• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFATAN PERANGKAT LUNAK CELESTIA PADA PEMBELAJARAN MODEL PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) DENGAN STRATEGI INKUIRI DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFATAN PERANGKAT LUNAK CELESTIA PADA PEMBELAJARAN MODEL PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) DENGAN STRATEGI INKUIRI DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

PEMANFATAN PERANGKAT LUNAK CELESTIA

PADA PEMBELAJARAN MODEL PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN

(POE) DENGAN STRATEGI INKUIRI DEMONSTRASI INTERAKTIF

UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Fisika

Oleh:

MOHAMMAD ARIEF RIZQILLAH

0807561

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK CELESTIA

PADA PEMBELAJARAN MODEL PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) DENGAN STRATEGI INKUIRI DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Oleh

MOHAMMAD ARIEF RIZQILLAH

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Mohammad Arief Rizqillah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang

(3)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

(4)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK CELESTIA

PADA PEMBELAJARAN MODEL PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) DENGAN STRATEGI INKUIRI DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Mohammad Arief Rizqillah NIM. 0807561

Pembimbing I : Drs. Taufik Ramlan Ramalis, M.Si

Pembimbing II : Judhistira Aria Utama, M.Si

Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA-UPI

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (POE) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMP” dilatarbelakangi pada pentingnya penguasaan konsep siswa namun pada kenyataannya penguasaan konsep siswa rendah. Salah satu faktor penyebabnya adalah pembelajaran yang tidak dapat memvisualisasikan fenomena-fenomena secara konkret serta kurang membangkitkan aktivitas dan minat siswa. Model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) dengan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif menggunakan perangkat lunak Celestia dapat dijadikan solusi pemecahan masalah di atas karena pembelajaran ini mengutamakan proses penemuan untuk memperoleh suatu pengetahuan dan memiliki tahap-tahap yang melatihkan metode ilmiah. Celestia dapat dijadikan sebagai media simulasi virtual yang dapat memvisualisasikan fenomena fisika yang memungkinkan penggunanya merasakan pengalaman di alam semesta ini serta mampu menampilkan objek dari berbagai sisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi peningkatan penguasaan konsep fisika siswa sebelum dan setelah pemanfaatan Celestia pada pembelajaran model POE dengan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif serta efektifitasnya. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX di salah satu MTs di Cirebon. Hasil penelitian yang didapatkan setelah pemanfaatan Celestia pada pembelajaran model POE dengan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif adalah penguasaan konsep siswa meningkat siginifikan dengan rata-rata gain yang dinormalisasi sebesar 49% yaitu kategori sedang serta pemanfaatan Celestia pada pembelajaran model POE dengan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif efektif meningkatkan penguasaan konsep siswa.

(5)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

ABSTRACT

USING CELESTIA SOFTWARE AT LEARNING BY INQUIRY INTERACTIVE DEMONSTRATION MODEL

AND PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) STRATEGY

FOR INCREASING STUDENT’S CONCEPT MASTERY

Background of this research is urgention of student’s concept mastery but at the fact student’s concept mastery is very low. One factor of this problem is the learning can’t visualize some phenomenons -which being concept at this research/learning- concretely and then less in raising activity and interest of student. Learning by Predict-Observe-Explain (POE) Model and Inquiry Demonstration Interactif strategy using Celestia software can be solution of this problem because this learning give priority to inquiry process for earning some knowledges and concepts and this leaning has phases that can train science method. In this research, Celestia as virtual simulation media which can visualize physich phenomenon and also make student feel experience like explore universe and can show object from various side. The aim of this research is for knowing significance of concept mastery increasing before and after using Celestia at learning by Predict-Observe-Explain (POE) Model and Inquiry Demonstration Interactive strategy and also it’s effectivity. Design of this Research is one group pretest-posttest design. Sample in this research is students of class IX in one junior high school in Cirebon. The result of this research student’s concept mastery after using Celestia at learning by Predict-Observe-Explain (POE) Model and Inquiry Demonstration Interactive strategy is increasing significant with score of n gain is 0,49 or in medium significance criteria and using Celestia at learning by Predict-Observe-Explain (POE) Model and Inquiry Demonstration Interactive strategy is effective for increasing student’s mastery concept.

Keywords : Inquiry Interactif Demonstration, Predict-Observe-Explian (POE),

(6)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH….………...………iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Variabel Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Batasan Masalah ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

G. Definisi Operasional ... 9

H. Hipotesis Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Media Pembelajaran ... 11

B. Media Pembelajaran dengan Bantuan Komputer ... 15

C. Media Simulasi Virtual Celestia ... 17

D. Model Pembelajaran ... 20

E. Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) ... 22

F. Strategi Pembelajaran ... 26

G. Strategi Pembelajaran Inkuiri Demonstrasi Interaktif ... 27

H. Konsep dan Penguasaan Konsep ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 35

A. Metode Penelitian... 35

B. Desain Penelitian ... 35

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 36

D. Prosedur dan Alur Penelitian ... 36

E. Instrumen Penelitian... 38

F. Teknik Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian ... 39

G. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen ... 42

(7)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Pelaksanaan Penelitian ... 52

B. Profil Penguasaan Konsep Fisika Siswa Sebelum dan Sesudah Perlakuan (Treatment) ... 54

C. Efektifitas Perlakuan (Treatment) dalam Meningkatkan Kemampuan Penguasaan Konsep Fisika Siswa ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 70

(8)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Hubungan Media dengan Tujuan Pembelajaran ... 14

Tabel 2.2 Pemilihan Media menurut Isi Pelajaran ... 18

Tabel 2.3 Hierarki Pembelajaran Inkuiri wenning ... 28

Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design ... 35

Tabel 3.2 Interpretasi Validitas Butir Soal ... 39

Tabel 3.3 Klasifikasi Reliabilitas ... 40

Tabel 3.4 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal... 41

Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal ... 42

Tabel 3.6 Rekapitulasi Analisisi Hasil Uji Coba Instrumen ... 43

Tabel 3.7 Kriteria Peningkatan Gain ... 46

Tabel 3.8 Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran ... 51

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian ... 52

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran POE dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif ... 54

