No. Daftar/FPEB/169/UN.40.FPEB.1.PL/2014
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA
(Survey Pada Pengusaha Konveksi Jaket Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh
Mulyadi 0901184
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA
(Survey Pada Pengusaha Konveksi Jaket Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung)
Oleh Mulyadi 0901184
Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Mulyadi
Universitas Pendidikan Indonesia Februari 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang.
MULYADI
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA
(Survey Pada Pengusaha Konveksi Jaket Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Dr. Ikaputera Waspada, M.M. NIP. 19610420 198703 1 002
Pembimbing II
Yana Rohmana, S.Pd, M.Si. NIP. 19790625 200501 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI Bandung
Mulyadi, 2014
ABSTRAK
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Survey Pada Pengusaha Konveksi Jaket Rancamalang Desa Margaasih
Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung)
di bawah bimbingan Dr. Ikaputera Waspada, MM. dan Yana Rohmana, M.Si.
Oleh
Mulyadi 0901184
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu keberhasilan usaha yang dilihat dari laba para pengusaha konveksi jaket yang terus menerus mengalami penurunan dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh masih relatifnya pengusaha dalam menunjukkan jiwa atau perilaku kewirausahaan yang baik untuk mengelola usaha. Perilaku kewirausahaan dapat dilihat dari percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, keberanian mengambil risiko, kepemimpinan, berorientasi ke masa depan, kreativitas, dan inovasi.
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu para pengusaha konveksi jaket yang ada di Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Sampel sebanyak 48 orang pengusaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatori dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik menggunakan regresi linier sederhana, dalam analisis data menggunakan bantuan program SPSS 17.00 for Windows.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa variabel perilaku kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Hal ini dikarenakan perilaku kewirausahaan berada pada posisi sedang, tetapi para pengusaha memiliki sikap percaya diri, kerja keras, semangat, sabar, bersikap antisipatif, yang mereka tunjukan untuk menjalankan usaha. Selain itu para pengusaha sudah menjalankan fungsi-fungsi manajemen, mampu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan target, selalu memperhitungkan secara cermat, hati-hati dan antisipatif akan timbulnya risiko, sering menciptakan ide dan gagasan baru melalui kreativitas dan inovasi yang dimiliki. Dengan adanya perilaku kewirausahaa yang ditunjukan atau dilakukan oleh pengusaha, maka akan berdampak terhadap keberhasilan usaha yang diperoleh oleh pengusaha.
Mulyadi, 2014
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
The Effect Of Behavior Entrepreneurial To The Success Of Entrepreneurship (A Survey On The Entrepreneurial Convection Jacket In Rancamalang Village
Margaasih Subdistrict Margaasih Bandung Regency)
under the guidance ofDr. Ikaputera Waspada, MM. and Yana Rohmana, M.Si.
by Mulyadi 0901184
The problem in this research, the success of entrepreneurship that profit from entrepreneur who have experienced rancamalang jacket convection decreased within the last 3 months. This is caused by the relative entrepreneurs in demonstrating entrepreneurial spirit or a good behavior entrepreneurial to manage the entrepreneurship. Entrepreneurial behavior can be seen from the confident, task-oriented and results, risk taking courage, leadership, oriented toward the future, creativity, and innovation.
Subjects in this research, namely convection jacket rancamalang entrepreneur in the village margaasih, margaasih subdistrict, bandung regency. Sample of 48 employers or entrepreneur. The method used in this research is an explanatory survey using a questionnaire as a data collection tool and data analysis techniques using simple linear regression, the data analysis using spss 17.0 for windows’ program.
Based on the research results obtained findings that entrepreneurial behavior of influential variable positive and significant impact on the success of entrepreneurship. This is because the entrepreneurial behavior at the high category, because entrepreneur have confidence, hard work, passion, patience, and be anticipatory, they show in running business. Entrepreneur already running management functions, capable of doing the work in accordance with the targets, always reckon in punctilious, cautiously and the risk of causing an, often creating new ideas and innovation through creativity and owned, creating new ideas and innovation through creativity and owned. With the entrepreneurial behavior shown or carried by entrepreneur, it will impact on success of entrepreneurship obtained by entrepreneur.
