• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinas Pertanian Sumbar RENSTRA2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dinas Pertanian Sumbar RENSTRA2016"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 9 Kata Pengantar

Puji dan syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana

Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Periode 2016 – 2021 yang merupakan acuan dalam penjabaran program dan kegiatan pembangunan pertanian 5 (lima) tahunan.

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016

– 2021 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021 yang memuat Visi, Misi, dan Program Pembangunan Sumatera Barat. Renstra disusun untuk dapat dijadikan acuan dan pegangan dalam rangka melaksanakan pembangunan

pertanian tanaman pangan dan hortikultura dalam menentukan langkah kebijakan dan melaksanakan

kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran program yang dapat berjalan sesuai Visi dan Misi Dinas Pertanian

Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat.

Dengan diselesaikannya Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

2016 – 2021, maka pelaksanaan pembangunan di Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sampai tahun 2021 ke depan dapat berjalan lebih terarah dan terkoordinasi dan menjadi komitmen bersama antara

Pusat, Provinsi dan Kabupaten / Kota serta terpadu antar subsektor maupun sektor, dan sekaligus diharapkan

mampu memberikan dukungan yang kuat bagi berkembangnya kegiatan usaha tani, peningkatan produksi

dan terwujudnya masyarakat petani yang sejahtera.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah bekerja sama dan menyumbangkan pemikirannya dalam

penyusunan renstra ini, di ucapkan terima kasih.

Padang, 22 Agustus 2016

Plt. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Provinsi Sumatera Barat

Ir. Besli

(2)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 10

KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

ii

DAFTAR TABEL

iii

DAFTAR GRAFIK

vi

!.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1

1.2. Landasan Hukum

4

1.3. Maksud dan Tujuan

5

1.4. Sistematika Penulisan

6

II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN

2.1. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

7

2.2. Sumberdaya SKPD

17

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan

19

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian

Tanaman Pangan

63

III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Dinas Pertanian Tanaman Pangan

68

3.2. Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

76

3.3. Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi

78

3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS

85

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

95

IV

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan

97

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian Tanaman Pangan

98

4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan

101

V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN , INDIKATOR KINERJA,

105

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS

PERTANIAN TANAMAN PANGAN

VI. INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN YANG MENGACU

110

PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

VII. PENUTUP

120

(3)
(4)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 12 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai selama

kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang

ada atau yang mungkin timbul. Rencana Strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, serta cara

pencapaian yang realistis untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.

Pembangunan pertanian secara umum dan pembangunan sub sektor Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura telah memberikan sumbangan besar dalam pembangunan daerah Provinsi Sumatera Barat baik

langsung seperti dalam pertumbuhan PDRB, penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat

dan penyediaan pangan, maupun tidak langsung melalui peningkatan dan menciptakan kondisi yang

kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain. Keberhasilan tersebut

tidak lepas dari peranan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dalam melaksanakan koordinasi dan pemberian

fasilitasi bagi pelaksana pembangunan pertanian yang dilakukan oleh masyarakat.

Pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura sebagai bagian dari pembangunan nasional

adalah pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan

hasil dan mutu produksi, mengembangkan usaha profesional yang efektif dan efisien serta mampu bersaing

di pasar bebas, baik di dalam negeri maupun luar negeri sehingga punya kontribusi terhadap perekonomian

daerah. Berbagai usaha pertanian tanaman pangan dan hortikultura baik secara aspek produksi, pengolahan

maupun pemasaran memiliki potensi besar sebagai sumber percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan mempunyai tugas dan fungsi merumuskan kebijakan daerah,

(5)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 13

Strategis (Renstra) merupakan acuan utama bagi jajaran lingkup Dinas Pertanian se Sumatera Barat yang

selanjutnya Renstra ini dijadikan acuan pula dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) tahunan dalam

pelaksanaan Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat merupakan dokumen perencanaan

yang berisikan arahan visi, misi, tujuan, target, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan-kegiatan

yang akan menjadi acuan dan arahan bagi Dinas Lingkup Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan

Kabupaten/Kota se Sumatera Barat, selama lima tahun ke depan (2016-2021) yang dilaksanakan secara

menyeluruh, terintegrasi, efisien dan sinergi baik di dalam maupun antar sektor terkait.

Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang disusun

sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD yang selaras

dengan strategi dan kebijakan daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD).

Penyusunan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat disamping

berpedoman pada RPJMD juga memperhatikan Rencana Strategis Kementerian Pertanian, Renstra Dinas

Kab/Kota yang menangani bidang pertanian, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Barat,

serta memperhatikan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), hasil evaluasi kinerja Periode

2010-2015, serta dengan memperhatikan isu-isu dan faktor-faktor strategis bidang pertanian, baik pada tingkat

global, nasional, maupun regional.

Proses penyusunan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021 dilakukan melalui tahapan persiapan, penyusunan rancangan Renstra, rancangan akhir Renstra, hingga

penetapan Renstra, dan telah dimulai sejak dimulainya penyusunan Rancangan Awal RPJMD. Keterkaitan

dengan tahapan penyusunan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016

(6)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 14

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

tahun 2016 - 2021 tidak terlepas dari tugas pokok, fungsi dan kewenangan unit kerja teknis yang saling

mengisi dan bersinergi satu sama lain. Hal tersebut mengandung pengertian bahwa unit kerja teknis memiliki

peranan dalam mendukung pelaksanaan kewenangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan.

Gambar 1. Bagan Keterkaitan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Provinsi dan Kabupaten/Kota

Analisis

· Gambaran pelayanan SKPD

· isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi

· visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan

· rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

(7)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 15 1.2. Landasan Hukum

Penyusunan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat 2016 - 2021 secara yuridis

berlandaskan kepada:

1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun

1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau sebagai

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 1646);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5233);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar

Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4585)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

(8)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 16

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4833);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

10. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2015-2019 ( Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3 );

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah; (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036 );

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2012 Nomor 994 );

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036 );

14. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi

Sumatera Barat Tahun 2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 27);

15. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012-2032 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012

Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 79);

16. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 16 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah daerah (RPJMD).

