• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tradisi Makan Malam Di Malam Tahun Baru Imlek Di Bandung Studi Kasus : Mahasiswa Etnis Tionghoa Universitas Kristen Maranatha.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tradisi Makan Malam Di Malam Tahun Baru Imlek Di Bandung Studi Kasus : Mahasiswa Etnis Tionghoa Universitas Kristen Maranatha."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

vi

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Nama : Velenvalerye Program Studi : S1 Sastra China

Judul : Tradisi Makan Malam di Malam Tahun Baru Imlek di

Bandung, Studi Kasus: Mahasiswa Etnis Tionghoa Universitas Kristen Maranatha.

Skripsi ini menjelaskan tentang tradisi makan malam di malam Tahun Baru Imlek atau chinian yefan (吃年夜饭). Penulis ingin mengetahui tata cara perayaan makan malam di malam Tahun Baru Imlek, mengetahui makanan apa saja yang secara umum disajikan saat malam Tahun Baru Imlek di Bandung, serta apakah mereka yang merayakan tradisi ini mengetahui makna dari makanan-makanan yang disajikan. Penelitian ini mengacu pada sumber-sumber buku dan untuk kelengkapan penelitian, penulis juga memberikan kuisioner kepada 342 mahasiswa etnis Tionghoa asal Bandung di Universitas Kristen Maranatha. Setelah melakukan penelitian dan menganalisis hasil penelitian, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa tradisi perayaan Tahun Baru Imlek di kota Bandung ada yang telah mengalami perubahan dan sebagian besar responden tidak terlalu memahami makna makanan yang disajikan dalam perayaan ini.

(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Name : Velenvalerye

Study Program : Bachelor Degree of Chinese Literature

Title : The Chinese New Year Eve Dinner Tradition in Bandung, Case Study: Chinese Ethnic Students in Maranatha Christian University

This research explained about the dinner tradition in Chinese New Year Eve or the chinian yefan (吃年夜饭). The research was endeavoured to acknowledge how the dinner in the Chinese New Year Eve is conducted, to acknowledged any kind of foods that generally served during the New Year Eve in Bandung, as well as whether they who celebrated this tradition understand the meaning from foods that were being served. This research was used the literature based research, as well as to used questionnaire method toward 342 Chinese ethnic students from Bandung in Maranatha Christian University. After carried out the research and analysed results of the research, the author concluded that the dinner tradition in Chinese New Year Eve in Bandung city experienced transformation and most respondents did not understand the meaning of foods that were being served in this celebration.

(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Batasan Penelitian ... 3

1.6 Metode Penelitian ... 3

2. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Budaya Makan Orang Tionghoa ... 4

2.2 Malan Tahun Baru Imlek atau Chuxi (除夕) ... 5

2.3 Makan Malam di Malam Tahun Baru Imlek atau Chinian Yefan 吃年夜饭 ... 6

2.4 Tahun Baru Imlek atau Chunjie 春节 ... 8

2.5 Masyarakat Tionghoa di Indonesia ... 9

2.6 Akulturasi dan Asimilasi ... 10

2.7 Proses Enkulturasi ... 11

2.8 Akulturasi, Asimilasi, dan Enkulturasi dalam Masyarakat Tionghoa Indonesia (khususnya makanan atau jajanan) ...11

3. PEMBAHASAN ... 14

4. KESIMPULAN DAN SARAN ... 23

(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuisioner Penelitian

(5)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sejak jaman dahulu, perayaan Tahun Baru Imlek selalu dilaksanakan setiap tahunnya oleh etnis Tionghoa. Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan sarana untuk seluruh anggota keluarga berkumpul serta mempererat hubungan kekeluargaan. Pada perayaan ini, seluruh anggota keluarga diwajibkan untuk berkumpul bersama.

Bangsa Tionghoa merupakan salah satu bangsa yang memiliki banyak jenis makanan yang khas. Demikian pula pada saat makan malam bersama di malam Tahun Baru

Imlek atau chinian yefan 吃 年 夜 饭 , banyak hidangan yang disajikan. Serba

manis, serba gurih, dan penuh dengan warna. Ada makanan yang menandakan harapan-harapan yang indah dan serba manis di hasil usaha pada tahun yang akan datang, ada yang mempunyai makna seperti umur panjang, kemakmuran, kesehatan, keberuntungan, dan kebahagiaan.

