• Tidak ada hasil yang ditemukan

RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM: INVENTARISASI MATERI PENYUSUNAN USUL DPD RI UNTUK PROLEGNAS 2022 DAN EVALUASI PROLEGNAS JANGKA MENENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM: INVENTARISASI MATERI PENYUSUNAN USUL DPD RI UNTUK PROLEGNAS 2022 DAN EVALUASI PROLEGNAS JANGKA MENENGAH"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM:

INVENTARISASI MATERI PENYUSUNAN USUL DPD RI UNTUK PROLEGNAS

2022 DAN EVALUASI PROLEGNAS JANGKA MENENGAH 2020 - 2024

Adv. Prof. Denny Indrayana, S.H., LL.M., Ph.D

Guru Besar HTN – Senior Partner INTEGRITY

(2)

1. Mendapatkan pandangan akademis yang

komprehensif

terkait

perkembangan

pembangunan hukum di Indonesia.

2. Terpetakannya kebutuhan legislasi dalam

bidang hukum, bidang ekonomi, pengelolaan

sumber

daya

alam,

bidang

sosial

pembangunan

daerah,

dan

bidang

kesejahteraan.

3. Penyusunan

usul

Prolegnas

DPD

yang

aspiratif

dan

akomodatif

berdasarkan

kebutuhan hukum pusat dan daerah.

(3)

1. Perkembangan Pembangunan Hukum

di Indonesia.

2. Peta Kebutuhan Legislasi Lintas Sektor.

3. Usul Prolegnas DPD yang Aspiratif dan

Akomodatif

Putusan MK soal Kewenangan Legislasi

DPD – Sudah dibahas Dr. Refly Harun

Sistematika Pembahasan

denny@dennyindrayana.com

(4)

1| Perkembangan Pembangunan Hukum

di Indonesia

(5)

denny@dennyindrayana.com

5

PARAMETER PEMBANGUNAN HUKUM

1. Aspek Kepastian Hukum

2. Aspek Pemberantasan Korupsi

3. Aspek Reformasi Birokrasi

(6)

ASPEK KEPASTIAN HUKUM

SUMBER: WORLD JUSTICE PROJECT 2020

Upaya membangun kepastian hukum di Indonesia mengalami stagnasi bahkan penurunan. Jika dilihat dari tahun 2019 ke 2020, terjadi peningkatan dari peringkat 62 ke 59. Namun jika dilihat secara komprehensif sejak 2015, terjadi penurunan dari peringkat 52 ke 59.

(7)

7

denny@dennyindrayana.com

KEPASTIAN HUKUM BERBANDING

LURUS DENGAN KEPERCAYAAN

INVESTOR

SUMBER: WORLD JUSTICE PROJECT 2020

PERINGKAT KEPASTIAN HUKUM SKOR KELAYAKAN INVESTASI

SINGAPURA

12

98

MALAYSIA

47

76

INDONESIA

59

60

SUMBER: S&P 2020

Peringkat kelayakan investasi yang rendah mengakibatkan perlambatan pembangunan kesejahteraan daerah. Aspek ini yang juga harus menjadi pertimbangan DPD RI dalam penyusunan kebijakan legislasi.

(8)

ASPEK PEMBERANTASAN KORUPSI

SUMBER: WORLD JUSTICE PROJECT 2020

Upaya menciptakan Indonesia yang bebas korupsi juga mengalami tren penurunan. Pada tahun 2015, Indonesia menempati peringkat 74 indeks ketiadaan korupsi. Turun 18 peringkat menjadi rank 92 di tahun 2020.

(9)

INDEKS PERSEPSI KORUPSI

denny@dennyindrayana.com 9

2018

2019

2020

2015

2016

2017

(10)
(11)

denny@dennyindrayana.com

11

SUMBER: THE GLOBAL ECONOMY 2021

SEMAKIN MENDEKATI 1 SEMAKIN BURUK

SEMAKIN MENDEKATI 10 SEMAKIN BURUK

Pemerintah telah melakukan

berbagai upaya, utamanya

digitalisasi pelayanan publik.

Namun hasilnya masih stagnan.

Peringkat Indonesia dalam

Indeks Pelayanan Publik masih

berjalan di tempat.

