• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT) TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT) TAHUN 2015"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT)

TAHUN 2015

(2)

A. PENDAHULUAN

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan petunjuk, bimbingan dan kekuatan sehingga dapat menyusun dan mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Tahun 2015.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah berhasil mengemban misi Allah. Rasulullah telah mengajarkan kepada kita tentang sistem untuk membebaskan manusia dari lembah kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan, menjadi manusia yang merdeka, adil, dan memberikan manfaat bagi lingkungannya. Semoga kita tetap menjadi pengikutnya yang setia serta memperoleh syafa’atnya kelak di hari kiamat. Amin.

BAZNAS merupakan institusi amil zakat yang mendapatkan amanah dari pemerintah maupun masyarakat untuk mengelola sekaligus mengkoordinir kegiatan pengelolaan zakat nasional. Berkenaan dengan kedua fungsi tersebut, BAZNAS dituntut untuk terus melakukan inovasi dan perbaikan terhadap kinerjanya. Evaluasi dan perencanaan yang matang menjadi sebuah keharusan agar dapat menyesuaikan diri dengan dinamika dan perkembangan masyarakat.

Pada tahun 2014 ini, terjadi estafet kepemimpinan nasional dari kepemimpinan SBY-Budiono pada kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Doa dan harapan kita semua semoga dukungan yang begitu besar dari pemerintah SBY-Budiono kepada BAZNAS khususnya, dan dunia zakat umumnya, akan diteruskan oleh Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan dukungan yang lebih besar.

Pada saat penyusunan RKAT 2015 ini, juga sedang berjalan proses transisi kepemimpinan BAZNAS. Transisi ini terjadi sebagai tindaklanjut diberlakukannya UU 23/2011 dan PP 14/2014. Transisi kepemimpinan BAZNAS dari format kepengurusan berdasarkan UU 38/1999 ke format kepengurusan berdasarkan UU 23/2011 dengan jumlah 11 anggota; 8 orang dari unsur masyarakat dan 3 dari unsur pemerintah.

Sampai dengan tanggal 5 Desember 2014, telah ditetapkan sebanyak 16 calon anggota BAZNAS masa kerja Tahun 2015 – 2020 dari unsur masyarakat. Keenam belas calon tersebut selanjutnya akan diangkat oleh Presiden RI sebanyak 8 orang setelah mendapatkan pertimbangan dari DPR. Kita berharap yang akan terpilih nantinya adalah orang-orang yang punya komitmen yang kuat untuk membangun dan memajukan perzakatan ke depan serta

(3)

dapat saling bekerjasama dan saling menguatkan.

Pada tahun 2014 ini, fungsi koordinator BAZNAS intensitasnya semakin tinggi dan cukup menyita sumberdaya dan dana. Di sisi lain, kebutuhan kantor yang memadai belum juga terwujud dan dana operasional yang terbatas untuk membiayai dua fungsi yang diamanatkan kepada BAZNAS yaitu fungsi operator dan fungsi koordinator.

Akhirnya, kami berserah diri kepada Allah dan semoga Allah memberikan inayah-Nya sehingga potensi zakat dapat segera terwujud di Indonesia . Aamiin.

RKAT 2015 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: A. PENDAHULUAN

B. GAMBARAN UMUM

1. Dasar Hukum, Visi, Misi, dan Nilai BAZNAS 2. Perkembangan Zakat Nasional

3. Susunan Pengurus dan Pelaksana Harian BAZNAS C. REALISASI KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN 2014

1. Realisasi Penghimpunan 2. Realisasi Penyaluran

3. Realisasi Sosialisasi-Edukasi Zakat 4. Realisasi Pengembangan SDM

5. Realisasi Pengembangan Sarana dan Prasarana 6. Realisasi Dana Operasional

D. KEBIJAKAN UMUM DAN ANALISIS SWOT 1. Kebijakan Umum

2. Analisis SWOT

E. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PENGHIMPUNAN 1. Target Penghimpunan

2. Sosialisasi dan Edukasi Zakat

F. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PENYALURAN G. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SISTEM PENUNJANG

1. Rencana Kegiatan dan Anggaran Pengembangan SDM

2. Rencana Kegiatan dan Anggaran Pengembangan Sarana dan Prasarana 3. Rencana Kegiatan dan Anggaran Administrasi dan Keuangan

(4)

4. Anggaran Dana Operasional H. PENUTUP

(5)

B. GAMBARAN UMUM

1. Dasar Hukum, Visi, Misi, dan Nilai BAZNAS

a. Dasar Hukum Kelembagaan BAZNAS

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2001 tentang Badan Amil Zakat Nasional. Keputusan Presiden RI ini bertanggal 17 Januari 2001 telah dua kali diubah dan perubahan terakhir dengan Keputusan Presiden RI Nomor 27 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Susunan Keanggotaan Badan Amil Zakat Nasional Sebagaimana Dimaksud Dalam Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2001 tentang Badan Amil Zakat Nasional.

Tahun 2015 merupakan tahun ke-15 BAZNAS akan melaksanakan tugas dan fungsinya. Sebagaimana ditetapkan dalam UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan PP Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat bahwa BAZNAS berwenang melaksanakan pengelolaan zakat nasional. Adapun fungsi BAZNAS meliputi:

1) perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; 2) pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; 3) pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;

4) pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat, termasuk pelaporan pelaksanaan pengelolaan zakat secara nasional;

5) pemberian pertimbangan pembentukan dan pengangkatan/pemberhentian pimpinan BAZNAS provinsi/kabupaten/kota;

6) pemberian rekomendasi pada izin pembentukan LAZ berskala nasional, LAZ berskala provinsi, dan LAZ berskala kabupaten/kota;

7) penyusunan pedoman pengelolaan zakat yang menjadi acuan BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ; dan

8) pengesahan penggunaan besaran Hak Amil BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota.

b. Visi BAZNAS

Mulai tahun 2015, Visi BAZNAS yang ditetapkan dalam Rencana Strategi BAZNAS adalah:

“Menjadikan BAZNAS sebagai pusat zakat yang kompeten dan terpercaya dalam melayani muzaki berzakat dengan benar serta mensejahterakan mustahik menuju Indonesia berkah.”

(6)

Penjelasan atas beberapa kata dalam Visi BAZNAS tersebut adalah sebagai berikut: 1) Pusat zakat; koordinator seluruh BAZNAS dan LAZ

2) Kompeten; mampu menjalankan amanahnya secara professional sesuai syariah serta berbasis teknologi informasi untuk melakukan integrasi data muzaki, mustahik, program penghimpunan, program penyaluran, pelaporan dan publikasi.

3) Terpercaya; menjadi lembaga zakat yang dapat dipercaya dalam pengelolaan zakat. 4) Berzakat dengan benar; berzakat melalui Amil sesuai syariah.

5) Indonesia berkah; sesuai tujuan zakat yaitu kesejahteraan dan keberkahan hidup bagi muzaki dan mustahik.

c. Misi BAZNAS

Untuk mewujudkan Visi BAZNAS tersebut dapat ditempuh melalui 7 (tujuh) Misi BAZNAS sebagai berikut:

1) Mengembangkan kompetensi pengelola zakat sehingga menjadi lembaga pilihan utama umat; 2) Membangun pusat rujukan zakat nasional untuk tata kelola, aspek syariah, inovasi program,

dan pusat data zakat bagi seluruh pengelola zakat;

3) Mengembangkan kapabilitas pengelolaan zakat berbasis teknologi modern sehingga terwujud pelayanan zakat yang transparan, efektif, dan efisien;

4) Menjalankan pengelolaan yang amanah sehingga mendapat kepercayaan dari masyarakat; 5) Memberikan pelayanan bagi muzaki untuk menunaikan zakat dengan benar sesuai syari‟ah; 6) Mengembangkan pelayanan dan program pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan

mustahik; dan

7) Mensinergikan seluruh potensi dan kekuatan para pemangku kepentingan (stakeholders) zakat untuk memberdayakan umat.

d. Nilai BAZNAS

Nilai-nilai BAZNAS yang ditetapkan dan harus dijunjung tinggi oleh seluruh pihak yang terlibat langsung dengan BAZNAS adalah:

1) Takwa; semua hal yang dilakukan BAZNAS dan amilnya adalah dalam rangka mengabdi kepada Allah dan akan mempertanggungjawabkan-nya kepada Allah.

2) Shiddiq; BAZNAS merupakan lembaga yang akuntabel (dapat memberikan pertanggungjawaban atas kinerja yang dilakukan) kepada publik sesuai dengan standar pelayanan dan tolok ukur yang diakui.

(7)

3) Tabligh; BAZNAS merupakan lembaga yang mampu mengajak dan membangun seluruh potensi bangsa untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan mustahik sebagai wujud rahmatan lil „alamiin.

4) Amanah; BAZNAS merupakan lembaga yang mendasarkan pengelolaannya pada aspek kejujuran dan integritas secara kelembagaan maupun personal para amilnya.

5) Fathanah; BAZNAS merupakan lembaga yang mampu membangun kapasitas pelayanannya berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengelolaan dan inovasi pelayanan.

2. Perkembangan Zakat Nasional

Setelah Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas judicial review UU 23/2011 dibacakan pada 31 Oktober 2013, Pemerintah menerbitkan PP 14/2014 tanggal 14 Februari 2014. PP ini secara tegas mengamanahkan kepada BAZNAS untuk melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut:

a. perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; b. pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; c. pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;

d. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat, termasuk pelaporan pelaksanaan pengelolaan zakat secara nasional;

e. pemberian pertimbangan pembentukan dan pengangkatan/pemberhentian pimpinan BAZNAS provinsi/kabupaten/kota;

f. pemberian rekomendasi pada izin pembentukan LAZ berskala nasional, LAZ berskala provinsi, dan LAZ berskala kabupaten/kota;

g. penyusunan pedoman pengelolaan zakat yang menjadi acuan BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ; dan

h. pengesahan penggunaan besaran Hak Amil BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota.

