• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODEHYPNOTEACHING SUGESTIBANGUNDALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA :Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODEHYPNOTEACHING SUGESTIBANGUNDALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA :Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26Bandung Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODEHYPNOTEACHING

SUGESTIBANGUNDALAM UPAYA MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII

SMP Negeri 26Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

diajukanuntukmemenuhisebagiandarisyarat untuk

memperolehGelarSarjanaPendidikan

Program StudiPendidikanBahasadanSastra Indonesia

oleh

Isna Istiana

NIM 0902458

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

(3)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE HYPNOTEACHING

SUGESTI BANGUN DALAM UPAYA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MENCERITAKAN TOKOH IDOLA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa

Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun

Ajaran 2012/2013)

Oleh Isna Istiana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Isna Istiana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

1

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu METODE HYPNOTEACHING SUGESTI BANGUN

DALAM UPAYA MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA

Isna Istiana

FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel: istianaisna@yahoo.com

Abstrak:

Untuk sebagian siswa berbicara menjadi salah satu keteremapilan berbahasa yang ditakuti. Mayoritas siswa enggan bahkan menolak keras saat diminta berbicara di depan publik. Umumnya penolakan tersebut dilatarbelakangi rasa takut salah dan malu yang dirasakan oleh siswa. Saat ini, siswa memiliki tingkat kepercayaan diri yang sangat rendah terutama dalam konteks berbicara di depan publik. Penelitian ini bertujuan agar siswa mampu meningkatkan kepercayaan dirinya sebagai modal utama menjadi pembicara yang baik. Penelitian ini menerapkan metode hypnoteaching sugesti bangun untuk meningkatkan kemampuan menceritakan tokoh idola. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan penampilan berbicara siswa terus mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat berdasarkan kategori nilai yang diperoleh. Pada siklus terakhir, nilai berbicara siswa 22% berada pada kategori amat baik, kategori baik sebesar 59% dan 19% kategori cukup.

Kata kunci: menceritakan tokoh idola, hypnoteaching, sugesti bangun, PTK.

Abstract:

(5)

category and the rests were in the average categoey which was they were got C category.

(6)

v

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi DAFTAR LAMPIRAN ... xii BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Batasan Masalah ... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 9

1.6.1 Manfaat secara teoretis ... 9

1.6.2 Manfaat secara praktis... 9

1.7 Definisi Operasional ... 9

BAB 2 MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING SUGESTI BANGUN ... 11

2.1 Berbicara ... 11

2.1.1 Keterampilan Berbicara ... 11

2.1.2 Pengertian Berbicara ... 11

2.1.3 Tujuan Berbicara ... 12

2.1.4 Jenis-jenis Berbicara ... 13

(7)

vi

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2.1.6 Ciri-ciri Pembicara Ideal ... 16

2.1.7 Hambatan dalam Kegiatan Berbicara... 17

2.1.8 Sikap Mental dalam Berbicara ... 20

2.1.9 Keterampilan Bercerita ... 20

2.1.10 Penilaian dan Prinsip Bercerita ... 21

2.1.11 Menceritakan Tokoh Idola ... 23

2.2 Metode Hypnoteaching ... 24

2.2.1 Sejarah Hypnosis ... 24

2.2.1.1 Hypnosisme Klasik ... 25

2.2.1.2 Hypnosisme Modern ... 26

2.2.2 Pengertian Hypnosis ... 28

2.2.3 Teknik-teknik Hypnosis ... 30

2.2.3.1 Induksi ... 30

2.2.3.2 Sugesti ... 30

2.2.3.2.1 Sugesti Bangun (Waking Suggestion) ... 31

2.2.4 Pengertian Hypnoteaching ... 32

2.2.5 Unsur-unsur Hypnoteaching ... 33

2.2.6 Manfaat Hypnoteaching ... 34

2.2.7 Kekurangan dan Kelebihan Metode Hypnoteaching ... 35

2.2.8 Langkah-langkah dan Penerapan Metode Hypnoteaching dalam Pembelajaran ... 37

BAB 3 METODE PENELITIAN... 40

3.1 Desain Penelitian ... 40

3.2 Setting Penelitian ... 40

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 41

3.2.2 Waktu Penelitian ... 41

3.3 Subjek Penelitian ... 41

3.4 Prosedur dan Desain Penelitian ... 42

3.4.1 Prosedur Penelitian... 42

(8)

vii

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.5.1 Teknik Unjuk Kerja... 44

3.5.2 Teknik Nontes ... 45

3.5.2.1 Angket ... 45

3.5.2.2 Observasi ... 45

3.5.2.3 Jurnal Siswa ... 45

3.6 Instrumen Penelitian ... 45

3.6.1 Angket ... 45

3.6.2 Lembar Observasi ... 47

3.6.2.1 Lembar Observasi Guru ... 47

3.6.2.2 Lembar Observasi Siswa ... 47

3.6.3 Jurnal Siswa ... 51

3.6.4 Instrumen Tes ... 52

3.7 Teknik Pengolahan Data ... 53

3.7.1 Analisis Data ... 53

3.7.2 Kategorisasi Data ... 53

3.7.3 Interpretasi Data ... 55

3.8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 55

3.9 Kriteria Penilaian Berbicara (Menceritakan Tokoh Idola) ... 56

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1 Deskripsi Penelitian ... 59

4.2 Pelaksanaan Tindakan ... 60

4.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I... 60

4.2.1.1 Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 61

4.2.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 62

4.2.1.3 Analisis Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus I ... 64

4.2.1.3.1 Pengamatan Aktivitas Guru ... 64

4.2.1.3.1 Pengamatan Aktivitas Siswa ... 68

4.2.1.4 Hasil dan Analisis Penelitian Siklus I ... 71

(9)

viii

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.2.1.4.2 Kategori Nilai Cukup ... 78

4.2.1.4.3 Kategori Nilai Kurang ... 84

4.2.1.4 Refleksi Tindakan Siklus I ... 95

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 98

4.2.2.1 Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 98

4.2.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 100

4.2.2.3 Analisis Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus II ... 105

4.2.2.3.1 Pengamatan Aktivitas Guru ... 105

4.2.2.3.1 Pengamatan Aktivitas Siswa ... 110

4.2.2.4 Hasil dan Analisis Penelitian Siklus II ... 112

4.2.2.4.1 Kategori Nilai Amat Baik ... 113

4.2.2.4.2 Kategori Nilai Baik ... 121

4.2.2.4.3 Kategori Nilai Cukup ... 129

4.2.2.4 Refleksi Tindakan Siklus II ... 140

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 142

4.3.1 Kemampuan Siswa dalam Menceritakan Tokoh Idola. ... 142

4.3.2 Pendapat Siswa Mengenai Pembelajaran ... 147

BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 149

5.1 Simpulan ... 149

5.2 Rekomendasi ... 153

DAFTAR PUSTAKA ... 154

(10)

1

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai upaya peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia, segala aspek keterampilan berbahasa perlu dikuasai oleh peserta didik. Keterampilan berbahasa yang dimaksud adalah menyimak, berbicara, menulis dan membaca. Namun, dengan karakteristik dan kemampuan siswa yang berbeda-beda, siswa cenderung hanya menyenangi salah satu aspek keterampilan bahasa saja. Setiap orang mempunyai kemampuan menerima informasi yang berbeda (Hajar, 2011: 41). Ada beberapa orang yang unggul pada visual sehingga lebih tertarik pada keterampilan membaca, sedangkan orang yang unggul pada auditori biasanya lebih menyenangi menyimak atau dengaran. Idealnya seorang siswa harus menguasai keempat aspek keterampilan berbahasa yang disebutkan di atas.

