• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan strategi marketing mix dalam meningkatkan volume penjualan pada PT. Etrading Securities Gallery Semarang 3231

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan strategi marketing mix dalam meningkatkan volume penjualan pada PT. Etrading Securities Gallery Semarang 3231"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI MARKETING MIX DALAM

MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA

PT. ETRADING SECURITIES GALLERY

SEMARANG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Pemasaran

Oleh : Andi Rizqi Yunawan

F.3206012

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian di era globalisasi saat ini sangat

pesat dan ketat dalam hal persaingan bisnis. Hal ini menuntut

perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan guna merebut

bahkan menguasai pangsa pasar. Untuk dapat menguasai pangsa pasar

itu sendiri, suatu perusahaan harus memberikan pelayanan yang terbaik

bagi konsumen. Sementara itu konsumen semakin jeli dan berhati-hati

dalam memilih produk, sedangkan selera konsumen selalu berubah-ubah.

Untuk itu perusahaan harus selalu tanggap pada setiap perubahan yang

terjadi, guna mengantisipasi permasalahan tersebut perusahaan perlu

melakukan serangkaian kebijakan dalam pemasaran, sehingga

perusahaan dapat mencapai laba yang optimal dan menguasai pangsa

pasar.

Persaingan perusahaan yang semakin ketat, baik perusahaan

skala kecil maupun besar menuntut setiap perusahaan harus senantiasa

menjaga dan terus meningkatkan berbagai strategi pemasaran yang

dilakukannya, sehingga perusahaan dapat mengembangkan usahanya

dan menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar perusahaan yang

menghendaki perkembangan.

Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama

(3)

mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di

dalam pasar. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan strategi

pemasaran yang tepat yang pada akhirnya akan menentukan

keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produknya.

Marketing mix adalah alat bagi marketer yang terdiri dari berbagai

elemen suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar

implementasi strategi pemasaran berjalan sukses yang mencakup 4P,

yaitu Product (produk), Price (harga), Place (distribusi), dan Promotion

(promosi). Berbagai elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama

lain sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan

mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan. Apabila

marketing mix dapat diterapkan dengan baik, maka hal ini akan

berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan.

Mengingat ketatnya persaingan khususnya dari perusahaan yang

bergerak dalam usaha yang sama, maka diperlukan berbagai kiat

tersendiri dimana perlu adanya terobosan baru dalam penerapan strategi

marketing mix demi tercapainya target penjualan yang telah ditetapkan.

Sekuritas adalah salah satu instrumen pasar modal keuangan

yang menawarkan jasa untuk memindahkan dana kepada pihak yang

membutuhkannya (borrower) baik dalam bentuk hutang atau modal

sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan

swasta, tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang

(4)

yang bergerak dibidang jasa, PT. eTrading Securities sebagai

perusahaan sekuritas atau perantara pedagang efek, terus berupaya

untuk melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan konsumen

lama dan mendapatkan konsumen baru dalam usahanya menjaga dan

meningkatkan volume penjualan.

Berdasarkan uraian di atas, dalam penyusunan Tugas Akhir ini

penulis mengambil judul dalam tugas akhir adalah “PENERAPAN

STRATEGI MARKETING MIX DALAM UPAYA MENINGKATKAN

VOLUME PENJUALAN PADA PT. eTRADING SECURITIES

SEMARANG”

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penyusunan Tugas Akhir ini yaitu :

“Bagaimanakah penerapan strategi marketing mix dalam usaha

meningkatkan volume penjualan pada Perusahaan Jasa PT. eTrading

Securities Di Semarang?

C. Tujuan Penelitian

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan pastilah mempunyai tujuan

tertentu yang ingin dicapai. Demikian pula halnya dalam penyusunan

Tugas Akhir ini penulis mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui

peranan strategi marketing mix dalam usaha meningkatkan tingkat

(5)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan penelitian untuk

penyusunan Tugas Akhir ini, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diperoleh dari pelaksanaan penyusunan Tugas

Akhir ini yaitu menambah khasanah pengetahuan khususnya

mengenai penerapan strategi marketing mix oleh PT. eTrading

Securities Semarang dalam upaya meningkatkan volume penjualan

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis dari pelaksanaan magang adalah sebagai berikut :

a. Bagi Akademis

Menambah perbendaharaan perpustakaan kampus mengenai

penerapan strategi marketing mix dalam usahanya meningkatkan

volume penjualan.

b. Bagi instansi

Sebagai bahan evaluasi terhadap penerapan strategi marketing

mix yang telah dilakukan dalam usahanya meningkatkan volume

penjualan.

c. Bagi penulis

1) Menambah pengetahuan tentang berbagai upaya yang

dilakukan PT. eTrading Secureities dalam penerapan strategi

marketing mix dalam upaya meningkatkan volume penjualan

2) Mengetahui peran marketing mix dalam upaya memasarkan

dan mempertahankan konsumen terhadap produk jasa

(6)

E. Metode Penelitian

Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini metode penelitian yang

digunakan adalah sebagai berikut :

1. Desain penelitian

Penelitian menggunakan desain kasus, yaitu pertanyaan “apa

dan bagaimana” menjadi permasalahan utama penelitian, sehingga

harus membuat analisa yang terbatas pada kasus tertentu untuk

menjawab permasalahan mengenai penerapan strategi marketing mix

yang digunakan untuk bisa meningkatkan volume penjualan.

2. Lokasi

Penelitian ini dilakukan pada PT. eTrading Securities Gallery

Semarang, yang berlokasi di Jalan MH. Thamrin No. 81 Semarang

50134 Phone (024) 8415156 Fax 8415156.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis data

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

penelitian deskriptif. Dalam penelitian deskriptif ini, penulis akan

menjawab permasalahan penelitian dengan pendekatan kualitatif.

Hasil penelitian ini tidak akan diuraikan dengan perhitungan angka

atau secara statistik. Penulis hanya akan menjawab permasalahan

yang ada dengan menafsirkan data-data atau informasi yang

diperoleh secara ilmiah yang akan diuraikan, kemudian disimpulkan

dan dicari pemecahannya berdasarkan teori yang ada secara

(7)

b. Sumber Data

Di dalam penelitian ini, sumber data yang dipakai yaitu berupa data

primer dan sekunder :

1) Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber

pertama baik individu atau perorangan. Dalam penelitian ini

data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya yaitu PT.

eTrading Securities Semarang.

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah diolah lebih lanjut

dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau oleh

pihak lain, seperti dalam bentuk tabel-tabel atau

diagram-diagram. Data sekunder yang diperoleh dari perpustakaan

dengan membawa buku-buku, literatur, jurnal, majalah dan

lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian yang dilakukan untuk pengumpulan data yang

relevan, maka teknik yang digunakan adalah :

a. Studi Pustaka

Studi kepustakaan ini dimaksudkan sebagai daftar penelitian dalam

pembuatan analisis teori. Oleh karena itu penulis juga mencari

pendapat dari orang-orang yang pernah diuji dan diakui

kebenarannya yang ada hubungannya dengan pembahasan karya

tulis ini. Studi pustaka ini perlu dilakukan dengan pertimbangan

(8)

sehingga dapat membantu penulis memperoleh pendalaman yang

lebih terhadap obyek yang diteliti.

b. Studi lapangan

Pengumpulan data secara langsung yang dilakukan pada

obyek penelitian sebagai data primer, Pada pengumpulan data ini

penulis akan terjun secara langsung ke PT. eTrading Securities

Gallery Semarang. Adapun metodenya adalah sebagai berikut:

1) Observasi

Merupakan pengamatan langsung dan pencatatan secara

sistematis terhadap kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh

PT. eTrading Securities Semarang

2) Interview

Teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan beberapa

pertanyaan tentang kegiatan pemasaran kepada pimpinan PT.

eTrading Securities Semarang.

5. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu teknik

pembahasan untuk menggambarkan kebijakan PT. eTrading

Securities Semarang dalam penerapan strategi marketing mix untuk

meningkatkan volume penjualan produk jasa yang ditawarkan. Analisis

deskriptif dilakukan dengan melihat kegiatan pemasaran yang

(9)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Definisi pemasaran adalah : "A social and managerial process

by which individuals and groups obtain what they need and want

through creating and exchanging products and value with others."