PP 14/2014 juga menetapkan adanya tiga tingkatan LAZ, yaitu LAZ berskala nasional, LAZ berskala provinsi, dan LAZ berskala kabupaten/kota. Diatur juga dalam PP tersebut perwakilan yang boleh dibentuk oleh LAZ berskala nasional dan LAZ berskala provinsi.

Pelaksanaan fungsi BAZNAS sebagaimana diatur dalam PP 14/2014 secara otomatis bergulir meskipun susunan kepengurusan BAZNAS belum disesuaikan sebagaimana diatur dalam UU 23/2011 dan PP 14/2014. Hal ini disebabkan tuntutan masyarakat, khususnya dari BAZNAS daerah dan ormas atau yayasan yang akan membentuk LAZ mulai berdatangan sejalan berlakunya

(8)

14/2014 dengan menerbitkan beberapa peraturan dan keputusan yang diantaranya adalah PMA 113/2014 tanggal 8 Juli 2014 tentang Pembentukan Tim Seleksi Calon Anggota BAZNAS, Keputusan Menteri Agama Nomor 118 Tahun 2014 tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi tanggal 14 Juli 2014, dan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Nomor DJ.II/568 Tahun 2014 tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota Se-Indonesia tanggal 5 Juni 2014.

Terkait penguatan fungsi BAZNAS dalam melaksanakan pengumpulan zakat, Presiden SBY menerbitkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Kementerian/Lembaga, Sekretariat Jenderal Lembaga Negara, Sekretariat Jenderal Komisi Negara, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah melalui Badan Amil Zakat Nasional pada tanggal 23 April 2014. Instruksi ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan incognito Bapak Presiden RI ke Kantor BAZNAS beserta Bapak Wakil Presiden, tiga Menteri Koordinator, para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, dan Gubernur DKI Jakarta pada hari Senin 27 Ramadhan 1434 bertepatan 5 Agustus 2013. Kunjungan incognito Presiden beserta jajarannya ini merupakan sejarah bagi perzakatan nasional. Oleh karena itu, tanggal 27 Ramadhan 1434 diusulkan oleh Ketua BAZNAS dan ditetapkan secara langsung oleh Presiden sebagai Hari Zakat Nasional.

Pedoman BAZNAS sebagaimana amanah PP 14/2014 merupakan acuan BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ dalam melaksanakan pengelolaan zakat. Sebagai realisasi dari fungsi ini, BAZNAS sudah mengidentifikasi pedoman-pedoman yang diperlukan dan menjadi kewajiban BAZNAS untuk menyusunnya. Alhamdulillaah, hingga akhir November 2014, setidaknya sudah 4 (empat) Peraturan BAZNAS yang ditandatangani oleh Ketua Umum BAZNAS yang setidaknya memuat 9 (sembilan) pengaturan, yaitu:

1) Peraturan BAZNAS Nomor 01 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara Pengajuan Pertimbangan Pengangkatan/Pemberhentian Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi dan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota, tanggal 25 Agustus 2014;

2) Peraturan BAZNAS Nomor 02 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara Pemberian Rekomendasi Izin Pembentukan Lembaga Amil Zakat, tanggal 25 Agustus 2014;

3) Peraturan BAZNAS Nomor 03 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Amil Zakat Nasional Provinsi dan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota, tanggal 13 Oktober 2014; dan

(9)

4) Peraturan BAZNAS Nomor 04 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasional, Badan Amil Zakat Nasional Provinsi, dan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota, tanggal 24 Oktober 2014.

3. Susunan Pengurus dan Pelaksana Harian BAZNAS

Pengelolaan BAZNAS Tahun 2014 menjadi masa bakti tahun keenam dari Pengurus BAZNAS Periode 2008 – 2011 yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden No. 27 Tahun 2008 j.o. Keputusan Menteri Agama RI No. 10 Tahun 2012 tentang Perpanjangan Sementara Masa Bakti Keanggotaan BAZNAS Periode Tahun 2008 – 2011. Perpanjangan diberikan sampai dengan terbentuknya keanggotaan BAZNAS sesuai UU No. 23 Tahun 2011. Dengan demikian, Pengurus BAZNAS pada tahun 2014 tetap berjumlah 32 orang yang teridir atas 19 orang Badan Pelaksana, 6 orang Dewan Pertimbangan, dan 7 orang Komisi Pengawas.

Pelaksana Harian BAZNAS terdiri atas Manajemen dan Staf Pelaksana Harian didukung oleh amil dengan status Amil Tetap, Amil Kontrak, dan PNS Kementerian Agama yang diperbantukan. Pada akhir tahun 2014 ini, amil BAZNAS berjumlah 68 orang yang terdiri atas 43 orang Amil Tetap, 23 orang Amil Kontrak, dan 2 orang PNS Kementerian Agama. Berdasarkan jabatan, Pelaksana Harian pada akhir 2014 terdiri atas 1 orang Direktur Pelaksana, 4 orang Kepala Divisi, 5 orang Manajer, dan 58 orang staf. Berikut ini adalah susunan Pengurus dan Manajemen Pelaksana Harian BAZNAS.

BADAN PELAKSANA

Ketua Umum : Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc. Ketua Bidang Program : Laksda (Purn) H. Husein Ibrahim, M.BA. Ketua Bidang Jaringan : dr. H. Naharus Surur, M.Ked.

Sekretaris Umum : drh. Emmy Hamidiyah, M.Si. Wakil Sekretaris : M Fuad Nasar, S.Sos., M.Sc. Bendahara Umum : Hj. Isye S Latief

Wakil Bendahara : Teten Kustiawan, Ak.

Divisi Pengumpulan : Dr. Siti Chalimah Fajriyah, S.E., Ak., M.M. : Bakhtiar Rakhman, S.E.

: Drs. H. Mohammad Siddik K, M.A. Divisi Pendistribusian : Drs. H. Abdur Rahman Anwar

(10)

: Drs. Syahrullah Iskandar, M.A. Divisi Pendayagunaan : Taufik Hidayat, M.Ec.

: L. I. A. Muzaffar Daud : Drs. Mas‟ud Halimi, M.A. Divisi Pengembangan : Dr. Setiawan Budi Utomo, Lc.

: Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf : Dra. Hj. Elvi Hudriyah, M.A.

DEWAN PERTIMBANGAN

Ketua : H. Muchtar Zarkasyi, S.H.

Sekretaris : Prof. Dr. Nasrun Haroen, M.A.

Anggota : Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar

: Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, M.A. : Drs. H. Mubarok, M.Si.

: Drs. H. Amidhan

KOMISI PENGAWAS

Ketua : Drs H. Achmad Subianto, M.BA.

Sekretaris : Drs. H. Tulus

Anggota : Drs. H. M Suparta, M.A.

: Drs. H. Basri Bermanda, M.BA. : Prof. Dr. H. Artani Hasbi : Drs. K.H. Masrur Ainin Najih : H. Iskandar Zulkarnain, S.E., M.Si.

MANAJEMEN PELAKSANA HARIAN

Direktur Pelaksana : Teten Kustiawan, Ak.

Kepala Divisi Penghimpunan dan Komunikasi Lembaga : Hermin R. Rachim, S.E. Kepala Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan : Faisal Qosim, Lc., M.Si. Kepala Divisi Administrasi dan Keuangan : M. Nasir Tajang, S.Ag. M.Si. Kepala Divisi Pengembangan dan Pengendalian : Teten Kustiawan, Ak.

Kepala Divisi PSDM dan Umum : Dra. Inna Karunia, M. Kes

(11)
(12)

C. REALISASI KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN 2014 1. Realisasi Penghimpunan Tahun 2014

Realisasi penghimpunan BAZNAS hingga September (Kuartal III) 2014 mencapai Rp_63,754,660,558.81. Komposisi terbesar berasal dari Zakat Maal-Perorangan yang mencapai 70,06% atau Rp 44,665,473,361.57. Porsi kedua berasal dari Zakat Maal-Badan yang mencapai 15,20% atau Rp 9.689.193.191. Selanjutnya berturut-turut Infak/Sedekah sebesar 9.57% atau Rp6,102,842,883.24; CSR sebesar 4,40% atau Rp_2,803,593,752.00; Donasi Operasional sebesar 0.61% atau sebesar Rp 390,750,000.00, dan Zakat Fitrah sebesar 0,16% atau Rp_102,807,370.00. Adapun hibah APBN sebesar Rp4.000.000.000,00 tidak dimasukkan sebagai capaian penghimpunan.

Grafik 1: Proporsi Realisasi dan Prognosis Penghimpunan 2014 berdasarkan jenis dana

Angka penghimpunan tersebut di akhir tahun 2014 diperkirakan mencapai Rp 80,971,944,954.41 dengan melihat tren penghimpunan per bulan selama tahun 2014. Adapun porsi prognosis tersebut berdasarkan jenis dananya adalah Zakat Maal-Perorangan yang mencapai 71,08% atau Rp 57,553,964,482.09 merupakan porsi terbesar. Porsi kedua berasal dari Zakat Maal-Badan yang mencapai 14,10% atau Rp 11,418,924,255.33. Selanjutnya berturut-turut Infak/Sedekah sebesar 9,59% atau Rp 7,767,373,844.32 dan CSR sebesar 4,62% atau Rp 3,738,125,002.67. Dalam komposisi prognosis ini, dana Donasi Operasional dan Zakat Fitrah diasumsikan tidak mengalami penambahan.

Berdasarkan data realisasi dan prognosis penghimpunan tahun 2014 tersebut, dapat kita peroleh rasio penghimpunan dari target yang dicanangkan di tahun 2014. Dalam RKAT 2014, target penghimpunan sebesar Rp 418,815,000,000.00 dengan komposisi Rp 336.535.000.000,00 dari

(13)

dana zakat dan Rp 82.280.000.000 dari dana infak/sedekah. Dengan demikian jika mengacu pada data realisasi 2014, rasio capaian penghimpunan zakat baru mencapai 16.18% dan infak/sedekah sebesar 10,82%. Jika dibandingkan dengan asumsi prognosis 2014, diperoleh rasio penghimpunan zakat sebesar 20,53% dan infak/sedekah sebesar 13.98%.

