• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH JOB DESCRIPTION TERHADAP EFEKTIFITAS PELAKSANAAN TUGAS PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT MAPILLI KABUPATEN POLEWALI MANDAR SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH JOB DESCRIPTION TERHADAP EFEKTIFITAS PELAKSANAAN TUGAS PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT MAPILLI KABUPATEN POLEWALI MANDAR SKRIPSI"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH JOB DESCRIPTION TERHADAP EFEKTIFITAS PELAKSANAAN TUGAS PEGAWAI PADA KANTOR

CAMAT MAPILLI KABUPATEN POLEWALI MANDAR

SKRIPSI

MOHAMAD SAHLAN IDIL 105721151417

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2022

(2)

ii

PENGARUH JOB DESCRIPTION TERHADAP EFEKTIFITAS PELAKSANAAN TUGAS PEGAWAI PADA KANTOR

CAMAT MAPILLI KABUPATEN POLEWALI MANDAR

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh : MOHAMAD SAHLAN IDIL

105721151417

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2022

(3)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“afdholul a’mali al-hubbu fillahi wal-bughdhu fillahi”

Sebaik-baik amalan adalah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah.

PERSEMBAHAN

Puji Syukur Kepada Allah swt atas nikmat kesehatan dan Ridho-Nya sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Alhamdulillah

Rabbil’alamin,

Skripsi ini Kupersembahkan untuk Kepada Kedua Orang Tuaku Tercinta, teman-teman yang tidak bosan-bosannya memberikan Support selama ini.

(4)

iv

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Telp. (0411) 866972 Makassar

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Pengaruh Job Description Terhadap Efektivitas Pelaksanaan Tugas Pegawai Pada Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar.

Nama Mahasiswa : Mohamad Sahlan Idil No. Stambuk/NIM : 105721151417 Program Studi : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diteliti, diperiksa dan diujikan di depan panitia penguji skripsi Strata Satu (S1) pada tanggal 19 Februari 2022 di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar Makassar, 18 Rajab 1443 H 19 Februari 2022 M Menyetujui,

Mengetahui,

Dekan Ketua Program Studi Manajemen

Dr. H. Andi Jam’an, S.E., M.Si Muh. Nur R, S.E., M.M

NBM : 651507 NBM : 108 5576

Pembimbing I

Dr. Edi Jusriadi, S.E., M.M NIDN : 0922027901

Pembimbing II

Samsul Rizal, S.E., M.M NIDN : 0907028401

(5)

v

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 259 GedungIqra Lt. 7 Telp. (0411) 866972 Makassar

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi atas Nama: Mohamad Sahlan Idil, NIM: 105721151417, diterima dan disahkan oleh Paniltia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : 0007/SK-Y/61201/091004/2022, tanggal 18 Rajab 1443 H/ 19 Februari 2022 M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar SARJANA MANAJEMEN pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 18 Rajab 1443 H 19 Februari2022 M PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (...) (Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Dr. H. Andi Jam’an,S.E., M.Si (...) (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

3. Sekretaris : Agusdiwana Suarni, S.E., M.Acc (...) (WD 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

4. Penguji : 1. Dr. Agus Salim H R, S.E., M.M (...) 2.Sri Andayaningsih, S.E., M.M (...) 3. Dr. M. Yusuf Alfian Rendra Anggoro

KR, S.E., M.M (...) 4. Dr. Edi Jusriadi, S.E., M.M (...)

Disahkan Oleh,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

Dr.H. Andi Jam’an,S.E., M.Si NBM : 651 507

(6)

vi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl. Sultan Alauddin No. 259 GedungIqra Lt. 7 Telp. (0411) 866972 Makassar

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Mohamad Sahlan Idil No. Stambuk/Nim : 105721151417 Program Studi : Manajemen

Judul Skripsi : Pengaruh Job Description Terhadap Efektivitas Pelaksanaan Tugas Pegawai Pada Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar.

Dengan ini menyatakan bahwa :

Skripsi Yang Saya Ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI Hasil Karya Sendiri, Bukan Hasil Jiplakan danTidak Dibuat Oleh Siapapun.

Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apa bila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 18 Rajab 1443 H 19 Februari 2022 M Yang membuat pernyataan,

Mohamad Sahlan Idil NIM: 105721127017

Diketahui Oleh:

Dekan Ketua Program Studi

Dr. H. Andi Jam’an,S.E., M.Si Muh. Nur R, S.E., M.M

NBM : 651 507 NBM : 1085576

Materai 10.000

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Job Desription Terhadap Efektifitas Pelaksanaan Tugas Pegawai Pada Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar”.

Skripsi ini penulis buat untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orangtua penulis Bapak Idil dan Ibu Hasmiati yang senantiasa mendoakan, mengarahkan, dan memberi semangat tanpa kenal kata lelah. Dan saudara-saudaraku yang senantiasa memberi dukungandan semangat hingga akhir studi ini. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan dunia dan akhirat nanti.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Begitu juga penghargaan yang setinggi-tingginya dan terimahkasih banyak penulis sampaikan dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M., Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. Andi Ja’maan, S.E., M.Si., Dekan Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Bapak Muh. Nur R. S.E., M.M sebagai Petua Prodi S1 Manajemen

(8)

viii

4. Bapak Dr. Edi Jusriadi,S.E., M.M., sebagai pembimbing 1 5. Bapak Samsul Rizal, S.E., M.M., sebagai pembimbing 2 6. Syarthini Indrayani, S.E., M.Si. sebagai penasehat akademik

7. Bapak/Ibu Dosen dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah

8. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

9. Terimah kasih sebesar-besarnya kepada kakanda-kakanda, letting dan adinda yang ada di HMJ-Manajemen telah menyambut saya dirumah yang begitu nyaman dan penuh pelajaran didalamnya.

10. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Angkatan 2017 yang tidak sedikit bantuan dan dorongannya dalam penyelesaian tugas akhir.

11. Terima kasih teruntuk teman-teman seperjuangan, di HMJ-Manajemen periode 2020-2021, dan sahabat-sahabatku yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu, yang telah memberikan semangat, dorongan, motivasi, dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

12. Terima kasih untuk semua kerabat LK yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa megharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

(9)

ix

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Unversitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fisabilil Haq fastabiqul khairat, Wassalamu alaikum Wr.Wb

Makassar, 05 Februari 2022

Mohamad Sahlan Idil

(10)

x ABSTRAK

Idil, Mohamad Sahlan, Tahun 2021, “Pengaruh Job Description Terhadap Efektifitas Pelaksanaan Tugas Pegawai Pada Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar”. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Yang dibimbing oleh Pembimbing I Bapak Edi Jusriadi dan Pembimbing II Samsul Rizal.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Job Description Terhadap Efektifitas Pelaksanaan Tugas Pegawai Pada Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif merupakan penelitian yang menggambarkan subjek atau objek pada saat sekarang dengan tidak menyimpan dari kondisi yang sesungguhnya atau berdasarkan fakta yang tampak. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai yang berjumlah 36 orang pada Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar. Dalam penelitian ini penelitian menggunakan pendekatan pengambilan sampel dengan mtode sensus. Pemilihan metode sensus dalam kegiatan penelitian ini, berdasar pada jumlah populasi sedikit.Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linear sederhana dan analisis deskriptif.

