• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. wisata. Pari berarti berkali-kali, banyak, berputar-putar dan kata wisata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. wisata. Pari berarti berkali-kali, banyak, berputar-putar dan kata wisata"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pariwisata

Istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta terdiri dari ”pari” dan “wisata”. “Pari” berarti berkali-kali, banyak, berputar-putar dan kata “wisata” yang berarti perjalanan, bepergian yang sinonimnya dengan kata travel dalam bahasa Inggris. Atas dasar itu, maka pariwisata seharusnya diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali, berputar-putar disuatu tempat lain yang dalam bahasa Inggris disebut “Tour” (A. Yoeti, 1985 : 103).

Pariwisata adalah salah satu jenis industri mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta sektor-sektor produktivitas lainnya. Selanjutnya sebagai sektor yang komplek, ia juga meliputi industri-industri kerajinan tangan dan cindera mata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai industri (Wahab, 1975:9).

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau kegiatan yang dilakukan secara suka rela bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Jadi pengertian wisata mengandung unsur yaitu :

1. Kegiatan Perjalanan

(2)

3. Bersifat sementara, tidak lebih dari 24 jam.

4. Perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

B. Perjalanan Pariwisata

Perjalanan atau destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berbeda dalam suatu wilayah yang didalamnya terdapat unsur daya tarik wisata, fasilitas pariwisata, aksebilitas, masyarakat serta wisatawan yang saling terkait dan melengkapi untuk terwujudnya kegiatan kepariwisataan.

Daya tarik merupakan salah satu dari unsur diatas, untuk itu memiliki berbagai macam pengertiannya yaitu :

1. Segala sesuatu yang menjadi tujuan kunjungan wisatawan.

2. Sifat yang dimiliki oleh suatu objek berupa keunikan, keaslian, kelangkaan, lain dari pada yang lain yang memiliki sifat yang menumbuhkan semangat dan nilai bagi wisatawan (Budaya Pariwisata).

3. Segala sesuatu yang menjadi daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat.

Daya tarik wisata memiliki berbagai macam menurut Direktorat Jendral Pemerintahan yaitu :

1. Daya tarik wisata alam merupakan sumber daya alam yang meiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budi daya.

(3)

2. Daya tarik wisata sosial budaya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai objek dan daya tarik wisata meliputi museum, upacara adat, seni pertunjukkan dan kerajianan tangan.

3. Daya tarik minat khusus merupakan jenis wisata yang baru dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang mempunyai motivasi khusus. Biasanya para wisatawan harus memiliki keahlian. Contohnya : berburu mendaki gunung, arung jeram, tujuan pengobatan, agrowisata, dan lain – lain.

Daya tarik wisata dapat menarik untuk dikunjungi menurut Maryani (1991:11) harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :

1. What to see

Di tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata yang berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut harus memiliki daya tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan entertainment bagi wisatawan. What to see meliputi pemandangan alam, kegiatan, kesenian dan atraksi wisata.

2. What to do

Di tempat tersebut banyak yang dilihat dan disaksikan, harus disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan nyaman lama tinggal di tempat itu.

(4)

3. What to buy

Tempat tujuan wisata harus menyediakan fasilitas untuk berbelanja terutama souvenir dan kerajianan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal.

4. What to arrived

Didalamnya termasuk aksebilitas, bagaimana kita mengunjungi daya tarik wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan berapa lama tiba ke tempat tujuan wisata tersebut.

5. What to stay

Bagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara selama dia berlibur. Diperlukan penginapan-penginapan hotel berbintang atau tempat lainnya.

C. Obyek Daya Tarik Wisatawan

Obyek dan daya tarik wisata menurut Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan bab I pasal 1 adalah segala sesuatu yang menjadi pemasaran wisata. Sedangkan objek dan daya tarik wisata masih menurut Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 bab III pasal 4 terdiri atas :

1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam, serta flora dan fauna.

