• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG DESKRIPSI KELAS 3 SDN MERAK II.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN METODE ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG DESKRIPSI KELAS 3 SDN MERAK II."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Nia Rosmayasari, 2014

PENGGUNAAN METODE ACTIVE LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG DESKRIPSI KELAS 3 SDN MERAK II

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Nia Rosmayasari

1004265

PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG

(2)

PENGGUNAAN METODE

ACTIVE

LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MENGARANG DESKRIPSI

KELAS 3 SDN MERAK II

Oleh Nia Rosmayasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nia Rosmayasari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

ABSTRAK

Penggunaan metode Active Learning untuk meningkatkan kemampuan mengarang deskripsi kelas 3 SD Negeri Merak II

(Nia Rosmayasari:2014)

Penelitian ini dilatarbelakangi karena kurangnya minat siswa akan menulis, khususnya menulis karangan deskripsi sehingga hasil belajar siswa kurang berhasil. Bukan hanya itu, didalam proses pembelajaran siswa kurang aktif hal ini karena siswa kurang di ikut sertakan dalam pembelajaran, guru hanya mengajarkan dengan metode yang dari tahun ketahun sama tanpa melibatkan siswa.

Metode penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan 3 siklus, dengan isntrumen Observasi dan Tes. Objek penelitian yaitu guru dan siswa kelas 3 SDN MERAK II kecamatan Sukamulya dengan jumlah siswa yaitu 35 orang.

Pada pelaksanaan siklus I hasil persentase lembar observasi guru yaitu mencapai 68% dan lembar observasi siswa yaitu 63%. Padasiklus II lembar observasi guru mencapai 81% dan lembar observasi siswa 87%. Sedangkan pada siklus III pada lembar observasi guru dan siswa mencapai 100%.

(5)

Nia Rosmayasari, 2014

USING METHOD ACTIVE LEARNING TO UP SKILL COMPOSITION DESCRIPTION AT CLASS 3 SD NEGERI MERAK II

Abstract

This research on background because less students interest to write, especially write composition descriptionso that the result study of student less to be successful. Not only that, in process of study students less active this thing because students less to join in study, the teacher only teaching with method that from year to year same without to bandage students.

This research to purpose for description steps using method Active Learning and help to up interest and result of study student achievement in material write composition description with method Active Learning.

Research method is Research Action Class with used 3 siklus, with instrument, Observation and Test. The Object Research is teacher and students class 3 SDN MERAK II with total students that is 35 person . From perform siklus I result presentation page observation teacher that is get 68% and page observation students get 63%. At siklus II page observation teacher get 81% and page observation students get 87%. However at siklus III at page observation teacher and students get 100%.

Using method Active Learning evident can up interest study students and the end disturbed to value test result study, through this research to hope give motivation to teacher elementary school for always to innovation develop method that exact in process activity study teaching.

(6)

KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami panjatkankehadirat Allah SWT yang

telahmemberikanrahmatdankarunianyasehingga kami dapatmenyelesaikanskripsi

yang berjudul”Penggunaanmetode Active Learninguntukmeningkatkankemampuanmengarangdeskripsikelas 3 SD

2. Bapak Drs. Effendi Zulkifly, M.Pd, selakusekretaris direktur UPI

Kampus Serang;

3. BapakDrs. Ajo Sutarjo, M.Pd, selakuketuaprogram SI yang

telahmemberikanmotivasisampaiselesainyaskripsiini;

4. Ibu Dra. Nenden Sundari, M.Pd, selakupembimbing I yang

sudahbanyakmemberikanwaktunyauntukmembantudanmembimbingsehin

ggaskipsi inidapatselesai;

5. Ibu Dra. Ita Rustiati Ridwan, M.Pd, selaku pembimbing II yang sudah

banyak memberikan waktunya untuk membantu dan membimbing

(7)

ii

Nia Rosmayasari, 2014

6. IbuDosenbesertastaf yang

banyakmembantukelancarandankesempatankepadapeneliti,

sehinggaselesaistudi di FakultasIlmuPendidikanKampusSerang;

7. BapakMiwarja,S.PdKepalasekolah SDN Merak II dansegenapdewan guru

terutamaibuSuparyati S.Pdselakuibu guru kelas3, yang

sudahbanyakmembantupenelitiandilaksanakan;

8. Rekan-rekanmahasiwa UPI KampusSerangangkatantahun 2010 yang

senantiasamemberikansumbanganpikirandantenagauntukmewujudkanskri

psiini;

9. Kepada kedua orang tua saya bapak Ahmad Supendi S.Pd dan ibu

Maryanah yang telah membantu baik secara moral maupun materi.

10. Kepada Adi Kusnadi, yang telah memberikan saran, dukungan, serta

semangat.

11. Kepada QBF (Siti Malihah, Lisda Widianingsih, dan Iin Indriyanti) dan

RCM (Mega Artha K, Iin Indriyanti, Hamidah, dan Faizatul Ulwiyah)

yang telah memberikan saran dan semangat.

12. Dan semuapihak yang

telahmemberikankontribusinyauntukselesainyaskripsiini.

Dengansepenuhhati kami menyadarimasihbanyakkekurangan yang

(8)

Penyusun aitu, didalam proses pembelajaransiswakurangaktifhalinikarenasiswakurang di ikutsertakandalampembelajaran, guru hanyamengajarkandenganmetode yang

daritahunketahunsamatanpamelibatkan siswa. Olehkarenanya,

melaluipenelitianini,penelitiakanmengembangkansebuahmetodepembelajaranuntu kmeningkatkankemampuanmenuliskarangandeskripsipadapembelajaranmenulis.

Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu a)Bagaimanalangkah –

langkahpenerapanmetodeActive

LearningpadapembelajaranmenuliskaranganDeskriptifpadasiswakelas 3 SD

NegeriMerak II

b)Bagaimanakahpeningkatanketerampilanmenuliskarangandeskriptifdenganmeng gunakanmetodeActive Learning padasiswakelas 3 SD NegeriMerak II.

Secaraumumpenelitian yang

dilakukanbertujuanuntukmenemukansebuahmetodepembelajaran yang

tepatdalammenyampaikanpembelajaran yang

tepatdalammenyampaikanpembelajaranmenuliskarangandeskripsikhususnya di

kelas 3.Sementarasecarakhususpenelitianinibertujuanuntuk mendeskripsikan

langkah – langkah penggunaan metode Active Learning

danmembantumeningkatkanminatdanhasilbelajarprestasisiswadalammaterimenuli skarangandeskripsidenganmetodeActive Learning.

MetodepenelitianyaituPenelitianTindakanKelasdenganmenggunakan 3

siklus,denganisntrumenObservasidanTes.Objekpenelitianyaitu guru

dansiswakelas3 SDN MERAK IIkecamatan Sukamulyadenganjumlahsiswayaitu 35 orang. Dari hasilpenelitian yang telahdilakukan, penggunaanmetodeActive Learningdapatdikatakanberhasilkarenadarisetiapsiklus yang

telahdilaksanakanadanyapeningkatannilai rata – rata

siswadandarilembarobservasisiswadan guru selaluadapeningkatanpersentasenya.

(9)

iv

Nia Rosmayasari, 2014

mencapai 81% danlembarobservasisiswa 87%.Sedangkanpadasiklus III

padalembarobservasi guru dansiswamencapai 100%.

PenggunaanmetodeActive Learning

terbuktidapatmeningkatkanminatbelajarsiswadanakhirnyaberpengaruhpadanilaites hasilbelajar, melaluipenelitianinidiharapkanmemberikanmotivasikepada guru SD

untukselaluberinovasimengembangkanmetode yang tepatdalam proses

kegiatanbelajarmengajar.

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAKSI ... v

DAFTAR ISI ... vi

DATAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN A.LatarBelakangMasalah ... 1

B.IndentifikasiMasalahPenelitian…………...………. 3

C.RumusanMasalahPenelitian ... 3

D.TujuanPenelitian ... 3

E.ManfaatPenelitian ... 4

F. SistematikaPenulisan ... 5

(10)

A.MenulisKaranganDeskripsi ... 6

1. TahapandalamMenulisKaranganDeskripsi ... 7

2. TujuanMenulisKaranganDeskripsi ... 9

B. MetodeActiveLearning ... 9

1. PengertianMetodeActive Learning ... 9

2. Ciri – cirriActiveLearning ... 10

3. PenerapanmetodeActive Learninguntuk Meningkatkankemampuanmenuliskarangandeskripsi…. 11

4. KajianPenelitianTerdahulu……… . 12

5. KerangkaBerfikir……… 14

D.DefinisiOperasional ... 25

E.InstrumentPenelitian……… . 26

F. TeknikPengumpulandanAnalisis Data……… . 27

1. TeknikPengumpulanData………. .. . 27

2. Analisis Data……… 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.HasilPenelitian ... 37

B.Pembahasan dan Rekapitulasi Data ... 80

1. Pembahasan ... ... 80

2. Rekapitulasi Data ... 81

(11)

vi

Nia Rosmayasari, 2014

BAB V KESIMPULANSARAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan ... 89

B.Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Format lembar observasi guru... ..28

Tabel 3.2 Format lembar observasi siswa... 30

Tabel 4.1 Nilaimengarang deskripsipadaprasiklus ... 39

Tabel 4.2Hasil lembar observasi guru siklus I ...47

Tabel 4.3 Hasil lembar observasi siswa siklus I... 49

Tabel 4.4 Hasil penilaian siklus I... ..52

Tabel 4.5 Hasil lembar observasi guru siklus II... ...62

Tabel 4.6 Hasil lembar observasi siswa siklus II... 64

Tabel 4.7 Hasil penilaian siklus II...66

Tabel 4.8 Hasil Lembar observasi guru siklus III... ..74

Tabel 4.9 Hasil Lembar observasi siswa siklus III... ..76

Tabel 4.10 Hasil penilaian siklus III... ....79

Tabel 4.11 Rekapitulasi data lembar observasi guru... .82

(13)

viii

Nia Rosmayasari, 2014

Tabel 4.3 format lembarobservasisiklus III ...60

Tabel 4.4 Rekapitulasilembarobservasisiklis I, II dan III ...63

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Formasi Tanda Pangkat... ... 11

Gambar 2.2 Langkah Active Learning ... 15

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti di

kelas 3 SD Negeri Merak II Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang

penulis menemukan permasalahan – permasalahan yang menghambat aktivitas

proses belajar mengajar siswa berjalan kurang efektif khususnya ketika

pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran pada dasarnya merupakan

upaya untuk mengarahkan siswa ke dalam proses pembelajaran yang lebih

baik sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa

yang diharapkan.

