• Tidak ada hasil yang ditemukan

20802 24832 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " 20802 24832 1 PB"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN :2301-9085

PROFIL KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN SOAL MATEMATIKA OPEN-ENDED DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA

Hammadah Iffih Awot Sari Maenda

(S-1Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, e-mail: hammadahmaenda@mhs.unesa.ac.id)

Raden Sulaiman

(Dosen Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, e-mail: r a densulaiman@unesa.ac.id)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil kemampuan koneksi matematika dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu tinggi, sedang dan rendah ditinjau dari kemampuan matematika.

Kemampuan koneksi matematika dideskripsikan melalui hasil dari tes kemampuan matematika, tes koneksi matematika. Tes kemampuan koneksi matematika dimodifikasi dari tes UNAS tahun pelajaran 2014. Hasil pendeskripsian profil kemampuan koneksi matematika berupa lembar tes kemampuan matematika, tes koneksi matematika, dan lembar jawaban subjek.

Dari analisis data, subjek koneksi matematika berkemampuan tinggi sudah mencapai hasil yang baik dalam pemahaman masalah dan membuat perencanaan, tetapi terdapat beberapa kesalahan perhitungan sehingga hasil akhir subjek kurang tepat. Sedangkan subjek koneksi matematika berkemampuan sedang menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan soal yang diberikan subjek cukup baik dalam pemahaman masalah, membuat perencanaan serta dalam melaksanakan rencana terdapat beberapa kendala. Subjek koneksi matematika berkemampuan rendah terdapat kendala dari tahapan membuat rencana, sehingga tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan di salah satu soal.

Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa profil kemampuan koneksi matematika dalam memecahkan soal open-ended untuk siswa yang berkemampuan tinggi sudah baik, sedangkan untuk siswa yang berkemampuan sedang dan rendah perlu ada peningkatan.

Kata kunci: Koneksi matematika, open-ended, pemecahan soal, kemampuan matematika.

Abstract

This study aims to describe the profile of mathematical connection ability is categorized into three abilities namely high, medium and low in terms of mathematical ability.

Mathematical connection ability described by the results of mathematical ability test and mathematical connection test. Test of mathematical connection capibilities modified from UNAS tests in 2013/2014 and 2014/2015. The described result of mathematical connection ability profile in the form of mathematical ability test sheet, mathematical connection test and subjects’ answer sheets.

From data analysis, the subject of high connection mathematical ability already achieved good results in understanding the problem and making plan, although there are some miscalculations that affect subject’s end result is less precise. While the subject of medium connection mathematical ability shows well enough in understanding the problem, making plan also to implement the plan although there are several obstacles. Subject of low connection mathematical ability faces several obstacles in the stage of making plans caused the subject is not able to solve one of the given problems.

Based on data analysis, it can be concluded that the profile of the mathematical connection ability in solving open-ended problems for high-ability student is already good, whereas for medium and low ability student still needs improvement.

Keywords: Mathematical Connection, Open-Ended, Problem-Solving, Mathematics Ability.

PENDAHULUAN

Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan dalam peraturan pemerintah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi

(2)

siswa agar bisa memahami suatu permasalahan matematika dalam konteks kehidupan sehari-hari, dengan itu siswa bisa meningkatkan daya berpikir kreatif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan meningkatkan daya pengetahuan. Siswa memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.

Pemberian soal terbuka menggali potensi siswa untuk mengingat dan menghubungkan lagi materi-materi yang telah didapat, sehingga dapat mengetahui seberapa jauh tingkat kemampuan koneksi siswa, dalambelajar matematika hendaknya mengupayakan agar seseorang dapat memahami ide-ide atau konsep-konsep.

Hasil studi lapangan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematika siswa masih belum optimal.

Dari uraian di atas penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematika siswa SMP dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah yang ditinjau dari kemampuan matematika. koneksi matematika adalah keterkatitan antara topik matematika, keterkaitan antara matematika dengan disiplin ilmu lain dan keterkaitan matematika dengan dunia nyata atau dalam kehidupan sehari-hari.

Kemampuan koneksi matematis merupakan salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang sangat penting dan harus dikembangkan karena dalam pembelajaran matematika setiap konsep berkaitan satu sama lain dengan konsep lainnya (Lestari, 2014: 37). Untuk mengelompokkan siswa ke dalam kategori tingkat kemampuan matematika siswa. Rentang nilai siswa untuk masing-masing kategori kemampuan matematika menurut Arikunto (2003: 265) sebagai berikut:

Tabel 2.3 Kategori Tingkat Kemampuan

Rendah

x ≤ Mean−SD

METODE

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini yaitu dari soal UNAS tahun 2014 dan soal kemampuan koneksi

matematika yang dibuat oleh peneliti. Metode pengumpulan data yaitu dengan memberikan tes tertulis kepada siswa untuk mengetahui kemampuan matematika yang dimiliki, selanjutnya setelah didapat beberapa subjek dari hasil pemberian tes kemampuan matematika tersebut, tes koneksi matematika diberikan kepada subjek yang telah dipilih. Metode pengumpulan data yang terakhir menggunakan tes wawancara sesuai dengan hasil pemecahan soal koneksi matematika yang telah dikerjakan subjek.

(3)

Melaksanakan

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan dengan data, mengolah data, memilah-milah data, dan menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Proses analisis data dalam penelitian ini dlakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1. Mentranskip data yang telah terkumpul, yakni:mengumpulkan data hasil kinerja siswa dan mengubah hasil wawancara ke dalam bentuk tertulis.

2. Menelaah/ memeriksa seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara dan hasil kerja siswa berupa pemecahan masalah open-ended.

3. Mereduksi data yang diperoleh yaitu mengacu pada proses penyelesaian, penyederhanaan, dan pemfokusan data.

4. Pemaparan data yang meliputi pengklasifikasian dan identifikasi data, yaitu menuliskan kumpulan data yang terorganisir dan terkategori dengan baik. 5. Menganalisis profil koneksi matematika dalam

memecahkan masalah open- ended pada materi theorema phytagoras di kelas VIII SMP berdasarkan langkah pemecahan masalah menurut Polya. 6. Menarik kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dimulai dari pemberian tes kemampuan matematika pada 36 siswa kelas IX-D SMPN 32 Surabaya. Pemberian tes kemampuan ini digunakan untuk mengelompokkan siswa kedalam kategori kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Subjek yang diambil berdasarkan rekomendasi guru matematika SMPN 32 Surabaya, diperoleh subjek penelitian sebagai berikut.

Tabel 4.3. Subjek yang diambil

No. Nama KemampuanMatematika KodeSubjek

1. MMP Tinggi ST

2. LD Sedang SS

3. NA Rendah SR

Berdasarkan hasil analisis dari tes pemecahan masalah dan wawancara, diperoleh deskripsi dari profil kemampuan koneksi matematika dalam menyelesaikan soal matematika open-ended adalah sebagai berikut.

1. Profil Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Berkemampuan Tinggi dalam Menyelesaikan Soal Matematika Open-ended Ditinjau dari Kemampuan Matematika

(4)

strategi penyelesaian yang sesuai dan menghubungkan ide-ide yang dimiliki siswa berkemampuan tinggi untuk menyelesaikan soal tersebut namun terdapat beberapa kesalahan perhitungan sehingga tidak mendapatkan hasil akhir yang tepat. Hal ini sesuai dengan indikator kemampuan koneksi matematika bahwa siswa berkemampuan tinggi mampu menjelaskan hubungan antar ide yang ditanyakan dan diketahui pada soal, namun kekurangannya siswa berkemampuan tinggi tidak menuliskan yang ditanyakan pada soal tersebut di lembar jawaban, siswa berkemampuan tinggi sudah mampu menggunakan strategi penyelesaian dengan baik pada soal aplikasi tersebut, hal ini sesuai dengan indikator mampu menjelaskan dan menghubungkan ide yang dimiliki dengan apa yang direncanakan untuk menyelesaikan soal tersebut. Pada soal nomor dua yang berisi tentang soal open-ended yang menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari dan dengan materi pelajaran lain, siswa mampu menggunakan strategi dan menghubungkan konsep yang direncanakan untuk menyelesaikan soal dengan baik. Namun dalam menyelesaikan soal koneksi tersebut siswa tidak memeriksa kembali jawaban yang telah diselesaikan.

2. Profil Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Berkemampuan Sedang dalam Menyelesaikan Soal Matematika Open-ended Ditinjau dari Kemampuan Matematika

Pada tahap memahami masalah, yang dilakukan pertama kali oleh siswa yang berkepribadian sedang adalah membaca soal beberapa kali untuk dapat menemukan informasi yang diterima. Pada langkah membaca, siswa mengumpulkan informasi yang diterima dengan cara menuliskan informasi tersebut pada lembar jawab. Siswa menuliskan apa yang diketahui pada soal, Siswa berkemampuan tinggi mampu menyusun strategi penyelesaian yang sesuai dengan menuliskan rute yang dipilih terlebih dahulu dan mengubah soal tersebut ke dalam bentuk gambar untuk memudahkan penyelesaikan. Siswa berkemampuan tinggi mampu menghubungkan ide-ide yang dimiliki siswa berkemampuan tinggi untuk menyelesaikan soal tersebut. Hal ini sesuai

dengan indikator kemampuan koneksi matematika bahwa siswa berkemampuan tinggi mampu menjelaskan hubungan antar ide yang ditanyakan dan diketahui pada soal, namun kekurangannya siswa berkemampuan tinggi tidak menuliskan yang ditanyakan pada soal tersebut di lembar jawaban, siswa berkemampuan tinggi sudah mampu menggunakan strategi penyelesaian dengan baik pada soal aplikasi tersebut, hal ini sesuai dengan indikator mampu menjelaskan dan menghubungkan ide yang dimiliki dengan apa yang direncanakan untuk menyelesaikan soal tersebut. Pada soal nomor dua yang berisi tentang soal open-ended yang menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari dan dengan materi pelajaran lain, siswa mampu menggunakan strategi dengan mengubah soal tersebut ke dalam bentuk gambar, siswa memahami soal tersebut dan menghubungkan konsep yang direncanakan untuk menyelesaikan soal dengan baik. Siswa berkemampuan sedang mencapai tahap memeriksa kembali meskipun siswa berkemampuan sedang ragu hasil akhir yang ditemukan benar atau salah.

3. Profil Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Berkemampuan Rendah dalam Menyelesaikan Soal Matematika Open-ended Ditinjau dari Kemampuan Matematika

(5)

yang diberikan, namun siswa mengalami kesalahan ketika menggunakan rumus pythagoras yang perhitungannya menggunakan konsep aljabar. Siswa berkemampuan rendah kurang dapat menerapkan konsep dan menghubungkan ide langkah penyelesaian sehingga tidak mencapai tahapan memeriksa kembali.

PENUTUP Simpulan

1. Profil Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Kemampuan Tinggi

Siswa berkemampuan tinggi dalam menyelesaikan soal 1 menuliskan informasi yang diketahui dari soal tersebut, yakni menuliskan jarak yang diketahui pada soal. Siswa berkemampuan tinggi mengubah soal cerita tersebut ke dalam gambar untuk mempermudah menyelesaikan soal 1. Siswa mencari nilai jarak yang belum diketahui menggunakan konsep materi aljabar dan menuliskan arah rute yang dipilih dari soal 1, dari soal tersebut siswa berkemampuan tinggi menjumlahkan nilai jarak yang telah diketahui sesuai arah rute. Sedangkan pada soal 2, siswa menuliskan informasi yang diketahui pada soal dan mengubah soal tersebut ke dalam bentuk matematika untuk mempermudah perhitungan, siswa berkemampuan tinggi menggunakan konsep teorema pythagoras dan gerak lurus beraturan untuk mencari nilai kecepatan pada materi fisika.

2. Profil Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Kemampuan Sedang

Siswa berkemampuan sedang dalam menyelesaian soal 1 yang diberikan menggunakan langkah yang pertama menulis arah rute yang dipilih untuk menyelesaikan soal 1, siswa mengubah soal cerita tersebut ke dlam bentuk matematika dengan menggunakan konsep teorema pythagoras, selanjutnya siswa mencari nilai jarak yang belum diketahui menggunakan konsep aljabar, siswa menghubungkan konsep-konsep yang berkaitan dengan soal 1 tersebut, siswa berkemampuan tinggi mengoperasikan nilai jarak yang telah diketahui untuk mendapatkan jawaban akhir dari soal 1. Sedangkan pada soal 2 siswa secara langsung mengubah soal cerita yang diberikan ke dalam bentuk matematika dengan menggunakan konsep teorema pythagorasa, siswa berkemampuan sedang mencari jarak dengan konsep teori pythagoras tetapi tidak mendapatkan

jawaban yang tepat, selanjutnya siswa berkemampuan sedang menghubungkan konsep yang berhubungan dengan soal 2 untuk mendapatkan jawaban akhir.

3. Profil Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Kemampuan Rendah

Siswa berkemampuan rendah dalam menyelesaikan soal 1 menggunakan langkah mengubah soal cerita tersebut ke dalam bentuk matematika dengan menggunakan konsep teorema pythagoras, kemudian siswa menghitung jarak yang belum diketahui, siswa berkemampuan rendah tersebut menuliskan arah rute yang dipilih, setelah mencapai langkah tersebut siswa tidak melanjutkan penyelesaiannya sehingga tidak memenuhi indikator kemampuan koneksi matematika secara keseluruahan.

Saran

Penelitian ini mempunyai beberapa kelemahan, sehingga untuk peneliti yang akan melakukan penelitian yang serupa terdapat beberapa saran yang ditulis oleh peneliti untuk menyempurnakan penelitian yang akan dilakukan berikutnya.

1. Menggunakan permasalahan matematika yang lebih luas untuk mewakili permasalahan yang akan diteliti.

2. Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan menggunakan permasalahan yang lebih luas dalam bidang matematika dan pengapliasiannya dalam mengukur kemampuan koneksi matematika, sehingga peneliti yang selanjutnya lebih dapat mendeskripsikan lebih dalam profil kemampuan koneksi matematika.

3. Pengambilan tes kemampuan matematika dilakukan lebih dari satu kali, sehingga pengambilan subjek subjek penelitian benar-benar berada pada tingkat kemampuan matematika siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Apriyono, Fikri. 2015. Profil Kemampuan Koneksi Matematika Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Gender. Tesis tidak diterbitkan. Surabaya: PPs UNESA. Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi

Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

(6)

Emilya, Devi. 2010. Pengembangan Soal-soal Open-ended Materi Lingkaran Untuk Meningkatkan Penalaran Matematika Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Palembang, dalam http://ejournal.unsri.ac.id

diakses pada 17 Januari 2017

Faris, Irfan. 2014. Kemampuan Koneksi Matematika, dalam http://www.academia.edu diakses pada 13 Januari 2016.

Frastica, Z.R. 2013. Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Melalui Pendekatan Open-ended pada Siswa SMP Ditinjau dari Perbedaan Gender, dalam http://ejournal.uin-suka.ac.id

pada 16 Desember 2015.

Kemendikbud. 2013. Lampiran Permendikbud Nomor 65 Ttahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kutikulum SMP/MTs. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kms. Muhammad Amin Fauzi, dkk. 2011. Peningkatan

Kemampuan Koneksi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa Dengan Pendekatan Pembelajaran Metakognitif di Sekolah

Menengah Pertama, dalam

http://ejournal.unp.ac.id diakses pada tanggal 17 Januari 2016.

Lestari, K.E. 2014. Implementasi Brain-Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Kemampuan Berpikir Kritis Serta Motivasi Belajar Siswa SMP, dalam

http://ejournal.uinska.ac.id diakses pada tanggal 5 April 2016.

Linto, R.L, dkk. 2012. Kemampuan Koneksi Matematis Dan Metode Pembelajaran QuantumTeaching dengan Peta Pikiran, dalam

http://ejournal.unp.ac.id diakses pada tanggal 14 Januari 2016.

Mufidah, D.R. 2015. Profil Kemampuan Koneksi Matematika Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Aljabar Ditinjau dari Kemampuan Matematika. Tesis tidak diterbitkan. Surabaya: PPs UNESA.

NCTM, 2000. Principles and Standards for School

Mathematics. Dalam

http://www.nctm.org/standards diakses pada 26 Januari 2017.

Robbins, S.P. 2006. Perilaku Organisasi ed 12, Jakarta: Salemba Empat.

Sanjaya, Wina. 2006: Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Preneda Media Group.

Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia (Konstatasi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan), Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas

Soehardi. 2003. Esensi Perilaku Organinasi. Yogyakarta: Lukman Offset.

Soelaiman. 2007. Manajemen Kinerja (Langkah Efektif Untuk Membangun, Mengendalikan dan Evaluasi Kerja). Jakarta: Intermedia Personalia Utama.

Sudjana, Nana. 2005. Metode Statistik edisi ke- 6. Bandung: Tarsito.

Uhti. 2011. Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Open-ended Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Sekolah Menengah. Dalam

http://ejournal.uny.ac.id diakses pada tanggal 18 Januari 2017.

Yulianti, Kartika. 2004. Meningkatkan Koneksi Matematis Siswa dengan Pembelajaran Learning Cyrcle. Dalam http://ejournal.upi.ac.id

Gambar

Tabel  2.3  Kategori  Tingkat  Kemampuan
Tabel 4.3. Subjek yang diambil
gambar untuk mempermudah menyelesaikan soal 1.

Referensi

Dokumen terkait

1) Bantuan yang diberikan oleh YDSF dapat mempengaruhi kesejahteraan mustaḥiq walaupun kurang maksimal. Hal ini karena masih banyak kondisi mustaḥiq yang belum benar-benar mandiri

Gajah Mada University and University of Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Indonesia have geologists and hydrogeologists perform community service by explaining

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk organik hayati pada beberapa variasi dosis pupuk npk terhadap pertumbuhan tanaman sawi ( Brassica

Locate a lot more experiences as well as knowledge by reading the publication entitled Spiritual Direction And Meditation By Thomas Merton This is a book that you are searching

asumsi jika semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh dan pada saat nilainya adalah nol, maka besarnya profitabilitas (ROA) Perusahaan Sub Sektor Otomotif

Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode Maximum Likehood Estimation (MLE) didapat tujuh variabel yang berpengaruh secara nyata terhadap hasil produksi kentang di

Pengaruh Konseling Bidan Terhadap Praktik Kepatuhan Pemberian Taburia Pada Anak Gizi Kurang Usia 6 – 24 Bulan Di Kabupaten Brebes xvii + 100 + 21 tabel + 3 gambar +

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapati bahwa pemberian konsentrasi larutan nutrisi AB Mix yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh peubah