiswa dinyatakan LULUS DENGAN REVISI, nilai baru dapat diberikan setelah revisi disetujui. Batas waktu revisi tesis paling lama

adalah 2 (dua) minggu. 3. TIDAK LULUS

Mahasiswa yang dinyatakan TIDAK LULUS, harus mendaftar untuk ujian tesis lagi.

Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian tesis akan mendapat formulir lembar pengesahan yang digunakan sebagai kelengkapan syarat yudisium dan wisuda serta bukti penyerahan tesis dari perpustakaan. Lembar pengesahan dapat diambil di sekretariat Pascasarjana Kesehatan Masyarakat setelah ditandatangani ketua program studi.

2.6. Penyerahan Tesis

Tesis yang sudah diperbaiki sebelum diserahkan ke perpustakaan program pascasarjana harus mendapat pengesahan terlenih dahulu dari pembimbing. Jarak waktu antara ujian tesis dengan penyerahan ke perpustakaan paling lama 2 (dua) bulan.

(14)

Jumlah tesis yang harus diserahkan oleh peserta adalah : b. Masing-masing pembimbing dan penguji 1 (satu) buah c. Perpustakaan 1 (satu) buah

2.7 Kelengkapan Administrasi Penyelesaian Program Studi

Untuk dapat dinyatakan telah menyelesaikan studinya seorang mahasiswa pada program pascasarjana diharuskan menyerahkan beberapa bahan yang merupakan persyaratan ke sekretariat pasca untuk dapat diikut sertkan dalam yudisium, yaitu :

a. Surat keterangan penyerahan tesis baik ke dosen pembimbing, penguji dan ke perpustakaan pascasarjana

b. Surat keterangan lunas biaya tesis dan biaya pendidikan lainnya

c. Surat keterangan telah mengembalikan buku/majalah dari perpustakaan pascasarjana dan perpustakaan STIK Bina Husada palembang

d. Bukti sumbangan buku ke pascasarjana

e. Buku bimbingan dan disket bersis abstrak (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris).

2.8 Yudisium

Yudisium merupakan pengesahan penyelesaian studi program pascasarjana kesehatan masyarakat STIK Bina Husada Palembang. Sidang yudisium dihadiri oleh seluruh ketua program studi dan ketua peminatan. Sidang yudisium dilakukan paling lambat 1 minggu sebelum wisuda dilaksanakan. Peserta yang dimasukan dalam yudisium adalah peserta yang melakukan ujian tesis 1 minggu sebelum tanggal yudisium.

Peserta program studi yang telah dinyatakan lulus oleh sidang yudisium berhak menyandang gelar M.Kes (Magister Kesehatan).

(15)

2.9 Sanksi

Peserta program studi yang telah mengiktui sidang ujian tesis, namun belum memenuhi persyaratan seperti yang tertulis pada 2.7 dan 2.8, tidak akan diikut sertakan dalam sidang yudisium.

(16)

BAB III

FORMAT DAN PENATAAN TESIS

Pada bab ini akan disajikan tentang kertas dan pengetikan; garis bawah atau cetak miring dan cetak tebal; penomoran halaman dan . Uraian selengkapnya sebagai berikut.

3.1 Kertas dan Pengetikan

a. Kertas dan pengetikannya 1) Kertas

Kertas tesis yang digunakan berukuran Letter (21,59 cm x 27,94 cm) atau kuarto dengan berat kertas 80 gram (untuk ujian tesis).

2) Pengetikan

Tesis diketik dengan komputer menggunakan program pengolah kata (microsoft word) dengan pilihan huruf “Times New Roman. Ukuran besar huruf (Font), ketebalan (bold) dan besar huruf sebagai berikut:

a) Naskah: Font 12, ketebalan biasa, besar huruf tergantung dengan kalimat sesuai dengan kaedah bahasa.

b) Judul bab: font 14, huruf tebal (bold), huruf besar

c) Judul Sub bab: font 12, huruf tebal (bold), huruf kecil, tiap awal kata huruf besar (kecuali kata penghubung)

d) Judul anak sub bab: font 12, ketebalan hurup biasa, huruf kecil (kecuali awal judul). Sedangkan uraian dari anak sub bab: font 12, tipis, huruf kecil (kecuali awal judul).

e) Judul skripsi: 14 s/d 16 (tergantung pada panjang pendeknya judul) Judul bab dan judul tesis diketik tebal (bold).

Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja (tidak timbal balik), dengan jarak pengetikan dua spasi (kecuali untuk abstrak jarak pengetikan satu spasi), dengan batas ukuran pengetikan: Tepi atas 4 cm, tepi bawah 3 cm, tepi kiri 4 cm, tepi kanan 3 cm.

(17)

Setiap bab selalu dimulai pada halaman baru, judul bab diketik pada batas atas bidang pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf besar tanpa di garis bawahi atau pembubuhan titik diakhir kalimat.

Penomoran bab dan sub-sub bab serta jarak baris dilakukan sebagai berikut:

a) Pemberian tanda bagian tesis

Penomoran atau pemberian tanda pada judul sub bab atau anak sub bab sampai uraiannya (bila ada) harus konsisten. Bila menggunakan angka Arab harus tetap demikian sampai akhir naskah.