Tidak tercapainya target tersebut dikarenakan ekspektasi terhadap Inpres yang terlalu besar. Kondisi yang ditemui di lapangan menunjukkan perlunya proses yang cukup panjang untuk terrealisasi zakat dari para pegawai/karyawan kementerian/lembaga dan BUMN. Mulai dari kesepakatan waktu sosialisasi sampai dengan teknis pemotongan zakat dalam payroll system.

Perbandingan realisasi dengan target penghimpunan dana tahun 2014 disajikan dalam Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1:

Perbandingan Realisasi dengan Target Penghimpunan Dana Tahun 2014 (dalam rupiah) Jenis Dana Target 2014 Realisasi 2014

Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Maal 336,535,000,000.00 54,457,473,923.07 69,075,696,107.42 16.18% 20.53% Zakat Maal-Perorangan 325,451,000,000.00 44,665,473,361.57 57,553,964,482.09 13.72% 17.68% Zakat Maal-Badan 11,084,000,000.00 9,689,193,191.50 11,418,924,255.33 87.42% 103.02% Zakat Fitrah - 102,807,370.00 102,807,370.00 Infak/Sedekah 82,280,000,000.00 8,906,436,635.24 11,505,498,846.99 10.82% 13.98% Infak/Sedekah 43,450,000,000.00 6,102,842,883.24 7,767,373,844.32 14.90% 17.88% CSR 38,830,000,000.00 2,803,593,752.00 3,738,125,002.67 7.20% 9.63% Donasi Operasional 390,750,000.00 390,750,000.00 Jumlah 418,815,000,000.00 63,754,660,558.31 80,971,944,954.41 15.13% 19.24%

Realisasi dan prognosis penghimpunan 2014 dibandingkan dengan realisasi penghimpunan 2013 dapat dijelaskan sebagai berikut. Realisasi penghimpunan zakat sampai dengan Kuartal III tahun 2014 sudah melebihi perolehan tahun 2013 sebesar 9,02% dan diperkirakan akhir tahun 2014 penghimpunan zakat naik sebesar 38,29% dibandingkan tahun 2013. Adapun realisasi infak/sedekah sampai Kuartal III tahun 2014 sudah naik sebesar 28,49% dibandingkan 2013 dan

(14)

akhir tahun 2014 diperkirakan naik sebesar 65,99% dibandingkan tahun 2013. Penghimpunan CSR mengalami peningkatan yang signifikan. Realisasi sampai dengan Kuartal III 2014 sudah mengalami pertumbuhan sebesar 106,97% dan diperkirakan akhir tahun naik sebesar 175.96% dibandingkan 2013. Adapun penerimaan dari dana APBN mengalami peningkatan 33%, dari Rp3,000,000,000.00 pada 2013 menjadi Rp 4,000,000,000,00 pada tahun 2014.

Untuk lebih jelasnya perbandingan realisasi penghimpunan dana tahun 2014 dengan tahun 2013 dapat dilihat dalam Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2:

Perbandingan Realisasi Penghimpunan Dana Tahun 2014 dengan Tahun 2013 (dalam rupiah) Jenis Dana Realisasi 2013 Realisasi 2014

Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Maal 49,832,293,112.02 54,354,666,553.07 68,972,888,737.42 109.07% 138.41% Zakat Maal-Perorangan 44,530,672,810.02 44,665,473,361.57 57,553,964,482.09 100.30% 129.25% Zakat Maal-Badan 5,301,720,302.00 9,689,193,191.50 11,418,924,255.33 182.76% 215.38% Zakat Fitrah 119,217,979.00 102,807,370.00 102,807,370.00 86.23% 86.23% Infak/Sedekah 6,931,479,943.09 8,906,436,635.24 11,505,498,846.99 128.49% 165.99% Infak/Sedekah 5,576,886,809.09 6,102,842,883.24 7,767,373,844.32 109.43% 139.28% CSR 1,354,593,134.00 2,803,593,752.00 3,738,125,002.67 206.97% 275.96% Donasi Operasional 2,365,813,566.00 390,750,000.00 390,750,000.00 16.52% 16.52% Jumlah 59,248,904,600.11 63,754,660,558.31 80,971,944,954.41 107.6% 136.66%

Secara umum, tren penghimpunan BAZNAS dalam lima tahun terakhir (2010-2014) mengalami kenaikan dengan rata-rata 32.86% per tahun (Grafik 2).

(15)

Grafik 2: Tren Penghimpunan 5 tahun terakhir BAZNAS.

Sebagaimana jumlah dana, jumlah muzakki baik perorangan maupun badan juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dalam lima tahun terakhir ini, Muzakki Perorangan mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 21.10%. Sementara itu, Muzakki Badan juga mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 10,04%. Pada Kuartal III 2014 kenaikan jumlah Muzakki Perorangan sebesar 25,43% dan pada akhir tahun diperkirakan naik sebesar 72.29% jika prognosis 2014 dibandingkan dengan realisasi 2013. Sementara itu, Muzakki Badan pada Kuartal III 2014 mengalami kenaikan 18.52% dan akhir tahun diperkirakan naik sebesar 48.15% dibandingkan 2013 (Tabel 3). Kenaikan Muzakki Perorangan secara signifikan di tahun 2014 menggambarkan respon positif terhadap sosialisasi Inpres 3/2014.

Tabel 3:

Perbandingan Pertumbuhan Muzakki Tahun 2014 dengan Tahun 2013 (dalam orang/badan)

Kategori Muzakki Realisasi 2013 Realisasi 2014

Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Muzakki Perorangan 6,402 8,030 11.030 125.43% 172.29% Muzakki Badan 54 64 80 118.52% 148.15% 2010 2011 2012 2013 2014 9.72% 50.64% 26.21% 17.74% 36.69% Kenaikan Penghimpunan Lima Tahun Terakhir

(16)

Sampai Kuartal III 2014 jumlah Muzakki Perorangan BAZNAS mencapai 32.136 orang dan diperkirakan pada akhir tahun mencapai 35.136 orang atau bertambah sebanyak 11.030 muzaki. Adapun Muzakki Badan pada Kuartal III berjumlah 563 dan diperkirakan pada akhir tahun berjumlah 579 atau bertambah sebanyak 80 muzaki badan.

Tabel 4:

Perbandingan Akumulasi Muzakki Tahun 2014 dengan Tahun 2013 (dalam orang/badan)

Kategori Muzakki Realisasi 2013 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Muzakki Perorangan 24,106 32,136 35,136 133.31% 145.76% Muzakki Badan 499 563 579 112.83% 116.03%

2. Realisasi Penyaluran Tahun 2014

Realisasi penyaluran hingga September (Kuartal III) 2014, sebesar Rp 36,153,360,499.00 atau 12,18% dari target penyaluran sebesar Rp 296,717,085,146.00. Jumlah penyaluran pada akhir tahun 2014 diperkirakan mencapai Rp 50,207,577,372.92 atau 16,92% dari target penyaluran tahun 2014. Berikut ini tabel realisasi penyaluran tahun 2014 berdasarkan jenis dana dan asnaf mustahik serta perbandingan dengan anggarannya.

Tabel 5: Perbandingan Realisasi dengan Anggaran Penyaluran Dana Tahun 2014

Jenis Dana Rencana 2014 Realisasi 2014

(Jan-Sep) Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Maal 226,371,703,169.00 34,276,986,483.00 47,697,043,842.89 15.14% 21.07% Fakir Miskin 168,646,918,861.00 31,041,947,062.00 43,270,787,224.83 18.41% 25.66% Muallaf 18,109,736,254.00 125,300,000.00 167,066,666.67 0.69% 0.92% Riqab - - - - - Gharimin 5,659,292,579.00 961,008,900.00 1,281,345,200.00 16.98% 22.64% Fii Sabilillah 28,296,462,896.00 2,031,673,021.00 2,821,768,084.72 7.18% 9.97%

(17)

Ibnu Sabil 5,659,292,579.00 117,057,500.00 156,076,666.67 2.07% 2.76% Infak/Sedekah 70,345,381,977.00 1,876,374,016.00 2,510,533,530.03 2.67% 3.57% Jumlah 296,717,085,146.00 36,153,360,499.00 50,207,577,372.92 12.18% 16.92%

Penyaluran tahun 2014 ditargetkan sebesar 296 miliar rupiah dikarenakan target penghimpunan sebesar 418 miliar rupiah atau 70.81% dari target penghimpunan 2014. Berkenaan realisasi penghimpunan hanya sebesar 19.24% dari target penghimpunan 2014, maka penyaluran disesuaikan dengan penghimpunan tahun 2014 atau sebesar 16.92% dari target penyaluran 2014.

Penyaluran untuk setiap asnaf pada akhir 2014 diperkirakan semuanya mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2013. Peningkatan yang sangat signifikan ada pada ashnaf gharimin dan ibnu sabil dengan masing-masing peningkatan diperkirakan sebesar 138.35% dan 173.40%. Berdasarkan realisasi penyaluran Kuartal III tahun 2014 ashnaf gharimin dan ibnu sabil sudah mengalami peningkatan sebesar 78.76% dan 105.05% dibandingkan tahun 2013. Sementara penyaluran yang tidak mengalami peningkatan secara signifikan adalah pada ashnaf fi sabilillah yang kenaikannya diperkirakan hanya 2.22%. Secara keseluruhan, realisasi penyaluran Kuartal III sudah mencapai 83,63% dibandingkan penyaluran 2013 dan diperkirakan pada akhir tahun peningkatan penyaluran sebesar 16.12% dibandingkan tahun 2013. Hal ini dikarenakan banyaknya program-program yang sudah direncanakan, dilaksanakan di akhir tahun 2014.