2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata pertualangan alam, taman, rekreasi, dan tempat hiburan.

(5)

Pembangunan objek dan daya tarik wisata dilakukan dengan cara mengusahakan, mengelola, dan membuat objek-objek baru. Sedangkan merealisasikan pembangunan tersebut dilakukan dengan memperhatikan sebagai berikut :

1. Kemampuan untuk mendorong peningkatan perkembangan kehidupan ekonomi dan sosial budaya.

2. Nilai-nilai agama, adat istiadat, serta pandangan dan nila-nilai yang hidup dalam masyarakat.

3. Kelestarian budaya dan mutu lingkungan hidup. 4. Kelangsungan usaha pariwisata itu sendiri.

Pengusahaan objek dan daya tarik wisata meliputi kegiatan membangun dan mengelola objek wisata tersebut beserta sarana dan prasarana yang diperlukan. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata tersebut dikelompokkan kedalam pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam, wisata budaya, dan wisata minat khusus. Pemerintah dapat menetapkan jenis pengusahaan objek dan daya tarik wisata yang termasuk dalam tiap-tiap kelompok diatas. Sedangkan pengusahaan objek dan daya tarik wisata tersebut dapat dilakukan oleh badan usaha dan perseorangan dan tentunya harus memiliki izin dari pemerintah.

Objek wisata adalah bagian penting dari pariwisata, maka diperlukan pengelolaan dan pengolahan yang baik. Pengelolaan tersebut dapat berupa peningkatan kualitas objek dari segala aspek, baik dari aksebilitas, sarana

(6)

prasarana, keamanan, dan tentunya dari segi promosi dan lebih mengdongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke objek-objek wisata di Indonesia.

D. Wisatawan

Wisatawan adalah seorang yang melakukan perjalanan untuk sementara waktu, tidak kurang selama 24 jam dan semata-mata sebagai konsumen, bukan mencari nafkah atau bekerja tetap dari tempat yang ia kunjungi (Drs. H. Okta A. Yoeti, MBA).

Berdasarkan pendekatan interaksi, Coben (1997) mengklasifikasikan wisatawan atas dasar tingkat familiarisasi dari daerah yang akan dikunjungi, serta tingkat pengorganisasian dari perjalanan wisatanya. Atas dasar ini, Coben membedakan wisatawan atas empat, yaitu sebagai berikut :

1. Drifter yaitu wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama sekali belum diketahuinya, dan bepergian dalam jumlah sedikit.

2. Explore yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan mengatur perjalanannya sendiri dan tidak mau mengikuti jalan-jalan yang sudah umum, melainkan mencari hal yang tidak umum. Wisatawan-wisatawan seperti ini bersedia memanfaatkan fasilitas-fasilitas dengan standar, lokal, dan tingkatan interaksinya dengan masyarakat lokal juga tinggi.

3. Individual mass tourist yaitu wisatawan yang menyerahkan pengaturan perjalanannya kepada agen perjalanan, dan mengunjungi daerah wisatawan yang sudah terkenal.

(7)

4. Organized mass tourist yaitu wisatawan hanya ingin mengunjungi daerah tujuan pariwisata yang sudah dikenal dengan fasilitas seperti yang dapat ditemuinya di tempat tinggalnya dan perjalanannya selalu dipandu oleh pemandu wisata yang sudah terkenal.

Bentuk-bentuk wisatawan meliputi :

1. Wisatawan mancanegara ialah wisatawan yang dalam perjalanannya memasuki daerah negara yang bukan negaranya sendiri.

2. Wisatawan domestik ialah wisatawan yang dalam perjalanannya tidak keluar dari batas-batas negaranya sendiri.

E. Pemandu Wisata

Kehidupan wisata masyarakat lebih mengenal istilah “guide” dari pada pemandu wisata, karena guide dikaitkan dengan turis asing. Setiap orang yang menemani wisatawan makan di restoran, mengantar wisatawan mengunjungi objek wisata, monoton pertunjukkan, belanja di souvenir shop dan lain-lain selalu dikonotasikan sebagai guide.