Mulyadi, 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 6
1.3. Tujuan Penelitian ... 7
1.4. Manfaat Penelitian ... 7
1.4.1. Manfaat Teoritis ... 7
1.4.2. Manfaat Praktis ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 8
2.1. Kajian Pustaka ... 8
2.1.1. Konsep Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)... 8
2.1.1.1. Pengertian Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) ... 8
2.1.1.2. Kriteria Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) ... 9
2.1.1.3. Karakteristik Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) ... 9
2.1.2. Konsep Keberhasilan Usaha ... 10
2.1.2.1. Pengertian Keberhasilan Usaha ... 10
2.1.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha ... 11
2.1.2.3. Indikator Keberhasilan Usaha ... 13
2.1.3. Konsep Laba ... 13
2.1.3.1. Teori Laba ... 15
2.1.4. Konsep Pasar Persaingan Monopolistis ... 16
2.1.4.1. Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistis ... 16
2.1.4.2. Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis ... 16
2.1.5. Konsep Kewirausahaan ... 19
2.1.5.1. Pengertian Kewirusahaan ... 19
2.1.5.2. Ciri-Ciri Wirausaha ... 21
2.1.6. Unsur-unsur Perilaku Kewirausahaan ... 22
2.1.6.1. Percaya Diri ... 22
vi
Mulyadi, 2014
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.6.3. Keberanian Mengambil Risiko ... 24
2.1.6.4. Kepemimpinan ... 25
2.1.6.5. Berorientasi ke Masa Depan ... 26
2.1.6.6. Kreativitas ... 27
2.1.6.7. Inovasi ... 29
2.1.7. Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha ... 32
2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya ... 33
2.3. Kerangka Pemikiran ... 34
3.5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 42
3.6. Teknik Analisis Instrumen Penelitian ... 42
3.6.1. Uji Validitas... 42
3.6.2. Uji Reliabilitas ... 44
3.6.3. MSI (Metode Successive Interval) ... 46
3.7. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 48
3.7.1. Teknik Analisis Data ... 48
3.7.1. Pengujian Hipotesis ... 48
3.7.1.1. Uji Parsial (Uji t) ... 48
3.7.1.2. Koefisien Determinasi (R2) ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
4.1. Hasil Penelitian ... 50
4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 50
4.1.1.1. Profil Desa Margaasih ... 50
4.1.2. Gambaran Umum Responden ... 51
4.1.2.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51
4.1.2.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia ... 52
4.1.2.3. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 53
4.1.2.4. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pengalaman Usaha ... 54
4.1.2.5. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja ... 55
4.1.3. Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 57
4.1.3.1. Keberhasilan Usaha ... 57
4.1.3.2. Perilaku Kewirausahaan ... 59
vii
Mulyadi, 2014
4.1.5. Hasil Pengujian Hipotesis ... 88
4.1.6.1. Uji Regresi Sederhana Secara Parsial (Uji t) ... 88
4.1.6.2. Uji Determinasi (R2) ... 89
4.2. Pembahasan ... 89
4.2.1. Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha ... 89
4.2.2. Implikasi Pendidikan ... 100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102
5.1. Kesimpulan ... 102
5.2. Saran-saran ... 102
DAFTAR PUSTAKA ... 104
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan UMKM Kabupaten Bandung ... 3
Tabel 1.2 Jumlah laba pengusaha konveksi jaket ... 5
Tabel 2.1 Kriteria UMKM berdasarkan asset dan omzet... 9
Tabel 2.2 Kriteria UMKM berdasarkan jumlah tenaga kerja ... 9
Tabel 2.3 Hasil penelitian sebelumnya ... 33
Tabel 3.1 Operasional variabel ... 40
Tabel 3.2 Uji validitas instrumen perilaku kewirausahaan ... 44
Tabel 3.3 Uji reliabilitas instrumen perilaku kewirausahaan ... 46
Tabel 3.4 Skor Jawaban berdasarkan Skala ... 47
Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin ... 51
Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia ... 52
Tabel 4.3 Gambaran umum responden pendidikan terakhir ... 53
Tabel 4.4 Gambaran umum responden berdasarkan pengalaman usaha ... 54
Tabel 4.5 Gambaran umum responden berdasarkan jumlah tenaga kerja ... 56
Tabel 4.6 Keberhasilan usaha pengusaha konvekasi jaket pada bulan Oktober ... 58
Tabel 4.7 Kategori keberhasilan usaha pengusaha konveksi jaket ... 58
Tabel 4.8 Klasifikasi bobot standar... 62
Tabel 4.9 Perilaku kewirausahaan dalam hal percaya diri ... 63
Tabel 4.10 Klasifikasi bobot standar... 66
Tabel 4.11 Perilaku kewirausahaan dalam hal berorientasi pada tugas dan hasil ... 66
Tabel 4.12 Klasifikasi bobot standar... 69
Tabel 4.13 Perilaku kewirausahaan dalam hal keberanian mengambil risiko ... 70
Tabel 4.14 Klasifikasi bobot standar... 73
Tabel 4.15 Perilaku kewirausahaan dalam hal kepemimpinan ... 73
Tabel 4.16 Klasifikasi bobot standar... 76
Tabel 4.17 Perilaku kewirausahaan dalam hal berorientasi ke masa depan ... 77
Tabel 4.18 Klasifikasi bobot standar... 80
Tabel 4.19 Perilaku kewirausahaan dalam hal kreativitas ... 80
Tabel 4.20 Klasifikasi bobot standar... 83
Tabel 4.21 Perilaku kewirausahaan dalam hal inovasi ... 83
Tabel 4.22 Perilaku kewirausahaan ... 86
ix
Mulyadi, 2014
Tabel 4.24 Uji hipotesis secara parsial (Uji t) ... 88
Tabel 4.25 Koefisien determinasi ... 89
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema hubungan faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha ... 11
Gambar 2.2 Pasar persaingan monopolistis jangka pendek mengalami keuntungan ... 17
Gambar 2.3 Pasar persaingan monopolistis jangka pendek mengalami kerugian ... 18
Gambar 2.4 Pasar persaingan monopolistis dalam jangka panjang ... 19
Gambar 2.5 Inovasi dilihat dari jenisnya (visualisasi dan modifikasi) ... 31
Gambar 2.3 Paradigma berpikir ... 38
Gambar 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin ... 51
Gambar 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia ... 52
Gambar 4.3 Gambaran umum responden berdasarkan pendidikan terakhir ... 53
Gambar 4.4 Gambaran umum responden berdasarkan pengalaman usaha ... 55
Gambar 4.5 Gambaran umum responden berdasarkan tenaga kerja ... 56
Gambar 4.6 Keberhasilan usaha (laba) pengusaha konveksi jaket ... 59
Gambar 4.7 Perilaku kewirausahaan ... 61
Gambar 4.8 Daerah kontinum perilaku kewirausahaan (percaya diri) ... 64
Gambar 4.9 Daerah kontinum perilaku kewirausahaan (berorientasi tugas dan hasil) ... 68
Gambar 4.10 Daerah kontinum perilaku kewirausahaan (keberanian mengambil risiko) 71 Gambar 4.11 Daerah kontinum perilaku kewirausahaan (kepemimpinan) ... 75
Gambar 4.12 Daerah kontinum perilaku kewirausahaan (berorientasi ke masa depan) .... 78
Gambar 4.13 Daerah kontinum perilaku kewirausahaan (kreativitas) ... 81
Gambar 4.14 Daerah kontinum perilaku kewirausahaan (inovasi) ... 85
Mulyadi, 2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada umumnya pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara
sedang berkembang mempunyai tujuan untuk menciptakan pembangunan
ekonomi yang hasilnya secara merata dirasakan oleh semua masyarakat,
meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja,
pemerataan pendapatan, mengurangi tingkat kemiskinan, mengurangi perbedaan
kemampuan antar daerah, dan struktur perekonomian yang seimbang.