17. Rencana Strategis Departemen Pertanian 2015 - 2019.

1.2. Maksud dan Tujuan

Renstra disusun sebagai penjabaran secara operasional visi, misi dan program Gubernur yang

digambarkan dalam bentuk program dan kegiatan terkait urusan pembangunan pertanian tanaman pangan

dan hortikultura yang harus dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

(9)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 17

Tujuan Penyusunan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021 :

1. Merumuskan gambaran umum kondisi pelayanan yang akan diselenggarakan Dinas Pertanian Tanaman

Pangan Provinsi Sumatera Barat sebagai penjabaran visi dan misi Gubernur terpilih;

2. Menerjemahkan visi dan misi Gubernur ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah selama 5

(lima) tahun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

dengan berpedoman kepada RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021;

3. Menetapkan berbagai program dan kegiatan prioritas disertai dengan indikasi pagu anggaran dan target

indikator kinerja yang akan dilaksanakan selama periode RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021;

4. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan.

1.3. Sistimatika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016

- 2021 berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang secara keseluruhan memuat :

BAB I. PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang, maksud, tujuan, dan landasan hukum penyusunan, serta

sistematika penyusunan.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT

Memberikan gambaran pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

terkait dengan tugas, fungsi dan struktur organisasi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan

(10)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 18

daya manusia, asset/modal dan unit usaha yang masih operasional serta menunjukkan tingkat

capaian kinerja pelayanan yang telah dihasilkan sesuai Renstra periode sebelumnya, beserta

tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan pada

lima tahun mendatang.

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Menggambarkan tentang identifikasi permasalahan; telaah visi, misi, dan program-program

Gubernur terpilih; faktor-faktor penghambat ataupun pendorong pelayanan ditinjau dari sasaran

jangka menengah Renstra K/L, telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan isu-isu strategis

yang mempengaruhi permasalahan pelayanan terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian

Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat.

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Menjelaskan visi, misi, tujuan dan sasaran serta rumusan strategi dan kebijakan Dinas Pertanian

Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat lima tahun mendatang.

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN

PENDANAAN INDIKATIF.

Memuat rencana program, kegiatan, kelompok sasaran, pendanaan indikatif dan indikator kinerja

yang merupakan penjelasan prioritas-prioritas program dan kegiatan beserta indikasi pendanaan

dan sumber daya, baik yang berasal dari APBD Provinsi, APBN dan sumber pandanaan lainnya

yang sah. Indikator kinerja merupakan refleksi capaian prioritas program dan kegiatan yang telah

direncanakan dan terukur.

BAB VI.INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

(11)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 19

Memuat indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk

(12)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 20 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN

2.1. TUGAS, FUNGSI, dan STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 tahun 2008

tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat, Nomor 1 tahun 2003

tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera

Barat, Kedudukan Oganisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan merupakan unsur

pelaksana pemerintah daerah di bidang Pertanian Tanaman Pangan dan dipimpin oleh

seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Gubernur melalui Sekretaris Daerah, adapun tugas , fungsi dan struktur organisasinya

sebagai berikut :

a) Tugas

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas

melaksanakan urusan pemerintah daerah dibidang pertanian tanaman pangan dan

hortikultura dan tugas pembantuan.

b) Fungsi

1. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Pertanian Tanaman Pangan.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian

tanaman pangan.

3. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang pertanian tanaman pangan.

(13)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 21

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

Tugas dan fungsi masing-masing unit kerja pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan

(14)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 22

1. Kepala Dinas.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan

urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian tanaman pangan dengan rincian

sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi dinas;

b. Menyelenggarakan penetapan Kebijakan Teknis Dinas sesuai dengan

Kebijakan Umum Pemerintah Daerah;

c. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan pemberian dukungan tugas

atas penyelenggaraan pemerintahan Daerah di bidang Pertanian Tanaman

Pangan;

d. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana pembangunan

Pertanian Tanaman Pangan.

e. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan

program, kesekretariatan, sarana dan prasarana, tanaman pangan dan

hortikultura, pengolahan dan pemasaran hasil petanian;

f. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis sosial;

g. Menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan UPTD;

h. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

2. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara

terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan dibidang program,

keuangan, umum dan kepegawaian. Sekretariat mempunyai fungsi :

(15)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 23

b). Penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan;

c). Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, umum, dan kepegawaian.

Rincian tugas sekretaris sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pengkajian serta koordinasi perencanaan dan program

Dinas;

b. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan;

c. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan;

d. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja;

e. Menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja;

f. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

g. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan;

h. Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan

perlengkapannya;

i. Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian

peraturan perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, protokol dan

hubungan masyarakat;

j. Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;

k. Menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional;

l. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

m.Menyelenggarakan pengkajian bahan Rencana Strategis, Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Dinas;

n. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

o. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

(16)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 24

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan;

(17)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 25 3. Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian

Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang

Pengolahan lahan dan air, pengawasan pupuk dan pestisida, serta pengembangan

kelembagaan. Untuk menyelenggarakan tugas, Bidang Sarana dan Prasarana

Pertanian mempunyai fungsi :

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

dibidang Pengo lahan lahan dan air;

b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di

bidang pengawasan pupuk dan pestisida;

c) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

dibidang pengembangan kelembagaan.

4.Bidang Tanaman Pangan

Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang

Pengembangan Padi, Pengembangan Palawija dan Benih Untuk

menyelenggarakan tugas pokok, Bidang Tanaman Pangan mempunyai fungsi :

a). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

di bidang Pengembangan Padi;

b). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di

bidang Pengembangan Palawija;

c). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

dibidang Benih;.

(18)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 26

Bidang Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengembangan

tanaman buah, Pengembangan tanaman sayur, dan Pengembangan Tanaman

Hias dan Biofarmaka. Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Bidang

Hortikultura mempunyai fungsi :

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang Pengembangan Tanaman Buah;

b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

di bidang Pengembangan Tanaman Sayur;

c) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

di bidang Pengembangan Tanaman Hias dan Biofarmaka.

6. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang Pasca panen, pembinaan usaha dan Pemasaran serta

Pembinaan standarisasi perizinan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok,

Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil mempunyai fungsi :

a). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

di bidang Pasca panen;

b). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

di bidang pembinaan usaha dan Pemasaran;

c). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

di bidang Pembinaan standarisasi perizinan.