Bab, sub-bab, sub sub-bab, dan seterusnya (bila ada) dapat diberi nomor dengan cara: 1 1.1 1.1.1 1.1.1.1 a. 1) a) (1) (a)

Letak nomor angka arab pada sub bab (contoh 1.1), anak sub bab (contoh 1.1.1) dan uraianya (contoh 1.1.1.1) semuanya dimulai dari pinggir kiri kertas. Sedangkan nomor lainnya diupayakan dimulai dari pinggir kiri kertas, kecuali jumlah baris uraian masing-masing sangat sedikit (kurang dari satu halaman).

Antara sub bab dengan anak sub bab, anak sub bab dengan uraiannya dibuatkan kalimat singkat sebagai prolog atau pengantar, termasuk juga antar penomoran lainnya.

b) Jarak baris

(18)

2) Jarak antara akhir naskah dengan sub judul maupun antara sub judul dan anak sub judul adalah 4 spasi

3) Jarak antara sub judul dan awal naskah berikutnya 2 spasi 4) Jarak antara alinea 2 spasi

5) Jarak antar baris yaitu 2 spasi.

3.2 Garis Bawah atau Cetak Miring dan Cetak Tebal

a. Garis bawah

1) Setiap kata judul buku, nama majalah atau surat kabar, contoh: Kompas, Majalah Kesehatan Masyarakat.

2) Setiap kata judul sub-bab. b. Cetak miring

1) Setiap kata dalam bahasa yang tidak sama dengan bahasa yang dipakai dalam tesis, contoh : Community empowerment, Ulcus pepticum, hepar. 2) Setiap kata yang dianggap penting oleh penulis.

c. Cetak tebal

Penggunaan cetak tebal dilakukan pada setiap kata judul bab dan sub-bab serta anak sub bab.

3.3 Penomoran Halaman

Bagian pendahuluan/persiapan skripsi (preliminaries) diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil, sedangkan bagian naskah/isi dan bagian akhir skripsi dengan angka Arab. Nomor halaman diletakkan di sebelah kanan atas, kecuali untuk halaman bab baru dibagian tengah bawah naskah.

3.4 Penataan Tesis

Penataan tesis terdiri dari tiga bagian yaitu: bagian pendahuluan, bagian utama, dan bagian akhir. Uraian selengkapnya seperti berikut ini.

(19)

a. Bagian pendahuluan

Bagian ini meliputi beberapa hal seperti berikut ini, yaitu: 1) Halaman sampul dengan judul tesis dengan hard cover. 2) Halaman judul.

3) Halaman judul dengan spesifikasi.

4) Abstrak dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. 5) Halaman persetujuan terdiri dari :

a) Pernyataan persetujuan oleh pembimbing.

b) Pernyataan telah diuji oleh panitia sidang ujian tesis 6) Riwayat hidup penulis.

7) Ucapan terima kasih. 8) Daftar isi.

9) Daftar tabel, daftar gambar/skema, daftar istilah/singkatan (Glossary) yang dipakai didalam tesis dan daftar lampiran.

Catatan:

Seluruh halaman pada bagian pendahuluan ini diberi nomor halaman pada bagian tengah kertas di akhir halaman, dengan menggunakan angka romawi kecil berurutan terhitung mulai halaman judul.

b. Bagian utama.

Bagian ini merupakan inti tesis yang disampaikan dalam bentuk yang berbeda tergantung dengan jenis rancangan studinya. Untuk tesis bagian utama secara garis besar dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu:

(20)

1) tesis yang merupakan laporan hasil penelitian. tesis jenis ini harus menjelaskan berbagai hal penting dari suatu penelitian, antara lain penjelasan kenapa penelitian itu dilaksanakan dan apa tujuannya, uraian kepustakaan yang relevan dengan topik penelitian, pemikiran dasar penelitian dan bagaimana penelitian dilakukan, hasil penelitian dan pembahasannya, serta kesimpulan dan saran.

2) tesis yang merupakan laporan kegiatan ilmiah. tesis jenis ini untuk pengembangan suatu model pemecahan masalah yang harus menjelaskan berbagai hal penting dari kegiatan ilmiah tersebut, antara lain penjelasan mengapa kegiatan tersebut dilaksanakan dan apa tujuannya, uraian kepustakaan yang relevan dengan topik kegiatan, pemikiran dasar kegiatan dan bagaimana kegiatan tersebut dilaksanakan, hasil kegiatan dan pembahasannya, serta kesimpulan dan saran yang diajukan peneliti.

Secara rinci susunan bagian ini untuk tesis yang berdasarkan penelitian, seperti daftar isi berikut ini.

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Pertanyaan Penelitian 1.4 Tujuan Penelitian

1.5 Manfaat Penelitian (untuk tesis berdasarkan laporan,kegiatan ilmiah atau pengembangan suatu model disesuaikan)

1.6 Ruang Lingkup Penelitian. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

(21)

BAB III: KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep

3.2 Variabel dan Definisi Operasional 3.3 Hipotesis ( bila ada )

BAB IV: METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

4.2 Populasi dan Sampel (untuk penelitian kuantitatif) atau sumber informasi (untuk penelitian kualitatif)

4.3 Pengukuran dan Pengamatan Variabel Penelitian. 4.4 Pengumpulan dan Manajemen Data

4.5 Teknik Analisis Data. BAB V: HASIL PENELITIAN BAB VI: PEMBAHASAN

BAB VII: SIMPULAN DAN SARAN

c. Bagian Akhir

Pada bagian akhir terdiri dari : 1) Daftar Pustaka.