Kemudian menurut The advanced Learner’s Dictionary of Current English (Oxford Univ. Press) mendefinisikan tourist guide sebagai a person who shows others the way, a person employed to point out interesting sights on a journey or visit.

(8)

Pada pasal 2 bab II Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi tersebut diatas sesuai dengan penggolongan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pariwisata, pariwisata dapat digolongkan sebagai berikut :

Pertama : Pramuwisata Muda, yakni pramuwisata yang bertugas di wilayah daerah tingkat II dalam wilayah daerah tingkat I tempat setifikat keahliannya diberikan.

Kedua : Pramuwisata Madya, yakni pramuwisata yang bertugas dan beroperasi dalam wilayah daerah tingkat I, tempat sertifikat keahliannya dikeluarkan. Kita mengenal ada macam – macam pramuwisata, yang dibedakan dari keahlian dan tempat kerja objek pramuwisata dapat dikelompokkan sesuai dengan sudut pandang berikut ini :

1. Berdasarkan status : a. Payroll Guide

Payroll Guide adalah pramuwisata yang berstatus sebagai pegawai tetap perusahaan perjalanan (travel agency) dengan mendapat gaji tetap disamping komisi dan tip yang diterima dari wisatawan.

b. Part Time/Free lance Guide

Part Time/Free lance Guide adalah pramuwisata yang bekerja pada suatu perusahaan perjalanan untuk kegiatan tertentu dan dibayar untuk tiap pekerjaan yang dilakukan serta terikat oleh suatu perusahaan perjalanan tertentu.

(9)

c. Company Guide

Company Guide adalah karyawan sebuah perusahaan yang bertugas memberikan penjelasan kepada tamu tentang aktivitas atau objek perusahaan.

2. Berdasarkan karakteristik wisatawan yang dipandu a. Individual Tourist Guide

Individual Tourist Guide adalah pramuwisata yang khusus memandu wisatawan individu.

b. Group Tour Guide

Group Tour Guid adalah pramuwisata yang khusus memandu wisatawan rombongan.

c. Domestic Tourist Guide

Domestic Tourist Guide adalah pramuwisata yang memandu wisatawan. d. Foreign Tourist Guide

Foreign Tourist Guide adalah pramuwisata yang memandu wisatawan mancanegara.

3. Berdasarkan ruang lingkup kegiatannya. a. Transfer Guide

Transfer Guide adalah pramuwisata yang kegiatannya menjemput wisatawan di bandara, pelabuhan laut, stasiun atau terminal menuju ke hotel atau sebaliknya mengantar wisatawan dari satu hotel ke hotel lainnya.

(10)

b. Walking Guide/Tour Guide

Walking Guide/Tour Guide adalah pramuwisata yang kegiatannya memandu wisatawan dalam suatu tour.

c. Local/Expert Guide

Local/Expert Guide adalah pramuwisata yang kegiatannya khusus memandu wisatawan pada suatu objek tertentu misalnya museum, gedung bersejarah dan lain-lain.

d. Common Guide

Common Guide adalah pengemudi yang dapat melakukan kegiatan baik transfer maupun tur.

e. Driver Guide

Driver Guide adalah pengemudi yang sekaligus berperan sebagai pramuwisata. Pramuwisata bertugas mengantar wisatwan ke objek wisata yang dikehendaki sekaligus yang diperlukan.

F. Sejarah Pemanduan Wisata

Menurut Andi Mudhi’uddin 2013 : 27 Kosa kata “tour guide” diterjemahkan menjadi pemandu dan wisatawan. Pemandu wisata atau Pramuwisata artinya: mentor, pengarah wisata, pemandu geografis, penasehat perjalanan, dan petualangan.