Berdasarkan hasil olah data dengan menggunakan perhitungan statistik maka, hasil perhitungan melalui analisis data menunjukan adanya pengaruh positif antara job description terhadap efektifitas pelaksanaan tugas pegawai pada Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar. Secara uji persial (t) menunjukan adanya pengaruh signifikan.

Kata Kunci: Job Description, Efektifitas.

(11)

xi ABSTRACT

Idil, Mohamad Sahlan, 2021, "The Influence of Job Descriptions on the Effectiveness of the Implementation of Employee Duties at the Mapilli Sub-district Office, Polewali Mandar Regency". Thesis of Management Department, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Which was supervised by Supervisor I Mr. Edi Jusriadi and Supervisor II Samsul Rizal.

This study aims to examine the effect of job description on the effectiveness of the implementation of employee duties at the Mapilli sub-district office, Polewali Mandar Regency. The type of research used in this research is descriptive quantitative research that describes the subject or object at the present time without saving from the actual condition or based on visible facts. In this study, the population was all 36 employees at the Mapilli Sub-district Office, Polewali Mandar Regency. In this study, the research used a sampling approach with the census method. The selection of the census method in this research activity was based on a small population. The data analysis technique used to test the hypothesis was simple linear regression analysis and descriptive analysis.

Based on the results of data processing using statistical calculations, the results of calculations through data analysis show a positive influence between job descriptions on the effectiveness of carrying out employee duties at the Mapilli District Office, Polewali Mandar Regency. The partial test (t) shows a significant effect.

Keywords: Job Description, Effectiveness.

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN. ... iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK INDONESIA ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI. ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I PEDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang. ... 1

B. Rumusan Masalah. ... 6

C. Tujuan Penelitian. ... 6

D. Manfaat Penelitian. ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. ... 7

B. Job Description. ... 9

C. Teori Efektifitas. ... 15

D. Penelitian Yang Relevan……….. ... 21

E. Kerangka Pikir ... 26

F. Hipotesis ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Jenis Penelitian. ... 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian. ... 28

C. Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran. ... 28

D. Populasi Dan Sampel. ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data. ... 31

F. Teknik Analisis Data ... 32

(13)

xiii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 35

B. Karakteristik Responden ... 49

C. Pembahasan ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 62 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman Gambar 2.1 : Kerangka Pikir ... 26 Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Kecamatan Mapilli Kabupaten Polewali

Mandar ... 36

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu ... 22

Tabel 3.1 : Definisi Oprasional Variabel ... 29

Tabel 3.2 : Skala Pengukuran Variabel ... 30

Tabel 4.1 : Jenis Kelamin ... 49

Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 50

Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Status ... 51

Tabel 4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 52

Tabel 4.5 : Tanggapan Responden Tentang Variabel Job Description ... 53

Tabel 4.6 : Tanggapan Responden Tentang Variabel Efektifitas ... 54

Tabel 4.7 : Uji Validitas ... 56

Tabel 4.8 : Uji Realiabilitas ... 57

Tabel 4.9 : Uji Persamaaan Linier ... 58

Tabel 4.10 : Uji Statistic t ... 59

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber Daya Manusia penting bagi organisasi atau instansi, maka secara tidak lansung sumber daya tersebut merupakan unsur pendukung utama dalam suatu kegiatan organisasi atau kelembagaan, sehingga maju atau mundurnya organisasi atau lembaga tergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut. Sumber Daya Manusia dalam hal ini adalah mereka secara keseluruhan terlibat dalam organisasi, baik itu level paling tinggi sampai pada level yang paling terendah, walaupun berbeda tingkatan namun SDM memiliki peran yang sama tinggi bagi tujuan organisasi tersebut. Untuk itu kualitas sumber daya manusia harus di perhatikan termasuk di dalamnya adalah softskil dan kinerjanya yang dimilikinya.

Sebuah organisasi pemerintahan seorang pegawai merupakan pokok untuk pencapaian tujuan organisasi pemerintahan dalam membantu tugas pemerintahan. Pegawai yang diharapkan dalam suatu organisasi pemerintahan adalah seorang pegawai yang produktif dan cekatan dalam mengemban tugas pemerintahan karena, pegawai harus dapat didayagukan secara optimal sehingga keberadaannya dapat dirasakan dan bermanfaat bagi organisasi. Untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut, organisasi sangat tergantung pada kariyawan dalam mengembangkan kemampuan dalam hal mengembangkan pengetahuan, keahliannya, maupun sikap.

Sumber daya manusia adalah aset penting di dalam organisasi pemerintahan namun dalam prakteknya tidak mudah bagi pemerintah untuk menjadikan sumber daya sebagai aset yang bermanfaat. Pada kenyatannya,

(17)

masih banyak pemerintah yang menganggap bahwa sumber daya manusia atau pegawai adalah tenaga kerja yang berfugsi sebagai alat kerja semata, dan masih rendahnya penerapan sistem manajemen sumber daya di dalam pemerintahan terkait kepegawaian.

Paradigma pembangunan dan pemerintahan seperti pemberian kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri, mengandung pengertian mulai berubahnya manajemen pemerintahan dari sentralisasi dan terpusat menuju asas desentralisasi.

Selain kelembagaan dari segi ketatalaksanaan, aspek sumber daya manusia dalam organisasi pemerintahan dapat dielaborasi dari segi sumber daya manusia, dimana funsi organisasi adalah mengerahkan sumber daya atau kemampuan internal sebagai upaya mengantisipasi otonomi daerah. Namun demikian pemberlakuan otonomi yang serba cepat dan terkesan kurang persiapan, telah berdampak penyelenggaraan manajemen pemerintahan daerah berjalan yang kecepatannya tidak sesuai dengan kondisi nyata.

Salah satu organisasi perangkat daerah yang ada di pemerintahan adalah Kantor Camat, merupakan unsur pembantu pemerintah daerah kabupaten, yang di pimpin oleh camat. Camat bertugas membantu kepala daerah dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintah, administratif, organisasi, dan tata laksana serta memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya. Camat menyelenggarakan fungsi :

1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.

(18)

3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang- undangan.

4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintah di tingktan kecamatan.

6. Membinaan penyelenggaraan pemerintah desa dan kelurahan.

7. Melaksankan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksankan pemerintah desa atau kelurahan.

Melaksanakan monitoring terhadap seluruh kegiatan di wilayah kecamatan.

Pelaksanaan tugas-tugas kantor camat yang demikian kompleks itu, sudah tentu memerlukan dukungan personil yang profesional agar terciptanya kinerja organisasi yang optimal dan pembagian job description.

Sehingga, dalam upaya meningkatkan upaya organisasinya, Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar di perhadapkan pada berbagai kendala yang penulis bisa katakan adalah efektifitas kerja pegawai yang masih rendah.

Persoalan efektifitas kerja merupakan hal yang mendasar karena untuk meningkatkan kinerja organisasi memerlukan tingkat efektifitas kerja pegawai yang baik pula. Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh targer (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Demikian makin besar target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya. Efektifitas kerja berhubungan dengan kemampuan dalam menjalankan perintah.