(Kotler dan Armstrong, 1997). Dalam hal ini pemasaran diartikan

sebagai suatu proses sosial dan manajerial, dimana melalui proses

tersebut individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka

butuhkan serta inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk

serta nilai dengan individu dan kelompok lainnya.

Ada juga pendapat lain dari Stanton (1991), yang

mendefinisikan tentang pemasaran sebagai berikut: "Marketing is a

total system of business activities designed to plan, price, promote,

and distribule wants satisfying goods and services to present

andpotential customers. " Yang artinya pemasaran adalah suatu

sistem keselurahan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, serta

mendistribusikan barang serta jasa yang dapat memuaskan kebutuhan

dan keinginan konsumen, baik kepada para konsumen saat ini

(10)

Dari kedua pengertian dapat dilihat bahwa pemasaran bukan

hanya kegiatan bisnis untuk menjual dan menawarkan barang atau

jasa semata, tetapi merupakan proses sosial dan manajerial dari suatu

organisasi yaitu perencanaan konsep, penetapan harga, promosi dan

distribusi untuk memenuhi kebutuhan melalui pencapaian tujuan yang

terjadi melalui pertukaran nilai berupa barang, jasa, dan gagasan.

2. Tujuan Pemasaran

Tujuan pemasaran adalah berorientasi pasar untuk memahami

kebutuhan dan keinginan konsumen, memberikan pengarahan bagi

kegiatan-kegiatan penjualan yang menguntungkan, dan

mengkoordi-nasikan kegiatan pemasaran untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan tersebut. Jadi, tujuan pemasaran bukanlah untuk

menyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang mudah dihasilkan dan

kemudian berusaha menjualnya.

Pemasaran harus bertitik tolak dari kebutuhan dan keinginan

konsumen dengan memperkirakan sekaligus menentukan kebutuhan

dan keinginan konsumen serta penyerahan barang dan jasa yang

memuaskan secara efektif dan efisien. Pada era global yang sangat

kompetitif pemasaran diibaratkan sebagai denyut jantung bagi

kelangsungan perusahaan. Sudah bukan zamannya lagi apabila

sebuah perusahaan hanya memperlihatkan berapa banyaknya barang

yang bisa diproduksi dan kemudian memproduksinya. Agar bisa

bertahan di dalam pasar yang peka terhadap perubahan dalam

(11)

menentukan “apa yang bisa dijual, berapa banyak yang bisa dijual,

dan strategi apa yang harus didayagunakan untuk memikat

konsumen”.

3. Konsep pemasaran

Di dalam manajemen pemasaran terdapat 5 konsep

alternatif yang mempengaruhi aktivitas pemasaran. Menurut Kotler dan

Armstrong (2001: 19), konsep tersebut adalah:

a. Konsep Produksi (production concept)

Merupakan falsafah yang menyatakan bahwa konsumen

akan menyukai produk yang gampang diperoleh dan sangat

terjangkau serta manajemen harus berusaha keras untuk

memperbaiki produk dan efisiensi distribusi.

b. Konsep Produk (product concept)

Merupakan falsafah yang beranggapan bahwa konsumen

akan menyukai produk yang menawarkan mutu terbaik, kinerja

terbaik, dan bersifat paling inovatif.

c. Konsep Penjualan (selling concept)

Menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup

banyak produk perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut

melakukan usaha penjualan dan promosi dalam skala besar.

d. Konsep Pemasaran (marketing concept)

Merupakan falsafah manajemen pemasaran yang

menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung

(12)

market) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien

daripada yang dilakukan pesaing.

e. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial (social marketing concept)

Merupakan falsafah manajemen pemasaran yang

menyatakan bahwa organisasi harus menentukan kebutuhan,

keinginan dan minat pasar sasaran.

B. Strategi Pemasaran

Persaingan yang ketat saat ini memaksa para pengusaha untuk

menggunakan strategi pemasaran yang benar-benar tepat, agar dapat

mencapai tujuan atau target-target yang telah ditetapkan oleh perusahaan

ataupun untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Definisi strategi pemasaran menurut Philip Kotler dan Gary

Armstrong (1997:54) : " Marketing strategy is the basic approach that the

business units me to achieve its objective and consist of proceed

decisions on target market, marketingpositioning, marketing mix and

marketing expenditure levels."

Kutipan itu diartikan bahwa strategi pemasaran adalah pendekatan

pokok yang digunakan oleh unit bisnis di dalam mencapai sasaran yang di

dalamnya tercantum keputusan-keputusan mengenai target pasar,

penempatan produk, bauran pemasaran, serta tingkat biaya pemasaran

yang diperlukan.

Tujuan kegiatan pemasaran di sini adalah untuk mempengaruhi

(13)

saat mereka membutuhkan. Karena itu perusahaan harus dapat

memahami para konsumen serta mengetahui strategi-strategi pemasaran

yang dapat dilakukan pada perusahaan, agar dapat mencapai tujuan atau

target-target yang diinginkan.

Untuk mencapai sasaran melalui keputusan-keputusan di atas,

perlu diadakan aktifitas-aktifitas berupa analisa-analisa pasar. Langkah

pertama adalah analisa perilaku konsumen dalam segmen-segmen pasar.

Langkah selanjutnya adalah pemilihan strategi pemasaran yang tepat,

target pasar, elemen-elemen bauran pemasaran (marketing mix

elements), dan pendekatan positioning.

1. Segmentasi Pasar Sasaran

Segmentasi pasar (market segmentation) adalah tindakan

membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang

berbeda berdasarkan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku, yang

mungkin memerlukan produk yang berbeda atau bauran pemasaran

yang berbeda. Beberapa variabel utama yang digunakan untuk

mensegmentasikan pasar konsumen menurut Philip Kotler dan Gary

Armstrong(1997: 237) adalah:

a. Segmentasi Geografik

Tindakan yang membagi pasar dalam beberapa unit secara

geografik seperti bangsa, negara, wilayah, negara bagian, desa

atau kota dan lingkungan.

b. Segmentasi Demografik

Pasar dibagi menjadi kelompok atas dasar variabel kependudukan

(14)

hidup keluarga, pendtdikan, pekerjaan, pendapatan, agama, ras,

dan kebangsaaan.

c. Segmentasi Psikografik

Tindakan membagi pembeli menjadi kelompok berbeda

berdasarkan pada karakteristik sosial, gaya hidup, atau

kepribadian. Orang yang berada dalam kelompok demografik yang

sama dapat mempunyai ciri psikografik yang berbeda.

d. Segmentasi Perilaku

Pembeli dikelompokkan berdasarkan pada pengetahuan, sikap,

penggunaan, atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak

pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal yang

paling baik untuk membentuk segmen pasar.

Berdasarkan variabel-variabel diatas, sangat jelas bahwa untuk

mensegmentasikan pasar tersedia berbagai macam cara. Tetapi tidak

semua segmentasi dapat menjadi efektif. Agar bermanfaat, segmen

pasar harus mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Dapat diukur.

Ukuran, daya beli dan profil segmen harus dapat diukur.

b. Dapat dijangkau.

Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.

c. Cukup besar.

Segmen pasar cukup luas dan menguntungkan untuk dilayani.

d. Dapat dilaksanakan.

Segmen pasar yang telah ditentukan atau dipilih dapat

diaplikasikan atau diwujudkan dalam program-program yang nyata

(15)

2. Target Pasar

Di dalam memilih segmen pasar yang akan dibidik, perusahaan

diharapkan untuk memilih satu atau lebih segmen yang berharga untuk

dimasuki. Perusahaan harus memutuskan berapa banyak dan

bagaimana segmen yang akan dilayaninya. Perusahaan harus

mempertimbangkan lima faktor yang membuat suatu segtnen menarik

untuk dibidik, yaitu ukuran besar kecilnya segmen, pertumbuhan

segmen, keuntungan yang dapat didapat, persaingan saat ini dan yang

mungkin terjadi, serta kapabilitas dari perusahaan sendiri.

