• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ATAS PENERIMAAN PREMI DAN PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT. ASURANSI SINARMAS MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ATAS PENERIMAAN PREMI DAN PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT. ASURANSI SINARMAS MEDAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

180

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ATAS PENERIMAAN PREMI DAN PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT. ASURANSI SINARMAS MEDAN

DIAN GUSTRAZAIMAN PURBA UNIVERSITAS SIMALUNGUN

ABSTRACT

This study aims to see if the Management Information system on Premiums and Revenue Recognition has been done well, and in accordance with the generally applicable management principles in Indonesia. This research was conducted at PT. Sinarmas Medan Insurance. Information is required by parties outside the company or within the company. Information is a fact, data, observation, or something else, which adds knowledge. Therefore, an adequate information system is required by the company's management. Management information system aims to provide information, improve information, improve management control and reduce management costs in the implementation of management records. The authors' research uses primary data types, obtained directly from companies in the form of interviews and observations. Furthermore, the authors also use secondary data types obtained from research objects and in the form of processed, among others, an overview of the company's organizational structure and other data related to research. The results showed that the management information system has not been implemented in accordance with the generally applicable principles in Indonesia. One of them is by making a deposit of income to the bank every day. However, at PT. Sinarmas Insurance has not made a daily income deposit to the bank.

Keywords : Management Information System On Premium Receipts, Revenue Recognition

PENDAHULUAN

Manajemen berkepentingan dengan penyediaan informasi sebagai sarana komunikasi bisnis, sehingga manajemen dikatakan sebagai informasi. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai sejumlah laba yang diharapkan dalam satu periode, untuk kelangsungan dan pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Tujuan itu tidak akan tercapai apabila tidak ada kebijakan tertentu, untuk menetapkan dan melaksanakan sistem manajemen yang secara efisien dan efektif. Penerimaan kas dalam perusahaan asuransi berasal dari tagihan setoran premi. Premi merupakan faktor yang sangat penting dalam asuransi, baik bagi penanggung maupun tertanggung. Didalam manajemen peranan kas memegang peranan yang pernting bagi perusahaan, untuk itu harus digunakan teknik, metode dan prosedur untuk mencatat dan mengolah data manajemen dalam rangka memperoleh pengendalian intern yang baik. Pendapatan pada umumnya timbul sebagai hasil penyerahan barang dan jasa atau aktivitas usaha lainnya didalam satu periode. Bagi perusahaan menentukan suatu kebijakan yang berkaitan dengan masalah pendapatan yang sesuai dengan standar manajemen yang diterima umum adalah penting dan harus dilaksanakan. Konsep pendapatan umumnya sangat sulit untuk dirumuskan, karena biasanya pendapatan dikaitkan dengan prosedur manajemen tertentu, jenis perubahan nilai tertentu dan kaidah implisit untuk menetapkan kapan pendapatan harus dilaporkan. Pengakuan dan penetapan waktu pendekatan merupakan masalah menarik dalam teori manajemen, tetapi harus didekati dengan perkiraan itu. Masalah tidak boleh dibatasi oleh defenisi pendapatan yang sempit, sebaliknya harus didefenisikan secara terpisah dari masalah penilaian dan waktu.

PT. Asuransi Sinarmas merupakan perusahaan yang beroperasi di bidang jasa khususnya asuransi kerugian. Sebagai perusahaan jasa, maka pendapatan yang di peroleh perusahaan dalam suatu periode manajemen tertentu berasal dari penjualan produk-produk jasa yang dikelola perusahan itu. Yang menjadi sumber pendapatan perusahaan jasa asuransi kerugian adalah pendapatan underwriting, pendapatan investasi, dan pendapatan lain-lain, sedangkan yang menjadi pos-pos pengeluaran sebagai beban perusahaan asuransi kerugian adalah beban underwriting dan beban non underwriting.

