PENGEMBANGAN SENSOR KETINGGIAN AIR (WATER LEVEL)
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ELEKTRODA RESISTANSI
WIRANTO
DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
WIRANTO. Pengembangan Sensor Ketinggian Air (Water Level) dengan Menggunakan Pendekatan Elektroda Resistansi. Dibimbing oleh BREGAS BUDIANTO.
Banyaknya perubahan fisik lingkungan yang disebabkan oleh suatu peristiwa alam. Yang kadang menjadi suatu masalah apabila sudah mengganggu dan mengancam kehidupan manusia seperti banjir, sehingga memberikan suatu pemikiran apa sebab dan akibat untuk kedepannya. Banjir adalah debit aliran sungai (limpasan) lebih besar dari normal. Limpasan atau debit aliran sungai dapat diukur dengan menggunakan AWLR (Automatic Water Level Recording). Kurangnya alat yang tersedia sekarang ini, mengakibatkan pengkajian sifat DAS kurang optimal. Pada kenyataannya, dalam pengukuran Tinggi Muka Air dapat menggunakan suatu alat yang sederhana dengan harga murah serta didukung dengan teknologi yang cukup memadai. AWLR dengan menggunakan pendekatan elektroda resistansi merupakan pengembangan sensor ketinggian air dengan sistem pembuatan yang cukup sederhana dan mampu dioperasikan dengan menggunakan teknologi yang sekarang sedang dikembangkan. Perancangan AWLR (Automatic Water Level Recording) sensor resistance wire FCHW2 yang memiliki nilai resistansi 157 ohm per meter dan sukar teroksidasi. Dengan menggunakan metode lilitan pada pipa, resistansi pada kedua sensor akan dihubungkan oleh sifat resistansi air namun sifat resistansi ini akan diabaikan dengan resistasi sensor yang sangat tinggi dan jarak kedua sensor yang sangat dekat. Dengan menggunakan prinsip elektron pada sifat elektrokimia air, nilai resistansi pada kedua sensor tersebut dihubungkan secara seri oleh resistansi air. Variasi nilai resistansi yang dihasilkan akan berbading terbalik dengan nilai Tinggi Muka Air (TMA), semakin tinggi permukaan air maka nilai resistansi yang dihasilkan semakin kecil dan sebaliknya semskin rendah permukaan air maka semakin tinggi nilai resistansi yang dihasilkan sensor. Oscilator merupakan rangkaian elektronik yang mampu membangkitkan pulsa dari variasi nilai RC. Dengan memanfaatkan rangkaian multivibrator astable IC 555 maka variasi nilai frekuensi akan didapat jika RC pada rangkaian elektronik dihubungkan secara seri dengan nilai resistansi yang dihasilkan sensor. Perubahan permukaan air akan menyebabkan perubahan nilai resistansi dan mempengaruhi variasi fungsi frekuensi oscilator IC 555.
PENGEMBANGAN SENSOR KETINGGIAN AIR (WATER LEVEL)
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ELEKTRODA RESISTANSI
WIRANTO
Tugas Akhir
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Program Studi Meteorologi
DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul
Nama
NRP
:
:
:
PENGEMBANGAN SENSOR KETINGGIAN AIR (WATER LEVEL)
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ELEKTRODA
RESISTANSI
WIRANTO
G24103039
Menyetujui,
Pembimbing
Ir. Bregas Budianto, Ass. Dpl
NIP. 132 089 516
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
Dr. Drh. Hasim, DEA
NIP. 131578806
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Wonogiri pada tanggal 07 Desember 1984 sebagai anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bpk. Samino dan Ibu Handayani.
Tahun 1997 penulis lulus dari SDN 2 Waleng, Tahun 2000 lulus SMPN 1 Sidoharjo dan tahun 2003 penulis lulus dari SMUN 2 Wonogiri. Kemudian pada tahun 2003 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur SPMB Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru dan diterima pada Program Studi Meteorologi, Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama menjalani studi, penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan, diantaranya sebagai Staf Departemen Ketatalaksanaan Kegiatan Khusus Himpunan Profesi Mahasiswa Meteorologi IPB pada tahun 2004-2005, Ketua Umum Himpunan Profesi Mahasiswa Meteorologi IPB HIMAGRETO pada tahun 2005-2006. Penulis pernah mewakili Mahasiswa Meteorologi IPB dalam Pembentukan Himpunan Mahasiswa Meteorologi Indonesia HMMI pada Kongres I dan II tahun 2006-2007. Dan selama masa studi penulis aktif dalam kepanitiaan kegiatan kemahasiswaan. Penulis melaksanakan Praktek Lapang Di Perusahaan umum Jasa Tirta I WS Bengawan Solo, Surakarta selama 2 bulan yaitu pada bulan Juli – Agustus 2006.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “ Pengembangan Sensor Ketinggian Air (Water Level) dengan Menggunakan Pendekatan Elektroda Resistansi”
Banyak pihak yang ikut memegang peranan yang cukup besar dalam rangka penulisan Tugas Akhir ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Ir. Bregas Budianto, Ass. Dpl. Sebagai dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir.
2. Bapak Yon Sugiarto, M.Sc sebagai dosen pembimbing akademik yang telah memberikan nasehat.
3. Kedua orang tua dan semua keluargaku yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
4. Staff dan crew workshop instrumentasi Geomet (bengkel) yang tercinta. 5. Teman-teman angkatan 40 dan semua civitas GFM
6. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian tugas akhir dan penulias tugas akhir.
Penulis menyadari bahwa dalan penulisan Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan-perbaikan kedepan. Semoga Tugas Akhir ini dapat menjadi masukan bagi perkembangan informasi dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.
Bogor, April 2008