Tabel 4.3 Normalitas Pembelajaran ... 60

Tabel 4.4 Interpolasi Nilai F ... 61

Tabel 4.5 Homogenitas Skor Tes ... 61

(9)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi. DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kedudukan Media Pembelajaran ... 15 Gambar 2.2 Keterkaitan Model POE dan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Demonstrasi Interaktif ... 30 Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ... 38 Gambar 3.2 Bagan Alur Pengolahan Data ... 44 Gambar 4.1 Diagram Skor Rata-rata Pre Test dan Post Test siswa serta rata-rata

gain yang dinormalisasi ... 55 Gambar 4.2 Diagram Skor Rata-rata Pre Test dan Post Test Siswa Tiap Aspek

Penguasaan Konsep ... 56 Gambar 4.3 Diagram Persentase Siswa yang Menguasai Aspek Penguasaan

(10)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman LAMPIRAN A. PERANGKAT PEMBELAJARAN

Lampiran A.1 Silabus...70

Lampiran A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) A.1.1. RPP Pertemuan ke-1 ...72

B.1.2. RPP Pertemuan ke-2 ...78

Lampiran A.3 Lembar Kerja Siswa (LKS) B.2.1. LKS Pertemuan ke-1 ...85

B.2.2. LKS Pertemuan ke-2 ...87

LAMPIRAN B. INSTRUMEN TES PRESTASI BELAJAR Lampiran B.1 Kisi-kisi Soal Tes Penguasaan Konsep ...90

Lampiran B.3 Soal Uji Coba ...103

Lampiran B.3 Soal Pretest-Posttest ...108

LAMPIRAN C. LEMBAR OBSERVASI Lampiran C.1 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model POE dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Pertemuan I ...112

Lampiran C.2 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model POE dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Pertemuan II ...115

LAMPIRAN D. ANALISIS UJI COBA TES DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN Lampiran D.1 Hasil Uji Coba Instrumen Tes ...120

Lampiran D.2 Analisis Hasil Tes Penguasaan Konsep D.2.1 Distribusi Skor Pretest dan Posttest ...128

D.2.2 Perhitungan Gain dan Gain Yang Dinormalisasi ...132

D.2.3 Uji Normalitas, Homogenitas, dan Hipotesis ...137

(11)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi. BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Selama ini pendidikan di Indonesia pada umumnya masih berlangsung dengan pengajaran yang dilakukan dengan cara mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa dan siswa harus menyimpan dalam ingatannya. Kelas masih didominasi oleh guru sebagai sumber pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi mengajar seperti yang diungkapkan Depdiknas (2003:2). Hasil ini diperkuat oleh studi pendahuluan di salah satu SMP di Bandung. Di SMP tersebut ketika siswa kelas IX diberikan soal mengenai IPBA dengan 20 soal pilihan ganda rata-rata skor siswa adalah 8,75 dengan skor maksimal 20. Hal ini diduga besar kaitannya dengan proses pembelajaran yang terjadi.

(12)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Berdasarkan tujuan di atas, siswa diharapkan mampu menguasai konsep-konsep fisika setelah pembelajaran berakhir karena penguasaan konsep-konsep akan mempermudah siswa dalam belajar fisika pada jenjang pendidikan lebih tinggi. Belajar konsep merupakan hasil utama pendidikan karena konsep-konsep merupakan batu-batu pembangun (building blocks) berpikir. Konsep-konsep merupakan dasar proses-proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi (Dahar, 1996:79).

Dari uraian di atas, perlu adanya upaya pembenahan dengan cara lebih melibatkan siswa dalam pembelajaran. Salah satu upayanya adalah dengan mengembangkan model pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) seperti simulasi dengan media Virtual dengan siswa sebagai operator/pengendali dari media simulasi virtual tersebut.

Media simulasi virtual merupakan program yang menyediakan suasana pembelajaran yang menyerupai keadaan atau fenomena yang sebenarnya (Rochman, 2007:38). Media simulasi virtual dalam pembelajaran dapat digunakan untuk sarana mempertajam penjelasan dari kegiatan demonstrasi fenomena dengan menggunakan alat peraga atau bahkan menggantikan peran dari alat-alat peraga terutama yang tidak mungkin dilakukan secara nyata di depan kelas, baik karena alasan alatnya sulit dikonstruksi atau pun karena alatnya mahal dan langka.Media simulasi juga berguna untuk mengganti situasi yang sebenarnya tidak mungkin dihadirkan dalam kelas,selain itu penggunaan media simulasi virtual juga dapat meningkatkan pengalaman belajar ke arah yang lebih konkret yang tidak hanya menggunakan kata-kata atau simbol-simbol verbal tetapi melibatkan teks, grafik, suara, video, atau animasi sehingga dapat kita harapkan hasil pengalaman belajar yang diperoleh lebih berarti bagi siswa.

(13)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

Roehrig, G. H. 2009). Selain itu menurut Frank Gregorio penyusun Celestia Educational Activities dari Gregorio Educational Productions, Manassas, VA,

USA saat kami hubungi melalui fsgregs@comcast.net

“Celestia gets these kids out of the classroom and up into space, flying their own virtual spaceship. They can go anywhere in the universe that Celestia can take them. They have millions of stars and thousands of galaxies to choose from, and hundreds of planets, moons, asteroids and comets to fly to. They can visit Black Holes, nebula, pulsars and neutron stars spinning in space. They can fly next to over 50 spacecraft, including some great fictional ones from Hollywood films. What kid would not want to learn Astronomy that way, rather than sit in a classroom seat and take notes via some teacher lecture?”

Dengan Celestia, peran guru sebagai fasilitator lebih jelas. Guru membuat skenario dari Celestia termasuk evaluasinya dan siswa mengoperasikannya. Siswa mengamati simulasi dan melakukan pengamatan dengan Celestia sehingga pembelajaran benar-benar berpusat pada siswa dan siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya lewat apa yang mereka lakukan.

(14)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Untuk mengkonstruksi konsep atau pengetahuan diperlukan langkah-langkah sebagaimana yang dikemukan oleh Sir Francois Bacon (dalam Nurjanah: 2011), yaitu: (1) mengamati dan mencatat data dan pola yang muncul dari peristiwa tersebut, (2) merumuskan hipotesis, (3) menguji kebenaran hipotesis, (4) menggunakan hipotesis untuk penyelidikan selanjutnya, dan (5) jika kebenaran hipotesis berlaku secara umum maka dapat diangkat menjadi hukum. Meskipun menurut Shapiro dalam Suparno (2006) dibalik setiap pengamatan selalu ada pengandaian dan keyakinan tertentu. Oleh sebab itu pengetahuan ilmiah tidak terlepas dari keyakinan dan asumsi tertentu pula.