(2)

181

Didalam prosedur sistem pencatatan akutansi, setiap tanggung jawab harus ditetapkan secara jelas. Baik dan buruknya sistem yang dilaksanakan akan mempengaruhi perusahaan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis hanya membahas sistem informasi manajemen atas penerimaan premi dan pengakuan pendapatan, yang terkait atas sistem penerimaan dan pengeluaran kas, bagaimana cara mengatur penerimaan dan pengeluaran kas, mengingat betapa pentingnya pencatatan dan pengakuan pendapatan yang akurat sebagai sarana untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam menyusun laporan keuangan. Dengan uraian diatas, maka alasan penulis merasa tertarik untuk membahas dan memilih judul “Sistem Informasi Manajemen atas Penerimaan Premi dan

Pengakuan Pendapatan pada PT. Asuransi Sinarmas Medan”. KAJIAN PUSTAKA

Sistem Informasi

Informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai pihak baik pihak diluar perusahaan (pemakai eksternal) maupun pihak didalam perusahaan (pemakai internal). Pihak diluar perusahaan yang memerlukan informasi antara lain pembeli atau pengguna jasa, investor, kreditur, pemasok, pesaing dan kantor pajak. Pihak didalam perusahaan yakni para manajer dan karyawan. Para manajer sangat memerlukan informasi tentang keadaan keuangan guna mengetahui, mengawasi, merencanakan, serta memudahkan mengambil keputusan didalam usaha mengelola operasional perusahaan. Menurut Mulyadi (2011:3) “Sistem Manajemen adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoodinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”

Sistem Informasi Atas Penerimaan Premi

Didalam perusahaan asuransi premi merupakan sumber kas yang paling penting. Penerimaan premi bagi perusahaan asuransi merupakan hal penting dalam kegiatan usahanya. Pembayaran premi yang tertunda ataupun macet, akan menjadi kendala dalam kegiatan usaha asuransi dan pengelolaan penerimaan premi tersebut, oleh karena itu pihak asuransi harus dapat mengatasi masalah-masalah yang akan timbul. Penerapan prosedur yang baik serta ketelitian pihak asuransi dalam proses penerimaan pembayaran premi dari nasabah akan sangat berpengaruh bagi kelancaran kegiatan usahanya. Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya, berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan, akan semakin tinggi pula likuiditasnya. Suatu perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas tinggi, karena adanya kas dalam jumlah yang besar, berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya over investment dalam kas dan berarti pula bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaannya maupun penggunaannya. Penerimaan dan Pengeluaran kas suatu perusahaan ada yang bersifat rutin atau terus menerus, dan ada pula yang bersifat insidentil atau tidak terus menerus. Manajemen kas berusaha memaksimumkan pemanfaatan kas tanpa mengabaikan saldo kas. Jumlah kas yang ada dalam perusahaan harus maksimum, memaksimumkan kas yang bisa diperoleh dengan penginvestasian kas tersebut dalam surat berharga atau deposito jangka pendek.

Pendapatan

Menurut Harahap (2004:78), pada umumnya pendapatan ditafsirkan, sebagai berikut : 1. Arus masuk net sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa.

2. Arus keluar barang dan jasa dari perusahaan kepada pelanggan.

3. Produksi perusahaan sebagai akibat dari semata-mata pendapatan barang dan jasa dari perusahaan selama periode itu.

Pendapatan merupakan suatu unsur utama dan penting dalam laporan keuangan. Oleh karena itu penting untuk terlebih dahulu mengetahui konsep yang juga memuat pengertian dari pada pendapatan.

(3)

182

Kerangka Berpikir

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Sistem Informasi Manajemen atas Penerimaan Premi dan Pengakuan Pendapatan pada PT. Asuransi Sinarmas Medan

Perumusan Masalah

Bagaimana penerapan sistem informasi manajemen atas penerimaan premi dan pengakuan pendapatan pada PT. Asuransi Sinarmas Medan?