Adapun, permasalahan – permasalahan yang terjadi dalam proses

pembelajaran masih banyak siswa yang berkeliaran diluar kelas dengan alasan

ke kamar mandi akan tetapi hanya bermain di luar kelas, banyak siswa yang

mengobrol ketika pembelajaran menulis. Guru kurang memperhatikan

siswanya, dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode yang

bersifat konvensional dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya

dalam menulis karangan, sedangkan menulis karangan adalah keterampilan

menulis yang baru mereka pelajari. tetapi siswa kurang tertarik dengan

pelajaran menulis karangan, karena siswa merasa tidak tahu apa yang ingin

mereka tuliskan dalam tulisan mengarang. Siswa juga sering mengulang kata –

kata yang sama berkali – kali, namun didalam menulis karangan permulaan itu

dianggap wajar.

Dalam proses pembelajaran, guru tidak menggunakan media atau alat

peraga, sehingga siswa terlihat bosan dan jenuh dalam belajar, karena

sebagian orang bahwa pembelajaran lebih sering diartikan sebagai guru

menjelaskan materi dan siswa mendengarkan secara pasif. Jika hal tersebut

(15)

2

Nia Rosmayasari, 2014

Sedangkan nilai KKM yang telah ditentukan di SD Negeri Merak II pada mata

pelajaran bahasa Indonesia adalah 65 dari kenyataan tersebut diatas nilai

KKM blum mencapai hasil yang optimal.

Adapun pemecahan permasalahan diatas peneliti ingin mencoba

mengajak siswa untuk lebih aktif dengan menggunakan metode Active

Learning. Dalam pembelajaran aktif kegiatan belajar bersama dapat memacu

belajar aktif. Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat

menstimulasi belajar aktif, namun kemampuan untuk mengajar melalui

kegiatan kerja sama kelompok kecil akan memungkinkan untuk menggalakan

kegiatan belajar aktif dengan cara khusus. (Silberman, 2012: 31)

Selain itu siswa tidak hanya sekedar mendengarkan saja di dalam kelas.

Mereka perlu membaca, menulis, berdiskusi atau bersama-sama dengan

anggota kelas yang lain dalam memecahkan masalah. Yang paling penting

adalah bagaimana membuat siswa menjadi aktif, sehingga mampu

mengerjakan tugas-tugas yang menggunakan kemampuan berpikir yang lebih

tinggi, seperti menganalisis, membuat sintesis dan mengevaluasi. Didalam

keterampilan menulis, siswa cenderung merasa bosan untuk membuat suatu

karangan karena guru kurang menggunakan media yang kreatif untuk menyita

perhatian siswa. Active Learning tidak hanya digunakan dalam berbicara,

melainkan dapat juga diterapkan untuk menulis, khususnya menulis karangan

deskripsi. Dimana selama ini siswa kurang antusias untuk mengarang dan

tidak tahu apa yang akan mereka tuliskan.

Berlatarbelakang tersebut diatas maka peneliti akan mencoba

memecahkan permasalahan tersebut diatas yang berkaitan dengan kemampuan

menulis karangan deskripsi di kelas 3 SD Negeri MERAK II melalui

Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul Penggunaan metode Active Learning untuk meningkatkan kemampuan mengarang deskripsi kelas 3

(16)

3

B. Indentifikasi Masalah Penelitian

Dari latar belakang diatas dapat di identifikasiakn masalah sebagai

berikut:

1. Guru kurang melibatkan siswa didalam proses pembelajaran, sehingga

siswa menjadi pasif.

2. Kurangnya penggunaan media atau alat peraga.

3. Guru menggunakan metode yang sudah biasa dipakai dari tahun ketahun.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Atas dasar pemikiran yang telah dikemukakan dalam latar belakang

masalah diatas, maka kajian utama yang menjadi fokus penelitian ini yaitu

“bagaimana langkah – langkah penerapan metode Active Learning pada

pembelajaranmenulis karangan deskriptif?”. Secara spesifik dan operasional

permasalah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Bagaimana langkah – langkah penerapan metode Active Learning pada

pembelajaran menulis karangan Deskriptif pada siswa kelas 3 SD Negeri

Merak II?

2) Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis karangan deskriptif

dengan menggunakan metode Active Learning pada siswa kelas 3 SD

Negeri Merak II?

D. Tujuan Penelitian

Suharsimi Arikunto (2002 : 50) mengatakan bahwa “tujuan penelitian

dalam kalimat pertanyaan dan tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang

menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai”.

Berdasarkan pendapat diatas, maka tujuan Penelitia Tindakan Kelas

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ingin mendeskripsikan langkah – langkah penerapan metode Active

Learning pada pembelajaran menulis karangan deskriptif pada siswa kelas

(17)

4

Nia Rosmayasari, 2014

2. Ingin meningkatkan keterampilan menulis karangan deskriptif dengan

menggunakan metode Active Learning pada siswa kelas 3 SD Negeri

Merak II.

E. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

diantaranya :

1) Manfaat bagi peneliti :

(1) Bagi peneliti, penelitian ini dilakukan untuk menambah wawasan dan

meningkatkan pengetahuan.

(2) Meningkatkan pemahaman pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas,

dan

(3) Dapat memperkaya pengalaman mahasiswa dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran melalui PTK.

2) Manfaat bagi siswa :

(1) Dapat termotivasi dalam belajar;

(2) Hasil belajar meningkat, dan Meningkatkan daya kreativitas siswa

terhadap pembelajaran khususnya menulis.

3) Manfaat bagi guru :

(1) Dapat dijadikan sebagai alternative pemecahan dalam pembelajaran di

sekolah melalui cara pembelajaran yang berpariasi;

(2) Memperbaiki kinerja guru dan meningkatkan profesionalisme guru,

dan

(18)

5

F. Sistematika Penelitian

1. BAB I PENDAHULUAN terdiri dari :

Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah

Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika

Penelitian.

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA terdiri dari :

Menulis Karangan Deskriptif, Tahapan Dalam Menulis Karangan

Deskripsi, Tujuan Menulis Karangan Deskriptif, Metode Active Learning,

Penerapan Metode Active Learning untuk Meningkatkan Kemampuan

Menulis Karangan Deskriptif, Kajian Penelitian Terdahulu, dan Kerangka

Berpikir.

3. BAB III METODELOGI terdiri dari :

Lokasi dan Subjek, Desain Penelitain, Metode Penelitian, Definisi

Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen

Penelitian, Teknik Pengumpulan dan Analisis Data.

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN terdiri dari :

Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Analisis Data, dan Jawaban Hasil

Hipotesis Tindakan.

5. BAB V SIMPULAN DAN SARAN terdiri dari :

(19)

17

Dipilihnya sekolah ini sebagai tempat penelitian berdasarkan pada

beberapa pertimbangan antara lain :

a) Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian karena jarak sekolah

tersebut tidak jauh dari tempat tinggal.

b) Peneliti merasakan adanya masalah dalam pembelajaran bahasa

Indonesia khususnya menulis yang kurang menggunakan inovatif dan

kreatif.

2. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas 3 SDN Merak II

Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang.Adapun yang menjadi

subjek penelitian adalah kegiatan guru dan siswa kelas 3 yang berjumlah

35 siswa pada kegiatan pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan

menggunakan metode Active Learning.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakana kelas (PTK), karena

masalah yang dikaji adalah masalah pendidikan yang terjadi di dalam kelas

yang berupa kesulitan siswa dalam memahami ketrampilan menulis.Cara

penanganan pemahamannya dengan melakukan suatu tindakan untuk

memecahkan berbagai persoalan pembelajaran di kelas dalam mengatasi

(20)

18

Gambar 3.1 Desain PTK Model Siklus ( Model Kemmis dan Mc

Taggaret)

Ada beberapa model penelitian tindakan dan suatu model yang kiranya

tidak terlalu sulit untuk dilakukan oleh para guru SD yang di tawarkan

oleh para ahli adalah model Kemmis dan Mc Taggaret dari Deakin

University. Model ini terdiri dari empat komponen, yaitu:

 Rencana : Dalam tahap penyusunan rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan

perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah

instrument pengamatan untuk membantu peneliti merekam

(21)

19

Nia Rosmayasari, 2014

 Tindakan : Apa yang dilakukan oleh guru atau penelitian sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang

diinginkan.

 Observasi : Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

 Refleksi : Penelitian mengkaji, melihat dan mempertimbangkan

atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria.

Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru

dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.

a. Tahap Prasiklus

Pra siklus, adapun tahapannya sebagai berikut :

1) Observasi

Peneliti mengamati situasi pembelajaran yang dilakukan oleh

guru sesuai dengan kondisi nyata dan peneliti belum melakukan

tindakan apapun dalam tahap tersebut.

2) Refleksi

Peneliti melakukan analisi dengan guru kelas tentang kegiatan

pembelajaran yang telah diamati, apakah terdapat kekurangan atau

permasalahan dalam kegiatan pembelajaran tersebut, setelah itu baru

kemudian melakukan tindakan 1.

b. Siklus 1

Adapun tahapannya sebagai berikut :

1) Perencanaan

Membuat RPP kegiatan pembelajaran keterampilan menulis

dengan menggunakan metode Active Learning.

 Rancangan Kegiatan Belajar

1. Kegiatan Awal

(22)

20

- Mengabsen siswa, dilanjutkan mengecek kondisi kelas: kebersihan

dan perlengkapan kelas.

- Menyiapkan siswa baik secara psikis maupun fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran.

- Memberikan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa mengenai

sebuah cerita.

- Menyampaikan Tujuan Pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

- Siswa menyimak penjelasan guru tentang tata cara bercerita.

- Siswa diberikan petunjuk cara urutan bercerita dengan

memperhatikan gambar yang akan diceritakan.

- Siswa menyimak instruksi guru untuk menentukan tugas yang akan

dikerjakan sesuai dengan gambar seri yang diterima.

b) Elaborasi

- Guru menugaskan siswa untuk membuat kelompok, dimana setiap

anggota kelompok sesuai dengan jumlah gambar berseri.

- Siswa mengurutkan gambar seri sesuai dengan alur cerita.