Berdasarkan hasil penelitian (Santoso, 2007) model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya

dalam mengajukan prediksi yang kemudian pada kegiatan eksperimen akan diuji dan diharapkan dapat mengurangi verbalisme siswa karena siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran karena siswa memiliki kesempatan untuk membandingkan prediksi dengan kenyataan (eksperimen).

Hasil penelitian lain dilakukan oleh Zuziwe Mthembu (2006), University of Natal, Afrika Selatan dalam jurnalnya yang berjudul “Using The Predicts -Observe-Explain Technique to Enhance The Students Understanding of Chemical Reactions” menunjukkan bahwa POE dapat digunakan oleh guru untuk merancang kegiatan pembelajaran dimulai dengan titik pandang siswa bukan guru atau ilmuwan. Penerapan POE mungkin menyebabkan guru lambat dalam mengajar tetapi dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa.

Agar lebih fokus dan terarah diperlukan sebuah strategi pembelajaran yang memiliki kecocokan dan kemiripan karakter dengan model pembelajaran POE yang menggunakan Celestia. Salah satunya adalah strategi pembelajaran Inkuiri.

(15)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

nyata dan aktif, siswa dilatih bagaimana memecahkan masalah sekaligus membuat keputusan. Ketika siswa melakukan observasi, akan muncul pertanyaan-pertanyaan yang melibatkan matematika, bahasa, ilmu sosial, seni, dan juga teknik. Dalam proses pembelajaran POE dan/atau inkuiri siswa dituntut bertanggungjawab penuh terhadap proses belajarnya sehingga guru lebih berperan sebagai pemberi bimbingan/arahan jika diperlukan siswa sekaligus sebagai fasilitator.

Mohamad Amien (1987) menyatakan bahwa belajar melalui proses mencari dan menemukan (penemuan/inkuiri) memungkinkan siswa untuk menggunakan segala potensinya (kognitif, afektif dan psikomotor), terutama proses mentalnya untuk menemukan sendiri konsep-konsep atau prinsip-prinsip IPA serta dapat melatih proses mental lainnya yang mencirikan seorang ilmuwan. Selain itu, melalui pembelajaran yang berbasis inkuiri, siswa belajar sains sekaligus juga belajar metode sains. Menurut teori belajar mutakhir (Peter Sheal, dalam Erman, 2004: 7) belajar yang paling bermakna hingga mencapai 90% adalah dengan cara melakukan, mengalami dan mengkomunikasikan. Proses inkuiri memberi kesempatan kepada siswa untuk memiliki pengalaman belajar yang nyata dan aktif, siswa dilatih bagaimana memecahkan masalah sekaligus membuat keputusan. Pembelajaran berbasis inkuri memungkinkan siswa belajar sistem, karena pembelajaran inkuiri memungkinkan terjadi integrasi berbagai disiplin ilmu. Ketika siswa melakukan eksplorasi, akan muncul pertanyaan-pertanyaan yang melibatkan matematika, bahasa, ilmu sosial, seni, dan juga teknik. Peran guru di dalam pembelajaran inkuiri lebih sebagai pemberi bimbingan, arahan jika diperlukan oleh siswa.

Wenning (2010;12) menyebutkan bahwa ada lima tahapan hierarki dalam inkuiri yang dapat dilaksanakan dalam pembelajaran, yaitu: discovery learning, Interactive Demonstration, inquiry lesson, inquiry lab (guided, bounded, dan

free), dan hypothetical inquiry (Pure dan Applied).

(16)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

guru mengenai sebuah percobaan sains yang di dalamnya terdapat prediksi dan penjelasan (bagaimana sesuatu dapat terjadi) dari siswa. Percobaan sains yang dilakukan biasanya merupakan sebuah peragaan mengenai peristiwa yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya aktivitas-aktivitas tersebut, Demonstrasi Interaktif akan memfasilitasi siswa dalam menguasai konsep dengan cara membangun konsep siswa melalui prediksi terhadap fenomena yang mungkin akan terjadi dan penjelasan penyebab munculnya fenomena tersebut dengan bimbingan arahan dari guru.

Keterkaitan fase pembelajaran Inkuiri Demonstrasi Interaktif dan tahapan model pembelajaran POE dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.1 Hubungan Model Pembelajaran POE dan strategi pembelajaran Inkuiri Demonstrasi Interaktif

Fase Inkuiri Tahapan

POE Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

(17)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

Berdasarkan uraian di atas, maka pemanfaatan Celestia pada Sekolah Menengah Pertama dengan menggunakan model Predict-Observe-Explain (POE) dan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif dipandang perlu sebagai langkah solutif agar tercipta pembelajaran yang efektif dalam upaya meningkatkan penguasaan konsep siswa. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang kami beri judul “Pemanfaatan Perangkat Lunak Celestia pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (POE) dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMP”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah pemanfaatan perangkat lunak Celestia pada pembelajaran IPBA dengan model POE dan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif di SMP efektif mampu meningkatkan penguasaan konsep siswa?”

Rumusan masalah di atas dapat dijabarkan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian seperti di bawah ini,

1. Bagaimanakah efektifitas pemanfaatan perangkat lunak Celestia dalam pembelajaran model POE dan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi IPBA di SMP?

2. Bagaimanakah peningkatan penguasaan konsep siswa setelah pemanfaatan perangkat lunak Celestia dalam pembelajaran model POE dan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif pada materi IPBA di SMP?

C. Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini yaitu:

1. Variabel bebas yaitu pemanfaatan perangkat lunak Celestia pada pembelajaran model POE dan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif

(18)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka secara umum tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan peningkatan penguasaan konsep siswa setelah pemanfaatan perangkat lunak Celestia dalam pembelajaran model POE dan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif materi IPBA SMP. Secara rinci tujuannya adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui efektifitas pemanfaatan perangkat lunak Celestia dalam pembelajaran model POE dan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi IPBA di SMP?

2. Mengetahui peningkatan penguasaan konsep siswa setelah pemanfaatan perangkat lunak Celestia dalam pembelajaran model POE dan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif pada materi IPBA di SMP?

E. Batasan Masalah

1. Perangkat lunak Celestia yang dipakai dalam penelitian ini adalah Celestia160-ED, yaitu Celestia yang dibuat dan dikembangkan Cris Laurel. 2. Untuk mengukur efektifitas pemanfaatan perangkat lunak Celestia pada

(19)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi. F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bukti empiris yang dapat memberikan solusi untuk permasalahan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu diharapkan dapat memperkaya hasil-hasil penelitian dalam kajian yang sejenis sehingga dapat digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan seperti dosen, praktisi pendidikan, peneliti, dan lain-lain baik sebagai pendukung, pembanding, atau rujukan bagi penelitian sejenis.