Menurut Kotler (1993) suatu pasar sasaran terdiri dari

sekumpulan pembeli yang mempunyai kebutuhan atau karakteristik

yang sama, yang ingin dilayani oleh perusahaan.

a. Konsentrasi pada Segmen Tunggal

Perusahaan memilih berkonsentrasi pada satu segmen tunggal dan

hanya beroperasi di dalam segmen tersebut. Boleh jadi ia

mempunyai dana yang sangat terbatas dan segmen tersebut

mungkin merupakan segmen tanpa ada pesaing, atau segmen

tersebut merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan

untuk ekspansi ke segmen lainnya.

b. Spesialisasi Terpilih

Disini perusahaan memilih beberapa segmen, masing-masing

menarik dan sesuai dengan tujuan serta sumber daya perusahaan.

Mungkin hanya sedikit atau tidak ada hubungan antar segmen, tapi

(16)

jangkauan multi segmen ini mempunyai keuntungan dibandingkan

jangkauan segmen tunggal dalam hal penyebaran resiko

perusahaan. Bahkan jika satu segmen menjadi tidak menarik,

perusahaan tersebut masih bisa memperoleh pendapatan dari

segmen-segmen Iain.

c. Spesialisasi Pasar

Dalam spesialisasi pasar, perusahaan berkonsentrasi untuk

melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok konsumen

tertentu.

d. Spesialisasi Produk

Dalam spesialisasi produk, perusahaan berkonsentrasi pada

pembuatan suatu produk tertentu yang dijual ke berbagai segmen

pasar.

e. Jangkauan Pasar Secara Penuh

Disini perasahaan berasaha untuk melayani semua kelompok

konsumen dengan semua produk yang diperlukan. Hanya

perusahaan-perusahaan besar dapat menangani suatu strategi

jangkauan pasar secara penuh, karena dibutuhkan sumber daya

yang sangat besar.

3. Strategi Penentuan Posisi (Positioning)

Strategi penentuan posisi merupakan strategi yang berusaha

menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak konsumen dalam

segmen pasar sasaran, sehingga terbentuk citra (image) merek atau

(17)

atribut yang akan dijadikan basis penentuan posisi harus dilandaskan

pada tujuh kriteria sebagai berikut:

a. Derajat kepentingan (importance)

Artinya atribut tersebut sangat bernilai di mata sebagian besar

pelanggan.

b. Keunikan (distinctive)

Atribut tersebut tidak ditawarkan perusahaan lain. Bisa pula atribut

itu dikemas secara lebihjelas dibandingkan pesaingnya.

c. Superioritas (Superior)

Atribut tersebut lebih unggul daripada cara-cara lain untuk

mendapatkan manfaat yang sama.

d. Dapat dikomunikasikan (communicable)

Atribut tersebut dapat dikomunikasikan secara sederhana dan

jelas, sehingga konsumen dapat memahaminya.

e. Tidak mudah ditiru (pre-emptive)

Atribut tersebut tidak mudah ditiru oleh para pesaing.

f. Terjangkau (affordable)

Konsumen dalam segmen sasaran akan mampu dan dan bersedia

membayar perbedaan/ keunikan atribut tersebut. Setiap tambahan

biaya atas karakteristik khusus dipandang sepadan dengan nilai

tambahnya.

g. Mendatangkan keuntungan (profitable)

Artinya perusahaan bisa memperoleh tambahan Iaba dengan

(18)

Menurut Tjiptono (1997:110-111), terdapat tujuh pendekatan

yang dapat digunakan untuk melakukan penentuan posisi, yaitu :

a. Penentuan posisi berdasarkan atribut.

Penentuan posisi dengan jalan mengasosiasikan suatu produk/

jasa dengan atribut tertentu, karakteristik khusus, atau dengan

manfaatnya bagi konsumen.

b. Penentuan posisi berdasarkan harga dan kualitas.

Penentuan posisi yang berusaha menciptakan kesan/ citra

berkualitas tinggi melaiui penetapan harga yang tinggi, atau

sebaliknya menekankan harga murah sebagai indikator nilai.

c. Penentuan posisi berdasarkan penggunaan atau aplikasi

Penentuan posisi yang dilandasi aspek penggunaan atau

penerapan produk/ atau jasa oleh konsumen.

d. Penentuan posisi berdasarkan pemakai produk/ jasa.

Penentuan posisi dengan mengaitkan produk/jasa dengan

kepribadian atau tipe pemakai/ konsumen.

e. Penentuan posisi berdasarkan kelas produk tertentu.

Penentuan posisi dengan mengaitkan produk/jasa dengan kelas

atau derajat dari produk/jasa tersebut.

f. Penentuan posisi berkenaan dengan pesaing.

Penentuan posisi yang dikaitkan dengan posisi dalam persaingan

terhadap pesaing utarna.

g. Penentuan posisi berdasarkan manfaat.

Penentuan posisi yang berhubungan dengan manfaat yang

(19)

C. Marketing Mix

1. Pengertian Marketing MIx

Menurut Kottler dan Armstrong (1997), marketing mix adalah

sebagai seperangkat variabel pemasaran, yang dapat dikendalikan

dan dipadukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang

diinginkan di dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas

segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk

mempengaruhi permintaan terhadap produknya. Kegiatan-kegiatan

yang dimaksud dalam definisi tersebut adalah keputusan dalam empat

variable, yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi. Untuk dapat

mencapai tujuan perusahaan, yaitu mencapai pasar yang dituju dan

memenuhi atau melayani konsumen seefektif mungkin maka

kegiatan-kegiatan ini perlu dikombinasikan, dipadukan, dan dikoordinasikan.

Dalam hal ini perusahaan atau organisasi tidak sekadar memiliki

kombinasi yang terbaik saja, tetapi juga harus mengkoordinasikan

berbagai macam elemen bauran pemasaran tersebut untuk

melaksanakan program pemasaran secara efektif.

Secara ringkas tiap-tiap variabel bauran pemasaran diuraikan

sebagai berikut.

a. Produk

Menurut Sunu (1995) produk adalah segala sesuatu yang

dapat ditawarkan ke pasar untuk dapat diperhatikan, dibeli, atau

dikonsumsikan. Sedang menurut Basu Swastha dan Irawan (1996)

(20)

dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk pembungkus,

warna, harga, prestasi perusahaan, dan pengecer yang diterima

oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan.

b. Harga

Harga adalah nilai suatu barang dan jasa yang diukur dengan

sejumlah uang. Berdasarkan nilai tersebut seseorang atau

perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki

kepada pihak lain. Di dalam perusahaan, harga suatu barang atau

jasa merupakan penentuan bagi permintaan pasar. Harga dapat

mempengaruhi posisi persaingan perusahaan. Keputusan tentang

harga tidak pernah boleh dilakukan secara kebetulan. Pada produk

yang umum, penurunan harga dapat menaikkan penjualan,

sedangkan pada produk yang membawa citra bergengsi, kenaikan

harga akan menaikkan penjualan karena produk dengan harga

tinggi akan menunjukkan prestasi seseorang.

c. Distribusi/Tempat

Tempat mencerminkan kegiatan-kegiatan perusahaan yang

membuat produk tersedia untuk konsumen sasaran. Sebagian dari

tugas distribusi adalah memilih perantara yang akan digunakan

dalam saluran distribusi yang secara fisik menangani dan

mengangkat produk melalui saluran tersebut, maksudnya agar

produk dapat mencapai pasar yang dituju tepat pada waktunya.

d. Promosi

Promosi mencerminkan kegiatan-kegiatan yang mengkomunikasi

(21)

membelinya. Jadi, promosi ini merupakan komponen yang dipakai

untuk memberikan dan mempengaruhi pasar bagi produk

perusahaan. Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam

promosi adalah periklanan, promosi penjualan, personal selling dan

publisitas.