Adapun penyaluran infak/sedekah pada tahun 2014 diperkirakan mengalami penurunan yang signifikan. Realisasi 2014 baru tersalurkan 1,876,374,016.00 atau baru 42.47% dari realisasi penyaluran 2013. Dan diperkirakan pada akhir 2014, penyaluran infak/sedekah hanya sebesar 2.5 miliar rupiah atau sebesar 56.82% dari penyaluran tahun 2013 (Tabel 6).

Tabel 6: Perbandingan Realisasi Penyaluran Dana Tahun 2014 dengan Tahun 2013 (dalam rupiah)

Jenis Dana Realisasi 2013 Realisasi 2014

(Jan-Sep) Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Maal 38,812,013,204.00 34,276,986,483.00 47,697,043,842.88 88.32% 122.89% Fakir Miskin 35,371,718,452.00 31,041,947,062.00 43,270,787,224.83 87.76% 122.33% Muallaf 85,000,000,.00 125,300,000.00 167,066,666.67 147.41% 196.55%

(18)

Riqab - - - - - Gharimin 537,596,900.00 961,008,900.00 1,281,345,200.00 178.76% 238.35% Fii Sabilillah 2,760,609,852.00 2,031,673,021.00 2,821,768,084.72 73.60% 102.22% Ibnu Sabil 57,088,000.00 117,057,500.00 156,076,666.67 205.05% 273.40% Infak/Sedekah 4,418,133,515.00 1,876,374,016.00 2,510,533,530.03 42.47% 56.82% Jumlah 43,230,146,719.00 36,153,360,499.00 50,207,577,372.92 83.63% 116.12%

Sebagaimana peningkatan jumlah dana yang disalurkan, jumlah penerima manfaat pada tahun 2014 juga mengalami peningkatan. Sampai Kuartal III tahun 2014, jumlah mustahik yang dibantu sudah mengalami peningkatan sebesar 6.07% bila dibandingkan dengan tahun 2013. Sampai akhir tahun diperkirakan jumlah mustahik yang dibantu mencapai 356,714 mustahik atau mengalami kenaikan sebesar 63.04% dibandingkan tahun 2013. Kenaikan yang signifikan pada akhir tahun ini berkenaan dengan pelaksanaan Pekan Gizi Nusantara (PGN) tahap II dengan penerima manfaat diperkirakan sebesar 22 ribu orang.

Peningkatan jumlah mustahik yang dibantu terutama pada ashnaf gharimin dan ibnu sabil. Sampai Kuartal III tahun 2014, asnaf gharimin sudah mengalami kenaikan 182.82% dan diperkirakan pada akhir tahun mencapai kenaikan 361.96% dibandingkan 2013. Sementara ibnu sabil sampai Kuartal III tahun 2014 sudah mengalami kenaikan sebesar 137.06% dan diperkirakan pada akhir tahun akan naik 251.75% dibandingkan 2013. Untuk fakir miskin juga mengalami kenaikan walaupun tidak sebesar asnaf gharimin dan ibnu sabil yaitu pada Kuartal III tahun 2014 sudah naik sebesar 9.57% dan diperkirakan pada akhir tahun akan naik sebesar 68.19% dibandingkan 2013. Adapun asnaf mualaf dan fi sabilillah mengalami penurunan, bahkan asnaf mualaf sampai Kuartal III tahun 2014 hanya 5% dari penyaluran tahun 2013 dan diperkirakan sampai akhir tahun 2014 tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Sementara asnaf fii sabilillah pada Kuartal III tahun 2014 baru 26.56% dan diperkirakan pada akhir tahun hanya 45.3% dari realisasi penyaluran tahun 2013.

Penurunan penyaluran asnaf mualaf secara signifikan berkenaan penyaluran ke asnaf mualaf akan dilakukan secara lebih berkesinambungan dan menyeluruh. Untuk itu, BAZNAS melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga yang konsen membina mualaf. Pada bulan November 2014, BAZNAS telah melakukan FGD Mualaf dengan lembaga yang konsen membina mualaf dan para tokoh mualaf untuk merumuskan strategi-strategi dalam pemberdayaan mualaf.

(19)

Tabel 7:

Perbandingan Jumlah Mustahik Penerima Zakat Tahun 2014 dengan Tahun 2013 (dalam jiwa)

Asnaf Realisasi 2013 Realisasi 2014

(Jan-Sep) Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Fakir Miskin 213,975 234,461 359,879 109.57% 168.19% Muallaf 40 2 2 5.00% 5.00% Riqab - - - - - Gharimin 163 461 753 282.82% 461.96% Fii Sabilillah 9,986 2,652 4,577 26.56% 45.83% Ibnu Sabil 143 339 503 237.06% 351.75% Jumlah 224,307 237,915 365,714 106.07% 163.04%

Sementara itu, penerima manfaat perorangan dari infak/sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya pada Kuartal III tahun 2014 baru mencapai 70.97% dari realisasi 2013 dan diperkirakan pada akhir tahun 2014 akan naik 36.40% dibandingkan 2013. Hal ini disebabkan juga adanya program Pekan Gizi Nusantara II di akhir tahun 2014. Penerima manfaat badan atau institusi mengalami peningkatan yang signifikan bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2013. Pada Kuartal III tahun 2014 ini sudah mengalami peningkatan sebesar 93.88% dan diperkirakan pada akhir tahun 2014 mencapai 428.24% dibandingkan 2013 (Tabel 8).

Tabel 8:

Perbandingan Jumlah Penerima Manfaat Infak/Sedekah dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya Tahun 2014 dengan Tahun 2013

Jenis Penerima Realisasi 2013 Realisasi 2014

Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Perorangan (jiwa) 9,150 6,494 12,481 70.97% 136.40% Badan (institusi) 33,759 65,453 178,330 193.88% 528.24%

(20)

Berdasarkan lima bidang penyaluran, yaitu bidang ekonomi (Indonesia Makmur), bidang pendidikan (Indonesia Cerdas), bidang kesehatan (Indonesia Sehat), bidang keagamaan (Indonesia Takwa), dan bidang sosial-kemanusiaan (Indonesia Peduli), penyaluran sampai dengan Kuartal III tahun 2014 hanya mencapai rata-rata 12.18% dan diperkirakan sampaik akhir tahun hanya mencapai rata-rata 16.92% dari rencana penyaluran 2014. Bahkan, realisasi penyaluran untuk Indonesia Makmur pada Kuartal III tahun 2014 hanya 3.74% dan diperkirakan pada akhir tahun hanya mencapai 5.12% dari rencana 2014. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, hal ini terjadi karena penghimpunan yang tidak mencapai target maka penyaluran menyesuaikan dengan dana yang tersedia untuk disalurkan.

Untuk Indonesia Cerdas, pada Kuartal III tahun 2014 sudah tersalurkan sebesar 37.18% dari rencana 2014 dan diperkirakan pada akhir tahun 2014 mencapai 49.57%. Dan untuk Indonesia Sehat, pada Kuartal III tahun 2014 sudah tersalurkan sebesar 19.46% dari rencana 2014 dan diperkirakan di akhir tahun mencapai 25.95%. Sementara itu, untuk Indonesia Peduli pada Kuartal III tahun 2014 mencapai 10.80% dan diperkirakan pada akhir tahun akan mencapai 15.60% dari rencana tahun 2014. Terakhir untuk Indonesia Takwa, realisasi penyaluran sampai dengan Kuartal III tahun 2014 mencapai 33.04% dan diperkirakan pada akhir tahun mencapai 44.05% dari rencana tahun 2014.

Berikut ini realisasi penyaluran berdasarkan lima bidang penyaluran serta perbandingan dengan anggaran tahun 2014 (Table 9).

Tabel 9:

Perbandingan Realisasi dengan Anggaran Penyaluran Dana Tahun 2014 Berdasarkan Bidang Penyaluran (dalam rupiah)

Bidang Penyaluran Rencana 2014 Realisasi 2014

Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Bidang Ekonomi (Indonesia Makmur) 73,897,657,855.00 2,761,760,048.00 3,785,141,471.00 3.74% 5.12% Bidang Pendidikan (Indonesia Cerdas) 17,227,312,873.00 6,405,145,221.00 8,540,193,628.00 37.18% 49.57%

(21)

Bidang Kesehatan (Indonesia Sehat) 43,395,220,358.00 8,445,823,841.00 11,261,098,454.67 19.46% 25.95% Bidang Keagamaan (Indonesia Takwa) 4,589,469,071.00 1,516,227,262.00 2,021,636,349.33 33.04% 44.05% Bidang Sosial-Kemanusiaan (Indonesia Peduli) 157,607,424,989.00 17,024,404,127 24,590,805,961.22 10.80% 15.60% Jumlah 296,717,085,146.00 36,153,360,499.00 50,207,577,372.92 12.18% 16.92%

Bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2013, penyaluran berdasarkan bidang dapat dijelaskan sebagai berikut. Bidang ekonomi dan bidang sosial-kemanusiaan pada Kuartal III tahun 2014 mengalami penurunan dengan hanya mencapai 44.66% dan 68.91% dan pada akhir tahun 2014 diperkirakan tidak lebih besar dari realisasi tahun 2013 yaitu hanya mencapai 61.21% dan 99.53%. Adapun bidang pendidikan, pada Kuartal III tahun 2014 ini, meningkat sebesar 78.51% dan diperkirakan pada akhir tahun naik menjadi 138.01%. Bidang lain yang mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 adalah bidang kesehatan dan bidang keagamaan. Sampai dengan Kuartal III tahun 2014, masing-masing mengalami peningkatan sebesar 4.30% dan 132.04% dan diperkirakan pada akhir tahun mencapai 39.06% dan 209.39%. Secara keseluruhan, sampai Kuartal III tahun 2014, realisasi penyaluran dana mencapai 83.63% dan diperkirakan pada akhir tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 16.12% dari penyaluran tahun 2013.

Berikut ini realisasi penyaluran berdasarkan lima bidang penyaluran pada tahun 2014 dibandingkan dengan realisasi penyaluran tahun 2013 (Tabel 10).

Tabel 10:

Perbandingan Realisasi Penyaluran Dana Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Berdasarkan Bidang Penyaluran (dalam rupiah)

Bidang Penyaluran Realisasi 2013 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Bidang Ekonomi 6,184,301,968.00 2,761,760,048.00 3,785,141,471.00 44.66% 61.21% Bidang Pendidikan 3,588,150,000.00 6,405,145,221.00 8,540,193,628.00 178.51% 238.01%

(22)

Bidang Kesehatan 8,097,837,292.00 8,445,823,841.00 11,261,098,454.67 104.30% 139.06% Bidang Keagamaan 653,424,500.00 1,516,227,262.00 2,021,636,349.33 232.04% 309.39% Bidang Sosial-Kemanusiaan 24,706,432,959.00 17,024,404,127 24,590,805,961.22 68.91% 99.53% Jumlah 43,230,146,719.00 36,153,360,499.00 50,207,577,372.92 83.63% 116.12%

Untuk penyaluran berdasarkan tujuh program unggulan, sampai Kuartal III tahun 2014, yang tertinggi daya serapnya adalah Tanggap Darurat Bencana yaitu sebesar 26.74% dan diperkirakan di akhir tahun mencapai 35.65%. Sementara yang paling kecil daya serapnya adalah Zakat Community Development yaitu sebesar 3.76% pada kuartal III tahun 2014 dan diperkirakan pada akhir tahun hanya mencapai 5.02%. Selanjutnya Rumah Makmur BAZNAS, pada Kuartal III tahun 2014 besar penyerapannya yaitu 3.97% dan diperkirakan pada akhir tahun hanya mencapai 5.29%.

Perbandingan realisasi dengan anggaran penyaluran dana tahun 2014 berdasarkan tujuh Program unggulan adalah sebagai berikut (Tabel 11).

Tabel 11:

Perbandingan Anggaran dan Realisasi Penyaluran Dana Tahun 2014 Berdasarkan Program Unggulan (dalam rupiah) Program Penyaluran Rencana 2014 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Community Development 31,681,655,442.00 1,192,244,557.00 1,589,659,409.33 3.76% 5.02% Rumah Makmur BAZNAS 42,216,002,413.00 1,674,531,616.00 2,232,708,821.33 3.97% 5.29% Rumah Cerdas Anak Bangsa 17,227,312,873.00 3,426,270,291.00 4,568,360,388.00 19.89% 26.52% Rumah Sehat BAZNAS 43,395,220,358.00 7,346,539,620.00 9,795,386,160.00 16.93% 22.57%

(23)

Rumah Dakwah BAZNAS 4,589,469,071.00 536,006,730.00 714,675,640.00 11.68% 15.57% Konter Layanan Mustahik 145,343,558,366.00 18,698,401,735.00 26,925,597,512.22 12.86% 18.53% Tanggap Darurat Bencana 12,263,866,623.00 3,279,365,950.00 4,372,487,933.33 26.74% 35.65% Jumlah 296,717,085,146.00 36,153,360,499.00 50,207,577,372.92 12.18% 16.92%

Sementara itu, bila dibandingkan dengan realisasi penyaluran 2013, Program Tanggap Darurat Bencana mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu sebesar 5,878.63% dan diperkirakan tahun 2014 sebesar 7,971.50%. Peningkatan di akhir tahun berkenaan dengan adanya penyaluran kepada Palestina sebesar Rp2.000.000.000,00 dan terjadinya bencana di beberapa daerah seperti longsor di Banjarnegara dan banjir di Bandung. Program unggulan yang juga mengalami kenaikan adalah Rumah Sehat BAZNAS, pada Kuartal III kenaikannya mencapai 10,90% dan diperkirakan pada akhir tahun kenaikannya mencapai 47,87% bila dibandingkan tahun 2013.

Untuk Konter Layanan Mustahik, pada akhir tahun diperkirakan juga mengalami kenaikan sebesar 12.91 %, walaupun pada kuartal III realisasinya baru 78.41% dari penyaluran tahun 2013. Hal ini dikarenakan beberapa bulan terakhir ini, mustahik semakin banyak yang datang dari berbagai wilayah Jabodetabek. Demikian juga halnya Rumah Dakwah BAZNAS, pada akhir tahun diperkirakan juga mengalami kenaikan sebesar 08.94 %, walaupun pada Kuartal III realisasinya baru 81.70% dari penyaluran tahun 2013

Adapun program unggulan yang mengalami penurunan penyerapan dananya bila dibandingkan dengan tahun 2013 adalah Zakat Community Development, Rumah Makmur BAZNAS, dan Rumah Cerdas Anak Bangsa. Zakat Community Development relisasinya sampai Kuartal III baru 62.15% dan diperkirakan di akhir tahun hanya 82.86% bila dibandingkan dengan penyaluran tahun 2013. Rumah Makmur BAZNAS relisasinya sampai Kuartal III baru 39.25 % dan diperkirakan di akhir tahun hanya 52.34% bila dibandingkan dengan penyaluran tahun 2013. Rumah Cerdas Anak Bangsa relisasinya sampai Kuartal III baru 58.42.% dan diperkirakan di akhir tahun hanya 77.89% bila dibandingkan dengan penyaluran tahun 2013 (Tabel 12).

(24)

Tabel 12:

Perbandingan Realisasi Penyaluran Dana Tahun 2014 dan Tahun 2013 Berdasarkan Program Unggulan (dalam rupiah) Program Penyaluran Realisasi 2013 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Community Development 1,918,412,618.00 1,192,244,557.00 1,589,659,409.33 62.15% 82.86% Rumah Makmur BAZNAS 4,265,889,350.00 1,674,531,616.00 2,232,708,821.33 39.25% 52.34% Rumah Cerdas Anak Bangsa 5,864,768,298.00 3,426,270,291.00 4,568,360,388.00 58.42% 77.89% Rumah Sehat BAZNAS 6,624,217,323.00 7,346,539,620.00 9,795,386,160.00 110.90% 147.87% Rumah Dakwah BAZNAS 656,040,745.00 536,006,730.00 714,675,640.00 81.70% 108.94% Konter Layanan Mustahik 23,845,966,885.00 18,698,401,735.00 26,925,597,512.22 78.41% 112.91% Tanggap Darurat Bencana 54,851,500.00 3,279,365,950.00 4,372,487,933.33 5,978.63% 7,971.50% Jumlah 43,230,146,719.00 36,153,360,499.00 50,207,577,372.92 83.63% 116.12%

Sebagaimana jumlah dana penyaluran yang meningkat pada tahun 2014, jumlah penerima manfaat pun mengalami peningkatan. Realisasi Kuartal III sudah mencapai 89.86% bila dibandingkan dengan jumlah penerima manfaat tahun 2013. Diperkirakan pada akhir tahun naik sebesar 54.74%.

Perbandingan jumlah penerima manfaat tahun 2014 dengan tahun 2013 berdasarkan tujuh program unggulan disajikan dalam Tabel 13 di bawah ini.

(25)

Tabel 13:

Perbandingan Jumlah Penerima Manfaat Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Berdasarkan Program Unggulan (dalam jiwa)

Program Penyaluran Realisasi 2013 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Community Development 29,942 7,501 14,861 25,05% 49,63%

Rumah Makmur BAZNAS 3,469 857 1,142 24.70% 32,92%

Rumah Cerdas Anak Bangsa 1,292 1,774 1,774 137.31% 137.31% Rumah Sehat BAZNAS 132,547 124,336 163,905 93.81% 123,66%

Rumah Dakwah BAZNAS 157 341 341 217.20% 217.20%

Konter Layanan Mustahik 71,492 74,682 137,768 104.26% 192.70% Tanggap Darurat Bencana 33,081 34,918 58,404 105.55% 176.55%

Jumlah 271,980 244,409 378,195 89.86% 154.74%

Sejak tujuh program unggulan digulirkan di tahun 2011, jumlah penerima manfaat sampai dengan 2014 sudah mencapai 1.156.383 orang dengan kontribusi terbesar pada Program Konter Layanan Mustahik sebanyak 471,876 penerima manfaat dan Rumah Sehat BAZNAS sebanyak 448,260 penerima manfaat. Kontribusi yang paling rendah terhadap penerima manfaat adalah Rumah Dakwah BAZNAS dengan penerima manfaat sebanyak 1.092. Informasi akumulasi jumlah penerima manfaat pada tahun 2013 dan 2014 disajikan pada Tabel 14 di bawah ini.

(26)

Tabel 14:

Perbandingan Jumlah Database Penerima Manfaat Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Berdasarkan Program Unggulan (dalam jiwa)

Program Penyaluran Realisasi 2013 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosi s 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Zakat Community Development 97,070 104,571 111,931 107.73% 115.31%

Rumah Makmur BAZNAS 5,147 6,004 6,289 116.65% 122.19%

Rumah Cerdas Anak Bangsa 7,371 9,145 9,145 124.07% 124.07% Rumah Sehat BAZNAS 284,355 408,691 448,260 143.73% 157.64%

Rumah Dakwah BAZNAS 751 1,092 1,092 145.41% 145.41%

Konter Layanan Mustahik 334,108 408,790 471,876 122.35% 141.23% Tanggap Darurat Bencana 49,386 84,304 107,790 170.70% 218.26%

Jumlah 778,188 1,022,597 1,156,383 131.41% 148.60%

Program ZCD merupakan satu-satunya Program Nasional sampai dengan tahun 2014. Program Nasional adalah program yang dikelola bersama antara BAZNAS, BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota. Sampai dengan Triwulan III tahun 2014, pelaksanaan Program ZCD dalam Program Nasional yang pelaksanaannya sampai pada tahap kick off sebanyak 17 (tujuh belas) lokasi/titik. Berikut lokasi/titik Program ZCD yang sudah kick off pada tahun 2014.

