• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Lokasi

1. Luas Wilayah Kecamatan Tilongkabila

Kecamatan Tilongkabila merupakan salah satu dari 17 Kecamatan yang ada di kabupaten Bone Bolango. Kecamatan ini terletak di sebelah utara Kecamatan Tapa, sebelah selatan Kecamatan kabila. Kecamatan dengan luas wilayah 96.67 km ini berbatasan dengan di sebelah timur, Kecamatan Suwawa serta di sebelah barat berbatasan dengan Kota Gorontalo, bahwa wilayah Kecamatan Tilongkabila sebagian merupakan lereng bukit dan dataran.

Kecamatan Tilongkabila memiliki batas wilayah sebagai berikut: Utara : Kecamatan Tapa

Selatan : Kecamatan Kabila Timur : Kecamatan Suwawa Barat : Kota Gorontalo

Kecamatan Tilongkabila terbagi 14 Desa. Yaitu Desa Toto Utara dengan luas wilayah 1,39 km, Desa Tamboo dengan luas wilayah 1,62 km, Desa Bongoime dengan luas wilayah 19,00 km, Desa Bongopini dengan luas wiayah 10,79 km, Desa Moutong dengan luas wilayah 4,00 km, Desa Tunggulo dengan luas wilayah 18,99 km, Desa lonuo dengan luas wilayah 23,00 km, Desa motilango dengan luas wilayah 0,91, Desa Iloheluma dengan luas wilayah 3,00 km, Desa Butu dengan luas wilayah 5,65 km, Desa Tanggulo Selatan dengan luas wilayah 5,46, Desa Berlian dengan luas wilayah 0,64, Desa Bongo Bongohulawa dengan luas wilayah 0,84 km. lebih jelas dapat di lihat pada tabel berikut.

(2)

No Desa Luas Wilayah Km 1. Toto Utara 1,39 2. Tamboo 1, 62 3. Bongoime 19,00 4. Bongopini 10,79 5. Moutong 4,00 6. Tanggulo 18,99 7. Lonuo 23,00 8. Motilango 0,91 9. Iloheluma 3,00 10. Permata 1,41 11. Butu 5,65 12. Tanggulo Selatan 5,43 13. Berlian 0,64 14. Bongohulawa 0,84 Jumlah 12,65

Sumber : Kantor BPS Kabupaten Bone Bolango, 2013

2. Jumlah Penduduk 0 5 10 15 20 25 1.39 1.62 19 10.79 4 18.99 23 0.91 3 1.41 5.65 5.43 0.64 0.84

Luas Wilayah Kecamatan Tilongkabila

Kabupaten Bone Bolango

(3)

Jumlah penduduk rata-rata yaitu 16.794 jiwa, terdiri dari 14 desa yaitu laki-laki berjumlah 8.328 jiwa dan perempuan 3.466 jiwa maka lebih jelasnya dapat dilihat di tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Kecamatan Tilongkabila Menurut Jenis Kelamin

(orang) 2012

Penduduk

No Nama Desa KK

Laki - laki Perempuan Jumlah 1. Toto Utara 97 948 979 1.927 2. Tamboo 98 573 583 1.156 3. Bongoime 98 1.114 1.131 2.245 4. Bongopini 111 665 600 1.265 5. Moutong 92 609 660 1.269 6. Tunggulo 103 725 706 1.431 7. Lonuo 95 361 379 740 8. Motilango 97 652 672 1.324 9. Iloheluma 104 675 651 1.326 10. Permata 85 605 714 1.319 11. Butu 95 331 344 675 12. Tunggulo Selatan 103 243 236 479 13. Berlian 88 198 225 432 14. Bongohulawa 107 629 586 1.215 Jumlah 98,37 8.328 8.466 16.794

Sumber : Kantor BPS Kabupaten Bone Bolango, 2013

0 200 400 600 800 1000 1200 J um la h P endu du k K ec a m a ta n T ilo ng k a bil a K a bu pa ten B o ne B o ne B o la ng o Kepala Keluarga Laki-laki Perempuan

(4)

