• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENGGUNAAN MAIN ENGINE MODIFIKASI SEBAGAI GENSET PADA KAPAL FERRY X.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI PENGGUNAAN MAIN ENGINE MODIFIKASI SEBAGAI GENSET PADA KAPAL FERRY X."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

STUDI PENGGUNAAN MAIN ENGINE MODIFIKASI SEBAGAI GENSET PADA KAPAL FERRY X

Shahrin Febrian1, Shanty Labora Manulang1, Prawoto2 1

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan - Fakultas Teknologi Kelautan

2

Mahasiswa Fakultas Teknologi Kelautan – Program Studi Teknik Sistem Perkapalan shahrin.febrian@gmail.com, laborashanty@yahoo.com

ABSTRAK

Kapal sebagai mode transportasi bagi rakyat Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau, menjadikan kapal sebagai pilihan yang wajib untuk bepergian guna memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya kapal Ferry yang mempunyai peran yang sangat vital di tengah permintaan kebutuhan transportasi untuk orang dan barang karena dari tahun ke tahun mengalami peningkatan muatan dalam jumlah yang besar sebagai akibat dari peningkatan laju perekonomian global dan modernisasi yang berjalan dari waktu ke waktu. Faktor efisiensi pada saat kapal berlayar maupun dalam keadaan berlabuh sangat diperlukan, dimana salahsatu cara yang ditempuh adalah dengan modifikasi mesin yang telah direkondisi untuk digunakan sebagai Genset. Namun modifikasi ini perlu ditinjau lagi dari berbagai aspek dan tidak hanya ditinjau dari aspek ekonomis saja, akan tetapi aspek-aspek lain juga juga harus diperhitungkan seperti aspek stabilitas kapal, aspek keamanan, aspek kenyamanan dan lain sebagainya agar benar-benar layak untuk digunakan.

Kata kunci: Ferry, Genset, Efisiensi, Stabilitas, Ekonomis

1. PENDAHULUAN

Kapal sebagai mode transportasi bagi rakyat Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau, menjadikan kapal sebagai pilihan yang wajib untuk bepergian guna memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya kapal Ferry. Rute Kapal Motor Penumpang Ferry X adalah salahsatu moda transportasi laut yang mempunyai peran yang sangat vital di tengah permintaan kebutuhan transportasi untuk orang dan barang karena dari tahun ke tahun mengalami peningkatan muatan dalam jumlah yang besar sebagai akibat dari peningkatan laju perekonomian global dan modernisasi yang demikian berjalan dari waktu ke waktu. Kapal Ferry Jenis Ro-Ro merupakan alat angkut alternatif yang digunakan untuk menyeberangkan orang dan barang (kendaraan) dalam hitungan massal. Mengingat salah satu fungsinya yang demikian penting yakni sebagai alat transportasi massal maka kapal Ferry Jenis Ro-Ro memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan kemajuan perekonomian global saat ini.

Aspek efisiensi pemakaian bahan bakar pada saat kapal berlayar maupun dalam keadaan berlabuh sangat dituntut sebagai akibat dari faktor keinginan untuk menghemat bahan bakar pada

(3)

saat kapal sedang berlayar maupun pada saat kapal berlabuh jangkar, hal ini untuk menekan biaya operasional kapal denga tidak mengurangi kecepatan kapal dan ketepatan waktu sandar karena pada saat kapal berlabuh atau pada saat sedang perbaikan generator pokok, kapal harus tetap eksis dalam pelayaran, tanpa mengurangi waktu untuk berlabuh atau istirahat guna untuk melakukan perbaikan [ref. 9].

Yang menjadi fokus pada pembahasan ini adalah Tinjauan (Review) secara teknis dan ekonomis dari modifikasi yang telah dilakukan dengan menggunakan daya pada bekas Mesin

Induk yang dimodifikasi menjadi Generator sebagai Generator Cadangan yang mampu

digunakan pada saat generator pokok mengalami masalah atau pada saat kapal dalam posisi berlabuh serta perbandingan dengan kasus-kasus serupa pada kapal lain. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kelayakan modifikasi yang telah dilakukan ini dari sisi teknis maupun secara ekonomis ditinjau dari kajian literatur yang ada.

