• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPUH | Sistem Informasi Perundang-Undangan dan Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIMPUH | Sistem Informasi Perundang-Undangan dan Hukum"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

No.273, 2014 Administrasi. Pemerintahan. Kementerian

Negara. Kedudukan. Tugas. Fungsi. Perubahan.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2014

TENTANG

PERUBAHAN KETUJUH ATAS PERATURAN PRESIDEN

NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

DAN FUNGSI ESELON I KEMENTERIAN NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas

dalam memberikan perlindungan dan kebebasan

dalam menjalankan Agama Khonghucu perlu

menyempurnakan susunan organisasi pada

Kementerian Agama;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Perubahan Ketujuh atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik

(2)

2014, No.273 2

Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 24);

4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 189);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PERUBAHAN

KETUJUH ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN

ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI ESELON I

KEMENTERIAN NEGARA.

Pasal I

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara yang telah beberapa kali diubah dengan Peraturan Presiden:

a. Nomor 67 Tahun 2010;

b. Nomor 92 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 142);

c. Nomor 38 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2013 Nomor 90);

d. Nomor 56 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 126);

e. Nomor 14 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 25);

f. Nomor 80 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 189);

diubah sebagai berikut:

(3)

2014, No.273 3

1. Ketentuan Pasal 475 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 475

Susunan organisasi eselon I Kementerian Agama terdiri atas:

a. Sekretariat Jenderal;

b. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;

c. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah;

d. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam;

e. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen;

f. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik;

g. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu;

h. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha;

i. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Khonghucu;

j. Inspektorat Jenderal;

k. Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan

danPelatihan;

l. Staf Ahli Bidang Kehidupan Beragama;

m. Staf Ahli Bidang Kerukunan Umat Beragama;

n. Staf Ahli Bidang Lembaga Sosial Keagamaan;

o. Staf Ahli Bidang Pendidikan; dan

p. Staf Ahli Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia.

2. Di antara Pasal 491 dan Pasal 492 disisipkan 2 (dua) pasal, yakni Pasal 491A dan Pasal 491B sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 491A

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Khonghucu mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang bimbingan masyarakat Khonghucu.

Pasal 491B

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 491A, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Khonghucu menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat

Khonghucu;

(4)

2014, No.273 4

b. pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat

Khonghucu;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

bimbingan masyarakat Khonghucu;

d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan masyarakat Khonghucu; dan

e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Khonghucu.

Pasal II

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 17 Oktober 2014

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 17 Oktober 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN

Referensi

Dokumen terkait

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia jasa konsultansi yang memenuhi persyaratan yaitu Badan Usaha atau koperasi yang memenuhi ketentuan peraturan

ANALISIS TARIF BUS KOTA KELAS EKONOMI BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN.. (STUDI KASUS PADA PERUM

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui keamanan penggunaan ekstrak akar Salvia miltiorrhizae Bunge pada manusia, yang berkaitan dengan jenis

Dibandingkan tanaman padi, jagung dan gandum, tanaman sorgum memiliki daya adaptasi yang luas dan memerlukan jumlah air yang relatif lebih sedikit dalam pertumbuhannya. Karena

Biaya jasa lalu adalah perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti atas jasa pekerja pada periode-periode lalu, sebagai akibat dari amandemen program (pemberlakuan awal

Dengan Hormat menunjuk Surat Ketua ULP Satuan Kerja Politeknik Pertanian Negeri Kupang Tahun Anggaran 2012 Nomor : LSIULPIKONSULT/POVI0IZ, Tanggal, 22 Maret 2012

Menunjukkan Menguraikan Membedakan Mengidentifikasikan RANAH PSIKOMOTOR Meniru (P1) Manipulasi (P2) Presisi (P3) Artikulasi (P4) Naturalisasi (P5) Menyalin Mengikuti

Sesuai dengan tujuan Politeknik, yang mempersiapkan tenaga terampil yang diharapkan dapat terjun langsung ke dunia industri, maka kami memandang perlu untuk