2) Lampiran-lampiran. 3) Ralat ( bila ada ).

3.5 Deskripsi Penataan Tesis

Deskripsi penataan tesis meliputi bagian pendahuluan, bagian inti dan bagian akhir, seperti berikut ini.

2.2.1 Bagian pendahuluan

a. Halaman judul

Halaman judul dicetak pada kertas HVS putih ukuran Letter (21,59 cm x 27,94 cm) atau kuarto dengan tinta cetak warna hitam dengan komposisi huruf dan letak masing-masing bagian secara simetris (contoh terlampir).

(22)

b. Halaman judul dengan spesifikasi

Halaman judul dengan spesifikasi memiliki bentuk hampir sama dengan halaman judul, tapi ditambahkan kalimat di bawah judul yang berbunyi:

“tesis ini diajukan sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan”

c. Abstrak

Abstrak atau ringkasan merupakan ulasan singkat isi tesis tanpa penambahan penafsiran, kritik maupun tanggapan penulisnya. Abstrak mencakup:

1) Latar belakang masalah utama yang diteliti. 2) Tujuan penelitian.

3) Ruang lingkup penelitian 4) Metode yang digunakan. 5) Hasil yang diperoleh.

6) Kesimpulan utama dan saran yang diajukan.

7) Jumlah halaman pendahuluan, halaman utama, tabel, grafik dan lampiran. 8) Jumlah referensi, bentuk buku atau jurnal dipisahkan, tahun publikasi.

Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris tidak lebih dari 2 halaman, menggunakan kalimat aktif. Jarak spasi adalah satu spasi (contoh terlampir).

(23)

d. Halaman persetujuan

Terdapat dua halaman persetujuan:

1) Pernyataan persetujuan diketik ditengah yang diikuti dengan keterangan sebagai berikut:

“tesis ini telah disetujui, diperiksa, dan dipertahankan dihadapan

Tim Penguji tesis Program Studi Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada Palembang ”

Tempat dan tanggal tesis diuji serta nama pembimbing diikuti dengan tanda tangan (contoh terlampir).

2) Pernyataan telah diuji oleh Panitia Sidang Ujian tesis dilakukan setelah ujian tesis selesai. Halaman ini diletakkan setelah halaman persetujuan oleh pembimbing (contoh terlampir).

e. Riwayat hidup penulis

Dalam riwayat hidup dicantumkan nama, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan dan riwayat pekerjaan (bila sudah bekerja). Oleh karena tesis merupakan karya tulis ilmiah, maka yang dicantumkan hanya terbatas pada hal-hal yang perlu diketahui dan berkaitan dengan bidang pekerjaan dan pendidikan penulis.

(24)

f. Halaman persembahan

Halaman ini diperuntukan bagi mereka yang ingin mempersembahkan karyanya kepada orang tertentu atau diisi dengan kata-kata mutiara, cuplikan doa, semboyan, motto yang ingin dikemukakan oleh penulis.

g. Kata Pengantar

Pada umumnya halaman ini memuat ucapan terima kasih penulis kepada pihak tertentu yang telah membantunya selama penulisan ataupun pendidikan. Judul KATA PENGANTAR diketik simetris tanpa garis bawah dan titik di akhir kalimat. Pada akhir teks disebelah kanan bawah dicantumkan tanggal penulisan dan kata “Penulis”.

h. Daftar isi

Semua judul bab, judul sub bab disusun secara vertikal dalam suatu daftar. Semua judul bab diketik dalam huruf besar, pada sub bab diketik dengan huruf kecil tapi awal kata dibuat hurup besar, sedangkan pada anak sub bab dan rinciannya hanya awal kalimat saja yang diketik dengan huruf besar. Judul bab, sub bab, anak sub bab dan rinciannya tidak diberi tanda baca titik pada akhir kalimat.

Pada daftar isi ditulis halaman-halaman KATA PENGANTAR, ABSTRAK,

DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN, DAFTAR LAMPIRAN, dalam angka romawi kecil

diikuti dengan rincian bab bagian utama tesis dan diakhiri dengan DAFTAR

(25)

i. Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Istilah/Singkatan dan Daftar Lampiran Daftar ini memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan cepat mengetahui tabel, gambar, singkatan, serta lampiran apa saja yang terdapat dalam tesis berikut letak halamannya.

Penomoran tabel dan gambar disesuaikan dengan letaknya didalam bab. Contoh: misalnya tabel nomor 2 dari bab 3 dituliskan sebagai Tabel 3.2 disusul dengan nama tabel atau gambarnya. Bila tabel atau gambar diambil atau dikutip dari sumber lain harus dicantumkan sumber aslinya di bawah tabel atau gambar yang bersangkutan.

Contoh Tabel:

Tabel 3.2

Years of Life Lost (YLL) karena Stroke di Asia tahun 1990

No.