2. Strategi Marketing Mix

Menurut Yoeti (2002), strategi pemasaran bukan hanya bauran

pemasaran atau empat unsur P (product, price, place, dan promotion),

tetapi untuk menerapkannya harus terlebih dahulu dipilih siapa target

pasar yang akan dituju, apakah cukup anggaran untuk melaksanakan

kegiatan pemasaran itu, dan apakah waktu memasarkannya tepat

waktu. Hal itu penting karena kalau waktunya tidak cocok atau tepat,

maka semuanya akan sia-sia. Secara ringkas tiap-tiap strategi bauran

pemasaran diuraikan sebagai berikut.

a. Strategi Produk

Secara garis besar strategi produk dapat dikelompokkan

menjadi beberapa jenis, yaitu strategi positioning produk, strategi

repositioning produk, strategi overlap produk, strategi lingkup

produk, strategi desain produk, strategi eliminasi produk, strategi

produk baru, dan strategi diversifikasi.

1) Strategi Positioning Produk

Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha

menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan

(22)

produk yang lebih unggul dibandingkan dengan merek/produk

pesaing.

2) Strategi Repositioning Produk

Strategi ini dibutuhkan bilamana terjadi salah satu dari empat

kemungkinan berikut :

a) Ada pesaing yang masuk dan produknya diposisikan

berdampingan dengan merek perusahaan sehingga

membawa dampak buruk terhadap pasar perusahaan.

b) Preferensi konsumen telah berubah.

c) Ditemukan kelompok preferensi pelanggan baru, yang diikuti

dengan peluang yang menjanjikan.

d) Terjadi kesalahan dalam positioning sebelumnya.

3) Strategi Overlap Produk

Strategi ini adalah strategi pemasaran yang menciptakan

persaingan terhadap merek tertentu milik perusahaan sendiri.

Persaingan ini dibentuk melalui tiga cara, yaitu sebagai berikut.

a) Pengenalan produk yang bersaing dengan produk yang

sudah ada.

b) Penggunaan label pribadi, yaitu menghasilkan suatu produk

yang menggunakan nama merek perusahaan lain.

c) Menjual komponen-komponen yang digunakan dalam

produk perusahaan sendiri kepada para pesaing. Faktor

yang mendasarinya adalah keinginan untuk memproduksi

pada tingkat kapasitas penuh dan keinginan untuk

(23)

4) Strategi Lingkup Produk

Strategi ini berkaitan dengan perspektif terhadap bauran produk

suatu perusahaan, misalnya jumlah produk dan banyaknya item

setiap hari yang ditawarkan. Strategi ini ditentukan dengan

memperhitungkan misi keseluruhan dari unit bisnis.

Ada beberapa persyaratan dalam melaksanakan strategi ini,

yaitu seperti berikut.

a) Strategi produk tunggal, yaitu perusahaan harus

memperbarui produk, bahkan menjadi pimpinan teknologi

untuk menghindari keusangan (ketinggalan zaman)

b) Strategi multiproduk, yaitu produk harus saling melengkapi

dalam suatu portofolio produk

c) Strategi system-of-products

5) Strategi Desain Produk

Strategi ini berkaitan dengan tingkat standardisasi produk.

Perusahaan memiliki tiga pilihan strategi, yaitu produk standar,

produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan

pelanggan tertentu, dan produk standar dengan modifikasi.

Tujuan dari setiap strategi tersebut adalah seperti di bawah ini.

a) Produk standar, untuk meningkatkan skala ekomonis

perusahaan melalui produksi massa

b) Customized produk, untuk bersaing dengan produsen

produksi massa melalui fleksibilitas desain produk

c) Produk standar dengan modifikasi, untuk mengkombinasikan

(24)

6) Strategi Eliminasi Produk

Pada hakikatnya produk yang tidak sukses atau tidak sesuai

dengan portofolio produk perusahaan perlu dihapuskan karena

bisa merugikan perusahaan yang bersangkutan, baik dalam

jangka pendek maupun jangka panjang. Umumnya produk yang

masuk dalam kategori tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a) Profitabilitas rendah

b) Volume penjualan atau pangsa pasarnya bersifat stagnasi

atau bahkan menurun

c) Risiko keusangan cukup besar

d) Produk mulai masuk dalam tahap kedewasaan atau

menurun pada product life cycle.

e) Produk mulai kurang sesuai dengan kekuatan atau misi unit

bisnis.

7) Strategi Produk Baru

Pengertian produk baru dapat meliputi produk orisinil, produk

yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi, dan merek baru

yang dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan.

Selain itu, juga dapat didasarkan pada pandangan konsumen

mengenai produk tersebut. Umumnya tujuan yang ingin dicapai

dari penciptaan produk baru adalah sebagai berikut :

a) Untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi

perusahaan sebagi inovator, yaitu dengan menawarkan

(25)

b) Untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang

ada, yaitu dengan jalan menawarkan produk yang dapat

memberikan jenis kepuasan yang baru, bentuknya bisa

tambahan terhadap visi produk yang sudah ada atau revisi

terhadap produk yang tidak ada.

8) Strategi Diversifikasi

Diversifikasi adalah upaya mencari dan mengembangkan

produk atau pasar yang baru atau keduanya dalam rangka

mengejar petumbuhan, peningkatan penjualan, profilabilitas,

dan fleksibilitas. Secara garis besarnya, strategi diversifikasi

dikembangkan dengan berbagai tujuan di antaranya :

1) meningkatkan pertumbuhan bila pasar/produk yang ada

telah mencapai tahap kedewasaan dalam product life cycle

2) menjaga stabilitas dengan jalan menyebarkan risiko fluktuasi

laba.

b. Strategi Harga

Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau

jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat.

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang

memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan,

sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, distribusi, dan promosi)

menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Di samping itu,

harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya

(26)

Strategi penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi

strategi penetapan harga produk baru, strategi penetapan harga

produk yang sudah mapan, strategi fleksibilitas harga, strategi

penetapan harga lini produk, strategi leasing, strategi

bundling-pricing, strategi kepemimpinan harga, strategi penetapan harga

untuk membentuk pangsa pasar.

c. Strategi Distribusi

Yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah rute atau

rangkaian perantara, baik yang dikelola pemasar maupun yang

independen dalam menyampaikan barang dari produsen ke

konsumen.

Adapun strategi distribusi mencakup strategi struktur saluran

distribusi, strategi cakupan distribusi, strategi saluran

distribusi berganda, strategi modifikasi saluran distribusi, strategi

pengendalian saluran distribusi, strategi manajemen konflik dalam

saluran distribusi.

d. Strategi Promosi

Promosi adalah salah satu faktor penentu keberhasilan

suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu

produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak

yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka

tidak akan pernah membelinya. Strategi promosi mencakup strategi

pengeluaran promosi, strategi bauran promosi, strategi pemilihan

media, strategi copy iklan, strategi penjualan, strategi motivasi dan

(27)

D. Penjualan

Penjualan adalah proses di mana sang penjual memastikan,

mengantisipasi, dan memuaskan kebutuhan atau keinginan sang pembeli

agar dapat dicapai manfaat, baik bagi yang menjual maupun bagi sang

pembeli yang berkelanjutan dan menguntungkan kedua belah pihak

(Winardi, 1991). Jadi, penjualan merupakan proses pertukaran barang/

jasa antara penjual dan pembeli, dengan alat tukar berupa uang

dan orang yang menjual sesuatu akan mendapatkan imbalan berupa

uang.

Dalam penjualan penjual dituntut untuk memiliki bakat seni serta

keahlian untuk mempengaruhi orang lain. Bakat inilah yang sering tidak

dimiliki oleh setiap orang karena tidaklah mudah untuk mengarahkan

kemauan calon pembeli dengan cara mengemukakan berbagai alasan

serta pendapatnya.

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan penjualan

adalah sebagai berikut.

1. Kondisi dan Kemampuan Penjualan

Transaksi jual-beli pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yakni

penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Di

sini penjual harus dapat meyakinkan pembelinya agar dapat berhasil

mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Beberapa masalah

penting yang perlu dipahami penjual adalah jenis dan karakteristik

barang yang ditawarkan, harga produk, syarat penjualan. Biasanya

(28)

melakukan pembelian. Sikap penjual juga perlu diperhatikan agar

malayani tidak menimbulkan rasa kecewa para pembeli.

2. Kondisi Pasar

Pasar yang dimaksud dalam hal ini yaitu sekelompok pembeli atau

pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan. Kondisi pasar yang

perlu diperhatikan adalah jenis pasarnya, kelompok pembeli atau

segmen pasarnya, daya belinya, frekuensi pembelinya, keinginan dan

kebutuhannya.

