i
2
2021
DIREKTORAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PEDOMAN PELAKSANAAN
BANTUAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Pedoman Pelaksanaan Bantuan Pascabencana Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2021.
Pedoman pelaksanaan ini memuat penjelasan tentang latar belakang, dasar hukum pemberian bantuan, tujuan penggunaan bantuan, pemberi bantuan, persyaratan penerima bantuan, bentuk bantuan, alokasi anggaran dan rincian jumlah bantuan, tata kelola pencairan dana bantuan, penyaluran dana bantuan, pertanggungjawaban bantuan, ketentuan perpajakan, dan sanksi.
Pedoman pelaksanaan ini digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan baik kepada penerima batuan. Direktorat PAUD maupun bagi pegawai fungsional. Dengan demikian pelaksanaan program dapat mencapai target yang telah ditetapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. Diharapkan pihak-pihak terkait dalam penyelenggaraan program dapat melaksanakan seluruh proses kegiatan dengan amanah, efektif dan efisien mulai dari penyiapan rencana, pelaksanaan, sampai dengan monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Kami mengucapkan terima kasih atas apresiasi dan partisipasi dari berbagai pihak yang terlibat dalam penyusunan pedoman pelaksanaan ini. Kami menyadari pedoman pelaksanaan ini masih memerlukan penyempurnaan secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu dukungan, masukan, dan pemikiran semua pihak dalam penyempurnaan pedoman pelaksanaan ini menjadi unsur penting kebersamaan dalam memajukan pendidikan anak usia dini.
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini,
Dr. Muhammad Hasbi NIP 197306231993031001
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR LAMPIRAN ... iii
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Dasar Hukum ... 1
C. Tujuan Pedoman Pelaksanaan ... 3
D. Prinsip Bantuan ... 3
E. Pemberi Bantuan ... 3
BAB II ... 4
BANTUAN PASCABENCANA ... 4
A. Pengertian ... 4
B. Tujuan Pelaksanaan Bantuan ... 4
C. Penerima Bantuan ... 4
D. Bentuk dan Rincian Bantuan ... 5
BAB III ... 7
TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN ... 7
A. Mekanisme Pengelolaan Bantuan ... 7
B. Tata kelola Pencairan dan Penyaluran ... 8
C. Jangka Waktu Pelaksanaan ... 9
D. Perubahan Pelaksanaan ... 9
E. Laporan Pertanggungjawaban ... 9
F. Ketentuan Perpajakan ... 10
G. Tata Cara Pengembalian Dana Bantuan ... 10
H. Sanksi ... 11
I. Format Dokumen dan Formulir Bantuan ... 11
BAB IV ... 13
PENGENDALIAN MUTU ... 13
A. Sosialisasi ... 13
B. Indikator Keberhasilan ... 13
C. Monitoring dan Evaluasi ... 13
D. Pengawasan ... 13
BAB V ... 14
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Contoh Surat Pengajuan ... 15
Lampiran 2 Contoh Profil Satuan PAUD ... 16
Lampiran 3 Contoh Pakta Integritas ... 17
Lampiran 4 Contoh Surat Rekomendasi ... 18
Lampiran 5 Contoh Perjanjian Kerjasama ... 19
Lampiran 6 Contoh Kuitansi ... 26
Lampiran 7 Contoh Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) ... 29
Lampiran 8 Contoh Surat Pernyataan Kesanggupan Membangun/ Menyelesaikan Pekerjaan ... 30
Lampiran 9 Contoh Surat Keterangan Terdampak Bencana ... 31
Lampiran 10 Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB) ... 32
Lampiran 11 Contoh Laporan Awal ... 33
Lampiran 12 Contoh Laporan Akhir... 34
Lampiran 13 Contoh Surat Pengantar Laporan Akhir ... 35
Lampiran 14 Contoh Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja ... 37
Lampiran 15 Contoh Buku Kas Umum ... 38
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Balakang
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024, peningkatan pemerataan akses layanan dan peningkatan kualitas peta mutu pendidikan anak usia dini (PAUD) secara holistik dan integratif merupakan fondasi terwujudnya pendidikan dasar 12 tahun yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang diarusutamakan oleh RPJMN 2020 – 2024 pada tujuan keempat, yakni memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan inklusif melalui penyiapan manusia berkualitas sejak dini. Keberlanjutan suatu bangsa ditentukan oleh kesiapan dan kesanggupan generasi penerusnya, dan itu harus dipersiapkan sejak anak masih berusia dini. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling mendasar, dan PAUD yang berkualitas akan sangat berkontribusi terhadap kualitas pendidikan pada jenjang selanjutnya.
Kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh satuan PAUD dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran. Karakteristik wilayah Indonesia yang berada di daerah rawan bencana menyebabkan beberapa satuan PAUD yang berada di daerah bencana mengalami dampak kerusakan akibat bencana baik dari segi sarana maupun prasarananya. Hal ini menyebabkan adanya hambatan bagi satuan PAUD terkena bencana untuk menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas bagi peserta didiknya.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka pada tahun 2021, Pemerintah dalam hal ini Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan program bantuan pascabencana untuk membangun kembali satuan PAUD yang mengalami kerusakan infrastruktur baik sarana maupun prasarana akibat bencana.
Selanjutnya dalam rangka mewujudkan tata kelola program bantuan yang baik (good) dan bersih (clean), terbuka (transparant), dan bertanggungjawab (accountable) maka diterbitkan Pedoman Pelaksanaan Bantuan Pascabencana Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2021. Pedoman ini adalah untuk mengakomodasi kebutuhan dan perkembangan masyarakat dan diharapkan dapat mengoptimalkan program bantuan agar tepat sasaran, tepat guna, dan tepat waktu serta sesuai ketentuan yang berlaku.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84 Tahun 2014 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor1279);
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1668);
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1167) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1145);
9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1673) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 124);
10. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Nomor 4060/C/HK/2020 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen Nomor 8040/C/HK/2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Nomor 4060/C/HK/2020 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
C. Tujuan Pedoman Pelaksanaan
Pedoman Pelaksanaan Bantuan Pascabencana PAUD tahun 2021 bertujuan untuk:
1. Sebagai acuan bagi Direktorat PAUD dan satuan PAUD penerima bantuan dalam mengelola bantuan pascabencana;
2. Meningkatkan tata kelola dan akuntabilitas publik dalam pengelolaan bantuan.
D. Prinsip Bantuan
Bantuan Pascabencana Tahun 2021 dilaksanakan dengan prinsip:
1. Efisien, yaitu menggunakan dana dan daya yang ada untuk mencapai sasaran yang ditetapkan;
2. Efektif, yaitu menggunakan dana sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang optimal sesuai dengan sasaran yang ditetapkan;
3. Transparan, yaitu menjamin keterbukaan informasi mengenai pengelolaan dana Bantuan; 4. Akuntabel, yaitu pelaksanaan kegiatan dapat dipertanggung jawabkan;
5. Kepatuhan, yaitu pelaksanaan program/kegiatan harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
6. Manfaat, yaitu hasil pelaksanaan program/kegiatan dapat dirasakan manfaatnya dan berdaya guna bagi penerima Bantuan
E. Pemberi Bantuan
Pemberi bantuan pascabencana PAUD tahun 2021 adalah Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen melalui DIPA Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Tahun Anggaran 2021.
A. Pengertian
BAB II
BANTUAN PASCABENCANA
1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
2. Bantuan Pascabencana adalah bantuan pemerintah dalam bentuk uang yang diberikan kepada satuan PAUD yang terdampak bencana.
B. Tujuan Pelaksanaan Bantuan
1. Mendukung ketersediaan akses layanan PAUD pada daerah yang terdampak bencana;
2. Mendukung pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada satuan PAUD yang terdampak bencana;
3. Mengoptimalkan kembali pembelajaran di satuan PAUD yang terdampak bencana.
C. Penerima Bantuan
Bantuan pascabencana PAUD diberikan kepada satuan PAUD yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis sebagai berikut:
1. Persyaratan Administrasi
a. Memiliki Izin Operasional/Penyelenggaraan program PAUD minimal 3 tahun; b. Surat Permohonan Bantuan;
c. Memiliki Surat Rekomendasi dari dinas pendidikan Kab/Kota setempat; d. Pakta Integritas;
e. Memiliki rekening bank yang masih aktif atas nama satuan PAUD; f. Memiliki NPWP satuan PAUD /Yayasan;
g. Memiliki Surat Keterangan Terdampak Bencana dari Dinas setempat/Pejabat yang berwenang; h. Surat kepemilikan lahan atas nama yayasan atau satuan PAUD;
2. Persyaratan Teknis
a. Satuan Pendidikan terdampak bencana yang dibuktikan dengan foto dokumentasi satuan PAUD yang terdampak bencana;
b. Menyampaikan usulan rencana anggaran biaya (RAB) yang ditetapkan dan ditandatangani oleh pengelola/kepala satuan PAUD;
c. Satuan Pendidikan yang mengajukan bantuan yang digunakan untuk renovasi/rehabilitasi sarana dan prasarana PAUD, melampirkan:
1) Data kerusakan sarana dan prasarana pada satuan PAUD; dan
2) Denah bangunan
d. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
D. Bentuk dan Rincian Bantuan
1. Bantuan Pasca Bencana dilaksanakan secara swakelola dan diberikan dalam bentuk uang dengan alokasi dana sebesar Rp2.000.000.000 (dua milyar rupiah) kepada minimal 20 (dua puluh) satuan PAUD;
2. Besaran bantuan yang diberikan kepada penerima sesuai dengan usulan RAB dengan ketentuan besaran sebagai berikut:
a. Besar bantuan untuk pekerjaan rehabilitasi/renovasi/pembangunan gedung PAUD dengan mempertimbangkan tingkat kerusakan dan harga survey;
b. Dana bantuan rehabilitasi gedung dikategorikan ke dalam tiga kategori yaitu: rehab ringan, rehab sedang dan rehab berat mengacu kepada Permen PUPR Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Negara;
3. Rincian RAB sebagaimana dimaksud pada angka 2 dapat memuat: a. Pekerjaan rehabilitasi/renovasi/pembangunan gedung; dan/atau
b. Penyediaan sarana pembelajaran/Alat Permainan Edukatif (APE) dan mebel
4. Besarnya bantuan yang diterima satuan PAUD sesuai tingkat kerusakan gedung dan/atau sarana pembelajaran;
No Penggunaan Dana Bantuan Persentase
1. Biaya Operasional Maksimal
a. Perencanaan 3%
b. Pengawasan 2%
c. Pengelolaan 1%
2. Biaya konstruksi/ rehabilitasi / renovasi / pembangunan gedung
baru konstruksi/pembangunan fisik rehabilitasi Gedung PAUD Minimal 94%
Keterangan:
a. Dalam hal bantuan hanya digunakan untuk penyediaan sarana pembelajaran/APE dan mebel maka
biaya operasional sebagaimana yang ada di tabel angka 1 tidak dapat digunakan.
b. Jika dalam pelaksanaan terdapat perubahan pada RAB maka satuan PAUD akan membuat addendum yang disampaikan kepada PPK.
5. Besar biaya pekerjaan rehabilitasi/renovasi/pembangunan gedung PAUD yang diberikan kepada penerima bantuan ditetapkan berdasarkan perhitungan RAB yang sudah disepakati dengan mempertimbangkan indeks kemahalan kontruksi dan atau harga survei;
6. Biaya operasional perencanaan digunakan untuk honorarium tenaga perencana pembangunan dan hal yang berhubungan dengan perencanaan (contoh: penyusunan RAB, transport survei harga setempat, biaya konsultasi tenaga perencana dan biaya kuota);
7. Biaya operasional pengawasan digunakan untuk honorarium tenaga pengawas pembangunan dan hal yang berhubungan dengan pengawasan (contoh: transport rapat, konsumsi, biaya kuota); 8. Biaya administrasi dan pelaporan atau pengelolaan bantuan termasuk penggandaan dokumen yang
diperlukan, rapat, transport survei barang dan ATK, biaya konsultasi serta pembuatan dan pengiriman laporan pekerjaan ke Direktorat PAUD;
9. Biaya untuk penyediaan APE dan mebel digunakan untuk menunjang pembelajaran dan melengkapi fasilitas bangunan PAUD yang terdampak bencana;
10. Pemilihan APE didasarkan pada upaya optimalisasi seluruh lingkup perkembangan anak usia dini meliputi nilai agama dan moral, fisik- motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni dengan merujuk pada keamanan dan kualitas APE, dan kearifan lokal;
11. Dalam hal APE buatan pabrik diutamakan: a. Ber-Standar Nasional Indonesia (SNI); dan
b. Produk dalam negeri (kecuali apabila tidak tersedia produk dalam negeri, maka diperbolehkan menggunakan produk luar negeri).
BAB III
TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN
A. Mekanisme Pengelolaan Bantuan 1. Pengajuan Usulan Bantuan
Setiap satuan PAUD yang mengajukan bantuan membuat proposal pengajuan usulan bantuan yang disampaikan secara pos ataupun elektronik (melalui e-mail) ke alamat berikut:
2. Mekanisme Seleksi
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat PAUD membentuk Tim Pengelola Bantuan untuk melakukan penilaian/verifikasi usulan bantuan dengan kelengkapan persyaratan administrasi dan teknis;
b. Tim Pengelola Bantuan melaksanakan penilaian/verifikasi administrasi dan teknis;
c. Tim Pengelola Bantuan menyampaikan hasil penilaian/verifikasi kepada PPK Direktorat PAUD untuk diusulkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai Penerima Bantuan pascabencana.
3. Penetapan Penerima Bantuan
a. Penerima bantuan ditetapkan oleh PPK Direktorat PAUD berdasarkan hasil penilaian/ verifikasi dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat PAUD.
b. Surat Keputusan Penerima Bantuan memuat: 1) Identitas penerima bantuan;
2) Nominal uang;
3) Nomor rekening penerima bantuan.
c. SK (Surat Keputusan) penerima bantuan pascabencana PAUD Tahun 2021 disampaikan kepada penerima bantuan pascabencana PAUD.
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah u.p. Bidang Layanan Khusus
Gedung E Lantai VII Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman Senayan – Jakarta 10270
B. Tata kelola Pencairan dan Penyaluran
1. Penandatanganan Perjanjian Kerja sama
a. Penerima bantuan yang sudah ditetapkan melakukan penandatanganan perjanjian Kerjasama;
b. Perjanjian Kerjasama ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Direktorat PAUD dengan penerima bantuan. c. Perjanjian kerja sama paling sedikit memuat:
1) hak dan kewajiban kedua belah pihak; 2) jumlah bantuan yang diberikan; 3) tata cara dan syarat penyaluran dana; 4) sanksi.
d. Penerima bantuan yang telah menandatangani perjanjian kerja sama, wajib membuat Surat Pertanggunggungjawaban Mutlak (SPTJM) dan kuitansi sebesar dana yang akan diterima dibubuhi meterai sebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) dan distempel basah satuan PAUD.