(19)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 27

a. Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikutura

UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura adalah

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis

operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas Perlindungan

Tanaman Pangan dan Holtikultura. Untuk melaksanakan tugas UPTD

Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura

menyelenggarakan fungsi :

- Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional

Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura;

- Pengkajian dan Analisis Teknis Operasional Perlindungan Tanaman

Pangan dan Holtikultura;

- Pengujian dan Persiapan Teknologi Perlindungan Tanaman Pangan

dan Holtikultura;

- Pelaksanaan kebijakan teknis Perlindungan Tanaman Pangan dan

Holtikultura;

- Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dengan

bidang Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura;

- Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman

Pangan sesuai dengan bidang Perlindungan Tanaman Pangan dan

Holtikultura;

b. Balai Pengawasan dan Sertifikat Benih

UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikat Benih mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasianal dan/atau kegiatan

teknis penunjang Dinas dibidang Pengawasan dan Sertifikat Benih.

Untuk melaksanakan tugas UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikat Benih

menyelenggarakan fungsi:

- Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional Pengawasan

(20)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 28 - Pengkajian dan Analisis Teknis Operasianal Pengawasan dan

Sertifikat Benih;

- Pengujian dan Persiapan Teknologi Pengawasan dan Sertifikat Benih;

- Pelaksanaan kebijakan teknis Pengawasan dan Sertifikat Benih;

- Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dengan

bidang Pengawasan dan Sertifikat Benih;

- Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman

(21)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 29

c. Balai Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura

UPTD Balai Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis

operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang Diklat

Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura. Untuk melaksanakan

tugas UPTD Balai Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura

menyelenggarakan fungsi :

-Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional Diklat

Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura;

- Pengkajian dan Analisis Teknis Operasional Diklat Pertanian Tanaman

Pangan dan Holtikultura;

- Pengujian dan Persiapan Teknologi Diklat Pertanian Tanaman Pangan

dan Holtikultura;

- Pelaksanaan kebijakan teknis Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan

Holtikultura;

- Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dengan

bidang Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura;

- Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman

Pangan sesuai dengan bidang Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura.

d. Balai Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikutura

UPTD Balai Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis

operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang Benih

Induk Tanaman Padi, Palawija dan Holtikultura. Untuk melaksanakan

tugas UPTD Balai Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura

(22)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 30 - Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional Benih

Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura;

- Pengkajian dan Analisis Teknis Operasional Benih Induk Tanaman

Padi, Palawija dan Hortikultura;

- Pelaksanaan kebijakan Teknologi Benih Induk Tanaman Padi,

Palawija dan Holtikultura;

- Pelaksanaan kebijakan teknis Benih Induk Tanaman Padi, Palawija

dan Hortikultura;

- Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat sesuai

dengan bidang Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan

Holtikultura

- Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman

Pangan sesuai dengan bidang Benih Induk Tanaman Padi, Palawija

dan Hortikultura.

e. Balai Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura

UPTD Balai Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis

operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang

Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura. Untuk

melaksanakan tugas UPTD Balai Mekanisasi Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura menyelenggarakan fungsi :

- Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional

Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura;

- Pengkajian dan Analisis Teknis Operasional Mekanisasi Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura;

- Pelaksanaan kebijakan Teknologi Mekanisasi Pertanian Tanaman

(23)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 31 - Pelaksanaan kebijakan teknis Mekanisasi Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura;

- Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat sesuai

dengan bidang Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura;

- Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman

Pangan sesuai dengan bidang Mekanisasi Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura

f. Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri

(SMK-PP)

UPTD Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis

operasianal dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang Sekolah

Pertanian Pembangunan Negeri. Untuk melaksanakan tugas UPTD

Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri menyelenggarakan fungsi:

- Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional Sekolah

Pertanian Pembangunan Negeri;

- Pengkajian dan Analisis Teknis Operasianal Sekolah Pertanian

Pembangunan Negeri;

- Pengujian dan Persiapan Teknologi Sekolah Pertanian Pembangunan

Negeri;

- Pelaksanaan kebijakan teknis Sekolah Pertanian Pembangunan

Negeri;

- Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dengan

bidang Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri;

- Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman

Pangan sesuai dengan bidang Sekolah Pertanian Pembangunan

(24)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 32 - Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dengan

bidang Pengawasan dan Sertifikat Benih;

- Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman

Pangan sesuai dengan bidang Pengawasan dan Sertifikat Benih;

Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat secara keseluruhan dapat

dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan

(25)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 33

BDPTPH BBI TPH BMP TPH SMK-PPN PDG

KASUBAG KEUANGAN KASUBAG PROGRAM KASUBAG UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

Palawija Kasi Pengembangan Tanaman Sayur

(26)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 34 2.2 Sumber Daya SKPD

2.2.1. Sumber Daya Manusia

Pegawai Negeri Sipil Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera

Barat pada tahun 2015 berjumlah 518 orang. Berdasarkan struktur organisasi

perinciannya adalah 1 orang Kepala Dinas (Eselon II), 1 orang Sekretaris (Eselon

III), 4 orang Kepala Bidang (Eselon III), 6 orang Kepala UPTD (Eselon III), 25 orang

Kasi/Kasubbag (Eselon) IV, dan 240 Jabatan Fungsional Umum (JFU), 242 Jabatan

Fungsional Khusus (JFK). Komposisi berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki

sebanyak 334 orang dan perempuan sebanyak 184 orang. Komposisi PNS menurut

pangkat/golongan dan pendidikan disajikan dalam Tabel 1 dan Tabel 2

Tabel 1. Komposisi PNS Bedasarkan golongan

No Golongan Jumlah (Orang)

1. Golongan I 14

2. Golongan II 111

3. Golongan III 311

4. Golongan IV 82

Tabel 2. Komposisi PNS Menurut Pendidikan Formal

No Pendidikan Formal Jumlah Orang

(27)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 35

2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 9

3. Sekolah Menengah Umum/Kejuruan 169

4. Di 76

5 D III/ Sarmud 20

6 Strata 1 185

7 Strata 2 48

2.2.2. Sarana / Prasarana

Aset tetap yang berada dalam penguasaan Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Provinsi Sumatera Barat sangat penting dalam upaya mendukung tugas dan

fungsi. Aset Tetap mencakup golongan : Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung

dan Bangunan; Jalan, Irigasi dan Jaringan serta aset tetap Lainnya. Adapun data

rekapitulasi aset tetap berdasarkan golongan pembidangan barang per 31

Desember 2015 dapat dilihat pada Tabel 3.

(28)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 36

NO. NAMA/JENIS BARANG HARGA (Rp.)