3. Modal

Modal sangatlah diperlukan dalam kondisi/keadaan produk belum

dikenal dan lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Untuk

memperkenalkannya penjual membawa barangnya ke tempat pembeli.

Untuk itu, perlu adanya sarana dan usaha, misalnya alat transportasi,

tempat peragaan, usaha promosi, dan sebagainya. Kalau perusahaan

memiliki dana, ada kemungkinan hal tersebut akan dapat dilakukan.

4. Kondisi Organisasi Perusahaan

Pada perusahaan besar biasanya masalah penjualan ditangani oleh

bagian penjualan yang dipegang oleh orang-orang ahli di bidang

penjualan. Sebaliknya, pada perusahaan kecil, masalah penjualan

ditangani sendiri oleh pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain.

5. Faktor Lain

Faktor-faktor lain seperti pemberian potongan harga, komisi, dan

(29)

pemasaran dapat merangsang daya tarik pembeli untuk membeli

suatu produk.

E. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas menunjukkan bahwa

perusahaan dalam usaha meningkatkan penjualan atau laba dalam satu

periode tertentu menerapkan strategi pemasaran dengan

memperhatikan marketing mix yang meliputi produk, harga, promosi,

saluran distribusi.

Strategi pemasaran dengan memperhatikan produk yang

dihasilkan yang berkualitas akan mempengaruhi tingkat penjualan.

Harga yang ditawarkan kepada konsumen terjangkau atau sesuai

kebutuhan yang diharapkan oleh konsumen sehingga akan

meningkatkan penjualan. Promosi yang dilakukan secara rutin baik

melalui media massa dan media elektronik (koran, internet) akan

mempengaruhi minat konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh

perusahaan tersebut. Saluran distribusi yaitu penempatan lokasi

perusahaan yang terjangkau / yang strategis sehingga memudahkan

Marketing Mix

1. Produk 2. Harga 3. Promosi 4. Saluran

(30)

konsumen untuk datang atau mengadakan transaksi akan produk

tersebut.

Dari pentingnya peranan marketing mix dalam usaha

meningkatkan penjualan atau pencapaian laba yang diharapkan

perusahaan, maka perusahaan harus tepat dalam menerapkan strategi

(31)

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1) Sejarah

PT. eTrading Securities adalah perusahaan sekuritas di

Indonesia yang merupakan anggota Bursa Efek Indonesia (BEI),

Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek

Indonesia (KSEI) yang didirikan pada pertengahan tahun 2002 setelah

PT. AITI Investment, sebuah perusahaan Investasi Keuangan Korea

mengambil alih manajemen PT. Monas Buana Sekuritas sesuai

dengan Akta No. 6 tanggal 16 Desember 2002 yang dikeluarkan oleh

Notaris Ibu Meigawati Gunawan SH.

PT. AITI Investment adalah perusahaan yang bergerak dalam

bidang investasi inkubasi yang memfokuskan dalam bidang

information technology dan finance company. AITI Investment juga

tercatat sebagai pemegang saham pada beberapa perusahaan,

diantaranya, yaitu : Boleh Net Indonesia, eTrading Securities,

Detik.Com, Hana Finance, Optima Infocitra, Indoeye, dan lain-lain.

PT. eTrading Securities secara resmi beroperasi sejak Januari

2003, dalam usaha perantara pedagang efek dan dipersiapkan untuk

menjadi perusahaan sekuritas online pertama di Indonesia yang dapat

memberikan layanan perdagangan melalui komunikasi internet.

PT eTrading Securities dengan kode sekuritas YP beroperasi

(32)

Indonesia dengan memperkenalkan sebuah sistem perdagangan

saham online pertama di Indonesia yang kami sebut dengan HOTS.

Dengan dukungan dari PT Daewoo Securities (Korea) dan Japan Asia

Investment Co., Ltd. (Jepang) sebagai pemegang saham, kami terus

berupaya mengembangkan diri untuk memberikan layanan investasi

yang lebih baik untuk nasabah-nasabah kami. Penghargaan sebagai

Sekuritas Terbaik tahun sejak tahun 2003 hingga 2008 dari sebuah

media pasar modal adalah merupakan bukti komitmen kami dalam

menjalankan bisnis ini. Peluncuran HOTS versi 2 pada awal 2009

merupakan salah satu bukti konkret komitmen serius kami untuk

menjadi yang terbaik di industri ini pada masa yang akan datang.

Keunggulan teknologi yang kami miliki dipadu dengan pelayanan yang

terbaik dan tenaga professional yang kami rekrut, kami yakini akan

membawa PT eTrading Securities untuk menjadi salah satu pemain

utama dalam Industri Pasar Modal di Indonesia dalam waktu tidak

lama lagi.

2) Lokasi

Keberadaan PT. eTrading Securities Gallery Semarang, terletak

tepat di jantung kota Semarang tepatnya berlokasi di Jalan MH.

Thamrin No. 81 Semarang 50134 Phone (024) 8415156 Fax 8415156.

Pemilihan lokasi kantor yang berada di tengah kota ini dilakukan

oleh PT. eTrading Securites dengan berbagai pertimbangan yaitu :

a. Dekat dengan pusat perkantoran baik swasta maupun kantor

(33)

b. Berada di jalan protokol kota Semarang, sehingga memudahkan

akses bagi para calon investor yang ingin berkunjung ke galery

ataupun mencari berbagai informasi berkaitan dengan produk jasa

yang ditawarkan oleh PT. eTrading Securities.

c. Dekat dengan pusat keramaian dan pemukiman mewah, sehingga

promosi yang dilakukan lebih cepat mengena dalam memperoleh

calon investor.

3) Misi

Misi PT. eTrading Securities, adalah sebagai berikut :

b. Mendukung program pemerintah dalam mengembangkan pasar

modal Indonesia dalam proses globalisasi, khususnya dalam hal

pengembangan investor domestik (dalam negeri).

c. Menjadi perusahaan terkemuka dalam industri sekuritas dengan

tujuan mengoptimalkan keuntungan pemegang saham melalui

pengembangan usaha yang inovatif, sistematis dan strategis.

d. eTrading Securities mengutamakan prinsip kehati-hatian/

kebijaksanaan nasabah dalam melakukan investasi mereka,

dengan menyediakan informasi yang terpercaya, nasehat yang

mungkin akan terjadi dan proses settlement yang efisien dan

memungkinkan nasabah memperoleh nilai dan pengembalian yang

optimum.

Dengan misi di atas, maka dalam sistem kerjanya eTrading

Securities senantiasa mengutamakan mutu pelayanannya dengan

mengerahkan keahlian sumber daya manusianya di bidang pasar

modal yang dilandasi profesionalisme dan standar kode etik yang

(34)

4) Struktur Organisasi

1. Struktur organisasi Kantor Pusat PT. eTrading Securities

Sumber : PT. eTrading Securities

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Kantor Pusat PT. eTrading Securities President

Dealing Operation

Division Accounting SPV

Division Settlement & Chasier

General

(35)

2. Struktur organisasi PT. eTrading Securities Gallery Semarang

Sumber : PT. eTrading Securities Gallery Semarang

Gambar 3.2

Struktur Organisasi PT. eTrading Securities Gallery Semarang

Tugas dan fungsi masing-masing jabatan :

a. Kepala Cabang

1) Bertanggungjawab kepada kantor pusat terhadap semua

biaya operasional di Gallery yang dipimpinnya.

2) Memberikan laporan mengenai jumlah investor yang masuk

ke gallery dalam setiap bulannya ke kantor pusat.

b. Administration

1) Membantu tugas kepala cabang dalam bidang kearsipan.

2) Membantu dalam pengisian aplikasi bagi setiap investor

yang masuk

Kepala Cabang

Team Leader

Account Executive

Team Leader

Account Executive Account

Executive Account

Executive Account

Executive Account

Executive

(36)

c. Team Leader

1) Bertanggungjawab kepada kepala cabang atas target yang

telah ditetapkan.

2) Memberikan berbagai strategi dan alternatif untuk

memperoleh investor baru.

d. Account Executive

1) Account Executive merupakan ujung tombak gallery dalam

mencari dan memperoleh investor baru.