2. Pencairan dan penyaluran a. Pencairan bantuan
1) Penerima bantuan melengkapi persyaratan pencairan dana bantuan yang telah ditentukan; 2) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melakukan pengujian berkas pencairan yang diajukan
oleh penerima bantuan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan dan Petunjuk Pelaksanaan ini;
3) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengajukan permintaan pembayaran dengan melampirkan Surat Keputusan penerima bantuan, lampiran surat keputusan penerima bantuan, dan matrik pengajuan;
4) PPK mengajukan permintaan pencairan dana (SPP);
5) Pejabat penandatangan SPM menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) dan mengajukan SPM ke KPPN, kemudian KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
b. Penyaluran bantuan
1) Penyaluran bantuan pascabencana PAUD dilakukan dalam I (satu) tahap pencairan;
2) Penyaluran dana bantuan melalui bank penyalur;
3) PPK menandatangani perjanjian kerjasama dengan bank penyalur yang ditunjuk; 4) KPPN menerbitkan SP2D dan mencairkan dana kepada bank penyalur;
5) PPK memerintahkan Bank Penyalur untuk melakukan transfer dana kepada penerima bantuan; dan
6) Bank Penyalur menyampaikan laporan penyaluran dana kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
c. Penerima bantuan mencairkan dana bantuan yang telah disalurkan dan digunakan sesuai dengan penggunaan yang ditetapkan dalam perjanjian kerjasama dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB).
C. Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan bantuan paling lama 60 (enam puluh) hari kalender, mulai terhitung satu minggu setelah dana masuk ke rekening penerima bantuan.
D. Perubahan Pelaksanaan
1. Dalam hal terjadi perubahan pelaksanaan kegiatan maka perubahan pelaksanaan kegiatan harus dilakukan berdasarkan persetujuan pemberi bantuan;
2. Penambahan biaya yang diakibatkan dari perubahan RAB menjadi tanggung jawab penerima bantuan; dan
3. Untuk bantuan yang berupa rehabilitasi / renovasi / pembangunan gedung PAUD, maka dokumen yang berkaitan dengan perubahan pelaksanaan kegiatan harus ditanda tangani oleh penanggung jawab, perencana dan pengawas, serta ditembuskan ke Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini.
E. Laporan Pertanggungjawaban
Laporan pertanggungjawaban bantuan terdiri dari:
1. Laporan awal, dilampiri:
a. fotokopi rekening (bukti pencairan dana);
b. surat yang menyatakan bahwa dana bantuan telah diterima. 2. Laporan akhir, dilampiri:
a. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB) (contoh terlampir); b. RAB perubahan (bila ada);
c. Bukti (photo-photo) dokumentasi perkembangan pekerjaan hingga selesai;
d. Catatan Buku Kas Umum penggunaan dana bantuan dan rekapitulasi penggunaan dana; e. Bukti Pembayaran Pajak;
f. Bukti Pengembalian dana (jika ada sisa dana).
3. Penerima bantuan wajib menyimpan arsip proposal, dokumen pekerjaan, dan laporan sekurang-kurangnya selama 10 tahun.
a. Bukti pembelian barang;
1) Kuitansi yang ditandatangani oleh penjual dan dibubuhi stempel perusahaan/toko;
2) Faktur/Nota Pembelian.
b. Bea Meterai setiap kuitansi pembelian/pembayaran, sebagai berikut. 1) Sampai dengan Rp5.000.000,00 tidak perlu dibubuhi meterai
2) Senilai di atas Rp5.000.000,00 harus dibubuhi meterai Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah)
3) Meterai tersebut harus dilintasi tandatangan penerima uang dan jika pembelian dikenai stempel toko/penjual.
4. Laporan pertanggungjawaban bantuan disampaikan melalui pos dan/atau email kepada Direktorat PAUD melalui:
F. Ketentuan Perpajakan
Apabila terdapat pajak yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan bantuan pascabencana, penerima bantuan memungut dan menyetor pajak dimaksud sesuai dengan peraturan perundang-undangan mengenai perpajakan.
Kewajiban perpajakan terkait dengan bantuan ini mengikuti peraturan perpajakan yang berlaku. Contoh:
1. Pembelanjaan barang sampai Rp1.000.000,00 tidak dikenakan pajak; 2. Pembelanjaan barang di atas Rp1.000.000,00 dikenakan PPN10%;
3. Pembelanjaan barang di atas Rp2.000.000,00 dikenakan PPN 10% dan PPh pasal 22 sebesar1,5%; 4. Jika penjual tidak memiliki NPWP maka PPh yang dibayarkan sebesar 3%.
5. Penerima Bantuan berkewajiban untuk;
a. Menyetorkan pajak ke Kas Negara atas dana bantuan yang diterima sesuai peraturan perpajakan; b. Mengadministrasikan semua bukti setor pajak tersebut.
G. Tata Cara Pengembalian Dana Bantuan
1. Penerima bantuan mengembalikan dana bantuan ke kas negara apabila:
a. Pembatalan dilakukan oleh pihak lembaga penerima bantuan pemerintah, karena hal-hal tertentu;
b. Terjadi kelebihan pembayaran belanja jasa dan atau pembayaran pembelian barang melebihi dari PAGU yang telah disepakati dalam RAB;
tidak dilaksanakan oleh lembaga penerima bantuan pemerintah sampai pada program pembelajaran selesai dilaksanakan; dan/atau;
d. Karena hal lain, yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan berdasarkan hasil audit oleh auditor yang berwenang.
2. Pengembalian dana bantuan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pengembalian belanja tahun anggaran berjalan (tahun 2021) disetor dengan menggunakan Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) yaitu menggunakan aplikasi
Simponi-PNBP/e-billing (dengan pemilihan menu Kementerian/Lembaga);
b. Pengembalian belanja yang disetor lewat tahun anggaran (tahun 2022) disetor dengan menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) yaitu menggunakan aplikasi Simponi-PNBP/e-billing (dengan pemilihan menu Penerimaan Negara Lainnya);
c. Setelah melakukan input data di aplikasi Simponi/e-billing, lalu dicetak dan ditunjukkan ke Bank (BRI, Mandiri dan BNI) atau kantor pos terdekat untuk penyetoran dana dimaksud. Selanjutnya Bank akan menerbitkan Nomor Transaksi Pengembalian Negara (NTPN). Masa aktif pembuatan Simponi/e-billing adalah selama 7 hari kerja dan apabila lebih dari 7 hari kerja dari masa pembuatan Simponi/e-billing sudah tidak bisa digunakan lagi (kadaluarsa) sehingga harus dilakukan pembuatan Simponi/e-billing yang baru.