G. Definisi Operasional

Beberapa definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penguasaan konsep dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif siswa

berdasarkan taksonomi Bloom yang hanya meliputi kemampuan pengetahuan, pemahaman, penerapan, dan analisis (C1 – C4 atau tidak dengan C5 dan C6). Dalam penelitian ini penguasaan konsep diukur dengan menggunakan tes penguasaan konsep dalam bentuk pilihan ganda yang akan diujikan dalam pretest dan posttest. Selanjutnya, data hasil pretest dan posttest dihitung dan dianalisis gain yang dinormalisasinya untuk mengetahui

signifikansi peningkatan penguasaan konsep sebelum dan setelah perlakuan. Kriteria peningkatan gain yang dinormalisasi mengacu pada kriteria yang ditentukan oleh Richard R Hake.

2. Tahapan-tahapan pemanfaatan Celestia pada pembelajaran dengan model POE dengan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif yaitu sebagai berikut : a. Predict. Pada fase ini, guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan prediksi

untuk membimbing siswa dalam mengamati fenomena yang ditampilkan sambil memunculkan tanggapan-tanggapan siswa berupa dugaan (prediksi) sementara tentang konsep yang akan mereka amati.

(20)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

demonstrasi dari media Celestia sambil diarahkan pada jawaban prediksi yang telah mereka tentukan pada tahap pembelajaran sebelumnya, mereka akan mencari jawaban dari pertanyaan pokok “Apakah prediksinya memang terjadi atau tidak?”

c. Explain. Pada fase pamungkas ini, siswa diarahkan untuk memberi penjelasan tentang kesesuaian/ketidaksesuaian antara dugaan (prediksi) mereka dengan fenomena yang terjadi pada demonstrasi Celestia. Jika dugaan siswa sesuai dengan apa yang terjadi pada demonstrasi maka akan terjadi penguatan konsep yang dimiliki siswa dan guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari kesesuaian dugaan dengan fenomena yang terjadi pada demonstrasi. Sedangkan jika yang terjadi adalah dugaan siswa tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada demonstrasi, maka ketidaksesuain tersebut akan menjadi konsep alternatif bagi siswa dan guru membimbingnya untuk membuat kesimpulan yang tepat terkait konsep yang baru saja didapat siswa.

H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006:71). Adapun hipotesis terhadap penelitian ini adalah:

1. H0: Pemanfaatan perangkat lunak Celestia pada pembelajaran model POE dan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif tidak efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep IPBA siswa.

(21)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi. BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian, teknik analisis instrumen, dan teknik pengolahan data.

A.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperiment semu (quasi experiment) yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu kelas saja tanpa ada kelas kontrol atau pembanding. Penelitian quasi eksperimen bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan dapat diperoleh dengan eksperimen sebenarnya, dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest design. Desain ini adalah suatu rancangan pretest dan posttest yang dilaksanakan pada satu kelompok yang diambil secara acak dan tanpa ada kelompok pembanding. Desain ini dapat digambarkan dengan menggunakan tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design

Kelompok Pretest Treatment Posttest

Eksperimen T1 X T2

(Arikunto, 2010) Keterangan :

T1 = Tes awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan. T2 = Tes akhir (posttest) setelah diberikan perlakuan.

(22)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Tabel tersebut menjelaskan bahwa kelas dikenakan pretest (T1) untuk mengukur penguasaan konsep, kemudian diberi treatment berupa pembelajaran IPBA dengan memanfaatkan perangkat lunak celestia. Setelah itu diberi posttest (T2) dengan instrumen yang sama dengan pretest. Pada penelitian ini diasumsikan siswa tidak mendapatkan pembelajaran dari luar, dan tidak diberikan pekerjaan rumah. Jadi tidak ada pengaruh lain selain pembelajaran dengan memanfaatkan perangkat lunak celestia.

C.Populasi dan Sampel Penelitian

(Sugiyono, 2011: 61) mengemukakan: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dan “Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti“ (Arikunto, 2006:130).

Berdasarkan pernyataan tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX di salah satu MTs di Kabupaten Cirebon semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 sebanyak tiga kelas.

Adapun sampel yang diteliti adalah bagian dari populasi tersebut yaitu salah satu kelas IX yang dipilih dengan teknik purposive yaitu "penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono, 2008: 85). Pertimbangan dalam pengambilan sampel dalam hal ini adalah kelas yang homogen dan mengacu pada pertimbangan mengenai hasil studi pendahuluan dilihat dari nilai rata-rata kelas pada nilai ulangan yang diberikan oleh guru, selain itu juga rekomendasi koordinator guru fisika dan saran guru mata pelajaran fisika.

D.Prosedur dan Alur Penelitian

Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahap agar penelitian lebih terarah, yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

(23)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

a. Studi literatur, dilakukan untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan permasalahan yang akan dikaji.

b. Studi kurikulum, dilakukan untuk mengetahui kompetensi dasar yang hendak dicapai agar penggunaan metode dan pendekatan pembelajaran yang dilakukan dapat memperoleh hasil akhir sesuai dengan yang dijabarkan kurikulum.

c. Menentukan lokasi dan sampel penelitian yang mendukung ketercapaian tujuan penelitian dan meminta izin kepada sekolah yang bersangkutan. d. Menyusun RPP dan skenario pembelajaran berdasarkan Model

Demonstrasi Interaktif dan Strategi Predict-Observe-Explain (POE). e. Membuat surat izin penelitian pihak dekan FPMIPA UPI.

f. Menyusun instrumen dan perangkat penelitian. g. Men-judgement instrumen tes kepada 2 orang dosen. h. Merevisi instrument

i. Uji coba instrumen. 2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan meliputi: a. Melakukan tes awal (pretest).

b. Menerapkan pembelajaran IPBA dengan memanfaatkan Celestia.

c. Selama proses pembelajaran berlangsung, observer melakukan observasi tentang keterlaksanaan pembelajaran POE dengan pendekatan Inkuiri. d. Pengumpulan data dan keterlaksanaan pada pembelajaran.

e. Tes akhir (post test) . 3. Tahap Analisis dan Pembahasan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi: a. Mengolah data hasil pre test dan post test. b. Menghitung gain yang dinormalisasi.

c. Melakukan uji normalisasi untuk data gain yang dinormalisasi. d. Menguji homogenitas sampel melalui gain yang dinormalisasi. e. Melakukan uji hipotesis.