Kecamatan Tilongkabila Terbagi 14 Desa. Yaitu Desa Toto Utara dengan jumlah penduduk 1.927, KK 97, Laki – Laki 948, Perempuan 979, Desa Tamboo dengan jumlah penduduk 1.156, KK 98, Laki – laki 573, Perempuan 583, Desa Bongoime dengan jumlah penduduk 2.245, KK 98, Laki – Laki 1.114, Perempuan 1.131, Desa Bongopini dengan jumlah penduduk 1.265, KK 111, Laki – laki 665, Perempuan 600, Desa Moutong dengan jumlah penduduk 1.269, KK 92, laki – laki 609, perempuan 660, Desa Tunggulo dengan jumlah penduduk 1.431, KK 103, laki – laki 725, Perempuan 706, Desa Lonuo dengan jumlah penduduk 740, KK 95, Laki – laki 361, Perempuan 379, Desa Motilango dengan jumlah penduduk 1.319, KK 97, Laki – laki 652, Perempuan 672, Desa Iloheluma dengan luas wilyah 1.326, KK 104, Laki – laki 675, Perempuan, 651, Desa Permata dengan luas wiayah 1.319, KK 85, laki – laki 605, Perempuan 714, Desa Butu dengan jumlah penduduk 479, KK 95, laki – laki 331, Perempuan 344, Desa Tunggulo Selatan dengan jumlah penduduk 479, KK 103, Laki – laki 243, Perempuan 236, Desa Berlian dengan jumlah penduduk 432, KK 88, Laki – laki 198, Perempuan 225, dan Desa Bongohulawa 1.215, KK 104, Laki – laki 629, Perempuan 586.

Table 3. Luas Panen, Produksi, Dan Produktifitas Jagung Menurut Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, 2012

No Kecamatan Jagung

Luas Panen Produksi Produktivitas (ha) (ton) (kuintal/ha)

1. Tapa 395 2.180 55,19 2. Bulango Utara 630 2.500 39,68 3. Bulango Selatan 45 171 38,00 4. Bulango Timur 322 1.288 40,00 5. Bulango Ulu 510 2.142 42,00 6. Kabila 105 420 40,00 7. Butupingge 196 784 40,00 8. Tilongkabila 547 2.297 42,00 9. Suwawa 240 1.008 41,99 10. Suwawa Selatan 354 1.487 42,01

(5)

11. Suwawa Timur 235 987 42,00 12. Suwawa Tengah 249 1.046 42,00 13. Bone Pantai 245 1.100 44,90 15. Kabiala Bone 101 384 38,02 16. Bone Raya 81 324 40,00 17. Bone 85 350 41,18 18. Bulawa 171 272 15,91 Jumlah 4.511 18.740 684,88

Sumber : Kantor BPS Kabuapaten Bone Bolango, 2013

Kabupaten Bone Bolango merupakan Daerah Penghasil Jagung terbesar Kedua setelah Kabupaten Pohuwato dengan masing – masing luas panen, produksi, dan produktivitas jagung manurut Kecamatan Di Kabupaten Bone Bolango, Kecamatan Tapa dengan luas panen 395 ha, produksi 2.180 ton, produktivitas 55,19 kuintal/ha, Kecamatan Bulango Utara dengan luas panen 630 ha, produksi 2.500 ton, produktivitas 39,68 kuintal/ha, Kecamatan Bulango Selatan dengan luas panen 45 ha, produksi 171 ton, produktivitas 38,00 kuintal/ha, Kecamatan Bulango Timur dengan luas panen 322 ha, produksi 1.288 ton, produktivitas 40,00 kuintal/ha, Kecamatan Bolango Ulu dengan luas panen 510 ha, produksi 2.142 ton, produktivitas 42,00 kuintal/ha, Kecamatan Kabila dengan luas panen 105 ha, produksi 420 ton, produktivitas 40,00 kuintal/ha, Kecamatan Botupingge dengan luas panen 196 ha, produksi 784 ton, produktivitas 40,00 kuintal/ha, Kecamatan Tilongkabila dengan luas panen 547 ha, produksi

0 500 1000 1500 2000 2500 L ua s P a nen, P ro du k si, da n P ro du k tiv it a s, J a g un g M enurut K ec a m a ta n T ilo ng k a bil a K a bu pa ten B o ne B o la ng o Luas Panen Produksi Jagung Produktifitas (kuintal/ha)

(6)

2.297 ton, produktivitas 42,00 kuintal/ha, Kecamatan Suwawa dengan luas panen 240 ha, produksi 1.008 ton, produtivitas 41,99 kuintal/ha, Kecamatan Suwawa Selatan dengan luas panen 354 ha, produksi 1.487 ton, produktivitas 42,01, Kecamatan Suwawa Timur dengan luas panen 235 ha, produksi 987 ton, Produktivitas 42,00 kuintal/ha, Kecamatan Suwawa Tengan dengan luas panen 249 ha, produksi 1.046 ton, produktivitas 42,00 kuintal/ha, Kecamatan Bone Pantai dengan luas panen 245 ha, produksi 1.100 ton, produktivitas 44,90 kuintal/ha, Kecamatan Kabila Bone 101 ha, produksi 384 ton, produktivitas 38,02 kuintal/ha, Kecamatan Bone Raya dengan luas panen 81 ha, produksi 324 ton, produktivitas 40,00 kuintal/ha, Kecamatan Bone 85 ha, produksi 350 ton, produktivitas 41,18 kuintal/ha, Kecamatan Bulawa dengan luas panen 171 ha, produksi 272 ton, produktivitas 15,00 kuintal/ha.