Wilayah /

Negara Laki-laki Perempuan

Total Per

1000 Total 1000 Per

1. India 1.802.000 4,10 1.784.000 4,35

2. Cina 4.941.000 8,45 4.163.000 7,58

3. Asia lain 2.018.000 5,88 1.878.000 5,52

(26)

Contoh Gambar: Gambar 3.2 0 2 4 6 8 10 Negara Laki-laki Perempuan Jenis Kelamin

Years of Life Lost (YLL) karena Stroke di Asia tahun 1990

India Cina Asia lain

Sumber : Data Bank Dunia dan WHO tahun 1991 .

2.2.2 Bagian utama

Bagian utama terdiri dari pendahuluan, kepustakaan, kerangka konsep, metodologi, hasil, pembahasan dan kesimpulan dan saran. Uraian selengkapnya sebagai berikut.

a. Pendahuluan

Dalam bab PENDAHULUAN, yang merupakan BAB I tesis, dikemukakan dengan singkat dan jelas isi bab ini, yaitu:

1) Latar belakang masalah

Topik permasalahan yang akan dibahas diambil dari data yang valid dan terbaru, minimal 10 tahun terakhir. Pada bagian ini dituliskan hal-hal (teori, kebijakan, data/informasi, hasil penelitian, dll) yang melatarbelakangi

(27)

permasalahan pokok penelitian. Pada bagian awal berisi hal-hal yang masih bersifat umum/luas,sampai pada akhirnya bagian ini berisi hal-hal yang lebih khusus/sempit sehingga pada akhirnya terlihat masalah pokok yang akan diteliti. Untuk memudahkan pengertian kita pada bagian ini, dikatakan seperti segitiga terbalik. Jumlah halaman maksimal 4 halaman.

2) Rumusan masalah.

Penulisan rumusan masalah bersumber dari bagian akhir latar belakang masalah (masalah pokok). Dari masalah pokok tersebut, selanjutnya dirumuskan dalam kalimat rumusan masalah yang baik. Ada dua bentuk kalimat rumusan masalah yaitu:

a) Dirumuskan dengan cara pendekatan sistem. Cirinya: adanya sesuatu fenomena / hal yang dipermasalahkan, jelas adanya kesenjangan/masalah (adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan yang ada), jelas lokasi dan tahun. Rumusan masalah dengan cara pendekatan sistem seperti contoh berikut ini.

(1) Rendahnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (60 %) dari 100 % yang ditargetkan di Kecamatan (X) pada tahun (Y)

(2) Masih tingginya (7,14 %) AMI (Annual Malaria Index) di kabupaten (X) tahun (Y) dibandingkan dengan rata-rata AMI Sumsel (7,14 %) tahun 2003.

(28)

(3) Rendahnya (8 bulan) rata-rata penyampaian laporan bulanan SP2TP dari Puskesmas dari 12 bulan yang diharuskan di Kabupaten/Kota (X) tahun (Y).

Rumusan masalah seperti contoh diatas telah memenuhi kaedah adanya masalah, tidak bisa diperdebatkan lagi, maka sebaiknya dipergunakan.

Beberapa mahasiswa ada yang mengalami kesulitan membuat rumusan seperti cara diatas. Hal ini karena tesis tidak diawali dengan adanya data. Sebagai gantinya ada menuliskan “Belum diketahuinya…….dan seterusnya (apa yang hendak ditelitinya). Merumuskan masalah dengan cara demikian, masih patut dimaklumi.

b) Dirumuskannya dalam kalimat tanya.

Bentuk rumusan sepert ini banyak juga dipakai oleh para peneliti. Caranya hanya membuat kalimat tanya permasalahan yang diajukan terhadap masalah pokok yang akan diteliti. Oleh karena membuat rumusan masalah seperti ini banyak diperdebatkan karena tidak memenuhi kaedah suatu masalah yaiu adanya kesenjangan, maka para peneliti jarang memakainya. Rumusan masalah seperti ini sama dengan pertanyaan penelitian. Tata cara membuat rumusan masalah dengan kalimat tanya seperti contoh berikut ini. Rumusan masalah nomor (1) diatas, permasalahan pokoknya adalah pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan. Dari permasalahan pokok pertolongan persalinan oleh tenaga

(29)

diperoleh jawabannya. Jawaban yang hendak diperoleh tersebut, itulah namanya penelitian. Berbagai bentuk pertanyaan terhadap masalah pokok tersebut, yaitu:

(1) Apa sebab pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan rendah? (2) Mengapa pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan rendah

(3) Bagaimana peran suami dalam meninggkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan?

(4) Bagaimana model pemberdayaan masyarakat untuk meninggkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan?

Dengan rumusan masalah bentuk pertanyaan seperti ini memang sudah jelas apa yang hendak diteliti. Akan tetapi untuk membuat pertanyaan seperti ini harus jelas masalah pokoknya, dan seharusnya jelas adanya masalah yaitu terlihat kesenjangannya. Rumusan masalah seperti ini adalah merupakan pertanyaan penelitian, yang harus ada dalam penelitian.

3) Pertanyaan penelitian.