Di era yang segalanya kini berkiblat pada perkembangan teknologi dan media sosial, siswa cenderung menjadi pasif serta kurang produktif dalam kesehariannya. Tidaklah heran jika hal yang paling tidak disukai siswa adalah berbicara dan menulis. Kompetensi berbahasa yang bersifat paling aktif produktif merupakan kemampuan yang menuntut kegiatan encoding, kegiatan untuk menghasilkan/menyampaikan bahasa kepada pihak lain , baik secara lisan maupun tertulis (Nurgiantoro, 2010: 397).

(11)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pada kegiatan menulis, penulis secara sepihak menyampaikan gagasan dan pesannya yang tidak dapat secara langsung diterima dan direaksi oleh pihak pembaca yang dituju. Sebaliknya, pada kegiatan berbicara terjadi aktivitas memberi dan menerima bahasa, menyampaikan gagasan dan pesan kepada lawan bicara , dan pada waktu yang bersamaan pembicara akan menerima gagasan/pesan yang disampaikan lawan bicaranya tersebut (Nurgiantoro, 2010 : 397).

Idealnya, pembelajaran berbicara di sekolah mampu menjadi sarana latihan siswa untuk melatih kecakapannya dalam berbicara di ranah manapun. Selain itu pula, tugas berbicara dalam pembelajaran di sekolah harus benar-benar memenuhi tuntutan asesmen otentik, yaitu kinerja dan bermakna. Oleh sebab itu, tes keterampilan berbicara harus dimodifikasi. Modifikasi tersebut dapat dimulai dari segi bahan berbicaranya, yang harus memiliki fungsi nyata dan kebermaknaan yang jelas dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, secara tidak langsung siswa akan dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman saat ini, yang menginginkan peserta didik yang tidak hanya aktif tetapi juga kreatif.

Beberapa aspek dalam berbicara meliputi aspek kebahasaan dan nonkebahasaan. Namun, banyak permasalahan yang muncul bukanlah dari segi kebahasaan karena sebetulnya siswa sudah paham mengenai teori-teori tentang berbicara. Jika diminta secara tertulis, siswa mampu menuliskan banyak hal mengenai sebuah topik dengan penggunaan bahasa yang baik dan sesuai dengan kaidah. Sementara itu, pada aspek nonkebahasaan siswa masih dirasa sangat kurang. Salah satunya adalah kepercayaan diri, penguasaan masalah, dan sikap saat berbicara di depan publik sangatlah memprihatinkan. Banyak siswa yang sebelumnya mampu menulis dengan sangat baik, tetapi pada saat berbicara mengalami kendala-kendala yang muncul bukan karena ketidakpahaman mengenai teori berbicara.

(12)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dilakukan oleh The People Almanac’s Book terhadap 3000 warga Amerika mengenai hal yang paling ditakuti, menempatkan berbicara di depan kelompok, merupakan ketakutan terbesar yang dialami oleh sekitar 630 jiwa dengan presentase 21%. Hasil observasi singkat yang dilakukan peneliti menunjukkan siswa kelas VII G di SMP Negeri 26 Bandung, 46% siswa pada saat diminta berbicara di depan kelas selalu menolak kemudian menunjuk seorang teman yang lain untuk menggantikannya. Gejala ini mengindikasikan bahwa siswa tidak senang berbicara di depan kelas.Dengan alasan ketidaksenangan berbicara itulah, siswa tidak pernah secara sukarela ketika diminta berbicara di depan publik.

Kegagapan dan kehilangan konsentrasi adalah hal yang mungkin terjadi ketika siswa mulai gugup saat berbicara. Masalah ini diindikasi muncul akibat kepercayaan diri dan penguasaan masalah yang kurang dari siswa. Masalah yang sama pun dikeluhkan oleh guru bahasa Indonesia kelas VII di SMP 26 Bandung. Siswa masih belum terampil dalam berbicara di depan umum. Sebagian besar siswa, masih kesulitan pada penyusunan kosa kata dan struktur kata dalam berbicara. Hasil wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran bahasa Indonesia Ibu Nani Widiastuti, S.Pd., mengemukakan bahwa kendala yang paling utama dalam berbicara siswa adalah kurangnya kepercayaan diri siswa.

Pada kesempatan hari itu beliau menyebutkan bahwa keterampilan berbicara masih dipengaruhi beberapa kendala atau faktor yang muncul dari internal siswa, yaitu (1) pembelajaran berbicara masih dianggap sulit dan menakutkan (siswa tidak pernah secara sukarela berbicara di depan publik), (2) siswa masih kesulitan dalam menyusun kosa kata saat berbicara, (3) siswa masih merasa takut salah saat berbicara atau takut saat banyak orang yang menyaksikannya berbicara.

(13)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

lebih besar dibandingkan anak-anak yang kurang aktif dalam organisasi sekolah. Kepercayaan diri yang lebih besar berpengaruh pada peningkatan nilai berbicara. Apalagi jika guru memberikan motivasi, dan menjadikan dirinya sebagai panutan untuk dicontoh dalam hal berbicara.

Jika kita menelaah lebih jauh lagi berdasarkan permasalahan di atas, kepercayaan diri adalah hal yang sangat penting dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari berbicara. Bagaimana mungkin seorang instruktur berbicara menghasilkan pembicara yang handal jika dalam pelatihannya hanya memberikan prinsip berbicara saja? Mungkin saja pembicara yang akan dihasilkan melalui metode tersebut hanya akan menghasilkan pembicara yang paham secara teoretis namun secara praktik, pembicara kurang bisa mengontrol rasa cemas dan ketakutan yang lumrah ada di setiap manusia pada saat berbicara.