- Siswa menentukan objek gambar yang akan mereka ceritakan.

- Guru menugaskan siswa untuk memegang satu gambar seri dan

membuat satu paragraph atau lebih.

- Siswa berlatih bercerita berdasarkan gambar seri yang mereka

terima.

- Masing-masing siswa mencatat draf cerita masing-masing.

- Setelah selesai, setiap paragraph digabungkan dengan teman

sekelompoknya untuk dibaca kembali agar karangannya sesuai

dengan urutan gambar seri.

c) Konfirmasi

- Guru menyuruh beberapa perwakilan siswa untuk maju ke depan

(23)

21

Nia Rosmayasari, 2014

- Guru menyatukan pendapat antar siswa.

- Guru memberikan umpan balik terhadap siswa.

- Siswa diberikan kesempatan bertanya dan diberikan bimbingan

apabila mengalami kesulitan.

- Siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif diberikan

motivasi.

2) Tindakan

Melaksanakan rencana pembelajaran dengan menggunakan

metode Active Learning, dengan langkah – langkah yang sudah

direncanakan.

3) Observasi

Peneliti meminta bantuan kepada guru kelas sebagai mitra juga

sebagai observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran

keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan

metode Active Learning yang dilakukan oleh peneliti sebagai model.

4) Refleksi

Peneliti mengadakan diskusi analisis dengan guru sebagai

mitra tentang perkembangan hasil tindakan kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan metode Active Learning, apabila hasilnya

belum maksimal maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya.

c. Siklus II

Adapun tahapannya sebagai berikut :

1) Perencanaan

 Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya

 Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran

 Merancang perbaikan II berdasarkan refleksi siklus I

2) Tahap Melakukan Tindakan (Action)

(24)

22

 Melaksanakan tindakan perbaikan II dengan memaksimalkan

penerapan model pembelajaran Active Learning dengan

menggunakan gambar berseri.

3) Tahap Mengamati (observation)

 Melakukan pengamatan terhadap penerapan model

pembelajaran Active Learning dengan menggunakan gambar

berseri

 Mencatat perubahan yang terjadi

 Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat

pembelajaran dan memberikan balikan

4) Tahap Refleksi (Reflection)

Merefleksi proses pembelajaran Active Learning dengan

menggunakan gambar berseri

 Merefleksi hasil belajar siswa dengan penerapan model

pembelajaran Active Learning dengan menggunakan gambar

berseri

 Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian

 Rekomendasi

d. Siklus III

Adapun tahapannya sebagai berikut :

1) Perencanaan

 Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya

 Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran

 Merancang perbaikan III berdasarkan refleksi siklus II

2) Tahap melakukan Tindakan

Dalam siklus ketiga guru melakukan evaluasi perbaikan

tahap tindakan pada siklus II, yang dimana Langkah-langkahnya

(25)

23

Nia Rosmayasari, 2014

 Persiapan pelaksanaan tindakan

 Melakukan analisis pemecahan masalah

 Melaksanakan tindakan perbaikan III dengan

memaksimalkan penerapan model pembelajaran Active

Learning dengan menggunakan gambar berseri

3) Observasi/Evaluasi

 Mengamati keterampilan proses siswa dalam melaksanakan

tugas yangdiberikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

 Memberikan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. 4) Refleksi

Refleksi ini dilakukan untuk merenungkan dan mengkaji

hasil tindakan pada siklus I mengenai peningkatan keaktifan dan

hasil belajar Bahasa Indonesia. Hasil renungan dan kajian

tindakan siklus II ini, selanjutnya dipikirkan untuk dicari dan

ditetapkan beberapa alternatif tindakan baru yang diduga lebih

efektif untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

Alternatif tindakan ini akan ditetapkan menjadi tindakan baru

pada rencana tidakan dalam penelitian tindakan kelas siklus III.

C. Metode Penelitian

Pada bab ini akan mengungkapkan penelitian kualitatif sebagai dasar

pelaksanaan penelitian dengan judul Penggunaan Metode Active Learning

untuk meningkatkan kemampuan Mengarang Deskripsi kelas 3 SDN Merak

II. Secara harpiah sesuai dengan namanya penelitian kualitatif adalah jenis

penelitian yang temuan – temuannya tidak diperoleh melalui prosedur

kuantifikasi, perhitungan statistik atau bentuk cara – cara lainnya yang

menggunakan ukuran angka. Kualititatif berarti sesuatu yang berkaitan

dengan aspek kualitas, nilai atau makna dapat diungkapkan dan dapat

dijelaskan melalui linguistik atau bahasa kata – kata.Oleh karena itu bentuk

(26)

24

peningkatan atau frekuensi, yang biasanya dianalisis dengan menggunakan

perhitungan matematika atau statistik.

Menurut Yudistira (2012: 24) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

classroom Action Research (CAR) adalah Action Research yang dilaksanakan

oleh guru didalam kelas.

Sedangkan menurut Yusnandar (2013 : 7) PTK dapat didefinisikan

sebagai bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan

tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek – praktek

pembelajaran dikelas secara lebih professional.