2) Bertanggungjawab atas target yang telah ditetapkan oleh

Team Leader.

3. Pengembangan karyawan dan sistem penggajian

Dalam usahanya meningkatkan mutu dan layanan yang

diberikan kepada para investor yang masuk, PT. eTrading

Securities selalu berusaha melakukan berbagai hal berkaitan

dengan pengembangan keahlian para karyawannya. Berbagai

langkah yang dilakukan PT. eTrading Securities yaitu mengadakan

briefing atau pengarahan setiap saat terhadap para karyawannya.

Sistem gaji yang diterapkan pada PT. eTrading Securities

menggunakan sistem gaji bulanan, dimana untuk setiap Account

Executive mendapatkan gaji pokok perbulan Rp. 500.000,-. Selain

itu PT. eTrading Securities juga menerapkan sistem bonus guna

memacu semangat kerja, dengan rincian sebagai berikut :

a. Untuk 1 orang investor yang masuk, Account Executive akan

mendapatkan gaji pokok sebesar Rp. 750.000,- ditambah bonus

(37)

b. Untuk 2 orang investor yang masuk, Account Executive akan

mendapatkan gaji pokok sebesar Rp. 1.000.000,- ditambah

bonus Rp. 200.000,-

c. Untuk 3 orang investor yang masuk, Account Executive akan

mendapatkan gaji pokok sebesar Rp. 1.000.000,- ditambah

bonus Rp. 300.000,-

d. Untuk 4 orang investor yang masuk, Account Executive akan

mendapatkan gaji pokok sebesar Rp. 1.000.000,- ditambah

bonus Rp. 400.000,-

Apabila Account Executive mampu mencapai target yang

ditetapkan yaitu mendapatkan 5 investor baru dalam satu bulan,

dengan total investasi diatas Rp. 100.000.000,- maka akan

mendapatkan gaji Rp. 1.000.000,- ditambah bonus Rp. 500.000,-

dan bonus target sebesar Rp. 1.500.000,-

Selain ketentuan-ketentuan mengenai jumlah gaji dan bonus

di atas, PT. eTrading Securities Gallery Semarang juga

memberikan gaji dan bonus tertentu bagi setiap Account Executive

yang mampu mendapatkan investor dengan jumlah investasi

tertentu.

4. Aspek pemasaran

Pelaksanaan pemasaran di PT. eTrading Securities Gallery

Semarang menggunakan sistem telepon secara langsung dengan

membeli database yang banyak ditawarkan di Internet. Selain itu

(38)

pemerintahan. Selain itu juga penawaran juga dilakukan terhadap

berbagai perkumpulan atau kelompok-kelompok masyarakat.

B. Laporan Magang Kerja

1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang

dilaksanakan oleh mahasiswa dengan diterjunkan secara langsung ke

dunia kerja yang sebenarnya dengan harapan agar nantinya

mahasiswa dapat menerapkan berbagai teori yang telah dipelajari di

bangku pekuliahan. Sasaran magang kerja adalah perusahaan

manufaktur, jasa, usaha kecil dan menengah, koperasi, instansi

pemerintah/swasta dan kelompok masyarakat umum.

2. Tujuan Magang Kerja

a. Memperoleh pengalaman kerja dan pengetahuan secara langsung

tentang berbagai aktifitas dalam dunia kerja.

b. Untuk menyelaraskan antara penerapan pembelajaran dikampus

dengan dinamika pekerjaan di masyarakat.

c. Meningkatkan wawasan pekerjaan melalui pengalaman kerja.

d. Melatih mahasiswa memasuki dunia kerja dan pengayaan

wawasan pekerjaan.

3. Lokasi magang kerja

Penelitian ini dilakukan pada PT. eTrading Securities Gallery

Semarang, yang berlokasi di Jalan MH. Thamrin No. 81 Semarang

(39)

4. Jangka Waktu Magang Kerja

Magang kerja dilaksanakan selama 1 (satu) bulan, yaitu mulai

bulan Februari s/d April 2009.

5. Kegiatan Magang Kerja

Pelaksanaan Magang di PT. eTrading Securities Semarang

dimulai tanggal 15 Februari sampai dengan 15 April 2009 berlangsung

dengan baik dan tidak terdapat gangguan yang berarti. Beberapa

tugas yang dilakukan penulis Dalam pelaksanaan magang tersebut,

penulis mandapatkan tugas yaitu membantu Teamleader dalam

pencarian investor baru.

Secara rinci berbagai tugas yang penulis laksanakan selama

magang di PT. eTrading Securities adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Pelaksanaan Kegiatan Magang di PT. eTrading Securities

No Tanggal Kegiatan

1 Minggu I

16-18 Februari 2009

a. Pengenalan lokasi Magang

dilanjutkan dengan perkenalan

dengan para staf PT. eTrading

Securities Gallery Semarang.

b. Pengenalan produk PT. eTrading

Securities Gallery Semarang dan

sistem kerja

c. Pemfokusan Magang pada bagian

(40)

2 Minggu II

20-28 Februari 2009

a. Memulai proses kerja magang

dengan melakukan prospek terhadap

para calon investor melalui telepon.

b. Membuat laporan mengenai jumlah

calon investor yang tertarik maupun

tidak.

c. Mengirim proposal kepada calon

investor yang tertarik.

3 Minggu III

2 – 6 Maret 2009

Melakukan berbagai aktifitas seperti

pada minggu kedua.

4 Minggu IV

9-14 Maret 2009

Melakukan berbagai aktifitas seperti

pada minggu ketiga.

5 Minggu V

17-22 Maret 2009

Melakukan berbagai aktifitas seperti

pada minggu keempat.

6 Minggu VI

23 Maret s.d

15 April 2009

a. Mengajukan proposal penawaran

untuk ditindaklanjuti dengan

pelaksanaan presentasi di

kantor-kantor swasta maupun pemerintahan.

b. Melakukan follow-up terhadap

proposal penawaran yang sudah

masuk.

Demikian cara kerja yang telah dilakukan oleh penulis selama

pelaksanaan magang kerja di PT. eTrading Securities Gallery

(41)

C. Pembahasan Masalah

Strategi Marketing Mix Dalam Usaha Meningkatkan Tingkat

Penjualan Pada Perusahaan PT. eTrading Securities Gallery Semarang

sebagai berikut:

1. Produk

Perusahaan PT. eTrading Securities Gallery Semarang

bergerak dibidang jasa perantara perdagangan saham.

Tidak seperti perusahaan lain yang sejenis, PT. eTrading

Securities menawarkan sistem baru yaitu transaksi dengan sistem

HOTS. Penggunaan sistem baru ini untuk memenuhi kebutuhan dan

mobilitas yang tinggi sebagai tuntutan era teknologi informasi

berkonsekuensi pada penemuan solusi yang dapat memenuhi

efektifitas dan efisiensi. Sistem ini dikembangkan dengan

menggunakan teknologi dari Korea.

Dengan sistem ini maka informasi perdasgangan saham yang

disediakan selalu akurat dengan dilengkapi Order Screen yang

memungkinkan transaksi secara online sekaligus mendapatkan

konfirmasi tanpa perlu menghubungi broker via telepon.

Dua unsur yang melekat pada setiap modal atau dana yang

diinvestasikan adalah hasil (return) dan resiko (risk). Ada timbal balik

setimbang antara hasil dan resiko, umumnya apabila hasil suatu jenis

investasi tinggi maka resikonyapun juga tinggi. Begitu juga investasi

saham yang termasuk memiliki resiko tinggi, dan sebaliknya memiliki

(42)

Dalam investasi saham, selain memperoleh kesempatan

mendapatkan Dividen dan Capital Gain, Investor memiliki keuntungan

dari sifat saham yang fleksibel dan liquid, yaitu :

a. Dividen

Yaitu bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada

pemegang saham pada saat Rapat Umum pemegang Saham

(RUPS). Oleh karena saham adalah tanda bukti kepemilikan atas

emiten (perusahaan penerbit saham) maka investor/pemegang

saham berhak mendapat bagian dari laba perusahaan.

b. Capital Gain

Yaitu keuntungan yang berasal dari jual-beli saham berupa selisih

antara harga jual yang lebih tinggi dari harga beli.

c. Fleksibel

Pemegang saham dapat menjual sebagian sahamnya apabila

tiba-tiba membutuhkan dana. Berbeda dengan investasi tanah, properti

dan emas yang harus dijual seluruh bagian.

d. Liquid

Prinsip good delivery dan good fund dalam pasar modal menjamin

investor mendapatkan saham dan dananya, dengan ketentuan 3

(tiga) hari setelah transaksi atau dikenal T+3.