Bicara di depan publik terkait dengan keahlian mental dan fisik untuk tampil berbeda dengan keahlian yang dibutuhkan saat berbicara dalam keseharian. Dalam konteks berbicara, rasa takut bicara di depan publik sering diabaikan dan dianggap sebagai elemen yang terpisah, sekadar rasa cemas yang bisa dihilangkan dengan sedikit saran, petunjuk dan manipulasi (Rogers, 2008:15). Jika dianalogikan, kita tidak mungkin berani mengendarai mobil ke jalan raya jika sebelumnya kita tidak pernah berlatih mengendarai mobil sebelumnya. Kita juga harus memastikan pada saat mengendarai mobil kita memiliki kepercayadirian yang penuh bahwa kita mampu mengendarai mobil selamat sampai dengan tujuan.

(14)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

hal-hal yang telah dipelajari selama latihan akan terbuang dan menguap karena dikuasai oleh rasa takut yang belebihan seperti jantung bedebar keras, tenggorokan terasa kering serta lutut bergetar.

Pembicara yang belum terlatih, jika menerima rangsangan untuk berbicara di depan publik akan merasakan takut yang luar biasa dan merasa dirinya akan dipermalukan. Akibatnya, pembicara tersebut akan melakukan strategi menghindar bukan mempersiapkan diri untuk berbicara di depan publik. Lain halnya dengan pembicara yang telah terlatih. Jika menerima rangsangan demikian, pembicara akan langsung berpikir positif bahwa ini merupakan momen untuk menunjukkan kemampuan dirinya, maka yang ia lakukan akan mempersiapkan dirinya sebaik mungkin untuk berbicara di depan publik tersebut.

Hakikatnya, manusia diberikan sejumlah emosi termasuk rasa cemas dan rasa takut. Jika emosi tersebut muncul berlebihan dan di luar kuasa dari orang tersebut, segala yang telah dipersiapkan akan menjadi hilang karena efek „tertekan‟ yang dihasilkan dari kombinasi emosi-emosi tersebut. Hal ini tidak akan terjadi jika seseorang memiliki rasa kepercayaan diri dengan kemampuan dirinya sendiri.

Kekuatan terbesar yang terkadang tidak pernah disadari adalah kekuatan diri sendiri. Cara pertama dimulai dari memercayai diri Anda sendiri bahwa Anda bisa menjadi apa yang Anda pikirkan “You are what you think”. Pemanfaatan alam bawah sadar menjadi cara yang paling ampuh dalam pembentukan kekuatan diri ini.

(15)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu gaib atau ilmu di luar nalar.

Hipnosis tidak hanya dikenal diterapkan dalam dunia pendidikan sebagai hypnoteaching, tetapi ilmu hipnosis ini juga dikembangkan sesuai dengan terapan

ilmu yang dipakai. Salah satu terapan ilmu hipnosis sebagai berikut; (1) hypnoparenting ilmu hipnosis yang digunakan untuk mengasuh/mendidik anak,

(2) hypnobeauty untuk kecantikan, (3) hypnoslim menggunakan ilmu hipnosis untuk membantu seseorang melakukan diet.

Kesemua terapan metode hipnosis tersebut menekankan pemanfaatan kerja „otak bodoh‟. Cara kerja otak kiri dikenal dengan kerja „otak sadar‟ (conscious) dan berfungsi sebagai penentu IQ. Sementara itu, otak kanan disebut otak bawah sadar (subconcious) dan berfungsi sebagai „otak bodoh‟. Otak kanan bekerja menerima informasi tanpa saringan sehingga, sugesti positif yang diberikan mudah masuk dan tersimpan di long memory. Pemanfaatan „otak bodoh‟ inilah yang digunakan metode hypnoteaching dalam pemberian sugesti. Dampak dari pemberian sugesti tersebut, akan menjadikan sikap siswa sesuai dari isi sugesti tersebut. Di sinilah letak keunggulan dan keefektifan metode hypnoteaching.

Pemberian sugesti yang positif secara bertahap membuat siswa akan menyerap serta menyimpan sugesti baik tersebut ke dalam alam bawah sadarnya. Pada saat otak memasuki penurunan gelombang, secara tidak sadar apa yang disugestikan diaplikasikan oleh siswa tersebut. Metode ini mampu menjawab permasalahan yang muncul dan diangkat dalam penelitian ini, terutama dalam menghilangkan ketakutan dan kecemasan serta menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa.

(16)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Guru yang baik tidak akan menciptakan momok atau ketakutan dalam kegiatan belajar dan mengajar. Suasana yang menyenangkan akan mempermudah siswa berada dalam kondisi subconcious dan santai. Kondisi tersebut mempermudah siswa menerima dan menyerap sugesti positif yang diberikan oleh hipnotis.

Sebelumnya, penelitian mengenai hipnosis ini pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian pertama dilakukan oleh Handoko (2011) dengan judul “Hypnoteaching dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Fungsi Menu dan Ikon pada Program Pengolah Angka”. Penelitian ini diarahkan pada mata pelajaran TIK yang menuntut siswa mampu mengoperasikan komputer dan teknologi lainnya. Karakteristik TIK dan bahasa Indonesia yang berbeda mengakibatkan hasil penelitian ini tidak bisa diaplikasikan di mata pelajaran bahasa Indonesia.

Penelitian kedua mengenai hipnosis selanjutnya yang juga diaplikasikan pada pembelajaran pernah dilakukan oleh Haryadi (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Menulis Naskah Drama dengan Menggunakan Metode Hipnosis”. Penelitian tersebut menekankan pada kompentensi menulis yang memang menuntut siswa untuk menghasilkan produk. Kompetensi dasar yang dibidik dalam penelitian tersebut adalah kompetensi menulis naskah drama. Sementara itu, metode hipnosis belum pernah diaplikasikan pada kompetensi dasar keterampilan berbicara.

(17)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

hypnoteaching yang akan diaplikasikan ini, lebih menekankan pada eksplorasi

kemampuan masing-masing siswa (individu) dalam kemampuan berbicara.

Karakteristik dan keunggulan metode hypnoteaching sugesti bangun dirasa sesuai dan tepat untuk memecahkan masalah yang telah dikemukakan di atas. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Hypnoteaching Sugesti Bangun dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan yang telah disampaikan dalam latar belakang masalah, peneliti melakukan identifikasi masalah yang ditemukan di SMP Negeri 26 Bandung sebagai berikut.

1) Siswa tidak senang berbicara di depan publik.

2) Siswa masih kesulitan merangkai kosa kata saat berbicara di depan publik. 3) Siswa masih takut dan gugup saat berbicara dan menganggap berbicara

adalah ritual atau kegiatan yang menakutkan.

4) Siswa masih kurang percaya diri saat berbicara di depan publik.

1.3 Batasan Masalah

(18)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dikaji pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimana perencanaan pembelajaran berbicara dengan menggunakan

metode hypnoteaching sugesti bangun di kelas VII SMP Negeri 26 Bandung tahun ajaran 2012/2013?