Dalam usaha percepatan pembangunan ekonomi usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh
pemerintah. Perkembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang
terus mengalami perkembangan yang sangat pesat akan mengakibatkan
pergeseran-pergeseran dalam sektor ekonomi. Sektor usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) merupakan sektor yang memberikan sumbangan besar
terhadap perekonomian Indonesia.
Ketika terjadi krisis ekonomi 1998, hanya sektor UMKM (Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah) yang bertahan dari terpuruknya ekonomi nasional,
sementara sektor yang lebih besar justru tumbang oleh krisis ekonomi. Krisis ini
telah mengakibatkan perubahan posisi pelaku sektor ekonomi. Usaha besar satu
persatu mengalami kebangkrutan karena bahan baku impor terus mengalami
peningkatan secara drastis, biaya cicilan utang meningkat sebagai akibat dari
turunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Sektor perbankan mengalamai
keterpurukan turut memperparah sektor industri dari sisi permodalan. Banyak
perusahaan yang tidak mampu lagi meneruskan usaha karena tingkat bunga yang
tinggi. Berbeda dengan sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang
sebagian besar tetap bertahan, bahkan cenderung bertambah di tengah krisis
ekonomi.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah mampu membuktikan
2
Mulyadi, 2014
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bertahan dan berkembang dengan cukup baik disaat krisis ekonomi berlangsung.
Terbukti juga pada saat krisis global yang terjadi beberapa waktu yang lalu,
bahwa UMKM hadir sebagai suatu solusi yang tepat dari sistem perekonomian
yang sehat. UMKM merupakan salah satu sektor industri yang sedikit terkena
dampak dari krisis global yang melanda dunia beberapa waktu silam. Dengan
bukti ini, jelas bahwa sektor UMKM dapat diperhitungkan dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan stabilisasi sistem ekonomi yang ada.
Menurut Raselawati (2011: 2) ada beberapa alasan-alasan UMKM dapat
bertahan dan cenderung meningkat jumlahnya pada masa krisis ekonomi yaitu
karena :
“Pertama, sebagian besar UMKM memproduksi barang konsumsi dan jasa-jasa dengan elastisitas permintaan terhadap pendapatan yang rendah. Kedua, sebagian besar UMKM mempergunakan modal sendiri dan tidak mendapat modal dari bank, implikasinya pada masa krisis keterpurukan sektor perbankan dan naiknya suku bunga tidak berpengaruh terhadap UMKM. Ketiga, dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan sektor formal banyak memberhentikan pekerjanya, sehingga para penganggur tersebut memasuki sektor informal dengan melakukan
kegiatan usaha yang berskala kecil dan jumlah UMKM meningkat”.
Setidaknya terdapat tiga indikator yang menunjukkan peran penting
UMKM dalam perekonomian Indonesia. Pertama, jumlah usahanya yang banyak
dan terus berkembang dan ada dalam setiap sektor ekonomi. Kedua, UMKM
mempunyai potensi besar dalam penyerapan tenaga kerja. Sektor UMKM
menyerap 97,3% dari total angkatan kerja yang bekerja. Dari setiap rupiah
investasi di UMKM dapat menciptakan lebih banyak tenaga kerja dibandingkan
dengan investasi yang sama di usaha besar. Ketiga, UMKM memberikan
kontribusi yang besar yaitu sebesar 60% terhadap pendapatan nasional.
Tidak dapat di pungkiri bahwa salah satu sektor yang menopang
perekonomian di Indonesia adalah dari sektor UMKM, karena melalui sektor
inilah semua aspek yang berkaitan dengan pola kehidupan manusia bersumber,
mulai dari sektor konsumsi, pangan, dan papan, sebagai contoh dalam segi
konsumsi banyak sekali usaha-usaha UMKM yang berperan aktif, seperti usaha
3
Mulyadi, 2014
segi konsumsi masih banyak lagi sektor-sektor UMKM yang berperan aktif dalam
meningkatkan kemajuan dan kesejahtraan ekonomi rakyat.