(19)

Sebagaimana disebutkan bahwa persoalan efektifitas kerja menjadi persoalan yang mengemuka di instansi Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar. Fenomena yang terjadi di Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar sunggu sangat ironis, ini dapat di lihat pada apel pagi dan sore, tingkat kehadiran pada absen dan ruangan-ruangan bagian di Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar. Kondisi yang normal hanya biasa di lihat pada hari senin di mana setiap hari senin merupakan apel bersama seluruh SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Mapilli Kabupaten Polewali Mandar, Fenomena inilah yang menjadi titik berat untuk menganalisis.

Penelitian ini mengkaji beberapa faktor yang menjadi upaya pengendalian efektifitas kerja di instansi Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar, yakni job description diasumsikan mempunyai implikasi dalam efektifitas kerja pegawai Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar.

Job description merupakan salah satu faktor yang paling penting karena pembagian kerja akan memberikan kejelasan bagi para pegawai untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan beban kerja yang menjadi tanggung jawab serta mencegah terjadinya tumpang tindih pekerjaan, pemborosan dan saling melempar tanggung jawab bilamana terjadi kesalahan dan kesulitan. Peran-peran tersebut harus ditugaskan pada pegawai dengan cara menyelaraskan dengan tuntutan peran dan kecakapan induvidu. Para pegawai yang memiliki peran dan tugas yang jelas akan dapat menyelasaikan pekerjaannya dengan baik dan efektif dalam pemanfaatan waktu yang ada.

(20)

Gejala yang terindiksi pada observasi dilapangan Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar terkait dengan jelas, yakni terjadi ketumpang tindihan pekerjaan dari unit kerja atau sub bagiannya.

Pakaya (2015: 17) dalam penelitiannya telah menghasilkan bukti bahwa pengaruh kejelasan kerja terhadap efektifitas kerja menunjukan bahwa arah koefisien regresi kejelasan peran memiliki pengaruh negatif dengan korelasi tidak signifikan terhadap efektifitas kerja. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa tingkat kejelasan kerja pada pegawai di rasakan berada dalam level rendah dimana pernyataan setuju atas indikator lebih banyak dikonfirmasi oleh pegawai sehingga hal ini menunjukan bahwa masih banyak pegawai yang belum mengerti dan tidak mengetah secara jelas perihal tupoksinya sebagai pegawai.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan judul penelitian “Pengaruh Job Description Terhadap Efektifitas Pelaksanaan Tugas Pegawai Pada Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, dan setelah melakukan observasi pada Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar maka permasalahan yang di rumuskan. Apakah job description mempengaruhi efektivitas pelaksanaan tugas pegawai pada Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar.?

(21)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang digunakan dari rumusan masalah di atas adalah.

Untuk mengetahui job description terhadap efektifitas pelaksanaan kerja pegawai pada Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis

Diharapkan hasil penilitian ini berguna untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan masalah di dalam penelitian ini kedepannya.

2. Bagi Instansi

Diharapkan memberikan kontribusi dalam pengambilan mengambil kebijakan sesuai kebijakan terkait job description dan efektifitas kerja pegawai.

3. Bagi Akademik

Diharapkan hasil penelitian dapat menjadi bahan referensi terkhususnya dalam bidang study manajemen.

(22)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang tata cara mengatur manusia sebagai tenaga kerja yang bekerja dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sebagai penggerak roda organsasi atau perusahaan, jika SDM tidak dikelola dengan baik dan benar untuk dapat bekerja sama dan bersinergi sesamanya, maka tidak mungkin organisasi atau perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan maksimal sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi yang haris di mengerti dan di pahami bahwa manusia tidak seperti mesin yang bekerja tanpa perasaan dan dianggap semata-mata sebagai energi sumber bisnis, namun manusia sebagai makhluk yang memiliki rasa cipta dan karsa yang sempurna sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sehingga didalam pengkajian Manajemen SDM harus menggabungkan beberapa ilmu yang terkait, seperti ilmu sosiologi, ilmu psikologi dan nilai-nilai religi lainnya.

Dalam Manajemen SDM juga membahas tentang desain dan implemntasi dari fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasin, pelaksanaan, dan pengawasan, yang didalamnya bagaimana dalam pengaturan karyawan, pengembangan karyawan peningkatan kerier karyawan, evaluasi kinerja karyawan, konpensasi karyawan dan hubungan dalam ketenagakerjaan yang baik, maka manajemen SDM harus melibatkan semua unsur dalam manajemen sumber daya manusia tersebut.

(23)

Pengertian manajemen menurut (Elbadiansyah, 2018:1) adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan denagn bekerja sama dengan orang- orang dan sumber daya organisasi lainnya, sedangkan sumber daya manusia yang di gerakkan dan dipekerjakan dalam sebuah organisasi atau perusahhan sebagai sumber penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organsisasi.

Dalam Wikipedia Indonesia, ensikplodia bebas menjelaskan pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Selanjutnya pengertian Manajemen SDM menurut (Hasibuan, 2015) yaitu ilmu dan seni dalam mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar bekerja efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

Sedangkan Manajemen SDM menurut (Sofyan, 2014) didefinisikan sebagi suatu cara dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, actuatin, and controlling, dalam setiap gerak aktifitas

atau fungsi oprasional SDM mulai dari proses penarikan, seleksi, pelatihan dan pengembangan, penempatan yang melputi promosi, demosi, dan transfer, penilaian kerja, pemberian konpensasi, hubungan industrial, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK), yang ditujukan bagi peningkatan kontribusi produktif dari sumber daya manusia organisasi terhadap pencapaian tujuan organisasi secara lebih efektif dan efisien.

(24)

Dari beberapa pengertian di atas jelas bahwa Manajemem SDM adalah bertujuan untuk mengatur manusia dalam organisasi atau perusahaan, karena manusia berfungsi sebagai penggerak utama dalam suatu organisasi yang harus diolah dengan sebaik-baiknya. Manjemen SDM adalah sebuah ilmu atau cara untuk mengatur bagaimana hubungan serta peranan tenaga kerja manusia yang harus diberdayakan secara maksimal, efektif dan efisien sehingga dapat mencapai tujuan bersama.

Manajemen SDM memiliki konsep dasar yaitu menempatkan semua karyawan sebagai manusia yang memiliki hati nurani dan perasaan yang perlu pengayoman dan perhatian, akan tetapi harus mengikuti aturan manajemen dan mekanisme yang berlalu, artinya setiap karyawan atau pekerja bukan hanya dianggap sebagai mesin penggerak dan pendukung, tetapi juga di butuhkan perhatian dalam bentuk lain. Oleh karena itu dalam manajemen SDM juga menggunakan lain seperti disiplin ilmu sosiologi, ilmu psikologi dan ilmu agama yang dapat memahami sisi kemanusiaanya, dengan demikian hubungan SDM atau pekerja dengan organisasi atau perusahaan tempat bekerja terjalin harmonisasi yang saling mendukung dan menguntungkan antara keduanya.

B. Job Description

1. Pengertian Job Description

Job Description merupakan penjabaran kerja, jabatan, dan tanggung jawab pekerja. Menurut Wikipedia, job description adalah sebuah pedoman yang dibikin perusahaan untuk karyawan agar bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan posisi yang sudah ditentukan.