2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode hypnoteaching sugesti bangun di kelas VII SMP Negeri 26 Bandung tahun ajaran 2012/2013?

3) Bagaimana hasil pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode hypnoteaching sugesti bangun di kelas VII SMP Negeri 26 Bandung tahun

ajaran 2012/2013?

1.5 Tujuan Penelitian

Hal-hal yang ingin dicapai oleh peneliti terangkum dalam tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut; 1) perencanaan pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode hypnoteaching sugesti bangun di kelas VII SMP Negeri 26 Bandung tahun

ajaran 2012/2013;

2) pelaksanaan pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode hypnoteaching sugesti bangun di kelas VII SMP Negeri 26 Bandung tahun

ajaran 2012/2013;

3) hasil pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode hypnoteaching sugesti bangun di kelas VII SMP Negeri 26 Bandung tahun ajaran 2012/2013.

1.6 Manfaat Penelitian

(19)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1.6.1 Manfaat secara teoretis

Manfaat teoretis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya, mengembangkan juga memperbarui metode yang telah ada dalam menunjang pembelajaran berbicara. Penelitian ini juga diharapkan menjadi inovasi termutakhir dalam menyisati kesulitan berbicara.

1.6.2 Manfaat secara praktis

Manfaat secara praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi (1) peneliti, (2) guru, dan (3) siswa. Adapun paparan setiap uraiannya sebagai berikut.

(1) Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti yang notabene sebagi seorang calon pendidik. Pada hakikatnya seorang pendidik harus mampu menyiasati kesulitan belajar siswa serta membantu siswa dalam proses belajar dan mengajar.

(2) Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan pengetahuan guru terhadap metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran berbicara. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan dalam pembelajaran berbicara yang dihadapi guru.

(3) Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memperoleh pengalaman yang baru dan menarik dalam menguasai keterampilan berbicara. Siswa dapat merasakan pembelajaran berbicara yang menyenangkan, gembira dan ikhlas.

1.7 Definisi Operasional

(20)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1) Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang mengutamakan kemampuan berbahasa secara lisan salah satu contohnya menceritakan tokoh idola atau seseorang yang diidolai peserta didik.

2) Hypnoteaching adalah suatu metode yang digunakan untuk merangsang

alam bawah sadar peserta didik agar mampu menyerap sugesti positif yang diberikan oleh guru.

3) Sugesti bangun adalah pemberian sugesti dengan kondisi mata terbuka.

4) Hypnoteaching sugesti bangun adalah pemanfaatan alam bawah sadar

(21)

40

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1Desain Penelitian

Setiap penelitian yang sifatnya ilmiah dan faktual pasti menggunakan salah satu metode penelitian sebagai pisau analisis dari kasus atau permasalahan yang diangkat dalam penelitian tersebut. Peneliti menggunakan salah satu metode penelitian yakni metode penelitian tindakan kelas atau istilah bahasa Inggrisnya adalah classroom action research.

Arikunto (2010: 128) menyebutkan bahwa penelitian tindakan muncul karena dorongan dari ketidakpuasan dengan hasil yang diperoleh. Berangkat dari sanalah guru yang bersangkutan mencoba untuk menyempurnakan pekerjaannnya dengan cara melakukan percobaan yang dilakukan berulang-ulang, prosesnya diamati dengan sungguh-sungguh sampai mendapatkan proses yang dirasakan memberikan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Senada dengan teori yang disampaikan sebelumnya, Habiby (2006) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri.

(22)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.2Setting Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan deskripsi tempat dilakukannya penelitian. Uraiannya meliputi tempat penelitian dan lokasi penelitian. Penjelasannya diuraikan sebagai berikut.

3.2.1. Lokasi Penelitian

Tempat Penelitian dilakukan di SMP Negeri 26 Bandung yang terletak di Jalan Sarimanah Sarijadi Blk no. 23 Kota Bandung. SMP Negeri 26 Bandung termasuk salah satu sekolah menengah kluster dua di Kota Bandung. Letaknya di jantung kota yang strategis menjadikan sekolah ini banyak diminati karena mudah dijangkau.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan secara bersamaan saat peneliti melaksanakan PPL ( Program Pengalaman Lapangan ) yang ditujukan kepada seluruh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia program kependidikan. Penelitan ini akan dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 2013 pada semester genap tahun 2013.

Tabel 3.1

3 Pelaksanaan Tindakan 1 √ Minggu ke-1

4 Evaluasi siklus I refleksi

dan penentuan siklus II √ Minggu ke-2

5 Pelaksanaan Tindakan II √

6

Evaluasi siklus II, refleksi dan penentuan tindakan di siklus selanjutnya

7 Tabulasi dan analisis data √

(23)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu penelitian

9 Pelaporan √

3.3Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah murid kelas VII SMP Negeri 26 Bandung. Tepatnya siswa kelas VII-C SMP Negeri 26 Bandung Tahun ajaran 2012/2013. Untuk subjek penelitian ini, dilaksanakan berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Nani Wisiastuti, S.Pd selaku guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VII. Kelas VII-C salah satu kelas yang memiliki siswa yang variatif, namun masih banyak juga yang memiliki kendala saat berbicara di depan publik. Alasan tersebut yang mendasari peneliti mengapa kelas VII-C tepat untuk dijadikan subjek penelitian dengan penerapan metode hypnoteaching sugesti bangun ini yang dikemas dalam penelitian tindakan kelas.

3.4Prosedur dan Desain Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai prosedur dan desain penelitian. Uraiannya meliputi prosedur penelitian dan desain penelitian. Penjelasannya diuraikan sebagai berikut.

3.4.1. Prosedur Penelitian

(24)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

artikulasi yang kurang jelas. Penelitian ini melalui beberapa tahapan. Tahapan dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut.

1) Perencanaan (planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan idealnnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses (Arikunto, 2006: 17). Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi subjektivitas. Perencanaan penelitian ini dimulai dengan observasi di salah satu sekolah mengenai kesulitan/permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran berbicara sekaligus memperoleh gambaran pembelajaran berbicara yang selama ini dilakukan oleh guru.

Tahap selanjutnya perencanaan tindakan penelitian adalah sebagai berikut: a. menentukan waktu dan pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan peneliti; b. menyusun sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran;

c. mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian;

d. mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa; e. mempersiapkan jurnal siswa.

2) Tindakan (acting)

Tindakan dalam penelitian adalah pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat. Tindakan yang nanti akan dilakukan oleh peneliti adalah melakukan pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode hypnoteaching sugesti bangun sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Namun, pada tahap ini perlu diingat sebagai seorang pelaksana, guru harus berusaha menaati apa yang telah dirancangkan dan tidak juga berprilaku yang dibuat-buat atau memanipulasi data/keadaan.