Menurut Yusnandar (2013 : 16-17) langkah – langkah penyusunan

Penelitian Tindakan Kelas yang dapat dipakain yaitu :

1. Mengidentifikasi masalah

2. Menganalisis masalah dan menentukan faktor – faktor yang diduga

sebagai penyebab utama

3. Merumuskan gagasan – gagasan pemecahan masalah bagi faktor

penyebab utama dengan mengumpulkan data dan menafsirkannya

untuk mempertajam gagasan tersebut dan merumuskan hipotesis

tindakan sebagai pemecahan

4. Merumuskan solusi atau pilihan tindakan pemecahan masalah

Menurut Mulyasa (201:36-37) Alasan menggunakan PTK sebagai salah

satu metode penelitian dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Dirasakn oleh para guru bahwa penelitian konvensional (penelitian

formal) bergerak secara berjarak dengan pengalaman pembelajaran

sehari – hari atau bersifat nonkontekstual.

2. Temuan penelitian formal sering gagal dalam memecahkan masalah

pembelajaran yang bersifat kasus dan regional atau local.

3. Penerapan hasil penelitian formal terlalu lama untuk bisa dinikmati oleh

subjek.

4. Proses penelitian formal sering bersifat “dehumanistik” yang

(27)

25

Nia Rosmayasari, 2014

akanpeserta didik itu adalah benda materiil yang tidak punya jiwa dan

perasaan.

5. Ada kebutuhan untuk segera dapat memecahkan masalah – masalah

yang dihadapi oleh kepala sekolah, guru dan peserta didik yang pada sisi

lain penelitian formal tidak bisa memenuhi kebutuhan ini.

6. Ada kebutuhan untuk segera meningkatkan kinerja dan kualitas

pembelajaran.

7. Penelitian formal terlalu banyak membutuhkan “kemampuan” yang

tidak setiap guru bisa memperhatikannya.

Dari beberapa alasan diatas, dapat disimpulkan bahwa PTK tidak

memiliki jarak antar penelitian dengan pembelajaran.PTK juga dimaksudkan

untuk memecahkan masalah – masalah pembelajaran yang ada didalam

kelas.Penerapan hasil PTK juga bersifat langsung dan telah terancang.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menafsirkan istilah – istilah

yang digunakan dalam penelitian ini. Definisi operasional tersebut diharapkan

dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap istilah – istilah yang

digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, berikut ini penulis

kemukakan definisi operasional yang berkaitan dnegan peneliti ini sebagai

berikut:

1. Metode Active Learning

Lebih dari 2400 tahun yang lalu Confucius menyatakan bahwa “Yang saya dengar, saya lupa.Yang saya lihat, saya ingat.Yang saya kerjakan, saya pahami”.

(28)

26

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metodeActive

Learning adalah metode yang melibatkan siswa dalam pembelajaran,

siswa dituntut bukan hanya mendengarkan atau melihat guru yang sedang

menjelaskan, akan tetaapi siswa dituntut untuk aktif dalam proses

pembelajaran. Didalam Active Learning siswa dituntut kepada

mendengarkan, memperagakan, mendiskusikan, dan menerpakan

sehingga siswa akan paham dan menguasai pembelajaran.

2. Mengarang Deskripsi

Menurut Resmini, dkk. (2010:119), kata deskripsi berasal dari kata

bahasa latindescribe yang berarti menggambarkan atau memberikan suatu

hal. Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang

melukiskan sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat

mencitrai (melihat, mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang

dilukisakan itu sesuai dengan citra penulisnya.

Dari teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa mengarang

deskripsi adalah keterampilan produktif yang menggambarkan atau

melukiskan suatu objek melalui tulisan. Sehingga pembaca dapat

memberikan gambaran kepada pembaca agar pembaca seolah – olah dapat

melihat, mengalami, merasakan, apa yang sedang penulis tuliskan.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2009 : 307) dalam penelitian kualitatif instrumen

utamanya adalahpeneliti sendri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian

menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian

sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.

Berdasarkan pernyataan diatas, instrumen dalam penelitianPenggunaan

metode Active Learning untuk meningkatkan kemampuan mengarang

(29)

27

Nia Rosmayasari, 2014

instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai

sumber data, melakukan pengumpulan data, analisis data, menafsirkan data

dan membuat kesimpulan atas semua temuannya.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini, pengumpulan data dilakukan

dengan menggunakan teknik observasi, dan tes.Jenis pungumpulan data

yang digunakan berupa lembar pengamatan, dan tes tulis.

1) Teknik observasi

Sudjana (2009 : 84) menyatakan bahwa Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunkana untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajart, tingkah laku guru pada waktu mnegajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar.

Dari pengamatan maka observer dapat mengetahui tinggkah laku

siswa dan kesediaan guru dalam mengajar.Maka dari itu dilakukan

pengamatan atau observasi untuk mengetahui permasalah – permasalah

(30)

28

Tabel 3.1

Lembar Observasi Guru Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan Metode Active Learning

No Aspek yang diamati Ya Tidak

1. Apakah guru membuat persiapan?

 Mengabsen

 Berdoa

 Apersepsi

 Mempersiapkan alat peraga

2. Apakah guru menerapkan metode Active Learning?

 Membagi siswa menjadi beberapa kelompok

diamana setiap kelompok terdiri dari 4 orang

 Menyusun meja dan kursi menjadi formasi

 Siswa dapat menulis karangan dua paragraph

 Siswa dapat menulis karangan lebih dari dua

paragraph

4. Apakah pebelajaran berpusat pada siswa?

 Guru hanya sedikit menjelaskan

 Siswa aktif bertanya

 Siswa lebih banyak yang bekerja

5. Apakah pembelajaran terkait dengan kehidupan

yang nyata?