(12)

SUMBER: FRAGILESTATEINDEX 2021

SEMAKIN MENDEKATI 10 SEMAKIN BURUK

Penurunan tingkat pelayanan

publik juga terjadi berdasarkan

penilaian Fragile State Indeks

tahun 2021. Pada tahun 2015, skor

Indonesia 6, sementara pada tahun

2021 justru turun menjadi 6,1.

(13)

denny@dennyindrayana.com

AREA HASIL YANG DIHARAPKAN

Organisasi Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing)

Tata laksana Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance

Peraturan Perundang-undangan Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif

Sumber daya aparatur SDM apatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional,

berkinerja tinggi dan sejahtera

Pengawasan Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas

korupsi, kolusi dan nepotisme

Akuntabilitas Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

Pelayanan Publik Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat

Pola Pikir (mind set) dan Budaya Kerja (culture set) Aparatur

Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi

Sumber: Perpres No. 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi

2010-2025 13

GRAND

DESIGN ARAH

REFORMASI

BIROKRASI

APAKAH TERCAPAI??

(14)

SUMBER: THE ECONOMIST INTELLIGENCE UNIT 2020

Pada tahun 2020, indeks demokrasi

Indonesia

menyentuh

titik

paling

rendah dalam 14 tahun terakhir.

Dari tahun 2015, peringkat Indonesia

turun 15 Peringkat dari rank 49 ke rank

64.

Bahkan

saat

ini

Indonesia

diklasifikasikan

sebgai

negara

‘demokrasi tidak sempurna’.

(15)

denny@dennyindrayana.com

15

PEMBATASAN KEBEBASAN BERPENDAPAT

1. Memidanakan pengkritik kebijakan

(terjadi saat pengesahan UU Cipta

Kerja);

2. Jerat Pidana pembuat mural kritik

pemerintah;

3. Jerat UU ITE bagi pengkritik di Media

Sosial;

4. dll.

SUMBER: INDIKATOR POLITIK INDONESIA 2020

Variabel

Persentase

Indonesia Tidak

Demokratis

36% Setuju

Indonesia Stagnan

37% Setuju

Lebih Demokratis

17.7% Setuju

Tidak Tahu

9.3 %

(16)

Dewasa ini proses legislasi semakin menunjukkan anomali

Politik Hukum beberapa UU menunjukkan adanya upaya untuk

memperkuat Sentralisasi

Bagir Manan – Pelaksanaan Prinsip Desentralisasi akan senantiasa mendapat

tantangan berupa godaan yaitu arus balik yang kuat ke arah sentralisasi

TREN SENTRALISASI

DEMOKRASI KEWENANGAN PUSAT

-DAERAH

(17)

denny@dennyindrayana.com 17

“Pembangunan hukum di Indonesia cenderung mengalami

stagnasi bahkan kemunduran. Ditinjau dari aspek kepastian

hukum, pemberantasan korupsi, reformasi birokrasi, dan

kebebasan demokrasi, sejak tahun 2015 sampai saat ini tidak

ada perkembangan yang signifikan.”

(18)
(19)

Pasal 18 ayat (2) UUD 1945

“Pemerintah Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten, dan Kota mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan”

19

denny@dennyindrayana.com

Tantangan Otonomi Daerah

PRINSIP OTONOMI DAERAH

Rene Seerden & Frits Stroink

“In a decentralized state, some power is delegated to public authorities or agencies

that have legal personality themselves and are not hierahchically subordinated to the

(20)

Metode Bottom-Up

Pemetaan kebutuhan hukum harus dilakukan dengan

metode bottom-up, yakni menyerap aspirasi kebutuhan

masyarakat dari bawah untuk kemudian dikristalisasi

menjadi hukum formil.

Trend belakangan ini, pembentukan hukum menggunakan

metode top-down, para pemegang kekuasaan menentukan

suatu aturan berdasarkan kepentingan tertentu (bisnis dan

eksploitasi SDA), kemudian dipaksakan untuk berlaku bagi

masyarakat. Contoh: UU Cipateker, UU Minerba, UU KPK,

dsb.