(25)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini, nantinya ada yang bertindak sebagai observer, yang nantinya akan mengamati proses berlangsungnya pengamatan penelitian. Data dari hasil ini akan memberikan pengaruh dalam penyusunan perencanaan tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.

4) Refleksi

Tahap terakhir merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Refleksi juga upaya untuk mengkaji apa yang telah dan apa yang terjadi nantinya, apa yang telah dihasilkan atau belum dihasilkan dengan tindakan perbaikan yang akan dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan pengat/peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan untuk siklus selanjutnya.

3.4.2. Desain Penelitian

Berikut ini adalah desain penelitian yang terdiri atas (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi.

Bagan 3.1

Perencanaan

SIKLUS 1

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

Penelitian Selesai (terjadi peningkatan dari hasil belajar siswa)

Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS 2

(26)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.5Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara, yakni teknik unjuk kerja dan teknik nontes. Adapun penjelasannya sebagai berikut.

3.5.1. Teknik Unjuk Kerja

Unjuk kerja yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes lisan, berupa tes keterampilan berbicara di depan publik. Unjuk kerja dalam berbicara ini disesuaikan dengan kompetensi dasar kelas VII semester II.

3.5.2. Teknik Nontes

Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi (1) angket, (2) observasi, (3) wawancara, dan (4) jurnal siswa. Penjelasan dari rincian di atas akan dijelaskan sebagai berikut.

3.5.2.1. Angket

Angket akan disebar kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana antusisame siswa terhadap pembelajaran berbicara serta kesulitan-kesulitan yang dialami siswa. Angket ini juga diberikan untuk mengetahui respon penerapan metode hynoteaching sugesti bangun pada pembelajaran berbicara.

3.5.2.2. Observasi

(27)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.5.2.3. Jurnal Siswa

Jurnal siswa digunakan untuk memperoleh data mengenai respon siswa terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Data tersebut dapat membantu atau sebegai referensi tindakan selanjutnya yang akan diambil pada KBM selanjutnya. Jurnal juga diberikan untuk mengamati keterpahaman siswa dari materi yang telah diberikan. Jurnal diberikan di setiap akhir pelajaran.

3.6Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat/fasilitas pembantu dalam menyusun data-data yang telah dikumpulkan agar pengolehan data-data lebih cermat, lengkap dan mudah. Intrumen yang dipilih oleh peneliti dalam membantu dalam mengolah data-data yang dikumpulkan sebagai berikut.

3.6.1. Angket

Angket yang disebar adalah angket dengan bentuk pilihan ganda. Angket yang disebar berisi pertanyaan mengenai hal pokok yang terkait dengan penelitian ini. Untuk mengetahui ketertaikan siswa terhadap berbicara dan keefektifan penggunaan metode ini, angket akan diberikan sebelum dan sesudah pemberian tindakan. Berikut angket yang akan disebar oleh peniliti.

ANGKET PELAJARAN BERBICARA

Nama :________________ Kelas : VII- ___

1. Di antara keterampilan berbahasa di bawah ini, manakah yang paling kamu sukai?

A. Menyimak C. Membaca

B. Berbicara D.Menulis

2. Sejauh ini, apakah kamu menyukai berbicara (bercerita, berpidato)? A. Sangat Suka C. Kurang Suka

(28)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3. Menurutmu,bagaimana tingkat kesulitan berbicara?

A. Sangat sulit C. Cukup sulit

B. Sulit D. Tidak sulit

4. Jika diminta untuk berbicara di depan publik, apakah kamu bersedia? A. Tidak bersedia C. Bersedia , tapi dalam keadaan terpaksa B. Bersedia D. tidak bersedia, selama memungkinkan 5. Saat kamu berbicara, hal apakah yang kamu rasakan?

A. Takut salah bicara C. Malu B. Antusias (senang) D. Biasa saja

6. Kesulitan apa yang paling kamu rasakan saat berbicara di depan publik? A. Menyusun kosakata C. Bahan pembicaraan yang sulit

B. Gugup, takut dan malu D. Lain-lain: _______________________

ANGKET PELAJARAN BERBICARA

Nama :________________ Kelas : VII- ___

7. Apakah kamu suka cara yang diterapkan guru dalam pembelajaran berbicara?

A. Sangat suka C. Kurang suka

B. Suka D. Tidak suka

8. Setelah guru menerapkan cara pembelajaran berbicara yang baru saya,.. A. Menjadi sangat lancar dan fasih berbicara

B. Merasa berbicara menjadi lebih mudah

C. Merasa kegugupan hilang sedikit saat berbicara D. Tidak merasakan perubahan apapun dalam berbicara

9. Apakah kamu senang guru mengubah cara pembelajaran khususnya pembejaran berbicara ini?

A. Sangat suka C. Kurang suka

(29)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 10.Setelah disampaikan dengan cara tersebut, bagaimana sekarang

pembelajaran berbicara menurutmu?

A. Mudah C. Tetap sulit

B. Lebih Mudah D. Makin sulit

3.6.2. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan unttuk melihat selama pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang peneliti gunakan dua jenis, yakni lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.

3.6.2.1 Lembar observasi guru

Lembar ini digunakan untuk melihat performa guru pada saat pembelajaran.

3.6.2.2 Lembar observasi siswa

Lembar ini digunakan untuk memantau aktivitas siswa pada saat pembelajaran.

Observer mengisi lembar observasi dengan membubuhkan tanda chek (√) pada kolom-kolom yang telah disediakan. Pengisian chek list ini berdasarkan kondisi yang nyata dan faktual terjadi pada saat proses belajar mengajar.

Tabel 3.2

Lembar Observasi Guru

No. Aspek yang dinilai

Kategori

A

B C D

1. Kemampuan Membuka Pelajaran a. Menarik perhatian siswa b. Memotivasi siswa

(30)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu sebelumnya dengan materi yang akan

diajarkan

d. Memberi acuan materi ajar yang akan diajarkan

2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran a. Kejelasan suara dalam komunikasi

dengan siswa

b. Tidak melakukan gerakan dan atau ungkapan yang mengganggu perhatian siswa

c. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar

d. Antusiasme mimik dalam penampilan e. Mobilitas posisi tempat dalam kelas/

ruang praktik

3. Kemampuan menggunakan metode Hypnoteaching Sugeti Bangun dalam

pembelajaran

a. Mengaplikasikan langkah-langkah metode hypnoteaching sugesti bangun dalam pembelajaran

b. Efektivitas proses pembelajaran dengan menggunakan metode hypnoteaching sugesti bangun

c. Kesesuaian penggunaan metode hypnoteaching sugesti bangun dengan

pokok bahasan

(31)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu tuntutan aspek kompetensi (kognitif,

psikomotor, afektif)