H. Sanksi
1. Penerima bantuan yang melanggar perjanjian kerjasama dan atau ketentuan dalam pedoman pelaksanaan ini dikenai sanksi tidak ditetapkan sebagai penerima bantuan pada tahun anggaran berikutnya; dan
2. Dalam hal ditemukan pelanggaran yang mengakibatkan kerugian negara maka dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
I. Format Dokumen dan Formulir Bantuan
Contoh format dokumen dan formulir bantuan terdiri dari: 1. Surat Pengajuan
2. Profil Satuan PAUD 3. Pakta Integritas 4. Surat Rekomendasi 5. Perjanjian Kerjasama 6. Kuitansi
7. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)
8. Surat Pernyataan Kesanggupan Membangun/ Menyelesaikan Pekerjaan 9. Surat Keterangan Terdampak Bencana
10. Rencana Anggara Biaya (RAB) 11. Laporan Awal
13. Surat Pengantar Laporan Akhir
14. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja 15. Buku Kas Umum
BAB IV
PENGENDALIAN MUTU
A. Sosialisasi
Agar pelaksanaan program bantuan pascabencana PAUD tahun 2021 dapat terlaksana dengan baik dan tepat sasaran maka perlu dilaksanakan sosialisasi program kepada pemangku kepentingan dalam hal ini dinas Pendidikan kabupaten/kota.
Pelaksanaan sosialisasi terkait dengan program bantuan pascabencana PAUD tahun 2021 dilaksanakan dengan menyebarluaskan pedoman pelaksanaan melalui laman https://paudpedia.kemdikbud.go.id
B. Indikator Keberhasilan
1. Tersedianya akses layanan PAUD pada daerah yang terdampak bencana secara tepat guna, tepat waktu, dan tepat sasaran;
2. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana pada satuan PAUD yang terdampak bencana; 3. Optimalisasi kembali pembelajaran di satuan PAUD yang terdampak bencana;
4. Terlaksananya pengelolaan bantuan pascabencana PAUD Tahun 2021;
5. Adanya laporan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan sesuai
ketentuan.
C. Monitoring dan Evaluasi
1. Monitoring, evaluasi, dan supervisi dilakukan untuk memastikan ketepatan, kesesuaian dan kelancaran pelaksanaan bantuan;
2. Unsur Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi pelaksanaan kegiatan;
3. Unsur Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya (kepala dinas, kepala bidang/kepala seksi dan pengawas/penilik memiliki tugas dan tanggung jawab dalam melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi pelaksanaan kegiatan);
4. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan supervisi pelaksanaan kegiatan tidak dibiayai dari penerima dana bantuan.
D. Pengawasan
1. Pengawasan internal
Pengawasan internal dilakukan oleh Direktorat PAUD dan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Pengawasan eksternal
Pengawasan eksternal dilakukan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) 3. Pelaksanaan pengawasan tersebut tidak boleh dibiayai dari dana bantuan.
BAB V PENUTUP
Pedoman pelaksanaan ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terlibat secara langsung dalam pengelolaan bantuan pascabencana PAUD tahun 2021.
Kami sampaikan kepada semua pihak agar “jangan tergiur oleh berbagai rayuan yang modusnya penipuan untuk memperoleh dana Bantuan Pascabencana PAUD tahun 2021 oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sebagai contoh dalam bentuk iming-iming dan permintaan dana kepada lembaga”. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini menyalurkan dana bantuan sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan, profesional dan transparan.
Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Pelaksanaan ini, dapat ditindaklanjuti dengan surat edaran atau surat resmi Direktur Pendidikan Anak Usia Dini
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini,
Muhammad Hasbi
NIP 197306231993031001
PENGADUAN DAN INFORMASI
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Gedung E Lantai 7 Komplek Kemdikbud Jl. Jenderal
Lampiran 1. Contoh Surat Pengajuan
KOP SURAT SATUAN PAUD
Nomor ... 2021
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Permohonan Bantuan Pascabencana PAUD Tahun 2021
Yang terhormat, Direktur PAUD
Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemendikbud, Gedung E Lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan-Jakarta 10270
Dengan hormat, yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Satuan PAUD :... Alamat : Jalan... Rt/Rw...Dusun... Desa/Kel... Kec……… Kab/Kota... Prov…...
Dalam rangka mendukung peningkatan akses dan mutu layanan PAUD di lembaga kami, bersama ini kami mengajukan usulan Bantuan Pascabencana PAUD Tahun 2021, kepada Direktorat PAUD, Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Kemendikbud.
Sebagai bahan pertimbangan Bapak, kami lampirkan: 1. Usulan Bantuan Pascabencana PAUD Tahun 2021;
2. Surat Rekomendasi/Persetujuan dari Dinas Pendidikan Kab/Kota.
Atas perhatian Bapak, kami mengucapkan terima kasih.
..., ………. 2021 Pengelola/Kepala Satuan PAUD
Stempel & ttd
... nama terang
Lampiran 2. Contoh Profil Satuan PAUD
PROFIL SATUAN PAUD
1. Nama Satuan PAUD : ……….……….
2. Alamat Lembaga : ……….………. a. Jalan : ……….………. b. RT/RW/Dusun : ……….………. c. Desa/Kel : ……….………. d. Kecamatan : ……….………. e. Kab/kota : ……….………. f. Provinsi : ……….………. g. Kode Pos : ……….………. h. No.telp/Hp : ……….………. 3. Kepala / Penanggungjawab a. Nama Lengkap : ……….………. b. Jabatan : ……….………. c. No.telp/Hp : ……….……….
4. Ijin operasional Pendirian organisasi/yayasan/Desa atau Satuan PAUD
a. Dikeluarkan oleh : ……….……….
b. Nomor : ……….……….
c. Tanggal/bulan/tahun : ……….……….
5. NPWP (atas nama satuan PAUD)
a. Nomor NPWP : ……….……….
b. Nama di NPWP : ……….……….
6. Rekening Tabungan/giro di bank (atas nama satuan PAUD)
a. Nama Bank : ……….……….
b. Nomor Rekening : ……….……….
c. Nama Rekening : ……….……….
7. Jenis bencana yang terjadi : ……….……….
8. Tanggal terjadi bencana : ……….……….
9. Akibat/dampak bencana : ……….……….
Demikian usulan ini kami sampaikan.
Pengelola/Kepala Satuan PAUD
Stempel & ttd
... nama terang
Lampiran 3. Contoh Pakta Integritas
KOP SATUAN PAUD
PAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ...
Kepala/Pengelola : ...
Alamat : ...
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam pelaksanaan program Bantuan Pascabencana PAUD Tahun 2021 pada Satuan Kerja Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:
1. Tidak akan melakukan praktik KKN;
2. Akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila mengetahui ada indikasi KKN di dalam proses pengadaan ini;
3. Akan menggunakan dana bantuan sesuai dengan usulan serta pelaksanaan dan penatausahaan, pertanggungjawaban dan pelaporan serta monitoring dan evaluasi;
4. Bersedia diaudit oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan atas penggunaan dana bantuan yang Kami terima dari Direktorat PAUD, Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen 5. Tidak memberikan hadiah, uang, barang, atau sejenisnya kepada siapapun yang terkait dengan
bantuan Pascabencana PAUD Tahun 2021;
6. Bertanggung jawab penuh atas kebenaran keterangan dan keabsahan dokumen yang diberikan terkait pengusulan, penyaluran, dan penggunaan serta pertanggungjawaban bantuan;
7. Apabila di kemudian hari terjadi gugatan /permasalahan dengan pihak lain, karena dokumen yang diberikan tidak benar dan tidak sah, atau saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam
PAKTA INTEGRITAS ini, maka saya bersedia dikenakan sanksi, mengembalikan kerugian Negara
dan/atau diproses hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
..., ………2021 Pengelola/Kepala Satuan PAUD
Stempel & ttd
... nama terang
Materai Rp.10.000,00
Lampiran 4. Contoh Surat Rekomendasi
KOP DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA
SURAT REKOMENDASI Nomor: ……/……….…./…../2021
Dinas Pendidikan Kab./Kota………Provinsi………setelah dilakukan visitasi/verifikasi terhadap satuan PAUD/organisasi/yayasan yang mengusulkan permohonan bantuan Pascabencana PAUD Tahun 2021, yang ditujukan kepada Direktorat PAUD, Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan ini kami memberikan rekomendasi kepada :
Nama S a t u a n PAUD : ………
Nama Pengelola/Kepala : ……….