Hipotesis

Sistem informasi manajemen atas penerimaan premi dan pengakuan pendapatan yang ditetapkan oleh PT. Asuransi Sinarmas Medan belum sesuai dengan prinsip

manajemen yang berlaku umum di indonesia

Teknik Pengumpulan Data Teknik kepustakaan dan teknik lapangan

Teknik Analisi Data Teknik deskriptif

HASIL PENELITIAN

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

(4)

183

Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atas permasalahan yang dihadapi dan kebenarannya harus dibuktikan melalui penelitian. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian diatas, maka hipotesis penelitian adalah penerapan sistem informasi manajemen atas penerimaan premi dan pengakuan pendapatan PT. Asuransi Sinarmas belum sepenuhnya dilaksanakan dan masih terjadi berbagai hambatan.

METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian

Setiap suatu penelitian yang akan dilakukan tentu saja pada lokasi tertentu yang dipilih oleh peneliti. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan suatu hasil penelitian yang maksimal. Begitu juga penelitian ini, tentu saja mempunyai lokasi penelitian tersendiri. Adapun lokasi penelitian ini adalah PT. Asuransi Sinarmas Medan Jl. S.M Raja KM 6.7 No. 01 Medan.

Sumber Dan Jenis Data

Penelitian ini menggunakan 2 (dua) jenis data, yaitu :

1. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara dengan kepala cabang.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen penunjang, seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, laporan laba rugi pada tahun 2010 dan 2011.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka digunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data. Ada 2 (dua) teknik pengumpulan data yang dilakukan, yaitu :

1. Penelitian kepustakaan, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data berdasarkan buku-buku dan literatur-literatur di perpustakaan dan dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian guna melengkapi hasil penelitian.

2. Penelitian lapangan, yaitu penulis mengadakan pengamatan di perusahaan untuk mengamati secara langsung hal-hal yang berhubungan dengan materi skripsi ini. Dalam penelitian lapangan ini, dilakukan beberapa teknik pengumpulan data yaitu :

a. Observasi yaitu dengan pelaksanaan suatu studi pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang menjadi objek yang diteliti.

b. Dokumentasi, dilakukan dengan cara mengambil atau mengumpulkan data dari laporan-laporan yang sudah diolah sebelumnya oleh petugas perusahaan sehingga tidak langsung diperoleh dari sumbernya. Laporan tersebut adalah laporan tahunan perusahaan untuk tahun 2011 dan 2012, serta sejarah dan struktur organisasi perusahaan.

c. Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak yang berwewenang dalam perusahaan. Topik wawancara adalah mengenai kepatuhan petugas dalam pelaksanaan peraturan yang ditetapkan sesuai dengan Standar Manajemen Keuangan.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data uraian langkah-langkah yang digunakan untuk menjawab pokok permasalahan, yakni teknik deskriptif merupakan data yang diperoleh kemudian disusun, diklasifikasikan, dianalisa serta diinterpretasikan sesuai dengan masalah yang dirumuskan, kemudian dibandingkan antara pengetahuan teoritis dengan keadaan yang sebenarnya untuk kemudian mengambil suatu kesimpulan.

ANALISA DAN HASIL PENGUJIAN

Sistem Informasi Manajemen Atas Penerimaan Premi

Prosedur pendapatan pada PT. Asuransi Sinarmas Medan dimulai dengan pembayaran premi yang dilakukan oleh nasabah kepada kasir bagian penerimaan. Premi yang dibayarkan tersebut dapat berupa uang tunai maupun cek/bilyet giro. Setelah kasir bagian penerimaan setoran premi asuransi nasabah, maka dibuatlah bukti pendapatan/bank untuk didistribusikan ke bagian manajemen dan dijadikan dasar untuk kasir bagian penerimaan dalam membuat kuitansi penerimaan. Oleh bagian

(5)

184

manajemen, bukti pendapatan/bank tersebut diposting ke buku besar dan diarsipkan menurut tanggal. Selain diserahkan kepada nasabah, kasir bagian penerimaan juga mendistribusikan kuitansi penerimaan yang telah diverifikasikan tersebut dikembalikan kepada bagian-bagian penerimaan untuk digunakan sebagai dasar pembuatan bukti setor bank yang akan dikirimkan ke bank.

Pendapatan Dan Produk Asuransi Sinarmas

Sumber pendapatan pada PT. Asuransi Sinarmas Medan antara lain berasal dari : 1. Tagihan premi langsung

2. Hasil investasi berupa bunga deposito 3. Pencairan deposito berjangka 4. Jasa giro

5. Pinjaman

6. Penjualan aktiva tetap 7. Penjualan barang ex-klaim.

Pada PT. Asuransi Sinarmas Medan seluruh pendapatan diakui pada saat terjadinya transaksi atau pada masa prestasi dinikmati. Pendapatan dikelompokkan atas pendapatan tagihan premi langsung, hasil investasi berupa bunga deposito, pencairan deposito berjangka, jasa giro, pinjaman, penjualan aktiva tetap dan penjualan barang ex-klaim.

Pengakuan dan pengukuran pendapatan yang tepat akan membantu dalam menentukan besarnya pendapatan yang menjadi hak perusahaan di mana besarnya pendapatan yang diterima perusahaan diukur sebesar kas equivalen dengan mencatat nilai pendapatan dari premi kerugiaan. Pendapatan perusahaan ini adalah pendapatan tahun berjalan. Jumlah uang equivalen ini dapat ditetapkan untuk pengukuran yang diperoleh dan transaksi non kas. Dengan dasar ini maka besarnya pendapatan adalah sama dengan harga tunai dalam penjualan jasa asuransi dan aktiva lainnya.

Jika terdapat piutang yang tidak dimasukkan ke dalam laporan keuangan ini merupakan piutang bermasalah, tetapi masih terus diharapkan penagihannya dan piutang ini belum dilaksanakan oleh perusahaan pencatatannya.

Pendapatan sebagai suatu perkiraan yang harus disajikan dalam laporan keuangan. Di dalam laporan keuangan perusahaan mengungkapkan kebijaksanaan manajemen yang diterapkan dalam mengakui dan mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh perusahaan dan kegiatan lainnnya. Prosedur pendapatan yang diterapkan PT. Asuransi Sinarmas Medan tersebut jika ditinjau dari fungsi yang yang menjalankan prosedur pendapatan dapat dikatakan memadai, sebab telah menunjukkan adanya pemisahan fungsi antara bagian yang menerima kas dan yang mencatat pendapatan. Namun, masih terdapat kelemahan pada prosedur pendapatan PT. Asuransi Sinarmas Medan tersebut yaitu tidak disetorkannya kas setiap hari ke bank. Hal ini mempunyai resiko yang tinggi bagi perusahaan karena dapat memberi peluang bagi kasir untuk melakukan penyelewangan kas dalam bentuk lapping. Pendapatan yang tidak disetorkan langsung setiap harinya tersebut dapat menimbulkan resiko yang tinggi bagi pihak perusahaan. Misalnya terjadinya perampokan, pencurian, kebakaran yang menyebabkan hilangnya kas yang telah diterima oleh pihak perusahaan.

Masalah lain yang ditemukan yaitu adanya penyetoran premi yang dilakukan nasabah lewat bank. Pada saat penulisan nomor polisnya, nasabah kemungkinan membuat kesilapan sehingga mempersulit bagian manajemen perusahaan dalam mengendalikan transaksi harian. Untuk itu perusahaan perlu melakukan kerjasama dengan pihak bank untuk memberi pengarahan kepada nasabah untuk mengecek kembali penulisan nomor polisnya.

Menurut penulis, prosedur pendapatan pada PT. Asuransi Sinarmas Medan ini kurang memadai sebab prosedur pendapatan yang baik adalah jika hal-hal berikut terpenuhi, yaitu :

1. Semua pendapatan harus disetor setiap hari ke bank. Hal ini bertujuan agar tidak memberi kesempatan pada kasir untuk melakukan lapping, yaitu suatu bentuk penyelewengan yang menggunakan uang kas untuk kepentingan pribadi tanpa sepengetahuan/persetujuan dari pihak yang berwenang.

2. Setiap pendapatan harus segera dibuat catatannya agar jika terjadi kecurangan-kecurangan dapat segera diketahui. 3. Bagian manajemen harus mengadakan rekonsiliasi bank serta pemeriksaan kas secara periodic yang dilakukan

dengan mendadak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada kasir. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan saldo kas di bank dengan saldo kas yang ada di perusahaan.

(6)

185

Selain itu PT. Asuransi Sinarmas juga menawarkan Produk Asuransi yang sangat dibutuhkann oleh masyarakat terutama masyarakat Indonesia. Produk-produk tersebut mencakup :

1. Simas Mobil yang memberikan solusi rasa aman dengan proteksi jaminan terlengkap unntuk kendaraan. 2. Simas Rumah Hemat + + memberikan solusi rasa aman dengan proteksi jaminan terlengkap untuk rumah.

3. Simas Travel Insurance menggantikan rasa cemas anda dengan menjamin perlindungan perjalanan liburan maupun bisnis di seluruh dunia selama 24 jam penuh.

4. Simas Sehat memberikan perlindungan bagi tertanggung atas terjadinya resiko finansial yang mungkin terjadi akibat kecelakaan, sakit atau biaya rumah sakit yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

5. Simas marine cargo memberikan pelayanan maksimal dalam 1 hari. Melindungi pengangkutan barang dan kapal anda di seluruh dunia.

6. Simas Cancer Insurance memberikan keamanan dalam keuangan khusus untuk penyakit kanker.

Beban Asuransi

Adapun prosedur beban asuransi yang ditetapkan PT. Asuransi Sinarmas Medan adalah : 1. Kasir bagian pengeluaran membuat bukti pengeluaran kas/bank rangkap dua untuk :

a. Lembar pertama untuk kasir bagian pengeluaran, diarsip menurut nomor. b. Lembar kedua untuk bagian manajemen setelah diverifikasi oleh pimpinan.

2. Bukti pengeluaran kas/bank didistribusikan oleh pimpinan ke bagian manajemen untuk dicatat dalam jurnal pengeluaran kas dan diposting ke buku besar, kemudian diarsipkan menurut nomor.

3. Kasir bagian pengeluaran membuat kuitansi pengeluaran berdasarkan bukti pengeluaran kas/bank untuk bagian pengeluaran setelah diverifikasi oleh pimpinan

4. Berdasarkan kuitansi pengeluaran yang telah diverifikasi tersebut, kasir bagian pengeluaran membuat bukti setor rangkap dua untuk kasir bagian penerimaan setelah diverifikasi oleh pimpinan dan untuk dikirimkan ke bank.

5. Kasir bagian pengeluaran kas mengarsipkan kuitansi pengeluaran kas beserta bukti yang telah diverifikasi tersebut berdasarkan urutan tanggal.

6. Bukti pengeluaran bank yang dikirimkan bank sebagai bukti telah dilakukannya pengeluaran oleh bank diarsipkan oleh bagian manajemen berdasarkan urutan tanggal.

Penerapan

Penerapan manajemen asuransi pada PT. Asuransi Sinarmas Medan merupakan cara atau metode yang digunakan oleh manajemen perusahaan dalam rangka proses operasional perusahaan khususnya mengenai pendapatan dan beban agar hasil yang dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya, dan untuk menjaga kas dari penyelewengan-penyelewengan. Penerapan manajemen asuransi pada PT. Asuransi Sinarmas Medan terdiri dari 3 (tiga) unsur, yaitu :

1. Lingkungan Pengawasan

Pengawasan pendapatan pada PT. Asuransi Sinarmas Medan mensyaratkan agar kas yang dikeluarkan berdasarkan bukti dan data sebenarnya. Lingkungan pengawasan pendapatan pada PT. Asuransi Sinarmas Medan adalah pemisahan fungsi pendapatan dan fungsi pencatatan. Fungsi pendapatan pada perusahaan dilakukan bagian keuangan, sedangkan fungsi pencatatan dilakukan bagian manajemen. Perusahaan dalam melakukan pengawasan terhadap pendapatan didasarkan atas sistem pencatatan pendapatan yang terjadi di perusahaan. Pencatatan pendapatan tersebut dicatat ke dalam catatan manajemen dilakukan dengan memperhatikan prosedur pencatatan sebagai berikut yaitu :

a. Pencatatan ke dalam manajemen didasarkan atas dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.

b. Pencatatan ke dalam catatan manajemen harus dilakukan oleh karyawan yang diberi wewenang untuk itu.

Pemisahan fungsi manajemen dan keuangan dalam lingkungan pengawasan pendapatan ini dimaksudkan perusahaan agar terciptanya suatu keterkaitan dalam tiap-tiap bagian dalam hal pendapatan sehingga meminimalkan terjadinya penyelewengan atas pendapatan.

(7)

186 2. Sistem Manajemen Pendapatan

Sistem manajemen pendapatan pada PT. Asuransi Sinarmas Medan merupakan jaringan prosedur pendapatan yang dibuat terpadu dalam hal transaksi pendapatan. Sistem manajemen pengeluaran kas pada perusahaan terdiri dari sistem manajemen pengeluaran kas dengan cek dan sistem dana kas kecil. Pengeluaran kas dengan menggunakan cek dilakukan oleh perusahaan karena jumlah uang yang dikelurakan relatif besar, sedangkan untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dengan menggunakan dana kas kecil. Pengeluaran kas sebesar Rp. 500.000,- ke bawah hanya diotorisasi oleh kepala bagian keuangan, sedangkan pengeluaran kas di atas Rp. 500.000,- harus atas otorisasi pimpinan. Unsur-unsur sistem manajemen pendapatan pada PT. Asuransi Sinarmas Medan adalah :

a. Bukti

Bukti merupakan dokumen yang digunakan perusahaan untuk merekam terjadinya transaksi pendapatan dan bank yang terjadi di perusahaan. Bukti pendapatan/bank perusahaan terdiri dari 4 (empat) rangkap dengan 2 (dua) warna yaitu warna putih dan warna biru muda. Lembar pertama bukti pendapatan yang berwarna putih atau yang asli diserahkan untuk bagian manajemen untuk dijadikan dasar pencatatan transaksi pendapatan dalam catatan buku harian sebesar jumlah uang yang tercantum di dalam bukti pendapatan/bank, dan lembar kedua bukti pendapatan yang juga berwarna putih untuk disimpan sebagai arsip oleh bagian manajemen. Lembar ketiga bukti pendapatan yang berwarna biru muda diserahkan untuk bagian kontrol intern, sedangakn lembar keempat diserahkan ke bagian kasir, untuk memungkinan bagian kasir mengeluarkan uang sejumlah yang tertera di bukti pendapatan dari bagian keuangan.

b. Buku Harian

Buku harian merupakan catatan manajemen yang digunakan dalam pendapatan pada perusahaan. Namun dalam buku harian kas ini juga merupakan catatan manajemen untuk pendapatann. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada perusahaan catatan peneriumaan dan pendapatan disatukan dalam satu catatan manajemen yaitu buku harian kas. Sumber pencatatan dalam buku harian ini adalah bukti penerimaan dan pendapatan/bank. Adapun buku harian yang berhubungan dengan pendapatan pada perusahaan adalah :

1) Buku harian kas 2) Buku harian bank.

Pada buku harian kas, setiap akhir bulan perusahaan akan memposting pendapatan dan pengeluaran kas, sehingga akan terlihat kas yang tersisa setiap akhir bulannya.

c. Laporan

Laporan pendapatan pada perusahaan akan disajikan dalam bentuk berita acara pemeriksaan kas setiap akhir bulan. Dalam berita acara pemeriksaan kas ini akan terlihat pendapatan dan pengeluaran kas selama satu bulan. Di dalam laporan ini juga akan disesuaikan apakah jumlah fisik uang dengan catatan atau buku harian kas sama. Bagian yang melakukan pemeriksaan kas adalah bagian kontrol intern dengan melihat catatan dari bagian manajemen serta mencocokkannya dengan bukti pendapatan/pengeluaran kas yang ada pada bagian kontrol intern, kemudian menyesuaikan fisik kas di bagian keuangan dengan catatan kauntansinya. Pengawasan intern merupakan suatu bentuk pengawasan yang dilakukan oleh PT. Asuransi Sinarmas Medan yang fungsinya mengukur dan menilai hasil yang dicapai. Unsur-unsur pengawasan intern pendapatan pada PT. Asuransi Sinarmas Medan yaitu :

1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Yakni memisahkan fungsi penerimaan, fungsi pencatatan, dan fungsi pengauditan. Dan fungsi yang satu tidak diberikan tanggung jawab yang penuh untuk melakukan satu transaksi.

2) Sistem wewenang dan prosedur pada pendapatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan perusahaan. Dalam setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan terjadi atas dasar otoritas dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui transaksi. Sistem wewenangnya dalam PT. Asuransi Sinarmas Medan antara lain :

a) Fungsi kasir yang berwenang yang menerima kas langsung dari nasabah atau agen. b) Fungsi pencatatan yaitu bagian yang berwenang untuk membukukan pendapatan.

(8)

187

Prosedur pendapatan dimaksudkan untuk pengawasan terhadap prosedur pendapatan itu sendiri. Perusahaan melaksanakan pengawasan terhadap penerimaan dengan sistem otorisasi dan wewenang juga dengan mempraktekkan sistem pencatatan yang akurat dan dapat diandalkan. Bagian yang menjalankan fungsi penerimaan dipisahkan dengan bagian yang menyimpan kas dalam dan yang menjalankan fungsi pencatatan juga berbeda bagian.

Pemisahan ketiga bagian ini dimaksudkan untuk menciptakan pengecekan intern terhadap pendapatan. Dalam pengawasan terhadap pendapatan perusahaan juga melibatkan suatu bagian, yaitu bagian pengauditan dimana bagian ini bertugas mencocokkan nilai berdasarkan catatan manajemen dengan catatan kasir. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga pendapatan perusahaan dan menjamin ketelitian serta keandalan data manajemennya. Karyawan yang ditugaskan sebagai kasir tidak boleh melakukan pencatatan dalam pembukuan, hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya manipulasi catatan pendapatan, dimana karyawan tersebut dapat menunda pencatatan pendapatan dengan menggunakan kas yang yang diterima tersebut untuk kepentingan pribadinya dan menutupi kecurangan dengan cara menginput data pendapatan dengan jumlah yang tidak semestinya. Dilihat dalam bentuk prosedur pendapatan dan beban asuransi yang diterapkan perusahaan,maka dapat disimpulkan bahwa setiap transaksi pendapatan dan beban asuransi harus dilaksanakan lebih dari satu karyawan. Dengan penggunaan prosedur tersebut, maka setiap pelaksanaan transaksi akan tercipta internal check yang menyebabkan pekerjaan karyawan yang satu dicek oleh karyawan yang lain. Jadi tidak ada pendapatan atau pengeluaran kas yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu bagian saja. Suatu sistem manajemen dikatakan memadai apabila menerapkan prinsip-prinsip manajemen berdasarkan prinsip akutansi Indonesia. Dalam prosedur pendapatan dan beban asuransi yang dilakukan PT. Asuransi Sinarmas Medan terlibat bahwa kas yang diterima tidak disetor setiap hari ke bank. Dengan demikian, manajemen pendapatan yang diterapkan PT. Asuransi Sinarmas Medan belum memadai sehingga memungkinkan terjadinya penyelewengan kas. Pendapatan PT. Asuransi Sinarmas Medan sebagian besar berasal dari hasil penjualan polis. Dalam hal melakukan penjualan tersebut, pihak perusahaan sering mendapatkan klaim atau keluhan dari para tertanggung. Adapun hal ini terjadi disebabkan oleh pihak perusahaan memberikan kuitansi beserta polis kepada para agen mereka. Namun oleh sebagian agen asuransi tidak langsung menyetor uang penjualan polis ke perusahaan melainkan memakai sebahagian premi tersebut untuk keperluan mereka.

Untuk mendapatkan hasil yang baik terhadap sistem manajemen PT. Asuransi sinarmas Medan seharusnya menyesuaikan sistem manajemen yang diterapkan dengan prinsip-prinsip manajemen yang berlaku di Indonesia yang baik dan benar. Salah satu prinsip manajemen indonesia tersebut yaitu pendapatan setiap hari harus disetor ke bank. Apabila PT. Asuransi Sinarmas Medan menerapkan hal ini maka penyelewengan kas dapat dihindari.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Pada PT. Asuransi Sinarmas Medan seluruh pendapatan diakui pada saat terjadinya transaksi atau pada masa prestasi dinikmati. Pendapatan dikelompokkan atas pendapatan tagihan premi langsung, hasil investasi berupa bunga deposito, pencairan deposito berjangka, jasa giro, pinjaman, penjualan aktiva tetap dan penjualan barang ex-kalim.

2. Penerimaan kas yang diterima oleh kasir tidak langsung disetor ke bank, hal ini akan memberi kesempatan kepada kasir untuk melakukan penyelewengan.

3. Dengan penggunaan prosedur penerimaan kas tersebut, maka setiap pelaksanaan transaksi penerimaan kas akan tercipta internal check yang menyebabkan pekerjaan karyawan yang satu dicek oleh karyawan yang lain. Jadi tidak ada penerimaan kas yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu orang.

Saran

1. Hendaknya kas langsung disetor ke bank, apabila kasir berhalangan masuk, sebaiknya uang kas disetor langsung kepada atasan, agar tidak memberi kesempatan pada pihak lain yang ingin melakukan penyelewengan.

2. Pengukuran pendapatan harus sedapat mungkin dilakukan dengan tepat, sehingga tidak mengalami kesalahan untuk menetapkan besarnya pendapatan yang diterima perusahaan pada periode manajemen tertentu.

3. Hendaknya setiap terjadinya klaim yang dilakukan oleh tertanggung dapat segera diproses sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan.

4. Sebaiknya, pihak perusahaan melakukan kerjasama dengan pihak bank dalam menuliskan nomor polis dari nasabah yang melakukan penyetoran melalui bank, sehingga terhindar dari terjadinya kesilapan.

(9)

188

DAFTAR PUSTAKA

Darmawi, Herman, 2004. Manejemen Asuransi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Harahap, Sofyan Syafri, 2007. Teori Manajemen, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi, 2011. Sistem Manajemen, Edisi Sembilan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sadeli Lili M. Sadeli dan Bedjo Siswanto, 2007. Manajemen Manajemen, Cetakan Kedua. Jakarta: Penerbit PT. Bumi Aksara.

Gambar

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Le vaccin antiamaril doit être proposé à tous les voyageurs à des- tination et en provenance d’une zone à risque, à moins qu’ils n’appartiennent à l’un des groupes

Sebagai bahan referensi dan masukan untuk lebih mengetahui hubungan antara rasio keuangan perusahaan ( Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Earnings Per Share

ULP pada Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh akan melaksanakan pemilihan secara Prakualifikasi untuk paket pekerjaan jasa konsultansi pada bidang program dan pelaporan yang

yang baik pemain harus memiliki kelincahan yang baik pula. Sehingga pemain dituntut memiliki kelincahan yang baik agar dapat melakukan dribbling dengan baik.

20 Kejahatan adalah suatu perbuatan sengaja atau pengabaian dalam melanggar hukum pidana ( hukum yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan yuridis

Maka dapat kiat simpulkan bahwa Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), dan Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) secara bersama-sama

Klinik & Rumah Bersalin Setia Jl.. Klinik Citra

17) Memberikan penjelasan tentang proses daur air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia dengan kosakata baku. 17.1 Membuat