e. Kejelasan dalam memberikan contoh/ ilustrasi sesuai dengan tuntutan aspek kompetensi

f. Mencerminkan penguasaan materi ajar secara proporsional

4. Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran (Skenario)

a. Penyajian materi ajar sesuai dengan langkah-langkah yang tertuang dalam RPP

b. Proses pembelajaran mencerminkan komunikasi guru-siswa, dengan berpusat pada siswa

c. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respons dari siswa d. Cermat dalam memanfaatkan waktu,

sesuai dengan alokasi yang direncanakan

5. Penggunaan Media Pembelajaran

a. Menggunakan media secara efektif dan efisien

b. Membantu kelancaran proses pembelajaran

6. Evaluasi

(32)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu b. Melakukan evaluasi sesuai dengan

butir soal yang telah direncanakan dalam RPP

c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan d. Melakukan evaluasi sesuai dengan

bentuk dan jenis yang dirancang 7. Kemampuan Menutup Pelajaran

a. Meninjau kembali/ menyimpulkan materi kompetensi yang diajarkan b. Memberi kesempatan bertanya

c. Menginformasikan materi ajar berikutnya

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian

NILAI KETERANGAN

A Baik Sekali

B Baik

C Cukup

D Kurang

Tabel 3.4

Lembar Observasi Siswa

Aspek yang diamati Kategori

YA TIDAK

1. Aktivitas siswa selama mengikuti KBM

(33)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu b. Mengikuti langkah-langkah pembelajaran (duduk

santai, rileksasi, mengatur nafas serta permainan konsentrasi)

c. Menceritakan tokoh idola

d. Mengapresiasi teman yang sedang berbicara di depan kelas

2. Inisiatif dalam mengajukan pendapat.

a. Keaktifan untuk bertanya

b. Penyanggahan terhadap sesuatu yang kurang sependapat

c. Mampu memberikan alasan atas pendapat yang diajukan

3. Perilaku siswa selama pembelajaran

a. Siswa berkonsentrasi penuh terhadap pembelajaran

b. Siswa amat fokus dan tertarik terhadap

pembelajaran yang diberikan (tidak melamun, atau bergurau).

c. Siswa dengan sungguh-sungguh mengerjakan tugas yang diberikan guru.

d. Siswa tidak mengerjakan pekerjaan lain pada saat pembelajaran.

3.6.3. Jurnal Siswa

(34)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

belajar mengajar selanjutnya. Jurnal siswa dianalisis berdasarkan tiga kateori jawaban, yaitu jawaban positif, jawaban negatif, dan jawaban netral.

Tabel 3.5

Jurnal Harian Siswa

Petunjuk

1. Tulislah terlebih dulu nama, kelas, serta hari dan tanggal pada lembar yang telah disediakan!

2. Pertanyaan ini tidak mempengaruhi penilaian maka jawablah dengan jujur dan sebenar-benarnya!

Nama

:

Kelas

:

Hari /Tanggal :

1.

Materi apakah yang kamu dapat hari ini dan bagaimana kesanmu

tentang materi hari ini?

Jawab :

2.

Kesulitan apa yang kamu temukan dalam pembelajaran hari ini?

Jawab :

3.

Manfaat apakah yang kamu dapatkan dari pembelajaran hari ini?

Jawab :

4.

Apa yang kamu rasakan saat dan setelah belajar berbicara hari

ini?

3.6.4. Instrumen Tes

(35)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6

Aspek Penilaian Berbicara

No Aspek Nilai

Siklus 1 Siklus dst.. 1 Penguasaan masalah

2 Sikap dan kepercayaan diri pada saat berbicara

3 Ekspresi dan mimik

4 Kejelasan dan keruntutan cerita 5 Kejelasan Intonasi dan kosa kata

Nilai keseluruhan

Nilai maksimal yang akan diperoleh dari semua aspek adalah 100. Nilai keseluruhan : jumlah nilai yang diperoleh x 100

Nilai ideal 3.7Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi (1) Analisis data, dan (2) Ketegorisasi data, dan (3) Interpretasi data.

3.7.1. Analisis Data

Analisis data dimulai dengan mengolah data yang dikumpulkan dari berbagai sumber (tes maupun nontes). Kemudian, data dianalisis dan dideskripsikan dengan menampilkan hasil data atau tabel untuk diinterpretasikan. Terakhir, hasil analisis data direfleksikan untuk mendapatkan kesimpulan.

(36)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

siklus pertama, peneliti melakukan refleksi sebagai bahan acuan untuk mengambil/melaksanakan rencana selanjutnya di siklus kedua sebagai upaya perbaikan dari siklus pertama. Hal yang sama dilakukan sampai pada masalah pembelajaran dapat terselesaikan.

Data yang terkumpul baik data kuantiatif maupun kualitatif, terlebih dahulu dianalisis kemudian dideskripsikan melalui tabel, grafik, dan persentase. Kemudian, data direfleksikan untuk menarik kesimpulan. Berikut data-data yang akan dianalisi oleh peneliti.

1) Analisis Angket siswa

Angket diolah dengan menghitung jumlah pilihan sesuai dengan jawaban yang diisi oleh responden. Setelah angket terisi, kemudian hasil angket tersebut dideskripsikan.

2) Lembar observasi Guru dan Siswa

Observasi diolah dengan menghitung jumlah cheklist yang diisi oleh responden. Setelah lembar observasi terisi kemudian hasil tersebut dideskripsikan. Lembar observasi diisi oleh observer yang akan mengamati guru sekaligus siswa pada saat KBM berlangsung. Melalui lembar ini, peneliti dapat mengetahui kinerjanya saat menerapkan metode hypnoteaching sugesti bangun dan respon siswa terhadap penerapan

metode tersebut tanpa perlu terbagi kefokusannya antara mengajar dan mengamati.

3) Jurnal Siswa

(37)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tes ini merupakan bagian yang paling penting dalam proses pengambilan data. Siswa diminta untuk menceritakan tokoh idolanya di depan kelas, dengan kelengkapan yang sesuai. Hasil bercerita tersebut akan dinilai oleh guru sesuai dengan kriteria penilaian berbicara yang telah dibuat sebelumnya.

3.7.2. Kategorisasi Data

Kategorisasi data adalah proses mengkategorisasikan seluruh data yang diperoleh berdasarkan fokus penelitian. Data penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data hasil penilaian berbicara siswa, sedangkan data sekunder adalah data yang berasal dari cacatan lapangan yang terdiri dari hasil wawancara, jurnal siswa, lembar pengamatan guru, lembar pengamatan siswa. Kemudian data tersebut dikelompokkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kriteria atau kategori yang telah disusun.