Provinsi Kabupaten/Kota Penerima Manfaat

Kepala Keluarga Jiwa

Sumatera Barat Kabupaten Agam 93 273

Kabupaten Tanah Datar 126 504

Kabupaten Sijunjung 61 244

Sumatera Selatan Kabupaten OKU Timur 51 204

Kabupaten Banyuasin 82 328

Banten Kabupaten Pandeglang 305 1220

(27)

Kalimantan Timur Kota Balikpapan 224 896

Kota Samarinda 70 280

Kabupaten Berau 64 256

Kabupaten Kutai Kartanegara 200 800

Kabupaten Kutai Timur 184 736

Jawa Barat Kabupaten Kuningan 235 1309

Kabupaten Sumedang 162 402

Kabupaten Tasikmalaya 482 1931

Kabupaten Bandung Barat - 2971

Kabupaten Cianjur 89 -

Jumlah 2,785 13,782

Di samping 17 lokasi/titik sudah kick off, terdapat 22 titik masih dalam proses assessment, formula rencana aksi, dan penyusunan proposal. Berikut jumlah lokasi/titik dan status tahapan Program ZCD yang belum kick off pada tahun 2014.

No. Provinsi Status Jumlah Lokasi/Titik

1 Sumatera Barat Formulasi Rencana Aksi 1

2 Sumatera Selatan Formulasi Rencana Aksi Proses Assessment

1 4

3 Riau Penyusunan Proposal 3

4 Bengkulu Penyusunan Proposal 2

5 Kalimantan Barat Formulasi Rencana Aksi 3

6 Nusa Tenggara Timur Penyusunan Proposal 8

Selain dalam Program Nasional, BAZNAS melanjutkan pengelolaan Program ZCD yang dilaksanakan di Kabupaten Bogor sebanyak 2 (dua) lokasi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Tabanan.

Terkait Pedoman dan Panduan pelaksanaan Program ZCD, mulai dari penyusunan perencanaan, pendampingan, keuangan, sampai pelaporan program telah selesai dibuat. Di samping itu, pada

(28)

tahun 2014 ini juga telah dilaksanakan workshop nasional tentang penguatan pengelolaan Program ZCD.

Adapun untuk RSB, belum ada penambahan RSB sampai dengan Kuartal III tahun 2014. Sebagaimana tahun 2013 BAZNAS masih memiliki empat RSB yang berlokasi di Jakarta, Bantul, Sidoarjo, dan Makasar. Jumlah member seluruh RSB lebih dari 25.400 KK atau hampir mencapai 78.000 jiwa dengan rincian masing-masing sebagai berikut; RSB Jakarta sebanyak 14.900 KK/ 42.884 jiwa, RSB Bantul Yogyakarta sebanyak 3.832KK/10.079 jiwa, RSB Sidoarjo sebanyak 2.685 KK/7.219 jiwa, dan RSB Makasar sebanyak 4.018 KK/17.807 jiwa.

Pada saat ini sedang dilaksanakan pembangunan RSB di Pangkal Pinang hasil kerjasama dengan PT Timah dan akan segera menyusul pembangunan RSB di Bekasi bekerjasama dengan Ormas Hidayatullah dan RSB di Serang bekerjasama dengan BAZNAS Provinsi Banten dan BAZNAS Kabupaten Serang.

Program Rumah Cerdas Anak Bangsa (RCAB), selama tahun 2014 melanjutkan pelaksanaan Porgram SKSS, Program DINAR, Program Pembinaan Anak Aceh, dan Program PPSDMS. Sampai dengan Kuartal III, jumlah penerima manfaat Program RCAB sebanyak 1,774 dengan rincian sebagai berikut; Program SKSS sebanyak 328 penerima manfaat, Program DINAR sebanyak 1.270 penerima manfaat, Program Pembinaan Anak Aceh sebanyak 156 penerima manfaat, dan Program PPSDMS sebanyak 20 penerima manfaat.

Penerima manfaat Program RCAB yang lulus tahun 2014 berjumlah 70 siswa, dengan rincian Program SKSS sebanyak 27 orang dan Program Pembinaan Anak Aceh sebanyak 43 orang. Para peserta Program RCAB yang lulus sudah bekerja di berbagai bidang, seperti perbankan, PNS, asuransi, dan pertambangan.

Untuk Program Rumah Makmur BAZNAS (RMB), jumlah penerima manfaat sampai Kuartal III tahun 2014 sebanyak 857 orang. Dibandingkan dengan penerima manfaat tahun 2013 yang berjumlah 3.469, maka jumlah penerima manfaat pada tahun 2014 baru 24.70%. Untuk mengoptimalkan penyaluran Program RMB, maka pada akhir 2014 ini sedang dilaksanakan rekrutmen tenaga fasilitator dan pendamping.

(29)

Program Rumah Dakwah BAZNAS (RDB), selama tahun 2014, melanjutkan Program KSU dan Program Bina Muallaf. Program KSU melanjutkan pengelolaan peserta yang direkrut tahun 2012 dan melakukan rekrutmen peserta baru, baik untuk jenjang S2 maupun S3. Sampai dengan Kuartal III tahun 2014, peserta KSU jenjang S2 sebanyak 256 orang 69 orang peserta jenjang S3. Dari jumlah peserta tersebut sudah lulus sebanyak 129 peserta jenjang S2 dan 18 peserta jenjang S3.

Program Konter Layanan Mustahik (KLM), sampai dengan Kuartal III tahun 2014, telah menyalurkan dana kepada 2,735 penerima manfaat dengan rincian sebagai berikut; penyaluran untuk pendidikan sebanyak 1.002 jiwa, untuk pengobatan sebanyak 209 jiwa, untuk hutang piutang sebanyak 386 jiwa, untuk bantuan biaya hidup sebanyak 122 jiwa, dan untuk ibnu sabil sebanyak 1.016 jiwa.

Tanggap Darurata Bencana yang dilaksanakan oleh BAZNAS sampai Kuartal III tahun 2014 antara lain untuk:

1) Bencana banjir di Jabodetabek. 2) Bencana banjir bandang di Manado. 3) Bencana banjir di Jambi.

4) Bencana banjir di Jepara. 5) Bencana banjir di Banten. 6) Bencana longsor di Semarang

7) Bencana erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara 8) Bencana erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur

9) Bencana kebakaran di Garut

Untuk musibah internasional, BAZNAS telah menyalurkan dana kepada korban bencana kemanusiaan (perang) di Palestina.

3. Realisasi Sosialisasi-Edukasi Zakat Tahun 2014

Sosialisasi dan edukasi zakat merupakan salah satu dari lima agenda perzakatan nasional yang sudah dicanangkan oleh Pengurus BAZNAS Periode 2008 – 2011. Empat agenda lainnya adalah penguatan kelembagaan amil zakat, optimalisasi pendayagunaan, penyempurnaan regulasi, dan sinergi.

(30)

BAZNAS melakukan sosialisasi dan edukasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Sosialisasi langsung dilaksanakan dalam bentuk pengajian, presentasi (sosialisasi) dan pelatihan di kementerian/lembaga, BUMN, perusahaan-perusahaan swasta, mesjid-mesjid, dan perkumpulan masyarakat, seperti majelis taklim atau paguyuban kedaerahan. Sosialisasi langsung dilaksanakan juga dalam bentuk seminar-seminar. Adapun sosialisasi tidak langsung dilaksanakan melalui media cetak, media elektronik, media online, dan media ruang terbuka seperti billboard dan spanduk. Sosialisasi langsung dan tidak langsung hanya akan efektif apabila disertai dengan komunikasi intensif oleh para officer penghimpunan.

Selama 2014, sosialisasi langsung lebih banyak dilaksanakan di kementerian/lembaga dan BUMN dengan materi utama Inpres Nomor 3 Tahun 2014 dan mesjid-mesjid perkantoran yang mengagendakan kajian tentang zakat. Untuk sosialisasi dan edukasi tidak langsung selama 2014, BAZNAS masih menggunakan Koran Media Indonesia setiap hari Senin, Majalah Zakat yang terbit dua bulanan, portal baznas.or.id, kerja sama dengan beberapa televisi khususnya pada bulan Ramadhan, dan spanduk pada momen tertentu.

Realisasi kegiatan sosialisasi dan edukasi zakat dalam bentuk event selama tahun 2014, antara lain, sebagai berikut:

Tabel 15:

Realisasi Sosialisasi-Edukasi Zakat Berupa Event Tahun 2014 1 Nama Kegiatan: Seminar Nasional Balikpapan

Waktu Kegiatan: 21-23 Januari 2014 Tempat Kegiatan: Balikpapan Jumlah Peserta: 250 orang

2 Nama Kegiatan: Masterchef Indonesia Junior (Kerjasama dengan RCTI) Waktu Kegiatan: 3 Maret 2014

Tempat Kegiatan: The Jungle, Bogor Jumlah Peserta: 100 Anak Yatim

3 Nama Kegiatan: Festival Rampak Bedug Waktu Kegiatan: 15 Juni 2014

(31)

Tempat Kegiatan: Jakarta Jumlah Peserta: 1.000

4 Nama Kegiatan: Rakornas Setjend K/L di Kemenkokesra (Sosialisasi Inpres 3/2014) Waktu Kegiatan: 23 Juni 2014

Tempat Kegiatan: Jakarta Jumlah Peserta: 160 Peserta

5 Nama Kegiatan: Buka Puasa Bersama 14.000 Anak Yatim (Kerjasama dengan MetroTV) Waktu Kegiatan: 14 – 15 Juli 2014

Tempat Kegiatan: 14 kota

Jumlah Peserta: 14.000 anak yatim

6 Nama Kegiatan: Buka Puasa Bersama 5.000 Anak Yatim (Kerjasama dengan RCTI) Waktu Kegiatan: 17-18 Juli 2014

Tempat Kegiatan: Jakarta dan Bekasi Jumlah Peserta: 5000 Anak Yatim 7 Nama Kegiatan: Orphanship

Waktu Kegiatan: 17-19 Juli 2014

Tempat Kegiatan: Kapal Perang TNI dan Pulau Bidadari Jumlah Peserta: 300 Anak Yatim