(21)

21 denny@dennyindrayana.com

TREN SAAT INI: SENTRALISASI

UU CIPTA KERJA – SPANNING OF INTEREST

KLASTER MINERBA Pasal 5 UU No 3/2020

KLASTER LINGKUNGAN HIDUP Pasal 63 ayat (1), (2), dan (3), Pasal 82

ayat (1) dan (2)

KLASTER TATA RUANG Pasal 15, dan Pasal 34A

KLASTER KETENAGAKERJAAN Pasal 88

(22)

Sentralisasi kewenangan pengelolaan sumber daya alam di

tangan

pemerintah

pusat,

berpotensi

menimbulkan

ketidakstabilan hubungan antara pusat dan daerah. Data

Konsorsium

Pembaruan

Agraria

(KPA)

tahun

2019

menunjukkan terdapat 279 kasus konflik agraria yang

melibatkan 420 desa di berbagai provinsi di Indonesia.

DISINTEGRASI/

SEPARATIS

DAMPAK NEGATIF SENTRALISASI

Angka kemiskinan meningkat, hak-hak masyarakat (terutama masyarakat adat) terpinggirkan, terjadinya “kriminalisasi” dan diskriminasi, dan

(23)

23

denny@dennyindrayana.com

PETA KEBUTUHAN LEGISLASI BOTTOM-UP

PENGUATAN

PEMBANGUNAN

HUKUM

Menciptakan

Kepastian

Hukum.

Menggalakkan

Pemberantasan Korupsi.

Mempercepat

Reformasi

Birokrasi.

Penguatan Demokrasi.

SOSPOL & EKONOMI

BIDANG

EKONOMI

SDA

PEMBANGUNAN

DAERAH

KESEJAHTERAAN

DLL

(24)
(25)

25

denny@dennyindrayana.com

USUL RUU PRIORITAS

Berkaca dari perkembangan hukum dan peta kebutuhan hukum yang ada, maka

usulan RUU Prolegnas prioritas adalah sebagai berikut:

1. RUU tentang Sistem Pelayanan Publik (RUU Perubahan);

2. RUU Pemerataan Pembangunan Antar Daerah;

3. RUU tentang Masyarakat Adat;

4. RUU BUMDes;

5. RUU tentang Partisipasi Masyarakat;

6. RUU Perubahan UU Kepemiluan – Presidential Threshold; dan

7. RUU Perubahan UU KPK.

(26)

1. RUU tentang Sistem Pelayanan Publik

Paradigma Pelayanan Publik Negara Modern “New Public Service”, sebagai paradigma pelayanan publik yang ideal. Dalam paradigma NPM, administrasi publik lebih menekankan peran serta masyarakat dan sektor publik – Prof. Susi Dwi Harijanti, Jurnal Pendayagunaan Aparatur Negara: Reformasi Birokrasi Menuju

Pemerintahan kelas Dunia, Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi , 2019

Menempatkan warga tidak hanya sebagai customer

tetapi sekaligus masyarakat dipandang sebagai

citizens yang mempunyai hak untuk mendapatkan

pelayanan publik yang berkualitas dari negara

(birokrasi publik) - Denhardt (2002)

Serve Citizens Not Costumers

Seek the Public Interest

Value Citizenship over enterpreneurhsip

Think Strategically, Act Democratically

Recognize that Accountability is not

simple

Serve rather than Steer

Value People Not Just Productivity

7 Prinsip Pelayanan Publik Negara Modern “New Public Service”, Denhardt (2002)

(27)

27 denny@dennyindrayana.com

Permasalahan Pelayanan Publik di Indonesia

Kurang Responsive

Kurang Informatif

MINIMNYA PENGATURAN

PERSOALAN DENGAN

KAPASITAS & INTEGRITAS SDM

Kurang Interaktif

Terlalu Birokratis

Inefisien

(28)

Kelemahan UU Pelayanan Publik

(UU 25/2009)

1. Ketiadaan pengaturan secara jelas terkait

kelompok rentan;

2. Ketidakjelasan mekanisme penanganan dan

penyelesaian pengaduan masyarakat;

3. Ketiadaan pengaturan sanksi yang tegas;

4. Ketidakharmonisan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan lainnya.

Disempurnakan

PERLU

Sumber : Prof. Susi Dwi Harijanti, Jurnal Pendayagunaan Aparatur Negara: Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan kelas Dunia, Biro Hukum, Komunikasi dan