 Kehidupan sehari – hari di rumah

 Kehidupan sehari – hari di sekolah

(31)

29

Nia Rosmayasari, 2014

6. Apakah kemampuan menulis karangan deskripsi

siswa meningkat?

 Yang tadinya tidak bisa mengarang dengan paragraph menjadi bisa

 Yang tadinya satu paragraph menjadi dua paragraph

 Yang tadinya dua paragraph menjadi lebih

7. Apakah pembelajaran Active Learningmendorong anak untuk berinteraksi multiarah?

 Siswa dengan guru

 Siswa dengan siswa

 Siswa dengan guru dan dengan siswa

8. Apakah guru memberikan umpan balik terhadap

9. Apakah siswa dapat menerima materi?

 Ada beberapa siswa yang mengerti

 Setengah dari siswa yang mengerti

 Semua mengerti

10. Apakah siswa antusias dalam pembelajaran?

 Aktif dalam pembelajaran

 Menerima materi

 Mempermudah dalam mengerjakan

karangan

Presentase = � ℎ��/ �

(32)

30

Tabel 3.2

Lembar Observasi Siswa Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan Metode Active Learning Siklus I

No Aspek yang diamati Ya Tidak

1 Mengembangkan berfikir tingkat tinggi

 Dapat menyusun gambar berseri

 Menemukan kalimat pokok

 Kreatif dalam menulis karangan deskrips

2 Meningkatkan interaksi yang lebih familiar antara guru dengan murid

 Siswa bertanya tentang apa yang belum

 mereka ketahui

 Siswa menggap guru adalah teman

 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

3 Membangun percaya diri para siswa

 Membuat karangan secara mandiri

 Hasil karangan sendiri dibacakan oleh teman untuk disatukan

 Siswa percaya diri dalam menulis karangan

4 Meningkatkan sikap positif kepada materi

pembelajaran

 Bertanya

 Mengerjakan tugas

 Mengumpulkan tugas

5 Menggunakan pendekatan tim dalam pemecahan

masalah, sementara tiap pribadi tetap bertanggung jawab secara mandiri

(33)

31

Nia Rosmayasari, 2014

 Menyatukan hasil karangan dengan teman

kelompoknya

 Membaca kembali hasil karangan yang telah disatukan untuk diperiksa kesalahannya

6 Meningkatkan pemahaman tentang adanya berbagai

perbedaan

 Bekerja sama

 Menyatukan perbedaan dalam pemikiran

mengarang

 Mencari solusi untuk memecahkan perbedaan

7 Meningkatkan tanggung jawab belajar

 Setiap anak memegang satu tanggung jawab

 Ketua kelompok dan anggotanya memeriksa

hasil karangan

 Membantu teman sekelompoknya jika ada

yang belum mengerti

 Dapat mengkondisikan anggota kelompoknya

Presentase = � ℎ ��/ �

(34)

32

2) Tes

Sudjana (2009:35) menyatakan bahwa Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan – pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan).Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Dapat didimpulakan bahwa tes adalah suatu tugas atau rangkaian

tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sehingga menghasilkan suatu

nilai tingkah laku atau prestasi siswa tersebut, yang dapat dibandingkan

dengan nilai yang akan dicapai oleh anak atau sering disebut KKM

Kisi-kisiSoal

Mata Pelajaran :Bahasa Indonesia Kelas/Semester : III/2

(35)

33

Nia Rosmayasari, 2014

Soal tes

1. Urutkan gambar diatas dengan benar ! 2. Tentukan kalimat utama dari setiap gambar !

3. Buatlah satu atau lebih paragraph dari setiap gambar secara berkelompok !

*Kunci jawaban

1. 3-2-1-4

2.

I. Seorang ibu membuang sampah ke sungai

II. Sampah hanyut bersama air

III. Sampah menyumbat air di gorong – gorong

IV. Terjadi banjir

3. (dikondikan dengan hasil karangan siswa)

(36)

34

5

Jumlah Rata - rata

Keterangan

Arikunto (2012:177) mengatakan bahwa tes subjektif yang pada

umumnya berbentuk esai (uraian).Tes bentuk esai adalah sejenis tes

kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan

atau uraian kata-kata.

Baik sekali (A) nilai 90-100 jika siswa dapat ketepatan mengurutkan

gambar, membuat kalimat pokok, keterkaitan kalimat, ejaan dan tanda

baca, dan dapat menulis karangan lebih dari dua paragraf.

Baik (B) nilai 70-89 jika siswa dapat mengurutkan gambar, membuat

kalimat pokok namun belum dapat mengaitkan kalimat dalam

karangan serta ejaan dan tanda bacanya masih kurang tepat.

Cukup (c) nilai 60-69 jika siswa dapat mengurutkan gambar namun masih

belum bisa mengaitkan kalimat, menentukan kalimat pokok serta

tanda baca yang masih belum tepat.