8 Nama Kegiatan: Mudik Bersama Mustahik (Kerjasama dengan RCTI) Waktu Kegiatan: 22 Juli 2014

Tempat Kegiatan: Masjid Istiqlal Jakarta Jumlah Peserta: 1001 Peserta Mudik 9 Nama Kegiatan: Indonesia Berzakat 2014

Waktu Kegiatan: 23 Juli 2014 Tempat Kegiatan: Istana Presiden Jumlah Peserta: 30 Orang

(32)

Waktu Kegiatan: 9-10 September 2014 Tempat Kegiatan: Jakarta

Jumlah Peserta: 234 Orang

11 Nama Kegiatan: Pekan Gizi Nusantara Tahap I Waktu Kegiatan: 5-8 Oktober

Tempat Kegiatan: Seluruh Indonesia Jumlah Peserta: 20.000 Kepala Keluarga 12 Nama Kegiatan: Pekan Gizi Nusantara Tahap II

Waktu Kegiatan: 22-23 Desember 2014 Tempat Kegiatan: Seluruh Indonesia Jumlah Peserta: 21.000 Kepala Keluarga 13 Nama Kegiatan: Hari Ibu

Waktu Kegiatan: 25 Desember 2014 Tempat Kegiatan: Banjarnegara Jumlah Peserta: 140 Ibu

4. Realisasi Pengembangan SDM Tahun 2014

Sumber daya manusia, dalam hal ini Amil, merupakan aset utama dalam institusi pengelolaan zakat. Amil tidak sekedar menjadi perantara antara mustahik dan muzaki dalam mengantarkan dana zakat, tetapi juga menyebarluaskan nilai-nilai zakat ke masyarakat.

Dalam rangka menjaga integritas dan meningkatkan kompetensi dan kapasitas para amil, selama 2014 dilaksanakan berbagai program pengembangan sumber daya manusia. Berikut program pengembangan, pendidikan, dan pelatihan SDM yang dilaksanakan BAZNAS selama tahun 2014.

(33)

Tabel 16:

Pengembangan, Pendidikan, dan Pelatihan SDM Tahun 2014 No. Nama Program Jumlah

Peserta Waktu Pelaksanaan Biaya (Rp) Keterangan 1. Amil BAZNAS Development Program Angkatan II 12 23 Desember 2013 - 2 Maret 2014

57,200,000 Calon Officer BAZNAS

2. Seminar Islamic Privet Equity: The Emerging Produck With Tremendous Potential

1 22 Januari 2014 - Officer Pengembangan & Officer PP

3. Pelatihan Flowchart 7 21 Februari 2014 - Admin seluruh divisi

4. Assesment Center Batch I 17 6-7 Maret 2014 71,380,000 Senior Officer & Officer dengan

pengalaman 4 (empat) Tahun bekerja 5. Basic Disaster Response

Coordination and

Communication Training

1 24-27 Maret 2014 - Offcer PP

6. Pendidikan Pasca Sarjana 2 TA 2014-2015

dan 2015-2016

200.000.000 Kepala Divisi

7. Pelatihan Pembekalan Pjs Manajer

5 22-26 April 2014 19,775,000 Pjs Manajer hasil Assesment Center

Batch I 8. IIFM Industry Seminar on

Islamic Capital and Money Market

1 6 Mei 2014 - Kepala Divisi Administrasi dan

Keuangan

9. Assesment Center Batch II

18 13-14 Mei 2014 53,586,000 Seluruh Officer dengan status amil

tetap

10. Refreshing Auditor

Internal ISO 9001 : 2008

19 21 Oktober 2014 - Officer yang telah memiliki sertifikat

sebagai Auditor Internal

Selain kualitas, kuantitas (jumlah) amil juga harus mencukupi untuk melaksanakan beban tugas BAZNAS yang semakin besar di tahun 2014 ini sejalan dengan berjalannya tugas koordinator. Proses rekrutmen dan mempertahankan amil telah diupayakan selama 2014. Namun SDM yang berhasil direkrut relatif kecil dibandingkan dengan lamaran yang masuk. Mutasi dan posisi amil BAZNAS per divisi selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:

(34)

Tabel 17: Posisi dan Mutasi Amil Per Divisi Tahun 2014 (dalam orang)

No. Divisi/Bagian Per

1 Jan 2014 Rekrutmen/ Mutasi Keluar/ Mutasi Per 31 Des 2104* 1. Direktur Pelaksana 1 - - 1 2. Kepala Divisi 6 - 2 4

3. Penghimpunan & Komunikasi Lembaga

a. Penghimpunan 14 1 4 11

b. Komunikasi Lembaga 2 2 1 3

c. Administrasi Divisi - 1 - 1

4. Pendistribusian & Pendayagunaan a. Pendistribusian dan

Pendayagunaan

17 1 6 12

b. Evaluasi dan Pelaporan Program - 1 - 1

c. Administrasi Divisi - 1 - 1

5. Administrasi & Keuangan

a. Akuntansi & Keuangan 3 2 3 2

b. Perencanaan & pelaporan - 1 - 1

c. Sekretariat & Legal 3 - 1 2

6. PSDM & Umum

a. PSDM 2 1 1 2

b. Umum 18 5 5 18

c. Tugas Belajar - 2 - 2

7. Satuan Audit Internal - 1 - 1

8. Pengembangan dan Pengendalian

a. Penelitian dan Pengembangan 2 - 1 1

b. Sertifikasi dan Kepatuhan - 2 1 1

c. IT MIS 5 1 4 2

d. Administrasi Divisi - 1 - 1

9. QMR 1 - 1 -

(35)

5. Realisasi Pengembangan Sarana dan Prasarana Tahun 2014

Sarana dan pra sarana yang memadai sangat diperlukan untuk mendukung operasional BAZNAS yang efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan kepada seluruh pemangku kepentingan. Salah satu kebutuhan mendesak BAZNAS yang sudah dirasakan sejak 3 (tiga) tahun terakhir adalah gedung kantor yang representatif. Rencana pengadaan telah masuk dalam RKAT 2014 dan upaya yang dilakukan baru menghasilkan gambar pradisain dan maket gedung kantor di Jl. Kebon Sirih No. 57 Jakarta Pusat.

Adapun pengadaan inventaris dan peralatan kantor yang dapat direalisasikan selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 18:

Pengadaan Sarana dan Prasarana Tahun 2014

No. Jenis Aset Unit Nilai Sumber Dana

1. Kendaraan Roda 2 2 31,100,000.00 Operasional

2. Kendaraan Roda 4 1 168,630,000.00 Operasional

3. Kendaraan Roda 4 Kelolaan 1 40,150,000.00 Infaq

4. Pengadaan Peralatan dan Mesin 32 178,460,000.00 Operasional

5. Pengadaan Furniture 39 62,141,500.00 Operasional

6. Pengadaan Peralatan Kantor 8 3,643,751.00 Operasional

7. Pengadaan Hardware 7 1,666,000.00 Operasional

8. Pengadaan Software 3 5,020,000.00 Operasional

Jumlah 498,165,500.00

6. Realisasi Dana Operasional Tahun 2014

Realisasi dana operasional sampai dengan Kuartal III tahun 2014 sebesar Rp 12,329,024,839.36 atau 31.33% dari anggaran dan diperkirakan sampai akhir tahun mencapai 36.74% dari anggaran tahun 2014. Selain itu, semua penggunaan dana kegiatan operasional sampai Kuartal III 2014 masih di bawah anggaran. Bahkan penggunaan dana untuk kegiatan Rapat Koordinasi dan Pengembangan, baik anggaran Hak Amil maupun APBN masih di bawah 10%.

Perbandingan realisasi dengan anggaran dana operasional tahun 2014 disajikan dalam Tabel 19 di bawah ini.

(36)

Tabel 19:

Perbandingan Realisasi dengan Anggaran Dana Operasional Tahun 2014 (dalam rupiah) Komponen Dana Operasional Rencana 2014 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Hak Amil 33,352,545,293.91 9,314,050,664.36 10,460,079,659.54 27.93% 31.36% SDM Unit Pelaksana 15,059,738,793.91 5,484,612,512.00 6,094,013,902.22 36.42% 40.47% Operasional Amil 7,533,006,500.00 619,269,147.36 825,692,196.48 8.22% 10.96%

Pengadaan Aset Tetap 3,189,000,000.00 458,150,500.00 610,867,333.33 14.37% 19.16%

Sosialisasi-Edukasi 5,912,800,000.00 2,663,466,405.00 2,811,436,760.83 45.05% 47.55%

Rakor dan Pengembangan 1,658,000,000.00 88,552,100.00 118,069,466.67 5.34% 7.12%

APBN 6,000,000,000.00 3,014,974,175.00 4,000,000,000.00 50.25% 66.67%

Hak Keuangan Anggota/Pimpinan

435,500,000.00 268,310,000.00 436,385,500.00 61.61% 100.20%

Operasional Amil 1,367,200,000.00 555,117,204.00 846,932,795.00 40.60% 61.95%

Pengadaan Aset Tetap - - - 0 0

Sosialisasi-Edukasi 2,650,000,000.00 1,838,199,500.00 2,179,909,500.00 69.37% 82.26%

Rakor dan Pengembangan 1,547,300,000.00 353,347,471.00 536,772,205.00 22.84% 34.69%

Jumlah 39,352,545,293.91 12,329,024,839.36 14,460,079,659.54 31.33% 36.74%

Bila dibandingkan dengan realisasi pengeluaran dana operasional tahun 2013, penggunaan dana operasional sampai dengan Kuartal III tahun 2014 baru mencapai 91.97%. Diperkirakan pada akhir tahun 2014, kenaikan dana operasional hanya sebesar 13.34% dari realisasi dana operasional tahun 2013. Peningkatan signifikan dana operasional dari Hak Amil terjadi pada pengadaan asset tetap, realisasi sampai Kuartal III tahun 2014 sudah 20.37% di atas 2013 dan perkirakan pada akhir tahun 2014 akan mengalami kenaikan sebesar 45.95%. Adapun dari dana APBN, yang mengalami peningkatan signifikan adalah penggunaan dana untuk kegiatan sosialisasi-edukasi. Sampai dengan Kuartal III tahun 2014 realisasi penggunaan dana sosialisi-edukasi sudah mencapai 145.59% dibandingkan tahun 2013.