(25)

Dapat disimpulkan bahwa job description merupakan pedoman dalam bentuk dokumen yang berguna bagi karyawan untuk menjalankan tugas sesuai dengan jabatan maupun bagi atasan dalam pembagian jabatan dan posisi setiap karyawan. Menurut (Mondy & Martocchio, 2016),

Job Description merupakan sebuah penjabaran pekerjaan yang

sudah di rincikan sesuai dengan jabatan yang di tentukan. Job Description harus sesuai dengan posisi karyawan sehingga bisa membantu perusahaan untuk mengamati perkembangan karyawan selama karyawan bekerja. Menurut Moekijat (2010), gambaran jabatan yang ditulis secara singkat,jelas,dan teliti yang berkaitan tentang tanggung jawab masing- masing jabatan yang sudah di tentukan disebut juga dengan job description.

Job description dibuat dalam bentuk dokumen yang berisi ringkasan informasi penting tentang masing-masing jabatan agar mempermudah untuk membedakan jabatan yang satu dengan yang lain dalam perusahaan. Penjabaran disusun secara terstruktur agar lebih mudah di pahami oleh karyawan (Stone, 2011).

2. Elemen-elemen Job Description

Menurut (Desseler, 2010) dalam penyusunan Job Description ada beberapa elemen yang harus di jabar kan secara jelas, yaitu:

a. Identifikasi Pekerjaan

Identifikasi pekerjaan memberikan posisi kryawan dalam bentuk struktur organisasi. Dimana meliputi beberapa informasi mengenai jabatan karyawan. Pemberian jabatan karyawan harus jelas dan tepat

(26)

sesuai dengan yang dibutuhkan organisasi. Pemberian jabatan juga akan mengenali pekerjaan untuk menyediakan informasi karyawan, menjelaskan hubungan antar pekerja yang satu dan pekerja lainnya, serta memberikan perbandingan pada posisi jabatan yang tertera di dalam organisasi. Selain itu juga ada beberapa hal yang harus dikenali yaitu pembagian upah, tanggal pembuatan Job Description, nama pembuat Job Description dan nama yang penyetujui pembuatan Job Description.

b. Tujuan Pekerjaan

Bagian ini menjelaskan mengenai tujuan utama dari pekerjaan atau yang dikenal dengan job objective yang harus menggambarkan dasar dan inti dari pekerjaan tersebut.

c. Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab menjelaskan mengenai daftar tugas utama dan tanggung jawab seseorang ketika sudah diberikan jabatan tetap. Tugas dan tanggung jawab merupakan inti dari rancangan job description yang harus dijelaskan secara detail dan akurat terhadap apa yang akan karyawan lakukan selama bekerja. Untuk meningkat kinerja karyawan, tugas dan tanggung jawab menjadi bagian dari standar kinerja agar bisa menjalankan tujuan dan strategi yang sudah di buat oleh perusahaan.

d. Hubungan

Pada bagian ini menjelaskan mengenai hubungan posisi internal maupun external perusahaan yang akan berguna untuk mencapai

(27)

standar performa yang sudah di bentuk, agar karyawan merasakan kepuasan atas apa yang sudah dikerjakan.

e. Pengetahuan

Bagian ini berkaitan dengan keterampilan seseorang, wawasan, pengalaman yang di dapat, kemampuan dalam bekerja dan kapabilitas formal yang dibutuhkan seseorang agar dapat menyelesaikan pekerjaan yang sudah diberikan.

f. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah merupakan bagian yang berkaitan dengan identifikasi pemikiran ketika pengambilan keputusan. Seperti setiap pekerjaan akan selalu membutuhkan penyelesaian masalah akan tetapi apakah yang di gunakan pemecahan masalah yang simple atau pemberian solusi yang bervariasi.

g. Akuntabilitas

Akuntabilitas menjelakan mengenai keuangan dari pekerja dengan melihat nilai dari asset, peningkatan penjualan dan lebihnya diberikan kepada pekerja yang tanggung jawab atas pekerjaan yang sudah diberikan.

h. Kewenangan

Kewenangan bisa disebut dengan wewenang setiap karyawan yang berarti setiap karyawan memiliki hak dan wewenang dalam memberikan keputusan serta pendapat.

i. Standar Kinerja

(28)

Standar kerja biasanya diberlakukan dengan adanya syarat-syarat guna untuk meningkatkan performa kerja serta mengevaluasi hasil kinerja karyawan.

j. Lisensi

Lisensi merupakan dokumen yang legal yang dipakai sebagai kelengkapan surat izin dalam pekerjaan yang memiliki tingkat bahaya yang cukup tinggi.

Tinjauan lain Menurut Hasibuan (2007), deskripsi pekerjaan memiliki beberapa indikator, yaitu sebagai berikut :

a. Apa yang dilakukan. Setelah menempati jabatan yang ditetapkan apa yang dilakukan dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang diemban oleh seorang karyawan untuk menjalankan aktivitas organisasi perusahaan.

b. Kecakapan. Kemampuan seorang karyawan menjalankan tugas yang diberikan kepadanya dan kesanggupan membangun hubungan dengan rekan kerja, ataupun dengan atasan.

c. Pendidikan yang diperlukan. Setiap jabatan yang ada masing-masing diperlukan pendidikan apa yang diperlukan untuk untuk menduduki jabatan tersebut.

d. Kondisi. Dimana jabatan itu dilaksanakan seseorang karyawan yang duduk dalam suatu jabatan harus mampu melihat keadaan, keterangan tentang bahan yang dipakai, serta mampu memahami apa yang harus dilakukan di intern organisasi serta di ekstern organisasi.

(29)

e. Jenis dan kualitas orang yang diperlukan untuk jabatan tersebut. Pada keterangan diatas bahwa seseorang yang akan memangku jabatan harus memenuhi kriteria yang ditentukan oleh perusahaan.

Masih menurut Hasibuan (2010), beberapa indikator dalam deskripsi pekerjaan yaitu:

1. Identifikasi pekerjaan atau jabatan, yakni memberikan nama jabatan seperti rektor, dekan, dosen atau kepala bagian administrasi.

2. Hubungan tugas dan tanggung jawab, yakni perincian tugas dan tanggungjawab secara nyata diuraikan secara terpisah agar jelas diketahui. Rumusan hubungan sebaiknya menunjukkan hubungan antara pejabat dengan orang lain di dalam maupun di luar organisasi.

3. Standar wewenang dan pekerjaan, yakni kewenangan dan prestasi yang harus dicapai oleh setup pejabat harus jelas.

4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, seperti alat, mesin, dan bahan baku yang akan dipergunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut.

5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan, sebaiknya menguraikan bentuk umum pekerjaan dengan hanya mencantumkan fungsi dan aktivitas utamanya.

6. Penjelasan tentang jabatan di bawah dan di atasnya, yaitu harus dijelaskan jabatan dari mana si petugas dipromosikan dan ke jabatan mana si petugas akan dipromosikan.

(30)

C. Teori Efektifitas 1. Pengertian Efektifitas

Kata efektif berasal dari bahasa inggris yaitu effective yang berarti sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah popular mendefinisikan efektifitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau menunjang tujuan. Pembicaraan sekitar efektifitas kerja pegawai adalah sesuatu yang menarik untuk dilakukan, dan pasti akan berkaitan dengan banyak faktor. Jika dikatan bahwa efektifitas kerja pegawai merupakan sikap atau kondisi umum seseorang yang positif terhadap kehidupan organisasionalnya, maka jelaslah bahwa setiap pemimpin perlu mengambil berbagai langkah agar semakin banyak (apabila mungkin semua) bawahannya merasa puas dan selalu bersemangat dalam bekerja, yang ada pada saatnya nanti akan mencapai tingkat efektivitas kerja pegawai yang bersangkutan sesuai yang diharapkan. Untuk dapat melakukan dengan cepat dan tepat, diperlukan pemahaman teknik dan cara yang dapat digunakan mengukur tingkat efektivitas kerja para pegawai tersebut.

