• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata pelajaran : IPS Kelas / semester : XII / 5 Alokasi waktu : 3 x 45 menit ( 2x pertemuan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata pelajaran : IPS Kelas / semester : XII / 5 Alokasi waktu : 3 x 45 menit ( 2x pertemuan)"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata pelajaran : IPS

Kelas / semester : XII / 5

Alokasi waktu : 3 x 45 menit ( 2x pertemuan)

I. Standar kompetensi

Mendeskripsikan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural II. Kompetensi dasar

Mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural III. Indikator

a. Menjelaskan pengertian kelompok sosial

b. Mendeskripsikan pengertian masyarakat multikultural

c. Mendeskripsikan hubungan antara kelompok sosial dan masyarakat multikultural

IV. Tujuan pembelajaran

a. Siswa dapat memahami pengertian dari kelompok sosial

b. Siswa dapat menjelaskan pengertian kelompok sosial disekitar tempat tinggal

c. Siswa dapat memahami pengertian masyarakat multikultural d. Siswa dapat memahami makna multukulturalisme

e. Siswa dapat menghubungkan antara kelompok sosial dan masyarakat multikultural

V. Materi ajar (terlampir)

a. Pengertian kelompok sosial

b. Pengertian masyarakat multikultural

c. Hubungan antara kelompok sosial dan masyarakat multikultural VI. Metode pembelajaran

Metode PAKEM VII. Skenario Pembelajaran

(2)

Alokasi Waktu Kegiatan Pembelajaran Interaksi Guru Siswa 10 menit Kegiatan Awal: Membuka Pelajaran apersepsi  Salam

 Presensi kehadiran siswa dan mengecek kesiapan siswa

emberikan pertanyaan lisan untuk mengingat kembali pelajaran lalu yang masih ada kaitannya dengan pelajaran sekarang “apa yang dimaksud dengan masyarakat individual?”

“apa yang dimaksud dengan masyarakat sosial?”  Menyampaikan tujuan pembelajaran  Menjawab  Mendengarkan dan menjawab

 Menyimak apersepsi dari guru dan menjawab

 Memperhatikan tujuan pembelajaran dari guru 65 menit Kegiatan Inti: 

enuliskan topik pembelajaran 

enjelaskan materi tentang kelompok sosial

endengar dan mencatat materi dari guru 

endengarkan penjelasan dari guru

(3)

Pengertian kelompok sosial, masyarakat multikultural, dan

hubungan antara kelompok sosial dan masyarakat multikultural

engajak tanya jawab

embagi siswa dalam kelompok yang sudah ditentukan

enjelaskan pembelajaran model PAKEM

embagikan lembar kerja

emfasilitatori, membimbing dan memotivasi siswa Membimbing siswa menyusun kesimpulan

enjawab pertanyaan 

uduk dengan tim masing-masing  endengarkan penjelasan dari guru  Mendapatkan lembar kerja tim  Mengerjakan lembar kerja tim, berdiskusi dan mempresentasikan Menyusun kesimpulan bersama guru

15 menit Kegiatan ahir: 

embubarkan kelompok diskusi

emberikan tindak lanjut pembelajaran selanjunya

 Kembali ke tempat duduk masing-masing

(4)

Pertemuan II: 1 x 45 menit Alokasi Waktu Kegiatan Pembelajaran Interaksi Guru Siswa 10 Menit Kegiatan Awal: Membuka pelajaran  alam 

resensi kehadiran siswa dan mengecek kesiapan siswa 

persepsi mengenai pelajaran yang sudah diajarkan

 enjawab Salam  endengarkan dan Menjawab 

enyimak apersepsi dari guru dan menjawab 30 menit Kegiatan inti 

emberikan petunjuk test formatif

embagikan lembar kuis individu

engawasi jalannya proses kuis individu

engumpulkan lembar jawaban siswa

 Menyimak petunjuk test dari guru

 Mengerjakan kuis secara individu tanpa bekerjasama

5 menit Kegiatan akhir 

emberikan sesi tanya jawab tentang permasalahan yang didapat selama kuis

engungkapkan kesulitan-kesulitan dalam mengerjakan

(5)

individu

VIII. Alat / bahan / sumber a. Spidol b. Whiteboard

c. www.aneahira.com, www.wikipedia.com d. Buku Paket

IX. Penilaian (terlampir ) a. Tes tertulis

b. Pengamatan / observasi

Salatiga, November 2011

Mengetahui,

Observer I Observer II Guru Mata Pelajaran

Ratna Dwi Hastuti R. Singgih Pujiyanto H. Sumarsono, S. Pd

NIM: 162007004 NIP. NIP.19501110 198603 1 006

Kepala SMK Pelita Salatiga

Drs. Sutikno, M.Pd NIP. 19570614 198603 1 009

(6)

MATERI AJAR

A. Kelompok Sosial

Dalam masyarakat terdapat bermacam-macam kelompok sosial (social group). Secara sederhana, kelompok sosial sering diartikan sebagai himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama.

Hubungan tersebut bisa berkaitan dengan hubungan timbal balik yang saling memengaruhi atau karena kesadaran untuk saling menolong. Pengertian ini menyisakan pertanyaan, apakah setiap himpunan manusia dapat diartikan sebagai kelompok sosial?

Pengertian kelompok sosial lainnya yang lebih spesifik adalah setiap kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan mereka saling berinteraksi. Dengan pengertian ini, sekumpulan orang yang sedang mengantre tiket tidak bisa disebut sebagai kelompok sosial. Namun, jika mereka saling berinteraksi seperti saling berkenalan atau bertengkar, kumpulan orang tersebut berubah menjadi kelompok sosial.

B. Terbentuknya Kelompok Sosial

Terbentuknya kelompok sosial dilatarbelakangi oleh naluri manusia yang selalu ingin hidup dengan orang lain (gregariousness). Sejak lahir, manusia sudah memiliki dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekitarnya (masyarakat) dan keinginan untuk menjadi satu dengan alam di sekitarnya.

Kelompok sosial dibentuk oleh masyarakat atau anggota-anggotanya. Pembentukan kelompok sosial bisa karena kebetulan atau tidak disengaja dan bisa juga karena sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan atau kepentingan tertentu.

(7)

Sekelompok manusia bisa dikatakan kelompok sosial jika memenuhi beberapa persyaratan, antara lain sebagai berikut:

1. Adanya kesadaran dari para anggotanya sebagai bagian dari kelompok tersebut. 2. Adanya hubungan timbal-balik dari para anggotanya.

3. Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama yang menyebabkan hubungannya semakin erat. Misalnya, nasib yang sama, kepentingan yang sama, atau pandangan politik yang sama.

4. Adanya struktur, kaidah, dan pola perilaku. 5. Adanya sistem dan proses.

Kelompok sosial selalu mengalami perkembangan serta mengalami perubahan-perubahan, baik dalam kegiatan maupun bentuknya. Jadi, kelompok sosial cenderung dinamis.

C. Tipe Kelompok Sosial

Ada faktor-faktor yang kadang kala menjadi dasar untuk membedakan tipe kelompok-kelompok sosial, yaitu sebagai berikut

1. adanya kesadaran akan jenis yang sama, 2. adanya hubungan sosial, dan

3. adanya orientasi pada tujuan yang sudah ditentukan.

D. Syarat-syarat kelompok sosial

Menurut Robert K Merton

(8)

2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok 3. Pihak yang berinteraksi di definisikan orang laoin sebagi anggota kelompok

Menurut Soerjono Soekarto

1. Adanya kesadaran sebagi anggota kelompok yang bersangkutan

2. Adanya hubungan timbale bali antara anggota dengan anggota yang lainnya dalam kelompok tersebut

3. Adanya factor pengikat yang dimiliki bersama misalnya kepebtibgan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama , dll.

4. Memiliki struktur, kaidah, dan pola prilaku yang sama 5. Bersistem dan berproses.

E. Tipe-tipe kelompok social di klasifikasikan dari berbagai sudut a. Besar kecilnya jumlah anggota

b. Derajat interaksi social c. Kepentingn dan wilayah

d. Berlangsungnya suatu kepentingan e. Derajat organisasi

f. Kesadaran akan jenis, hubungan social dan tujuan yang sama F. Jenis-jenis kelompok sosial

a. In group : kelompok social dimana individunya mengidentivikasikan dirinya b. Out group : kelompok social yang oleh individunya diartikan sebagai lawan in

group

c. Kelompok primer (primary group) atau face to face group adalah kelompok social yang paling sederhana, anggotanya salinh mnegenal dan ada kerjasama yang erat.

(9)

d. Kelompok sekunder (secondary group) adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang.

e. Paguyuban (gemein schaft) : bentuk kehidupan bersama yang anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni bersifat alamiah dan kekal, dasar hubungan rasa cinta dan ras persatuan.

f. Patembayan (gesell schaft) ikatan lahir yangt bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu pendek.

g. Formal group : kelompok yang punya aturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota untuk mengatur hubungan antar sesama .

h. Informal Group : tidak mempunyai struktur dan organisasi

i. Dalam hubungan antar kelompok juga terdapat berbagai macam dimensi, diantaranya adalah dimensi demografi, dimensi sikap, dimensi institusi, dimensi garakan social dan dimensi tipe utama hubungan antar kelompok.

j. Banton mengumukakan bahwa terdapat berbagai kemungkinan pola hubungan antarkelompok ras. Diantaranya adalah alkulturasi , dominasi, paternalisasi, dan intergrasi.

G. Masyarakat Multikultural

Tuhan menciptakan manusia beraneka ragam bentuk fisik, warna kulit, bahasa dan budayanya. Jika perbedaan itu disikapi dengan positif ketika berdampingan sebagai masyarakat multikultural, akan bermanfaat sekali karena tiap kelompok masyarakat memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada yang memiliki keramahan, ketegasan, jiwa dagang, dan

(10)

kelebihan lain yang jika dikolaborasikan akan bermanfaat untuk menciptakan kesejahteraan semua kelompok masyarakat.

Pada dasarnya, masyarakat akan selalu hidup dalam multikultural meskipun tinggal di daerah asalnya sejak dilahirkan sampai sekarang karena kebudayaan selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman.

Sementara masyarakat memiliki perbedaan dalam menyikapi perkembangan, ada yang langsung menerima, menunggu sampai kebanyakan orang mengikuti perkembangan, atau justru menolak sama sekali. Perbedaan sikap ini akan berpengaruh terhadap kebudayaan masing-masing kelompok masyarakat.

H. Ciri Masyarakat Kultural

Para sosiolog menjelaskan ciri-ciri masyarakat kultural dengan mengindentifikasi sebab dan memprediksikan akibatnya berdasarkan kebiasaan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Adapun ciri-ciri masyarakat kultural yaitu:

Primordial, meskipun kelihatannya masyarakat bersatu di daerahnya masing-masing

dan berinteraksi, tapi lingkungan pergaulan yang lebih akrab akan lebih sering dengan orang-orang yang berasal dari daerah yang sama karena memiliki ikatan batin/kaitan emosional, memiliki banyak kesamaan, dan lebih mudah berkomunikasi.

 Mempunyai pemimpin tradisional, lembaga resmi dan formal seringkali mengalami kesulitasn ketika mengatur masyarakat multikultural karena terdapat lembaga non sruktural yang mengatur masyarakat, jadi ada semacam pemimpin tradisional yang justru lebih ditaati dan dihormati karena faktor kedekatan (proximity).

(11)

 Sulit mendapatkan kesepakatan, untuk mengatur masyarakat secara umum diperlukan aturan yang disetujui oleh berbagai pihak demi menciptakan rasa memiliki dan keuntungan bersama, sayangnya karena masyarakat multikultural berbedaan persepsi, pengalaman, dan pengetahuan, kesepakatan itu menjadi sulit didapatkan.

 Rawan konflik, masih berkaitan dengan kesulitan mendapatkan sekepakatan, tak jarang pula perbedaan persepsi tadi bisa menciptakan konflik karena kesalahpahaman atau hal sepele seperti bahasa dan nada suara. Setelah terjadi konflik, bukan hal yang mudah untuk menyatukan kembali kedua pihak yang telah berseteru.

 Dominasi politik salah satu kelompok masyarakat, ketika terdapat kelompok masyarakat yang mendominasi, secara psikologis terdapat keinginan untuk memaksakan kebijakan politik demi keuntungan kelompoknya. Dengan kata lain, praktek politik menjadi tidak demokratis lagi sebab tidak ada kelompok lain yang berani menempatkan diri sebagai pemberi saran dan pengkritik kebijakan politik.

I. Faktor Multikultural

Multikultural atau beraneka budaya tentu tidak terjadi dengan sendirinya (taken for granted) tapi ada penyebabnya yang mengakibatkan masyarakat seperti dipisah-pisahkan

oleh kebudayaan yang unik. Faktor multikultural yang dimaksud adalah:

 Letak geografis, geografis mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kebudayaan, misalnya masyarakat yang tinggal di pegunungan cenderung ramah sementara masyarakat yang tinggal di pantai cenderung keras.

 Kondisi iklim, bukan saja geografis yang mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat, iklim pun mempunyai pengaruh yang sama, masih mengambil contoh

(12)

seperti di atas, iklim pegunungan yang sejuk mempengaruhi masyarakat menjadi ramah. Sementara iklim pantai yang panas menyengat bisa mempengaruhi kontrol emosi.

 Budaya asing, globalisasi mempunyai peranan yang cukup banyak dalam merubah kebudayaan masyarakat manapun meskipun tidak mutlak apalagi kebudayaan luar negeri begitu mudahnya diakses karena kemajuan teknologi informasi. Kebudayaan asing akan dipraktekan oleh sebagian masyarakat meskipun sering terdapat benturan dengan kebudayaan lokal.

J. Sebab Terjadinya Multikulturalisme

1. Factor geografis,faktor ini sangat mempengarudi apa dan bagaimana kebiasaan sua tu masyarakat. Maka dalam suatu daera yang memiliki kondisi geografis yang berbeda maka akan terdapat perbedaan dalam masyarakat( multikultural).

2. Pengaruh budaya asing, mengapa budaya asing menjadi penyebab terjadinya multikultural, karena masyarakat yang sudah mengetahui budaya-budaya asing kemungkinan akan terpengaruh mind set mereka dan menjadkan perbedaan antara 3. Kondisi iklim yang berbeda, maksudnya hampir sama denga perbedaan letak

geografis suatu daerah.

K. Bentuk Masyarakat Multikultural INTERSEKSI

1. Konsep Interseksi merupakan suatu titik potong atau pertemuan. Dalam sosiologi, interseksi dikenal sebagai suatu golongan etnik yang majemuk.

(13)

2. Definisi Dalam Sosiologi, interseksi adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi. Baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk. Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggota-anggotanya melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu, anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-beda dapat bersama-sama menjadi anggota suatu kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu.

KONSOLIDASI

1. Konsep Suatu proses penguatan pemikiran atas kepercayaan yang telah diyakini agar kepercayaan akan sesuatu yang diyakini semakin kuat. Yang mana hal ini dilakukan oleh orang yang lebih mengerti akan kepercayaan yang dianut .

2. Definisi Konsolidasi adalah suatu proses penguatan yang dilakukan untuk memberikan tambahan keimanan atas apa yang telah seseorang yakini, yang biasanya dilakukan oleh orang yang sudah mencapai tingkatan tertenatu.

3. Penjelasan definisi Jadi, yang dimaksud dengan konsolidasi adalah suatu penguatan atas apa yang telah melekat pada dirinya.

(14)

Lampiran 2

Lembar Observasi Kesiapan Siswa Menerima Pelajaran

Pertemuan : Hari/ tanggal:

No Aspek Yang Diamati Ya Tidak

1. Membawa buku paket

2. Membawa buku catatan

3. Membawa kelengkapan alat tulis

Jumlah

(15)

Lampiran 3

Kisi-Kisi Lembar Observasi

Unsur-unsur PAKEM Indikator

Keaktifan Siswa Siswa berdikusi dan bekerja sama dalam

pembelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan berkomunikasi dengan siswa lain.

Hasil belajar Siswa meningkatkan nilai dalam pembelajaran

dan memahami materi yang disampaikan oleh guru.

(16)

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI TERHADAP SISWA DENGAN MODEL PAKEM Petunjuk pengisian

Bubuhkan tanda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan keadaan yang anda amati

Nama sekolah : Nama Pengamat : Kelas : Pertemuan : Hari / Tanggal : No Kriteria / indikator Kegiatan Skala penilaian 0 1 2 3 4 5 1 Presentasi materi

Menyimak dan menjawab apersepsi dari guru

Memperhatikan motivasi yang disampaikan oleh guru Memperhatikan tujuan pembelajaran yang

disampaikan guru

Memperhatikan langkah-langkah pembelajaran PAKEM

Memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru

Menulis (mencatat) materi yang penting Menjawab pertanyaan dari guru

(17)

Duduk dengan tim masing-masing Mendapatkan lembar kerja tim

Mengerjakan lembar kerja tim masing-masing Diskusi dan bekerjasama dalam tim

Menerima siswa lain sebagai rekan dalam bekerja Membangun kerja sama tim

Bekerja sama dengan siswa lain

Berpendapat menerima pendapat siswa lain Memberi dukungan kepada siswa lain dalam pembelajaran

Mempresentasikan hasil kerja tim Aktif pada saat presentasi

3 Kuis Menerima lembar kuis individu

Mengerjakan kuis individu tanpa kerjasama Mengungkapkan kesulitan yang didapat selama mengerjakan kuis

4 Skor kemajuan

Memperhatikan pengumuman guru tentang skor kemajuan individu

Memperhatikan motivasi guru dalam meningkatkan skor kemajuan individu

Penilaian

0 : Aktivitas yang dilakukan siswa tidak muncul 1 : Aktivitas yang dilakukan siswa ≤ 20%

2 : Aktivitas yang dilakukan siswa antara > 20% - 40% 3 : Aktivitas yang dilakukan siswa antara > 40% - 60% 4 : Aktivitas yang dilakukan siswa antara > 60% - 80% 5: Aktivitas yang dilakukan siswa antara > 80% - 100%

Komentar

……… ………

(18)

Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI TERHADAP GURU DENGAN MODEL PAKEM Petunjuk pengisian

Bubuhkan tanda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan keadaan yang anda amati

Nama sekolah : Nama Pengamat : Kelas : Pertemuan : Hari / Tanggal : No Kriteria / indikator Kegiatan Skala penilaian 0 1 2 3 4 5 1 Presentasi materi Mengabsen siswa

Memberi apersesi di awal pembelajaran Memotivasi siswa di awal pembelajaran Menyampaikan tujuan pembelajaran

Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran PAKEM Menuliskan topik pembelajaran

Menjelaskan materi pelajaran Mengajak tanya jawab dengan siswa

2 Tim Menjelaskan langkah-langkah lembar kerja tim Membangun pengertian dan semangat tentang tim

(19)

Membagi siswa ke dalam beberapa tim Membagi lembar kerja tim dan identitas tim

Menjadi fasilitator saat tim bekerja dalam tim masing-masing

Membimbing dan mendukung siswa untuk berperan serta aktif dalam kerja tim

Menjadi fasilitator saat presentasi dikelas berlangsung Memberi dukungan kepada siswa untuk ikut berperan serta aktif dalam presentasi kelas

Membimbing siswa menyusun kesimpulan Menjelaskan kegiatan selanjutnya

3 Kuis Membagi lembar kuis individu kepada siswa Mengawasi jalannya proses kuis individu

Menegur siswa yang bekerjasama dalam kuis individu Memberikan sesi tanya jawab dengan siswa mengenai permasalahan yang didapat selama mengerjakan kuis 4 Skor

kemajuan

Mengumumkan skor kemajuan individual

Memberi motivasi kepada siswa untuk meningkatkan skor kemajuan

Penilaian :

0 : Aktivitas yang dilakukan guru tidak muncul 1 : Aktivitas yang dilakukan guru ≤ 20%

2 : Aktivitas yang dilakukan guru antara > 20% - 40% 3 : Aktivitas yang dilakukan guru antara > 40% - 60% 4 : Aktivitas yang dilakukan guru antara > 60% - 80% 5: Aktivitas yang dilakukan guru antara > 80% - 100%

Komentar :

……… ………

(20)

Lampiran 6

Kisi - Kisi Wawancara

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah anda menyukai pembelajaran dengan metode PAKEM?

2. Apakah anda suka belajar dengan diskusi kelompok?

3. Apakah anda suka jika guru membimbing dalam kerja

kelompok ?

4. Apakah anda berperan dalam diskusi kelompok ?

5. Apakah anda setuju bila dalam pembelajaran selanjutnya menggunakan metode PAKEM?

Jumlah

(21)

Lampiran 7

ANGKET TANGGAPAN SISWA Nama Sekolah :

Nama Siswa : Hari/Tanggal :

Petunjuk Pengisian : Berikan tanda silang pada jawaban yang anda pilih jika ada komentar tuliskan pada tempat yang telah disediakan

1. Apakah anda menyukai pembelajaran dengan menggunakan metode PAKEM? a. Ya b. Tidak

Komentar:………... ….………...

2. Jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya (tanpa menggunakan metode pembelajaran PAKEM), bagaimana setelah menggunakan metode pembelajaran PAKEM?

(22)

Komentar:………...……… ………

3. Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran PAKEM anda dapat belajar lebih baik?

a. Ya b. Tidak

Komentar:………... ………

4. Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran PAKEM anda dapat lebih mudah mempelajari dan memahami materi yang diajarkan?

a. Ya b. Tidak

Komentar:……… ………

Lampiran 8

Daftar Nama Kelompok

Kelompok 1

Aditya Putra Pratama Yasinta

Yulia Fatmawati

Kelompok 2 Faizal Arif Laksana Indah Wahyuningsih Tutut Yuniarsari

Tri Yulianti

(23)

Resza Setiya Pranata Susana Dian Kumala Putri Wulandari

Ayu Rahma Agustin

Ridwan Saputra

Nurul Aprilia Rahmawati Nur Setiani

Kelompok 5

Robertus Bambang Prasetya Munawaroh

Lia Sulistyowati Chichilia Andriani

Kelompok 6 Saefudin Alfi Isma Alfiana Fahmi Diah Retno Yulianti R Wiwik Setyanto

Lampiran 9

Lembar Kerja Tim Pertemuan Pertama Siklus I 1. Apa yang dimaksud dengan kelompok sosial? (jelaskan!)

(24)

3. Sebutkan jenis-jenis kelompok sosial! Dan carilah contoh satu jenis kelompok sosial yang pernah anda temui dilingkungan sekitar anda!

4. Apa yang dimaksud dengan masyarakat multikultural? 5. Apa saja ciri-ciri masyarakat multikultural? Jelaskan! 6. Jelaskan sebab terjadinya multikulturalisme!

Lampiran 10

(25)

1. Dalam masyarakat terdapat bermacam-macam kelompok sosial (social group). Secara sederhana, kelompok sosial sering diartikan sebagai himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama.

2. Sekelompok manusia bisa dikatakan kelompok sosial jika memenuhi beberapa persyaratan, antara lain sebagai berikut:

 Adanya kesadaran dari para anggotanya sebagai bagian dari kelompok tersebut.

 Adanya hubungan timbal-balik dari para anggotanya.

 Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama yang menyebabkan hubungannya semakin erat. Misalnya, nasib yang sama, kepentingan yang sama, atau pandangan politik yang sama.

 Adanya struktur, kaidah, dan pola perilaku.  Adanya sistem dan proses.

3. Jenis-jenis kelompok sosial

a. In group : kelompok social dimana individunya mengidentivikasikan dirinya b. Out group : kelompok social yang oleh individunya diartikan sebagai lawan in

group

c. Kelompok primer (primary group) atau face to face group adalah kelompok social yang paling sederhana, anggotanya salinh mnegenal dan ada kerjasama yang erat. d. Kelompok sekunder (secondary group) adalah kelompok yang terdiri dari banyak

orang.

e. Paguyuban (gemein schaft) : bentuk kehidupan bersama yang anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni bersifat alamiah dan kekal, dasar hubungan rasa cinta dan ras persatuan.

f. Patembayan (gesell schaft) ikatan lahir yangt bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu pendek.

(26)

g. Formal group : kelompok yang punya aturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota untuk mengatur hubungan antar sesama .

h. Informal Group : tidak mempunyai struktur dan organisasi

4. Tuhan menciptakan manusia beraneka ragam bentuk fisik, warna kulit, bahasa dan budayanya. Jika perbedaan itu disikapi dengan positif ketika berdampingan sebagai masyarakat multikultural, akan bermanfaat sekali karena tiap kelompok masyarakat memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada yang memiliki keramahan, ketegasan, jiwa dagang, dan kelebihan lain yang jika dikolaborasikan akan bermanfaat untuk menciptakan kesejahteraan semua kelompok masyarakat.

5. Ciri-ciri masyarakat multikultural

Primordial, meskipun kelihatannya masyarakat bersatu di daerahnya masing-masing

dan berinteraksi

 Mempunyai pemimpin tradisional, lembaga resmi dan formal seringkali mengalami kesulitasn ketika mengatur masyarakat multikultural karena terdapat lembaga non sruktural yang mengatur masyarakat

 Sulit mendapatkan kesepakatan, untuk mengatur masyarakat secara umum diperlukan aturan yang disetujui oleh berbagai pihak demi menciptakan rasa memiliki dan keuntungan bersama

 Rawan konflik, masih berkaitan dengan kesulitan mendapatkan sekepakatan

(27)

6. -Faktor geografis,faktor ini sangat mempengarudi apa dan bagaimana kebiasaan sua tu masyarakat.

-Pengaruh budaya asing, mengapa budaya asing menjadi penyebab terjadinya multikultural, karena masyarakat yang sudah mengetahui budaya-budaya asing kemungkinan akan terpengaruh mind set mereka dan menjadkan perbedaan antara -Kondisi iklim yang berbeda, maksudnya hampir sama denga perbedaan letak geografis suatu daerah.

(28)

Kuis Siklus I

Nama : Kelas : Kelompok : Tanggal :

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan masyarakat sosial! Beri contoh!

2. Sebutkan syarat kelompok sosial menurut Robert K. Merton dan menurut Soerjono Soekarto!

3. Jelaskan ciri-ciri masyarakat multikultural!

4. Masyarakat memiliki kebudayaan yang unik ditiap-tiap wilayah. Faktor apa saja yang mempengaruhi kebudayaan tersebut?

(29)

Lampiran 12

Kunci Jawaban Kuis Siklus I

1. Pengertian kelompok sosial secara lebih spesifik adalah setiap kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan mereka saling berinteraksi. Dengan pengertian ini, sekumpulan orang yang sedang mengantre tiket tidak bisa disebut sebagai kelompok sosial. Namun, jika mereka saling berinteraksi seperti saling berkenalan atau bertengkar, kumpulan orang tersebut berubah menjadi kelompok sosial.

2. Menurut Robert K Merton

4. Memiliki pola interaksi

5. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok 6. Pihak yang berinteraksi di definisikan orang laoin sebagi anggota kelompok

Menurut Soerjono Soekarto

1. Adanya kesadaran sebagi anggota kelompok yang bersangkutan

2. Adanya hubungan timbale bali antara anggota dengan anggota yang lainnya dalam kelompok tersebut

3. Adanya factor pengikat yang dimiliki bersama misalnya kepebtibgan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama , dll.

4. Memiliki struktur, kaidah, dan pola prilaku yang sama 5. Bersistem dan berproses.

(30)

3.Ciri masyarakat multikultural

Primordial, meskipun kelihatannya masyarakat bersatu di daerahnya masing-masing dan berinteraksi,

 Mempunyai pemimpin tradisional, lembaga resmi dan formal seringkali mengalami kesulitasn ketika mengatur masyarakat multikultural karena terdapat lembaga non sruktural yang mengatur masyarakat,

 Sulit mendapatkan kesepakatan, untuk mengatur masyarakat secara umum diperlukan aturan yang disetujui oleh berbagai pihak demi menciptakan rasa memiliki dan keuntungan bersama,

 Rawan konflik, masih berkaitan dengan kesulitan mendapatkan sekepakatan,

 Dominasi politik salah satu kelompok masyarakat, ketika terdapat kelompok masyarakat yang mendominasi.

4.Faktor yang mempengaruhi multikulturalisme

 Letak geografis, geografis mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kebudayaan, misalnya masyarakat yang tinggal di pegunungan cenderung ramah sementara masyarakat yang tinggal di pantai cenderung keras.

 Kondisi iklim, bukan saja geografis yang mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat, iklim pun mempunyai pengaruh yang sama, masih mengambil contoh seperti di atas,

 Budaya asing, globalisasi mempunyai peranan yang cukup banyak dalam merubah kebudayaan masyarakat manapun meskipun tidak mutlak apalagi kebudayaan luar negeri begitu mudahnya diakses karena kemajuan teknologi informasi. Kebudayaan

(31)

asing akan dipraktekan oleh sebagian masyarakat meskipun sering terdapat benturan dengan kebudayaan local.

Lampiran 13

Penilaian kuis siklus I

Soal Skor 1. 10 2. 10 3. 15 4. 15 Jumlah 50

Nilai = jumlah skor (jumlah benar) x 2 100 = 50 x 2

(32)

Lampiran 14

Lembar Observasi Kesiapan Siswa Dalam Menerima Pelajaran Siklus I Pertemuan : 1 dan 2

Hari tanggal: Sabtu, 5 November 2011 Jum’at, 11 November 2011 Pertemuan 1

No Aspek Yang Diamati Ya Tidak

1. Membawa buku penunjang 18* 4

2. Membawa buku catatan 22 0

3. Membawa kelengkapan alat tulis 21 1

Jumlah 61 5

Presentase 92,50% 7,80%

Pertemuan 2

No Aspek Yang Diamati Ya Tidak

1. Membawa buku penunjang 20 2

2. Membawa buku catatan 22 0

3. Membawa kelengkapan alat tulis 20 2

Jumlah 62 4

Presentase 93,90% 6,10%

(33)

Lampiran 15

HASIL OBSERVASI TERHADAP SISWA DENGAN MODEL PAKEM PADA SIKLUS I

Pertemuan :I (pertama)

Hari / Tanggal :Sabtu, 5 November 2011

No Kriteria /

indikator Kegiatan Skor Kategori

1 Presentasi materi

Menyimak dan menjawab apersepsi dari guru 4 Baik

Memperhatikan motivasi yang disampaikan oleh guru 4 Baik

Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru

3 cukup

Memperhatikan langkah-langkah pembelajaran PAKEM

3 Cukup

Memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru

3 Cukup

Menulis (mencatat) materi yang penting 3 Cukup

Menjawab pertanyaan dari guru 3 Cukup

(34)

Duduk dengan tim masing-masing 4 Baik

Mendapatkan lembar kerja tim 4 Baik

Mengerjakan lembar kerja tim masing-masing 4 Baik

Diskusi dan bekerjasama dalam tim 4 Baik

Menerima siswa lain sebagai rekan dalam bekerja 3 Cukup

Membangun kerja sama tim 4 Baik

Bekerja sama dengan siswa lain 4 Baik

Berpendapat menerima pendapat siswa lain 3 Cukup

Memberi dukungan kepada siswa lain dalam pembelajaran

3 Cukup

Mempresentasikan hasil kerja tim 4 Baik

Aktif pada saat presentasi 3 Cukup

Lampiran 16

HASIL OBSERVASI TERHADAP SISWA DENGAN MODEL PAKEM PADA SIKLUS I

Pertemuan :II (kedua)

Hari / Tanggal :Jum’at, 11 November 2011

No Kriteria /

indikator Kegiatan Skor Kategori

3 Kuis Menerima lembar kuis individu 3 Cukup

Mengerjakan kuis individu tanpa kerjasama 4 Baik

Mengungkapkan kesulitan yang didapat selama mengerjakan kuis

3 Cukup

4 Skor kemajuan

Memperhatikan pengumuman guru tentang skor kemajuan individu

3 Cukup

Memperhatikan motivasi guru dalam meningkatkan skor kemajuan individu

(35)

Hasil observasi aktivitas siswa siklus I = 83 x 100% = 69,20% 120

Lampiran 17

HASIL OBSERVASI TERHADAP GURU DENGAN MODEL PAKEM PADA SIKLUS I

Pertemuan :I (pertama)

Hari / Tanggal :Sabtu, 5 November 2011

No Kriteria /

indikator Kegiatan Skor Kategori

1 Presentasi materi

Mengabsen siswa 3 Cukup

Memberi apersesi di awal pembelajaran 4 Baik

Memotivasi siswa di awal pembelajaran 3 Cukup

Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 Kurang

Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran PAKEM 4 Baik

Menuliskan topik pembelajaran 4 Baik

Menjelaskan materi pelajaran 4 Baik

Mengajak tanya jawab dengan siswa 4 Baik

(36)

Membangun pengertian dan semangat tentang tim 3 Cukup

Membagi siswa ke dalam beberapa tim 4 Baik

Membagi lembar kerja tim dan identitas tim 3 Cukup

Menjadi fasilitator saat tim bekerja dalam tim masing-masing

4 Baik

Membimbing dan mendukung siswa untuk berperan serta aktif dalam kerja tim

4 Baik

Menjadi fasilitator saat presentasi dikelas berlangsung 4 Baik Memberi dukungan kepada siswa untuk ikut berperan serta

aktif dalam presentasi kelas

4 Baik

Membimbing siswa menyusun kesimpulan 4 Baik

Menjelaskan kegiatan selanjutnya 4 Baik

Lampiran 18

HASIL OBSERVASI TERHADAP GURU DENGAN MODEL PAKEM PADA SIKLUS I

Pertemuan :II (kedua)

Hari / Tanggal :Jum’at, 11 November 2011

No Kriteria /

indikator Kegiatan Skor Kategori

3 Kuis Membagi lembar kuis individu kepada siswa 3 Cukup

Mengawasi jalannya proses kuis individu 4 Baik

Menegur siswa yang bekerjasama dalam kuis individu 4 Baik

Memberikan sesi tanya jawab dengan siswa mengenai permasalahan yang didapat selama mengerjakan kuis

5 Sangat Baik

4 Skor kemajuan

Mengumumkan skor kemajuan individual 4 Baik

(37)

kemajuan

Hasil observasi aktivitas guru siklus I = 90 x 100% = 75% 120

Lampiran 19

A. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

Kegiatan Skor

Bekerja sama dengan siswa lain 4

Berpendapat menerima pendapat siswa lain 3

Memberi dukungan kepada siswa lain dalam pembelajaran 3

Mempresentasikan hasil kerja tim 4

Aktif pada saat presentasi 3

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil dari keseluruhan skor maka dapat disimpulkan bahwa, keaktifan siswa pada siklus I menunjukkan nilai tiga atau kategori cukup.

(38)

B. Hasil Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus I

Kegiatan Skor

Mengerjakan kuis individu tanpa kerjasama 4

Mengungkapkan kesulitan yang didapat selama mengerjakan kuis

3

Memperhatikan pengumuman guru tentang skor kemajuan individu

3

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil dari keseluruhan skor maka dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar pada siklus I menunjukkan nilai tiga atau kategori cukup.

Lampiran 20

(39)

Ha sil Wa wa nca ra Sik lus I 1. Apakah anda menyukai pembelajaran

dengan metode PAKEM?

22 siswa menjawab ya

2. Apakah anda suka belajar dengan diskusi kelompok?

21 siswa menjawab ya

3. Apakah kesulitan atau kendala yang anda hadapi selama diskusi kelompok?

Satu siswa menjawab ada rekannya yang sulit untuk diajak bekerjasama dalam mengerjakan soal kelompok.

(40)

Lampiran 21

ANALISIS HASIL TES DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU

SISWA KELAS XII/C PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011/2012

Tim Nama Sebelum Tindakan Siklus I keterangan

I Aditya Putra Pratama 71 TT 90 T Kenaikan 19

Yasinta 65 TT 70 T Kenaikan 5

Yulia Fatmawati 66 TT 100 T Kenaikan 34

II Faizal Arif Laksana 73 TT 70 T Penurunan 3

Indah Wahyuningsih 70 TT 75 T Kenaikan 5

Tutut Yuniarsari 73 TT 80 T Kenaikan 7

Tri Yulianti 73 TT 90 T Kenaikan 17

III Resza Setiya Pranata 48 TT 70 T Kenaikan 22

Susana Dian Kumala 64 TT 75 T Kenaikan 11

(41)

Ayu Rahma Agustin 71 TT 95 T Kenaikan 24

IV Ridwan Saputra 63 TT 95 T Kenaikan 32

Nurul Aprilia R. 56 TT 100 T Kenaikan 44

Nur Setiani 56 TT 90 T Kenaikan 34

V Robertus Bambang P. 66 TT 80 T Kenaikan 14

Munawaroh 72 TT 90 T Kenaikan 18

Lia Listyowati 71 TT 85 T Kenaikan 14

Chichilia Andriani 65 TT 100 T Kenaikan 35

VI Saefudin Alfi 40 TT 0 - Tidak Masuk

Isma Alfiana Fahmi 35 TT 80 T Kenaikan 45

Diah Retno Yulianti R. 49 TT 80 T Kenaikan 31

Wiwik Setyanto 67 TT 85 T Kenaikan 18

Rata-rata 62,46% 80,69%

Presentase Ketuntasan 36,36% 95,46%

Ket : T = Tuntas TT = Tidak Tuntas

(42)

Lampiran 22

LEMBAR PENILAIAN KELOMPOK SIKLUS I

KELAS XII/3C PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011/2012

Kel. Rose Mary Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan

Aditya Putra Pratama 71 100 90 30

Yasinta 65 100 70 20

Yulia Fatmawati 66 100 100 30

Jumlah 202 80

Rata-rata 67,34 26,67

Kel. Perhotelan Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan

Faizal Arif Laksana 73 100 70 0

Indah Wahyuningsih 70 100 75 20

Tutut Yuniarsari 73 100 80 30

Tri Yulianti 73 100 90 30

Jumlah 289 80

(43)

Kel. Pring Ring Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan

Resza Setiya Pranata 48 100 70 30

Susana Dian Kumala 64 100 75 30

Putri Wulandari 60 100 75 30

Ayu Rahma Agustin 71 100 95 30

Jumlah 243 120

Rata-rata 60,75 30

Kel. Roda Mas Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan

Ridwan Saputra 63 100 95 30

Nurul Aprilia R. 56 100 100 30

Nur Setiani 56 100 90 30

Jumlah 175 90

Rata-rata 58,34 30

Kel. Icik-icik Ehem Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan

Robertus Bambang P. 66 100 80 30 Munawaroh 72 100 90 30 Lia Listyowati 71 100 85 30 Chichilia Andriani 65 100 100 30 Jumlah 274 120 Rata-rata 68,5 30

Kel. Kopi Marai Ngeleh Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan

Saefudin Alfi 40 100 0 0

Isma Alfiana Fahmi 35 100 80 30

Diah Retno Yulianti R. 49 100 80 30

Wiwik Setyanto 67 100 85 30

Jumlah 191 90

(44)

Lampiran 23

ANALISIS PERKEMBANGAN KELOMPOK SIKLUS I

KELAS XII/3C PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011/2012

Rangking pertama ditempati oleh kelompok “Pring Ring” yang terdiri dari Resza Setiya Pranata, Susana Dian Kumala, Putri Wulandari, Ayu Rahma Agustin dan “Icik-icik Ehem” yang terdiri dari Robertus Bambang P., Munawaroh, Lia Listyowati, Chichilia Andriani. Adapun urutan rangkin pada siklus I, sebagai berikut:

(45)

1 Pring Ring 120 30

2 Icik-icik Ehem 120 30

3 Roda Mas 90 30

4 Rose Mary 80 26,67

5 Kopi Marai Ngeleh 90 22,5

6 Perhotelan 80 20

Lampiran 24

Lembar Kerja Tim Pertemuan Pertama Siklus II

 Bagaimana kelompok sosial itu dapat terbentuk?Jelaskan!

 Interseksi dan konsolidasi adalah bentuk dari masyarakat multikultural, apa yang dimaksud dengan interseksi dan konsolidasi dalam masyarakat multikultural?

(46)

Lampiran 25

Kunci Jawaban Lembar Kerja Tim Pertemuan Pertama Siklus II

Jawaban No.1

Terbentuknya kelompok sosial dilatarbelakangi oleh naluri manusia yang selalu ingin hidup dengan orang lain (gregariousness). Sejak lahir, manusia sudah memiliki dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekitarnya (masyarakat) dan keinginan untuk menjadi satu dengan alam di sekitarnya.

(47)

Kelompok sosial dibentuk oleh masyarakat atau anggota-anggotanya. Pembentukan kelompok sosial bisa karena kebetulan atau tidak disengaja dan bisa juga karena sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan atau kepentingan tertentu.

Sekelompok manusia bisa dikatakan kelompok sosial jika memenuhi beberapa persyaratan, antara lain sebagai berikut:

6. Adanya kesadaran dari para anggotanya sebagai bagian dari kelompok tersebut. 7. Adanya hubungan timbal-balik dari para anggotanya.

8. Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama yang menyebabkan hubungannya semakin erat. Misalnya, nasib yang sama, kepentingan yang sama, atau pandangan politik yang sama.

9. Adanya struktur, kaidah, dan pola perilaku. 10. Adanya sistem dan proses.

Kelompok sosial selalu mengalami perkembangan serta mengalami perubahan-perubahan, baik dalam kegiatan maupun bentuknya. Jadi, kelompok sosial cenderung dinamis.

Jawaban No.2

INTERSEKSI Konsep Interseksi merupakan suatu titik potong atau pertemuan. Dalam sosiologi, interseksi dikenal sebagai suatu golongan etnik yang majemuk. Definisi Dalam Sosiologi, interseksi adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi. Baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk. Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggota-anggotanya melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan

(48)

manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu, anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-beda dapat bersama-sama menjadi anggota suatu kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu.

KONSOLIDASI Konsep Suatu proses penguatan pemikiran atas kepercayaan yang telah diyakini agar kepercayaan akan sesuatu yang diyakini semakin kuat. Yang mana hal ini dilakukan oleh orang yang lebih mengerti akan kepercayaan yang dianut . Definisi Konsolidasi adalah suatu proses penguatan yang dilakukan untuk memberikan tambahan keimanan atas apa yang telah seseorang yakini, yang biasanya dilakukan oleh orang yang sudah mencapai tingkatan tertenatu.

Lampiran 26

Kuis Siklus II

Nama : Waktu :45 menit

Kelas : Tanggal :

(49)

1. Apa yang dimaksud masyarakat sosial?

2. Sebutkan tipe-tipe kelompok sosial berdasarkan klasifikasinya? 3. Jelaskan sebab terjadinya multikulturalisme!

4. Apa yang dimaksud interseksi dalam masyarakat multikultural?

Lampiran 27

Kunci Jawaban Kuis Siklus II

1. Pengertian kelompok sosial lainnya yang lebih spesifik adalah setiap kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan mereka saling

(50)

berinteraksi. Dengan pengertian ini, sekumpulan orang yang sedang mengantre tiket tidak bisa disebut sebagai kelompok sosial. Namun, jika mereka saling berinteraksi seperti saling berkenalan atau bertengkar, kumpulan orang tersebut berubah menjadi kelompok sosial

2. a. Besar kecilnya jumlah anggota b. Derajat interaksi social

c. Kepentingn dan wilayah

d. Berlangsungnya suatu kepentingan e. Derajat organisasi

f. Kesadaran akan jenis, hubungan social dan tujuan yang sama

3. 4. Factor geografis,faktor ini sangat mempengarudi apa dan bagaimana kebiasaan sua tu masyarakat. Maka dalam suatu daera yang memiliki kondisi geografis yang berbeda maka akan terdapat perbedaan dalam masyarakat( multikultural).

5. Pengaruh budaya asing, mengapa budaya asing menjadi penyebab terjadinya multikultural, karena masyarakat yang sudah mengetahui budaya-budaya asing kemungkinan akan terpengaruh mind set mereka dan menjadkan perbedaan antara 6. Kondisi iklim yang berbeda, maksudnya hampir sama denga perbedaan letak

geografis suatu daerah.

4. Definisi Dalam Sosiologi, interseksi adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi. Baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk. Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggota-anggotanya melalui

(51)

sarana pergaulan dalam kebudayaan manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu, anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-beda dapat bersama-sama menjadi anggota suatu kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu.

Lampiran 28

(52)

Soal Skor 1. 10 2. 15 3. 10 4. 15 Jumlah 50

Nilai = jumlah skor (jumlah benar) x 2 100 = 50 x 2

Lampiran 29

(53)

Pertemuan : 1 dan 2

Hari tanggal: Sabtu, 12 November 2011 Jum’at, 18 November 2011 Pertemuan 1

No Aspek Yang Diamati Ya Tidak

1. Membawa buku penunjang 21 1

2. Membawa buku catatan 22 0

3. Membawa kelengkapan alat tulis 22 0

Jumlah 65 1

Presentase 98,49% 1,5%

Pertemuan 2

No Aspek Yang Diamati Ya Tidak

1. Membawa buku penunjang 22* 0

2. Membawa buku catatan 22 0

3. Membawa kelengkapan alat tulis 22 0

Jumlah 66 0

Presentase 100% 0%

(54)

Lampiran 30

HASIL OBSERVASI TERHADAP SISWA DENGAN MODEL PAKEM PADA SIKLUS II

Pertemuan :I (pertama)

Hari / Tanggal :Sabtu, 12 November 2011

No Kriteria /

indikator Kegiatan Skor Kategori

1 Presentasi materi

Menyimak dan menjawab apersepsi dari guru 5 Sangat Baik

Memperhatikan motivasi yang disampaikan oleh guru 5 Sangat Baik Memperhatikan tujuan pembelajaran yang

disampaikan guru

5 Sangat Baik

Memperhatikan langkah-langkah pembelajaran PAKEM

4 Baik

Memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru

4 Baik

Menulis (mencatat) materi yang penting 5 Sangat Baik

Menjawab pertanyaan dari guru 4 Baik

2 Tim Memperhatikan penjelasan lembar kerja tim 4 Baik

Duduk dengan tim masing-masing 5 Sangat Baik

Mendapatkan lembar kerja tim 5 Sangat Baik

Mengerjakan lembar kerja tim masing-masing 5 Sangat Baik

Diskusi dan bekerjasama dalam tim 5 Sangat Baik

Menerima siswa lain sebagai rekan dalam bekerja 5 Sangat Baik

Membangun kerja sama tim 5 Sangat Baik

Bekerja sama dengan siswa lain 4 Baik

(55)

Memberi dukungan kepada siswa lain dalam pembelajaran

3 Cukup

Mempresentasikan hasil kerja tim 5 Sangat Baik

Aktif pada saat presentasi 4 Baik

Lampiran 31

HASIL OBSERVASI TERHADAP SISWA DENGAN MODEL PAKEM PADA SIKLUS II

Pertemuan :II (kedua)

Hari / Tanggal :Jum’at, 18 November 2011

No Kriteria /

indikator Kegiatan Skor Kategori

3 Kuis Menerima lembar kuis individu 4 Baik

Mengerjakan kuis individu tanpa kerjasama 5 Sangat Baik

Mengungkapkan kesulitan yang didapat selama mengerjakan kuis

4 Baik

4 Skor kemajuan

Memperhatikan pengumuman guru tentang skor kemajuan individu

5 Sangat Baik

Memperhatikan motivasi guru dalam meningkatkan skor kemajuan individu

5 Sangat Baik

Hasil observasi aktivitas siswa siklus I = 97 x 100% = 80,84% 120

(56)

Lampiran 32

HASIL OBSERVASI TERHADAP GURU DENGAN MODEL PAKEM PADA SIKLUS II

Pertemuan :I (pertama)

Hari / Tanggal :Sabtu, 12 November 2011

No Kriteria /

indikator Kegiatan Skor Kategori

1 Presentasi materi

Mengabsen siswa 5 Sangat Baik

Memberi apersesi di awal pembelajaran 5 Sangat Baik

Memotivasi siswa di awal pembelajaran 4 Baik

Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 Baik

Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran PAKEM 4 Baik

Menuliskan topik pembelajaran 5 Sangat Baik

Menjelaskan materi pelajaran 5 Sangat Baik

Mengajak tanya jawab dengan siswa 5 Sangat Baik

2 Tim Menjelaskan langkah-langkah lembar kerja tim 5 Sangat Baik

Membangun pengertian dan semangat tentang tim 4 Baik

Membagi siswa ke dalam beberapa tim 5 Sangat Baik

Membagi lembar kerja tim dan identitas tim 5 Sangat Baik

Menjadi fasilitator saat tim bekerja dalam tim masing-masing

5 Sangat Baik

Membimbing dan mendukung siswa untuk berperan serta aktif dalam kerja tim

5 Sangat Baik

Menjadi fasilitator saat presentasi dikelas berlangsung 5 Sangat Baik Memberi dukungan kepada siswa untuk ikut berperan serta

aktif dalam presentasi kelas

(57)

Membimbing siswa menyusun kesimpulan 5 Sangat Baik

Menjelaskan kegiatan selanjutnya 5 Sangat Baik

Lampiran 33

HASIL OBSERVASI TERHADAP GURU DENGAN MODEL PAKEM PADA SIKLUS II

Pertemuan :II (kedua)

Hari / Tanggal :Jum’at, 18 November 2011

No Kriteria /

indikator Kegiatan Skor Kategori

3 Kuis Membagi lembar kuis individu kepada siswa 5 Sangat Baik

Mengawasi jalannya proses kuis individu 5 Sangat Baik

Menegur siswa yang bekerjasama dalam kuis individu 5 Sangat Baik

Memberikan sesi tanya jawab dengan siswa mengenai permasalahan yang didapat selama mengerjakan kuis

5 Sangat Baik

4 Skor kemajuan

Mengumumkan skor kemajuan individual 5 Sangat Baik

Memberi motivasi kepada siswa untuk meningkatkan skor kemajuan

5 Sangat Baik

Hasil observasi aktivitas guru siklus I = 116 x 100% = 96,67% 120

(58)

Lampiran 34

A. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

Kegiatan Skor

Bekerja sama dengan siswa lain 5

Berpendapat menerima pendapat siswa lain 4

Memberi dukungan kepada siswa lain dalam pembelajaran 4

Mempresentasikan hasil kerja tim 3

Aktif pada saat presentasi 5

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil dari keseluruhan skor maka dapat disimpulkan bahwa, keaktifan siswa pada siklus II menunjukkan nilai lima atau kategori sangat baik.

B. Hasil Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus I

Kegiatan Skor

Mengerjakan kuis individu tanpa kerjasama 4

Mengungkapkan kesulitan yang didapat selama mengerjakan kuis

5

Memperhatikan pengumuman guru tentang skor kemajuan individu

(59)

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil dari keseluruhan skor maka dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar pada sikl us I me nun juk kan nila i em pat ata u kat ego ri bai k. Lampiran 35

(60)

Ha sil Wa wa nca ra Sik lus II 1. Apakah anda menyukai pembelajaran

dengan metode PAKEM?

Semua siswa menjawab ya

2. Apakah anda suka belajar dengan diskusi kelompok?

Semua siswa menjawab ya

3. Apakah kesulitan atau kendala yang anda hadapi selama diskusi kelompok?

Satu siswa menjawab ada rekannya yang sulit untuk diajak bekerjasama dalam mengerjakan soal kelompok.

4. Mengapa anda menyukai pembelajaran dengan metode PAKEM?

6 siswa menjawab lebih mudah memahami materi, 4 siswa menjawab tidak membosankan pada saat pelajaran, 12 siswa menjawab tugas lebih cepat diselesaikan.

5. Apakah anda berperan dalam diskusi kelompok ?

Semua siswa menjawab ya

6. Kendala apa yang anda hadapi ketika pembelajaran menggunakan metode PAKEM pada siklus II?

Semua siswa menjawab tidak ada

7. Apakah anda setuju bila dalam

pembelajaran selanjutnya menggunakan metode PAKEM?

(61)

Lampiran 36

ANALISIS HASIL TES DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU SIKLUS II

SISWA KELAS XII/C PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011/2012

Tim Nama Sebelum Tindakan Siklus II keterangan

I Aditya Putra Pratama 71 TT 95 T Kenaikan 24

Yasinta 65 TT 80 T Kenaikan 15

Yulia Fatmawati 66 TT 100 T Kenaikan 34

II Faizal Arif Laksana 73 TT 85 T Kenaikan 12

Indah Wahyuningsih 70 TT 95 T Kenaikan 25

Tutut Yuniarsari 73 TT 75 T Kenaikan 2

Tri Yulianti 73 TT 100 T Kenaikan 27

III Resza Setiya Pranata 48 TT 85 T Kenaikan 37

Susana Dian Kumala 64 TT 95 T Kenaikan 31

Putri Wulandari 60 TT 90 T Kenaikan 30

Ayu Rahma Agustin 71 TT 95 T Kenaikan 24

(62)

Nurul Aprilia R. 56 TT 95 T Kenaikan 39

Nur Setiani 56 TT 90 T Kenaikan 34

V Robertus Bambang P. 66 TT 95 T Kenaikan 29

Munawaroh 72 TT 100 T Kenaikan 28

Lia Listyowati 71 TT 90 T Kenaikan 19

Chichilia Andriani 65 TT 100 T Kenaikan 35

VI Saefudin Alfi 40 TT 90 T Kenaikan 50

Isma Alfiana Fahmi 35 TT 90 T Kenaikan 55

Diah Retno Yulianti R. 49 TT 95 T Kenaikan 46

Wiwik Setyanto 67 TT 95 T Kenaikan 28

Rata-rata 62,46 92,05

Presentase Ketuntasan 36,36% 100%

Ket : T = Tuntas TT = Tidak Tuntas

(63)

Lampiran 37

LEMBAR PENILAIAN KELOMPOK SIKLUS II

KELAS XII/3C PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011/2012

Kel. Rose Mary Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan

Aditya Putra Pratama 71 100 95 30

Yasinta 65 100 80 30

Yulia Fatmawati 66 100 100 30

Jumlah 202 90

Rata-rata 67,34 30

Kel. Perhotelan Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan

Faizal Arif Laksana 73 100 85 30

Indah Wahyuningsih 70 100 95 30

Tutut Yuniarsari 73 100 75 30

Tri Yulianti 73 100 100 30

Jumlah 289 120

(64)

Kel. Pring Ring Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan

Resza Setiya Pranata 48 100 85 30

Susana Dian Kumala 64 100 95 30

Putri Wulandari 60 100 90 30

Ayu Rahma Agustin 71 100 95 30

Jumlah 243 120

Rata-rata 60,75 30

Kel. Roda Mas Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan

Ridwan Saputra 63 100 90 30

Nurul Aprilia R. 56 100 95 30

Nur Setiani 56 100 90 30

Jumlah 175 90

Rata-rata 58,34 30

Kel. Icik-icik Ehem Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan

Robertus Bambang P. 66 100 95 30 Munawaroh 72 100 100 30 Lia Listyowati 71 100 90 30 Chichilia Andriani 65 100 100 30 Jumlah 274 120 Rata-rata 68,5 30

Kel. Kopi Marai Ngeleh Skor Awal Tugas 1 Kuis Poin perkembangan

Saefudin Alfi 40 100 90 30

Isma Alfiana Fahmi 35 100 90 30

Diah Retno Yulianti R. 49 100 95 30

Wiwik Setyanto 67 100 95 30

Jumlah 191 120

(65)

Lampiran 38

ANALISIS PERKEMBANGAN KELOMPOK SIKLUS I

KELAS XII/3C PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011/2012

Rangking pertama ditempati oleh kelompok “Icik-icik Ehem” yang terdiri dari Robertus Bambang P., Munawaroh, Lia Listyowati, Chichilia Andriani. Adapun urutan rangkin pada siklus I, sebagai berikut:

Rangking Nama Tim Skor Keseluruhan Skor Kelompok

1 Pring Ring 120 30

(66)

3 Roda Mas 90 30

4 Rose Mary 90 30

5 Kopi Marai Ngeleh 120 30

6 Perhotelan 120 30

*Dikarenakan skor tiap kelompok sama, maka pemberian rangking pertama didasarkan pada keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran siklus II.

Lampiran 39

Tanggapan Siswa Terhadap Model Pembelajaran PAKEM

No Pertanyaan Jumlah siswa yang memberikan komentar

1. 22 dari 22 siswa (100%) menjawab ya,2 siswa menjawab tugas bisa

cepat diselesaikan, 12 siswa menjawab metode PAKEM membuat suasana tidak membosankan dan tidak monoton, 8 siswa menjawab materi lebih mudah dipahami dan diingat.

2. 22 dari 22 siswa (100%) menjawab ya, karena materi lebih mudah dipahami dan belajar tidak membosankan.

3. 22 dari 22 siswa (100%) berpendapat bahwa lebih senang karena dapat bertukar pikiran dan lebih serius dalam pembelajaran.

(67)

berbeda dengan pembelajaran sebelumnya sehingga belajar menjadi lebih menyenangkan.

Lampiran 40

No. Nama Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II

1. Aditya Putra Pratama 71 90 95

2. Yasinta 65 70 80

3. Yulia Fatmawati 66 100 100

4. Faizal Arif Laksana 73 70 85

REKAPITULASI HASIL BELAJAR IPS SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN SIKLUS I DAN SIKLUS II KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN

AKOMODASI PERHOTELAN SMK PELITA SALATIGA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(68)

5. Indah Wahyuningsih 70 75 95

6. Tutut Yuniarsari 73 80 75

7. Tri Yulianti 73 90 100

8. Resza Setiya Pranata 48 70 85

9. Susana Dian Kumala 64 75 95

10. Putri Wulandari 60 75 90

11. Ayu Rahma Agustin 71 95 95

12. Ridwan Saputra 63 95 90 13. Nurul Aprilia R. 56 100 95 14. Nur Setiani 56 90 90 15. Robertus Bambang P. 66 80 95 16. Munawaroh 72 90 100 17. Lia Listyowati 71 85 90 18. Chichilia Andriani 65 100 100 19. Saefudin Alfi 40 0 90

20. Isma Alfiana Fahmi 35 80 90

21. Diah Retno Yulianti R. 49 80 95

22 Wiwik Setyanto 67 85 95

Jumlah 1374 1775 2025

Rata-rata 62,46 80,69 92,05

Nilai min 35 0 75

(69)

Lampiran 41

(70)

Lampiran 42

(71)

Presentasi Guru Pembagian Kelompok

Diskusi Guru Sebagai Fasilitator

(72)

Lampiran 43

Proses Belajar Mengajar Siklus II

Presentasi Guru Pembagian Kelompok

Diskusi Guru Sebagai Fasilitator

(73)

Lampiran 44

(74)

Lampiran 45

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang faktor- faktor yang mempengaruhi kejadian malaria di desa endemis malaria stratifikasi HCI Kabupaten

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi

Menambah bukti empiris mengenai faktor individual (sikap, kontrol perilaku, komitmen organisasi) dan faktor situasional (personal cost, keseriusan pelanggaran, status

Perkebunan Mitra Ogan (Kebun Batanghari Leko) menggunakan program tersendiri yaitu Payroll dan sistem penggajian karyawannya sudah dilakukan dengan baik tetapi masih

Tujuan penelitian skripsi oleh Rezi Suci Agustia (2012: 7) dengan judul Gambaran Perilaku Konsumtif Siswa-I Sekolah Menengah Atas “International Islamic Boarding

Pandangan atas klasifikasi verba dari segi morfologis (afiksasi) khususnya yang berafiks atau yang bermorfem terikat di-+ {-kan/ -i} dijadikan acuan dalam

Berdasarkan pengamatan variabel luas bercak dapat disimpulkan bahwa tipe kakao maupun bentuk buah tidak dapat digunakan sebagai variabel seleksi untuk menentukan

Jalur Pipa dari outlet kapal menuju ke outlet KP.159 kali porong, hal ini dilakukan karena operasional kapal tidak menggunakan bantuan booster pump untuk mengalirkan material lumpur