(24)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

g. Merumuskan kesimpulan.

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

E.Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan merupakan tes penguasaan konsep. Tes (Arikunto, 2006: 150) adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Tes yang digunakan berupa tes objektif pilihan ganda tentang konsep IPBA. Penyusunan instrumen tes didasarkan pada taksonomi Bloom yang mencakup ranah kognitif pada kemampuan ingatan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), dan analisis (C4) yang terdiri dari berbagai soal yang disesuaikan dengan indikator soal. Tes ini dilakukan dua kali yaitu sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (postest) dengan tes atau soal yang sama, hal ini dimaksudkan supaya

Observasi

Pembuatan Instrumen Penelitian dan Perangkat Pembelajaran

Studi Kurikulum Studi Pendahuluan

Studi Pustaka

Kesimpulan Pengolahan Data

Post-test Pre-test Kegiatan Belajar Mengajar IPBA

(25)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

tidak ada pengaruh perbedaan kualitas instrumen terhadap perubahan pengetahuan dan pemahaman yang terjadi

F. Teknik Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Kualitas instrumen sebagai alat pengambil data harus teruji kelayakannya dari segi validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran. Item soal yang tidak memenuhi kriteria (kualitasnya rendah) maka soal tersebut direvisi atau tidak digunakan.

1. Validitas

Validitas adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes atau memiliki kesesuaian sasaran yang akan diukur dengan alat ukur yang digunakan. Agar data yang diperoleh valid, instrumen untuk mengevaluasinya harus valid. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai kriteria. Teknik yang digunakan adalah teknik korelasi product momen yang dikemukakan oleh Pearson.

√ ∑ ∑ ∑ ∑ . . . Persamaan 3.1

(Arikunto, 2009: 73) dengan : rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X : skor tiap butir soal. Y : skor total tiap butir soal. N : jumlah siswa.

Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi yang diperoleh adalah dengan melihat tabel nilai r product moment.

Tabel 3.2 Interpretasi Validitas Butir Soal Koefisien Korelasi Kriteria

0.00 – 0.20 Sangat rendah

0.20 – 0.40 Rendah

0.40 – 0.60 Sedang

0.60 – 0.80 Tinggi

0.80 – 1.00 Sangat tinggi

(26)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178). Sebuah alat ukur (instrumen) yang reliable berapa kali digunakanpun tetap hasilnya akan relatif sama sehingga hasil

yang didapatkan dari instrumen tersebut dapat dipercaya. Reliabilitas yang digunakan yaitu rumus K-R. 20.

( ∑ ) . . . Persamaan 3.2

(Arikunto, 2009: 86) Keterangan :

r11= reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p) Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians) Dengan klasifikasi reliabilitas sebagai berikut :

Tabel 3.3 Klasifikasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kriteria 0.00 – 0.200 Sangat rendah

0.200 – 0.400 Rendah

0.400 – 0.600 Sedang

0.600 – 0.800 Tinggi 0.800 – 1.00 Sangat tinggi

(Arikunto, 2009: 86)

3. Tingkat Kesukaran

“Taraf kesukaran suatu butir soal ialah perbandingan jumlah jawaban yang benar dari seluruh siswa untuk suatu item dengan jumlah seluruh siswa yang mengerjakan soal”.

Taraf kesukaran dihitung dengan rumus

JS B

P

. . . Persamaan. 3.3

(27)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi. Keterangan : P = Taraf Kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar JS = Jumlah Siswa

Untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran setiap item soal, maka dilakukan dengan interpretasi pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Interval Interpretasi

0,00-0,30 Sukar

0,31-0,70 Sedang

0,71-1,00 Mudah

(Munaf, 2001:20-21)

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang tidak pandai. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Indeks ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Rumus untuk menentukan indeks diskriminatif:

B B A A

J B

J B

DP 

. . . Persamaan. 3.4 (Arikunto, 2009)

Dengan D : daya pembeda

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA : banyaknya peserta kelompok atas

JB : banyaknya peserta kelompok atas

(28)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Tabel 3.5

Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal

(Arikunto,2009)

G.Hasil Analisis Uji Coba Instrumen

Kualitas instrumen sebagai alat pengambil data harus teruji kelayakannya dari segi validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran.Oleh karena itu, sebelum dilaksanakan penelitian, diadakan uji coba instrumen terlebih dahulu.

Uji instrumen diberikan pada siswa yang telah menerima pokok bahasan yang akan diteliti (Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa) atau satu kelas di atas siswa yang merupakan objek penelitian. Kelas yang akan dijadikan objek penelitian adalah kelas IX sehingga uji instrumen tidak bisa dilakukan pada sekolah yang sama dengan tempat penelitian, dalam hal ini uji instrumen dilakukan di salah satu kelas X di satu sekolah yang memiliki kondisi mirip dengan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. Kelas yang akan menjadi objek uji instrumen terlebih dahulu mempelajari materi yang dijadikan pokok bahasan dalam penelitian. Instrumen yang diuji coba berupa tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 35 soal dan siswa yang menjadi objek uji instrumen adalah sebanyak 36 siswa.

Hasil perhitungan tingkat kesukaran, daya pembeda dan validitas tes dapat dilihat pada lampiran. Hasil perhitungan taraf kesukaran dengan persamaan 3.3 menunjukkan bahwa tingkat kesukaran dari 35 soal yang diujicobakan berkategori mudah sebesar 60%, berkategori sedang sebesar 28,57%, dan berkategori sukar sebesar 11,43%. Persamaan 3.4 untuk menentukan daya pembeda, didapat dari 40 soal yang diujicobakan berkategori cukup sebesar 37,14%, berkategori jelek sebesar 8,57%, dan berkategori baik sebesar 54,29%. Selain itu, dari persamaan 3.1 diperoleh informasi bahwa validitas tes dari 35 soal yang diujicobakan

Nilai DP Kategori Negatif – 0.00 Tidak baik 0.01 – 0.20 Jelek (poor)

0.21 – 0.40 Cukup (satisfactory) 0.41 – 0.70 Baik (good)

(29)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

berkategori rendah sebanyak 14,29%, berkategori sedang sebanyak 45,71%, dan berkategori tinggi sebanyak 40%.

Selanjutnya, rekapitulasi hasil uji coba instrumen dari segi daya pembeda, tingkat kesukaran, dan validitas ditunjukkan pada Tabel 3.6.di bawah ini:

Tabel 3.6

Rekapitulasi Analisis Hasil Uji Coba Instrumen No

soal

Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Validitas Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria

(30)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Hasil perhitungan reliabilitas tes dengan persamaan 3.2, semua instrumen dinyatakan reliabel dengan kriteria sangat tinggi yaitu 0,92. Hasil perhitungan reliabilitas menunjukkan bahwa secara keseluruhan, instrumen yang diuji sudah reliable sehingga data yang akan didapatkan dari instrumen ini dapat dipercaya.

Perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan rekapitulasi Tabel 4.1, dapat dianalisis bahwa dari 35 soal yang diujicobakan, ada 3 soal yang memiliki daya pembeda dengan kriteriajelek dan validitas rendah, yaitu soal No. 2, 5, dan 12 serta ada 2 soal yang memiliki validitas yang rendah yaitu soal No. 15 dan 18. Soal-soal tersebut dapat diperbaiki baik dari segi isi maupun bahasa atau dapat “dibuang” dengan catatan sudah ada soal serupa yang “mewakili”soal yang akan dibuang atau dengan kata lain sudah ada soal lain yang menguji indikator/konsep serupa dengan soal yang akan dibuang. Selanjutnya kita bisa melihat pada kisi-kisi instrumen yang terdapat di lampiran, apakah soal-soal yang memiliki validitas rendah dan/atau daya pembeda jelek sudah terwakili oleh soal yang lain.

Soal No. 2 yang memiliki daya pembeda jelek dan validitas rendah dapat dibuang karena sudah terwakili oleh soal No. 6 dan 25.

Soal No. 5 daya pembedanya jelek, validitas rendah dan sudah terwakili oleh soal No. 1.

Memiliki daya pembeda jelek dan validitas rendah serta sudah terwakili oleh soal No. 13 dan 17 membuat soal No. 12 bisa dibuang dari instrumen.

Soal No. 15 yang memiliki validitas rendah memiliki kemiripan dengan soal No. 7 yang bervaliditas tinggi sehingga yang digunakan soal No. 7 dan soal No. 15 dibuang.

(31)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi. H.Teknik Pengolahan Data

Alur pengolahan data pada dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 3.2 Bagan Alur Pengolahan Data

1. Pemberian skor

Dalam penelitian ini, data skor tes digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa. Skor tes ini berasal dari nilai Pre Test dan Post Test.

Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode Rights Only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Penskoran dihitung menggunakan rumus (Arikunto, 2010:172).

S

 

R

. . . Persamaan 3.5 Keterangan:

S = Skor peserta didik

R = Jawaban peserta didik yang benar DATA TES

SKOR TES

GAIN YANG DINORMALISASI

UJI NORMALITAS

UJI HOMOGENITAS

PENGUJIAN HIPOTESIS DENGAN UJI - t

KESIMPULAN

PENGUJIAN HIPOTESIS DENGAN UJI WILCOXON

Tidak Normal

Normal

(32)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

2. Menghitung gain skor yang dinormalisasi

Gain yang dinormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain aktual yaitu skor gain yang diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yaitu skor gain tertinggi yang mungkin diperoleh siswa (Hake, 1997). (Pritchard, 2002) mengemukakan bahwa pembelajaran yang baik bila gain skor yang dinormalisasi lebih besar dari 0,4. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, digunakan data hasil pretest dan posttest siswa untuk kemudian dilakukan analisis terhadap gain yang dinormalisasi. (Richard R Hake, 2002: 3) menyatakan terdapat dua jenis gain yang dinormalisasi yaitu:

a) Gain yang dinormalisasi untuk setiap siswa yang dinyatakan dengan persamaan

b) Rata-rata gain yang dinormalisasi yang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :

Gain yang dinormalisasi tiap siswa akan digunakan untuk menghitung rata-rata gain yang dinormalisasi, sedangkan rata-rata-rata-rata gain yang dinormalisasi akan digunakan untuk menentukan peningkatan penerapan model pembelajaran. Menurut Hake, interpretasi rata-rata gain yang dinormalisasi terhadap peningkatan hasil belajar pada aspek kognitif pada suatu pembelajaran dibagi ke dalam tiga kriteria sebagai mana tercantum pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7

Kriteria Peningkatan Gain

Rata-rata gain yang dinormalisasi Kriteria 0,00 < (<g>) ≤ 0,30 Rendah 0,30 < (<g>) ≤ 0,70 Cukup 0,70 < (<g>) ≤ 1,00 tinggi

(33)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

Dengan menggunakan perumusan yang sama akan dihitung pula

peningkatan setiap kemampuan ranah kognitif Taksonomi Bloom yang diukur dalam penelitian.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sebaran distribusi data yang

diperoleh. Melalui uji normalitas peneliti bisa mengetahui apakah sampel yang diambil mewakili populasi ataukah tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik Chi-Kuadrat. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut (Pangabean, 2001:133) :

a. Menentukan banyak kelas (k) N

k 13,3log Persamaan 3.8 b. Menentukan panjang kelas interval (p)

p = .= Persamaan 3.9

c. Menentukan batas atas dan batas bawah setiap kelas interval. Batas atas diperoleh dari ujung kelas atas ditambah 0,5; sedangkan batas bawah diperoleh dari ujung kelas bawah dikurangi 0,5.

d. Menentukan skor rata-rata masing-masing kelas menggunakan rumus:

N

e. Menghitung standar deviasi dengan rumus :

1

f. Menghitung z skor batas nyata masing-masing kelas interval dengan menggunakan rumus z skor :

S X bk

z   . . . . Persamaan 3.12

(34)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp interval, I2 yaitu luas daerah bawah kelas interval.

h. Menentukan frekuensi ekspektasi : EiNl . . . Persamaan 3.14

i. Menghitung harga frekuensi dengan rumus Chi-Kuadrat:

dengan χ2hitung = chi-kuadrat hasil perhitungan

Oi = frekuensi pengamatan

tabel. , data berdistribusi tidak normal 4. Uji homogenitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah sampel mempunyai varian homogen atau tidak. Langkah-langkah menentukan homogenitas adalah sebagai berikut: a. Menentukan varians dari dua sampel yang akan diuji homogenitasnya b. Menghitung nilai F dengan menggunakan rumus :

k

c. Menentukan F tabel distribusi frekuensi dengan derajat kebebasan(dk) = n – 1 d. Membandingkan nilai f hasil perhitungan dengan nilai F dari tabel

Fhitung < Ftabel , artinya sampel homogen Fhitung > Ftabel , artinya sampel tidak homogen 5. Uji Hipotesis dengan Uji – t

(35)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

kehomogenan varians. Berikut ini kondisi asumsi distribusi dan kehomogenan varians dari data hasil penelitian serta uji hipotesis yang seharusnya digunakan :

a. Data Gain Skor Berdistribusi Normal dan Homogen.