Penulis buku “Meefahrt” Balthasar Sprenger (1509) asal Jerman, mencatat laporan nota panduan perjalanan lautnya sebagai utusan Raja Ausburg (1506)

(11)

bersama kapal Portugis Leonardo ke Pulau Jawa. Nama lain beliau ialah Thomas Cook (1841) yang menandai peran pemanduan oleh teman HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia), kata guide diterjemah sebagai profesi pembangun jati diri [pari-vi-sat(v)a], dia juga memberikan makna akronim good, universal, independent, direct, and extraordinary yang menuntun pengertian profesi. Dengan adanya peran pemanduan oleh HPI, terdapat arti yang berbeda dalam peran wisatawan dan peran pemandu wisata yang berbeda. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata seperti seseorang atau sekelompok orang yang datang berkunjung untuk mengunjungi suatu tempat tertentu. Sedangkan pemandu wisata ialah pemberi bimbingan, penerang perjalanan, petunjuk tentang obyek wisata, pelayan dan pembantu segala sesuatu yang diperlukan seluruh rangkaian perjalanan wisata.

G. Pentingnya Pemandu Wisata

Dalam berwisata, wisatawan atau turis asing yang datang ke Indonesia membutuhkan pemandu wisata dalam memberikan informasi tentang objek wisata yang dikunjungi. Salah satunya yang memiliki penduduk yang banyak seperti Indonesia adalah negara China. Tanpa pemandu wisata mereka tidak akan mengetahui objek wisata mana yang harus dikunjungi terlebih dahulu, serta tidak mengetahui peraturan yang ada dalam objek tersebut. Untuk itu sangat penting dalam menyediakan jasa pemandu wisata berbahasa mandarin.

(12)

H. Pelayanan kepada wisatawan

Menurut Andi Mudhi’uddin dari sisi pelayanan, kerja guiding bermakna sebuah kemampuan kerja untuk pelayanan kegiatan perjalanan orang dalam jangka waktu sementara dengan mengunjungi tempat tujuan tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan budaya itulah usaha pariwisata. Jasa pemanduan bertujuan memperbaiki persahabatan kemanusiaan, kebudayaan, nasionalisme, lingkungan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang meliputi kaitan usaha wisata, bersifat multidimensi, serta multidisiplin sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara. Dalam hal ini, profesi pemandu wisata memiliki peran yang sangat strategis, yakni menghubungkan tercapainya tujuan usaha pariwisata. Contohnya dalam pelayanan kepada turis Tiongkok, etika kerja pemandu wisata sangat dibutuhkan dalam menerangkan destinasi lokal, selaku sales marketer produk-produk pariwisata (Andi Mudhi’uddin, 2013 :71).

Pelayanan atau jasa merupakan hal yang bersifat personal, artinya dilakukan oleh individu tertentu kepada individu yang lain. Oleh sebab itu turis harus dilayani sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Secara garis besar ada empat pokok yang harus dipenuhi dalam melakukan pelayanan yaitu kecepatan, ketepatan, keramahan dan kenyamanan. Keempat komponen tersebut merupakan satu kesatuan pelayanan yang terintegrasi, sebagai contoh setiap karyawan harus memiliki suatu keterampilan tertentu, diantaranya berpenampilan baik dan rapi, bersikap ramah, tenang dalam bekerja dan lain sebagainya. Dengan demikian

(13)

upaya untuk mencapai tingkat yang paling optimal bukanlah pekerjaan yang mudah. Akan tetapi bila hal tersebut dilakukan, maka perusahaan atau instansi yang bersangkutan akan meraih manfaat besar terutama berupa kepuasan dan loyalitas yang besar (Fandy Tjiptono, 1996 : 43).

Berikut beberapa pelayanan pemandu wisata terhadap wisatawan : 1. Interaksi Umum

a. Tanggapi dan dekati pengunjung dengan segera. b. Beri salam dan perkenalan singkat.

c. Ajukan pertanyaan untuk mengetahui kebutuhan.

d. Penuhi kebutuhan pengunjung atau bila perlu alihkan ke staf lain jika kebutuhan yang dibutuhkan belum memenuhi.

e. Bila perlu jelaskan jasa-jasa yang ada.

f. Ucapkan terima kasih dan ajukan apakah wisatawan membutuhkan bantuan yang lain atau tidak.