• Makna “Layanan Publik “lebih sempit jika dibanding dengan UU 14/2008

Keterbukaan Informasi Publik

• Frasa “Masyarakat Tertentu” tidak sejalan dengan UU 8/2016 Penyandang

(29)

29 denny@dennyindrayana.com

2. RUU Pemerataan Pembangunan Antar Daerah

1. Pembangunan

saat

ini

masih

belum

menunjukkan adanya keberhasilan pemerataan

pembangunan antardaerah;

2. Penerapan A-Simetrik Desentralisasi masih tidak

dapat terwujud dengan baik sehingga distribusi

pembangunan tidak merata

dan bahkan

cenderung menunjukkan gap yang tajam antar

daerah.

(30)

Sumber : Badan Koordinasi Penanaman Modal

Ketimpangan Pembangunan Antar Daerah Dari Sisi

Investasi PMDN

10 Daerah Realisasi Investasi PMDN

Tertinggi April - Juni 2021

No.

Lokasi

Investasi

(Rp Milyar)

Proyek

1 Jawa Timur

13.890,50

6.575

2 Jawa Barat

12.144,00

3.128

3 DKI Jakarta

11.245,20

12.762

4 Banten

10.151,70

2.188

5 Jawa Tengah

7.763,60

4.753

6 Kalimantan Timur

6.228,60

1.935

7 Sumatra Utara

5.269,50

2.221

8 Kalimantan Barat

4.529,70

1.174

9 Riau

4.427,70

1.322

10 Kalimantan Selatan

2.889,50

706

Pulau Jawa masih diminati oleh investor dalam negeri Rp85,571.10 Milyar 81% Rp20,681.50 Milyar 19%

Realisasi Investasi PMDN April-Juni 2021 (RP Miliar) Barat Timur Investasi Lebih diminati di Indonesia bagian barat

(31)

31 denny@dennyindrayana.com

FAKTA

No.

Provinsi

PDRB (Milyar)

1 DKI Jakarta

Rp

2.772.381,00

2 Jawa Timur

Rp

2.299.464,00

3 Jawa Barat

Rp

2.088.038,00

4 Jawa Tengah

Rp

1.348.600,00

5 Sumatera Utara

Rp

811.282,00

6 Riau

Rp

729.166,00

7 Banten

Rp

626.437,00

8 Kalimantan Timur

Rp

607.320,00

9 Sulawesi Selatan

Rp

504.478,00

10 Sumatera Selatan

Rp

458.430,00

• Daerah-daerah di Pulau Jawa mendominasi produksi domestik regional bruto

• Daerah Indonesia bagian barat jauh lebih produktif dibandingkan bagian timur

Data Produksi DB Provinsi Tahun 2020 Badan Pusat Statistik

Rp13,235,695.70 Milyar 84%

Rp2,549,982.77 Milyar 16%

Produk DRB (Milyar) Tahun 2020

Barat Timur

(32)

Wilayah yang kurang berkembang dapat

terperangkap dalam jebakan lingkaran setan

Pendapatan rendah berakibat daya beli dan

tingkat tabungan yang rendah

Berdampak pada cadangan modal dan ukuran

pasar yang kecil

Menyebabkan produktifitas yang rendah di

wilayah tersebut

Berlarut-larut hidup dalam kesulitan

Sumber: Muhammad Firdaus, “Ketimpangan Pembangunan AntarWilayah di Indonesia: Fakta dan Strategi Innisiatif”, Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap

(33)

33

denny@dennyindrayana.com

Strategi Pemerataan Pembangunan Daerah

Diskusi pakar yang dilakukan oleh Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah pada Juni 2021 menyimpulkan bahwa pasca berlakunya otonomi daerah terjadi peningkatan

pertumbuhan ekonomi ekonomi

• Memberi Ruang Bagi Pemerintah Daerah Dalam Kebijakan Pembangunan

• Pemerintahan yang terlalu sentralistis berpotensi memutar jarum jam ke orde baru

(34)

Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan

perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan

manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan

keadilan

UUD 1945 menyediakan ruang

untuk

memberikan

perlakuan

khusus

demi

pemerataan

pembangunan

antar

daerah,

seperti:

• Insentif keuangan

• Percepatan Pembangunan

• Pemberian fasilitas tertentu

(35)

35

denny@dennyindrayana.com

Strategi Pengaturan Penerimaan Daerah

A. Pendapatan Daerah

1. Pendapatan Asli Daerah a. Pajak Daerah

b. Retribusi Daerah

c. Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan d. Lain-lain PAD yang sah

1) Hasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan 2) Jasa giro

3) Pendapatan bunga

4) Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dan 5) Komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari

penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh Daerah 2. Dana Perimbangan

a. Dana Bagi Hasil 1) Pajak

2) Sumber Daya Alam b. Dana Alokasi Umum; dan c. Dana Alokasi Khusus 3. Lain-lain Pendapatan

a. Hibah

b. Pendapatan Dana Darurat B. Pembiayaan

1. Sisa lebih perhitungan anggaran daerah; 2. Penerimaan pinjaman daerah;

3. Dana Cadangan Daerah; dan

4. Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan

Bergantung Pada Kemampuan

Daerah

Pola pembagian dibagi merata, kecuali DAK

Tentatif

• Harus dibuka peluang untuk

memberikan

anggaran

lebih

kepada daerah tertentu dalam

rangka

pemerataan

pembangunan;

• Selama ini, jalan yang ditempuh

adalah otonomi khusus yang

butuh proses panjang.

(36)

3. RUU tentang Masyarakat Hukum Adat

Masyarakat Adat di Dua Sisi

• Melalui Pasal 18B UUD 1945, negara secara khusus mengakui eksistensi masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya disamping pengakuan sebagai masyarakat pada umumnya

• Masyarakat adat mampu menjaga dan melestarikan hutan hingga 34,6% target

National Determined Contributions ditengah

kebijakan yang eksploitatif terhadap sumber daya alam

Eksistensi Masyarakat Hukum Adat di Indonesia

Indonesia telah mengesahkan United Nations

Declarations on the Rights of Indigenous Peoples

pada tahun 2007, namun hingga saat ini belum

memiliki UU Masyarakat Hukum Adat.

Sistem administrasi masyarakat adat yang tidak

jelas

Komunitas adat menjadi korban konflik sumber daya

Bisnis berhasil menyingkirkan wilayah adat

(37)

37 denny@dennyindrayana.com

Perlindungan Hukum Terhadap Masyarakat Adat

Kebijakan hukum saat ini sangat pro bisnis dan tidak dibarengi dengan perlindungan masyarakat hukum adat

Masyarakat hukum adat hanya dilindungi oleh aturan-aturan yang sifatnya umum dan cenderung impunitas terhadap pelanggarnya

(38)

1. Perlakukan masyarakat hukum adat secara

manusiawi;

2. Pengakuan eksistensi masyarakat hukum adat

sebagai suatu entitas yang harus diperhitungkan

dalam pembuatan kebijakan;

3. Pengakuan hak-hak khusus masyarakat hukum

adat;

4. Pengaturan analisis mengenai dampak kehidupan

masyarakat hukum adat terhadap aktifitas bisnis;

5. Pengaturan sanksi yang tegas;

Prinsip-prinsip yang

perlu diperhatikan

Urgensi UU Masyarakat Hukum Adat

(39)

39

denny@dennyindrayana.com

4. RUU Tentang Badan Usaha Milik Desa

Optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (1)

Badan Usaha Milik Desa : badan hukum yang

didirikan oleh desa dan/atau bersama desa-desa

guna mengelola usaha, memanfaatkan aset,

mengembangkan investasi dan produktivitas,

menyediakan

jasa

pelayanan,

dan/atau

menyediakan jenis usaha lainnya untuk

sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

Pasal 1 angka 1 PP

11/2021

(40)

Optimalisasi Badan Usaha Milik Desa

• BUM Desa menjadi sumber pendapatan desa (pades) yang terbarukan.

• BUM Desa mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru masyarakat desa

dan sekitarnya secara langsung;

• BUM Desa sebagai mitra usaha masyarakat desa. BUM Desa memperluas

fungsinya menjadi badan usaha yang memfasilitasi pemasaran potensi usaha

masyarakat desa;

• BUM Desa sebagai agen pelayanan masyarakat.