Kabupaten Bandung sebagai salah satu Kabupaten terbesar di Jawa Barat
memiliki banyak potensi ekonomi terutama dalam sektor UMKM. Berdasarkan
data dari tahun 2009 hingga 2012 jumlah UMKM di Kabupaten Bandung terus
meningkat, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini :
Tabel 1.1
Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bandung
Tahun Jumlah UMKM (unit) Pertumbuhan (%)
2009 20.683 -
2010 20.729 0,2
2011 29.468 42,1
2012 26.981 -8,4
Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung
Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah unit UMKM di Kabupaten Bandung
terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 jumlah UMKM mencapai 20.683
unit. Pada tahun tahun 2010 jumlah UMKM mencapai 20.729 unit atau
mengalami peningkatan sebesar 0.22% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011
jumlah UMKM sebanyak 29.468 unit mengalami peningkatan sebesar 42.15%
dari tahun sebelumnya, dan pada tahun 2012 jumlah UMKM Kabupaten Bandung
mengalami penurunan menjadi 26.981 unit atau menurun sebesar 8.44% dari
tahun sebelumnya. Hal ini karenakan sektor industri besar semakin bertambah di
kabupaten bandung menjadikan pelaku UMKM lebih memilih ke sektor industri
besar. Selain itu modal yang sulit diperoleh oleh pelaku UMKM menjadikan
pengusaha sulit untuk mengembangkan usahanya. Sehingga sektor UMKM tidak
lagi menjadi diprioritaskan bagi kehidupan perekonomian masyarakat.
Melihat fakta dan data yang ada yang menyatakan bahwa UMKM di
Kabupaten Bandung memiliki peran sentral dalam perekonomian secara
keseluruhan, sehingga perlu diadakannya pengembangan dan menumbuhkan
semangat baru untuk lebih fokus dalam menata kegiatan UMKM di Indonesia
4
Mulyadi, 2014
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahwa semarak mengembangkan sektor UMKM ini terkadang hanya sebatas
rencana dari pemerintah, masih kurang seriusnya pemerintah dalam membenahi
sektor ini, pemerintah lebih cendrung menaruh perhatian pada usaha-usaha skala
besar, seperti perkebunan, pertambangan, perbankan, industri besar dan lain
sebagainya, sehingga para pelaku UMKM cenderung lebih di nomor duakan, dan
dampak nya cukup jelas di rasakan bahwa para pelaku UMKM cukup banyak
menghadapi kendala dalam kegiatannya. Sehingga menimbulkan banyak masalah
baru, seperti kurangnya modal, kurang pahamnya mengenai mekanisme pasar,
keterampilan yang terbatas, kurangnya ide-ide kreativitas dan inovasi dari para
pelaku sehingga kalah bersaing dengan produk-produk impor.
Hal tersebut berdampak pada usaha konveksi jaket Rancamalang salah
satunya yaitu usaha konveksi jaket yang berada di daerah Desa Margaasih,
Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Tidak terlepas dari itu, berdasarkan
pengamatan sementara di lapangan, faktor-faktor seperti, tidak adanya wadah
yang mengkoordinir para pengusaha konveksi jaket di Rancamalang, masih
relatifnya keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki para pengusaha konveksi
jaket di Rancamalang dalam mengelola usahanya serta kemampuan dalam
menciptakan produk baru yang sejenis dan belum bisa membaca peluang pasar
turut memberi andil terhadap keberhasilan usaha yang diterima para pengusaha
konveksi jaket Rancamalang. Selain memberikan pendapatan bagi masyarakat,
usaha konveksi ini juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang ada
di sekitarnya. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan usaha konveksi jaket
Rancamalang ini perlu untuk terus ditingkatkan. Namun, masalahnya
perkembangan usaha konveksi jaket Rancamalang tersebut kini kurang begitu
menggembirakan. Hal itu dikarenakan laba yang diperoleh para pengusaha
konveksi jaket Rancamalang tersebut mengalami penurunan.
Bagi setiap pengusaha dalam menjalankan usahanya, tentu saja perusahaan
atau organisasi manapun pasti ingin mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain mereka ingin mencapai keberhasilan usaha. Keberhasilan usaha
5
Mulyadi, 2014
perusahaan dapat dikatakan berhasil untuk mensejahterakan pengusaha dan
masyarakat sekitar yang menjadi pekerja.
Berdasarkan hasil survey pra-penelitian yang dilakukan penulis terhadap
10 responden dari 48 responden pengusaha konveksi jaket Racamalang Desa
Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung rata-rata di peroleh
informasi bahwa salah satu penyebab kurang berkembangnya usaha konvekasi
jaket Rancamalang ini salah satunya adalah jumlah laba yang diterima oleh para
pengusaha konveksi jaket Rancamalang yang cenderung mengalami penurunan.