Pertanyaan penelitian pada hakekatnya adalah pertanyaan tentang apa yang hendak diketahui/didapatkan/diperoleh jawabannya dari penelitian tersebut. Bersumber dari rumusan masalah yang kita buat, calon peneliti bebas mengajukan pertanyaan, tergantung dengan apa yang hendak diketahui/didapatkannya/ diperoleh jawabannya. Jawaban dari pertanyaan penelitian ini selanjutnya akan dituangkan dalam tujuan penelitian.

(30)

4) Tujuan penelitian

Tujuan penelitian adalah sesuatu yang hendak diperoleh/didapat.diketahui dari penelitian ini. Boleh juga dikatakan merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian. Tujuan terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian. Sedangkan tujuan khusus merupakan uraian dari tujuan umum, sifatnya dapat diukur.

5) Alasan pentingnya penelitian

Alasan penelitian bisa disebut juga justifikasi, yaitu alasan penting mengapa penelitian model/prototipe tersebut perlu dilakukan, harapan dan manfaat yang diharapkan dapat diperoleh setelah penelitian/analisis dilakukan. Sebaiknya justifikasi ini dibuat walaupun tidak diharuskan, karena sering sekali pembaca menanyakan hal ini kepada peneliti.

6) Ruang lingkup

Bahasan ruang lingkup meliputi area masalah, substansi, subjek, lokasi dan waktu.

b. Tinjauan Pustaka

Dalam bab tinjauan pustaka, yang merupakan BAB II tesis, diulas berbagai publikasi resmi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti atau direncanakan modelnya. Pada bagian ini diutarakan secara sistematik teori dan hasil penelitian serta mengkaji tentang fakta, hasil penelitian sebelumnya, teori, konsep atau pendekatan baru yang ada hubungannya

(31)

dengan penelitian yang akan dilakukan. Teori konsep dan pendekatan yang disampaikan harus rasional dan diakui kebenarannya yang pada akhirnya akan digunakan untuk menunjang analisis pembahasan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan.

Pada umumnya untuk suatu masalah tertentu, berbagai pendekatan dan/atau model kerangka konsep dapat digunakan, yang kadang kala bertentangan baik model kerangka konsep maupun hasil penelitiannya. Pada bab ini diulas secara analitik kelebihan dan kekurangan setiap pendekatan dan desain penelitian, serta kendala yang dihadapi sehingga membatasi keleluasaan hasil dan manfaat penelitian tersebut. Susunan studi kepustakaan di organisir dari fokus yang umum/besar ke yang khusus/kecil, dan dari artikel lama ke yang baru.

Setelah menjelaskan berbagai pendekatan dengan kelebihan masing-masing, bagian akhir bab ini menjelaskan pendekatan mana yang akan dipakai untuk penelitian ini beserta alasan-alasannya, dalam bentuk KERANGKA TEORI. Pendekatan yang akan dipakai tersebut kemudian akan dijelaskan secara rinci dalam bab selanjutnya, yaitu bab KERANGKA KONSEP.

c. Kerangka Konsep

Dalam bab KERANGKA KONSEP, yang merupakan BAB III, dijelaskan secara rinci pendekatan pemecahan masalah dan/atau model yang digunakan dalam penelitian ini. Kerangka konsep terdiri dari dua variabel

(32)

yaitu variabel dependen (terpengaruh) dan variabel independen (pengaruh). Bab ini terdiri dari:

1) Visualisasi hubungan berbagai konsep dan/atau model matematis dengan penjelasannya.

2) Penjelasan secara rinci konsep dan/atau variabel serta definisi operasional setiap konsep/variabel serta definisi operasional setiap konsep/variabel. 3) Hubungan antara berbagai konsep dan/atau variabel dalam model

pemecahan masalah yang juga dijelaskan secara rinci.

d. Metode

Untuk skripsi yang berdasarkan penelitian dalam bab METODOLOGI

PENELITIAN, yang merupakan BAB IV, dijelaskan beberapa hal pokok,

yaitu:

1) Desain penelitian yang digunakan,

2) Populasi, sampel dan unit analisis, serta cara pengambilan dan perlakuan sampel,

3) Pengukuran dan cara pengamatan variabel dan/atau konsep yang diukur, 4) Langkah-langkah dalam pengumpulan dan manajemen data penelitian

dilapangan

5) Rencana teknik dan analisis data.

Untuk tesis berdasarkan laporan kegiatan ilmiah untuk menghasilkan suatu model atau prototipe, maka bagian ini perlu secara lengkap menjelaskan/diuraikan:

(33)

1) Kerangka dasar pengembangan model,

2) Bagaimana langkah-langkah kegiatan dilaksanakan, 3) Cara pengukuran dan pengamatan variabel,

4) Langkah-langkah pengumpulan data atau informasi yang diperlukan,

5) Teknik analisis dan atau informasi yang dapat sehingga pembaca dapat mengerti bahwa yang dapat dilaksanakan bukanlah penelitian kuantitatif.

e. Hasil

Bagian ini merupakan BAB V tesis, yang memaparkan hasil penelitian secara obyektif. Untuk analisis data kuantitatif, analisa dilakukan secara bertahap dari distribusi frekuensi (univariat), kemudian analisis bivariat atau multivariat. Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan membaca dan menterjemahkan hasil penelitian diatas secara obyektif dan belum menampilkan pendapat/ subyektivitas peneliti.