• BUM Desa mampu mengoptimalkan potensi desa dengan mengelola dan

mengolah potensi untuk menjadi produk unggulan desa.

(41)

41

denny@dennyindrayana.com

Urgensi Pengaturan Khusus RUU BUMDes

• Kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

• Badan Hukum BUM Desa

• Pengelolaan BUM Desa mengacu pada prinsip-prinsip tata

kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance

• Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa

• Tentang Modal BUM Desa

• Pendampingan BUM Desa

(42)

5. RUU Partisipasi Masyarakat

Adalah suatu bentuk interaksi individu atau organisasi politik dengan negara yang ditunjukan melalui tindakan terorganisir melalui pemungutan suara, kampaye, protes, dengan tujuan mempengaruhi wakil-wakil pemerintah

Adalah suatu bentuk keterlibatan masyarakat pengambilan keputusan di semua tahapan siklus pembangunan.

Adalah suatu kepedulian dengan perbagai bentuk keikutsertaan warga dalam pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan bersama.

PARTISIPASI POLITIK PARTISIPASI SOSIAL PARTISIPASI MASYARAKAT

3 TRADISI PARTISIPASI

DALAM PEMBANGUNAN

DEMOKRATIS

Gaventa & Valderama

(1999)

(43)

denny@dennyindrayana.com

KEMEROSOTAN PARTISIPASI MASYARAKAT

Terjadi kemerosotan salah satu variable Indeks

Demokrasi terkait Partisipasi Politik dalam Pengambilan Keputusan dan Pengawasan

(44)

INDONESIA MERUPAKAN NEGARA HUKUM DAN PERLU JAMINAN KEPASTIAN HUKUM

UU PARTISIPASI MASYARAKAT DIANGGAP TIDAK

DIPERLUKAN

(45)

denny@dennyindrayana.com

Permasalahan di Indonesia terletak pada ketertutupan mekanisme politik

terkait keterlibatan warga negara

dalam menuntut akuntabilitas dan keterbukaan.

Public Integrity Index

PERLU ADANYA REGULASI YANG MENGATUR TERKAIT MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MENEMPATKANNYA PADA POSISI

STRATEGIS DALAM PEMBUATAN KEBIJAKAN

(46)

RUU

Perubahan

UU Kepemiluan

RUU

PERUBAHAN

UU KPK

(47)

• Dorong Perubahan

UUD 1945, Strong

and Effective

Bicameralism.

• Bangun aliansi

strategis dengan civil

society, Ormas, LSM,

mahasiswa dan

media.

NEXT

(48)
(49)
(50)

Referensi

Dokumen terkait

Na základní škole (ZŠ) je matematika každodenním předmětem, na střední škole (SŠ) téměř každodenním předmětem Na gymnáziu (G) je týd­ ně průměrně

kegiatan lainnya untuk mewujudkan pembentukan, pengembangan, dan revitalisasi badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama yang sesuai dengan kewenangan Desa

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh kepala sekolah di atas bahwa siswa- siswa di MTs Negeri Lubuk Pakam sudah mempunyai motivasi belajar yang bagus, karena

kegiatan lainnya untuk mewujudkan pembentukan, pengembangan, dan revitalisasi Badan Usaha Milik Desa dan/atau Badan Usaha Milik Desa Bersama yang sesuai

Berdasarkan gambar 5.2 diatas dapat dilihat bahwa Beban Pajak Tangguhan perusahaan yang ditunjukkan dari nilai rata-rata Besaran Beban Pajak tangguhan pada perusahaan

Kesehatan dan Pariwisata dalam menopang ekonomi bangsa” kerjasama Nabila Production dengan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Provinsi Riau pada tanggal 22 Maret 2017

115 Ketut Sulastri Br.Dinas Rarangan, desa Rumah tempat tinggal 10.000.000 Rusak sedang Sudaji, Sawan Buleleng rusak akibat kebakaran. 116 I Ketut Binyamin Br.Dinas Dajan

Kegiatan lainnya untuk mewujudkan pembentukan, pengembangan, dan revitalisasi badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama yang sesuai dengan