Alamat : ………
Untuk mengajukan bantuan Pascabencana PAUD Tahun 2021.
Demikian surat rekomendasi ini kami sampaikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
...………, ...… 2021 Kadis/Kabid/Kasi
Dinas Pendidikan Kab/Kota ……….
Stempel & ttd
……….. NIP
Lampiran 5. Contoh Perjanjian Kerjasama
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 5 Komplek Kemdikbud Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725610, Faksimile (021) 5725610 PERJANJIAN KERJASAMA
NOMOR: ……../C2/Pascabencana/2021 ANTARA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DIREKTORAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DENGAN
……… KABUPATEN ………..
PROPINSI ……… TENTANG
PEMBERIAN BANTUAN PASCABENCANA TAHUN 2021
Pada hari ini,……… tanggal ………. bulan………… tahun dua ribu dua puluh satu yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : Dra. Widyati Rosita, M.Pd.
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen
Alamat : Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini,
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berkedudukan di Gedung E Lantai 7 Komplek Perkantoran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Jalan Jenderal Sudirman-Senayan, Jakarta
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU.
2. Nama : ………
Jabatan : ………
Alamat : ………..
Desa ………, Kecamatan ……….., Kabupaten ……….. Propinsi………..
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama:
Dinas/Yayasan/Organisasi : ………
Nomor NPWP : ………
Nama Bank : ………
Nomor Rekening : ……….
Nama Rekening : ……….
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang untuk selanjutnya kedua-duanya secara bersama disebut PARA PIHAK, terlebih dahulu menjelaskan dan menyadari sepenuhnya hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa, perjanjian kerjasama ini merupakan bagian dari pelaksanaan Bantuan Pascabencana Tahun 2021,
2. Bahwa, berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK bersepakat dan saling menyetujui untuk melaksanakan perjanjian kerjasama yang diatur dan ditentukan sebagai berikut.
Pasal 1
Dasar Pelaksanaan Bantuan
Dasar pelaksanaan PIHAK KESATU menyetujui PIHAK KEDUA sebagai penerima Bantuan Pascabencana Tahun 2021 adalah:
(1) Pedoman Pelaksanaan Bantuan Pascabencana Tahun 2021.
(2) Proposal atau proposal revisi yang diajukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU dan disetujui oleh PIHAK KESATU atas dasar pertimbangan telah memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam Pedoman Pelaksanaan Bantuan Pascabencana Tahun 2021.
(3) Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini tentang Penetapan Penerima Bantuan Pascabencana Tahun 2021.
Pasal 2
Ruang Lingkup Perjanjian
(1) PIHAK KESATU berdasarkan pasal 1 ayat (1), (2) dan (3) perjanjian ini, akan mengajukan permohonan penandatanganan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang ditandatangani oleh Pejabat Penandatanganan SPP. Setelah SPP diterbitkan, PIHAK KESATU akan mengajukan permohonan penandatanganan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada pejabat penandatanganan SPM. Selanjutnya SPM diajukan kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang ditentukan/ditunjuk oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia, guna kepentingan dan manfaat PIHAK KEDUA selaku Penerima Bantuan Pascabencana Tahun 2021 untuk diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
(2) Berdasarkan SP2D, dana bantuan disalurkan kepada rekening penerima bantuan melalui rekening bank penampung dari bank penyalur yang ditunjuk
(3) Penerbitan atau pengeluaran SPP sebagaimana tersebut dalam ayat (1) pasal ini, dilakukan oleh PIHAK KESATU, apabila PIHAK KEDUA telah:
a. Menyerahkan proposal atau proposal revisi Bantuan Pascabencana yang telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
b. Menandatangani kuitansi penerimaan bantuan oleh PIHAK KEDUA di atas kertas bermeterai sepuluh ribu (Rp10.000,-) dan dibubuhi cap/stempel.
(4) Atas penerbitan SPM sebagaimana tersebut dalam ayat 1 pasal ini, PIHAK KEDUA akan menerima sejumlah bantuan yang ditransfer oleh KPPN kepada rekening bank yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA, yaitu Bank: ……….Nomor Rekening: ………. Nama Rekening: ……… untuk nilai bantuan Rp. ……… (……… rupiah)
Pasal 3 Nilai Bantuan
(1) Nilai bantuan yang akan diterima PIHAK KEDUA adalah sesuai nilai bantuan sebagaimana tercantum dalam Kuitansi yang telah ditandatangani oleh PIHAK KEDUA, dengan total nilai bantuan sebesar Rp. ………- (………..):
yang dibebankan kepada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor DIPA- 023.03.1.690402/2021 tanggal 3 November 2021. Nilai dana sebagaimana tersebut dalam ayat 1 pasal ini, sudah termasuk biaya transfer dari Bank Penyalur ke rekening bank PIHAK KEDUA.
Pasal 4
Tanggung jawab dan Hak (1) PIHAK KESATU bertanggung jawab untuk:
a. Memberikan bimbingan teknis terhadap pelaksanaan Bantuan Pascabencana Tahun 2021; b. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh penerima Bantuan; c. Membatalkan kerjasama jika terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk:
a. Menandatangani Surat Pernyataan Kesanggupan untuk melaksanakan program;
b. Melaksanakan bantuan Pascabencana sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Bantuan Pascabencana Tahun 2021, yang dimonitor dan dibina oleh PIHAK PERTAMA, Dinas Pendidikan Setempat dan diaudit oleh Inspektorat Kemdikbud, serta eksternal auditor;
c. Mengkomunikasikan pelaksanaan bantuan Pascabencana yang diterima kepada Dinas Pendidikan setempat, serta semua pihak terkait;
d. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada PIHAK PERTAMA dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan setempat;
e. Mempertanggungjawabkan sepenuhnya terhadap penyimpangan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA;
f. Melaporkan kepada PIHAK PERTAMA jika terjadi keterlambatan pencairan dana 2 (dua) bulan setelah penandatanganan akad kerjasama;
(3) PIHAK PERTAMA berhak untuk: a. Membina pelaksanaan program;
b. Memantau dana/atau mengevaluasi penggunaan bantuan yang diterima oleh PIHAK KEDUA; c. Mendapatkan laporan pelaksanaan program termasuk bukti-bukti atas pemanfaatan dana yang
digunakan untuk PIHAK KEDUA. (4) PIHAK KEDUA berhak untuk:
a. Menerima bantuan dan menggunakannya sesuai dengan acuan;
b. Mendapatkan bimbingan teknis/pendampingan dari PIHAK KESATU.
Pasal 5
Penggunaan dan Jangka Waktu Pemanfaatan Bantuan
(1) PIHAK KEDUA wajib menggunakan dan memanfaatkan Bantuan yang telah diterimanya itu untuk mendanai pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Bantuan Pascabencana Tahun 2021 sesuai rencana sebagaimana tertuang dalam proposal atau proposal revisi yang telah disetujui PIHAK KESATU.