(37)

35

Nia Rosmayasari, 2014

Rata – rata

Keterangan

 Baik sekali (A) nilai 90-100 jika siswa dapat bekerja sama, keterkaitan karangan antar paragraf, tanggung jawab terhadap tugasnya, dan kompak

dengan teman sekelompoknya.

Baik (B) nilai 70-89 jika siswa dapat bekerja sama, dapat menyambungkan

antar kalimat, namun belum bertanggung jawab terhadap tugasnya dan

kekompakan dengan teman sekolompoknya masih belum terpenuhi.

Cukup (c) nilai 60-69 jika siswa dapat bertanggung jawab terhadap

tugasnya, namun belum dapat bekerja sama dengan teman

sekelompoknya, tidak adanya kekompakan, serta belum bisa

menyambungkan antar kalimat.

Kurang (D) nilai ≤ 50 jika dari semua aspek penilaian belum terpenuhi.

1. Analisis Data

Ada berbagai teknik analisis data, seperti teknik analisis data

kualitatif dengan model interaktif. Analisis interaktif terdiri dari tiga

komponen, yakni reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan.

Langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam analisis data seperti

ini adalah sebagai berikut :

a. Memilih data (reduksi data)

Pada tahap ini peneliti melakukan pemilihan, dan pemusatan

perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data

kasar yang diperoleh.

b. Penyajian data (data display)

Peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi tersusun

(38)

36

atau penyajian data yang lazim digunakan pada langkah ini adalah

dalam bentuk teks naratif.

c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi

dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari lapangan,

(39)

89

enuliskarangandeskripsi yang berlangsungdikelastidakefisienkarena guru

belummampumenggunakanmetode yang tepat, padasaatitu guru

masihmenggunakanmetode yang

Dari data lembarobservasi guru

dansiswamenunjukankemajuanpersentasedarisetiapsiklusnyayang

dimanadalamlebarobservasi guru padasiklus I mencapai 68%, siklus II

mencapai 81%, dansiklus III mencapai 100%

sedangakanuntuklembarobservasisiswapadasiklus I mencapaipersentase 63%,

siklus II mencapai 87%, dansiklus III mencapai 100%

darihasiltersebutpenggunaanActiveLearningdapatdikatakanberhasilkarenaadan

yapeningkatandarisetiapsiklusnya.

Darihasilbelajarjugaterdapatpeningkatannilai rata – rata siswa yang

sangatmemuaskan, sehinggasiswadapatmelebihinilai KKM yang

(40)

90

Berdasarkan hasil pemaparan yang telah diberikan

makapenelitianinimasihkiranyaditindaklanjutidenganpenelitilainterutamaun

PGSD sebagailembagapencetakcalon guru SD

makadariituhendaknyamelakukankerjasamadenganlembagasekolahdasarunt

ukmengadakanpenelitianilmiahdanselanjutmya guru

(41)

Nia Rosmayasari, 2014

boen, S. &. (2007). bahasa dan sastra indonesia. jakarta: widya utama.

djamara, S. B. (2002). strategi belajar mengajar. jakarta: rineka cipta.

hariyanto, w. &. (2012). pemeblajaran aktif teori dan asesment. surabaya: remaja rosdakarya.

Hartati, E. &. (2006). pendidikan bahasa dan satra dikelas rendah. bandung: UPI.

kunjana, r. (2009). penyuntingan bahasa indonesa untuk karang mengarang . yogjakarta: erlangga.

muhamad, h. &. (2009). belajar dengan pendekatan pembelajaran aktif inovatif lingkungan kreatif efektif menarik. jakarta: bumi aksara.

mulyasa, E. (2009). praktek penelitian tindakan kelas. bandung: pt remaja

Siahaan, S. (2008). Issues in Linguistics. Yogyakarta: Graha Ilmu.

silberman, M. (2004). active learning 101 strategi pembelajaan aktif. yogyakarta: yappendis.

(42)

Yudhistira, D. (2013). Menulis Penelitian Tindakan Kelas yang APIK (Asli Perlu Ilmiah Konsisten). Jakarta: PT Grasindo.

yusnandar, E. &. (2013). metode penelitian pendidikan di SD. serang: ikhwan mandiri press.

(43)

Gambar

Gambar 2.1 Formasi Tanda Pangkat............................................................
Gambar 3.1 Desain PTK Model Siklus ( Model Kemmis dan Mc
Tabel 3.1
Tabel  3.2 Lembar Observasi Siswa Dalam Pembelajaran Menulis

Referensi

Dokumen terkait

Guru dapat menerapkan model active learning tipe role reversal question dalam mata pelajaran PKn untuk meningkatan hasil belajar siswa...

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan metode pembelajaran diskusi dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar

Atas limpahan karunia Allah SWT akhirnya penilis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan judul “PENERAPAN METODE GASING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan hasil belajar matematika dengan strategi Active Learning tipe Make A Match pada siswa kelas VII

Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya peningkatan motivasi belajar PAI bagi siswa melalui metode pembelajaran active learning di SMA

Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya peningkatan motivasi belajar PAI bagi siswa melalui metode pembelajaran active learning di SMA

Tujuan dan Kegunaan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan metode Active Knowledge Sharing terhadap hasil belajar siswa

Terbukti adanya peningkatan nilai siswa normal dan banyaknya siswa yang mendapat nilai secara berurutan menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Project Based Learning juga dapat