Untuk analisis data kualitatif, analisis dilakukan dengan menuliskan hasil penemuan lapangan secara sistematis topik demi topik. Pembuktian bahwa hasil lapangan tersebut didapat dari wawancara, observasi dari penelitian lapangan perlu ditekankan. Pada akhir setiap variabel yang diteliti dibuatkan

hasil penelitian, baik untuk analisis univariat, bivariat atau multivariat.

Hasil penelitian setiap variabel ini akan dipergunakan atau dikutip sebagai bahan pembahasan setiap variabrel pada bab pembahasan.

Untuk pembuatan model dan hasil kegiatan lapangan pada bagian ini dapat dipaparkan bagaimana model tersebut dapat dioperasikan. Hasil ini dapat

(34)

juga digabungkan dengan pembahasan sehingga topik bab ini adalah hasil dan pembahasan.

f. Pembahasan

Bagian ini merupakan BAB VI tesis, yang membahas hasil penelitian secara menyeluruh. Disini akan dilakukan perbandingan hasil penelitian pada bab hasil tersebut dengan teori dan hasil penelitian terdahulu seperti yang dituliskan dalam tinjauan pustaka. Penekanan pada mekanisme “compare” (apa yang sama) dan “contrast” (apa yang berbeda) dari hal di atas amat ditekankan. Terakhir, pada pembahasan inilah peserta diharuskan untuk mengutarakan bagaimana pendapatnya tentang masalah tersebut, setelah melakukan perbandingan antara apa yang ditemukannya di lapangan dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya. Diakhir pendapat peneliti tersebut ditambahkan alasannya. Pada bab ini sangat dibutuhkan kemampuan mahasiswa di dalam mengutarakan analisis dan perspektif keilmuan yang telah dimiliki oleh mahasiswa selama mengikuti perkuliahan.

g. Kesimpulan dan saran

Tata cara penyusunan kesimpulan dan saran pada bab ini seperti uraian berikut ini.

(35)

1) Simpulan

Bagian ini merupakan BAB VII tesis, yang memuat KESIMPULAN hasil penelitian. Ditulis secara sistematis menjawab hipotesis (bila ada) dan tujuan khusus penelitian secara rinci satu per satu.

2) Saran

Pada akhir bab ini dikemukakan saran-saran yang berkaitan dengan kesimpulan penelitian yang telah dilakukan. Saran-saran tersebut dapat berupa bentuk kebijakan dan upaya praktis pemecahan masalah yang dihadapi, dan bahan atau aspek yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran harus dibuat seoperasional mungkin sehingga bermanfaat bagi mereka yang menerima saran tersebut.

Hal-hal yang harus dipedomani penulis dalam pembuatan tesis adalah menjaga kesinambungan (benang merah) rumusan masalah topik penelitian sejak awal penulisan sampai akhir penulisan. Secara ringkas disimpulkan bahwa apa yang tertulis pada tujuan khusus skripsi harus ada landasan pada tinjauan kepustakaan, kerangka konsep, hipotesis, metodolgi, hasil penelitian, pembahasan serta pada kesimpulan dan saran.

2.2.3 Bagian akhir a. Daftar Pustaka

Daftar pustaka dapat dilihat dalam bab selanjutnya. b. Lampiran

(36)

Bagian ini diawali dengan halaman kosong yang ditandai kata

LAMPIRAN di tengah bidang pengetikan. Halaman ini tidak diberi nomor,

tetapi ikut dihitung. Dalam LAMPIRAN disajikan keterangan-keterangan yang dianggap penting untuk tesis, tetapi yang akan mengganggu kelancaran membaca bila dicantumkan di Bagian Utama tesis. Nomor lampiran dinyatakan dengan angka Arab dan diketik ditengah bidang pengetikan.

c. Ralat

Apabila seluruh tesis telah selesai diketik ternyata kemudian terdapat beberapa kesalahan, maka dapat dibuat suatu ralat. Namun apabila ada satu halaman terdapat lebih dari tiga ralat, maka halaman tersebut diganti ulang seluruhnya.

Ralat dibuat halaman tersendiri, tanpa diberi nomor halaman dan ditempatkan di Bagian Akhir, yaitu sebelum halaman kulit sampul belakang.

(37)

BAB IV

CARA MENGACU DAN PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

Suatu karya tulis ilmiah yang baik harus dilengkapi dengan acuan kepada sumber informasi untuk menguatkan pernyataan penulis. Sumber informasi tersebut dikumpulkan dalam suatu daftar acuan yang disebut DAFTAR PUSTAKA. Daftar pustaka adalah suatu daftar sumber informasi yang telah digunakan dalam tesis Semua bahan pustaka yang dikutip penulis dicantumkan dalam daftar pustaka yang ditempatkan setelah bab terakhir tesis.

Sumber data atau informasi yang tidak dipublikasikan, berasal dari komunikasi langsung ataupun catatan kuliah tidak dicantumkan dalam daftar pustaka. Untuk sumber informasi semacam itu, pengacuan dalam teks dicantumkan keterangan dalam tanda kurung siku. Sebagai contoh: data tidak dipublikasikan atau Suprijanto, wawancara, 18 Februari 1991.