Dalam hubungan ini perlu diperhatikan bahwa seseorang pegawai tidak akan melakukan tugasnya dengan baik dalam suasana kehampaan. Artinya seseorang dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya tidak membatasi keberadaannya dalam organisasi hanya pada penyelesaian tugas itu berdasarkan keterampilan dan deskripsi tugas yang sudah jelas.

Sutarto (2008: 95) adalah: “efektivitas kerja adalah suatu keadaan di mana aktivitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia dapat

(31)

mencapai hasil akibat sesuai yang dikehendaki”. Menurut Handoko (2011;

7), “efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan”.

“Siagian (2012; 152) Efektivitas kerja berarti penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya seperti yang telah ditetapkan sebelumnya”

Dapat disimpulkan bahwa efektivitas yang diartikan sebagai Keberhasilan melakukan program dipengaruhi oleh berbagai faktor faktor yang dapat menentukan efektivitas kerja pegawai berhasil dilakukan dengan baik atau tidak.

2. Alat Ukur Efektifitas

Untuk mencakup keseluruhan faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kerja tersebut maka penulis menggunakan teori menurut Steers (2007; 192) untuk mengukur efektivitas kerja pegawai yang meliputi unsur kemampuan menyesuaikan diri/prestasi kerja dan kepuasan kerja :

a. Kemampuan menyesuaikan diri

Kemampuan manusia terbatas dalam segala hal, sehingga dengan keterbatasannya itu menyebabkan manusia tidak dapat mencapai pemenuhan kebutuhannya tanpa melalui kerjasama dengan orang lain. hal ini sesuai pendapat Steers yang menyatakan bahwa Kunci keberhasilan organisasi adalah kerjasama dalam pencapaian tujuan. setiap orang yang masuk dalam organisasi dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan orang yang bekerja di dalamnya maupun dengan pekerjaan dalam organisasi tersebut. Jika kemampuan menyesuaikan diri tersebut dapat berjalan maka tujuan organisasi dapat tercapai.

(32)

Indikator indikator penilaian kemampuan menyesuaikan diri pegawai yaitu:

1) Situasi: Situasi baik di dalam kantor maupun diluar yang kondusif dapat menimbulkan rasa nyaman bagi pegawai untuk melaksanakan tugasnya.

2) Komunikasi: Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan mau mendengar, memahami dan Mengakui pendapat ataupun prestasi pegawainya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.

3) Saling Kerja Sama: Kerjasama antar pegawai dapat menjadikan pekerjaan semakin mudah. dalam hal ini setiap pegawai mampu berkerja sama dengan baik dengan sesamanya hingga tujuan organisasi dapat terwujud.

b. Prestasi Kerja

Prestasi Kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu.

(Hasibuan, 2009; 94). dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan kecakapan, pengalaman, kesungguhan waktu yang dimiliki oleh pegawai maka tugas yang diberikan dapat dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Prestasi Kerja merupakan gambaran hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dalam jangka waktu yang tertentu, dengan kata lain prestasi kerja pegawai adalah

(33)

kemampuan kerja pegawai untuk melaksanakan tugasnya sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang menunjukkan pada pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki.

Pengertian prestasi kerja disebut juga sebagai kinerja atau dalam bahasa inggris disebut dengan performance. Pada prinsipnya, ada istilah lain yang lebih menggambarkan pada “ prestasi” dalam bahasa Inggris yaitu itu kata “to achieve” Yang berarti “mencapai”, maka dalam bahasa Indonesia sering diartikan menjadi “pencapaian” atau

“apa yang dicapai”.

Hal utama yang dituntut dari pegawainya adalah prestasi kerja mereka yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Prestasi kerja pegawai akan membawa dampak bagi pegawai yang bersangkutan maupun badan pemerintahan tempat mereka bekerja.

Prestasi kerja yang tinggi akan meningkatkan produktivitas, sebaliknya prestasi kerja pegawai yang rendah dapat menurunkan tingkat kualitas dan produktivitas kerja pegawai.

Adapun indikator indikator penelitian prestasi kerja adalah sebagai berikut : 1) Keterampilan

Kemampuan, dan keahlian: dapat menyelesaikan tugas tepat waktu, mampu mengoperasikan computer dengan baik dan menguasai sala satu bahasa asing.

(34)

2) Kedisiplinan

Penilai menilai disiplin pegawai dalam mematuhi peraturan peraturan yang ada dan melakukan pekerjaannya dengan instruksi yang diberikan kepadanya.

3) Kepribadian

Penilai menilai pegawai dari sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai, member kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap yang baik, serta berpenampilan simpatik dan wajar.

4) Tanggung jawab

Penilai menilai kesediaan pegawai dalam mempertanggung jawabkan kebijaksanaanya, pekerjaannya, dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakannya, serta perilaku kerjanya.

c. Kepuasan kerja

Kepuasan kerja menjadi masalah yang cukup menarik dan penting, karena terbukti manfaatnya bagi kepentingan induvidu, pemerintahan dan masyarakat. Bagi Induvidu, penelitian tentang sebab sebab dan sumber sumber kepuasan kerja memungkinkan timbulnya usaha usaha peningkatan kebahagiaan hidup mereka.

Bagi pemerintahan, penelitian mengenai kepuasan kerja dilakukan dalam rangka usaha peningkatan produksi dan pengurangan biaya melalui perbaikan sikap dan tingkah laku pegawainya.

Selanjutnya,masyarakat tentu akan menikmati hasil kapasitas

(35)

maksimum dari industri serta naiknya nilai manusia di dalam konteks pekerjaan.

Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaaannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas induvidu bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal, dari bermacam macam aspek situasi pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada. Adapun indikator indikator penilaian kepuasan kerja pegawai:

1) Isi pekerjaan: Penampilan tugas pekerjaan yang actual dan sebagai control terhadap pekerjaan.

2) Supervisi: Keadilan dalam kompetensi penugasan managerial oleh pimpinan.

3) Organisasi dan manajemen: Mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil.

4) Kesempatan untuk maju: Dalam hal ini setiap pegawai diberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja.

5) Gaji dan finansial lainnya: gaji lebih banyak ketidakpuasan, dan jarang orang mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang diperoleh.

3. Krateria Efektifitas

Menurut Notoatmodjo (2009: 128) mengemukakan bahwa untuk mengetahui efektifitas dan keberhasilan kerja perlu adanya penilaian terhadap hasil kegiatan atau pekerjaan tersebut yakni krateria manfaat

(36)

dan criteria biaya. Krateria manfaat memiliki indikator produktivitas dan kualitas. Indikator produktivitas terdiri dari peningkatan partisipasi kerja, penurunan stress, penurunan jumlah kecelakaan kerja, dan penurunan jumlah pegawai yang sakit. Kriteria biaya ditetapkan secara lebih spesifik untuk setiap jenis kegiatan, terdiri dari biaya pelatihan, supervise, pembelian peralatan penanganan, pemindahan sumber daya dan sebagainya.

