• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN TATA BAHASA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN TATA BAHASA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN TATA BAHASA DENGAN

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh

RISA FEBIANDINI 0805452

(2)

2012

Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN

TATA BAHASA DENGAN KEMAMPUAN

MEMBACA PEMAHAMAN

Oleh Risa Febiandini

(3)

Universitas Pendidikan Indonesia Desember 2012

RISA FEBIANDINI

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN TATA BAHASA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBIMG : Pembimbing I

Dra. Lersianna H. Saragih, M.Pd. NIP. 195212091982032001

Pembimbing II

Drs. Amir, M.Pd. NIP. 196111101985031005

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

(4)
(5)

ABSTRAKT

Febiandini, Risa. Die Beziehung zwischen der Grammatikbeherrschung mit der Fähigkeit beim Leseverstehen. Zulassungsarbeit. Bandung: Deutschabteilung. FPBS. UPI. 2012.

Lesen ist einer der Aspekten der Sprachfertigkeiten, der eine Auffassung fordert. Bei der Sprachbeherrschung ist das Lesen sehr wichtig, weil man alle Informationen von den Lektüren bekommen kann. Aber bei dem Lernprozess haben noch viele Studenten Schwierigkeiten einen Text zu verstehen. Die Leistung der Studenten im Lernprozess der Lesefertigkeiten wird durch viele Faktoren beeinflusst. Einer der Faktoren ist Grammatikbeherrschung. Die Ziele dieser Untersuchung sind, um herauszufinden: (1) die Grammatikbeherrschung der Studenten des dritten Semesters, (2) Globale Beschreibung über die Fähigkeitder Studenten des dritten Semesters beim Leseverstehen, (3) die Beziehung zwischen der Grammatikbeherrschung mit der Fähigkeit beim Leseverstehen, (4) den Beitrag der Grammatikbeherrschung auf die Fähigkeit beim Leseverstehen. Die Population dieser Untersuchung waren alle Deutschstudenten an der UPI und die Probanden dieser Untersuchung waren 20 Studenten im dritten Semester vom Jahrgang 2012/2013. Die Daten dieser Untersuchung wurden von dem Test der Grammatik und von dem Test der Fähigkeit beim Leseverstehen genommen. In dieser Untersuchung wurde die deskriptive-analystische Methode mit der Regressions- und Korrelationstechnik verwendet. Bevor die Daten analysiert wurden, waren die Homogenität und Normalität der Daten geprüft worden. Basierend auf der Dateienanalyse kann wie folgendes zusammengefasst werden: die Durchschnittsnote der Grammatikbeherrschung ist 82,2, während die Durchschnittsnote der Fähigkeit beim Leseverstehen 78,85 ist. Aus der Berechnung der Korrelationskoeffizienten (r) wurde der Wert 0,89 erhalten. Das

heiβt, dass die Korrelation zwischen dem X-Variabel und Y-Variabel zur hoch

(6)

ABSTRAK

Febiandini, Risa. Hubungan antara Penguasaan Tata Bahasa dengan Kemampuan Membaca Pemahaman. Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. FPBS. UPI. 2012.

Membaca merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang menuntut daya pemahaman seseorang. Peranan membaca sangat penting dalam penguasaan bahasa karena seseorang dapat memperoleh berbagai informasi di dalam bacaan tersebut. Akan tetapi dalam proses pembelajaran membaca, masih banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk memahami teks. Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca mahasiswa yang salah satunya adalah penguasaan tata bahasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) penguasaan tata bahasa mahasiswa semester III, (2) gambaran umum tentang kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester III, (3) hubungan antara penguasaan tata bahasa dengan kemampuan membaca pemahaman, (4) kontribusi penguasaan tata bahasa terhadap kemampuan membaca pemahaman. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman UPI. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester III tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 20 orang. Data penelitian ini diambil dari tes penguasaan tata bahasa dan tes kemampuan membaca pemahaman. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif-analitik dengan menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi. Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yang meliputi uji homogenitas dan uji normalitas. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: nilai rata-rata penguasaan tata bahasa mahasiswa semester III adalah 82,2. Sementara nilai rata-rata kemampuan membaca pemahaman adalah 78,85. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai r sebesar 0,89, dengan demikian dapat dikatakan bahwa korelasi antara variabel X dan variabel Y termasuk pada kategori tinggi. Hubungan variabel X dan variabel Y ditunjukkan melalui persamaan regresi Y = 23,75 + 0,67X. Melalui penghitungan determinasi (kd) diperoleh tingkat kontribusi 72,91%. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada mahasiswa untuk: (1) banyak mengerjakan latihan tata bahasa (2) sebaiknya mahasiswa lebih fokus pada saat membaca dan lebih sering membaca buku dalam bahasa Jerman.