2. Melayani tamu lebih dari satu secara bersamaan

a. Tanggapi sesegera mungkin tamu yang sedang menunggu

b. Cari saat jeda yang tepat dengan tamu pertama, ucapkan permisi dan tanyakan pada pengunjung kedua apa yang dapat anda bantu

c. Tanggapi permintaan pengunjung kedua dan segera kembali kepada yang pertama.

d. Lakukan langkah ini berulang-ulang diantara pengunjung tersebut sampai interaksi selesai.

(14)

3. Menanggapi pelayanan yang terlambat

a. Dengarkan komplain pengunjung tanpa memotong.

b. Ringkasan masalahnya dari sudut pandang pengunjung dan tanggapi dengan membangun empati .

c. Jelaskan langkah yang akan anda lakukan untuk membantu menyelesaikan masalah dan bila perlu ucapkan permisi.

4. Periksa ulang dan temui kembali pengunjung tersebut secara teratur untuk selalu memberikan informasi terbaru.

5. Menangani pengunjung yang tidak sabar

a. Tanggapi kehadiran tamu dan mohon maaf atas keterlambatan.

b. Yakinkan bahwa anda akan mengatasi masalahnya sesegera mungkin.

c. Tangani masalahnya dengan cepat dan efisien dan bila perlu yakinkan kembali pengunjung yang tidak sabar.

d. Berterima kasihlah pada pengunjung karena sudah menunggu.

e. Setelah masalah selesai ucapkan terima kasih kembali dan ucapkan maaf atas kesusahan yang terjadi.

6. Bila jasa yang diinginkan tidak tersedia

a. Memohon maaf karena tidak dapat menyajikan jasa yang diinginkan dan dijelaskan mengapa tidak tersedia.

b. Dengan tanpa memotong dan jelaskan bahwa anda dapat memahami bahwa ia kecewa.

(15)

c. Sajikan alternatif. Bila pengunjung tetap tidak puas, beritahu masalahnya kepada supervisor anda dari sudut pandang tamu.

Dalam pelayanan kepada wisatawan yang akan ditemani, pemandu wisata harus memerlukan sikap-sikap yang baik atau menjelaskan suatu informasi kepada wisatawan dalam proses penanganannya yaitu meliputi :

1. Gaya bahasa

Memiliki spesikifikasi kata-kata yang tidak mebuat bingung wisatawan akan maknanya, memiliki kata-kata aktif yang akan menarik wisatawan akan topic kita, selain itu menggunakan bahasa informal dengan situasi akrab yang akan membuat suasana yang nyaman dan menghibur.

2. Alur

Spontanitas keteraturan agar pengunjung merasakan suasana yang rileks. Alur yang paling baik digunakan adalah pendahuluan, isi, dan penutup.

3. Bahasa tubuh

Para ahli menyatakan 50% pemahaman muncul dari komunikasi melalui ekspresi wajah dan bukan kata-kata saja. Kemudian postur yang tegap dan rileks menunjukkan kepercayaan diri, setiap gerakan kita menimbulkan makna bagi pengunjung.

4. Libatkan wisatawan

Pengunjung datang atas kemauan sendiri, untuk itu bisa melibatkan wisatawan dalam kegiatan yang mendasar.

(16)

5. Alat bantu

Kita dapat menggunakan alat bantu, guna menimbulkan kesan professional. Contonya didalam Candi Prambanan terkadang tidak terlihat jelas patung yang akan dijelaskan secara detailnya. Kita dapat menggunakan senter.

6. Suasana

Suasana yang tepat sangat mendukung pelayanan kepada wisatawan dengan memulainya pada waktu awal kegiatan.