4.1 Kutipan dalam Naskah Tesis

Didalam naskah tesis, pengacuan pada sumber informai dapat merupakan bagian kalimat dengan mencantumkan nama penulis yang diacu, tahun serta halaman yang memuat informasi tersebut dalam tanda kurung. Sebagai contoh : ……(Sampurno, 1992: 15) atau Sampurno (1992: 15) menyatakan bahwa ……(dst).

Kutipan yang pendek dapat dimasukkan kedalam naskah dengan diberi tanda kutip pada permulaan dan akhir kutipan. Bila kutipan terdiri dari beberapa baris, maka kutipan tersebut harus dimuali pada alinea baru dan diketik satu spasi dengan satu bab kedalam. Untuk beberapa bagian dari kutipan yang perlu dihilangkan, karena tidak dianggap penting maka bagian tersebut diberi tiga titik.

Penggunaan catatan kaki hanya dilakukan bila penulis merasa perlu mengacu pada suatu sumber informasi yang bila dimasukkan kedalam naskah

(38)

akan mengganggu alur pembahasan. Hal lain adalah bila penulis hendak membuat ulasan tambahan untuk menjelaskan pembahasan dalam naskah tanpa mengganggu pokok pikiran dalam naskah. Untuk menyebutkan sumber informasi yang tidak dipublikasi juga perlu dibuatkan catatan kaki. Disarankan agar catatan kaki ini digunakan hanya bila perlu benar.

Catatan kaki dituliskan pada halaman yang sama dengan tempat kutipan dicantumkan dan diberi nomor dengan angka Arab yang diurutkan dari bab I sampai terakhir. Penempatan catatan kaki dipisahkan dari naskah oleh garis sepanjang 4 cm mulai dari batas kiri bawah naskah dan jarak antara baris terakhir naskah 2 spasi.

4.2 Daftar Pustaka

Sumber informasi yang dicantumkan dalam daftar pustaka berupa: a. Buku.

b. Salah satu bab atau bagian dari buku. c. Monografi.

d. Artikel dalam majalah.

e. Makalah dari suatu pertemuan ilmiah.

f. Laporan atau penerbitan resmi suatu badan/instansi.

g. Naskah yang sedang dipersiapkan untuk diterbitkan dengan mencantumkan keterangan abstrak.

4.2.1 Kelengkapan daftar pustaka

Judul daftar pustaka diketik secara simetris di batas atas bidang pengetikan. 4 spasi dibawahnya, di batas kiri bidang pengetikan diketik pustaka acuan pertama. Baris kedua dan selanjutnya untuk tiap pustaka acuan dimulai 1 tab kedalam dari batas kiri bidang pengetikan, dengan jarak baris 2 spasi. Pustaka acuan berikutnya dimulai di batas kiri bidang pengetikan. Tiap tanda baca diberi jarak satu ketukan bebas, kecuali antara kependekan nama depan pengarang. Judul buku dan majalah digaris bawahi atau dicetak miring. Sumber

(39)

informasi dalam daftar pustaka tidak diberi nomor, tetapi dibuat menurut abjat berdasarkan nama akhir pengarang.

Setiap pustaka acuan dalam DAFTAR PUSTAKA sebaiknya dicantumkan data bibliografi sumber informasinya selengkap mungkin. Data yang perlu dicantumkan adalah:

a. Nama lengkap penulis, editor atau lembaga yang bertanggung jawab atas penerbitan pustaka tersebut.

b. Judul buku, artikel, bab dari buku atau makalah

c. Data penerbitan untuk buku, berikut jilid, edisi, tahun terbit, penerbit, kota dan tebal (jumlah halaman) buku.

d. Data penerbitan untuk majalah adalah judul majalah, volume/tahun, nomor, tahun penerbitan dan halaman artikel tersebut.

Dalam daftar pustaka nama penulis dituliskan dengan nama keluarga atau nama akhir mendahului nama kecil atau inisialnya. Sedangkan untuk catatan kaki nama penulis dituliskan seperti tertulis dalam judul. Untuk sumber informasi yang ditulis oleh 2 orang pengarang, maka kedua nama pengarang dituliskan dengan manambahkan tanda ampersand ”&” diantara kedua nama pengarang tersebut, untuk menggantikan kata “dan” atau “and”. Sedangkan untuk sumber informasi yang ditulis oleh lebih dari 3 orang pengarang, hanya dituliskan nama pengarang pertama disertai kata “et al”.

Contoh:

Pencantuman daftar pustaka untuk buku: Notoadmodjo, S, 1989

Dasar-dasar Pendidikan dan Pelatihan. Badan Penerbit Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta

Phoon, W.O & Chen, P.C.Y (eds), 1986

Textbook of Community Medicine in South East Asia. John Wiley & Sons, Chichester : xx + 609 hlm.

(40)

Pencantuman daftar pustaka untuk majalah: Sjaaf, A.C, 1991

Analisis Biaya Layanan Kesehatan Rumah Sakit. Medika, 17 (10): 819-824.