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAKT i

ABSTRAK ii

KATA PENGANTAR iii

UCAPAN TERIMA KASIH iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK ix

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1 B. Identifikasi Masalah 3 C. Batasan Masalah 3 D. Rumusan Masalah 4 E. Tujuan Penelitian 4 F. Manfaat Penelitian 5

BAB II LANDASAN TEORETIS

(8)

3. Tata Bahasa dalam Pembelajaran Bahasa Asing 10 B. Hakikat Membaca 12 1. Pengertian Membaca 12 2. Jenis-Jenis Membaca 14 3. Tujuan Membaca 19 4. Pengertian Membaca Pemahaman 22 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Membaca Pemahaman

25 C. Kerangka Berpikir 28 D. Hipotesis 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

(9)
(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian 37 1. Data Hasil Tes Penguasaan Tata Bahasa 37 2. Data Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman 38 B. Uji Persyaratan Analisis 38 1. Uji Homogenitas Variansi Data Variabel X dan Y 38 2. Uji Normalitas Data Variabel X dan Y 39 C. Analisis Data 39 1. Penghitungan Koefisien Korelasi 39 2. Penghitungan Koefisien Determinasi 40 3. Identifikasi Persamaan Regresi 41 4. Uji Linearitas Persamaan Regresi ___ 41 D. Pengujian Hipotesis 42 E. Pembahasan Hasil Penelitian 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 45 B. Saran 46

DAFTAR PUSTAKA 48

LAMPIRAN 49

(11)

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

(12)
(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterampilan membaca mempunyai peranan penting dalam pembelajaran bahasa. Pengajaran bahasa pada umumnya bertujuan agar mahasiswa dapat menggunakan bahasa yang dipelajarinya untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan lancar, maka diperlukan keterampilan berbahasa yang memadai.

Dalam pembelajaran bahasa Jerman terdapat empat keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Membaca dan menyimak termasuk ke dalam keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif, sementara berbicara dan menulis termasuk ke dalam keterampilan berbahasa yang bersifat produktif.

(14)

2 terhadap sumber bacaannya, di mana secara tidak langsung ketika seseorang membaca terjadi proses komunikasi antara pembaca dan penulis. Dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk aktif dalam menulusuri teks yang tersaji di setiap halaman, mengolahnya, kemudian menerjemahkannya untuk mendapatkan persepsi tertentu. Walaupun demikian, namun pada kenyataannya banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam membaca pemahaman.

Salah satu aspek yang diduga menjadi penyebab kesulitan dalam membaca adalah kurangnya penguasaan tata bahasa. Dalam bahasa Jerman tata bahasa atau yang lebih dikenal dengan istilah Grammatik merupakan salah satu komponen penting yang menunjang dalam pembelajaran bahasa. Mahasiswa akan dapat memahami teks secara optimal apabila memiliki penguasaan tata bahasa yang baik. Dalam mata kuliah Struktur und Wortschatz I, II, dan III mahasiswa mempelajari tata bahasa yang meliputi: Prӓsens (kala kini), Perfekt, Prӓteritum, Plusquamprerfekt (kala lampau), Futur (kala yang akan datang), dan lain-lain.

Bagi mahasiswa yang mempelajari bahasa Jerman tentu sudah menjadi suatu keharusan untuk meningkatkan penguasaan tata bahasa serta keterampilan berbahasa khususnya membaca. Mahasiswa akan sering menghadapi teks atau bacaan yang ditulis dalam bahasa Jerman yang dilengkapi dengan berbagai macam tata bahasa.

(15)

3 menjadi hal yang paling penting dalam memahami sebuah teks. Oleh karena itu, penulis merasa penelitian ini sangat penting untuk dilakukan agar dapat diketahui sejauh mana “Hubungan antara Penguasaan Tata Bahasa dengan Kemampuan Membaca Pemahaman.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana penguasaan tata bahasa mahasiswa semester III?

2. Bagaimana gambaran umum tentang kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester III?

3. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi membaca pemahaman? 4. Apakah faktor kurangnya penguasaan tata bahasa menyebabkan kurang

optimalnya membaca pemahaman mahasiswa?

5. Apakah mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami teks bahasa Jerman?

6. Apakah terdapat hubungan antara penguasaan tata bahasa dengan kemampuan membaca pemahaman?

(16)

4

C. Batasan Masalah

Agar penelitian yang akan dilaksanakan ini lebih terarah dan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, maka ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada bagian tata bahasa Perfekt (kala lampau). Selain itu, masalah yang akan dikaji dibatasi pada hubungan penguasaan tata bahasa dengan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Jerman.

D. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang sampai pada pembatasan masalah di atas, maka dapat dibentuk sebuah perumusan masalah yang meliputi:

1. Bagaimana penguasaan tata bahasa mahasiswa semester III?

2. Bagaimana kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester III? 3. Apakah terdapat hubungan antara penguasaan tata bahasa dengan

kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Jerman?

4. Berapa besar kontribusi antara penguasaan tata bahasa terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Jerman?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1. Penguasaan tata bahasa mahasiswa semester III.

(17)

5 3. Hubungan antara penguasaan tata bahasa dengan kemampuan membaca

pemahaman teks bahasa Jerman.

4. Berapa besar kontribusi antara penguasaan tata bahasa terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Jerman.

F. Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, serta memberikan gambaran tentang hubungan penguasaan tata bahasa dengan kemampuan membaca pemahaman.

2. Bagi Mahasiswa

Melalui penelitian ini, mahasiswa diharapkan dapat termotivasi untuk lebih mendalami tata bahasa Jerman, sehingga memberikan kemudahan dalam membaca pemahaman.

3. Bagi Pendidikan Bahasa Jerman

(18)
(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik, yaitu suatu metode penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan pelaksanaannya tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan data saja, melainkan juga untuk mendeskripsikan gambaran secara sistematis mengenai hubungan antarfenomena yang diteliti meliputi analisis data dan interpretasinya.

Metode ini menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi. Penggunaan teknik analisis korelasi ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan antara dua variabel, yaitu variabel penguasaan tata bahasa (X) dan variabel kemampuan membaca pemahaman (Y), sedangkan teknik analisis regresi digunakan untuk mengetahui apakah variable terikat (kemampuan membaca pemahaman) dipengaruhi oleh variable bebas (penguasaan tata bahasa).

B. Variabel dan Desain Penelitian

(20)

31 pemahaman yang merupakan variabel terikat (Y). Hubungan antara kedua variabel tersebut digambarkan dalam desain penelitian sebagai berikut:

r

Keterangan:

X : Penguasaan tata bahasa

Y : Kemampuan membaca pemahaman

r : Hubungan antara penguasaan tata bahasa dengan kemampuan membaca pemahaman

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia pada semester III tahun ajaran 2012/2013.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman UPI. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester III kelas B, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penguasaan tata bahasa serta kemampuan membaca mahasiswa di kelas tersebut.

(21)

32

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang tediri atas dua bagian, yakni tes mengenai tata bahasa dan tes kemampuan membaca pemahaman.

1. Tes tata bahasa

Seperti yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya bahwa untuk tes tata bahasa yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada bagian tata bahasa

Perfekt (kala lampau), hal ini dikarenakan cakupan tata bahasa dalam bahasa

Jerman sangat luas sehingga penulis harus membatasi tata bahasa yang dapat digunakan sebagai tes dan sesuai dengan judul dari penelitian ini. Tes tata bahasa yang digunakan berupa isian yang disajikan dalam bentuk rumpang, serta tes pembentukan kalimat Perfekt. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya bahwa untuk tes tata bahasa dibatasi pada bagian tata bahasa Perfekt. Tes tersebut terdiri dari 20 butir soal yang diasumsikan dapat mewakili kemampuan penguasaan tata bahasa mahasiswa. Soal-soal pada tes terbagi menjadi 3 bagian, yakni soal pada bagian I merupakan jenis tes Lückentexte atau teks rumpang yang diadaptasi dari buku Themen neu Arbeitsbuch 1 (1992), soal pada bagian II merupakan jenis tes Lückentexte atau teks rumpang yang mana mahasiswa harus melengkapi Hilfsverben dan bentuk Partizip II, yang diadaptasi dari buku Mit

Erfolg zu Start deutsch A1-A2 (2010), dan soal pada bagian III merupakan jenis

tes menulis kalimat dalam bentuk Perfekt, yang diadaptasi dari buku Perfekt in

(22)

33 sumber yang sudah terpercaya untuk digunakan sebagai bahan ajar bahasa Jerman tingkat A2. Oleh karena itu, soal tes tersebut tidak diuji secara validitas dan reliabilitas.

Penilaian pada tes ini yaitu setiap butir soal bernilai 1 poin dan kemudian dikonversi ke dalam skala 100, sehingga diperoleh nilai maksimal 100. Untuk memudahkan interpretasi digunakan kriteria interpretasi nilai yang diadaptasi dari Nurgiantoro (2010: 399). Kriteria nilai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

2. Tes Kemampuan Membaca Pemahaman

Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam membaca pemahaman digunakan tes berupa teks dengan jenis membaca selektif (selektives Lesen) yaitu

Richtig oder Falsch mengenai Perfekt. Tes ini terdiri dari tiga Teks, teks pertama

berjudul Unsere Reise in den Norden yang diambil dari buku Geni@l Deutsch als

(23)

34

Berufsausbildung dan teks ketiga yang diambil dari buku Berliner Platz 2 neu

Lehr- und Arbeitsbuch A2 (2010). Tes ini diasumsikan telah memenuhi kriteria

validitas dan reliabilitas karena teks untuk tes ini diambil dari dua buku sumber yang sudah terpercaya untuk digunakan sebagai bahan ajar bahasa Jerman tingkat A2.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, teknik analisis korelasi digunakan untuk mengetahui berapa besar hubungan antara dua variabel yang yang diteliti, sementara analisis regresi digunakan untuk memprediksi nilai variabel bebas (penguasaan tata bahasa) jika variabel terikat (kemampuan membaca pemahaman) diketahui.

Kemudian untuk mengolah data penulis mengambil langkah sebagai berikut:

1. Uji Homogenitas Variabel X dan Y

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui homogen atau tidaknya variabel X dan Y.

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data hasil tes tata bahasa dan tes membaca pemahaman.

(24)

35 Uji signifikasi koefisien korelasi bertujuan untuk menentukan besarnya korelasi variabel X (penguasaan tata bahasa) dengan variabel Y (kemampuan membaca pemahaman). Hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment. Adapun prosedur yang dilakukan, yaitu:

a. Menghitung koefisien korelasi

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa perhitungan ini dilakukan untuk menentukan besarnya korelasi antara variabel X dan Y.

b. Menghitung nilai t (uji t)

Uji t ini dilakukan untuk mengetahui keberartian koefiseien korelasi. c. Menghitung koefisien determinasi

Perhitungan koefisien determinasi ini dilakukan untuk menentukan besarnya kontribusi antara variabel X dan Y.

4. Uji Linearitas Regresi

Uji regresi ini digunakan untuk mengetahui linear dan berarti atau tidaknya hubungan antara dua variabel yang diteliti.

G. Hipoteis Statistik

Ho :

r

xy = 0

(25)

36 Keterangan:

Ho

adalah tidak terdapat hubungan antara penguasaan tata bahasa dengan kemampuan membaca peemmahaman.

H

I adalah terdapat hubungan antara penguasaan tata bahasa dengan kemampuan membaca pemahaman.

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis dan perhitungan data mengenai penguasaan tata bahasa dan kemampuan membaca pemahaman, maka hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan data hasil tes penguasaan tata bahasa dapat diketahui bahwa perolehan nilai rata-rata sebesar 82,2 dengan nilai tertinggi 95 dengan point 19 dan nilai terendah 55 dengan point 11. Sementara itu, berdasarkan data hasil tes kemampuan membaca pemahaman diperoleh nilai rata-rata 78,85, dengan nilai tertinggi 91 dengan point 20 dan nilai terendah 68 dengan point 15. 2. Terdapat hubungan antara penguasaan tata bahasa dengan kemampuan

membaca pemahaman. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,89. Dilihat dari perolehan nilai tersebut, maka koefisien korelasi termasuk dalam kategori tinggi.

3. Kontribusi yang diberikan penguasaan tata bahasa terhadap kemampuan membaca pemahaman sebesar 79,21%.

(27)

46 menguasai tata bahasa dan termasuk dalam kategori sangat baik. Kemudian gambaran umum mengenai kemampuan membaca pemahaman mahasiswa pada semester III dapat dikategorikan baik. Jika dilihat dari besarnya hubungan penguasaan tata bahasa terhadap kemampuan membaca pemahaman dapat dikatakan tinggi. Sementara itu, kontribusi penguasaan tata bahasa terhadap kemampuan membaca pemahaman dapat dikatakan cukup.

B. Saran

Pada bagian akhir penelitian ini penulis mencoba memberikan masukan berupa saran untuk memaksimalkan penguasaan tata bahasa terhadap kemampuan membaca pemahaman sebagai berikut:

1. Sehubungan dengan tes tata bahasa yang dilakukan dalam penelitian ini mengenai Perfekt, sebaiknya mahasiswa lebih meningkatkan kembali penguasaan tata bahasa terutama dalam menentukan Hilfsverben yang sesuai dengan subjek dan dalam pembentukan Partizip II. Jika dilihat dari data hasil tes tata bahasa, masih terdapat kesalahan dalam menentukan Hilfsverben dan pembentukan Partizip II. Akan lebih baik lagi jika mahasiswa sering berlatih menulis kalimat dalam bentuk Vergangenheit (kala lampau) dan sering mengerjakan latihan tata bahasa.

(28)

47 tersebut. Mahasiswa disarankan untuk lebih sering membaca buku dalam bahasa Jerman.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta.

Bausch, Richard Karl, et al. (2007). Handbuch Fremdsprachenunterricht. Tübingen: Verlag GmbH.

Buhlmann, Rosemarie und Fearns, Anneliese. (2000). Handbuch des

Fachspracheunterrichts. Berlin und München: Gunter Narr Verlag

Tübingen.

Ehlers, Swantje. (2010). Lesen als Verstehen. Berlin: Druckhaus Langenscheidt. Funk, Hermann dan Koenig, Michael. (1991). Grammatik Lehren und Lernen.

München: Universität Kassel dan Goethe-Institut.

Hantschel, Hansjürgen. (2008). Perfekt in Deutsch Übungsgrammatik für

Jugendliche. Ernst Klett Sprachen GmbH: Stuttgart.

Hantschel, Hansjürgen et.al. (2010). Mit Erfolg zu Start deutsch A1-A2. Ernst Klett Sprachen GmbH: Stuttgart.

Keller, Susy et. al. (2003). Geni@l Deutsch als Fremdsprache für Jugendliche

Arbeitsbuch A2. Berlin und München: Langenscheidt KG.

Langenscheidt. (2008). Langenscheidt Grosswörterbuch Deutsch als Fremdsprache. Berlin und München: Mohndruck GmbH.

Lemcke, Christian et. al. (2010). Berliner Platz 2 neu Lehr- und Arbeitsbuch. Berlin und München: Langenscheidt.

Meibauer, Jörg, et al. (2007). Einführung in die germanitische Linguistik. Stuttgart: Verlag J.B. Metzler.

Rampillon, Ute. (1996). Lerntechniken im Fremdsprachen Unterricht. München: Max Hueber Verlag.

(30)

49

Roche, Jörg. (2001). Interkulturelle Sprachdidaktik Eine Einführung. Tübingen: Gunter Narr Verlag.

Steinig, Wolfgang, et al. (2007). Sprachdidaktik Deutsch. Berlin: Verlag GmbH. Subana, et al. (2011). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: CV

Pustaka Setia.

Tampubolon. (2008). Kemampuan Membaca, Teknik membaca Efektif dan

Efisien. Bandung: Angkasa.

Westhoff, Gerard. (2005). Fertigkeit Lesen. Berlin: Druckhaus Langenscheidt. ________.1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Gambar

Tabel 2.1 Tujuan Membaca dan Gaya Membaca
gambaran tentang hubungan penguasaan tata bahasa dengan kemampuan
Tabel 3.1 Klasifikasi Persentase Nilai
gambaran umum mengenai kemampuan membaca pemahaman mahasiswa pada

Referensi

Dokumen terkait

• To do so, the HRSC manager should communicate the level of commitment management must make to build and maintain a successful HRIS in terms of money, time, resources, appropriate

mengidentifikasi dari region mana asal dari setiap input antara dan input primer yang digunakan dalam proses produksi.. Efek umpan

Peran aktif guru diperlukan dan dibutuhkan, bila guru diartikan sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada anak didik dalam perkembangan jasmani dan

Dukungan universitas dalam penyediaan laman khusus untuk e-learning (elearning.uad.ac.id), melakukan pelatihan un- tuk para dosen dan mahasiswa, termasuk penyusunan SOP

Antar Pelaku dan Antar sektor dalam Rangka Pengembangan Kawasan Transmigrasl. Belanja lasa

Teknik rekonstruksi kelopak mata tergantung pada luasnya jaringan yang diambil dan apakah itu full-thickness. Hal ini penting untuk merekonstruksi baik lamellae anterior dan

Dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung, merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/

Sjahrir memberitahu Hatta yang baru kembali dari Saigon bahwa Jepang sudah menyatakan kesediaan untuk menyerah, dan berusaha keras meyakinkan Hatta mengenai pentingnya deklarasi