PERSIL JUMLAH

1 2 4

ASET TETAP

I TANAH 21 1290.5 53.086.129.200

II PERALATAN DAN MESIN

1 Alat-alat Berat 49 296.763.000

2 Alat-alat Angkutan 405 5.170.053.305

3 Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur 660 1.420.677.750

4 Alat-alat Pertanian 177 2.248.644.912

5 Alat Kantor dan Rumah Tangga 4179 7.306.971.083

6 Alat Studio dan Alat Komunikasi 121 406.304.499

7 Alat-alat Kedokteran 64 121.839.700

8 Alat Laboratorium 1543 1.454.957.743

9 Alat-alat Persenjataan/Keamanan 60 13.342.500

III Gedung dan Bangunan

1 Bangunan Gedung 249 53.300 58.468.981.527

2 Monumen 1 0 29.387.000

IV Golongan Jalan, Irigasi Dan Jarin

1 Jalan dan Jembatan 0 831.735.300

IV Aset Tetap Lainnya

1 Buku dan Kepustakaan 1 49.898.500

2 Barang Bercorak Kebudayaan 10 95.735.000

3 Hewan/Ternak dan Tanaman 1 1.300.000

JUMLAH 131.002.721.019

Tabel 3 . DAFTAR ASET DINAS PERTANIAN DAN TANAMAN PANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT

Per 31 Desember 2015

JUMLAH ASSET

3

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

Pembangunan pertanian memiliki peranan yang cukup penting dalam

pembangunan nasional dan regional bukan saja terhadap ketahanan pangan, tetapi juga

terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), kesempatan kerja, sumber pendapatan

(29)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 37

utama Sumatera Barat yang dapat menggerakkan perekonomian daerah dan peningkatan

pendapatan masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak

pembangunan yang dilaksanakan. Pertumbuhan tersebut merupakan laju pertumbuhan

yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi, yang secara tidak langsung

menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi. Capaian kinerja pelayanan

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dapat terlihat pada tabel 4.

(30)
(31)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 22

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah rumah tangga petani yang di fasilitasi

poktan 2480 7440 12400 2480 7440 12400 100 100 100

% Petani yang mampu memenuhi kebutuhan

orang 200 200 200 218 218 200 200 200 219 234 100 100 100 100,5 107,3

3 Tersedianya produksi tanaman pangan dan hortikultura (ton)

- Padi ton 2.290.006 2.460.850 2.512.172 2.290.006 2.460.850 2.512.172 2.290.006 2.460.850 2.512.172

- Jagung ton 455.960 524.138 603.488 455.960 524.138 603.488 455.960 524.138 603.488

- Manggis ton 10.191 10.392 10.191 10.395 10.191 10.395

4 Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura (%)

- Padi % 3 4 3,65 3,41 121,67 85,25

- Jagung % 6,71 5,91 10,58 2,23 157,68 37,7

- Manggis % 2 2,6 9,52 12,37 476 476

9 Jumlah poktan /gapoktan yang melakukan

Total lahan sawah (ha/th) ha/th 500 250 294 230 58,8 92

12 Peningkatan jumlah kelompok tani yang menggunakan pupuk organik (kelompok)

klp 1215 1215 1215 1215 100 100

13 Perluasan areal hortikultura / buah-buahan (pohon/th)

pohon/th 262.500 416.500 316.300 300.000 300.000 262.500 416.500 316.300 281.000 150.000 100 100 100 93,67 50

Tabel 4. TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN KINERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN

TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA CAPAIAN KINERJA (%)

SATUAN INDIKATOR KINERJA

No

(32)
(33)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 41

Berdasarkan tabel diatas terlihat gambaran dari pencapaian

indikator kinerja sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi

Sumatera Barat. Pada indikator persentase petani yang mampu

memenuhi kebutuhan saprodi terlihat bahwa realisasi dari target

yang telah ditetapkan telah tercapai dengan baik. Adapun program

dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis ini

adalah Program Gerakan Terpadu Pensejahteraan Petani untuk

meningkatkan jumlah rumah tangga petani yang sejahtera tahun

2011-2015 dengan capaian target kinerja 100%

Gambar 3. Jumlah Rumah Tangga Petani Yang di fasilitasi (KK)

Berdasarkan grafik di atas terlihat perkembangan jumlah

petani yang telah difasilitasi sejak tahun 2011 sampai dengan tahun

2015. Setiap tahun terdapat peningkatan jumlah petani yang

difasilitasi. Pada tahun 2011 jumlah petani yang difasilitasi adalah

sebanyak 2480 KK, dan pada tahun 2012 jumlah tersebut meningkat

menjadi 7440 KK dan sampai tahun 2013 telah mencapai 12.400 KK

yang difasilitasi. Sesuai target RPJMD sampai akhir tahun 2015

terdapat sebanyak 34.720 petani yang difasilitasi. Namun Pada tahun

2014 terdapat revisi renstra yang didalamnya memuat revisi

penyempurnaan tujuan, sasaran strategis, indikator dan target

kinerja.

0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000

2011 2012 2013 2014 2015

(34)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 42

Pada tahun 2011-2013 satuan target kinerja adalah kepala

keluarga tani (KK) dan mulai tahun 2014 target ini dirubah menjadi

persentase petani yang mampu memenuhi kebutuhan saprodi.

Penentuan persentase target adalah berdasarkan jumlah target

tahun 2014 dibandingkan dengan total target yang hendak dicapai

tahun 2015.

Untuk tahun 2015 terdapat lagi penyempurnaan yang

mana target ditentukan berdasarkan jumlah petani yang mampu

memenuhi kebutuhan saprodi dibandingkan dengan jumlah petani

Sumatera Barat secara keseluruhan. Yang mana jumlah petani adalah

34.720 KK dibandingkan dengan 287.240 KK tani sehingga didapat

persentase target adalah 8,42 %.

Pada tahun 2015 realisasi dari target telah tercapai 8,42 %

sesuai dengan yang diharapkan dalam rangka meningkatkan rumah

tangga petani yang sejahtera. Gerakan ini bertujuan untuk

meningkatkan jam kerja akan meningkat minimal mempunyai 3

usaha tani dengan jumlah jam kerja perharinya minimal menjadi 8

jam kerja efektif per hari.

Dalam pelaksanaannya direalisasikan melalui kegiatan 1)

Sekolah Lapang Pengembangan Jagung, 2) Pengembangan Tanaman

Buah-Buahan Untuk Peningkatan Pensejahteraan Petani, Sasaran

kegiatan adalah :

(35)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 43 · Meningkatnya usaha tani jagung di kelompok tani dan

tertanamnya bibit buah-buahan di pekarangan.