Adapun resiko yang dapat terjadi dalam investasi saham, antara

lain :

a. Capital Loss

Capital loss, yaitu kerugian dari hasil jual-beli saham, berupa selisih

(43)

b. Opportunity Loss

Opportunity Loss, yaitu kerugian yang dapat terjadi yang

diakibatkan karena perusahaan/emiten dilikuidasi, tetapi nilai

likuidasinya lebih rendah dari harga beli saham.

Untuk menghindari kemungkinan di atas, investor dianjurkan

untuk melakukan pemilihan saham yang bersifat konservatif, bukan

saham spekulatif dan tingkat keamanan yang terjamin, misalnya

saham-saham BUMN.

Kebutuhan dan mobilitas yang tinggi sebagai tuntutan era

teknologi informasi, memberikan konsekusnsi pada penemuan solusi

yang dapat memenuhi efektifitas dan efisiensi.

PT. eTrading Securities dalam saluran distribusinya

menggunakan sistem untuk berinvestasi saham di Pasar Modal

Indonesia yaitu Home & Office Trading System (HOTS) yang

dikembangkan dengan teknologi dari Korea, dimana salah satu

penggunanya adalah Samsung Securities yang telah teruji dan

disesuaikan dengan kebutuhan pasar modal Indonesia.

Sistem ini menyediakan informasi perdagangan saham seketika

(real time) yang akurat dan dilengkapi dengan Order Screen yang

memungkinkan transaksi secara online sekaligus mendapatkan

konfirmasi tanpa perlu menghubungi broker via telepon, pemantauan

portofolio-cash serta menu-menu penting lain yang sangat lengkap,

hanya dengan melalui koneksi Internet/CDMA Modem. Dengan

demikian memungkinkan semua pihak memiliki akses untuk

(44)

mana dan kapan saja. Beberapa menu yang ditawarkan dari

penggunaan sistem HOTS, antara lain :

a. Stock Price

Melalui menu ini, investor dapat mengetahui catatan transaksi dari

suatu saham berikut dengan Order Book-nya, sekaligus

mengetahui broker-broker mana saja yang mentransaksikannya.

Misalnya, investor ingin melihat saham Telkom, maka investor

memasukkan kodenya : TLKM.

b. 40 Interest Stock dan Index

Menu ini menampilkan saham-saham yang hanya investor ingin

pantau berikut perubahan index dan grafik perdetiknya.

c. Historical Price

Secara lengkap menu ini menampilkan historis harga suatu saham

sekaligus untuk melihat harga open, high dan last, baik untuk satu

hari ke belakang, 1 bulan dan 1 tahun.

d. Stock Depth Transaction

Dalam menu ini, investor dapat mengetahui broker apa saja yang

memiliki suatu saham dan broker apa saja yang paling banyak

menjual suatu saham, misalnya saham TELKOM (TLKM).

e. Foreign Exchange

Berisikan informasi mengenai nilai tukar mata uang asing, seperti

USD, SGD, HKD dan lain-lain.

f. World Index

Investor dapat mengetahui informasi mengenai index-index luar

(45)

g. Broker Depath Transaction

Melalui menu ini, investor dapat mengetahui catatan transaksi

suatu broker dan saham apa saja yang dimiliki broker tersebut, baik

selama satu hari, 1 bulan bahkan 1 tahun ke belakang.

h. Running Trades & Interrest Stock

Menu ini menampilkan pergerakan transaksi di lantai Bursa Efek

Indonesia (BEI) secara real time atau seketika.

i. Ranking

Investor dapat mengetahui ranking dari suatu saham atau broker,

misal : Top Gainers, Top Losser, dan lain-lain (untuk saham) dan

Top Frequency, Top Volume dan Top Value dan lain-lain dari suatu

broker.

j. Chart

Menu ini menampilkan beragam dan kombinasi (grafik) yang

sangat lengkap untuk keperluan analisis teknikal. Misal, chart daily

focus yang menggunakan candle stick dan dapat diubah dengan

garis serta dilengkapi dengan beberapa indikator seperti : indikator

harga, change, trend, dan lain-lain. Investor dapat juga melihat

datanya secara digital.

k. Order

Melalui menu order inilah, investor dapat melakukan transaksi

secara online/langsung, kapan dan dimana saja sekaligus dapat

memantau portofolio (menu Account) dan kondisi keuangannya.

(46)

melihatnya di order list dan untuk melihat done-nya di trade list.

Dilengkapi pula dengan Ammend Order untuk keperluan merubah

harga dan Withdraw Order untuk keperluan membatalkan order

yang telah dikirim.

Selain beberapa menu yang memudahkan para investor dalam

melakukan analisis dan transaksi oleh investor. Selain itu PT. eTrading

Securities Gallery Semarang juga berusaha untuk senantiasa

memberikan kemudahan lainnya, termasuk rumours, rekomendasi

saham melalui mailing list maupun via telepon tanpa dipungut biaya

apapun.

2. Harga

Dalam penentuan harga, PT. eTrading Securities Gallery

Semarang menerapkan berbagai kebijakan, diantaranya :

1) Minimum Deposit untuk pembukaan rekening efek sebesar Rp.

10.000.000,- investor mendapatkan Buy Fee sebesar 0,19% dan

Sell Fee 0,29% (sudah termasuk pajak). Sedangkan untuk investor

yang menginvestasikan uang sebesar Rp. 100.000.000 ke atas

akan memperoleh Buy Fee sebesar 0,15% dengan Sell Fee

sebesar 0,25%. Bagi investor yang menanamkan modalnya di atas

Rp. 1.000.000.000,- investor mendapatkan Buy Fee sebesar 0,10%

dan Sell Fee 0,20%.

Penerapan kebijakan harga tersebut di atas masih dapat berubah,

sesuai dengan jumlah investasi dan negosiasi antara investor dan

(47)

2) Pembayaran sistem layanan yang online ke BEI perbulan sebesar

Rp. 33.000,-

Tabel 3.2

Perbandingan Harga Minimum Investasi PT. eTrading Securities dengan perusahaan sekuritas lain

No Perusahaan

Sumber : hasil wawancara

Penentuan dan penetapan kebijakan harga yang dilakukan oleh

PT. eTrading Securities Gallery Semarang di atas, dilakukan sebagai

daya tarik para investor untuk masuk dan bergabung, hal ini mengingat

perusahaan securitas lainnya kebanyakan menerapkan sistem

kebijakan harga minimum investasi yang lebih tinggi dengan buy fee

dan sell fee yang sama atau tidak memiliki variasi yang ditentukan oleh

jumlah investasi seperti pada PT. eTradding Securities Gallery

Semarang.

Dengan demikian kebijakan harga yang diterapkan oleh PT.

eTrading Securities Gallery Semarang akan memiliki pengaruh yang

(48)

3. Promosi

Dalam pelaksanaan promosinya PT. eTrading Securities Gallery

Semarang, menggunakan strategi bauran promosi yang terdiri dari

advertising (iklan), personal selling (tatap muka), sales promotion

(promosi penjualan) dan direct marketing (pemasaran secara

langsung)

Pelaksanaan bauran promosi yang dilakukan oleh PT. eTrading

Securities Gallery Semarang, adalah sebagai berikut :

a. Advertising (iklan)

Promosi oleh PT. eTrading Securities Gallery Semarang

dengan menggunakan media iklan ini meliputi :

1) Memasang iklan pada media massa baik surat kabar, maupun

majalah.

2) Menyebar brosur di tempat-tempat yang strategis, misalnya

mall, kantor-kantor swasta maupun instansi pemerintah.

3) Pemasangan poster di tempat-tempat yang ramai.