Jamison, D.T & Mosley, W.H, 1991

Disease Control Priorities in Developing Countries, Health Policy Responses to Epidemiological Change. Am. J. Public Health, 81 (1): 15-22.

Catatan :

a. Singkatan nama majalah disesuaikan dengan peraturan internasional yang berlaku. Ketentuan untuk itu dikemukakan antara lain dalam Cummulated Index Medicus, edisi Januari.

b. Nama malajah dicetak miring atau digarisbawahi. Volume majalah dalam majalah Indonesia biasanya dinyatakan dengan tahun, nomor majalah dicetak antara tanda kurung. Bila data volume tidak ada, maka nomor majalah dicetak tanpa tanda kurung.

Contoh Penulisan daftar oustaka menurut acuan APA 1994 BUKU:

Dick, R, & Ramson, S. (2002). Nursing Culture Issues and developments.Sydney:W.B. Saunders Comp.

Bjork, R.A. (1999). Retrival inhibition, dalam Roediger,H.L, & Craik, F.I.M (Eds), Varieties of memeory & consiousness (hlm.309-330).Hillsdale, NJ: Erlbaum.

JURNAL:

Fagard, R.H. (2003). Epidemiollogy of Hypertension in elderly. American Journal of Geriatric Cardiology, 11 ( 1), 3-28

(41)

SURAT KABAR:

Peran enterpreuner dalam pendidikan profesi. (15 Juli, 1995). Kompas, hlm 1 & 8

SUMBER ELEKTRONIK:

Barbara, A.1.2005. Maternal Mortality Rate, Medical Journal (online) Vol 3 No.1 (http:// olam.ed.asu edu/epaa/, diakses 24 Maret 2006)

Kumaidi, 2005. Pengukuran Hasil Belajar. Jurnal Ilmu Pendidikan. (online) Jilid 5, No.3, (http://www.malang,ac.id, diakses 25

maret 2006)

4.2.2 Penulisan nama pengarang

Berikut ini beberapa contoh untuk menentukan cara penulisan nama pengarang: a. Untuk pengarang Indonesia yang menggunakan lebih dari satu bagian nama selain nama keluarga, maka penulisannya tetap nama akhirnya mendahului nama kecilnya.

b. Bagi nama pengarang yang bagian akhir namanya dituliskan dengan inisial dan tidak diketahui kepanjangannya, maka namanya diurutkan pada bagian pertama yang tertulis lengkap.

c. Nama yang dimulai dengan “Mc” atau “St” ditempatkan pada urutan nama dengan ejaan “Mac” atau “Saint”.

d. Sebutan “Sr” atau “Jr” atau urutan keturunan dicantumkan setelah nama keluarga pengarang, contoh:Hamengkubuwono IX, Sri Sultan

e. Nama ganda dituliskan berdasarkan nama pertamanya, contoh:Wai-On Phoon menjadi Phoon, W

f. Nama China dituliskan berdasarkan nama keluarga yang ditulis lebih dahulu, contoh:Kwik, K. G

Untuk penulisan nama selanjutnya dapat dilihat dari standar penentuan tajuk entri yang diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (1981).

(42)

Bila sumber informasi merupakan karya ilmiah yang dimuat dalam suatu kumpulan karya, maka acuan menuliskan nama penulis yang karyanya digunakan, disertai keterangan lengkap mengenai himpunan karya yang menjadi asal acuan tersebut.

Contoh :

Pratomo, H, 1991.

Pengantar riset kualitatif vs kuantitatif. Dalam: Jatiputra, S. & Yovsyah (eds). 1991. Prosiding Lokakarya dan Pelatihan Metodologi Penelitian Kesehatan, 22/3 –12/4, 1991. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta: 54-61.

Catatan :

Penulisan kata “Dalam” digarisbawahi atau dicetak miring dan diikuti tanda baca titik dua dan nama editor mendahului judul karya. Bila sumber informasi yang digunakan tidak mencantumkan nama penulis maupun editor, maka acuan menggunakan nama tim penyusun, atau lembaga yang bertanggung jawab atau yang menerbitkan karya tersebut.

4.3 Bahasa

Bahasa yang dipergunakan, tata cara penggunaan, ejaan dan lain-lain berpedoman pada buku Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).

Referensi

Dokumen terkait

Perhatian terhadap pentingnya memperkuat pembangunan desa dengan strategi membangun Indonesia dari pinggiran atau dengan konsep desa membangun, adalah untuk

Perbedaan dari ketiga video profile tersebut dengan Perancangan Video Profil sebagai Media Informasi Pada Lorin Solo Hotel adalah dilihat dari konsep video dengan

Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan dengan metode depth jump dan jump to box

Pada motif g² dan g³ merupakan pengulangan dari birama ke dua pada motif g¹ yang tidak beraturan akan tetapi terstruktur dan dalam suasana yang sama, yang mengalamin

(20) Diisi nomor urut dari Buku Rekening Barang Kena Cukai Minuman yang Mengandung Etil Alkohol dalam angka.. (21) Diisi kantor yang mengawasi pengusaha pabrik minuman yang

Untuk membantu anak dalam bersosialisasi, program bimbingan dan konseling di sekolah dasar sebaiknya memasukan kegiatan permainan kelompok, hasil penelitian Landreth

Pengertian kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara