• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

5 2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hasil Belajar IPA 2.1.1.1 Pembelajaran IPA

Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses dan hasil belajar. Pembelajaran harus dengan sengaja diorganisasikan dengan baik agar dapat menumbuhkan proses belajar yang baik yang pada gilirannya dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

Udin S. Winataputra, (2008:19) menyimpulkan “pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.

Sugandi, (2004:10) mendifinisikan prinsip pembelajaran yang bersumber dari teori behavioristik yaitu pembelajaran dapat menimbulkan proses belajar dengan baik bila (1) si belajar berpartisipasi secara aktif, (2) materi disusun dalam bentuk unitunit kecil dan diorganisir secara sistematis dan logis, dan (3) tiap respon si pebelajar diberi balikan dan disertai penguatan.

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari kata ”Natural Science” disingkat ”Science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam sedangkan Science artinya ilmu pengetahuan jadi secara harfiah IPA adalah ilmu tentang alam, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

Leo Sutisno (2008:42) berpendapat belajar IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan (correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true), dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid). Jadi, belajar IPA mengandung tiga hal: proses (usaha manusia memahami alam semesta), prosedur (pengamatan yang tepat dan prosedurnya benar) dan produk (kesimpulan betul).

(2)

Dapat disimpulkan pembelajaran IPA adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik dengan pendidik untuk mempelajari ilmu tentang pristiwa-peristiwa alam yang selalu berkaiatan dengan kehidupan dan lingkungan.

2.1.1.2 Hasil Belajar

Sudjana (1989: 22) menyimpulkan “Pengertian hasil belajar dalam hal ini adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia melaksanakan pengalaman belajarnya”.

Menurut Iskandar (2001 : 12) hasil belajar IPA berupa fakta – fakta, hukum – hukum, prinsip – prinsip klasifikasi dan struktur. Hasil IPA penting bagi kemajuan hidup manusia, Cara kerja memperoleh itu disebut proses IPA, dalam proses IPA terkandung cara kerja, sikap dan cara berfikir.

Pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang merupakan hasil dari aktivitas belajar yang ditunjukkan dalam bentuk angka-angka seperti yang dapat dilihat pada nilai rapor. Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan program pendidikan yang ditetapkan.

Menurut Darsono (2001:24) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah adalah sebagai berikut :

1) Kesiapan Belajar

Faktor kesiapan belajar baik fisik maupun psikologis, sikap guru yang penuh pehatian dan manpu menciptakan situasi kelas yang menyenangkan merupakan implikasi dari prinsip kesiapan ini.

2) Perhatian

Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis bertujuan pada suatu obyek. Pehatian ini timbul karena adanya sesuatu yang menarik sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

3) Motivasi

Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif saat orang melakukan suatu aktivitas. Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong orang melakukan kegitan tertentu yang mencpai tujuan.

(3)

4) Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dapat dilihat dari suasana belajar yang tercipta dalam proses pembelajaran yang berlangsung sehingga siswa terlihat aktif berpean.

5) Mengalami sendiri

Dalam melakukan sesuatu sendiri akan memberikan hasil belajar yang lebih mendalam.

6) Pengulangan

Adanya latihan-latihan akan berarti bagi siswa untuk lebih meningkatkan kemampuan dan pemahaman materi.

7) Balikan dan Penguatan

Balikan adalah masukan yang sangat penting bagi siswa maupun guru. Penguatan adalah tindakan yang menyenangkan dari guru terhadap siswa yang telah berhasil melakukan suatu perbuatan belajar.

8) Perbedaan individual

Karakteristik yang berbeda baik fisik maupun pebedaan tingkat kemampuan dan minat belajar memerlukan perhatian khusus agar perkembangan siswa tetap berlangsung baik sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di atas menunjukkan bahwa belajar itu merupakan proses yang cukup kompleks. Artinya pelaksanaan dan hasilnya sangat ditentukan oleh faktor-faktor di atas. Bagi siswa yang berada dalam faktor yang mendukung kegiatan belajar akan dapat dilalui dengan lancar dan akan memperoleh prestasi atau hasil belajar yang baik. Untuk mencapai hasil yang baik guru harus kreatif dalam pembelajaran, yaitu dengan menggunakan media yang menarik dan menggunakan pendekatan sesuai dengan karakteristik siswa.