7. Pertanyaan

Menggunakan pertanyaan adalah kegiatan yang sangat berguna untuk menambah daya tarik pemandu wisata tersebut dalam pelayanannya.

8. Humor

Humor adalah pemanis dalam interpretasi dapat meningkatkan komunikasi dan daya tarik. Humor harus berhubungan dengan tema pembicaraan, bukan hanya sekedar membuat pengujung tertawa. Humor juga harus dimunculkan secara halus, jangan membuat wisatawan tersinggung.

Pelayanan yang baik adalah promosi yang efektif, karena pengunjung yang puas pasti menceritakan kepada teman-temannya. Pelayanan yang baik membuat pengunjung kembali lagi.

(17)

I. Penerjemahan bahasa Mandarin

Bahasa Mandarin adalah bahasa tonel yaitu bahasa yang mengutamakan atau mengedepankan intonasi pada perbedaan arti kata. Bahasa ini banyak digunakan penduduk terbanyak di dunia, oleh karena itu bahasa Mandarin sudah menjadi bahasa kedua internasional. Sebab bahasa Mandarin juga sudah masuk ke beberapa negara di dunia melalui kerja sama ekonomi.

Secara khusus penerjemahan adalah suatu pengalihan bahasa dari kata ke kata dan dari satu bahasa ke bahasa lain. Tujuan dari penerjemahan adalah untuk menghasilkan suatu arti terjemahan dari bahasa asing. Penerjemahan merupakan kegiatan yang memerlukan kesungguhan. Penerjemahan seharusnya dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan tata bahasa yang sudah ada. Penerjemahan juga dapat diartikan sebagai ilmu yang digunakan untuk membantu dalam mengartikan bahasa asing yang digunakan suatu percakapan.

Jenis penerjemahan bahasa Tiongkok secara umum ada dua macam yaitu penerjemahan secara lisan dan secara tertulis. Penerjemahan secara lisan adalah penerjemahan secara langsung dalam sebuah percakapan. Penerjemahan dengan cara ini merupakan penerjemahan dengan sistem langsung mendengarkan. Kelemahan penerjemahan lisan adalah seseorang tersebut tidak mengenal seperti apa tulisan dari tulisan kata yang sudah diucapkan. Penerjemahan secara tulisan adalah penerjemahan yang dilakukan dengan menggunakan tulisan buku. Kelebihan penerjemahan bahasa Mandarin secara tulisan adalah seseorang akan

(18)

mampu membaca dan berbicara dengan baik, sebab seseorang akan mengetahui apa yang akan diucapkan dan bagaimana penulisannya.

J. Candi Prambanan

Candi berasal dari kata candhika berarti medium beribadah di India atau tempat suci peribadahan. Dan pada masyaarakat Hindu-Bali, istilah candi berarti pintu gerbang seperti menuju bangunan suci pura atau gerbang sebuah Puri Istana (Andi Muhammad Muddhi’uddin 2013 :173).

Kata candhika yang berarti dewi maut dan graham yang berarti rumah. Jadi candi adalah rumah untuk Bethari Durga, sehingga pada masa klasik candi dipahami sebagai tempat suci untuk bukti kepada para dewa (Krom dan Dr. WF Sutterheim).

Candi adalah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang berasal dari agama Hindu-Budha (Prof. HJ, 2005 : 25).

Nama Prambanan berasal dari akar Ketuhanan ajaran Hindu, yaitu kata Bhrama, Brahmana, dan Atman. Meskipun tentang nama candi ini masih berbeda satu pakar dengan lainnya. Ahli bahasa Jawa CF Winter sang Empu. J Groneman (1839) menyebut asal Parambanan dari Mpu Rombo, yakni tempat tinggal ramuan obat, Pa-ramban-an berarti tempat untuk daun ramban. Berbeda lagi H. Helfgritz (1979) berdasar epigrafi abad ke-9 yang menyebut adanya penduduk desa Parawan berkewajiban menjaga sebuah bangunan suci (Kedaulatan Rakyat 18/02/2006) Candi Prambanan disebut juga Larajonggrang termasuk jenis tempat peribadan

(19)

Hindu dan perabuan raja terbesar di Indonesia. Sebuah prasasti yang dihubungkan dengan Larajonggrang adalah prasasti Siwagrha, yang gunung sangwiku (tahun Saka 778) atau 856 M.