Untuk menguji hipotesis digunakan statistik parametrik yaitu uji t sampel berpasangan sesuai persamaan berikut: signifikan antara skor pretes dan postes. Dengan demikian, hipotesis alternatif diterima. Namun jika thitung < ttabel, maka tidak terdapat peningkatan yang signifikan antara skor pretes dan postes. Dengan demikian, hipotesis alternatif ditolak.

b. Apabila Data Gain Skor Berdistribusi Normal dan Tidak Homogen. Maka untuk menguji hipotesis digunakan statistik t’ sebagai berikut :

(36)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

2 1

s : Standar deviasi pretes

2 2

s : Standar deviasi postes

n : Jumlah sampel

Kriteria pengujian adalah , terima hipotesis H jika : 0

2

c. Apabila Data Gain Skor Berdistribusi Tidak Normal.

Apabila data gain skor berdistribusi tidak normal, maka tidak perlu dilakukan uji homogenitas karena statistik yang digunakan bukan lagi statistik parametrik tetapi statistik nonparametrik, yakni prosedur statistik yang tidak mengacu pada parameter tertentu. Itulah sebabnya, statistik nonparametrik sering disebut sebagai prosedur yang bebas distribusi (free-distibution procedures). Dan statistik nonparametrik yang digunakan untuk uji hipotesis adalah Uji Wilcoxon dengan langkah-langkah sebagai berikut :

o Membuat daftar rank dengan mengurutkan nilai pretes (PI) dengan nilai

postes(P2) Nomor rank dimulai dari P2-P1 terkecil tanpa memperhatikan tanda. Dengan catatan data yang skornya sama harus diberikan rangking yang sama (rata-rata rangking) dan jika Pi = 0 pasangan tersebut dibuang/dianggap tidak ada, maka (n=banyaknya Pi ≠ 0).

o Berikan tanda (+) pada rangking yang berasal dari di positip (P

i> 0) dan

tanda (-) pada rangking yang berasal dari di negative (Pi< 0).

(37)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

Keterlaksanaan penerapan model POE dengan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif dapat diketahui dengan cara mencari persentase keterlaksanaan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Langkah-langkah yang penulis lakukan untuk menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut ini.

a. Menghitung jumlah jawaban “ya” dan “tidak” yang observer isi pada lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

b. Menghitung persentase keterlaksanaan model pembelajaran POE dengan pendekatan Inkuiri dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

c. Menafsirkan kategori keterlaksanaan model POE dengan pendekatan

Inkuiri berdasarkan Tabel 3.8.

Tabel 3.8

Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran

KM (%) KRITERIA

KM = 0 Tak satupun kegiatan terlaksana 0<KM<25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana 25<KM<50 Hampir Setengah Kegiatan terlaksana

KM = 50 Kegiatan terlaksana setengah 50<KM<75 Sebagian besar kegiatan terlaksana 75<KM<100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana

KM = 100 Seluruh kegiatan terlaksana

(38)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, secara umum dapat dikemukakan kesimpulan yang diperoleh dan saran-saran sebagai masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas IX di salah satu sekolah di Kabupaten Cirebon mengenai pemanfaatan perangkat lunak Celestia pada pembelajaran model Predict-Observe-Explain (POE) dan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif sebagai upaya untuk meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa, diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Pemanfaatan perangkat lunak Celestia pada pembelajaran model Demonstrasi Interaktif dan strategi POE memiliki taraf kepercayaan 99% efektif untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi IPBA di SMP.

2. Profil persentase penguasaan konsep siswa sebelum pemanfaatan perangkat lunak Celestia pada pembelajaran model POE dan strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif diterapkan menunjukkan siswa yang menguasai kemampuan penguasaan konsep fisika aspek pengetahuan sebanyak 68,97%, aspek pemahaman sebanyak 27,59%, aspek penerapan sebanyak 27,59%, dan aspek analisis sebanyak 31,03%.

(39)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

4. Penguasaan konsep fisika siswa secara keseluruhan meningkat dengan gain yang dinormalisasi sebesar 0,49 dan termasuk dalam peningkatan dengan kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan penguasaan konsep siswa meningkat signifikan.

B. Saran

Berdasarkan temuan penelitian yang dilakukan, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Pada penelitian ini aspek penguasaan konsep yang diujikan kepada siswa hanya aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, dan analisis, sedangkan aspek penguasaan konsep sintesis dan evaluasi tidak diujikan sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah pemanfaatan Celestia pada pembelajaran juga efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep aspek sintesis dan evaluasi.

2. Media pembelajaran (script Celestia) benar-benar disiapkan dengan matang dan variatif serta eye catching agar tidak membosankan. Selain itu, sesuaikan media dengan tingkat intelegensia siswa serta durasi media dengan alokasi waktu yang tersedia (direncanakan).

3. Perlu diperhatikan bahwa pemilihan media simulasi Celestia tidak hanya menekankan pada kesesuaian simulasi dengan konsep saja, melainkan perlunya pertimbangan terkait sampainya pesan simulasi tersebut. Selain itu, peran guru dalam pembelajaran yang memanfaatkan Celestia tidak sekedar menyusun skenario dari script Celestia tetapi juga bisa menutupi kekurangan-kekurangan materi/konsep yang tidak bisa disampaikan secara optimal karena keterbatasan Celestia.

(40)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

DAFTAR PUSTAKA

Amien, Muhammad (1987). Mengajarkan IPA dengan Menggunakan Metode Discovery dan Inquiry. Jakarta: Depdikbud Dikti.

Anderson, L. W., Krathwohl, D. R., et al. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Edisi Terjemahan, Cetakan I).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Briggs, L. (1977) Instructional Design. New Jersey: Educational Publisher. Dahar, Ratna Wilis (1996). Teori-teori Belajar.Jakarta: Erlangga.

David Gamon, Allen Bragdon, 1999. Building Mental Muscle, The American Edition Publisher : Brain Waves Books. Hak Terjemah ke dalam Bahasa Indonesia pada penerbit Kaifa All Rights reserved, Bandung. 2007.