D. Penelitian Yang Relevan

1. Mukherjee dan Malhotra (2006)

Penelitian dengan judul “Pengaruh Job Description Terhadap Efektifitas Kerja Karyawan Devisi Pemintalan Spinning I pada Pt.

Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta”. Hasil penelitian menemukan bahwa kejelasan peran merupakan kebijakan yang tepat dalam menjelaskan presepsi karyawan terhadap kualitas pelayanan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa walaupun jumlah personil yang terbatas, namun apabila ada deskripsi pekerjaan maka karyawan akan selalu berusaha memberikan pelayan yang lebih berkualitas dan lebih baik.

2. Pakaya (2015)

Judul penelitian analisis efektifitas kerja pegawai negeri sipil pada Sekretariat Daerah Halmahera Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian explanative, yaitu penelitian yang berusaha menjelasakan hubungan kuasal antara variable variable melalui pengujian hipotesis yang menjadi bahan penelitian ini adalah seluruh pegawai sekretariat

(37)

yang ada di Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah, sampel yang digunakan adalah sebanyak 62 responden. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan wawancara dan kuisioner yaitu memanfaatkan data dari responden secara langsung dengan tujuan untuk memperoleh referensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara persial variabel Kejelasan peran berpengaruh negatif tidak signifikan, sementara variable Pengawasan dan Semangat Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Efektifitas Kerja Pegawai Negeri Sipil ada Sekretariat Daereh Halmahera Tengah.

Saat seseorang percaya yang benar berdasarkan bukti empiris.

Dalam arti lain, Kajian empiris sama artinya dengan hasil dari suatu percobaan untuk menjadi bahan asumsi perbandingan.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama Judul/Jurnal Pendekatan

Penelitian

Hasil Penelitian 1 E Sutrisno, AE

Tejo Sasongko, T Wahyuarini – 2015

Kejelasan peran Serta Penerapannya dalam Menunjang Efektivitas Kerja Teknisi/Laboran di Lingkungan

Politeknik Negeri Pontianak

Penelitan Kuantitatif

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1) dari analisis

kejelasan perantenaga teknisi/asistenl

laboratorium di Politeknik Negeri (Polnep) Pontianak, yaitusecara umum diketahui bahwa teknisi/laboratorium sudah jelas tentang peran mereka dalamorganisasi;

1) Analisis Efektivitas Kerja

Teknisi/Laboratorium di Polneplingkungansecar

(38)

a umum

menunjukkanefektivitas kinerja yang cukup baik, dan

cenderunguntukmemim pin ke posisi yang sangat baik;

2) kejelasan peran sangatmempengaruhi efektivitaspekerjaan teknisi/Laboratorium Polnep. Teknisi/asisten laboratorium

sadarbahwa mereka memiliki peran untuk memainkan dampak tertentu pada efektivitas kerja mereka

danorganisasi pada umumnya.

2 EY Sadewa, T

Yuniningsih, 2016

Efektivitas Peran Komite Sekolah Di SD Negeri 1 Kebumen Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal

Penelitan Kuantitatif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas peran komite sekolah di SD Negeri 1 Kebumen secara keseluruhan efektif.

Peran komite sekolah yang masih belum berjalan adalah peran lembaga pendukung dan peran lembaga pengawas.

Direkomendasikan untuk membenahi peran lembaga pendukung ada beberapa cara seperti dengan

mensosialisasikan kepada orang

tua/walisiswa tentang pentingnya pertemuan dan jajak pendapat, komite sekolah

diharapkan melakukan hubungan yang lebih komprehensif, tetap

(39)

berhubungan dengan masyarakat menengah ke atas dan bisnis untuk berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan.

Selanjutnya untuk membenahi peran lembaga pengawas disarankan untuk tetap menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh komponen sekolah khususnya panitia dan sekolah untukbersama-sama meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 1 Kebumen.

3 D Surahman 2017

Pengaruh

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai dalam

Mewujudkan Efektivitas Pelaksanaan Program Kerja

Penelitan Kuantitatif

Hasil pembahasan menunjukkan bahwa kepemimpinan dan motivasi kerja pegawai memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja

pegawai dalam

mewujudkan efektivitas pelaksanaan program kerja. Artikel ini berkesimpulan bahwa untuk mewujudkan efektivitas pelaksanaan program kerja pada Dinas Kehutanan Kabupaten Garut dapat dilakukan dengan mengoptimalkan kepemimpinan,

motivasi kerja pegawai dan kinerja pegawai.

4 MA

Anggriawan, 2019

Efek Mediasi Kejelasan Peran, Keadilan Prosedural Dan Motivasi Pada Pengaruh

Pengukuran Kinerja Nonfinansial

Terhadap Kinerja

Penelitan Kuantitatif

Hasil menunjukkan bahwa kejelasan peran, keadilan prosedural, dan

motivasiberpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial tetapi pengukuran kinerja nonkeuangan tidak

(40)

Manajerial berpengaruh secara signifikan

kinerja manajerial.

Anehnya, kejelasan peran, keadilan prosedural, dan motivasi memiliki pengaruh

pengaruh mediasi antara pengukuran kinerja non keuangan terhadap kinerja manajerial.

5 AS

Herlambang, AA

Setyawan, MF Wajdi – 2018

Pengaruh Kejelasan Kerja Dan Konflik Peran Terhadap Kebijakan di PT.

INDONESIA

POWER UP MRICA KABUPATEN BANJARNEGARA

Penelitan Kuantitatif

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikanantara kejelasan peran dan konflik peran pada komitmen kebijakan.

Ada yang positif dan pengaruh yang signifikan antara konflik peran terhadap

komitmen kebijakan pegawai pada PT Indonesia Power dan terdapat pengaruh positif yang signifikan antara role

kejelasan dan konflik peran bersama pada komitmen kebijakan karyawan di PT Indonesia Power UP Mrica Banjarnegara

(41)

E. Kerangka Pikir

Kerangka Konseptual pada penelitian ini akan membahas hubungan antar variable yang digunakan atau dipakai penelitian tersebut. Hubungan antara variable pada penelitian ini didasarkan oleh dari pelaksanaan kajian empiris dan kajian teoritis yang digunakan atau dipakai pada penelitian. Berdasarkan hasil dari beberapa teori yang sudah di sampaikan dan diuraikan maka dapat dibuat suatu pendapat bahwa teori konseptual yang berfungsi sebagai alur berfikir dan dasar penelitian ini yang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Kejelasan berpikir yang di gambarkan pada Gambar 2.1 menjelaskan bahwa job description memiliki pengaruh secara langsung terhadap efektifitas kerja.

Job Description (X) 1. Identifikasi pekerjaan

atau jabatan

2. Hubungan tugas dan tanggung jawab 3. Standar wewenang

dan pekerjaan

4. Syarat kerja harus di uraikan dengan jelas 5. Ringkasan pekerjaan

atau jabatan

6. Penjelasan Tentang Jabatan

Hasbuan (2010)

Efektifitas (Y) a. Kemampuan

menyesuaikan diri b. Prestasi Kerja c. Kepuasan kerja

Steers (2007; 192)

(42)

F. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut :

Job description berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektifitas pelaksanaan tugas pegawai pada Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar.