Karena keterbatasan yang ada, maka penulis memberi batasan atasan masalah pada laporan ini sebagai berikut:

1. Analisa dilakukan hanya bersifat general (secara umum) tanpa perhitungan yang detail. 2. Tidak membahas mengenai cara kerja Alternator, Diesel dan pembagian listrik pada

kapal.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Generator Set (Genset) sebuah bentuk pembangkit listrik dimana sebagai penggerak utamanya

(Prime Mover ) adalah mesin Diesel dan dihubungkan (Couple) dengan generator listrik dalam

satu dudukan (Base Frame) yang kokoh dan terinstalasi dengan baik sehingga dapat dioperasikan dengan optimal (Boldea, 2005). Dalam hal ini Genset Diesel menghasilkan tenaga listrik dengan menggunakan alternator dan mesin Diesel. Daya yang dihasilkan mesin ditransformasikan oleh alternator menjadi arus listrik yang dapat digunakan untuk jaringan yang saling terhubung.

Mesin Diesel adalah termasuk mesin dengan pembakaran dalam atau disebut dengan motor bakar dimana untuk membangkitkan listrik, sebuah mesin diesel dihubungkan dengan generator dalam satu poros (poros dari mesin diesel dikopel dengan poros generator). Beberapa aspek pada mesin Diesel yang dipakai untuk Genset adalah sebagai berikut:

(4)

1. Desain dan instalasi sederhana.

2. Auxilary equipment (peralatan bantu) sederhana. 3. Waktu pembebanan relatif singkat.

Kerugian pemakaian mesin diesel sebagai Penggerak mula:

1. Berat mesin sangat berat karena harus dapat menahan getaran serta kompresi yang tinggi. 2. Starting awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu sekitar 200 bar.

3. Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut dimensinya makin besar pula, hal tersebut menyebabkan kesulitan jika daya mesinnya sangat besar.

4. Konsumsi bahan bakar menggunakan bahan bakar minyak yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar jenis lainnya, seperti gas dan batubara.

Fungsi utama generator diatas kapal adalah untuk menyuplai kebutuhan daya listrik di kapal (Taylor, 1996) . Daya listrik digunakan untuk menggerakkan motor-motor dari peralatan bantu pada kamar mesin dan mesin-mesin geladak, lampu penerangan, sistem komunikasi dan navigasi, pengkondisian udara (AC) dan ventilasi, perlengkapan dapur (galley), sistem sanitari, cold storage, alarm dan sistem kebakaran, dan sebagainya.

Dalam pendisainan sistem diatas kapal perlu diperhatikan kapasitas dari generator dan peralatan listrik lainnya, besarnya kebutuhan maksimum dan minimum dari peralatannya. Dimana kebutuhan maksimum merupakan kebutuhan daya rata-rata terbesar yang terjadi pada interval waktu yang singkat selama periode kerja dari peralataan tersebut, demikian juga sebaliknya. Sedangkan kebutuhan rata-rata merupakan daya rata-rata pada periode kerja yang dapat ditentukan dengan membagi energi yang dipakai dengan jumlah jam periode tersebut. Kebutuhan maksimum penting diketahui untuk menentukan kapasitas dari generator yang diperlukan. Sedangkan kebutuhan minimum digunakan untuk menentukan konfigurasi dari electric plant yang sesuai serta untuk menentukan kapan generator dioperasikan.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur dan studi kepustakaan yang berkaitan dengan penggunaan motor Diesel rekondisi yang dikopel dengan Alternator menjadi Genset cadangan pada kapal.

(5)

4. ANALISIS

Dari referensi yang didapat dari Prawoto [ref. 9] yang merupakan sumber tinjauan (review) dari tulisan ini, didapatkan data-data sebagai berikut:

Data Spesifikasi Motor Diesel

Merk : YANMAR (Jepang) Tipe : 6 HA-HTE

Daya Mesin : 240 HP

Putaran Mesin : 1500 RPM

Jumlah Silinder : 6 Buah Data Spesifikasi Alternator :

Merk : Marelli (Italia)

Output Power : 132 KVA

Tegangan : 220/380 V

Frekuensi : 50/60 Hz

Phase : 3 Phase

Negara Pembuat : Italia

Sedangkan untuk data data kebutuhan listrk pada kapal dan harga generator dari berbagai pabrikan serta harga modifikasi mesin yang direkondisi menjadi Generator dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Data Kebutuhan Listrik di Pelabuhan pada KMP X

No Nama Pesawat Type Watt Jmlh

unit

Total Kebutuhan

Listrik 1 Air Conditioner Toshiba /0,5 HP 368 8 2.944 2 Lampu Penerangan Philip 20 Watt / 220 V 20 80 1.600 3 Pompa Air tawar Y100LI-4.2.2 KW 3HP-8

7 A

2208 1 2.208 4 Pompa Transfer BBM Y2712-4/0,37 KW 0,5 HP 368 1 368

5 Akomodasi Pnp Televisi 20”dll 100 4 400

Total Kebutuhan Listrik KMP X di Pelabuhan: 7.520 Watt

Sedangkan untuk Daftar Harga Generator Pabrikan dan modifikasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(6)

No Merk Kaps Harga Pabrikasi 1 Marelli Generator / Mitsubishi 85 KVA 135.000.000 Italia 2 A D K / Mitsubishi 85 KVA 120.000.000 Cina 3 Siemens / Mitsubishi 85 KVA 120.000.000 LC Cina 4 Stamford / Yanmar 60 KVA 203.926.800 Inggris 5 Leroy Somer / Yanmar 150 KVA 227.700.000 Inggris 6 Taiyo / Yanmar 85 KVA 350.000.000 Jepang 7 Stamford / Perkin 85 KVA 360.000.000 Inggris

Tabel 3. Daftar Harga Generator Modifikasi. 1 Marelli Generator

/ Yanmar

132 KVA 107.250.000 Italia

Untuk lokasi penempatan Genset modifikasi tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar

1 Posisi

Generator Modifikasi

Tabel 4. Jumlah Komsumsi Pemakaian Bahan Bakar Generator Induk No Merk/Tipe Mesin Power Komsumsi

(7)

(HP) BBM/jam

1 Yanmar 6MAL-HT 470 38 ltr/jam

Tabel 5. Jumlah Komsumsi Pemakaian Bahan Bakar Generator Cadangan No Merk/Type Mesin Power

(HP)

Komsumsi BBm/jam 1 Yanmar 6HA-HTE 240 18 ltr/jam

Menurut sumber referensi selisih pemakaian bahan bakar adalah 38–18 ltr = 20 ltr/jam. Dengan kata lain setelah menggunakan generator modifikasi dapat menghemat bahan bakar perjamnya sebesar 20 ltr/jam.

Dari pemaparan di atas terlihat ada efisiensi dalam pemakaian bahan bakar, namun ada beberapa masalah primer dan sekunder yang harus diperhatikan. Masalah primer yang terlihat adalah

1. Stabilitas Kapal, dimana penempatan Generator Set tersebut berada pada Car Deck dan bukan pada Engine Room. Faktor ini tidak dapat diabaikan karena jika kapal tidak stabil dan terkena gangguan akbat ombak, angin atau arus akan mengakibatkan kapal akan miring dan berpotensi terbalik.

2. Keamanan dan keselamatan kapal, karena adanya listrik yang dihasilkan oleh Generator Set terebut. Jika terjadi hubungan arus pendek (short circuit) ini akan berbahaya bagi kapal, awak serta penumpangnya karena dapat menimbulkan kebakaran atau ledakan.

3. Polusi udara dan suara, dimana asap pembuangan yang dihasilkan oleh motor Diesel sebagai Penggerak Utama (Prime Mover) sangat berbahaya bagi pernapasan karena mengandung senyawa SOx dan NOx. Sedangkan untuk Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan (yang

disebabkan oleh suara mesin dll) telah ditetapkan oleh standar lokal yaitu Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor PER.13/MEN/X/2011 Tentang Nilai Ambang

Batas Faktor Fisika Dan Faktor Kimia Di Tempat Kerja dan Standar Nasional Indonesia

(SNI 16-7063-2004) Tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, Getaran

(8)

(dBA). Sedangkan dari standar internasional yaitu The Maritime International Organization Resoultion MSC.337(91) Adoption of the Code On Noise Levels On Board

Ships untuk kapal-kapal yang mempunya bobot 1.600 s/d 10.000 GT dan melebihi 10.000 GT

batasannya adalah 110 dBA, namun karena ukuran mesin yang dipakai pada kapal-kapal kecil setara dengan mesin Diesel pada Workshop maka standar yang dipakai adalah standar mesin pada Workshop yaitu sebesar 85 dBA.