(37)

Berikut perbandingan realisasi anggaran dana operasional tahun 2014 dengan tahun 2013.

Tabel 20:

Perbandingan Realisasi dengan Anggaran Dana Operasional Tahun 2014 (dalam rupiah) Komponen Dana Operasional Realisasi 2013 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Hak Amil 10,405,047,972.06 9,314,050,664.36 10,460,079,659.54 89.51% 100.53% SDM Unit Pelaksana 6,774,733,845.00 5,484,612,512.00 6,094,013,902.22 80.96% 89.95% Operasional Amil 1,796,879,627.06 619,269,147.36 825,692,196.48 34.46% 45.95%

Pengadaan Aset Tetap 380,609,441.00 458,150,500.00 610,867,333.33 120.37% 160.50%

Sosialisasi-Edukasi 1,452,825,059.00 2,663,466,405.00 2,811,436,760.83 183.33% 193.52%

Rakor dan Pengembangan - 88,552,100.00 118,069,466.67 - -

APBN 3,000,000,000.00 3,014,974,175.00 4,000,000,000.00 100.50% 133.33%

Hak Keuangan

Anggota/Pimpinan 402,000,000.00 268,310,000.00 436,385,500.00 66.74% 108.55%

Operasional Amil 778,814,136.00 555,117,204.00 846,932,795.00 71.28% 108.75%

Pengadaan Aset Tetap - - - - -

Sosialisasi-Edukasi 1,262,583,626.00 1,838,199,500.00 2,179,909,500.00 145.59% 172.65%

Rakor dan Pengembangan 556,602,238.00 353,347,471.00 536,772,205.00 63.48% 96.44%

(38)

D. KEBIJAKAN UMUM DAN ANALISIS SWOT 1. Kebijakan Umum

Kebijakan Umum RKAT Tahun 2015 yang ditetapkan oleh Ketua Umum BAZNAS adalah melanjutkan hal-hal positif yang sudah diraih 2014 dan mengembangkan secara optimal hal-hal yang dianggap masih kurang. Hal-hal yang masih kurang perlu segera diperbaiki melalui evaluasi secara menyeluruh dan perencanaan kembali yang komprehensif dengan mempertimbangkan kondisi BAZNAS yang ada.

Penyusunan RKAT Tahun 2015 memiliki keunikan tersendiri, paling tidak karena dua faktor utama:

Pertama, pada saat ini sedang terjadi seleksi yang dilakukan oleh Panitia Seleksi (Pansel)

pemerintah (cq Kementrian Agama) untuk menjaring calon anggota pengurus BAZNAS periode 2015 - 2020 yang berdasarkan pada sistim komisioner. Kita berharap para pengurus BAZNAS terpilih untuk periode 2015-2020 adalah putra putra terbaik bangsa dalam dunia perzakatan nasional, yang memiliki integritas dan akhlakul karimah, amanah dan bertanggung jawab serta memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang zakat, sekaligus pengalaman yang cukup dalam pengelolaannya.

Kedua, pada saat ini pun kita baru memiliki pemerintahan yang baru dibawah pimpinan Presiden

Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta para anggota kabinet baru yang diberi nama Kabinet Kerja. Kita pun sangat berharap, pemerintahan baru ini memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan dunia perzakatan nasional dan menjadikan BAZNAS sebagai salah satu institusi resmi dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Pemerintah baru saja mengeluarkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebagai salah satu bentuk kompensasi dari kenaikan harga BBM yang akan segera diumumkan. Kedua faktor utama ini harus menjadi pertimbangan utama dalam membahas RKAT 2015.

Dua kegiatan utama dalam pengelolaan zakat, yaitu penghimpunan dan pendistribusian, harus menjadi perhatian utama sekaligus menjadi sentralnya. Hal-hal lain yang berkaitan dengannya, seperti sistim administrasi, informasi, teknologi, penguatan organisasi dan lain lain menjadi penunjangnya.

Untuk kegiatan penghimpunan, harus terus menerus dilakukan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat tentang zakat, sekaligus peraturan-peraturan yang sudah ada, yaitu Undang-Undang

(39)

No. 23 Tahun 2011, Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2014, dan Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2014. Perlu ada team yang kuat yang menghususkan pada sosialisasi edukasi ini dengan menggunakan berbagai sarana dan prasarana yang ada termasuk sosial media. Pelayanan pada muzakki pun harus terus menerus ditingkatkan. Data muzakki, pelaporan yang rutin baik mengenai keuangan maupun program harus dilakukan secara berkala.

Kepercayaan masyarakat dan pemerintah pada BAZNAS yang semakin meningkat harus dijaga dan dipelihara, bahkan harus ditingkatkan. Sinergi dengan semua pihak yang terkait harus terus dilakukan.

Untuk kegiatan pendistribusian dan pendayagunaan perlu dirumuskan beberapa hal, antara lain,

pertama, pengkajian terhadap program pemerintah yang sekarang sedang digulirkan (KIS, KIP,

dan KKS) harus dilakukan dan jika mungkin disinergikan. Kedua, program-program yang sudah ada sekarang, seperti Rumah Sehat BAZNAS, Kaderisasi Seribu Ulama, ZCD, dan yang lain perlu diperkuat sistim dan aturannya. Ketiga, pelayanan kepada mustahik melalui kegiatan RMB dan KLM perlu dipercepat prosesnya. Diupayakan sistim yang membuat percepatan ini, misalnya maksimal tiga hari, sudah ada keputusan, diterima ataupun ditolak.

Sehubungan dengan akan berakhirnya periode kepengurusan sekarang, maka perlu segera disusun memorandum akhir jabatan yang memuat antara lain, laporan keuangan, kepemilikan aset BAZNAS, program-program BAZNAS, data base muzakki dan mustahik yang menerima pelayanan BAZNAS, dan hal hal lain yang diperlukan.

Beberapa tema kegiatan BAZNAS Tahun 1436 H/2015 M, yang dapat jadi alternatif adalah: a. Percepatan Pelayanan Menuju Indonesia Sejahtera;

b. Zakat Instrumen Utama Kesejahteraan Bangsa;

c. Membangun Kehidupan Bangsa Yang Berkah Melalui Optimalisasi Zakat; d. Membangun Kemandirian Bangsa Melalui Zakat; dan

e. Mempercepat Pelayanan Melalui Sinergitas Amil Zakat. 2. Analisis SWOT

(40)

Tabel 21:

Faktor-Faktor Analisa SWOT

Eksternal Internal

Peluang/ Kekuatan

1. Potensi muzaki nasional dan pertumbuhan kelas menengah 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat

berzakat melalui institusi amil 3. Dukungan Pemerintah Daerah

terhadap BAZNAS Daerah

4. Meningkatnya akses kerja sama dengan lembaga nasional dan internasional

5. Besarnya potensi objek zakat yang belum digali

1. Posisi BAZNAS sebagai amil resmi dan pelaksana zakat Negara

2. Pengalaman sebagai koordinator dan operator zakat yang baik dan akuntabel

3. Sistem organisasi dan budaya kerja tim (amal jama‟i) sudah terbangun

4. Terjaganya integritas dan nilai-nilai syari‟ah pengurus dan amil

5. Kuatnya budaya musyawarah dalam pengambilan keputusan

6. Memiliki standar pengelolaan yang baik dan diakui (ISO untuk semua unit kerja)

7. Regulasi (UU/PP/Inpres/Peraturan BAZNAS) yang mendukung integrasi zakat nasional

8. Pemanfaatan Inpres untuk penghimpunan institusional

9. Memiliki sistem teknologi informasi zakat

10. Memiliki networking dengan mitra strategis seperti perguruan tinggi, ormas, lembaga pemberdayaan, media massa, dan lembaga internasional. 11. Telah menjadi mitra kuat dengan

pemerintah, parlemen, dan lembaga negara lainnya

12. Mitra penyelenggara negara dalam program penanggulangan kemiskinan (bagian dari poin 11)

13. BAZNAS menjadi satu-satunya lembaga zakat negara dalam kerja

Gambar

Grafik 1: Proporsi Realisasi dan Prognosis Penghimpunan 2014 berdasarkan jenis dana
Grafik 2: Tren Penghimpunan 5 tahun terakhir BAZNAS.
Tabel 5:  Perbandingan Realisasi dengan Anggaran Penyaluran Dana Tahun 2014
Tabel 6:  Perbandingan Realisasi Penyaluran Dana Tahun 2014 dengan Tahun 2013 (dalam rupiah)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil evaluasi pembelajaran dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan pengajaran berbasis inkuiri diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 66,67

Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran guru perlu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, misalnya melalui penerapan model pembelajaran Penelitian ini

Penelitian ini bertujuan 1) Menganalisis kemampuan PAD Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam penerimaan daerah. 2) Menganalisis faktor-faktor

Dengan disusunnya buku pedoman Asi Eksklusif dan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di RSB ASIH kota Metro diharapakan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya dalam

Asumsi yang digunakan dalam analisis Shift Share (SS) Model Klasik untuk mengatahui sektor-sektor ekonomi unggulan (kompetitif) di Kabupaten Seluma yaitu

Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya stakeholder yang terlibat dalam pengembangan komunitas seperti dari Aparatur Sipil Negara (ASN), Badan Ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik simpulan bahwa terdapat kontribusi fase forethought, fase performance, dan fase self-reflection

H01 : Hipotesis ini menyatakan: Perusahaan Manufaktur di Yordania tidak menerapkan persyaratan dalam melaksanakan TC (Persyaratan sebagaimana tercantum dalam