BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif (mixed methods). Data kualitatif yang dikumpulkan merupakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari dokumen atau lisan dari orang-orang sebagai sumber data. Sementara itu, pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif sebagai supplement dan complement yang bersifat mendukung atau memperjelas data kualitatif.
Penelitian deskriptif kualitatif adalah salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya, dalam Hartato 2009 (Best, 1982: 119). Penelitian deskriptif ini juga sering disebut non-eksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
3.2
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun akademik 2010-2013. Dengan pertimbangan tertentu, penelitian dilaksanakan di Gugus Imam Bonjol, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Peneliti berada di salah satu sekolah di lingkungan Gugus Imam Bonjol. Gugus Imam Bonjol beranggotakan 6 sekolah yang letaknya berdekatan satu sama lain. Dengan demikian, peneliti lebih mudah untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Informasi dan data yang diperoleh dapat lebih lengkap. Program KKG dapat berjalan atau tidak serta kendala-kendala apa yang dihadapai dapat lebih terpantau. Hasil penelitian diharapkan dapat mengembangkan kinerja gugus dan dalam rangka pengembangan profesionalitas guru di Gugus Imam Bonjol Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.
3.3
Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitiannya diatur sebagai berikut.
2. Tahap pekerjaan lapangan, yaitu tahap pengumpulan data. Tahap ini meliputi: (a) mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan menyebarkan angket, melakukan wawancara pendalaman, analisis dokumen, dan FGD; (b) mengkaji data yang telah terkumpul dan menyusun refleksinya; (c) mengkaji masalah yang dianggap penting, guna menentukan strategi pengumpulan data berikutnya; (d) menguji keabsahan data; dan (e) mengumpulkan data yang lebih memfokus dan mempersiapkan analisis awal.
3. Tahap analisis data. Rincian kegiatan yang dilakukan adalah: (a) melakukan analisis awal, apabila data yang sudah terkumpul sudah cukup lengkap; (b) melakukan reduksi data dan sajian data; (c) melakukan analisis data temuan; (d) mengadakan pengayaan dan pengumpulan data; (e) merumuskan kesimpulan akhir sebagai temuan penelitian; dan (f) pengembangan implikasi, rekomendasi dan saran-saran.
3.4
Subjek dan Objek Penelitian
Subyek penelitian adalah sumber informasi data penelitian, sedangkan obyek penelitian menunjuk pada data atau informasi yang diperoleh dari sumber tersebut. Data penelitian diperoleh dari
masing-masing sekolah 2 orang di Gugus Imam Bonjol, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga serta berbagai dokumen terkait.
Jadi, ada 11 pengurus inti dan pengurus kelas, 2 guru dari 7 SD , 6 Kepala Sekolah, dan 1 Ka UPT Disdikpora serta 2 Pengawas. Keseluruhan dari responden ada 34. Dari berbagai informan kunci serta dokumen tersebut, peneliti berusaha mendapatkan data secara mendalam mengenai program-program pengembangan profesionalitas guru dan implementasinya, serta dampak dan prospeknya di masa yang akan datang.
Tabel 3.1
Distribusi Responden menurut jabatan dalam KKG
No Nama Sekolah
Jabatan
UPT & Pengawas
KS Pengu -rus
Ang-gota
1. SD Sidorejo Lor 02 1 2 2
2. SD Sidorejo Lor 03 1 2 2
3. SD Sidorejo Lor 06 1 1 2
4. SD Sidorejo Lor 07 1 2 2
5. SD Pulutan 01 1 2 2
6. SD Pulutan 02 - 1 2
7. SD Marsudirini 77 1 1 2
8. UPT Disdikpora 3 - - -
Jumlah 3 6 11 14
3.5
Teknik dan Instrumen Pengumpulan
Data
Data yang dikumpulkan meliputi data mengenai program pengembangan profesionalitas guru di Gugus Imam Bonjol, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, dan implementasinya, serta dampak dan prospeknya di masa yang akan datang. Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik angket, FGD (Focus Group Discussion), wawancara, dan studi dokumen.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan :
1. Teknik angket/kuesioner digunakan untuk mendapatkan data tentang implementasi program pengembangan profesionalisme guru di tingkat gugus Imam Bonjol, kendala/hambatan yang dihadapi, serta dampak dan prospeknya di masa depan.
2. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang bersumber dari dokumen notula rapat gugus sekolah, dan dokumen berupa foto-foto FGD.
3.6
Analisis Data
Seperti sudah disebutkan, data utama penelitian ini bercorak kualitatif. Peneliti menganalisis program-program KKG/MGMP dalam rangka pengembangan profesionalisme guru, bagaimana implementasinya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi dapat dan tidaknya program-program tersebut terimplementasi. Data yang sudah terkumpul dianalisis, diorganisir, ditata dan dideskripsikan secara sistematis mengikuti pola dan kategori tertentu, agar peneliti dapat lebih memahami masalah yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Temuan penelitian ini dianalisis dan direfleksi lebih lanjut melalui upaya pemaknaan (meaning) atas data temuan tersebut, dengan menggunakan berbagai teori yang relevan, sehingga penyimpulan, pengembangan implikasi dan saran penelitian dapat dilakukan.
Secara lebih rinci, dalam analisis data penelitian ini terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan, yaitu : reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Miles dan Huberman,1992:16). Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi
mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisir data penelitian.
Sementara itu, penyajian data merupakan bagian dari analisis, dengan maksud agar data atau informasi yang telah terkumpul dapat tersusun dalam bentuk yang padu, sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi, serta rekomendasi kebijakannya bisa disusun.
3.7
Uji
Validitas
dan
Reliabilitas
Instrumen
Instrumen penelitian dapat digunakan untuk mengumpulkan data apabila memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi, sehingga data yang diperoleh objektif dan dapat dipercaya. Oleh sebab itu, instrumen penelitian yang akan digunakan untuk mengumpulkan data harus diuji validitas dan reliabilitasnya guna mendapatkan tingkat keterandalan dan keajegan kuesioner.
3.7.1 Uji Validitas Instrumen
yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Untuk mencari validitas alat ukur dengan menggunakan SPSS 20. Jika rxy > r tabel (0,444) dengan N= 20, butir angket
dikatakan valid dan jika rxy < r tabel (0,444)
instrumen dikatakan tidak valid dengan taraf kepercayaan 95% dan taraf kesalahan.
Hasil uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan program SPSS Version 20.0 dengan jumlah responden 20 meliputi perencanaan program terdiri atas 17 item, implementasi program rutin 10 item, implementasi program pengembangan 11 item, evaluasi program 13 item, laporan dan tindak lanjut 9 item seperti tampak pada table 3.2.
Table 3.2
4. Evaluasi Program KKG
13 39, 40, 41, 42, 43, 46, 47, 48, 49, 50, 51
44, 45
5. Laporan dan Tindak Lanjut KKG
9 52, 53, 54, 55, 56, 57, 59
58
Total 60 50 10
3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila mampu menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan metode
“internal consistency” yang merupakan salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk menguji sampai sejauh mana pengukuran memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. (Azwar, 2008).
Dalam penelitian ini, perhitungan reliabilitas dilakukan dengan teknik koefisien Alpha Cronbach
menggunakan SPSS Versi 20.0. Variabel penelitian meliputi : perencanaan program (X1), implementasi program rutin (X2), implementasi program pengembangan (X3), evluasi program (X4), laporan dan tidak lanjut (X5). Kelima variabel tersebut menggunakan alternatif jawaban dengan data interval, maka rumus yang sesuai adalah dengan teknik Alpha Cronbach. Koefisien alpha
menggunakan rumus “Alpha Cronbach” tersebut
mempunyai reliabilitas 0,60. Dengan demikian, suatu instrumen (kuesioner) penelitian dapat dikatakan reliabel apabila bergerak antara 0.60 sampai 0,70.
Hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian menunjukkan bahwa semua variabel dinyatakan reliabel karena semua variabel lebih dari 0, 80. Koefisien Alpa Cronbach dari 50 butir item reliabel sebesar 0,958 yang berarti program evaluasi KKG memilki tingkat reliabilitas yang sangat baik. Secara ringkas disajikan dalam tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian