• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA DAN ANALISA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

2 BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

Sumber data dan informasi yang digunakan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini diperoleh dari :

2.1.1 Literatur

Pencarian data literatur dengan mempelajari beberapa artikel baik di buku, blog, sosial media maupun website yang berhubungan dengan cupcake hingga kompetitor untuk Redbox Cupcake itu sendiri.

2.1.2 Wawancara

Wawancara dengan narasumber dari pihak Redbox Cupcake dan pembeli yang pernah membeli cupcake dari Redbox Cupcake tersebut. Narasumber pihak terkait menginformasikan lebih akurat mengenai produk dan Redbox Cupcake itu sendiri.

Beberapa cuplikan dari hasil wawancara yang diadakan adalah sebagai berikut:

1. Bisa diceritakan awal mulanya usaha Redbox Cupcake ini?

“ Awalnya dari saya suka sekali makan cupcake lalu senang saja melihat dekor-dekornya yang lucu-lucu, selain itu saya juga senang membeli buku-buku mengenai cupcake, maka dari itu saya berpikir untuk mencoba kursus cupcake di sebuah tempat kursus yang sudah terbilang terkenal. Sebenarnya kursus itu hanya sekedar iseng saja, tetapi seiring waktu saya merasa siap dan mantap untuk membuka usaha cupcake ini, lalu saya mulai mempromosikannya melalui media facebook dan dari mulut ke mulut.”

2. Biasanya dalam pembuatan cupcake ini, apa sih yang menurut Anda paling sulit?

“Desain atau mendekor , itu menurut saya paling membutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan kreativitas karena saya termaksud tipe orang yang perfectionist, maka itu kalau ada yang kurang sesuai dengan keinginan dan penglihatan saya, biasanya saya mengulangnya lagi sampai saya merasa sesuai dan itu memang butuh waktu yang lama.”

3. Dari memulai usaha sampai sekarang ini, ada tidak konsumen yang menurut Anda paling besar, misalnya artis, pejabat, dll? “Kalau untuk artis, pejabat belum untuk saat ini, biasanya yang paling besar itu konsumen dari Frank & Co Jewelry, dan toko-toko besar yang biasanya memesan untuk acara mereka.”

(2)

4. Pencapaian apa yang sekarang ini sudah di dapat oleh Redbox Cupcake yang bisa dijadikan salah satu motivasi untuk terus berkembang?

“Kebetulan pada Januari kemarin hasil karya cake saya berada di dalam Pastry & Bakery Indonesia Magazine, ini merupakan sebuah pencapaian yang menurut saya lumayan untuk lebih memperkenalkan cake dan desain hasil karya saya kepada masyarakat luas, sehingga Redbox cupcake ini dapat semakin berkembang dan dikenal banyak orang.”

2.1.3 Survei Lapangan

Penulis merasa perlu untuk melakukan survey secara langsung ke lapangan. Dalam melakukan survey ini, penulis merasakan sendiri kualitas produk dari Redbox Cupcake. Survey lapangan ini diadakan di Redbox Cupcake yang bertempat di daerah Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Selain melakukan survey secara langsung, penulis juga melakukan survey melalui media internet dengan melihat blog, facebook, dan sosial media lainnya yang digunakan Redbox Cupcake untuk mempromosikan produknya.

2.1.4 Kuisioner

Untuk pencarian data dengan metode kuisioner, data yang diperoleh merupakan pendapat pribadi, pengalaman dari perorangan, serta bersifat tidak ilmiah. Survey ini dilakukan dengan membuat form pengisian menggunakan fitur Google Docs dan secara random diberikan kepada pengguna Facebook dan Twitter.

2.1.4.1 Jenis Kelamin Perempuan : 65% Laki-laki : 35% 2.1.4.2 Usia <20 tahun : 5% 21 – 30 tahun : 95% 30 – 50 tahun : 0% 2.1.4.3 Pekerjaan Pelajar : 0% Mahasiswa : 85% Sudah bekerja : 15%

2.1.4.4 Menurut Anda cupcake itu apa sih?

Kue kecil dalam bentuk cup (mangkok), hidangan yang dapat dinikmati bersama dengan kopi, kue yang memiliki banyak toping.

2.1.4.5 Apakah Anda pernah membeli cupcake secara online atau toko?

(3)

Tidak : 50%

2.1.4.6 Lebih memilih membeli cupcake secara online atau langsung ke toko cupcake?

Online : 40% Toko : 60%

2.1.4.7 Seberapa sering Anda membeli cupcake? 1x seminggu : 8%

1x sebulan : 20% 1x setahun : 32% Lainnya : 40%

2.1.4.8 Menurut Anda tema apa yang cocok untuk sebuah cupcake? Lucu : 63% Elegant : 20% Nature : 5% Horror : 3% Lainnya : 10%

2.1.4.9 Kalau misalnya cupcake yang Anda beli berpengawet, itu membuat pengaruh bagi Anda atau tidak?

Ya : 65%

Tidak : 35%

2.1.4.10 Apa yang membuat Anda ingin membeli cupcake lagi? Karena rasanya yang bikin nagih : 48%

Karena perlu untuk sebuah event tertentu : 28% Keunikan cupcake (desain, packaging) : 20%

Hobby membeli cupcake : 0%

Lainnya : 5%

2.1.4.11 Apa yang Anda harapkan pada saat Anda ingin membeli cupcake?

Rasanya enak sesuai yang Anda sudah bayangkan karena

desainnya yang bagus juga :

72%

Yang penting desainnya unik dan bagus, soal rasa no.2 : 3%

Yang penting rasanya bikin nagih, soal desainnya urusan

belakangan :

18%

Lainnya :

(4)

2.1.4.12 Apakah cupcake dapat bersaing dengan cake-cake lainnya seperti rainbow cake, red velvet, dll? (skala 1 – 10) 1 : 0% 2 : 3% 3 : 5% 4 : 0% 5 : 10% 6 : 5% 7 : 30% 8 : 43% 9 : 3% 10 : 3% 2.2 Data 2.2.1 Sejarah Cupcake

Berkembangnya di Amerika pada abad ke-19, cupcake mungkin memiliki ukuran mini, tapi tidak harus selalu begitu. Dijuluki demikian karena bahan-bahan yang dipergunakan biasanya ditakar dalam ukuran cup (mangkok), bukan ditimbang.

Tradisi ini selanjutnya berkembang menjadi kebiasaan. Awal mulanya, cupcake sering pula disebut kue “angka”, karena takaran pengukurannya sangat mudah diingat. Misalnya, satu mangkok mentega ditambah dua mangkok gula pasir ditambah tiga mangkok tepung ditambah semangkok susu dan satu sendok soda kue.

Berkembang kemudian orang-orang mulai membuat cetakan cupcake dalam wadah kaleng yang disebut Muffin tins, yang mulai popular sekitar abad ke-20. Dewasa ini, cupcake sudah menjadi sangat bervariasi, mulai dari komposisi bahan baku, ukuran, bentuk, dan dekorasi.

2.2.2 Jenis-jenis cupcake

2.2.2.1 Dark Chocolate Cupcake

Rasa coklat pekat/dark chocolate, menggunakan coklat bubuk VanHautten.

2.2.2.2 White Chocolate Mud Cupcake

Cupcake dengan aroma vanilla, susu, butter, dan white chocolate.

2.2.2.3 Cupcake Keju

Citarasa gurih keju karena adanya keju parut di dalam cupcake.

2.2.2.4 Mocha Cupcake

Cupcake dengan aroma cappucino. 2.2.2.5 Stawberry Cupcake

(5)

2.2.2.6 Cookies & Cream (Oreo) Cupcake

Vanilla cupcake dengan crushed Oreo di dalamnya. 2.2.3 Sekilas tentang Redbox Cupcake

Usaha cupcake yang mulai berdiri sejak 20 Maret 2010 sudah mulai terbilang berkembang dari sebelumnya. Pemilik usaha cupcake ini bernama Cella Fransisca yang dimana untuk bisnis cupcakenya ini ia mempunyai visi dan misi yaitu mempunyai toko bakery dan mengutamakan kepuasan dari pelanggan terutama dalam kreativitasnya untuk selalu membuat cupcake yang menarik dan unik dan tentunya memiliki taste yang enak. Menurutnya antara taste dan desain itu harus seimbang, sehingga hasilnya pun pasti memuaskan baik untuk pembuat dan pembeli cupcake. Untuk saat ini RedBox cupcake hanya dapat dipesan melalui media online dengan sistem pengiriman “Cash on Delivery” atau lebih dikenal dengan COD. Hal ini dilakukan agar menghindari resiko rusaknya cupcake jika dikirim melalui paket.

2.2.4 Logo Redbox Cupcake

Gambar 2.1 Logo Redbox Cucpake Sumber oleh Redbox Cupcake

Di dalam namecard Redbox Cupcake ini memakai warna merah karena pemiliknya menyukai warna merah, dengan tambahan warna hitam pada dekoran-dekorannya sebagai pemanis dengan maksud agar lebih terlihat matching. Dekoran-dekoran tersebut diibaratkan sebagai dekoran atau hiasan yang biasa digunakan di dalam mendesain atau menghias cake dan juga cupcake.

2.2.5 Pemasaran Produk

a. Jejaring sosial seperti Facebook, Twitter.

b. Media online melalui Blackberry Message, Whatsapp, dll. c. Promosi dari mulut ke mulut.

2.2.6 Beberapa macam cupcake yang ditawarkan Redbox Cupcake a. Cupcake birthday dengan berbagai tema

(6)

Gambar 2.2 Birthday Cucpake Sumber oleh Redbox Cupcake

b. Cupcake untuk beberapa event tertentu seperti lamaran, anniversary, dll.

Gambar 2.3 Event Cucpake Sumber oleh Redbox Cupcake

(7)

c. Cupcake dengan tema superhero

Gambar 2.4 Superhero Cucpake Sumber oleh Redbox Cupcake d. Cupcake untuk event Natal dan Chinese New Year

Gambar 2.5 Event hari besar Cucpake Sumber oleh Redbox Cupcake e. Red Velvet Cupcake

Gambar 2.6 Red Velvet Cucpake Sumber oleh Redbox Cupcake

(8)

f. Rainbow Cupcake

Gambar 2.7 Rainbow Cucpake Sumber oleh Redbox Cupcake

g. Cupcake yang dibentuk seperti rangkaian bunga

Gambar 2.8 Flower Cucpake Sumber oleh Redbox Cupcake 2.2.7 Khalayak Sasaran

Yang menjadi sasaran target dari Redbox Cupcake adalah: 2.2.7.1 Sasaran Primer

a. Demografi

Wanita yang aktif. Golongan ekonomi kelas menengah ke atas yang dimana kehidupannya sudah stabil dan mapan. b. Psikografi

Wanita yang menyukai cupcake dengan tampilannya yang cantik, lucu, dan menarik.

c. Geografi

Tinggal dan beraktivitas di Jakarta pada umumnya. 2.2.7.2 Sasaran Sekunder

(9)

2.2.8 Harga (Price)

Gambar 2.9 Harga RedBox Cucpake Sumber oleh Chindy Gunawan 2.2.9 Kompetitor

2.2.9.1 Kompetitor langsung

2.2.9.1.1 Arromanis Cupcake

Gambar 2.10 Logo Arromanis Cupcake Sumber oleh Arromanis Cupcake

Arromanis Cupcake ini berada di kota Bandung. Berawal karena sakit hepatitis A, Arminta Sunaryo terpaksa harus memakan makanan yang banyak mengandung gula, padahal dia tidak menyukai makanan yang manis. Kebanyakan makanan manis yang ia makan, kurang disukai, maka Armita mencoba membuat jenis makanan cupcakes sendiri. Karena tidak berpengalaman sama sekali di bidang masak memasak, Armita mencoba browsing di internet dan youtube mengenai cara membuat cupcakes. Dengan keterampilannya mengkreasikan berbagai rasa hingga menjadi menu-menu cupcakes yang unik dan menarik. Dengan modal yang ia miliki sekitar Rp2 juta, Armita memulai membuat cupcakes untuk dijual ke teman-temannya, bersama saudaranya Ayu.

(10)

Berdua mereka mulai membuat cupcakes dengan berbagai macam bahan percobaan. Cupcakes pertama yang Armita dan Ayu buat adalah Red Velvet. Dan untuk mengurangi rasa manis yang berlebih pada cupcakesnya Armita menggunakan cream cheese pada icing nya, kemudian diberi buah stroberi yang masih segar. Pada awalnya Mini cupcakes buatan Armita dan Ayu ini mendapatkan respons positif dari orang-orang sekitarnya. Untuk memenuhi permintaan teman-temannya yang makin banyak, maka mereka pun memulai usaha ini dengan “agak” serius. Walau bagaimanapun Armita sadar bahwa cepat atau lambat karena tuntutan konsumen pun mereka harus segera memilik brand, nama, logo, packaging, dan lain sebagainya.

