• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bapak Bejad, Anak Kandung Dijadikan Budak Nafsu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bapak Bejad, Anak Kandung Dijadikan Budak Nafsu"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Bapak Bejad, Anak Kandung

Dijadikan Budak Nafsu

PURWOREJO,FP – Ulah SAW (35) warga RT 01 RW 04 Desa Kuwurejo,

Kecamatan Kutoarjo sungguh keterlaluan. Betapa tidak, ACD (17) anak kandungnya sendiri dijadikan budak nafsunya selama bertahun-tahun. Sejak kelas 3 SD hingga kelas 3 SMA anggun anak pertama dari tiga bersaudara pasangan SAW dan BW (34) sudah kehilangan kegadisannya akibat dipaksa melayani nafsu bejad ayahnya.

Ditemui di rumahnya Rabu (21/9), korban didampingi ibu dan neneknya menceritakan kejadian yang dialaminya. “Pertama terjadi waktu saya kelas 3 SD. Saat itu waktu saya tidur ditindih oleh ayah,” kata korban mengawali kisah sedihnya. Pada waktu itu korban belum begitu paham apa yang dilakukan ayahnya. Usai berbuat tidak senonoh ayahnya mengancam agar kejadian itu jangan diceritakan pada ibunya dan orang lain. “Saya diancam jangan bilang ibu kalau tidak nurut akan dihajar,” kata korban.

Perbuatan bidadab SAW terhadap korban berlangsung hingga kelas 6 SD, karena semenjak masuk SMP korban tinggal di pondok pesantren yang disediakan sekolah. Karena sesuatu hal saat kelas XI SMA korban kembali dan tinggal serumah dengan ayah dan kedua adiknya. Sementara ibu korban bekerja di Yogyakarta dan pulang seminggu sekali. Sejak berada dirumah kembali korban menjadi pelampiasan nafsu bejad ayahnya. Mendapat perlakuan tersebut korban bukan hanya tinggal diam. “Saya selalu melawan dan berusaha menghindar, tapi ayah terus memaksa sambil marah-marah dan akan menghajar saya,” ungkap korban.

(2)

Korban mengatakan, perbuatan ayahnya terakhir dilakukan Bulan Mei 2016 lalu. Karena sudah tidak tahan terhadap kelakuan ayahnya akhirnya Senin (19/9) korban menceritakan kepada ibunya. Sebelumnya korban sempat mengancam ayahnya jika mengulang perbuatanya akan mengadu pada ibunya. “Karena ayah tetap nekad memaksa saya melayani akhirnya saya mengadu pada ibu,” aku korban.

Mendengar pengakuan putrinya, BW kontan emosi dan tidak percaya suaminya tega berbuat tidak tidak sepantasnya terhadap putri kandungnya sendiri. Selain BW, nenek korban, SRT juga merasa emosi dengan perbuatan SAW. Apalagi saat ditanya SAW tidak langsung mengaku tapi justru pulang ke rumah orangtuanya di Kelurahan Baledono. Namun setelah dihubungi lewat ponsel dan terus didesak akhirnya SAW mengaku dan siap jika persoalan itu akan dilaporkan polisi.

Setelah mendengar pengakuan SAW, SRT yang tidak terima cucunya diperlakukan seperti itu keesokan harinya, Selasa (20/9) melaporkan kejadian itu ke polisi dan hari itu juga SAW ditangkap dirumah orangtuanya dan dijebloskan ke sel tahanan Mapolres Purworejo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara itu, BW mengaku tidak percaya suaminya berbuat seperti itu.” Suami saya tidak punya penghasilan tetap makanya saya kerja dan suami yang jaga anak-anak eh malah kurang ajar, ” ujar BW. Dirinya juga mengaku sesungguhnya tidak tega tapi demi kebaikan semua sehingga dia iklas jika suaminya harus dipenjara. “Ini buat pelajaran bagi suami saya,” pungkasnya.

