II-18 BAB II
LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi
Menurut Pratama (2014), Sistem Informasi
merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.
Menurut Sutarman (2012), Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.
Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).
Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli di atas mengenai sistem informasi adalah suatu kumpulan dari komponen – komponen yang terorganisasi untuk mencapai tujuan menjanjikan informasi.
2.2 Futsal
Futsal berasal dari bahasa spanyol yaitu dari kata futbol sala, artinya sepak bola ruangan. Pada tahun 1930 di Montevideo, Uruguay, futsal diperkenalkan oleh seorang pelatih sepak bola yang bernama Juan Carlos Ceriani. Futsal terbentuk dari ketidakmampuan masyarakat akan lahan untuk bisa bermain sepak bola. Perbedaan futsal dengan sepak bola adalah dari jumlah pemain yang ada dilapangan, ukuran bola, ukuran lapangan dan peraturan yang diberlakukan.(Ginanjar et al., 2017)
2.3 Web Browser
Menurut Ardhana (2012), Web Browser adalah suatu
program yang digunakan untuk membaca kode HTML yang kemudian menerjemahkannya kedalam bentuk visual. Beberapa contoh Web browser adalah Explorer, Firefox, Opera, Google Chrome, Safari dan lain-lain.
2.4 PHP
Menurut Arief (2011), PHP: Hypertext Preprocessor
adalah bahasa server-side–scripting yang menyatu dengan HTLM untuk membuat halaman web dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML. Dengan demikian kode program yang ditulis dalam PHP tidak akan terlihat oleh user sehingga keamanan halaman web lebih terjamin. PHP dirancang untuk membuat halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web.
2.5 HTML ( Hypertext Markup Language )
Menurut Hadisaputra (2011), HTML (Hyper Text Markup Language) adalah sebuah protocol yang digunakan untuk membuat halaman dokumen Web. Sifat bahasa HTML adalah Client scripting, dimana dokumen yang ditulis dengan HTML dapat dibuka pada komputer stand alone yang tidak membutuhkan server. Dokumen HTML merupakan file yang pada umumnya berekstensi .htm
2.6 MySQL
MySQL menurut (Andri Kristanto, 2014:15) adalah sebagai berikut :
“MySQL adalah database server, database yang dibuat di MySQL dapat kita akses dalam komputer jaringan , baik untuk aplikasi single user maupun aplikasi multi user.
Dengan menggunakan database MySQL dengan memisahkan databasenya menjadi terpusat, sehingga program aplikasinya dapat diinstal pada computer lain yang bertindak sebagai client
2.7 Database
Menurut Arief (2011), “MySQL adalah salah satu
jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi Web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya”.
2.8 Xampp
XAMPP menurut Riyanto (2010), merupakan tools PHP yang menyediakan beberapa perangkat lunak didalamnya. Dengan menggunakan XAMPP pengguna tidak perlu bingung untuk melakukan penginstalan program yang lain, karena semua kebutuhan telah disediakan oleh XAMMP.
2.9 CSS (Cascading Style Sheet)
Menurut Hadisaputra (2011), Cascading Style Sheet
(CSS) adalah salah satu bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mempercantik halaman web dan mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS dapat kita gunakan dalam mengendalikan ukuran gambar, warna teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya.
2.10 UML (Unified Modeling Language)
UML (Unified Modeling Language) menurut (Nugroho, 2009) adalah sebagai berikut :
“UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari system perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan system non perangkat lunak lainnya.”
Jenis- jenis UML (Unified Modeling Language) menurut ( Nugroho, 2009:155-165 ) adalah sebagai berikut:
1. Use Case Diagram
“use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat”.
2. Class Diagram
“Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem”. Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat”.
3. Activity Diagram
“Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas
sistembukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem”.
4. Sequence Diagram
“Diagram Sequence menggambarkan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”
2.11 Framework Laravel
Pengertian framework menurut Naista adalah suatu struktur konseptual dasar yang digunakan untuk memecahkan atau menangani suatu masalah yang kompleks.
Singkatnya, framework adalah wadah atau kerangka kerja dari sebuah website yang akan dibangun. Dengan menggunakan kerangka tersebut waktu yang digunakan dalam membuat website lebih singkat dan memudahkan dalam melakukan perbaikan.
Salah satu framework yang banyak digunakan oleh programmer adalah framework laravel. Laravel adalah framework berbasis PHP yang sifatnya open source, dan menggunakan konsep model – view – controller. Laravel berada di bawah lisesni MIT License dengan menggunakan Github sebagai tempat berbagi code menjalankannya (Naista, 2017).
Dalam penggunaanya laravel memiliki beberapa kekurangan salah satunya yaitu ukuran file yang cukup besar. Di dalam laravel terdapat file yang sifatnya default seperti vendor. File tersebut tidak boleh dihapus sembarangan sehingga ukuran website yang dibuta berukuran cukup besar. Selain itu, dibutuhkan koneksi internet untuk instalasi dan mengunduh library laravel, dan PHP minimal versi 5.4 untuk menjalankannya (Naista, 2017). Berikut adalah dasar-dasar laravel.
1. Artisan
Artisan adalah command line atau perintah yang dijalankan melalui terminal dan disediakan beberapa perintah perintah yang dapat digunakan selama melakukan pengembangan dan pembuatan aplikasi. Salah satu fungsi dari php artisan yaitu “php artisan serve”. Php artisan serve berfungsi untuk membuka website yang telah dibuat tanpa menggunakan web server lokal.
2. Routing
Routing adalah suatu proses yang bertujuan agar suatu item yang dinginkan dapat sampai ke tujuan. Dengan menggunakan routing dapat ditentukan halaman halaman yang akan muncul ketika dibuka oleh user. Pengaturan routing di laravel biasanya terletak di file web.php. File web.php terletak di dalam folder routes.
3. Controller
Controller adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengambil permintaan, menginisialisasi, memanggil model unutk dikirimkan ke view. Ada dua cara membuat controller di laravel. Cara pertama adalah dibuat file controller secara manual dan dituliskan code extends controller di dalamnya. Cara kedua adalah dibuat file controller menggunakan command line dengan menuliskan “php artisan make controller nama_file_controller”. Permintaan yang dibuat dalam laravel harus berada di dalam controller, kemudian dilempar melalui routing untuk mendapat permintaan yang diinginkan.
2.12 Metode RUP (Rational Unified Process)
Metodelogi RUP (Rational Unified Process) menurut Rosa dan Shalahuddin, 2011 adalah sebagai berikut :
“Pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan literative (berulang- ulang), fokus pada arsitektur, lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus”
(Susilawati,Maret 2017)
Fase-fase dalam Metodologi RUP terdiri dari :
Gambar 2. 1 Metode RUP
1. Inception (permulaan) Tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan (business modeling) dan mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang akan dibuat (requirements).
2. Elaboration (perluasan/perencanaan) Tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga dapat mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak. Mendeteksi resiko yang mungkin terjadi dan
arsitektur yang dibuat. Tahap ini lebih pada analisis dan desain sistem serta implementasi sistem yang fokus pada purwarupa sistem (prototype).
3. Construction (konstruksi) Tahap ini fokus pada pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem dan lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus pada implementasi perangkat lunak pada kode program. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak dimana menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak kemampuan operasional awal.
4. Transition (Transisi) Tahap ini lebih pada deployment atau instalasi sistem agar dapat dimengerti oleh user. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak dimana menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak kemampuan operasional awal. Aktifitas pada tahap ini termasuk pada pelatihan user, pemeliharaan dan pengujian sistem apakah sudah memenuhi harapan user.