Dimulai pada tahun 2011, Armita pun memutuskan untuk mengambil nama Arromanis, yang berasal dari namanya sendiri Armita dan Aroma Manis. Saat ini Armita memasukkan produk cupcakes dan cake-nya ke sejumlah cafe di Bandung seperti Maja House, Vanilla Cafe, Cafe Keboen, dan melayani pemesanan melalui online. Untuk setiap pemesanan minimal 1 lusin tiap dus-nya. Dengan range harga cupcakes yang ditawarkan berkisar Rp40.000 – Rp110.000 per lusin nya, cupcakes Arromanis ini pun menjadi incaran bagi kamula muda maupun orang tua yang menyukai kue dengan rasa yang tidak terlalu manis, toping yang smooth, rendah glukosa, dan rendah lemak. Karena banyaknya permintaan dari konsumennya, kini Armita memperluas produk Arromanis dengan membuat beragam cakes yang rendah gula dan rendah lemak dengan harga yang ditawarkan berkisar Rp250.000 – Rp700.000 tiap cakes dengan berbagai ukuran mulai dari diameter 14 cm hingga 30 cm. Hingga kini produksi yang dilakukan Arromanis dalam satu hari untuk cakesnya mencapai 8-10 cakes, dan untuk cupcakesnya 15-20 lusin. “Kami membuat cupcakes dan cakes layaknya seperti membuat karya seni yang bisa dimakan. Dengan tagline produk , “Since 2011 Making Cake and Cupcakes With Low Fat Milk With Love”, kami berharap produk kami bisa diterima siapapun baik anak-anak, muda, hingga orang tua sekalipun.

2.2.9.1.2 JessiCakery

Gambar 2.11 Logo JessiCakery Sumber oleh JessiCakery

(11)

Bisnis kuliner memang tak pernah mati. Apalagi jika didukung dengan unsur kreatif dan inovatif. Salah satunya seperti yang dilakukan Jessica Winston Jap yang merupakan mahasiswa lulusan STPPH Universitas Pelita Harapan, yang melihat peluang bisnis kue berbentuk cetakan mangkok (cupcake). Jessica mulai berkreasi membuat bisnis cupcake sejak masih kuliah dengan modal sebesar Rp 200.000. Modal tersebut terbilang cukup karena sebagian peralatan masih menggunakan fasilitas yang tersedia di rumah. Bahan baku yang digunakan terbilang sederhana, hanya berupa campuran tepung terigu, butter, susu cair, telur, gula, sedikit garam dan soda kue dengan kualitas terbaik. Topping atau hiasan kue menggunakan fondant icing yang terbuat dari campuran gula halus, putih telur, dan sedikit lemon. Ide dekorasi diperoleh dari majalah dan internet. Adapaun varian yang ditawarkan diantaranya vanilla, cheese, blueberry, strawberry, green tea, chocochip. Tapi yang best seller adalah rasa cokelat dan green tea. Semua bahan-bahan diperoleh dari toko bahan kue langganannya, online, dan juga impor dari Perancis. Jessicakery ini berlokasi di daerah Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Jessica pernah memperoleh penghargaan di kampusnya sebagai Student Entrepreneur Of The Year 2011. Harga cupcake dari Jessicakery yaitu :

Gambar 2.12 Harga JessiCakery Sumber oleh Chindy Gunawan 2.2.9.2 Kompetitor tidak langsung

(12)

Gambar 2.13 Logo The Harvest Sumber oleh The Harvest

THE HARVEST didirikan pada tahun 2004, ini menjadi toko pertama di Indonesia yang bergaya khusus pastry Eropa. Sekarang THE HARVEST mempunyai 13 outlet, 11 di Jakarta, 1 di Surabaya, 1 di Bandung dan terakhir di Lippo Mall Kemang. THE HARVEST telah berkembang dengan konstan dimana memberikan janji kualitas terus-menerus untuk stake holder kami. Keberhasilan dari THE HARVEST termotivasi dari tim-tim yang terampil, penelitian dan pengembangan produk, kemasan kreatif dan pelayanan yang baik telah membuat kami menjadi yang terbaik dalam apa yang kami lakukan. Tenaga kerja profesional kami, yang berpengalaman dalam high-end lingkaran F & B, memadukan bahan-bahan terbaik dan cokelat kualitas terbaik di dunia untuk mengubah confectionaries menjadi seni untuk

menciptakan sesuatu yang lezat. Menjadi yang terbaik dalam industri dan pemimpin pasar untuk kualitas kue gaya Eropa dan kue-kue di Indonesia, kami yakin cukup untuk dapat melayani Anda yang terbaik dalam setiap cara yang mungkin membawa kemewahan untuk rumah Anda, kantor atau khusus acara dengan kreasi kustom.

Visi kami adalah menjangkau kualitas produk untuk setiap kota besar di Indonesia dan di luar dan bersama-sama membangun sebuah perusahaan dengan tenaga kerja yang sangat disiplin dan bekerja sebagai sebuah keluarga. 2.2.9.2.2 Chocolate Amore

Gambar 2.14 Logo Chocolate Amore Sumber oleh Chocolate Amore

Chocolate Amore ini menawarkan jenis cupcake dalam 2 kategori, yaitu Custom Cupcakes dan Signature Cupcakes. Dalam kategori Custom Cupcakes, mereka hanya

(13)

menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi seperti cokelat Belgia dan Perancis dan juga mentega dan tentunya tanpa pengawet..Mereka selalu menyajikan cupcake yang fresh from the oven , mereka membakar semuanya dari awal dan tidak pernah menggunakan pra-paket campuran komersial. Mereka selalu menyajikan kue dengan sebaik mungkin seperti yang terlihat. Cake yang ditawarkan adalah unik, lembab dan lezat. Sedangkan untuk yang Signature Cupcakes mereka selalu memanggangnya dengan menggunakan bahan-bahan premium sehingga selalu tersaji fresh.

2.2.10 Analisa SWOT 2.2.10.1 Strength

a. Seluruh cupcake yang dijual berupa cupcake homemade, menggunakan telur organik, dan bahan-bahan impor, serta tidak menggunakan pengawet, sehingga harga yang ditawarkan pun relatif mahal.

b. Selalu membuat terobosan baru dari segi rasa dan desain cupcake, dimana konsumen boleh terlibat langsung dengan memberi saran melalui permintaan rasa-rasa yang baru dan desain yang diinginkan oleh konsumen tersebut.

c. Sudah memiliki beberapa pelanggan tetap yang untuk 1 tahun belakangan ini tetap setia melakukan pemesanan kembali untuk sebuah event.

2.2.10.2 Weakness

a. Pasar yang dituju masih terbatas karena belum bisa mencapai ke luar kota atau negeri dikarenakan kesulitan dalam pengiriman cupcakenya.

b. Kapasitas produksi cupcake masih terbatas karena keterbatasan tenaga kerja yang ada.

c. Kemasannya masih standar sama dengan cupcake online lainnya, sehingga belum mempunyai keunikannya tersendiri.

2.2.10.3 Opportunities

a. Cupcake sudah dapat dibilang menjadi trend saat ini dalam berbagai acara.

2.2.10.4 Threat

a. Para pecinta cupcake sangat mengutamakan rasa, jadi konsumen jarang mencoba produk baru jika tampilan cupcake tersebut tidak menarik.

b. Banyaknya cupcake yang dijual di online atau toko cupcake lain dari segi rasa bersaing, namun harga lebih terjangkau.

(14)

d. Persaingan sesama jenis produk yang semakin ketat dan cepat.

2.2.11 Solusi

Redbox Cupcake yang usahanya berawal dari online ,sekarang ingin mengembangkan usahanya dengan membuat sebuah gerai toko cupcake. Oleh karena itu, desain yang dibuat harus dapat mendukung usaha ini agar tidak hanya dilihat dari kemasannya saja yang menarik, tetapi item-item pendukungnya pun juga harus ikut ambil bagian agar lebih menarik perhatian para pengunjung untuk datang.

Gambar

Gambar 2.1 Logo Redbox Cucpake  Sumber oleh Redbox Cupcake
Gambar 2.2 Birthday Cucpake        Sumber oleh Redbox Cupcake
Gambar 2.4 Superhero Cucpake        Sumber oleh Redbox Cupcake  d.  Cupcake untuk event Natal dan Chinese New Year

Referensi

Dokumen terkait

merupakan strategi dalam RPJMD 2016-2021 dalam rangka pencapaian visi dan misi. Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berbudaya dan Berkualitas. Strategi untuk mewujudkan

Bangunan tersebut bernama “Rumah Pintar Masyarakat” untuk mewadahi kegiatan PKBM yang mempunyai visi membuat masyarakat lebih berdaya dan mandiri dengan misi

- Memiliki banyak ragam dan jenis cakes dan bakery yang di tawarkan dengan total 588 jenis makanan yang membuat konsumen dapat menikmati ragam makanan yang ditawarkan..

Meskipun penggunaan warna dan elemen bentuk yang terkesan halus dan lembut tetapi penyampaian arti dari visi misi, budaya kerja dan informasi lain terkait

Menurut nara sumber yang berhasil ditemui oleh penulis, yaitu bagian penelitian dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bernama Ibu Noor Jehan penulis mendapatkan

kemudian Pada Tahun 1955 Presiden Soekarno yang sangat menghargai seni mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (pak Ook) untuk belajar animasi di studio Walt

Selain melakukan pengamatan dan dokumentasi di Barley Bakery &amp; Cake cabang Tanjung Duren, penulis juga melakukan survey di internet dengan melihat website,

Analisis lingkungan internal bisnis dari suatu perusahaan digunakan untuk mengetahui strategi bisnis perusahaan pada saat ini dan visi misi perusahaan, aktivitas dan