3.7.3. Interpretasi Data

Setelah semua adata diperoleh, dianalisis dan dideskripsikan, sebelum memasuki ketahap interpretasi data peneliti melakukan beberapa hal berikut: 1) mendeskripsikan perencanaan tindakan;

2) mendeskripsikan pelaksaanaan tindakan di setiap siklusnya;

3) menganalisis hasil belajar siswa selama kbm, untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian;

4) menganalisis hasil observasi lembar aktivitas siswa dan guru dengan menghitung persentase dari setiap kategori yang telah dinilai observer;

5) menganalisis jurnal siswa dengan mengelompokkan pendapat-pendapat yang muncul;

6) menganalisis angket siswa dengan cara, menghitung jumlah responden dan pilihan jawaban yang ditulisnya, kemudian data tersebut diubah ke dalam bentuk grafik;

(38)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.8Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP merupakan serangkaian rencana pelaksanaan pembelajaran tertulis yang harus dipersiapkan guru sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. RPP yang dibuat peneliti berfungsi sebagai pedoman dalam melakukan penelitian yang akan mengujicobakan metode hypnoteaching sugesti bangun dalam meningkatkan pembelajaran berbicara. (terlampir)

3.9Kriteria Penilaian Berbicara (Menceritakan Tokoh Idola)

Tabel 3.7

Deskripsi Penilaian Keterampilan Berbicara

No Aspek Bobot Keterangan

1 Penguasaan

masalah

26-30

21-25

Isi pembicaraan sangat bermakna, terlihat penguasaan masalah, dan pembicaraan mengandung lima pendapat yang dikemukakan cocok/ sesuai dengan topik yang dibicarakan. Isi pembicaraan sangat bermakna, terlihat penguasaan masalah, dan pembicaraan mengandung kurang dari lima pendapat yang dikemukakan cocok/ sesuai dengan topik yang dibicarakan.

(39)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

masalah, memunculkan beberapa pendapat, tetapi pendapat yang dikemukakan kurang cocok/ sesuai dengan topik yang dibicarakan.

0-5 Isi pembicaraan kurang bermakna, tidak terlihat penguasaan masalah, dan tidak mengemukakan pendapat/pendapat yang dikemukakan tidak cocok, tidak terkait, tidak mengandung korelasi dengan topic pembicaraan

2 Sikap dan

kepercayaan

diri pada saat

berbicara

21-30 Lebih dari 50% pembicaraan disampaikan dengan lancar dan fasih, pandangan mata cenderung terfokus pada pendengar, ekspresi muka tenang, sorot mata tegas dan gerakan wajar yang penuh keyakinan

6-20 Pembicaraan yang disampaikan secara fasih dan lancar hanya 50% , pandangan mata terfokus pada pendengar, dan gerakan wajar namun ekspresi sedikit gelisah, dan sorot mata kurang tegas. 0-5 Pembicaraan yang disampaikan secara fasih dan

lancar di bawah 50%, pandangan mata dan sorot mata tidak terfokus pada pendengar, dan gerakan tidak wajar, dan ekspresi muka menunjukkan ketidaknyamanan.

3 Ekspresi dan

mimik

11-15 Ekspresi dan mimik yang ditunjukkan efektif, tidak kaku, menunjang isi pembicaraan dan tidak berlebihan.

(40)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

0-5 Ekspresi dan mimik yang ditunjukkan tidak

11-15 Informasi yang disampaikan sistematis/berurutan sesuai unsurnya, serta lengkap mencakup identitas, keunggulan dan alasan mengidolakan tokoh.

6-10 Informasi yang disampaikan sistematis, namun, kurang lengkap. Informasi yang disampaikan hanya dua dari tiga unsur yang diminta

0-5 Informasi yang disampaikan tidak jelas, tidak beraturan, serta tidak lengkap/hanya memuat satu unsur yang diminta.

5 Kejelasan

Penyampaian

8-10 Suara sangat jelas terdengar hingga belakang, pengaturan intonasi dan volume sangat cocok dengan situasi dan kondisi pembicaraan dan penggunaan kosa kata lebih dari 50%nya menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah yang baik.

5-7 Suara sangat jelas tetapi volume suara kurang terdengar di bangku belakang, pengaturan intonasi sangat cocok dengan situasi dan kondisi pembicaraan hanya saja, kosa kata kalimat yang digunakan 50% menggunakan bahasa Indonesia yang tepat dan sesuai kaidah.

(41)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

situasi dan kondisi pembicaraan. Kosa kata yang digunakan melenceng dari kaidah bahasa Indonesia.

Kemudian untuk mengukur daya serap siswa nilai yang didapat siswa dikategorikan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima. Sumber : Nurgiantoro (2010: 393)

Tabel 3.8

Penilaian PAP Skala Lima

Interval Tingkat Penguasaan Kategori Nilai Keterangan

85-100 A Baik Sekali

75-84 B Baik

60-74 C Cukup

40-59 D Kurang

(42)

149

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB 5

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1Simpulan

Keberhasilan penggunaan metode hypnoteaching sugesti bangun dalam pembelajaran ini tidaklah terlepas dari peran guru. Peran guru menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan metode ini. Metode hypnoteaching sugesti bangun ini menuntut guru untuk berperan sebagai seorang motivator, terutama dalam proses pemberian sugesti kepada siswa. Guru diharapkan mampu meyakinkan siswa melalui sugesti-sugesti bahwa siswa mampu berbicara denagn baik di depan publik.

Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran berbicara yang menggunakan metode hypnoteaching sugesti bangun peneliti dapat mengemukakan beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Perencanaan Pembelajaran

Sesuai dengan rencana dan konsep yang telah dibuat sebelumnya, pelaksanaan pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode hypnoteaching sugesti bangun berlangsung sebanyak dua siklus. Instrumen yang membantu dalam proses pengumpulan data meliputi lembar observasi guru, lembar observasi siswa, angket, dan jurnal siswa.

(43)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dalam pembelajaran. Refleksi dari siklus I menjadi bahan pertimbangan pengambilan tindakan pada siklus II.

Adapun pada siklus II, guru telah memperbaiki kekurangan yang sebelumnya terjadi pada siklus I. Pada siklus II guru mempergunakan media poster untuk membantu siswa dalam memvisualisasikan tokoh idolanya. Selain itu, guru kembali berusaha meningkatkan kepercayaan diri siswa dengan metode hypnoteaching sugesti bangun. Materi yang diberikan pada siklus II merupakan

penyempurnaan dari siklus I. Materi kebahasaan dan nonkebahsaan kembali diberikan untuk menunjang isi serta hasil pembicaraan yang baik.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran berbicara menggunakan metode hypnoteaching sugesti bangun dilaksanakan pada tanggal 03 Mei dan 17 Mei 2013. Pada pelaksanaannya penelitian tindakan berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan tiap siklusnya. Penilaian tidak hanya dinilai dari hasil unjuk kerja siswa, namun kegiatan pelaksanaan pembelajaran siswa dan guru juga menjadi tolak ukur keberhasilan pembelajaran dari tiap siklusnya. Baik dari hasil nilai unjuk kerja di setiap siklusnya, maupun dari hasil pengamatan pada aktivitas guru dan siswa. Seluruh hasil penilaian menunjukkan peningkatan positif di setiap siklusnya.