B. Potensi Pertanian

Kecamatan Tilongkabila merupakan daerah yang memiliki potensi unggulan pada komoditi tanaman padi kemudian di susul tanaman jagung, mangga, pisang, serta tanaman lainnya berupa papaya, nenas, dan cabe. Tanaman jagung berada pada tanaman urutan ke dua setelah padi, hal ini di dukung tanah yang subur, dan curah yang cukup, serta peluang usaha yang menjajikan (menguntungkan), dengan produksi tanaman jagung 2.297 ton, produksi tanaman padi 4.650 ton, mangga 1.228 ton, hal ini dapat pada tabel 4 berikut:

Tabel 3. Potensi Unggulan pertanian kecamatan Tilongkabila dan lokasinya 2012 Potensi unggulan Produksi (kg/ton) Terdapat di Desa

Padi 4.650 Toto Utara, Tamboo, Bongoime, Bongopini, Moutong, Tunggulo, Lonuo, Motilango, Iloheluma, Permata, Butu, Tunggulo Selatan, Berlian, Bongohulawa

Jagung 2.297 Tamboo, Bongoime, Bongopini, Moutong, Tunggulo, Lonuo, Mootilango, Iloheluma, Butu, Tunggulo Selatan

Mangga 1.228 Tamboo, Bongoime, BongoPini, Moutong, Tunggulo,Lonuo, Mootilango, Iloheluma, Butu, Tunggulo Selatan, Bongohulawa

(7)

Pisang 608 Toto Utara, Tamboo, Bongoime, Bongopini, Moutong, Tunggulo, Lonuo, Mootilango, Iloheluma, Permata, Butu , Tunggulo Selatan, Berlian, Bongohulawa

Pepaya 2,2 Tamboo, Bongoime, Bongopini, Moutong, Tunggulo, Lonuo, Mootilango, Iloheluma, Butu , Tunggulo Selatan, Bongohulawa Nenas 0,15 Tamboo, Bongoime, Bongopini, Tunggulo,

Lonuo, Butu , Tunggulo Selatan

Cabe 0,1 Tamboo, Bongoime, Bongopini, Tunggulo, Lonuo, Butu , Tunggulo Selatan,

Sumber : Kantor BPS Kabuapaten Bone Bolango, 2013

C. Kelompok Tani Jagung

Nama kelompok petani jagung adalah di desa Iloheluma, Lestari, Lantungo, Karya indah, berjumlah 61 orang, Desa Moutong, Maju bersama, makmur, karya bersama, berjumlah 46 orang, Desa Butu, Permata, Suka Maju, Bukit Pa,aya, suka Maju 1, berjumlah 69 orang. Tanaman jagung merupakan tanaman unggulan. Petani yang ada di kecamatan Tilongkabila, teknik budidaya yang sederhana dan mudah menjadikan tanaman ini adalah tanaman unggulan. Perhatian yang penuh di berikan oleh pemerintah terkait dalam budidaya tanaman jagung kinerja petani jagung meningkat. Perhatian pemerintah pada tanaman jagung sudah di berikan melalui pelatihan – pelatihan, sehingga petani sangat mudah dalam menjalankan usahanya.

D. Faktor Sosial Ekonomi Petani 1. Umur

Umur adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan usahatani. Umur yang belum produktif berkisar antara <16 tahun. Pada umur ini kemampuan fisik yang dimiliki belum maksimal. Sedangkan umur produktif adalah umur yang berkisar antara 16 – 60 tahun. Pada umur ini mempunyai kekuatan fisik yang maksimal. Sedangkan umur yang tidak produktif adalah yang berumur diatas 60 tahun. Pada umur ini kemampuan fisik petani mulai menurun. Lebih jelas umur petani jagung di kecamatan Tilongkabila dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini.