Pada program Gerakan terpadu pensejahteraan petani ini

terdapat anggaran sebesar Rp. 1.087.975.100,- dengan realisasi

keuangan Rp.956.040.903,- (87,87%), dan realisasi fisik 100,00 %

(Sangat Baik).

Dalam rangka peningkatan kualitas SDM Pertanian baik

petani, petugas maupun penyuluh terdapat indikator Peningkatan

jumlah sumber daya manusia pertanian yang kompeten. Penentuan

target dibuat berdasarkan jumlah penyuluh dan petani yang ada di

Sumatera Barat dan pertimbangan anggaran yang akan diperoleh

pada tahun 2015.

Gambar 4. Perkembangan Peningkatan Jumlah Sumber Daya Manusia Pertanian

(36)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 44

Adapun Program yang mendukung sasaran tersebut adalah :

1. Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian yang terdiri dari 2

kegiatan yaitu : 1) Penyebarluasan informasi/bahan publik (jumpa

pers, temu kehumasan, dialog interaktif dan advokasi di media

cetak, 2) Pembinaan dan peningkatan SDM Tenaga Pendamping

POPT dan PMT Pada program ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp. 332.202.200,- dengan terealisasi Rp. 314.395.100,- (94,64%),

dan realisasi fisik 100,00 % (Sangat Baik)

2. Program Peningkatan SDM Pertanian, yang terdiri dari 2 kegiatan

yang dilaksanakan yaitu : 1) Peningkatan SDM Petani, Petugas

dan Diklat Pertanian, 2) Pengembangan dan peningkatan SDM

SMK PP N Padang

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Pertanian

yang terdiri dari 2 kegiatan yaitu : 1) Peningkatan sarana dan

prasarana pendidikan /Pelatihan pertanian di balai diklat pertanian

dan 2) Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan SMK PP N

Padang.

Pada program ini anggaran yang dialokasikan

adalah sebesar Rp. 1.024.000.000,- dengan realisasi Rp.

1.012.557.000,- (98,88 %), dan realisasi fisik 100,00 % (Sangat

Baik).

Peningkatan jumlah sumber daya manusia pertanian yang

kompeten penting dalam rangka pendampingan terhadap petani

180 190 200 210 220 230 240

2011 2012 2013 2014 2015

(37)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 45

dalam pengembangan pertanian di Sumatera Barat, khususnya

mencapai peningkatan produksi dan pendapatan usaha pertanian.

Penyuluhan mendukung peningkatan usaha tani, berbisnis usahatani

yang lebih baik, organisasi yang lebih efektif serta sarana dialog yang

produktif untuk pemberdayaan petani.

Dengan meningkatnya jumlah sumber daya manusia

pertanian yang kompeten akan meningkatkan wawasan dan

pengetahuan petugas dan petani ditingkat lapangan sehingga

teknologi-teknologi baru bisa di aplikasikan ditingkat lapangan.

Pada tahun 2015 sesuai dengan Program Nawacita Presiden

RI dalam rangka Peningkatan UPSUS Swasembada Pangan, salah

satu teknik budidaya baru yang dikembangkan adalah budidaya padi

dengan sistem jajar legowo. Dari hasil dilapangan ternyata sistem

jajar legowo memberikan manfaat dan keuntungan bagi petani.

Realisasi produksi padi dan jagung terlihat belum mencapai target

yang ditetapkan. Hal ini karena data realisasi masih merupakan

angka ramalan yang merupakan hasil rapat koordinasi bersama di

tingkat nasional antara Kementerian Pertanian RI dan Badan Pusat

Statistik. Untuk Sumatera Barat data ini merupakan

angka kesepakatan antara Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan data di

atas diketahui bahwa capaian target indikator kinerja pada sasaran

ini rata-rata sangat baik (194,52). Berdasarkan angka perkembangan

produksi per tahun terlihat bahwa produksi padi, jagung dan manggis

terus mengalami peningkatan. Dan untuk komoditi manggis terdapat

peningkatan produksi yang melebihi target yang ditetapkan setiap

(38)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 46 Gambar 5. Perkembangan Produksi Komoditi Padi,

Jagung, Manggis (ton)

Tahun 2011 -2015

0 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000

2011 2012 2013 2014 2015

(39)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 47

Dari gambar di atas terlihat bahwa terdapat peningkatan

produksi pertanian dari tahun ke tahun hingga tahun 2015.

Perkembangan produksi padi mulai tahun 2011 sampai tahun 2015

terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, yang mana terdapat

peningkatan sebesar 3,75% (88.788 ton) pada tahun 2012,

peningkatan 2,55 % (61.994 ton) pada tahun 2013, peningkatan 3,52

% (88.659 ton) pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 terdapat

peningkatan sebesar 3,29 % atau sebanyak 85.742 ton.

(40)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 48

Untuk perkembangan komoditi jagung dapat diketahui

bahwa perkembangan produksi mulai tahun 2011 sampai tahun

2015 mengalami peningkatan setiap tahunnya, dimana terdapat

peningkatan sebesar 4,77 % (23.648 ton) pada tahun 2012,

peningkatan 9,48% (51.920 ton) pada tahun 2013 peningkatan

9,57% (57.930 ton) pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 terdapat

peningkatan sebesar 2,18% atau sebanyak 13.486 ton.

Grafik Jagung

Pada komoditi manggis terlihat perkembangan produksi

yang juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2012

terdapat peningkatan produksi sebesar 10,69% (1.270 ton), tahun

2013 meningkat sebesar 0,66% atau sebesar 79 ton, tahun 2014

meningkat sebesar 8,69% (1.138 ton) dan pada tahun 2015 terdapat

peningkatan sebesar 12,91 % (1.941 ton). Hal tersebut melebihi

target yang telah ditetapkan setiap tahunnya.

Grafik Manggis 0

100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000

2011 2012 2013 2014 2015

(41)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 49

Penghitungan jumlah produksi ini didapat berdasarkan

data survey pertanian (SP) yang dikumpul setiap bulan melalui

petugas pengumpul data kecamatan yang kemudian direkap oleh

petugas data statistik kabupaten/kota, dan selanjutnya dikirim ke

Dinas Provinsi dan BPS. Selanjutnya data tersebut direkapitulasi

menjadi angka produksi Provinsi Sumatera Barat yang disepakati oleh

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan BPS Provinsi Sumatera Barat.

Peningkatan produksi padi didukung dengan kegiatan

Pemasyarakatan Padi Tanam Sabatang melalui pendekatan

peningkatan luas panen dan peningkatan produktivitas dengan

kegiatan:

· Peningkatan SDM petani melalui Sekolah Lapang Padi Tanam Sabatang (SL-PTS) dengan jumlah 75 unit (1.875 orang petani)

· Melalui Program Usaha Peningkatan Khusus (UPSUS) Pajale (padi, jagung dan kedelai) yang dicanangkan Kementerian Pertanian RI

untuk mewujudkan Swasembada Pangan Nasional dengan

kegiatan 1.) Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu

(GPPTT) Padi sebanyak 400 unit (10.000 ha), 2.) Perbaikan

0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000

2011 2012 2013 2014 2015

(42)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 50

Jaringan Irigasi, Pengembangan Optimasi Lahan, Pengembangan

SRI, dan Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian.

· Penggunaan benih unggul bermutu 5.205 ton

· Faktor pendukung lain dalam meningkatkan produksi padi adalah semakin lancarnya penyaluran pupuk bersubsidi dengan semakin

baiknya system pengawasan pupuk bersubsidi.

Dalam rangka Peningkatan produksi jagung didukung oleh

kegiatan Pengembangan kawasan jagung melalui peningkatan luas

panen dan peningkatan produktivitas terutama melalui bantuan benih

unggul dan GPPTT Jagung.

Kegiatan yang mendukung tercapainya indikator kinerja untuk

Produksi Hortikultura antara lain adalah Pengembangan Sayuran dan

Buah, Pembinaan dan Pengangan Tanaman Pangan dan Hortikultura,

Identifikasi dan registrasi Kebun Hortikultura

Hal ini didukung adanya kegiatan perbanyakan benih oleh BBI

sehingga ketersediaan benih bermutu untuk kebutuhan petani dapat

dipenuhi.

Untuk mencapai target pada indikator kinerja dari sasaran ini

terdapat 2 program yaitu 1) Peningkatan Produksi dan Mutu

Pertanian secara berkelanjutan, dan 2) Pengembangan kawasan

sentra produksi.

Pada program Peningkatan Produksi dan Mutu Pertanian

secara berkelanjutan dengan anggaran sebesar Rp. 2.747.679.830,-

maka terealisasi Rp. 2.603.253.143,- (94,74 %), dan realisasi fisik

100,00 % (Sangat Baik), sedangkan untuk Program Pengembangan

kawasan sentra produksi dari anggaran Rp. 1.857.338.400,-

terealisasi Rp. 1.581.928.600,- (85,17%), dan realisasi fisik 97,75 %

(Sangat Baik).

Pada program Peningkatan Produksi dan Mutu Pertanian

secara berkelanjutan, dalam pelaksanaannya terdapat 9 kegiatan

(43)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 51

Pemantauan Pupuk dan Pestisida, Pemurnian varietas dan Adaptasi

Pelepasan Varietas (Varietas Lokal), Pengawasan Mutu dan

Sertifikasi Benih, Fasilitasi Sarana Brigade dan Pengendalian

Serangan OPT, Peningkatan Perlindungan Tanaman, Pengawasan

Mutu dan Standar Pestisida, Pendampingan dan Penyusunan RDKK,

Pengembangan Tanaman Perkarangan melalui Saka Taruna Bumi.

Disamping itu pada Program Pengembangan Kawasan Sentra

Produksi terdapat 7 kegiatan yang mendukung yaitu : Pembinaan

dan Pengembangan kawasan jagung, Pembinaan dan

pengembangan tanaman hias, Pengembangan tanaman

buah-buahan di kawasan pesisir, Identifikasi dan registrasi lahan/kebun

hortikultura, Pembinaan dan pengembangan kawasan tanaman

pangan dan hortikultura, dan Sekolah lapang pertanian .

Dengan meningkatnya produksi tanaman pangan dan

hortikultura ini diharapkan perekonomian petani indonesia lebih

baik dan program swasembada pangan pun ikut tercapai.

Mulai tahun 2012 kawasan sentra telah mencapai 60

kawasan dan pada tahun 2013 diperkuat dengan SK Gubernur

Sumatera Barat Nomor 521/305/2013 tanggal 26 Maret 2013

tentang Penetapan Kawasan Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Sumatera Barat, diantaranya dapat dilihat

sebagai berikut :

1.Kawasan padi : 13 Kawasan

Kawasan Kabupaten/Kota

Kawasan Panti Rao Kabupaten Pasaman

(44)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 52

Kawasan Situjuah Kabupaten Lima Puluh Kota

Kawasan IV Angkat Canduang Kabupaten Agam

Kawasan Lubuak Basung Kabupaten Agam

Kawasan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar

Kawasan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

Kawasan Gunung Talang Kabupaten Solok

Kawasan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan

Kawasan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung

Kawasan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya

Kawasan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

Kawasan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan

2.Kawasan Jagung : 11 Kawasan

Kawasan Jagung Kabupaten/Kota

Kawasan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman

Kawasan Rao Kabupaten Pasaman

Kawasan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat

Kawasan Lembah Malintang Kabupaten Pasaman Barat

(45)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 53

Kawasan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota

Kawasan Ampek Angkek Kabupaten Agam

Kawasan Rambatan Kabupaten Tanah Datar

Kawasan Sangir Kabupaten Solok Selatan

Kawasan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan

(46)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 54

3.Kawasan Manggis : 12 Kawasan

Kawasan Kabupaten/Kota

Kawasan Bukit Barisan Kabupaten Lima Puluh Kota

Kawasan Parit Malintang Kabupaten Padang Pariaman

Kawasan Lubuak Tarok Kabupaten Sijunjung

Kawasan Bawan Kabupaten Agam

Kawasan Palembayan Kabupaten Agam

Kawasan Kamang Kabupaten Agam

Kawasan Sangir Kabupaten Solok Selatan

Kawasan Pakan Rabaa Kabupaten Solok Selatan

Kawawsan Linggo Sari

Baganti

Kabupaten Pesisir Selatan

Kawasan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan

Kawasan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

Kawasan Pauh Kota Padang

Indikator yang juga berpengaruh terhadap perkembangan

pertanaman di lapangan adalah adalah menurunnya luas serangan

hama dan penyakit tanaman dengan target 1 %. Target tersebut

(47)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 55

luas areal pertanaman dikalikan seratus persen. Target 1% sudah

merupakan standar secara nasional.

Berdasarkan realisasi yang terdapat di lapangan ternyata

serangan hama hanya sekitar 0,5% dari luas tanam padi secara

keseluruhan pada tahun 2015, yang mana luas serangan hama seluas

2.429 ha dari luas tanaman seluas 411.247 ha. Berarti tingkat capaian

keberhasilannya mencapai 150 %.

Berdasarkan data diatas diperoleh gambaran bahwa

rendahnya serangan hama atau berhasilnya upaya yang dilakukan

dalam rangka peningkatan perlindungan tanaman dari serangan

organisme pengganggu tanaman (OPT). Hal ini akan menguntungkan

kepada petani dimana dengan rendahnya serangan hama akan

berdampak baik bagi hasil produksi pertanian.

Program yang mendukung pencapaian sasaran strategis ini

adalah program Peningkatann roduksi dan Mutu Pertanian secara

berkelanjutan yang dalam pelaksanaannya kegiatan yang

mendukung yaitu : Peningkatan perlindungan tanaman, Fasilitasi

sarana brigade dan pengendalian serangan OPT dan Pengawasan

mutu dan standar pestisida.

Dalam rangka meningkatkan Nilai Tambah Komoditi

Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura terdapat indikator kinerja

(48)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 56

hasil pengukuran yang ada terlihat bahwa realisasi dari target yang

telah ditetapkan adalah 100% (sangat baik).

Penentuan capaian target kinerja ini disusun berdasarkan

target yang telah ada pada renstra yaitu sebanyak 15 unit dan

dibandingkan dengan jumlah unit pengolahan yang telah ada sampai

tahun 2014, sebanyak 145 unit dan dikalikan 100% sehingga

didapatkan target penambahan sebanyak 10,34% untuk tahun 2015.

Adapun peningkatan produksi olahan pertanian tersebut adalah

sebagai berikut :

 Pisang Karamel

 Pisang Jala

 Denpusing

 Chrispy Banana

 Teh Daun Asam Kasambi

 Pisang Coklat

 Dendeng jantung Pisang

 Manisan Pepaya

 Kripik Sala

 Kue Bawang Jagung

 Tojin Jagung

 Kripik Pisang jaring

 Jahe merah Instan

 Stick Wortel

 Cabe Goreng

 Aneka Mie Sayur

 Kripik Pisang Balado

 Cake Pisang

 Kripik Kentang Cabe Hijau

(49)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 57

Program yang mendukung pencapaian sasaran tersebut adalah

Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Produksi Pertanian,

yang terdiri dari 3 kegiatan yaitu :

1.Pengembangan dan Peningkatan SDM kelompok. Pengolahan Hasil

serta Nilai Tambah Produk

2.Peningkatan mutu produk olahan kelompok UP3HP

3.Pembinaan dan Peningkatan Mutu Produk Olahan secara terpadu

Upaya yang dilakukan dalam peningkatan nilai tambah dan

daya saing produk TPH melalui agroindustri pedesaan adalah berupa

pengolahan hasil pertanian yakni dengan mengembangkan “Unit

(50)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 58 Grafik Peningkatan Jumlah UP3HP (klpk)

0

50

100

150

200

Series 1

Series 2

83

100

110

125

145

160

2010

2011

2012

2013

2014

2015

Sampai tahun 2015 terdapat 160 unit kelompok UP3HP

tersebar di Kabupaten/Kota di Sumatera Barat dan yang difasilitasi

dengan peralatan pengolahan sebanyak 20 unit UP3HP yaitu :

1. Kelompok UP3HP Usaha Mandiri Kab. Lima Puluh

Kota

2. Kelompok UP3HP Flamboyan Kab. Lima Puluh Kota

3. Kelompok UP3HP Aua Sarumpun Kab. Agam

4. Kelompok UP3HP Gapoktan Tanu Tumbuh Kab.

Agam

5. Kelompok UP3HP KWT Bundo Kab. Tanah Datar

6. Kelompok UP3HP Kami Saiyo Kab. Tanah Datar

7. Kelompok UP3HP Bawang Merah Kab. Tanah Datar

8. Kelompok UP3HP Koto Baru Saiyo Kab. Tanah

Datar

9. Kelompok UP3HP Melati Suci Kab Padang Pariaman

10. Kelompok UP3HP Laris Manis Kab. Solok

11. Kelompok UP3HP Lembang Jao Mandiri Kab. Solok

12. Kelompok UP3HP Wanita Mandiri Kab. Solok

(51)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 59

14. Kelompok UP3HP Karya Bersama Kab. Solok

Selatan

15. Kelompok UP3HP Lansek Mani Kab. Sijunjung

16. Kelompok UP3HP KWT Ismi Kab. Pesisir Selatan

17. Kelompok UP3HP Sumber Rezeki Kab. Pesisir

Selatan

18. Kelompok UP3HP Bunda Kreatif Kota Bukittinggi

19. Kelompok UP3HP Karya Nyata Kota Bukittinggi

20. Kelompok UP3HP Karya Bersama Kota Padang

Diharapkan kelompok-kelompok tersebut berkembang

dengan baik, dapat menjadi motivator/pendorong bagi kelompok/

pelaku usaha lainnya untuk meningkatkan produksi dan nilai tambah

produk, yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan

pelaku usaha.

Untuk memperbaiki mutu produk pertanian agar dapat

bersaing di pasar domestik maupun internasional telah dilaksanakan

cara-cara penanganan pascapanen dan pengolahan yang baik yang

saat ini dikenal dengan istilah Good Handling Practices (GHP) dan

Good Manufakturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis Critical

Control Points ( HACCP ), Cara-cara tersebut merupakan aspek yang

penting untuk meningkatkan mutu produk pertanian.

Dengan adanya usaha-usaha yang dilakukan untuk

peningkatan nilai tambah komoditi pertanian tanaman pangan dan

hortikultura maka berdasarkan keterangan di atas diketahui bahwa

telah semakin berkembangnya unit usaha pengolahan produk hasil

pertanian dengan bertambahnya jenis produk olahan yang terdapat

di pasaran.

