BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pem belajaran m at emat ika dan perm asalahan ket unt asan belajar m at em at ika m erupakan dua hal yang pent ing. Karena ket unt asan belajar sering dipakai sebagai suat u indikat or unt uk m enyat akan sekelom pok orang at au individu t elah berhasil dalam proses belajar. M enurut Sabandar (2008) ket unt asan belajar it u adalah ibarat puncak gunung es yang t erlihat m uncul ke perm ukaan air, bergant ung kepada proses belajar dan pem belajaran, dim ana proses belajar di dalam nya t erdapat pem aham an akan konsep.
Darsono (2000) m enyat akan bahw a belajar adalah aktivit as ment al at au psikis yang berlangsung dalam int eraksi akt if dengan lingkungan yang m enghasilkan perubahan dalam penget ahuan, pemaham an, ket ram pilan dan nilai sikap sisw a t erhadap m at em at ika yang merupakan objek dasar yang dipelajari adalah abst rak, sering juga disebut objek m ent al. Objek-objek it u m erupakan Objek-objek pikiran. Objek dasar it u m eliput i (1) fakt a, (2) konsep, (3) operasi at aupun relasi dan (4) prinsip. Objek dasar t ersebut kem udian dapat disusun sebagai suat u pola st rukt ur m at em at ika.
Konsep fungsi m erupakan hal yang pent ing dalam berbagai cabang m at em at ika. Pengert ian fungsi dalam m at em at ika berbeda dengan pengert ian dalam kehidupan sehari-hari, dalam pengert ian sehari-hari “ fungsi” adalah guna at au m anfaat . Kat a fungsi dalam m at em at ika sebagaim ana diperkenalkan oleh Leibniz (dalam M arkaban, 2004) digunakan unt uk m enyat akan suat u hubungan at au kait an yang khas ant ara dua him punan, sehingga dapat dikat akan merupakan hal yang ist imew a dari suat u relasi ant ara dua him punan.
Konsep Fungsi m erupakan bagian dalam bidang st udi m at em at ika dari aras Sekolah M enengah Pert am a sam pai Perguruan Tinggi. Penelit ian t ent ang pem aham an yang dim iliki oleh sisw a m engenai pengertian fungsi sudah pernah dilakukan oleh M arkovit s, Eylion, dan Bruckheim er unt uk sekelom pok sisw a sekolah m enengah pada t ahun 1989 di Am erika Serikat , t et api penelit ian t ent ang Konsep Fungsi pada sisw a Rint isan Sekolah M enengah Pert am a Bert araf Int ernasional di Indonesia dalam m em pelajari konsep fungsi, belum diket ahui secara jelas. Berdasarkan dari hal t ersebut , perlu dikaji pem ahaman sisw a SM P Negeri 01 Salat iga (RSBI) t ent ang konsep fungsi.
pem belajaran m at em at ika bagi sisw a RSBI m engalam i kendala pada bagian bahasa, sehingga ketika pem belajaran disam paikan dengan bahasa Inggris, sisw a cenderung kesulit an m enangkap konsep m at em at ika yang diberikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Russeffendi (dalam Hajiyat i, 2008) konsep dalam m at em at ika dapat dipelajari m elalui definisi at au pengam at an langsung sepert i m elihat , m endengar, m endiskusikan, dan m em ikirkan kebenaran cont oh. M elihat , m endengar, m endiskusikan, dan m em ikirkan adalah kegiat an yang m emerlukan panca indera. M elalui pem belajaran yang disam paikan dalam bahasa Inggris, bagi sisw a yang belum t erbiasa akan m engalam i kesulit an dalam m enangkap konsep m at em at ika dengan baik.
Suryadi (2005) berpendapat jika seorang anak dapat m engkonst ruksi konsep m at em at ika dengan baik apabila anak t ersebut m engalam i aksi, proses, obyek, dan skem a. Seorang anak dikat akan t elah m em iliki suat u aksi, jika anak t ersebut m em usat kan pikirannya dalam upaya m em aham i konsep m at em at ika yang dihadapinya. Seorang anak dikat akan t elah m emiliki suat u proses, jika berpikirnya t erbat as pada konsep m at em at ika yang dihadapinya dan dit andai dengan m unculnya kem am puan unt uk m em bahas konsep m at em at ika t ersebut . Seorang anak dikat akan t elah m em iliki obyek, jika anak t ersebut t elah m am pu m enjelaskan sifat -sifat dari konsep m at em at ika. Seorang anak dikat akan t elah m em iliki skem a, jika anak t ersebut t elah m am pu m engkonst ruksi cont oh-cont oh konsep m at em at ika sesuai dengan persyarat an yang t elah dit ent ukan.
Selain it u menurut Sabandar (2008) khusus unt uk m at em at ika sekolah, selain penguasaan m at eri m at em atika, sisw a juga harus m em iliki lim a kem am puan, yait u penalaran, koneksi, kom unikasi, pem ecahan m asalah, dan kem am puan represent asi m at em at ika. Kem ampuan-kem am puan ini selalu diperlukan dalam mem pelajari konsep-konsep m at em at ika at au dalam proses m enyelesaikan soal non-rut in.
Berdasarkan penelit ian yang dilakukan oleh Kusnant o (1998) dengan judul “ Kesulit an-kesulit an dan M iskonsepsi t ent ang Konsep Fungsi pada M ahasisw a” . Penelit ian t ersebut m enghasilkan kesim pulan bahw a pola pikir t ent ang konsep fungsi m ahasisw a saat ini m asih t erpengaruh dengan konsep yang m ereka t erim a sew akt u di sekolah m enengah dulu. M engingat konsep fungsi yang m erupakan bagian pent ing dari m at em at ika sudah harus diajarkan sejak sisw a berada di sekolah menengah baik sekolah m anengah pert am a m aupun sekolah m enengah um um , dan konsep fungsi seringkali sulit dipaham i, m aka sebaliknya dalam pengajaran konsep fungsi disajikan fungsi-fungsi dalam bent uk grafik dan dalam bent uk aljabar dalam jum lah yang sam a banyaknya.
B. Perumusan Permasalahan
Berdasarkan lat ar belakang perm asalahan, m aka rum usan m asalah yang diajukan adalah: Bagaim ana pem aham an konsep sisw a SM P Negeri 01 Salat iga (RSBI) t erhadap m at eri fungsi?
C. Tujuan Penelitian
Penelit ian ini bert ujuan unt uk m enget ahui pem aham an konsep sisw a SM P Negeri 01 (RSBI) Salat iga t erhadap m at eri fungsi.
D. M anfaat Penelitian
1. M anfaat Teorit is
Penelit ian ini diharapkan dapat m em bant u sisw a, guru, sert a kepala sekolah unt uk m enget ahui bagaim ana konsep siswa SM P N 01 (RSBI) Salat iga dalam m em ahami m at eri fungsi.
2. M anfaat Prakt is