(2) Tahapan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini berjangka waktu maksimal 60 (enam puluh) hari kalender terhitung mulai satu minggu setelah dana bantuan masuk rekening bank PIHAK KEDUA.
(3) Jika terdapat sisa dana pada total bantuan bantuan yang diterima PIHAK KEDUA, maka sisa dana tersebut harus dikembalikan ke kas negara
Pasal 6 Pakta Integritas
(1) Proses pemilihan dan penetapan pemberian bantuan Pascabencana PAUD Tahun 2021 dilaksanakan secara transparan dan bebas dari unsur Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).
(2) Penggunaan dana ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab PIHAK KEDUA.
Pasal 7
Pemberantasan Korupsi
PIHAK KEDUA bersedia membantu program pemerintah dalam pemberantasan korupsi dengan tidak memberikan imbalan, gratifikasi, suap kepada siapapun yang terkait dengan penyaluran bantuan ini.
Pasal 8 Pelaporan
(1) PIHAK KEDUA wajib membuat dan memberikan laporan tertulis kepada PIHAK KESATU tentang penerimaan bantuan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender terhitung mulai tanggal bantuan tersebut masuk ke rekening PIHAK KEDUA;
(2) PIHAK KEDUA wajib membuat dan memberikan laporan akhir hasil pelaksanaan pekerjaan yang dibiayai dari bantuan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kalender setelah jangka waktu 60 (enam puluh) hari kalender pelaksanaan pekerjaan;
(3) PIHAK KEDUA bertanggung jawab mengawasi dan memeriksa atas hasil penggunaan bantuan yang diterima PIHAK KEDUA.
Pasal 9 Sanksi-Sanksi
(1) Apabila berdasarkan hasil pemantauan dan/atau evaluasi atau pemeriksaan oleh PIHAK KESATU sebagaimana tersebut dalam pasal 5 ayat 1 perjanjian ini ternyata PIHAK KEDUA tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Bantuan Pascabencana Tahun 2021 dan proposal atau proposal revisi, maka akan diberikan peringatan secara tertulis, dan PIHAK KEDUA wajib melaksanakan penyempurnaan pekerjaan berdasarkan isi peringatan tertulis PIHAK KESATU.
(2) Apabila PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajiban-kewajiban sesuai dengan Perjanjian Kerjasama dan Pedoman Pelaksanaan Bantuan Pascabencana Tahun 2021, maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan bantuan yang tidak dapat dipertanggungjawabkannya ke Kas Negara, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk itu.
Pasal 10
Penyelesaian Masalah
(1) Apabila di kemudian hari terjadi perbedaan pendapat, baik dalam penafsiran maupun pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini, penyelesaiannya dilakukan secara kekeluargaan dan musyawarah untuk mufakat dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku.
(2) Apabila penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui pengadilan negeri tempat domisili PIHAK KEDUA.
Pasal 11
Keadaan Memaksa (Force Majeure)
(1) Apabila terjadi keadaan memaksa/kahar (force majeure) yang secara langsung mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan ini, maka PIHAK KEDUA harus melapor kepada PIHAK KESATU paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender terhitung mulai terjadinya keadaan memaksa/kahar (force majeure) yang didukung dengan bukti-bukti tertulis yang dikeluarkan dari pihak berwenang;
(2) Hal-hal yang termasuk dalam keadaan memaksa/kahar (force majeure) adalah : a. Perang; b. Blokade ekonomi; c. Revolusi; d. Huru-Hara; e. Mobilisasi Umum; f. Pemogokan massal; g. Gempa bumi; h. Epidemi; i. Banjir;
j. Ancaman terorisme; atau
k. Kebijakan pemerintah di bidang fiskal dan moneter yang berpengaruh langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan;
(3) Hal-hal yang termasuk kahar/keadaan memaksa (Force majeure) di atas harus di sahkan kebenarannya oleh pihak yang berwenang;
(4) Apabila terjadi gempa bumi atau angin puyuh puting beliung atau kejadian alam sejenis lainnya yang mengakibatkan rusaknya bangunan, meubelair, sarana pembelajaran dan alat bermain yang dibiayai dari bantuan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini dan terjadi dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, maka kemajuan hasil pekerjaan terakhir menjadi dasar perhitungan untuk menentukan berapa dana yang telah digunakan dan berapa saldo akhir sampai terjadinya peristiwa alam sebagaimana dimaksud dalam ayat ini;
(5) Kemajuan hasil pekerjaan terakhir sebagaimana tersebut dalam ayat 4 pasal ini, selanjutnya dilaporkan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, dengan catatan apabila PIHAK PERTAMA atas dasar permintaan PIHAK KEDUA dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku memandang perlu bahwa sisa dana tersebut dapat dimanfaatkan kembali oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan persetujuan kepada PIHAK KEDUA untuk menggunakan dan/atau memanfaatkan sisa dana tersebut sesuai peruntukan semula yang tertuang dalam
proposal dan/atau proposal revisi sebagaimana tersebut dalam pasal 1 ayat 2 perjanjian ini secara efektif, efisien dan/atau proporsional;
(6) Kahar/keadaan memaksa (force majeure) selain sebagaimana yang dimaksud pada ayat 4 pasal ini, hanya diperhitungkan untuk perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan .
Pasal 12 Pajak
Seluruh pajak-pajak yang berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA, menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA untuk menyetorkannya sesuai dengan Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 13 Masa berlaku
(1) Perjanjian kerja sama ini berlaku sejak ditandatangani dan dapat diubah atau diakhiri setiap waktu atas persetujuan Para Pihak melalui pemberitahuan secara tertulis oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya;
(2) Perubahan, penghentian, atau hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini dituangkan dalam bentuk Addendum atas persetujuan Para Pihak;
(3) Perjanjian Kerja Sama ini berakhir atau batal dengan sendirinya apabila terdapat peraturan perundang-undangan atau kebijakan pemerintah yang menyebabkan Perjanjian Kerja Sama ini tidak mungkin untuk dilaksanakan.
Pasal 14 Lain-Lain
Semua dokumen yang ada pada Perjanjian Kerjasama ini merupakan dokumen terkait yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini dan bersifat assesur serta mengikat bagi kedua belah pihak.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
TTD & Stempel Instansi TTD & Stempel satuan PAUD
Dra. Widyati Rosita, M.Pd. (Nama Pengelola/Kepala Satuan
NIP 196805091993032001 PAUD)
Materai Rp.10.000,00
proposal dan/atau proposal revisi sebagaimana tersebut dalam pasal 1 ayat 2 perjanjian ini secara efektif, efisien dan/atau proporsional;
(6) Kahar/keadaan memaksa (force majeure) selain sebagaimana yang dimaksud pada ayat 4 pasal ini, hanya diperhitungkan untuk perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan .
Pasal 12 Pajak
Seluruh pajak-pajak yang berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA, menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA untuk menyetorkannya sesuai dengan Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 13 Masa berlaku
(4) Perjanjian kerja sama ini berlaku sejak ditandatangani dan dapat diubah atau diakhiri setiap waktu atas persetujuan Para Pihak melalui pemberitahuan secara tertulis oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya;
(5) Perubahan, penghentian, atau hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini dituangkan dalam bentuk Addendum atas persetujuan Para Pihak;
(6) Perjanjian Kerja Sama ini berakhir atau batal dengan sendirinya apabila terdapat peraturan perundang-undangan atau kebijakan pemerintah yang menyebabkan Perjanjian Kerja Sama ini tidak mungkin untuk dilaksanakan.