Terdapat jumlah laba yang diterima pengusaha dalam tiga bulan terakhir, dapat
dilihat dalam Tabel 1.2 berikut ini :
Tabel 1.2
Laba pengusaha konveksi jaket Rancamalang dari bulan Juli-September 2013
Bulan Laba Pertumbuhan (%)
Juli 209.360.000 -
Agustus 217.480.000 3,8
September 197.830.000 -9,0
Sumber : Hasil wawancara pra penelitian
Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui pada tiga bulan terakhir laba
pengusaha jaket Rancamalang mengalami fluktuasi dari bulan Juli ke bulan
Agustus turun sebesar 3,8%, kemudian di bulan selanjutnya yaitu bulan
September laba para pengusaha konveksi jaket di Rancamalang menurun sebesar
9,0%. Hal tersebut diakibatkan oleh kenaikan harga bahan baku yang merupakan
dampak dari kenaikan harga dolar, harga bahan bakar minyak, harga bahan baku,
dan harga barang-barang pokok lainnya selain itu penyebab lainnya adalah para
pengusaha konveksi jaket Rancamalang dihadapkan dengan tantangan pasar yang
terus mengalami perkembangan dan kualitas sumber daya manusia yang kurang
memadai.
Jika hal tersebut dibiarkan begitu saja maka pengusaha konveksi jaket
Rancamalang akan mengalami gulung tikar dan akan berdampak terhadap
pengurangan tenaga kerja karena banyak pengusaha yang melakukan PHK
(pemutusan hubungan kerja) yang diakibatkan oleh menurunnya jumlah laba yang
6
Mulyadi, 2014
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut teori dinamis dari J. Schumpeter (Ikaputera Waspada, 2004)
“keberhasilan usaha diperoleh dari para pengusaha yang dinamis”. Pengusaha
yang dinamis, yaitu pengusaha visioner, yang berani menempuh jalan baru,
menggunakan teknik baru dan mencoba metode-metode produksi baru, maka akan
diterima keuntungan-keuntungan dari hasil usahanya. Hal seperti itulah yang
harus dimiliki oleh seorang pengusaha agar usaha yang mereka jalankan mampu
berkembang dan mampu bersaing dengan para pengusaha lainnya.
Joseph Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di
dalam menciptakan keberhasilan usaha. Dalam teori itu ditunjukkan bahwa para
pengusaha dituntut untuk terus menerus membuat pembaruan atau inovasi dalam
kegiatan usaha. Hal tersebut meliputi : memperkenalkan barang-barang baru,
menciptakan efisiensi dalam memproduksi sesuatu barang, memperluas pasar,
mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan melakukan
perubahan-perubahan dalam organisasi perusahaan dengan tujuan untuk menciptakan
efisiensi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang keberhasilan usaha pengusaha konveksi jaket
dengan judul “PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP
KEBERHASILAN USAHA (Survey Pada Pengusaha Konveksi Jaket Rancamalang Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung).”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut ini :
1. Bagaimana gambaran umum keberhasilan usaha pengusaha konveksi jaket
Rancamalang Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung?
2. Bagaimana gambaran umum perilaku kewirausahaan pengusaha konveksi
jaket Rancamalang Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten
7
Mulyadi, 2014
3. Bagaimana pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha
pengusaha konveksi jaket Rancamalang, Desa Margaasih, Kecamatan
Margaasih, Kabupaten Bandung?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui gambaran umum keberhasilan usaha pengusaha konveksi
jaket Rancamalang Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten
Bandung.
2. Untuk mengetahui gambaran umum perilaku kewirausahaan pengusaha
konveksi jaket Rancamalang Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih,
Kabupaten Bandung.
3. Untuk mengetahui pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan
usaha pengusaha konveksi jaket Rancamalang, Desa Margaasih, Kecamatan
Margaasih, Kabupaten Bandung.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik manfaat teoritis
maupun manfaat praktis.
1.4.1. Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan informasi sebagai
sumbangan pemikiran bagi ilmu ekonomi mikro dan kewirausahaan dalam
pembahasan keberhasilan usaha.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam meningkatkan
wawasan perekonomian Indonesia khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM).
1.4.2. Manfaat Praktis
1. Bagi pengusaha konveksi jaket dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk
kemajuan usaha dan keberhasilan usaha.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengusaha, pemerintah dan pihak terkait
untuk memberikan kebijakan yang mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan
Mulyadi, 2014
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Objek dan Subjek Penelitian
Menurut Suryana (2010: 30) “Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek penelitian memuat tentang
variabel-variabel penelitian beseta karakteristik /unsur yang akan diteliti, populasi penelitian, sampel penelitian, unit sampel penelitian dan tempat penelitian”.
Objek dalam penelitian ini adalah terdiri dari dua variabel diantaranya,
satu variabel terikat (Y) yaitu keberhasilan Usaha dan satu variabel bebas (X)
yaitu Perilaku Kewirausahaan.
Subjek dalam penelitian ini adalah para pengusaha konveksi jaket
Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.
3.2. Metode Penelitian
Suryana (2010: 16) menyatakan bahwa “metode penelitian merupakan langkah-langkah kerja atau prosedur penelitian yang akan dilakukan pada saat mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data”.
Menurut Nazir (2005: 44) yang dimaksud dengan metode penelitian, yaitu “bagaimana secara berurut suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaiamana suatu penelitian dilakukan”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik,
yaitu metode penelitian yang menekankan kepada usaha untuk memperoleh
informasi mengenai status atau gejala pada saat penelitian, memberikan
gambaran-gambaran terhadap fenomena-fenomena, juga lebih jauh menerangkan
hubungan, pengujian hipotesis serta mendapatkan makna dari implikasi suatu
masalah yang diinginkan.