Di jaman modern ini, dengan adanya perkembangan jaman, masuknya budaya barat ke Indonesia serta membaurnya kebudayaan Tionghoa dengan kebudayaan setempat dan kebudayaan barat mempengaruhi beberapa tradisi etnis Tionghoa, khususnya makan malam di malam Tahun Baru Imlek. Penulis sempat menemukan beberapa kasus, yaitu: ada orang Tionghoa yang berpendapat bahwa makan malam saat malam Tahun Baru Imlek tidak harus selalu diadakan di rumah keluarga yang paling tua, tetapi bisa saja diadakan di luar, seperti di restoran Chinese food. Bahkan penulis menemukan ada juga yang mengadakan barbeque saat makan malam di malam Tahun Baru Imlek.

(6)

2

Universitas Kristen Maranatha Penulis tertarik untuk meneliti mahasiswa etnis Tionghoa asal Bandung yang ada di Universitas Kristen Maranatha karena berdasarkan beberapa referensi yang penulis dapati, penulis lain kebanyakan membahas mengenai malam Tahun Baru Imlek di daerah Jakarta, sehingga penulis tertarik untuk meneliti malam Tahun Baru Imlek di daerah Bandung.

Alasan pemilihan kota Bandung atau wanlong 万隆 sebagai lokasi penelitian

didasarkan atas keinginan untuk semakin mengenal kota dimana penulis menyelesaikan studi perguruan tinggi dan mengetahui lebih jauh pengetahuan mahasiswa etnis Tionghoa Universitas Kristen Maranatha akan budaya Tionghoa. Selain itu, persentase etnis Tionghoa di Kota Bandung terhitung banyak, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya data statistik yang menempatkan Kota Bandung sebagai salah satu kota dengan persentase etnis Tionghoa yang terhitung besar dibandingkan kota lainnya di Indonesia, terutama dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Pulau Jawa (Huang 11).

1.2Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat di kemukakan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tradisi makan malam di malam Tahun Baru Imlek yang dilaksanakan oleh mahasiswa etnis Tionghoa asal Bandung di Universitas Kristen Maranatha?

2. Apa makna tradisi makan malam di malam Tahun Baru Imlek bagi mahasiswa etnis Tionghoa asal Bandung di Universitas Kristen Maranatha?

1.3Tujuan Penelitian

(7)

3

Universitas Kristen Maranatha Secara teoritis, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akulturasi makanan yang disajikan saat makan malam di malam Tahun Baru Imlek dengan kebudayaan lokal atau barat dan atau untuk mengetahui ada tidaknya pergeseran makna oleh karena pertemuan budaya ini.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah agar pembaca tahu dan mengerti akan budaya Tionghoa dalam tradisi makan malam di malam Tahun Baru Imlek, serta mengetahui makanan apa saja yang secara umum disajikan saat malam Tahun Baru Imlek di Bandung. Selain itu, diharapkan juga agar pembaca lebih memahami makna dari tradisi makan malam bersama tersebut.

1.5Batasan Penelitian

Tahun Baru Imlek memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Dari sebelum hari Tahun Baru Imlek hingga dua minggu setelahnya, banyak kegiatan yang dilakukan. Oleh karena itu, pada penelitian ini, penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada waktu makan malam di malam Tahun Baru Imlek atau chinian yefan ( 吃 年 夜 饭). Penulis mencoba melihat fungsi dan makna jenis makanan yang

dihidangkan saat makan malam di malam Tahun Baru Imlek. Sampel yang akan diteliti ialah mahasiswa etnis Tionghoa Universitas Kristen Maranatha yang lahir dan dibesarkan di Bandung. Mahasiswa etnis Tionghoa yang dimaksudkan ialah yang mempunyai hubungan keturunan Tionghoa melalui garis kerabat ayah (patrilineal).

1.6Metode Penelitian

(8)

23

Universitas Kristen Maranatha BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian dan menganalisis hasil penelitian, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa tradisi perayaan Tahun Baru Imlek di kota Bandung ada yang telah mengalami perubahan.

Hasil penelitian membuktikan memang benar sebagian besar dari responden masih merayakan makan malam di malam Tahun Baru Imlek, tetapi mengenai tradisi yang dilakukan sudah mulai ada yang berubah, seperti lokasi makan malam di malam Tahun Baru Imlek yang seharusnya diadakan di rumah orang yang dianggap paling tua dalam keluarga, tetapi sekarang ini sudah ada yang merayakan di restoran. Selama kurun waktu 33 tahun berlakunya Inpres No. 14/1967, diduga kuat merupakan penyebab berubahnya pandangan masyarakat etnis Tionghoa terhadap banyak hal yang berkaitan dengan budaya Tionghoa. Tekanan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia kepada etnis Tionghoa telah membuat lemahnya proses enkulturasi atau pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi lain, yang pada akhirnya mengurangi pemahaman akan kebudayaan pada generasi muda Bandung, terutama mengenai perayaan makan malam di malam Tahun Baru Imlek.