Pasal 14 Lain-Lain
Semua dokumen yang ada pada Perjanjian Kerjasama ini merupakan dokumen terkait yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini dan bersifat assesur serta mengikat bagi kedua belah pihak.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
TTD & Stempel Instansi TTD &Stempel satuan PAUD
Dra. Widyati Rosita, M.Pd. (Nama Pengelola/Kepala Satuan
NIP 196805091993032001 PAUD)
Materai Rp.10.000,00
proposal dan/atau proposal revisi sebagaimana tersebut dalam pasal 1 ayat 2 perjanjian ini secara efektif, efisien dan/atau proporsional;
(6) Kahar/keadaan memaksa (force majeure) selain sebagaimana yang dimaksud pada ayat 4 pasal ini, hanya diperhitungkan untuk perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan .
Pasal 12 Pajak
Seluruh pajak-pajak yang berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA, menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA untuk menyetorkannya sesuai dengan Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 13 Masa berlaku
(7) Perjanjian kerja sama ini berlaku sejak ditandatangani dan dapat diubah atau diakhiri setiap waktu atas persetujuan Para Pihak melalui pemberitahuan secara tertulis oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya;
(8) Perubahan, penghentian, atau hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini dituangkan dalam bentuk Addendum atas persetujuan Para Pihak;
(9) Perjanjian Kerja Sama ini berakhir atau batal dengan sendirinya apabila terdapat peraturan perundang-undangan atau kebijakan pemerintah yang menyebabkan Perjanjian Kerja Sama ini tidak mungkin untuk dilaksanakan.
Pasal 14 Lain-Lain
Semua dokumen yang ada pada Perjanjian Kerjasama ini merupakan dokumen terkait yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini dan bersifat assesur serta mengikat bagi kedua belah pihak.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
TTD & Stempel Instansi TTD &Stempel satuan PAUD
Dra. Widyati Rosita, M.Pd. (Nama Pengelola/Kepala Satuan
Lampiran 6. Contoh Kuitansi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 5 Komplek Kemdikbud Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725610, Faksimile (021) 5725610
Kode No :
Beban MAK : Bukti Kas No. : Tahun Anggaran : 2021
K U I TA N S I
SUDAH TERIMA DARI : Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
TERBILANG : ……….. ………..
UNTUK PEMBAYARAN : Bantuan Pascabencana Tahun 2021
BANYAKNYA UANG : Rp.
. ...………. 2021 Mengetahui, Yang Menerima
Pejabat Pembuat Komitmen
TTD & Stempel Instansi TTD & Stempel Satuan PAUD
Dra. Widyati Rosita, M.Pd. (Nama Pengelola/Kepala Satuan PAUD)
NIP 196805091993032001
Materai Rp.10.000,00
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 5 Komplek Kemdikbud Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725610, Faksimile (021) 5725610
Kode No :
Beban MAK : Bukti Kas No. : Tahun Anggaran : 2021
K U I TA N S I
SUDAH TERIMA DARI : Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
TERBILANG : ……….. ………..
UNTUK PEMBAYARAN : Bantuan Pascabencana Tahun 2021
BANYAKNYA UANG : Rp.
. ...………. 2021 Mengetahui, Yang Menerima
Pejabat Pembuat Komitmen
TTD & Stempel Instansi TTD & Stempel Satuan PAUD
Dra. Widyati Rosita, M.Pd. (Nama Pengelola/Kepala Satuan PAUD)
NIP 196805091993032001
Materai Rp.10.000,00
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 5 Komplek Kemdikbud Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725610, Faksimile (021) 5725610
Kode No :
Beban MAK : Bukti Kas No. : Tahun Anggaran : 2021
K U I TA N S I
SUDAH TERIMA DARI : Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
TERBILANG : ……….. ………..
UNTUK PEMBAYARAN : Bantuan Pascabencana Tahun 2021
BANYAKNYA UANG : Rp.
. ...………. 2021 Mengetahui, Yang Menerima
Pejabat Pembuat Komitmen
TTD & Stempel Instansi TTD & Stempel Satuan PAUD
Dra. Widyati Rosita, M.Pd. (Nama Pengelola/Kepala Satuan PAUD)
Lampiran 7. Contoh Surat Pertanggung Jawaban Mutlak (SPTJM)
KOP SATUAN PAUD
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM) BANTUAN PASCABENCANA PAUD TAHUN 2021
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Jabatan :
Nama Satuan PAUD :
Alamat Satuan PAUD :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Kode Pos :
Telepon/HP :
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya bertanggungjawab penuh atas: 1. Kebenaran keterangan dan keabsahan dokumen yang diberikan terkait pengusulan,
penyaluran, dan penggunaan serta pertanggungjawaban bantuan; 2. Penggunaan dana bantuan dan pelaksanaan Pascabencana PAUD;
3. Dokumentasi dan penyimpanan dokumen keuangan dan pelaksanaan serta penggunaan bantuan sesuai dengan peraturan perundangan;
Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana dimaksud mengakibatkan kerugian Negara, maka saya bersedia dikenakan sanksi, mengembalikan kerugian Negara dan/atau di proses hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sadar dan penuh rasa tanggung jawab. ..., ………. 2021 Pengelola/Kepala Satuan PAUD stempel & ttd
………... nama terang
Lampiran 8. Contoh Surat Pernyataan Kesanggupan Membangun/ Menyelesaikan Pekerjaan
KOP SATUAN PAUD
SURAT KESANGGUPAN PENYELESAIAN PEKERJAAN BANTUAN PASCABENCANA PAUD TAHUN 2021
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Jabatan :
Nama Satuan PAUD : Alamat Satuan PAUD :
Jalan : Desa/Kelurahan : Kecamatan : Kabupaten/Kota : Provinsi : Kode Pos : Telepon/HP :
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya bertanggungjawab penuh atas:
1. Kebenaran keterangan dan keabsahan dokumen yang diberikan terkait
pengusulan, penyaluran, dan penggunaan serta pertanggungjawaban bantuan;
2. Penggunaan dana bantuan dan pelaksanaan pascabencana PAUD sesuai dengan juknis, RAB, gambar, dan jadwal;
3. Dokumentasi dan penyimpanan dokumen keuangan dan pelaksanaan serta penggunaan bantuan sesuai dengan peraturan perundangan;
Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana dimaksud mengakibatkan kerugian Negara, maka saya bersedia dikenakan sanksi, mengembalikan kerugian Negara dan/atau di proses hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sadar dan penuh rasa tanggung jawab.
..., ……….. 2021 Pengelola/Kepala Satuan PAUD
Meterai Rp 10.000,- stempel & ttd
………... nama terang
Lampiran 9. Contoh Surat Keterangan Terdampak Bencana
KOP SATUAN PAUD
SURAT KETERANGAN TERDAMPAK BENCANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Jabatan :
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya Bahwa : Nama Satuan PAUD :
Alamat Satuan PAUD :
Jalan : Desa/Kelurahan : Kecamatan : Kabupaten/Kota : Provinsi : Kode Pos : Telepon/HP :
Benar terkena Bencana ... (sebutkan jenis bencana) pada hari..., tanggal..., tahun...