3.3. Operasional Variabel
Pada dasarnya variabel yang akan diteliti dikelompokkan dalam konsep
teoretis, indikator dan konsep analitis. Adapun bentuk operasionalisasinya dapat
40
Mulyadi, 2014
Tabel 3.1 Operasional variabel
Variabel Konsep Teoritis Indikator Konsep Analitis Skala
Keberhasilan
Percaya diri Data diperoleh dari jawaban responden dengan menggunakan skala likert mengenai :
1.Keyakinan dalam skala likert mengenai :
1. Kesabaran dalam menjalankan usaha.
2.Kerja keras dalam menjalankan usaha. skala likert mengenai :
1.Tantangan dalam menjalankan
Kepemimpinan Data diperoleh dari jawaban responden dengan menggunakan skala likert mengenai :
41
Mulyadi, 2014
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berorientasi ke
Kreativitas Data diperoleh dari jawaban responden dengan menggunakan
Inovasi Data diperoleh dari jawaban responden dengan menggunakan skala likert mengenai :
1.Memiliki penemuan baru dalam menjalankan usaha.
2. Pengembangan dalam usaha. 3.Duplikasi produk dalam usaha.
Ordinal
3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi
Menurut Nazir (2005: 273) “populasi adalah kumpulan dari ukuran-ukuran tentang sesuatu yang ingin kita buat inferensi”.
Sugiyono (2012: 80) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi jaket
Rancamalang, Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung yang
berjumlah 48 pengusaha.
3.4.2. Sampel
Sugiyono (2012: 81) menyatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
42
Mulyadi, 2014
Teknik sampling dalam penelitian ini mempergunakan pengambilan
sampel dengan teknik sampling jenuh. Teknik ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 85) sampling jenuh, yaitu “teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Oleh karena itu, sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu semua anggota populasi sebanyak
48 pengrajin.
3.5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Angket
Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat
pernyataan maupun pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarluaskan untuk
mendapatkan keterangan dari sumber data.
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi, yaitu dengan cara mencari data yang diperlukan sesuai
dengan variabel yang diteliti, baik berupa catatan, laporan dan dokumen.
3. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara berkunjung atau datang langsung
ke objek yang akan diteliti.
4. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan, yaitu dengan cara menggali teori-teori yang telah
berkembang dalam bidang ilmu yang berkepentingan, mencari metode-metode
serta teknik penelitian, baik dalam mengumpulkan data atau dalam menganalisis
data, yang telah dipergunakan oleh peneliti-peneliti terdahulu.
3.6. Teknik Analisis Instrumen Penelitian 3.6.1. Uji Validitas
43
Mulyadi, 2014
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Person. Adapun
rumusnya adalah sebagai berikut :
∑ ∑ ∑
{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi
N = Jumlah Responden ∑X = Jumlah skor X ∑Y = Jumlah skor Y
∑XY = Jumlah skor X dan skor Y
Menggunakan taraf signifikan
= 0,05 koefisien korelasi yang diperolehdari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan
derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden.
Peneliti mengunakan program Microsoft Excel 2007, dalam pengolahan data.
Kriteria keputusannya menurut Riduwan (2010: 217) adalah sebagai
berikut :
Jika rhitung > rtabel dikatakan valid.
Jika rhitung < rtabel dikatakan tidak valid.
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks
korelasinya, (Riduwan, 2010: 217).
Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,799 : tinggi
Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi
Antara 0,200 – 0,399 : rendah
44
Mulyadi, 2014
Perhitungan validitas data dalam penelitian ini mengunakan bantuan
program Microsoft Excel 2007. Uji validitas instrumen dalam penelitian adalah
variabel Perilaku Kewirausahaan ditunjukan oleh Tabel 3.2 berikut ini :
Tabel 3.2
Uji validitas instrumen perilaku kewirausahaan
Variabel No Item rhitung rtabel Keputusan
Perilaku
maka dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh item pertanyaan untuk variabel ini
dinyatakan valid. Jadi seluruh data dalam penelitian ini layak untuk diikutsertakan
dalam analisis.
3.6.2. Uji Reliabilitas
45
Mulyadi, 2014
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian Reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus
Spearman-Brown dengan teknik belah dua ganjil-genap. Adapun langkah-langkah yang
digunakan adalah :
1. Mengelompokkan skor butir bernomor ganjil sebagai belah pertama dan
kelompok skor butir bernomor genap sebagai belah kedua.
2. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua, dan akan
diperoleh harga rxy dengan menggunakan rumus korelasi product moment
dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu :
∑ ∑ ∑
{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi
N = Jumlah Responden ∑X = Jumlah skor X ∑Y = Jumlah skor Y
∑XY = Jumlah skor X dan skor Y
3. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman-Brown,
yaitu :
⁄ ⁄
⁄ ⁄
Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen
r1/21/2 = rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan
instrumen.
Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :
Jika r11 > rtabel dikatakan reliabel.
Jika r11 < rtabel dikatakan tidak reliabel.
Seperti halnya pada perhitungan validitas data, perhitungan reliabilitas
46
Mulyadi, 2014
Adapun hasil pengujian reliabilitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut
ini :
Varian Reabilitas Ket.
Perilaku
Sumber : Lampiran 03 (L.03)
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa instrumen penelitian pada variabel
penelitian memiliki angka reliabilitas. Dengan kata lain semua item dalam
penelitian ini merupakan instrumen yang dapat dipercaya.
3.6.3. MSI (Metode Successive Interval)
Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur variabel perilaku kewirausahaan. Dengan
Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
47
Mulyadi, 2014
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jawaban setiap item instumen yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis
kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya :
Tabel 3.2
Skor jawaban berdasarkan skala likert
Alternatif Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
SS = Sangat Sering 5 1
S = Sering 4 2
K = Kadang-Kadang 3 3
P = Pernah 2 4
TP = Tidak Pernah 1 5
Sumber : Sugiyono, 2012: 93
Menguji hipotesis yang telah dirumuskan, maka dilakukan pengolahan
data. Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan
interval. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data harus diubah menjadi
data interval melalui Methods of Succesive Interval (MSI). Salah satu kegunaan
dari Methods of Succesive Interval dalam pengukuran adalah untuk menaikkan
pengukuran dari ordinal ke interval.
Langkah kerja Methods of Succesive Interval (MSI) menurut Sugiyono,
(2012: 93) adalah sebagai berikut :
1. Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut frekuensi.
2. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).
3. Tentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.
4. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.
5. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel kordinat distribusi normal baku.
6. Hitung SV (Scale Value) = Nilai Skala dengan rumus sebagai berikut :
7. Menghitung skor hasil tranformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan rumus :
48
Mulyadi, 2014
3.7. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.7.1. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linier sederhana dengan pendekatan Ordinary Least Square (OLS). Tujuan
analisis regresi linier sederhana adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya
hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Menganalisis
mengenai pengaruh yang terjadi antara variabel dependen dan variabel
independen. Variabel dependen berupa variabel Y yaitu keberhasilan usaha dan
variabel independen, yaitu perilaku kewirausahaan (X1) dengan persamaan
sebagai berikut :
Keterangan :
Y = Keberhasilan Usaha 0 = Konstanta regresi 1 = Koefisien regresi X1 = Perilaku Kewirausahaan
e = Variabel pengganggu
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear
sederhana, maka alat analisis dengan menggunakan program komputer SPSS
version 17.0 for Windows untuk membuktikan apakah perilaku kewirausahaan
berpengaruh terhadap keberhasilan usaha.
3.7.1. Pengujian Hipotesis 3.7.1.1. Uji Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Uji t statistik ini menggunakan rumus sebagai berikut :
̂
49
Mulyadi, 2014
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lebih sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Kriteria dalam uji t adalah sebagai berikut :
Jikat thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (variabel bebas X berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y).
Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (variabel bebas X tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y).
Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05 (5%) pada
taraf signifikansi 95%.
3.7.1.2. Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Gujarati (2005: 98) dijelaskan bahwa “koefisien determinasi (R2),
yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan
variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut”. Koefisien
determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi, yaitu memberikan
proporsi atau presentase variasi total dalam variabel terikat Y yang dijelaskan oleh
variabel bebas X. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan (goodness of
fit) dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total
dalam variabel terikat Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X.
Rumus untuk menguji koefisien determinasi (R2) adalah sebagai berikut :
∑ ∑
∑
Jika R2 semakin antara 0 dan 1 maka (0<1R2<1) dengan ketentuan sebagai
berikut :
Jika R2 semakin mendekati 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat.
Mulyadi, 2014
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh perilaku
kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pengusaha konveksi jaket
Rancamalang Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Keberhasilan usaha dalam penelitian ini dilihat dari laba yang diperoleh oleh
pengusaha konveksi jaket. Keberhasilan usaha pengusaha konveksi jaket
Rancamalang memiliki laba yang stabil, jika mengalami kenaikan atau
penurunan pun tidak terlalu besar.
2. Perilaku kewirausahaan dalam penelitian ini dilihat dari percaya diri,
berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil risiko, kepemimpinan,
berorientasi ke masa depan, kreativitas, dan inovasi pengusaha konveksi jaket
Rancamalang. Perilaku kewirausahaan pengusaha konveksi jaket Rancamalang
berada pada kategori tinggi. Tetapi ada satu indikator yang berada pada
kategori rendah yaitu berorientasi ke masa depan. Hal ini dikarenakan
pengusaha kurang memperoleh pelatihan.
3. Perilaku Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keberhasilan usaha. Artinya semakin tinggi perilaku kewirausahaan yang
dimiliki pengusaha maka keberhasilan usaha akan semakin tinggi.
5.2. Saran-saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis rekomendasikan bagi para
pengusaha untuk meningkatkan keberhasilan usahanya adalah sebagai berikut :
1. Membentuk asosiasi atau organisasi maupun koperasi sebagai tempat untuk
bertukar pikiran dan berbagai pengalaman atar sesama pengusaha, agar
pengusaha dapat lebih terbuka terhadap pengalaman atau pemikiran-pemikiran
yang baru.
2. Kepada pemerintah ataupun dinas terkait agar sering memberikan pelatihan,
103
Mulyadi, 2014
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehingga pengusaha bisa meningkatkan kreativitasnya dalam berusaha. Selain
itu dengan mengadakan pelatihan akuntansi sederhana dan penyuluhan
mengenai betapa pentingnya pencatatan keuangan dalam sebuah usaha.