4.2 Saran

(9)

24

(10)

25

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

A.S, Marcus. Hari-Hari Raya Tionghoa. Jakarta: Penerbit “Marwin”, 2003.

Anderson, E.N. “Food in Society.” The Food of China. New Haven: Yale University Press, 1988. 244-261.

Chang, K.C. “Introduction.” Food in Chinese Culture: Anthropological and Historical Perspectives. New Haven: Yale University Press, 1977.

Chang, Yau Hoon. “Assimilation, Multiculturalism, Hybridity: The Dilemmas of The Ethnic Chinese in Post-Suharto Indonesia.” Asian Ethnicity 7: 2 (2006):149 — 166.

Gai Guoliang盖国梁. Jieqing Qu Tan节庆趣谈. Shanghai: Shanghai Guji Chuban

She, 2002.

Han Jiantang韩鉴堂. Zhongguo Wenhua中国文化. Beijing: Beijing Yuyan Wenhua

Daxue Chuban She, 2002.

Hong Yu鸿宇. Jiesu节俗. Beijing: Zongjiao Wenhua Chuban She, 2004.

Huang Kunzhang黄昆章. Yinni Huaqiao Huaren Shi印尼华侨华人史. Guangzhou:

Guangdong Gaodeng Jiaoyu Chuban She, 2005.

Ishwara, Helen. “Aneka Rupa Masakan Peranakan.” Intisari dan Komunitas-Lintas

Budaya Indonesia. Ed. Al. Heru Kustara. Jakarta: Buana Ilmu Pustaka, 2009.

Iskan, Dahlan. Pelajaran dari Tiongkok. Surabaya: PT. Temprina Media Grafika, 2008.

Knörr, Jacqueline. “ 'Free The Dragon' Versus 'Becoming Betawi': Chinese Identity in Contemporary Jakarta.” Asian Ethnicity 10:1 (2009): 71-90.

(11)

26

Universitas Kristen Maranatha Lohanda, Mona. “Unsur Lokal Dalam Ritual Peranakan.” Intisari dan Komunitas-Lintas Budaya Indonesia. Ed. Al. Heru Kustara. Jakarta: Buana Ilmu Pustaka,

2009.`

Tan, G.Mely. “Chinese Dietary Culture In Indonesian Urban Society.” Etnis Tionghoa Di Indonesia. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia, 2008.

Xu Guanghua 许 光 华. Zhongguo Wenhua Gaiyao 中 国 文 化 概 要. Shanghai:

Shanghai Hanyu Da Cidian Chuban She, 2004.

Yang Cuntian杨存田. Zhongguo Fengsu Gaiguan中国风俗概观. Beijing: Beijing

Daxue Chuban She, 2003.

Yuanzhi, Kong. Silang Budaya Tiongkok-Indonesia. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, 1999.

“Cicipi Jajanan Khas Kota Hujan.” Harian Seputar Indonesia. 25 Oktober 2011. <http://www.okefood.com/read/2011/10/25/299/519926/cicipi-jajanan-khas-kota-hujan>

Referensi

Dokumen terkait

“penilaian kinerja organisasi publik tidak cukup hanya dilakukan dengan menggunakan indikator – indikator yang melekat pada birokrasi itu seperti efesiensi dan

Kendala yang dihadapi oleh DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota dalam melaksanakan fungsi anggaran antara lain pemerintah daerah yang belum taat pada Peraturan Menteri

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung bunga rosela sampai level 2 % sebagai feed suplement dalam ransum ayam

Keunggulan yang akan diorientasikan dalam promosi ini adalah terciptanya interaktif antara penyiar dan pendengar melalui program siaran yang biasa disebut pasar senggol,

Pendekatan ini digunakan karena lebih menekankan pada apa yang terjadi saat percakapan berlangsung (speech event) yang termasuk didalamnya adalah pilihan kata

“ KONTRIBUSI SUDUT PEMASANGAN PIN TERHADAP KEKUATAN SAMBUNGAN TULANG PADA KASUS FRAKTUR TULANG OBLIQUE ”.. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan

Melalui hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) partai politik memberikan respon positif terhadap pemenuhan kuota 30% keterwakilan perempuan dalam

Pembelajaran sejarah tentang Surabaya sebagai kota Pahlawan ini dapat dikaji melalui teori belajar kognitif dari Piaget, Bruner dan Ausubel yang sesuai yaitu (1)