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sadar dan penuh rasa tanggung jawab.
..., ………. 2021 Pengelola/Kepala Satuan PAUD …
stempel& ttd
………... nama terang
Lampiran 10. Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB)
RENCANA ANGGARAN BIAYA
R E K A P I T U L A S I :
I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp -
II PEKERJAAN TANAH Rp -
III PEKERJAAN PONDASI Rp -
IV PEKERJAAN BETON Rp -
V PEKERJAAN PASANGAN, PLESTERAN &
KERAMIK
Rp -
VI PEKERJAAN ATAP Rp -
VII PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA Rp -
VIII PEKERJAAN PLAFON Rp -
IX ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI Rp -
X PEKERJAAN PENGECATAN Rp -
XI PEK INSTALASI PENERANGAN DAN STOP
KONTAK
Rp -
SUB TOTAL Rp -
Biaya Perencanaan (maksimum 3%) Rp - Biaya Pengawasan (maksimum 2%) Rp - Biaya Pengelolaan (maksimum 1%) Rp -
TOTAL PEKERJAAN Rp
APE dan Meubelair (Jika ada) Rp
Disetujui Oleh, ..., ... 2021
Pejabat Pembuat Komitmen, Tim Teknis, Perencana,
Dra. Widyati Rosita, M.Pd Nama Tim Teknis Nama Perencana Nama Kepala Satuan
NIP. 196805091993032001
Lampiran 11. Contoh Laporan Awal
KOP LEMBAGA PAUD
Nomor : …………. 2021
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Laporan Awal Bantuan Pascabencana PAUD Tahun 2021
Yang terhormat,
Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat PAUD, Ditjen PAUD. Dikdas dan Dikmen Kemendikbud
Dengan hormat, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Pengelola : ... Nama Satuan PAUD : ... Alamat Satuan PAUD : ……...
Kami sampaikan bahwa PAUD ... telah menerima dana bantuan Pascabencana PAUD Tahun 2021 sebesar Rp ... (…………. rupiah) melalui rekening ...
Bersamaan ini, kami lampirkan fotokopi buku rekening dan fotokopi saldo setelah dana masuk dalam rekening
Atas perkenan Ibu, kami ucapkan terima kasih.
..., ………2021 Pengelola/Kepala Sekolah Stempel
& ttd
... nama terang
Lampiran 12 Contoh Laporan Akhir
Contoh: Sampul Laporan
LAPORAN AKHIR/PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA BANTUAN PASCABENCANA PAUD
TAHUN 2021
Ditujukan kepada:
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Gedung E Lt. 7, Jl. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta
Diajukan oleh:
Nama Satuan PAUD /Yayasan*) Alamat : ………. : ………. Desa/Kel. : ………. Kecamatan : ………. Kab/Kota*) : ………. Provinsi : ………. Telp./Hp : ……….
Lampiran 13. Contoh Surat Pengantar Laporan Akhir
KOP SURAT SATUAN PAUD
SURAT PENGANTAR LAPORAN AKHIR BANTUAN PASCABENCANA
Yang bertandatangan di bawah ini:
1. Nama Pimpinan Satuan PAUD : ………...………
2. Nama Satuan PAUD : ………
3. Alamat Satuan PAUD : ………
4. Nama Bantuan : Pascabencana PAUD Tahun 2021
Berdasarkan Surat Keputusan Nomor ... dan Perjanjian Kerja Sama
Nomor ... , telah menerima Bantuan Pascabencana PAUD Tahun 2021 dengan
nilai nominal sebesar Rp ……… ( ... ) dan telah menyelesaikan seluruh seluruh pekerjaan (100%) Bantuan Pascabencana PAUD Tahun 2021 berdasarkan Perjanjian Kerja Sama tersebut diatas.
Dengan ini Kami menyerahkan laporan akhir pertanggungjawaban Bantuan Pascabencana PAUD Tahun 2021 sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Pedoman Pelaksanaan.
..., ……….. 2021 Pengelola/Kepala Satuan PAUD
Meterai Rp 10.000,- stempel & ttd
………... Nama Terang
LAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN BANTUAN PASCABENCANA PAUD TAHUN 2021
1. Nama : ...
2. Alamat Lembaga : ... 3. Jumlah dana Bantuan : Rp...
4. Waktu pelaksanaan : ...s/d...
5. Hasil fisik :100%
6. Rincian penggunaan dana secara keseluruhan:
No. Rincian
Penggunaan Volume Biaya Satuan
Jumlah
Biaya Sumber Dana
a Bahan Bangunan 1. 2. 3. dst b Upah Kerja 1. 2. 3. dst c Pembayaran Pajak a. PPN b. PPh Pasal22
1. Masalah yang dihadapi dan upaya penanggulangan selama pelaksanaan program
adalah:
2. Lampiran dan bukti Setoran Pajak (NPWP Lembaga)
3. Lampiran Dokumentasi Foto
Foto hasil pelaksanaan fisik mulai dari 0%, sampai dengan 100%
37
Lampiran 14. Contoh Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja KOP SATUAN PAUD
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA Yang bertandatangan di bawah ini:
1. Nama Pimpinan Satuan PAUD : ………
2. Nama Satuan PAUD : ………
3. Alamat Satuan PAUD : ………
4. Nama Bantuan : Bantuan Pascabencana PAUD Tahun 2021
Berdasarkan Surat Keputusan Nomor ……….. ... Satuan P AUD mendapatkan Bantuan Pascabencana PAUD Tahun 2021 sebesar Rp …………. (……….rupiah).
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Pada bulan ………. telah menerima pencairan dana ... , dengan nominal total sebesar Rp ... (. ... ), dengan rincian penggunaan sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang diterima : Rp………
b. Jumlah total dana yang digunakan : Rp………
c. Jumlah total sisa dana : Rp………
2. Presentase jumlah dana Bantuan Pascabencana PAUD telah digunakan ……….. %.
3. Bertanggungjawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada yang berhak menerima.
4. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah dilaksanakan. 5. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran oleh aparat
pengawas fungsional pemerintah.
6. Apabila di kemudian hari pernyataan yang saya buat ini mengakibatkan kerugian Negara, maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian Negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
...,……….. 2021 Pengelola/Kepala Satuan PAUD
Meterai Rp 10.000,- stempel & ttd
………... Nama Terang
Format 15. Contoh Buku Kas Umum
BUKU KAS UMUM PASCABENCANA TAHUN 2021
Nama Satuan PAUD : ... Alamat : ... Kab/Kota : ... Provinsi : ...
No No.Kode No.Bukti Uraian Penerimaan (Debit) Pengeluaran (kredit) Saldo 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. dst Mengetahui
Pengelola/Kepala Satuan PAUD Bendahara
Format 16. Contoh Biodata Perencana / Pengawas
BIODATA PERENCANA/PENGAWAS* PEMBANGUNAN
Nama : ………...
Tempat, Tanggal Lahir : ………...
Jenis Kelamin : ………...
Kontak HP aktif : ………...
Email : ………...
Alamat Tinggal : ………...
Latar Belakang Pendidikan :
SMU/SMA/SMK/STM : ...Jurusan... S1/D3 : Universitas/Akademi ...
Jurusan ... Tahun Lulus……….
Pengalaman Kerja : (5 tahun terakhir)...
Perencana/Pengawas*
ttd
………... Nama Terang