Proses pelaksanaan pembelajaran menceritakan tokoh idola menggunakan hypnoteaching sugesti bangun pada siklus I dapat peneliti deskripsikan sebagai

berikut.

a. Pada awal pembelajaran, guru membagi siswa dalam kelompok.

b. Guru memberikan materi mengenai cara menceritakan tokoh idola dan pemberian sugesti yang menitikberatkan pada penghilangan ketakutan siswa saat berbicara.

(44)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

d. Siswa menceritakan tokoh idolanya di depan kelas dengan rasa percaya diri yang baru.

Berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus I, alokasi waktu dalam pelaksanaan pembelajaran dalam siklus I masih kurang efektif, sehingga siswa terkesan terburu-buru dalam menceritakan tokoh idolanya. Berikut deskripsi pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.

a. Guru telah membagi siswa dalam beberapa kelompok.

b. Guru mempergunakan media yuntuk membantu visualisasi dan imajinasi siswa.

c. Guru memberikan materi kebahasaan dan nonkebahasaan pada konteks berbicara.

d. Guru memberikan sugesti positif mengenai kepercayaan diri melalui permen dan berbagai permainan.

e. Siswa menulis narasi mengenai tokoh idola sebagai panduan dalam berbicara.

f. Siswa menceritakan tokoh idolanya di depan kelas dengan rasa percaya diri yang baru.

3. Hasil Pembelajaran

(45)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

berbasis pembelajaran yang menyenangkan sehingga dalam praktiknya siswa dibawa dalam suasana pembelajaran yang santai dan rileks. Metode

hypnoteaching sugesti bangun ini mengedepankan kenyamanan dan

‘menyenangan’ untuk siswa. Oleh sebab itulah, kebanyakan siswa menyukai

pembelajaran yang menerapkan metode ini.

Berdasarkan hasil penelitian, secara umum penggunaan metode hypnoteaching sugesti bangun dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

menceritakan tokoh idola. Secara khusus, kesimpulannya dapat disimpulkan sebagai berikut.

1) Metode hypnoteaching sugesti bangun, merupakan metode yang cocok diterapkan dalam pembelajaran berbicara. Keunggulan metode ini dapat mengubah pola pikir siswa terhadap pembelajaran berbicara karena prinsip metode yang mengajak siswa belajar dalam kondisi yang santai dan menyenangkan.

(46)

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3) Selain peningkatan yang terjadi pada aspek penilaian berbicara, siswa juga mengalami peningkatan dari segi kepercayaan diri. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek penilaian berbicara. Jika sebelumnya siswa sangat enggan ketika diminta untuk berbicara di depan publik, kini siswa menjadi lebih antusias jika diminta untuk berbicara. Kepercayan diri yang muncul saat berbicara di setiap siklusnya pun meningkat. Pada siklus II, sudah tidak lagi ditemukan yang enggan berbicara di depan publik, intensitas gangguan berbicara sudah banyak berkurang, dan siswa kini telah mampu menceritakan tokoh idolanya dengan penuh keyakinan, tanpa rasa takut ataupun malu.

5.2Rekomendasi

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian dirumuskan beberapa rekomendasi dari peneliti. Rekomendasi ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan untuk pembelajaran dan perkembangan dunia pendidikan di kemudian hari.

1) Guru Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya guru SMP diharapkan dalam pembelajaran berbicara menggunakan metode hypnoteaching sugesti bangun sebagai salah satu alternatif dalam pelaksanaan pembelajarannya. Pada penelitian ini penerapan metode hypnoteaching sugesti bangun sudah dapat meningkatkan keterampilan menceritakan tokoh idola khususnya di kelas VII C SMP Negeri 26 Bandung.

(47)

154

Isna Istiana, 2013

Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi., Suhardjono, dan Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. 2006. Jakarta: Bumi Aksara.

Damayanti, Fitri. 2011. Penggunaan Teknik Voli Verbal dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara. Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS

UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Fatimah, Siti. 2012. Penerapan Metode Team Product dalam Pembelajaran Berbicara. Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Hajar, Ibnu. 2011. Hypnnoteaching (Memaksimalkan Hasil Proses Belajar Mengajar dengan Hipnoterapi). Yogyakarta: Diva Press.

Handoko, Bangkit Tri. 2011. Hypnoteaching dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Kompetensi Dasar

Menjelaskan Fungsi Menu dan Ikon pada Program Pengolah Angka. Skripsi

Sarjana Pendidikan pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Harganti, Sri. 2008. Penerapan Metode Sinektik dalam Pembelajaran Berbicara. Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Haryadi, Adi. 2011. Meningkatkan Kemampuan Menulis Naskah Drama dengan Menggunakan Metode Hipnosis. Skripsi Sarjana Pendidikan FPBS UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tabel 3.2 Lembar Observasi Guru
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian
Tabel 3.5 Jurnal Harian Siswa
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil menunjukkan bahwa pewarna alami dari ekstraksi bahan alam memiliki spektrum absorbansi kisaran 380-520 nm yang mirip β-karoten dan konduktivitas terbesar dimiliki oleh

Anda hanya diminta untuk memberikan persetujuan anda terhadap pernyataan- pernyataan yang disajikan dengan membubuhkan tanda centang (  ) pada kolom jawaban yang paling

Telah dilakukan penelitian uji aktivitas sitotoksik ekstrak etanol biji srikaya ( Annona squamosa L.) terhadap sel T47D. Tujuan penelitian ini adalah untuk

Meskipun sector informal dapat menjadi katup penyelamat akibat kelangkaan pekerjaan, keberadaan mereka justru sering mendapat pembatasan-pembatasan baik berupa ruang

Pada umumnya lansia mengalami penurunan pendengaran simetris dan bilateral dan diperparah pada suasana ramai. Penurunan pendengaran yang tidak berkaitan

Puji syukur kepada Allah Bapa di Surga atas segala berkat, rahmat, dan penyertaan-Nya yang senantiasa bagi penulis selama penelitian hingga terselesaikannya tesis dengan

Hier können Sie unsere Reise­ und Sicherheitshinweise abonnieren – für ausgewählte Länder oder für alle zusammen: Sie werden bei Erscheinen an eine von Ihnen angegebene

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk men- gukur keberhasilan sasaran Pencegahan yang Terintegrasi terdiri atas tiga indikator, dengan capaian kinerja