4) Internet advertising (iklan melalui internet). Pelaksanaan

promosi yang dilakukan oleh PT. eTrading Securities Gallery

Semarang melalui internet, meliputi :

a) Web resmi PT. eTrading Securities.

b) Membuka blog-blog resmi oleh parra marketing (account

executive) PT. eTrading Securities Gallery Semarang.

c) Menerima pengembalian aplikasi kesediaan untuk

bergabung dengan PT. eTrading Securities Gallery

(49)

b. Personal selling (tatap muka)

Pelaksanaan promosi dengan metode personal selling (tatap

muka) oleh PT. eTrading Securities Gallery Semarang dilakukan

dengan :

1. Mengajukan proposal kepada calon investor secara pribadi

maupun melalui kantor-kantor baik swasta maupun instansi

pemerintah.

2. Menindaklanjuti setiap proposal yang disetujui dengan

melakukan presentasi mengenai berbagai kemudahan dan

keuntungan dari menanamkan investasi melalui PT. eTrading

Securities Gallery Semarang.

3. Melakukan penawaran melalui telepon.

4. Menindaklanjuti penawaran melalui telepon dengan mendatangi

secara langsung para investor baru untuk melakukan presentasi

secara langsung, sehingga para investor semakin yakin dan

percaya untuk berinvestasi melalui PT. eTrading Securities

Gallery Semarang.

5. Membuka konsultasi untuk para calon investor baru, baik

melalui telepon ataupun tatap muka langsung.

6. Pembukaan stand untuk setiap pameran yang diikuti oleh PT.

eTrading Securities Gallery Semarang, sehingga dapat

memberikan berbagai keterangan atau informasi penting

berkaitan dengan sistem atau cara-cara untuk dapat bergabung

(50)

c. Sales Promotion (promosi penjualan)

Promosi yang dilakukan oleh PT. eTrading Securities Gallery

Semarang dilakukan dengan metode sales promotion (promosi

penjualan) dilakukan dengan :

1) Bagi investor yang telah mengisi aplikasi yang dilampiri

fotocopy KTP dan cover buku tabungan akan memperoleh

username dan password untuk login ke system HOTS dan

mencoba berbagai menu yang ada dalam system HOTS,

kecuali untuk pelaksanaan transaksi jual beli.

2) Pemberian reward (berupa produk) bagi investor yang sudah

bergabung apabila dapat menarik investor baru untuk ikut

bergabung dengan nilai nominal yang bervariatif.

3) Pemberian potongan baik buy fee maupun sell fee bagi investor

yang sering menambahkan investasi yang ditanamkan.

4) Mengadakan Trading Competition. Pelaksanaan Trading

Competition yang menawarkan berbagai hadiah yang menarik.

5) Pemberian potongan terhadap fee transaksi. Dengan

pemberian potongan terhadap fee transaksi tersebut diharapkan

para investor yang sudah masuk tidak merasa terbebani

dengan fee yang harus dibayarkan.

6) Pemberian fasilitas pada setiap gallery berupa penyediaan

internet secara gratis.

d. Publisitas

Pelaksanaan publisitas sejauh ini belum pernah ada. Hal ini

(51)

eTrading Securities Gallery Semarang masih bersifat intern dan

dalam lingkup yang kecil. Sehingga belum ada pihak yang ingin

mempublikasikan kegiatan yang diadakan oleh PT. eTrading

Securities Gallery Semarang.

4. Saluran Distribusi

Dalam pelaksanaannya PT. eTrading Securities Gallery

Semarang mencakup daerah pemasaran, meliputi :

a. Daerah pemasaran utama di eTrading Securities Gallery Semarang

meliputi berbagai kota-kota di sekitar wilayah Semarang, seperti

Tegal, Pekalongan, Salatiga, Temanggung, Jepara, dan Demak.

Adapun rincian Target Pemasaran Perusahaan PT. eTrading

Securities Gallery Semarang, yaitu :

Tabel 3.3

Target Pemasaran Perusahaan PT. eTrading Securities Gallery Semarang

Kota % dari pasar yang ada

Sumber : PT. eTrading Securities Gallery Semarang

b. Pemilihan Saluran Distribusi

Daerah pemasaran PT. eTrading Securities Gallery

(52)

Temanggung, Jepara, dan Demak menggunakan saluran distribusi

langsung atau pendek yaitu saluran penjualan yang ditujukan

kepada pemakai industri atau konsumen akhir tanpa menggunakan

perantara. Hal ini juga berlaku untuk berbagai daerah lain di

wilayah Indonesia, dan tidak menutup kemungkinan para investor

yang berada di luar negeri.

Dari pelaksanaan bauran pemasaran yang telah dilakukan dapat

diketahui peningkatan volume penjualan pada PT. eTrading Securities

Gallery Semarang untuk tahun 2007 dibandingkan tahun 2008. Adapun

rinciannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Jumlah Investor dan Investasi PT. eTrading Securities Gallery Semarang Tahun 2007

No Bulan Jumlah Investor Jumlah Investasi

1

(53)

Tabel 3.5

Jumlah Investor dan Investasi PT. eTrading Securities Gallery Semarang Tahun 2008

No Bulan Jumlah Investor Jumlah Investasi

1

(54)

0

Grafik Jumlah Investor PT. eTrading Securities Gallery Semarang Tahun 2007-2008

Sumber : PT. eTrading Securities Gallery Semarang

Gambar 3.4

Grafik Jumlah Investasi PT. eTrading Securities Gallery Semarang Tahun 2007-2008

(55)

Dari tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa terjadi

peningkatan jumlah baik jumlah investor yang masuk maupun dana yang

diinvestasikan. Hal ini tidak lepas dari marketing mix yang telah

(56)

BAB IV P E N U T U P

A. Simpulan

Dari uraian pembahasan di atas, penulis dapat menarik beberapa

kesimpulan, yaitu :

1. PT. eTrading Securities adalah perusahaan sekuritas di Indonesia

yang merupakan anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjamin

Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

PT eTrading Securities dengan kode sekuritas YP beroperasi sejak

Januari 2003 dengan menjadi pioner di Industri Pasar Modal Indonesia

dengan memperkenalkan sebuah sistem perdagangan saham online

pertama di Indonesia (HOTS).

2. Dalam pelaksanaan sistem kerjanya, PT. eTrading Securities

mengutamakan prinsip kehati-hatian/kebijaksanaan nasabah dalam

melakukan investasi mereka, dengan menyediakan informasi yang

terpercaya, nasehat yang mungkin akan terjadi dan proses settlement

yang efisien dan memungkinkan nasabah memperoleh nilai dan

pengembalian yang optimum.

3. Pelaksanaan strategi Marketing Mix dalam usahanya meningkatkan

tingkat penjualan pada perusahaan PT. eTrading Securities Gallery

Semarang yaitu :

a. PT. eTrading Securities menawarkan sistem baru dalam transaksi

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Pusat PT. eTrading Securities
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. eTrading Securities Gallery Semarang
Tabel 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Magang di PT. eTrading Securities
+6

Referensi

Dokumen terkait

kepada bank umum karena kekurangan modal. b) Kredit Liquid Darurat, adalah kredit yang diberikan oleh Bank. Indonesia karena kesulitan liquiditas. c) Kredit Liquid Pembinaan, adalah

“ EFEKTIFITAS TEKNIK PERMAINAN WORD MAPPING DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR (Penelitian Eksperimen Murni terhadap Siswa Kelas

Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia, refika aditama , Bandung. Peradilan Anak di

Hasil penelitian yang diperoleh adalah tidak terdapat perbedaan kecenderungan penerbitan opini audit going concern antara KAP First Tier , KAP. Second Tier dan KAP

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, bimbingan dan perlindungan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai syarat

Penelitian ini mengacu pada penelitian Aziz (2014) tentang analisis pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap kualitas pengungkapan sustainability report

Volume Ekspirasi Paksa atau Forced Expiratory Volume (FEV) adalah volume dari udara yg dihembuskan dari paru- paru setelah inspirasi maksimum dengan usaha paksa minimum,

In viewDidLoad , add code under [super viewDidLoad] to create and ini- tialize the game model; display the time, score, and scrambled word in the view; and start the game timer..