3. Perkembangan usaha konvekasi jaket Rancamalang Desa Margaasih
Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung mempunyai prospek yang bagus
kedepannya, maka disarankan kepada dinas terkait serta pihak swasta untuk
mengelola dan membangun infrastruktur yang memadai untuk memudahkan
segala aktivitas usahanya, seperti pembuatan sentra industri dan koperasi agar
konsumen tidak terlalu sulit untuk mencarinya. Kepada perusahaan pengiriman
barang agar terus memberikan pelayanan yang optimal kepada pengusaha
dengan memberikan pelayanan penjemputan barang ke tempat pengusaha,
ataupun mendirikan perusahaan ekspedisi yang lebih dekat dengan lokasi
produksi untuk memudahkan pengusaha dalam pengiriman barang ke
daerah-daerah lainnya sehingga mengurangi biaya transportasi.
4. Mengingat adanya pengaruh yang signifikan antara perilaku kewirausahaan
terhadap keberhasilan usaha pengusaha konvekasi jaket Rancamalang Desa
Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, maka akan
memberikan manfaat bagi peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut dengan
Mulyadi, 2014
DAFTAR PUSTAKA
Ahman, Eeng dan Rohmana, Yana. (2007). Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Alma, Buchari. (2009). Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Astamoen, M.P. (2005). Entrepreneurship dalam Perspektif Kondisi Bangsa Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Departemen Koperasi dan UKM. (2008). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jakarta: Depkop.
Firmansyah, Mohammad Atiya dan Bachtiar, Moch. (2010). Hubungan Antara Perilaku Inovatif Wirausaha Dengan Keberhasilan Usaha Kecil. Jurnal Psikologi Sosial Hubungan Sikap Perilaku, 2 (3), hlm. 1 - 20.
Frinces, Z. Heflin. (2010a). Pentingnya Profesi Wirausaha di Indonesia. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 7 (1), hlm. 34 - 57.
Frinces, Z. Heflin. (2011b). Be An Entrepreneur (Jadilah Seorang Wirausaha): Kajian Strategis Pengembangan Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Gujarati, Damodar. (1995). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Hadiyati, Ernani. (2012). Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 13 (1), hlm. 8 - 16.
Hadi, Farida. (2011). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi pada Usaha Pengelasan Besi di Jalan Bogor Kecamatan Batununggal Kota Bandung). (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Hasan, Bachtiar dan Setiadji. (2010). Cara Praktis Membangun Wirausaha. Bandung: Pustaka Ramadhan.
Meredith, Geoffrey G. (1984). Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Pertja.
Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
105
Mulyadi, 2014
Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Purnama, Chamdan dan Suyanto. (2010). Motivasi dan Kemampuan Usaha dalam Meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil (Studi Pada Industri Kecil Sepatu Di Jawa Timur). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 12 (2), hlm. 177 - 184.
Rahmana, Arief. (2008). Definisi dan Kriteria UKM menurut Lembaga dan Negara Asing. [Online]. Tersedia di: http://infoukm.wordpress.com/2008 /08/11/definisi-dan-kriteria-ukm-menurut-lembaga-dan-negara-asing.htm. Diakses 14 November 2013.
Raselawati, Ade. (2011). Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor UKM di Indonesia. (Skripsi). Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta
Riduwan. (2010). Metode dan teknik Penyusunan Tesis. Bandung: Alfabeta.
Riyanti, B.P.D. (2003). Kewirausahaan dari sudut pandang psikologi kepribadian. Jakarta: Grasindo.
Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: LPEK FPEB UPI.
Rukka, Rusli Muhammad. (2011). Bahan Ajar Kewirausahaan-1. [Online]. Tersedia di: www.unhas.ac.id/lkpp/tani/RusliM.Rukka.pdf.
Diakses 5 Oktober 2013.
Samuelson, P dan Nordhaus, W. (1995). Mikro-Ekonomi Edisi Keempatbelas. Jakarta: Erlangga.
Santosa, Duwi. (2013). Ciri-ciri Berpikir Kreatif. [Online]. Tersedia di: http://www.galeripustaka.com/2013/03/ciri-ciri-berpikir-kreatif.htm. Diakses 25 November 2013.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukirno, Sadono. (2005). Pengantar Teori Mikro Ekonomi Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suryana, Yuyus dan Kartib Bayu. (2011). Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses. Jakarta: Kencana.
106
Mulyadi, 2014
Suryana. (2010b). Buku Ajar Perkuliahaan Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. [Online]. Tersedia di: http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/196006 021986011-SURYANA/FILE_7.pdf. Diakses 5 Oktober 2013.
Suseno, Djoko. (2008). Pengaruh Karakteristik Wirausaha dan Potensi Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha dengan Kebijakan Pengembangan UKM Sebagai Moderating (Studi Pada Pengusaha Kecil di Kota Surakarta dan Sekitarnya), Eksplorasi, 20 (1), hlm. 1 - 17.
Tambunan, Tulus. (2002a). Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia (Beberapa Isu Penting). Jakarta: Salemba Empat.
Tambunan, Tulus. (2009b). UMKM di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Tritisari, Kartika Hendra dan Trimurti. (2005). Pengaruh Aspek Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha pada Industri Makanan Berskala Kecil di Surakarta. Gema, th.XVII/33/2005, hlm. 1–15.
Ukas, Maman. (2009). Manajemen: Konsep, Prinsip, dan Aplikasi. Bandung: Agnini.