Depdiknas. (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah, Jakarta: Depdiknas.

Erman, S. Ar. (2004). Model-model Pembelajaran Matematika. Bandung: LPMP Jawa Barat.

Fitriyani, L.(2006).Pengaruh Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia.Skripsi pada FPMIPA

UPI Bandung.Tidak Diterbitkan

Guzey, S. S., &Roehrig, G. H. (2009).Teaching science with technology: Case studies of science teachers’ development of technology, pedagogy, and content knowledge. Contemporary Issues in Technology and Teacher

Education, 9 (1). Tersedia:

(41)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

Hake,R.R.(1999). Analyzing Change/Gain Score Tersedia:www.lists.asu.edu/cgi-bin/wa?A2=ind9903&L=aera-d&P=R6855[22April2008].

Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Jackson, J. R. & McClellan, A. L. (1996).Java By Example Edisi Indonesia. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Kerney, D. M. (2002).Classroom Use of Multimedia – Supported

Predict-observe-explain Task to Elicit and Promote Discussion about Student’s Physichs

Conception.Curtin University of Technology , USA.

Koes, Supriyono. (2003). Strategi Pembelajaran Fisika.Malang : Jurusan Fisika FPMIPA Universitas Negeri Malang.

Liew, C. W. (2004). The Effectiveness Predict-Observe-Explain (POE) Technique in Diagnosing Student Understanding of Science and Identifying Their Level

of Achievement.

Mulyani, Desy. (2013). Penggunaan Strategi Predict-Observe-Explain (POE) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMP pada Materi Tekanan.

Skripsi Pendidikan Fisika UPI. Bandung. Tidka Diterbitkan

Munaf, S. (2001).Evaluasi Pendidikan Fisika. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.

Mthembu, Z. (2006). Using The Predict-Observe-Explain Technique to Enhance The Students Understanding of Chemical Reactions (Short Report on Pilot

Study). [online]. Tersedia: http://www.aare.edu.au/01pap/mth01583.html.

[20 Desember 2011]

National Research Council. (1996). National Science Education Standards (NSES). Washington, DC: National Academy Press.

Novak, J. D., & Growin, D. B. (1984). Learning How to Learn. New York, NY : Cambridge University Press.

(42)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Berpikir Kreatif Siswa MTs. Tesis pada Jurusan Fisika Sekolah Pasca

Sarjana Universitas pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan. Panggabean, Luhut. (2001). Statistik Dasar. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika

FPMIPA UPI.

Riduan, Dr. M.BA., (2012). Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Jakarta: Alfabeta

Rochman,H.S. (2007). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Hasil Belajar Fisika. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung. Tidak

Diterbitkan.

Sa’duddin. (2006). Pengembangan Software Multimedia Interaktif Sebagai Upaya

Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMA Pada Materi Asam Basa

Arrhenius dan pH Larutan. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung. Tidak

Diterbitkan

Sagala, Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Santoso, Budi.(2007). Urutan Predict-observe-explain (POE) pada Pembelajaran

Fluida Dinamis untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Ketrampilan

Generik Fisika Siswa SMA Kelas XI.Bandung: Program Studi IPA Sekolah

PascaSarjana UPI. Tidak diterbitkan.

Schramm, Wilbur. (1977). Big Media Little Media :Tools ang verly Hills. Callifornia.

Subagja. (2006). Peningkatan HasilBelajar Kimia SMA Pada Materi Alkena Dengan Software Pembelajaran Multimedia Interaktif. Skripsi Sarjana pada

FPMIPA UPI Bandung. Tidak Diterbitkan Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung. Tarsito

Sudradjat, akhmad. (2007). Konsep Media Pembelajaran. [online]. Tersedia : http://akhmadsudrajat.wordpress.com (12 Januari2008).

(43)

Mohamad Arief Rizqillah, 2014

Pemanfatan Perangkat Lunak Celestia Pada Pembelajaran Model Predict-Observe-Explain (Poe) Dengan Strategi Inkuiri Demonstrasi Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

Suparno, Paul (2007). Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Swayne, Karen Lesson Plan: Beyond the Solar System. Tersedia : www.learningpt.org/pdfs/.../swayne.pdf.

Usman, M. U dan Setiawati, L. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Wahyudhi, R. A (2011). Beberapa Pengembangan dari Model Pembelajaran

Kooperatif. [online]. Tersedia:

http://yudhiart.blogspot.com/2011/02/beberapa-pengembangan-dari-model.html [28 Januari 2012].

Wenning, C.J. (2010). Levels of inquiry: Using inquiry spectrum learning sequences to teach science. Journal of Physics Teacher Education Online, 11-19

White dan Gunstone.(1995).Probing Understanding Mabout : 2006

Widdiharto, Rachmadi, Drs, M.A. 2004. Model-Model PembelajaranMatematika SMP. Yogyakarta : Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Dikdasmen

Gambar

Gambar 2.1 Kedudukan Media Pembelajaran ...................................................
Tabel 1.1 Hubungan Model Pembelajaran POE dan  strategi pembelajaran Inkuiri Demonstrasi Interaktif
Tabel 3.1  One Group Pretest-Posttest Design
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

menduga umur simpan kerupuk bawang kentang yang dikemas dalam kemasan.. polypropylene, polyethylene, dan metalized plastic dengan

Perbandingan Hasil Tes Kondisi Fisik dengan Ranking Prestasi ……….... Perbandingan Hasil Tes Anthropometrik dengan

[r]

Sebagai penunjangnya dikeluarkan peraturan pemerintah nomor 2 tahun 1945 pada tanggal 10 Oktober 1945 yang menyatakan bahwa segala badan Negara dan peraturan yang ada sampai

Pengobatan TB yang tidak standar, ketidakpatuhan pasien dalam menelan obat, ketersediaan OAT ditandai sebagai faktor risiko munculnya resistensi obat (13). Sebelum

Pada tahun 1960-an, Kligman telah meneliti pengobatan akne dengan asam retinoat (asam vitamin A, atau tretinoin), dan selama periode terapi tersebut pasiennya

Fenomena liberalisme di Indonesia kini semakin menggejala, nahkan menjangkiti kalangan intelektual terlebih di Perguruan Tinggi Agama Islam yang seharusnya merupakan

Dalam artikel di atas juga menyebutkan bahwa ada beberapa produk ekspor lain yang mendukung surplus perdagangan pada Januari-Februari 2015 adalah perhiasan dan permata yang naik