(8)

Tabel 4. Karakteristik Umur Petani Jagung Di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, 2013

Desa

No Umur Iloheluma Moutong Butu Jumlah Persentase (Tahun) (Org) (Org) (Org) (%)

1. <16 - - - - - 2. 16 – 60 28 28 26 82 91,11

3. >60 3 2 4 9 8,89

Jumlah 30 30 30 90 100

Sumber : Data Primer Di Olah, 2013

Berdasarkan tabel di atas jumlah petani responden di Kecamatan Tilongkabila sebanyak 90 orang, dilihat dari tingkatan umur petani khususnya pada komoditi jagung, hasil di lapangan di temukan bahwa petani di Kecamatan Tilongkabila dengan jumlah 90 petani berumur 16 – 60 tahun lebih banyak dengan jumlah 81 orang dengan persetase 91,11% rata - rata berumur masih produktif dalam berusahatani jagung, dan yang berumur > 60 berjumlah 9 orang dengan persentase 8,88% petani tidak produktif lagi.

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan faktor penting dalam meningkatkan usahatani. Banyak jumlah pendidikan lulusan SMP, SMA, SI pada satu daerah pertanian menjadikan petani dapat menyesuaikan atau bisa menyarap tentang bagaimana tatacara berusahatani yang baik dan bisa menyesuaikan dengan pembangunan pertanian moderen. Sedangkan tingkat pendidikan di bawah SMP atau SD, menjadi kurang kemandirian petani dalam mencari informasi dan mendapatkan informasi dari pemerintah terkait . tingkat pendidikan petani di kecamatan Tilongkabila dapat di lihat pada Tabel berikut.

Tabel 5. Karakteristik Tingkat Pendidikan Petani Jagung Di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, 2013

Desa

No Tingkat Iloheluma Moutong Butu Jumlah Persentase Pendidikan (Org) (Org) (Org) (%)

(9)

1. SD 11 26 24 61 67,77 2. SMP 7 1 5 13 14,44 3. SMA 11 2 1 14 15,55 4. S1 1 1 2 2,22 Jumlah 30 30 30 90 100

Sumber : Data Primer Di Olah, 2013

Berdasarkan tabel di atas, jumlah petani responden di Kecamatan Tilongkabila sebanyak 90 orang. Dilihat dari tingkat pendidikan petani khususnya pada komoditi jagung. Hasil di lapangan di temukan bahwa tingkat pendidikan yang yang ada di Kecamatan Tilongkabila, SD 61 orang dengan persentase 67,77%, SMP 13 orang dengan persentase 14,44%, SMA 14 orang dengan persentase 15,55%, S1 2 orang dengan persentase 2,22%.

3. Pengalaman Berusahatani

Dalam melakukan usahatani dibutuhkan pengalaman yang cukup. Semakin lama pengalaman petani dalam melakukan usahataninya maka semakin banyak pengalaman yang di peroleh dalam berusahatani, petani yang baru melakukan usahatani banyak mengalami kendala dalam melakukan usahataninya. Umur petani menjadi tolak ukur dalam melihat petani berpengalaman. Karakteristik berdasarkan pengalaman berusahatani dapat di lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6. Karakteristik Pengalaman Berusahatani jagung Di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone bolango, 2013

Desa

No Pengalaman Iloheluma Moutong Butu Jumlah Persentase Berusahatani

(Tahun) (Org) (Org) (Org) (%) 1. <10 7 18 7 32 35,55 2. 10 – 14 11 5 8 24 26,66 3. 15 – 19 6 4 16 17,77 4. 20 – 29 6 1 11 18 20 5. 30 – 39 - - - - -

(10)

6. > 40 - - - - - Jumlah 30 30 30 90 100

Sumber : Data Primer Di Olah, 2013

Berdasarkan tabel di atas, jumlah petani responden di Kecamatan Tilongkabila sebanyak 90 orang. Pengalaman berusahatani khususnya pada komoditi jagung, hasil di lapangan bahwa untuk berdasarkan pengalaman dalam berusahatani yang ada di Kecamatan adalah <10 sebanyak tahun 32 orang dengan persentase 3,55%, 10 – 14 24 orang dengan persntase 26,66%, 20 – 29 18 orang dengan persentase 20%, 15 – 19 16 orang dengan persentase 17,77%. Pengalaman dalam berusahatani mayoritas pengalaman betaninya <10 tahun.

4. Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan merupakan salah satu faktor pendorong bagi petani dalam meningkatkan usahataninya. Semakin besar jumlah tanggungan semakin giat pula petani dalam meningkatkan usahataninya. Jumlah tanggungan petani di

kecamatan Tilongkabila dapat di lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 7. Karakteristik Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Jagung Di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, 2013

Desa

No Jumlah Iloheluma Moutong Butu Jumlah Persentase Tanggungan

Keluarga (Org) (Org) (Org) (%) 1. 1 – 3 25 20 19 64 71,11 2. 4 – 6 5 10 11 26 28,88 Jumlah 30 30 30 90 100

Sumber : Data Primer Di Olah, 2013

Berdasarkan tabel di atas, jumlah petani responden di kecamatan Tilongkabila 90 orang. Dilihat dari jumlah tanggungan keluarga petani khususnya pada komoditi jagung, hasil di lapangan di temukan bahwa untuk jumlah

(11)

tanggungan keluarga petani 1 – 3 orang sebanyak 64 dengan persetase 71,11%, 4 – 6 26 orang dengan persentase 28,88%. Dengan banyaknya tanggungan keluarga petani lebih bersemangat lagi untuk berusahatani jagung hingga di mungkinkan keuntungan hasil usahatani dapat dapat memenuhi keluarga petani.

E. Luas lahan, Produksi, Dan Produktivitas 1. Luas Lahan

Luas lahan pertanian memberikan dampak positif dalam meningkatkan usahataninya, semakin besar luas lahan yang dimiliki oleh petani maka semakin besar pula kemungkinan hasil panen yang di peroleh oleh petani.karakteristik berdasarkan luas lahan petani di kecamatan Tilongkabila dapat di lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 8. Jumlah petani Responden dan luas lahan Jagung Di Kecamatan Tilongabila Kabupaten Bone Bolango, 2013

No Desa Jumlah Petani Luas Lahan Persentase

(Org) (Ha)

(%) 1. Iloheluma 30 32,5 36,11 2. Moutong 30 32 35,55 3.

Butu 30 32,2 37,77 Jumlah 90 96,7 109,43

Sumber : Data Primer Di Olah, 2013

Berdasarkan tabel 5 di atas, jumlah petani responden yang ada di Kecamatan Tilongkabila sejumlah 90 orang, Desa Iloheluma 30 orang dengan luas lahan 32,5 ha, Desa Moutong 30 orang dengan luas lahan 32 ha, Desa Butu 30 orang dengan luas lahan 32,2 ha, keseluruhan luas lahan berjumlah 96,7.

Tabel 9. Karakteristik Luas Lahan Petani Jagung Di Kecamatan Tilongkabiala Kabupaten Bone Bolango, 2013

Desa

No Luas Lahan Iloheluma Moutong Butu Jumlah Persentase Petani (Ha) (Org) (Org) (Org) (%)

(12)

1. 0,10 – 0,90 11 2 11 24 26,66 2. 1,00 – 1,90 15 26 19 60 66,66 3. 2,00 – 2,90 3 1 - 4 4,44 4. 3,00 – 3,90 - 1 - 1 1,11 5. 4,00 – 4,90 1 - - 1 1,11 Jumlah 30 30 30 90 100

Sumber : Data Primer Di Olah, 2013

Berdasarkan tabel di atas jumlah petani responden di Kecamatan Tilongkabila sebanyak 90 orang, di lihat dari luas lahan petani khususnya pada komoditi jagung hasil di lapangan di temukan bahwa petani jagung di Kecamatan Tilongkabila dengan jumlah 90 petani dimna dengan luas lahan 1,00 – 1,90 ha sebanyak 60 orang dengan persentase 66,66% luas lahan, 0,10 – 0,90 sebanyak 24 orang dengan persentase 26,66% luas lahan, 2,00 – 290 ha sebanyak 4 orang dengan persentase 4,44% luas lahan, 3,00 – 3,90 ha sebanyak 1 orang dengan persentase 1,11% luas lahan, 4,00 – 4,90 ha sebanyak 1 orang dengan persentase 1,11% luas lahan. Mayoritas luas lahan 1,00 – 190 ha.

2. Produksi

Banyaknya jumlah tanaman berproduksi pada pertanian terutama jagung memberihasil yang maksimal pada petani dalam melakukan usahatani jagung. Pada beberapa daerah yang memiliki mayoritas petani jagung di butuhkan dukungan iklim yang baik dan perawatan yang memungkinkan tanaman jagung dapat berproduksi.

Tabel 10. Jumlah Petani Responden Dan Produksi Jagung Di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, 2013

No Desa Jumlah Petani Produksi Persentase

(Org) (Ton) (%)

1. Iloheluma 30 36,6 40,66 2. Moutong 30 34,33 38,14 3. Butu 30 30,05 33,38

(13)

Jumlah 90 100,95 112,18

Sumber : Data Primer Di Olah, 2013

Berdasarkan tabel di atas, jumlah petani responden yang ada di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango sejumlah 90 orang, Desa iloheluma 30 orang dengan produksi jagung 36,6 ton, Desa Moutong 30 orang dengan produksi jagung 34,33 ton, Desa Butu 30 orang dengan produksi jagung 30,05 ton, produksi keseluruhan berjumlah 100,95 ton.

Tabel 11. Karakteristik Produksi Jagung Di Kecamatan Tilongkabia Kabupaten Bone Bolango, 2013

No Produksi Rata-rata produksi

Ton Iloheluma Moutong Butu Jumlah Persentase (Org) (Org) (Org) (Org) (%) 1. 1,00 – 1, 90 27 28 30 85 94,44 2. 2,00 – 2, 90 2 1 - 3 3,33 3. 3, 00 – 3, 90 - 1 - 1 1,11 4. 4, 00 – 4, 90 1 - - 1 1,11

Jumlah 30 30 30 90 100

Sumber : Data Primer Di Olah, 2013

Berdasarkan tabel diatas, jumlah petani responden di Kecamatan Tilongkabila 90 orang. Dilihat dari produksi petani khususnya pada komoditi jagung, hasil di lapangan di temukan bahwa untuk produksi 1,00 – 1, 90 ton sebanyak 85 orang dengan persentase 94,44%, 2,00 – 2,90 ton sebanyak 3 orang dengan persetase 3,33%, 3,00 – 3,90 ton sebanyak 1 orang dengan persentase 1,11%, 4,00 – 4,90 ton sebanyak 1 orang dengan persentase 1,11%. Mayoritas produksi 1,00 – 1,90 ton.

3. Produktivitas

Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang dipergunakan per satuan waktu.

(14)

Tabel 12. Jumlah Petani Responden Dan Produtuvitas jagung Di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, 2013

No Desa Jumlah Petani Produktivitas Persentase (Org) (Kg/ha) (%) 1. Iloheluma 30 0,88 0,95 2. Moutong 30 0,93 1,03 3. Butu 30 0,07 0,07

Jumlah 90 1,88 2,07

Sumber : Data Primer Di Olah, 2013

Berdasarkan tabel di atas, jumlah petani responden yang ada di kecamatan Tilongkabila sejumlah 90 orang, Desa iloheluma dengan produktivitas 0,88 kg/ha, Desa Moutong 30 orang dengan produktifitas 0,93 kg/ha, Desa Butu dengan produktivitas 0,07 kg/ha, produktivitas keseluruhan berjumlah 1,88 kg/ha.

Gambar

Tabel 2. Jumlah Penduduk Kecamatan Tilongkabila Menurut Jenis Kelamin
Table  3.  Luas  Panen,  Produksi,  Dan  Produktifitas  Jagung  Menurut  Kecamatan  Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, 2012

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan pendidik (yang minimal). Agar peran pendidik tidak terlalu dominandan otoriter dalam kegiatan

Tim Penerjemah Pustaka Firdaus (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996), h.. aqidah dan persoalan yang berkaitan dengannya, misalnya tentang keesaan Tuhan, hari akhir dan kerasulan Nabi,

Jadi, penelitian yang akan dilaksanakan oleh penulis adalah metode yang digunakan untuk peningkatan kualitias membaca kitab kuning dengan judul penelitian Implementasi metode

Este pensamiento colonial y estos objetivos quedan reflejados en las veintiocho bases que componen el Estatuto de Enseñanza de los Territorios Españoles del Golfo de Guinea, de 6

Gangguan psikiatrik seperti delirium, depresi, kecemasan dan sindrom disequilibrium sering dialami oleh pasien dengan gagal ginjal kronis.. Kemampuan untuk mengenali

Maka dari itu perlu diujikan efektivitas penggunaan ekstrak kayu secang sebagai bahan pengawet daging cincang mengingat bahan pangan ini merupakan bahan pangan yang mudah rusak

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah Bagaimana Algoritma Support Vector Machine (SVM) dapat digunakan untuk klasifikasi kerusakan kawasan dan Bagaimana

Belakang ini banyak orangtua yang tidak puas dengan hasil sekolah formal sehingga menjadikan homeschooling sebagai alternatif proses belajar mengajar dalam