Candi Prambanan terdiri dari 3 tingkat untuk melihat Candi Prambanan. Tingkat pertama memiliki halaman luasnya 390 meter x 390 meter. Dahulunya memiliki tembok yang mengelilingi Candi, tetapi karena ada gempa bumi 1006 semua bangunan hancur. Tingkat kedua luasnya 222 meter x 222 meter, memiliki 224 Candi Perwara, tetapi karena terjadi gempa pada tahun 1006 juga semua candi hancur, hanya ada 2 candi yang telah direnovasi. Tingkat ketiga luasnya 110 meter x 110 meter, memiliki 16 candi terdiri dari 8 candi kecil yaitu 4 Candi Kelir yang berada disetiap pintu masuk dan 4 Candi Patok yang berada disetiap sudut Candi Prambanan. Dari kedelapan candi kecil tersebut tidak ada patung didalamnya, fungsinya hanya untuk meletakkan sesajen. Kemudian ditengah tingkat ketiga memiliki 3 dewa utama yaitu :

1. Dewa Siwa adalah Dewa Perusak. 2. Dewa Brahma adalah Dewa Pencipta 3. Dewa Wisnu adalah Dewa Pelindung.

Dari masing-masing dewa memiliki hewan untuk sarana transportasi yaitu 1. Candi Siwa memiliki sapi suci yang bernama nandi.

2. Candi Brahma memiliki angsa untuk sarana transportasi. 3. Candi Wisnu memiliki garuda untuk sarana transportasi.

(20)

Candi Prambanan terdapat 2 bangunan besar tepat dibelakang ketiga candi utama yaitu tempat untuk teater Ramayana yang bernama panggung terbuka dan panggung tertutup. Pada bulan Mei – Oktober (musim panas) pertunjukkan dipanggung terbuka dengan 250 orang penari dan 50 pemusik gamelan. Kemudian ketiga Candi besar yang bernama Siwa, Brahma, Wisnu diberi lampu atau diterangi untuk latar belakangnya. Pada musim hujan pertunjukkan digelar dipanggung tertutup.

Referensi

Dokumen terkait

Kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche memerlukan dukungan dari orang tua, dukungan tersebut dapat berupa dukungan informasi, emosional, penghargaan, dan

Bab VI Analisis Pemecahan Masalah berisi analisis hasil pengolahan data metode NASA-TLX dan work sampling serta analisis grafik alat EEG, kemudian pemberian usulan pada rumah sakit

Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari persamaan regresi linear berganda dan analisa jalur (path analysis) yang dikembangkan dalam penelitian pengaruh

Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi: “Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhir jangka waktu yang telah ditetapkan

Terima kasih juga kepada abang/kakak Jonseri Berlinson Zalukhu S, S H, Rinawati Br Zalukhu S, SPd, Roy Erwin Luther Zalukhu S, S.Kom, Merry Sus anti Br Purba, SE dan keponakan

Dari gambar 7 menunjukan hasil akurasi kinerja sistem bahwa nilai thershold level sebesar 0,1 untuk posisi horisontal menghasilkan tingkat akurasi yang baik dibandingkan dengan nilai

Oleh sebab itu, perlu adanya usaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia atas peran dan manfaat koperasi untuk meningkatkan taraf hidup warga masyarakat dengan

Maka dapat disimpulkan bahwa selama periode Tahun Anggaran 2017 akuntabilitas kinerja di Badan PengelolaanKeuangan dan Pajak Daerah Kota Surabaya mengenai laporan