4. Ketahanan peralatan atau Durabilitas, dimana faktor ini sangat berpengaruh pada kelancaran operasional peralatan itu sendiri. Bagaimanapun, peralatan yang lebih baru secara teknis lebih menguntungkan dari segi investasi jangka panjang daripada menggunakan peralatan bekas yang merupakan hasil modifikasi atau dengan kata lain peralatan baru dan orisinal berumur lebih panjang.

Sedangkan untuk masalah sekunder adalah masalah ekomis atau harga, walapun terdapat penghematan dari segi investasi jangka pendek maupun dalam pemakaian bahan bakar, namun seperti yang telah diuraikan di atas bahwa bagaimanapun peralatan yang baru dan orisinal walau kelihatannya lebih mahal pada jangka pendek, tapi justru menguntungkan dalam operasional jangka panjang. Sebagai alternatif, peralatan baru yang bisa dipertimbangkan untuk dipakai adalah ADK/Mitsubishi atau Siemens/Mitsubishi dimana harganya hanya berselisih dengan peralatan modifikasi sebesar Rp 12.750.000. Selain itu dengan Daya output 85 kVA, sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik kapal.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara pemakaian Generator Set modifikasi ini harus ditinjau ulang karena kurang memenuhi persyaratan secara teknis maupun ekonomis.

DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, Wiranto Penggerak Mula Motor Bakar Torak GANESHA ITB Bandung 1988.

(9)

1986.

BKI, Persyaratan Generator Emergency Pada Kapal Penumpang Vol III Section 1 Biro Klasifikasi Indonesia. Jakarta 2013.

Boldan, Ion The Electric Generators Handbook Series 1 CRC Press 2005. Boldan, Ion The Electric Generators Handbook Series 2 CRC Press 2005.

D.A Taylor, Introduction To Marine Engineering 2nd Edition Elsevier Butterworth –

Heinemann 1996.

Harahap, Nurdin Teori Motor Bakar Balai Pendidikan Penyegaran & Peningkatan Ilmu Pelayaran Jakarta (BP3IP).

Mahon, L.L.J Diesel Generator Handbook Newnes 1992.

Prawoto, Skripsi Modifikasi Main Engine Menjadi Generator Set Untuk Kebutuhan Listrik

Pada Kapal Ferry KMP. JATRA II UNSADA 2013.

Gambar

Tabel 1. Data Kebutuhan Listrik di Pelabuhan pada KMP X
Tabel 3. Daftar Harga Generator Modifikasi.
Tabel 5. Jumlah Komsumsi Pemakaian Bahan Bakar Generator Cadangan  No  Merk/Type Mesin  Power

Referensi

Dokumen terkait

Dalam percakapan antara 2 orang tersebut pada kalimat kedua terjadi pelanggaran prinsip kerjasama yang berupa maksim kualitas dan maksim relevansi, di mana mitra

PTK ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana aktifitas siswa dalam proses KBM lompat jauh dan untuk mengukur tingkat kepuasan siswa dalam proses KBM dengan pendekatan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode demostrasi pada pelajaran IPA materi gaya siswa kelas V di SD Negeri Talun 02

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi pihak-pihak yang bersangkutan, diantaranya sebagai berikut: 1) Berdasarkan

Seiring dengan berkembangnya arus globalisasi, dunia mengalami perubahan teknologi menuju pada kemajuan zaman dimana diciptakannya teknologi yang memudahkan kegiatan

Hasil penelitian menunjukkan tingkat preferensi konsumen sari buah pepino pada UKM Sekar Tanjung yang tertinggi adalah pada kombinasi atribut tingkat kemanisan

Apabila laporan tentang hasil pemeriksaan atas penemuan yang dimintakan paten yang dilakukan Pemeriksa Paten menyimpulkan bahwa penemuan tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal

Pendekatan yang relative baru dan menjadi salah satu state-of-the-art dari konsep pengembangan wilayah dewasa ini adalah pendekatan pembangunan yang mengarah pada penciptaan