Untuk meningkatkan daya saing komoditi melalui

pengembangan agroindustri Indikator sasarannya adalah penerapan

(52)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 60

2015 adalah 20 %. Hal ini di buat berdasarkan target yan telah

disusun pada Renstra 2010-2015 sebanyak 10 unit dibandingkan

dengan jumlah unit penerapan GHP dan GMP yang telah dicapai pada

tahun 2014 yaitu sebanyak 50 unit kemudian dikalikan seratus

persen.

Peningkatan tahun 2015 (unit) dibandingkan dengan jumlah

penerapan GHP dan GMP yang ada pada tahun 2014 dikali seratus

persen. Pada tahun 2015 terealisasi 10 unit produk olahan yang

menerapkan GHP dan GMP. Dan peningkatan ini jika dibandingkan

dengan produk olahan yang menerapkan GHP dan GMP sampai

tahun 2014 (50 unit) dikalikan seratus persen maka diperoleh hasil

20% (tercapai sesuai target) atau terealisasi 100 %.

Grafik Penerapan GHP dan GMP Produk Olahan (unit)

Berdasarkan data di atas terlihat perkembangan penerapan

GHP dan GMP produk olahan dari tahun 2010 sampai tahun 2015.

Yang mana sampai pada tahun 201 telah mencapai 60 unit

penerapan GHP dan GMP produk olahan

Adapun unit produk olahan yang telah menerapkan GHP dan

GMP tersebut adalah sebagai berikut :

 Keripik Wijen Ubi Ungu UP3HP Patamuan Kito

 Stick Wortel UP3HP Bambu Kuning

 Kerupuk Ubi UP3HP Rahmat

0 10 20 30 40 50 60

2010 2011 2012 2013 2014 2015 Series 1

(53)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 61

 Kerupuk Ubi Tiga Warna UP3HP Bundo

 Kacang Tojin UP3HP Rona

 Kripik Kentang UP3HP Tunas Madani

 Kerupuk Labu UP3HP Bundo Kanduang

 Pisang Sale UP3HP Nan Sakato

 Rubik Ganepo Balado UP3HP Senior Ganepo

 Kripik Ubi Ungu Wijen UP3HP Pelangi

 Sanjai Lidi UP3HP Solok Mato Aia

 Dakak – Dakak UP3HP Panca Surya

 Kue Sapik Pulut Hitam UP3HP Kembang Sari Prima

 Stick Tepung Beras UP3HP Harapan Tani

 Snack 88 UP3HP Suka Maju

 Kerupuk Kentang Balado UP3HP Lembang Jao Mandiri

 Keripik Pisang UP3HP Nan Sakato

 Stick Ubi Ungu UP3HP Patamuan Kito

 Doksistu Komoditi Manggis Asosiasi Petani Manggis

 Doksistu Beras Merah Organik PPO Santiago

 Doksistu Beras Hitam Organik PPO Santiago

Untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk

diperlukan komitmen pelaku usaha untuk mempertahankan mutu

produk secara konsisten dimana penerapan SOP harus dilaksanakan.

Sampai dengan tahun 2015 ini telah disusun SOP produk Olahan dari

Kelompok UP3HP di Sumatera Barat sebanyak 60 SOP dengan target

setiap tahun minimal 5 SOP, untuk tahun 2015 SOP yang disusun

adalah :

 Kerupuk Cancang UP3HP Bunda Kreatif

 Kerupuk Cancang UP3HP Karya Reyat

 Keripik kentang Balado UP3HP Lembang Jao Mandiri

 Tojin Jagung Super UP3HP Ismi

 Serundeng Ubi UP3HP Kami Saiyo

 Keripik Manis Pedas UP3HP Bawang Merah

(54)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 62  Kerupuk Kamang UP3HP Indah Sari

 Serundeng Ubi Kayu UP3HP Laris Manis

 Serundeng Kentang UP3HP Lembang Jao Mandiri

Program yang mendukung pencapaian sasaran tersebut

adalah Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Produk Hasil

Pertanian, yang terdiri dari kegiatan :

1. Peningkatan pengolahan hasil dan nilai tambah tanaman pangan.

2. Peningkatan mutu produk olahan kelompok UP3HP

3. Penguatan SDM kelompok Usaha Pertanian secara terpadu

Adapun realisasi keuangan dan fisik Program Peningkatan

Nilai Tambah, Daya Saing, Produk Hasil Pertanian dapat dilihat dari

anggaran yang tersedia sebesar Rp. 1.282.149.230,- terealisasi Rp.

1.236.197.250,- (96,42 %), dan fisik terealisasi 100,00 % (Sangat

Baik).

Dengan tercapainya target dari indikator tersebut

diperoleh hasil bahwa usaha pengolahan hasil pertanian telah

semakin berkembang dan mengarah pada cara pengolahan yang baik

sesuai dengan penerapan GHP dan GMP.

Pada Indikator kinerja sasaran. Penentuan target indikator

ini adalah berdasarkan pada Renstra dengan melihat luas daerah

pertanian organik yang ada di Sumatera Barat dan pertimbangan

anggaran.

Realisasi pada tahun 2015 adalah 55 ha (55%). Target ini

tidak sepenuhnya tercapai karena dipengaruhi oleh kondisi lapangan

Gambar

Tabel 2. Komposisi PNS Menurut Pendidikan Formal
Tabel 3 . DAFTAR ASET DINAS PERTANIAN DAN TANAMAN PANGAN  PROVINSI SUMATERA BARATPer 31 Desember 2015
Tabel 4. TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN KINERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN
Gambar 3. Jumlah Rumah Tangga Petani Yang di fasilitasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penulis memilih BAPPEDA Propinsi Sumatera Barat karena disanalah penulis mengetahui bagaimana sebenarnya penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Propinsi

Penulis memilih BAPPEDA Propinsi Sumatera Barat karena disanalah penulis mengetahui bagaimana sebenarnya penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Propinsi

Selaras dengan kebijakan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010-2015 Provinsi Sumatera Barat, maka arah

Sesuai dengan Visi Pemerintah Daerah Provinsi Maluku yang tertuang didalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku Tahun 2019-2024,

Sejalan dengan Misi-3 RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016-2021 yang merupakan salah satu pelaksanaan amanat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

a) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) RPJMD Kabupaten Berau tahun 2016-2021 sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun

Untuk mencapai visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Barat dilakukan melalui program

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 dimaksudkan untuk dapat memayungi dan sebagai pedoman dalam penyusunan