(43)

28 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif merupakan penelitian yang menggambarkan subjek atau objek pada saat sekarang dengan tidak menyimpan dari kondisi yang sesungguhnya atau berdasarkan fakta yang tampak.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Kantor Camat Kabupaten Polewali Mandar yang berlokasi di Jalan Poros Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

2. Waktu Penelitian

Kemudian durasi waktu penelitian ini dilaksanakan selama 2 dua bulan dimulai dari bulan September - Oktober. Dimana durasi waktu bulan pertama dilakukan dengan pengurusan izin dan penyebaran kuesioner dan bulam kedua dilakukan dengan interpretasi hasil penelitian.

C. Definisi Oprasional Variabel dan Pengukuran 1. Definisi Oprasional Variabel

Definisi operasional maka akan diketahui baik buruknya suatu variabel. Maka definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(44)

Tabel 3.1 Definisi Oprasional Variabel Variabel Definisi Oprasional Indikator

Job Description

X

Hasil analisis pekerjaan sebagai rangkaian kegiatan atau proses

menghimpun dan mengolah informasi mengenai pekerjaan.

1. Identifikasi pekerjaan atau jabatan,

2. Hubungan tugas dan tanggung jawab,.

3. Standar wewenang dan pekerjaan, 4. Syarat kerja harus diuraikan

dengan jelas.

5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan,.

6. Penjelasan tentang jabatan di bawah dan di atasnya,

Efektifitas Y

Semangat dan dorongan merupakan suatu usaha untuk melakukan

penyusuaian pekerjaan sesuai dengan harapan yang di rencanakan.

1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja 3. Waktu kerja

2. Pegukuran Variabel

Dalam pengukuran variabel terdahulu menentukan skala pengukuran variabel. Skala Pengukuran adalah acuan pengukuran yang akan digunakan penelitian untuk megukur variabel penelitian. Skala pengukuran akan menghasilkan data yang akan dianalisis guna menjawab tujuan penelitian.

Alat pengukuran penelitian ini adalah dengan skala likert. Skala likert merupakan model skala yang banyak digunakan untuk megukur sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Untuk memberikan penelitian terhadap jawaban

(45)

kuesioner dibagi menjadi lima tingkat alternatif jawaban yang disusun peringkat dengan pemberian bobot (skor) 1-5 rincian sebagai berikut :

Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel

Skor Keterangan

1 Sangat Tidak Setuju (STS) 2 Tidak Setuju (TS)

3 Netral (N) 4 Setuju (S)

5 Sangat Setuju (SS)

D. Populasi Dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah sekumpulan individu dengan kualitas dan karakter yang sudah ditetapkan oleh peneliti, ciri, karakteristik, dan kualitas itu dinamakan sebagai variabel. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai yang berjumlah 36 orang pada Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar.

b. Sampel

Pendekatan dalam penelitian ini mengunakan metode kuntitatif, dengan menggunakanm media koesioener dalam menghimpun data dan informasi terkait variable penelitian. Secara harfiah Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dapat di jangkau serta memiliki sifat yang sama dengan populasi yang di ambil sampelnya tersebut. Dalam penelitian ini penelitian menggunakan pendekatan pengambilan sampel dengan mtode sensus. Pemilihan metode sensus dalam kegiatan penelitian ini, berdasar pada jumlah populasi sedikit. Menurut Penelitian sensus merupakan penelitian yang mengambil satu kelompok populasi

(46)

sebagai sampel secara keseluruhan dan menggunakan kuesioner yang terstruktur sebagai alat pengumpulan data yang pokok untuk mendapatkan infromasi yang spesifik (Usman & Akbar, 2008).

Berdasarkan informasi di atas, maka responden dalam penelitian ini adadalah jumlah keseluruhan pegawai pada kontor Kecamatan Mapilli kabupaten Polewali mandar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Sugiyono (2011:224). Teknik pengumpulan data perlu dilakukan dengan tujuan agar mendapatkan data-data yang valid dalam penelitian.

Untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:

1. Kuesioner

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner/angket kepada responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Kusioner berupa pernyataan tertutup atau terbuka yang diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui internet. Dalam penelitian ini, kuesioner digunakan untuk memperoleh data mengenai Pengaruh Kejelasan Peran Kerja Terhadap Efektifitas Pelaksanaan Tugas Pegawai Pada Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar.

(47)

2. Dokumentasi

yaitu pengumpulan data dengan mempelajari laporan dan dokumentasi menyangkut kinerja pegawai di Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan, yang terutama adalah masalah yang tentang sebuah penelitian. Atau analisis data juga bisa diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengubah data hasil dari sebuah penelitian menjadi informasi yang nantinya bisa dipergunakan untuk mengambil sebuah kesimpulan. Adapun teknik analisis data.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir- butir dalam suatu daftar (konstruk) pernyataan dalam mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Produser pengajuan validitas instrument dilakukan dengan menghitung skor variable dari skor butir, perhitungan ini menggunakan perhitungan korelasi yang diolah dengan menggunakan program SPSS 21.0. suatu skor dikatakan valid jika skor variable tersebut secara signifikan dengan skor totalnya.

Bila r hitung > r table maka H₀ ditolak, artinya variabel valid.

Bila r hitung < r table maka H₀ diterima, artinya variabel tidak valid.

(48)

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk megukur suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan di susun dalam suatu kuesioner.

Dari hasil uji validitas, pertanyaan-pertanyaan yang valid kemudian diuji reliablitas. Untuk mengukur reliabilitas caranya adalah dengan membandingkan nilai r tabel dan r hasil. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai alpha (Crobonc’s Alpha) ketentuanya;

bila r alpha >r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabilitas.

3. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini untuk mengukur pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Persamaan regresi linear sederhana untuk mengukur variabel X terhadap variabel Y yaitu :

Keterangan :

Y = Efektifitas pelaksanaan a = Koefisien kostanta b = Koefisien regresi X = Job Description

e = Error, variabel gangguan

Y= a + bx + e

(49)

4. Uji Statistik t

Uji Statistik t ini dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikasi 5%.Jika nilai signifikansi t < 0.05 artinya pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi t > 0,05 artinya terdapat pengaruh antara satu variabel independen.

(50)

35 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kantor Camat Mapilli 1. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian

Sebelum dinamai Polewali Mandar, daerah ini bernama Kabupaten Polewali Mamasa disingkat Polmas yang secara administratif berada dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Setelah daerah ini dimekarkan dengan berdirinya Kabupaten Mamasa sebagai kabupaten tersendiri, maka nama Polewali Mamasa pun diganti menjadi Polewali Mandar. Nama Kabupaten ini resmi digunakan dalam proses administrasi pemerintahan sejak tanggal 1 Januari 2006 setelah ditetapkan dalam bentuk PP No. 74 Tahun 2005, tanggal 27 Desember 2005 tentang perubahan nama Kabupaten Polewali Mamasa menjadi Kabupaten Polewali Mandar.

Kabupaten Polewali Mandar terdiri dari 16 kecamatan, 23 kelurahan, dan 144 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 517.677 jiwa dengan luas wilayah 1.775,65 km² dan sebaran penduduk 291 jiwa/km².

Salah satu kecamatan yang menjadi tempat penelitian saat ini yaitu Kecamatan Mapilli. Kecamatan Mapilli memiliki 1 kelurahan yaitu Kelurahan Mapilli dan 11 desa diantaranya desa Beroangin, Bonne- Bonne, Bonra, Buku, Kurma, Landi Kanusuang, Lapang Barat, Rumpa, Sattoko, Segerang dan Ugibaru.