Dengan pengggunaan media gambar sebagai objek dalam pendekatan inquiri mampu meningkatkan kegiatan belajar siswa sehingga hasil belajar dapat meningkata dengan baik dan sesuai dengan harapan.

2.1.1.3 Pentingnya Belajar IPA

Menurut tradisi behaviouris belajar didefisikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif permanen. Sedangkan dalam tradisi konstruktivis, belajar didefinisikan sebagai proses konstruksi pengetahuan. Tradisi developmental menyarankan agar pengajaran

(4)

disesuaikan dengan tingkat perkembangan intelektual siswa (untuk usia SD adalah praoperasional dan operasional konkrit). Tradisi information processing menjelaskan bagaimana otak bekerja selama belajar, yaitu mirip kerja komputer: ada input, proses, dan output. Karena itu hasil belajar bisa diprogram.

Belajar IPA pada tingkat SD didefiniksan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditandai dengan adanya fakta, tetapi juga oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Metode ilmiah dan pengamatan ilmiah menekankan pada hakikat IPA.

Pelajaran IPA di SD sebagai dasar atau landasan bagi pengembangan pelajaran IPA pasa tingkat yang lebih tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut, prosedur pengajaran yang baik mutlak diperlukan guru. Pelajaran IPA di SD diajarkan bukanlah sekedar bertujuan siswa dapat mengetahui ilmu tentang alam saja, tetapi lebih luas jangkaunnya yaitu dapat berkembang terus kepribadiannya secara wajar.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan belajar IPA sangatlah penting karena belajar IPA konsep-konsepnya diperoleh melalui suatu proses dengan menggunakan metode ilmiah dan diawali dengan sikap ilmiah kemudian diperoleh hasil (produk).

2.1.2 Media Gambar dalam Pendekatan Pembelajaran Inquiri 2.1.2.1 Penggunaan Media Gambar

Kendala yang sering muncul di sekolah adalah verbalisme. Yang terdapat dalam tiap situasi belajar, yakni apabila para siswa diberi kata-kata tanpa memahami artinya. Jika pembelajaran dilakukan hanya dengan cara menghafal, akan memudahkan timbulnya verbalisme, kurang menarik, kurang menyenangkan, dan cepat membosankan. Pembelajaran akan lebih menarik dan lebih berhasil, apabila dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman yang mengkondisikan siswa sehingga dapat melihat, meraba, mengucap, berbuat, mencoba, berpikir dan sebagainya. Untuk itu guru perlu menggunakan media dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Maksud dan tujuan penggunaan media pembelajaran adalah untuk memberikan variasi, memberikan lebih banyak realitas dalam pembelajaran, sehingga lebih terwujud, lebih terarah dan mempercepat tercapainya tujuan pembelajaran.

Nasution. S. (1995:94-99) mengemukakan media sebagai alat bantu dalam pembelajaran, secara garis besar bermanfaat untuk:

(5)

1) menambah kegiatan belajar murid. 2) menghemat waktu belajar (ekonomis), 3) menjadikan hasil belajar lebih permanen,

4) membantu para siswa yang ketinggalan dalam pelajarannya, 5) membangkitkan minat perhatian (motivasi) dan aktivitas pada siswa, 6) memberikan pemahaman yang lebih tepat dan jelas.

Media yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media gambar yaitu merupakan media paling nyata yang sangat membantu guru dalam menerapkan sesuatu kepada siswanya. Pengajaran realitas yang diselenggarakan di kelas dapat membantu siswa memahami materi yang. Gambar yang digunakan yaitu gambar hewan yang hidup diair dan didarat. Kelebihan media gambar dibandingkan dengan media yang lain adalah:

a. Sifatnya kongkret, lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan media verbal semata

b. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu karena tidak semua benda atau objek dapat dibawa ke kelas

c. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita

d. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman

e. Mudah diperoleh serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus 2.1.2.2 Pendekatan Pembelajaran Inquiri

Kata inkuiri berarti menyelidiki dengan cara mencari informasi dan melakukan pertanyaan-pertanyaan. Dengan pendekatan inkuiri ini pembelajar dimotivasi untuk aktif berpikir, melibatkan diri dalam kegiatan dan mampu menyelesaikan tugas sendiri.

Nur & Wikandari (2000:10) menyimpulkan pembelajaran inquiri adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Model pembelajaran inkuiri dibentuk atas dasar discoveri (penemuan) adalah proses mental dimana siswa mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip. Proses mental misalnya; mengamati, menjelaskan, mengelompokkan, membuat kesimpulan dan

(6)

sebagainya. Sedangkan konsep, misalnya; bundar, segi tiga, demokrasi, energi dan sebagai. Prinsip. Inkuiri merupakan perluasan dari discoveri (discoveri yang digunakan lebih mendalam) Artinya, inkuiri mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya. Misalnya; merumuskan problema, merancang eksperi men, melaksanakan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Dalam inkuiri seseorang bertindak sebagai seorang ilmuwan (scientist), melakukan eksperimen, dan mampu melakukan proses mental berinkuiri adalah sebagai berikut :

1) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alami. 2) Merumuskan masalah .

3) Merumuskan hipotesis-hipotesis.

4) Merancang pendekatan investigatif yang meliputi eksperimen. 5) Melaksanakan eksperimen.

6) Mensintesiskan pengetahuan.

7) Memiliki sikap ilmiah, antara lain objektif, ingin tahu, keterbukaan, menginginkan dan menghormati model-model teoritis serta bertanggung jawab

Proses belajar inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa aktivitas yakni : 1) Bertanya artinya tidak semata-mata mendengarkan dan menghafal. 2) Bertindak artinya tidak semata-mata melihat dan mendengarkan. 3) Mencari artinya tidak semata-mata mendapatkan.

4) Menemukan problem artinya tidak semata-mata mempelajari fakta-fakta. 5) Menganalisis artinya tidak semata-mata mengamati.

6) Membuat sintesis artinya tidak semata-mata membuktikan

7) Berfikir artinya tidak semata-mata melamun atau membayangkan. 8) Menghasilkan artinya tidak semata-mata menggunakan.

9) Menyusun artinya tidak semata-mata mengumpulkan.

10) Menciptakan artinya tidak semata-mata memproduksi kembaii. 11) Menerapkan artinya tidak semata-mata mengingat-ingat. 12) Mengkritik artinya tidak semata-mata menerima

13) Merancang artinya tidak semata-mata beraksi. 14) Mengevaluasi artinya tidak semata-mata mengulangi.

(7)

Peranan Pengajar dalam proses belajar mengajar dengan pendekatan Inkuiri adalah:

1. Pengajar mampu menstimulasi (memberi rangsangan dan menentang pembelajar untuk berpikir).

2. Pengajar mampu memberi dukungan untuk inkuiri.

3. Pengajar mampu memberikan fleksibilitas (kesempatan dan keluwesan serta kebersamaan untuk berpendapat, berinisiatif atau berprakarsa) dan bertindak. 4. Pengajar mampu mendiagnosis kesulitan-kesuhtan pembelajar dan membantu

mengatasinya.

5. Pengajar mampu mengidentifikasi dan menggunakan kemampuan mengajar serta waktu mengajar dengan sebaik-baiknya

Pembelajaran inquiri dapat disimpulkan sebagai pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri, dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, melakukan sesuatu, menggunakan simbol-simbol (gambar-gambar) dan mencari jawaban atas pertanyaan, menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan yang ditemukan sendiri dengan yang ditemukan orang lain.

2.1.2.3 Pentingnya Pendekatan Inquiri dalam pembelajaran

Pendekatan inquiri sangat perlu dilakukan dalam peningkatan hasil belajar terutama pada hasil belajar siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi, karena pembelajaran ini bersifat:

a. Pengajaran berpusat pada diri pembelajar

Salah satu prinsip psikologi belajar menyatakan bahwa makin besar dan makin sering keterlibatan pembelajar dalam kegiatan makin besar baginya untuk mengalami proses belajar. Dalam proses belajar inkuiri, pembelajar tidak hanya belajar konsep dan prinsip, tetapi juga mengalami proses belajar tentang pengarahan diri, pengendalian diri, tanggung jawab dan komunikasi sosial secara terpadu.

b. Pengajaran inkuiri dapat membentuk self concept (konsep diri)

Sehingga terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru, lebih kreatif, berkeinginan untuk selalu mengambil kesempatan yang ada dan pada umumnya memiliki mental yang sehat.

(8)

c. Tingkat pengharapan bertambah

Yaitu ada kepercayaan diri serta ide tertentu bagaimana ia dapat menyelesaikan suatu tugas dengan caranya sendiri.

d. Pengembangan bakat dan kecakapan individu

Lebih banyak kebebasan dalam proses belajar mengajar berarti makin besar kemungkinannya untuk mengembangkan kecakapan, kemampuan dan bakat-bakatnya. e. Dapat memberi waktu kepada pembelajar untuk mengasimilasi dan

mengakomodasi informasi.

2.1.2.4 Penggunaan Media Gambar dalam Penerapan Pendekatan Inquiri dalam Pembelajaran

Prosedur pendekatan inkuiri yaitu: 1. Merumuskan masalah

Apersepsi berupa pertanyaan yang diberikan guru kepada siswa yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.

2. Observasi

Siswa terlibat langsung dalam pembelajaran dengan melakukan pengamatan dan demonstrasi dengan pendekatan inkuiri.

3. Menganalisis

Siswa mampu menganalisis data dari hasil demonstrasi yang telah mereka lakukan. 4. Menyajikan hasil karya

Siswa menampilkan hasil karyanya didepan kelas.

Langkah-langkah pendekatan inquiri dengan menggunakan media gambar sebagai objek yang dilakukan dalam penelitian pada siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi antara lain:

1) Kegiatan pendahuluan

a. Menyiapkan kandisi kelas dan peralatan mengajar. b. Memberi motivasi

c. Melakukan apersepsi

d. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan 2) Kegiatan Inti

(9)

b. Merumuskan masalah/tugas yang akan dilakukan dan mengorganisasikan kelas. c. Memberikan tugas kelompok melalui media gambar untuk menemukan jawaban

pada lembar tugas

d. Melakukan observasi terhadap media gambar yang ditunjukkan guru.

e. Melalui media gambar yang sudah ditetapkan, siswa berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar tugas.

f. Menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh berdasarkan gambar.

g. Demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas. h. Tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain. 3) Kegiatan Akhir

a. Memberikan penguatan terhadap materi b. Melakukan evaluasi

2.1.3 Tempat Kehidupan Makhluk Hidup

Penelitian ini mengambil materi tempat kehidupan makhluk hidup, dengan sub pokok bahasan anatara lain:

a. Tempat hidup hewan

Tempat hidup makhluk hidup berbeda beda ada yang hidup di darat dan di air hewan dan tumbuhan juga makhluk hidup hewan dan tumbuhan hidup di darat ada pula yang hidup di air. Makhluk hidup memiliki tempat hidup hewan memiliki tempat hidup ada hewan hidup di darat ada hewan hidup di air. Hewan yang hidup di darat disebut juga hewan darat misalnya singa gajah kelinci ayam kambing itik sapi. Hewan yang hidup di air disebut juga hewan air misalnya ikan, kerang, cumi-cumi. b. Tempat hidup tumbuhan

Tumbuhan memiliki tempat hidup ada tumbuhan hidup di darat ada tumbuhan hidup di air tumbuhan yang hidup di darat disebut juga tumbuhan darat berikut tumbuhan yang hidup di darat, misalnya pohon mawar, pepaya, pisang dll. Tumbuhan yang hidup di air disebut juga tumbuhan air, berikut tumbuhan yang hidup di air seperti enceng gondok, teratai,rumput laut. Tumbuhan juga ada yang hidup di tumbuhan lain seperti, benalu,tali putri.

(10)

2.1.4 Pengaruh Penggunaan Media Gambar dalam Pendekatan Inquiri terhadap Hasil Belajar

Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri adalah (a) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar; (b) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; dan (c) mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri. Pelaksanaan inkuiri memerlukan persiapan yang sungguh-sungguh, oleh karena itu dibutuhkan kreatifitas dan inovasi guru agar pengaturan kelas maupun waktu lebih efektif.

Pembelajaran inkuiri dengan memanfaatkan media gambar dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu latihan inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir kreatif, dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis informasi. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru selama penerapan inkuiri, diantaranya: berorientasi pada pengembangan intelektual, prinsip interaksi, prinsip bertanya, prinsip belajar untuk berpikir, dan prinsip keterbukaan. Pada setiap kelompok kemampuan siswa, mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dengan hasil tertinggi pada aspek membangun konsep di atas pengetahuan yang telah ada pada diri siswa dan terendah pada aspek memilih hal-hal yang mungkin tidak relevan, serta ketrampilan proses sains.