(51)

Kecamatan Mapilli berada diantara kecamatan Luyo dan Kecamatan Wonomulyo, jaraknya dari ibukota kabupaten sekitar 18 km.

Kecamatan Mapilli berbatasan dengan : Sebelah Utara : Kecamatan Bulo

Sebelah Barat : kecamatan Wonomulyo dan Sebelah Timur :Tapango

Sebelah Selatan :Kecamatan Luyo dan Teluk Mandar.

2. Struktur Organisasi

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR

Gambar 4.1

Salinan Sesuai Dengan Aslinya, Polewali 4 September 2021 Seksi Tata

Pemerintahan

Seksi Pemberdayaa an Masyarakat

dan Desa

Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Umum

Seksi Kesejahtraan

Sosial dan Kesehatan Sub Bagian Keuangan dan

Perencanaan Pelaporan

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian CAMAT

Sekretariat

Seksi Perekonomian, Pembangunan dan

Pendapatan

Kelompok Jabatan Funsional

(52)

3. Visi dan Misi Kantor Camat Mapilli Kabupaten Polewali Mandar a. Visi

“Mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat, sehingga bisa menikmati kehidupan yang layak bagi kemanusiaan”

b. Misi

1) Dengan memahami ajaran agama manusia saling mengerti dan saling memahami akan terbangun kerja sama yang baik.

2) Menjaga agar tubuh tetap sehat maka harus dilakukan pola hidup yang benar dan berpikir yang benar.

4. Job Description a. Camat

1) Camat mempunyai tugas memimpin dan menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di kecamatan, meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat kelurahan.

2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin 1 Camat mempunyai fungsi :

a) Meneyelenggarakan urusan pemerintahan umum

b) Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat

c) Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

d) Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan Daeran dan Peraturan Walikota

e) Mengkoordinasikan pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan umum

(53)

f) Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh perangkat daerah di tingkat kecamatan

g) Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan kelurahan h) Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah yang tidak dilaksanakan oleh perangkat daerah atau unit kerja yang ada kecamatan

i) Pengguna anggaran j) Pengguna barang dan

k) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang di berikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya

b. Sekretariat

1) Sekertariat kecamtan dipimpin oleh sekertaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada camat

2) Sekertariat kecamatan mempunyai tugas membantu camat dalam melaksanakan tugas penyusunan perencanaan, penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah di kecamatan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan dalam wilayah kecamatan dan memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat dan aparatur kecamatan.

3) Untuk menyelenggarakan tugas Sekertariat mempunyai fungsi:

a) Melakukan penyusunan perencanaan dan program kerja kecamatan

(54)

b) Melaksanakan administrasi kepegawaian, perlengkapan dan peralatan, urusan rumah tangga kecamatan, keuangan, kearsipan, perpustakaan, dan dokumentasi;

c) Melakukan penyusunan anggaran, pembinaan, organisasi dan tatalaksana, melakukan evaluasi, dan penyusunan laporan;

d) Melakukan pemantauan dan pengendalian program kerja kecamatan;

e) Melakukan peningkatan sumberdaya aparatur; dan

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Sub Bagian Umum

1) Sub Bagian Umum dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada sekertaris

2) Sub Bagian Umum mempunyai tugas membantu dalam melaksanakan urusan pengelolaan administrasi kepegawaian, rumah tangga, peralatan, dan perlengkapan kantor.

3) Penjabaran tugas Sub Bagian Umum adalah : a) Mengelola surat masuk dan surat keluar;

b) Mengelola kearsipan perpustakaan, dan dokumentasi;

c) Mengelola administrasi kepegawaian;

d) Melaksanakan urusan hubungan masyarakat;

e) Menyiapkan bahan penusunan kebijakan, pedoman dan petujuk teknis di bidang perangkat kelurahan.

(55)

f) Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan perangkat kelurahan, serta menyiapkan bahan petunjuk pemecah masalah.

g) Melaksanakan urusan pengadaan, pencatatan, penyimpanan, dan pendistribusian peralatan/perlengkapan kantor.

h) Melaksanakan urusan pemeliharaan alat-alat kantor;

i) Melaksanakan pembinaan urusan tata usaha dan kearsipan kelurahan.

j) Melakukan pembinaan terhadap aset-aset kelurahan baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak;

k) Membantu camat dalam mengkoordinasikankegiatan- kegiatan kepala seksi, unit pelaksana teknis perngkat daerah, dan kelurahan

l) Menyiapkan bahan yang berhubungan dengan pencalonan, pengusulan, pengangkatan, dan pemberhentian Lurah berdasaran ketentuan peraturan peundang-undangan m) Memecahkan masalah yang timbul dalam pencalonan,

pengusulan, pengangkatan, dan pemberhentian aparatur kelurahan.

n) Menyiapkan bahan dan memberikan arahan tentang upaya peningkatan kesejahteraan aparatur kelurahan;

o) Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum; dan

(56)

p) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atsan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

d. Sub Bagian Keuangan

1) Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekertaris.

2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tigas membantu Sekertaris dalam menyusun rencana anggran, penyelenggaraan pelayanan keuangan, verifikasi, penerimaan, pengeluaran, serta membuat laporan keuangan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3) Penjabaran tugas Sub Bagian Keuangan adalah :

a) Menyusun program dan rencana keuangan berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan

b) Menyelenggarakan administrasi keuangan kecamatan dan kelurahan;

c) Menyiapkan kelengkapan surat perintah pembayaran uang persediaan, surat perintah pembayaran ganti uang, surat peritah pembayaran tambahan uang, surat perintah pembayaran langsung gaji dan tunjangan ASN serta penghasilan lainnya

d) Melakukan verifikasi surat pertanggungjawaban;

Mempersiapkan bahan pertanggungjawaban dan menyiapkan laporan keuangan;

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 2 tersebut terlihat bahwa proses belajar mengajar dalam pembelajaran IPA pengalaman belajar siswa sangat miskin dan kegiatan siswa lebih banyak mencatat apa

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara disiplin kerja

Proses pembelajaran yang dilakukan dinyatakan memuat gambaran wawasan whole language bila (l) hasil belajar tentang bunyi, kosakata, struktur, sastra, mendengarkan,

Siguiendo a Lee y Koubek (2010) y centrándonos en el objeto del presente es- tudio, hemos tenido en cuenta una serie de parámetros que permiten a un usuario valorar y

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 69,5 persen anak jalanan di perbatasan Kota Bekasi dengan Kota Jakarta Timur memiliki morbiditas yang tergolong rendah dan 30,5 persen dari anak

Manajemen usaha pengolahan Abon Ikan Lele di P2MKP Jaya Mandiri terlaksana dengan baik dimulai dari input produksi, proses produksi, pasca produksi hingga

Tuhan Yang Maha Esa, untuk setiap bimbingan, penyertaan, hikmat dan kekuatan dalam proses menyelesaikan skripsi ini.. Almarhum papa dan mama, untuk setiap kasih sayang, dukungan

Matriks perbandingan Sistem penentuan prioritas tanam periode 2 (Gambar 6) kategori kebutuhan pasar dan harga jual memiliki skala tertinggi dan memiliki kepentingan yang