Tujuan pembelajaran inkuiri dengan memanfaatkan media gambar yang lebih penting adalah menyiapkan anak didik untuk (1) mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan konsep-konsep sains yang telah mereka pelajari, (2) mampu mengambil keputusan yang tepat dengan menggunakan konsep-konsep ilmiah, dan (3) mempunyai sikap ilmiah dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehingga memungkinkan mereka untuk berpikir dan bertindak secara ilmiah. Sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat dan tujuan pembelajaran akan tercapai.

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Banyak penelitian yang dilakukan dalam rangka penelitian kualitas pembelajaran dengan menggunakan pendatan inquiri, akan tetapi berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan ini, diantaranya adalah:

(11)

Menurut Asih Setiyaning Hastuti ( 2003 : XI ) peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan pendekatan inquiri pada siswa Kelas IV SD Negeri 2 Nyilir Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal, hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan pengajaran berbasis inkuiri mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mempelajari pelajaran IPA yang ditunjukan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan pengajaran berbasis inkuiri sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar. Pembelajaran dengan pengajaran berbasis inkuiri memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus.

2.3 Kerangka Pikir

Dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar diharapkan ada media pembelajaran kongkret yang bisa membantu siswa memahami konsep– konsep IPA. Pelajaran IPA biasanya sulit dipahami dan diterima oleh siswa. Oleh karena itu diperlukan suatu penyelenggaraan proses pembelajaran yang dapat membantu menumbuhkan minat dan motivasi dalam pembelajaran .

Salah satu cara adalah dengan adanya pemanfaatan media gambar hewan darat dan air beserta lingkungannya yang diselenggarakan dalam pendekatan inquiri.

Media gambar mempunyai kelebihan antara lain : menarik perhatian siswa untuuk melakukan kegiatan, dan akhirnya pemahaman siswa tentang penyelesaian dalam menyelesaikan soal. Dan dengan penggunaan model pendekatan inquiri dibentuk atas dasar discoveri (penemuan) adalah proses mental dimana siswa mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip. Proses mental misalnya; mengamati, menjelaskan, mengelompokkan, membuat kesimpulan dan sebagainya. Oleh karena itu dimungkinkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA.

(12)

Gambar. 1 Skema Kerangka Pikir

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian dari kerangka teoritis maka dapat diturunkan hipotesis tindakan antara lain: “pendekatan inquiri dengan memanfaatkan media gambar diduga dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan semester 1 tahun pelajaran 2011/2012”.

Siswa : sering lupa pada materi yang sudah diajarkan Guru : pembelajaran

yang dilakukan guru pembelajaran

konvensial Kondisi Awal

Hasil belajar siswa rendah Guru : menggunakan

media gambar dalam pendekatan inquiri

SIKLUS 1 Pendekatan inquiri pada materi

tempat hidup hewan dan tumbuhan TINDAKAN

SIKLUS 2 Pendekatan inquiri pada materi kegunaan hewan dan tumbuhan

Referensi

Dokumen terkait

- Mklumt pengetahuan sns mengenai apa, kemahiran proses sains mengenai bagaimana tntang sains.. - Mmebolehkn mrd bina soalan & cari jwpn scara

Sementara menurut Immanuel Kant menyatakan, bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Fase pembungaan tanaman nenas baik yang tumbuh pada lahan gambut maupun lahan aluvial terjadi pada pengamatan IV, yaitu pada bulan Nopember, dan setelah 100-150 hari setelah itu

NO NPSN NAMA LEMBAGA KODE POS ALAMAT KELURAHAN KODE KECAMATAN KODE KAB/KOTA KODE PROVINSI.. 1 LK00001 LP3I

Nama Perusahaan : PT/ CV. Menyatakan sanggup untuk membayar BJPSDA dan Pajak Pemanfaatan Air Permukaan serta memenuhi segala ketentuan yang tercantum dalam Surat I zin

Data penelitian ini adalah data deskriptif yang berupa hasil puisi siswa, ungkapan, pernyataan, kata-kata tertulis, nilai hasil menulis puisi siswa, hasil wawancara

Kabupaten Tegal melalui Pejabat Pengadaan telah melakukan proses Pengadaan Langsung. pekerjaan pengadaan barang Kegiatan Pengadaan Perlengkapan