(3)

Kutoarjo Kecurian Uang

PURWOREJO,FP – SB (50), warga Kecamatan Kutoarjo mengaku kecurian sejumlah uang saat dirinya menjalani rawat inap di salah satu kamar VIP Rumah Sakit Palang Biru Kutoarjo beberapa waktu lalu. Atas kejadian itu dirinya sudah melaporkan ke pihak rumah sakit namun hingga kini belum ada kejelasan dan respon positif dari jajaran pihak manajemen rumah sakit Palang Biru Kutoarjo.

Menurut SB, kejadiannya memang sudah sebulan lalu, saat dirinya menjalani rawat inap di kamar nomor 309. Dirinya menjalani rawat inap dari tanggal 8 hingga 13 Agustus 2016. “Saya kehilangan uang pada tanggal 13 Agustus sekitar pukul 01.00 dinihari. Saat itu saya terbaring di tempat tidur pasien,” ungkap SB, kemarin.

Sang Isteri WT, (49), beberapa jam sebelumnya sempat menghitung uang yang berada di dalam tasnya. “Jumlahnya sekitar Rp3,5 juta. Saat itu saya masukkan tas kresek dan saya lipat lalu saya masukkan ke dalam tas. Dan tas berisi uang itu saya masukkan ke dalam almari kamar pasien. Karena capek lalu saya tidur tak jauh dari suami saya,” tuturnya.

WT baru tahu kalau uangnya hilang usai dirinya menjalankan sholat Shubuh di dalam kamar pasien. “Setelah sholat, saya lalu membuka lemari dan ternyata uangnya sudah tidak ada. Tetapi tasnya masih ada di dalam lemari,” kenangnya.

Mengetahui uangnya raib, SB langsung menuju ke ruang perawat dan memberitahukan kehilangannya. Menurut sang perawat, saat itu sebelum SB melapor, pasien kamar 307 atau tak jauh dari kamar korban juga melaporkan kehilangan uang, tapi jumlahnya tak seberapa.

SB dan sang isteri mengaku kecewa dengan pelayanan RS Palang Biru, utamanya fasilitas keamanan di Kamar Pasien VIP. “Kami khan menginap di kamar VIP, harusnya kemanannya juga terjamin.

(4)

Mengapa pintu kamar kami tidak bisa kami tutup dan kami kancing dari dalam,” katanya.

SB dan isterinya sebenarnya masih menahan diri untuk berembug secara kekeluargaan dengan pihak RS Palang Biru. Namun, hingga hampir sebulan lamanya tidak ada klarifikasi atau pertemuan kekeluargaan yang ditempuh oleh pihak Palang Biru.

Sementara itu, Direktur RS Palang Biru, Iwan Santoso mengakui bahwa telah terjadi kasus pencurian di dalam kamar pasien nomor 309 dan 307. “Kami akan melakukan upaya penyelidikkan secara internal dahulu. Kalau memang ada karyawan kami yang melakukan, pasti akan kami pecat,” tegas Iwan.

Pihaknya juga mengaku tidak memasang secara khusus CCTV di kawasan kamar VIP. “Ada sih CCTV, tapi secara khusus yang memantau keluar masuk tamu atau perawat di depan kamar pasien VIP memang tidak kami pasangi,” jelasnya.

Pasangan Suami Istri Kompak

Menjambret

PURWOREJO, FP – Aksi HP (35) dan istrinya, NK (28) warga RT 21 RW 09 Dusun Kliwonan, Desa Toyan, Wates Kulonprogo terbilang nekad. Untuk melunasi hutang biaya pernikahan dan membeli baju seragam anaknya, pasutri yang baru nikah lima bulan ini nekad njambret dompet serta HP merek Xiaomi Redmi Note milik Purwati Widi Astuti (29) warga Kelurahan Trijaya Sakti RT 02 RW 01 Tambun Selatan, Bekasi yang sedang mengendarai sepeda motor di jalan KH Dahlan Purworejo. Akibatnya keduanya kini harus mendekam dalam sel tahanan Mapolsek kota Purworejo.

Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo. SIK melalui Kapolsek Kota, AKP Bambang Sulistyo saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskan, penjabretan yang dilakukan suami istri

(5)

terjadi Sabtu (10/9) sekitar pukul 21.00. “Saat itu korban sedang membonceng dengan posisi HP dan dompet ditangan. Saat berhenti di lampu merah perempatan Micky Mouse dan berbelok ke kanan, disebelah kirinya ada pengendara motor berboncengan. Tiba-tiba yang membonceng menjambret HP milik korban kemudian kabur ke arah selatan,” katanya, Selasa (13/9).

Sadar menjadi korban penjambretan, korbanpun berteriak dan berusaha mengejar sampai dijalan buntu. Beruntung saat di jalan buntu tersangka jatuh dan ditangkap warga.”Saat ditanya tersangka tidak mengaku, namun silikon HP ditemukan ditempat kejadian. Setelah diinterogasi warga sekitar, ternyata HP di sembunyikan dibalik baju,” jelas AKP Bambang.

Atas kejadian itu, korban mengalami kerugian sekitar 2 juta, dan selanjutnya korban melapor ke Polsek Kota. Mendapati laporan itu, anggota Polsek kemudian menangkap dan menahan suami istri itu.

Saat di konfirmasi, kedua pelaku mengaku, baru sekali melakukan penjambretan itu. Keduanya mengaku nekat melakukan jambret, untuk membayar hutang biaya pernikahan dan untuk membayar uang seragam sekolah anaknya. “Untuk bayar hutang dan bayar seragam, kebutuhanya sekitar 2 juta,” katanya.

Saat beraksi tersangka menggunakan sepeda motor matik Honda Vario dengan nopol AB 2771 QL, dengan cara menyopot plat nomor belakang yang disimpan di bawah jok garasi motor. “Agar warga tidak mengenali plat nomor motor bila dikejarnya,” ujarnya.

Kini suami istri itu di tahan di Mapolsek kota Purworejo, guna dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut. Atas tindakanya, keduanya dikenai pasal 363 tentang pencurian dengan ancaman 7 tahun penjara. (War)

(6)

Cabul

PURWOREJO – Dari hasil pengembangan pemeriksaan kasus persetubuhan yang dilakukan oleh tersangka LW terhadap LE, santrinya sendiri pada Jumat (2/9) lalu terungkap jika korban lebih dari satu. Dari pengakuan saksi, diketahui korban pencabulan sebanyak lima santriwati.

“Hasil pemeriksaan dan pengakuan para saksi diketahui korban pencabulan ada lima orang. Satu orang korban persetubuhan sisanya korban pencabulan dengan cara diraba-raba,” kata Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo dalam gelar perkara di Mapolres, Jumat (9/9).

Sementara itu, tersangka LW mengaku nekad berbuat tidak senonoh terhadap santrinya lantaran nafsu. ” Saya khilaf pak,” kata tersangka yang mengaku menjadi guru ngaji baru sekitar enam bulan. (War)

Polres Purworejo Tangkap

Santri Cabul

PURWOREJO,FP – Polres Purworejo menangkap LW (29) warga Dusun

Singolopo RT 03 RW 05 Desa Cepedak, Kecamatan Bruno. Lukman yang kesehariannya berprofesi sebagai guru ngaji itu ditangkap karena diduga sudah mencabuli LE (15) warga Dusun Cuit RT 01 RW 07 Desa Brondong Kecamatan Bruno yang tak lain adalah santrinya sendiri.

Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo. SIK melalui Kasat Reskrim AKP Kholid Mawardi mengatakan, perbuatan tidak senonoh yang dilakukan oleh tersangka terjadi pada Jumat (2/9) sekitar

(7)

pukul 00.30 WIB di kamar rumah orang tua tersangka.

Awalnya korban dipanggil oleh tersangka untuk menonton TV didalam kamar. Selanjutnya korban diciumi, diraba-raba dan kemudian direbahkan. Tersangka yang sudah kerasukan setan kemudian memaksa korban untuk berhubungan badan. Karena diancam korban hanya bisa menurut hingga terjadilah hubungan badan layaknya suami istri. “Setelah kejadian korban yang tidak berani pulang kemudian Menginap di kamar orang tua tersangka” kata Kasat Reskrim

Pagi harinya korban kemudian menceritakan peristiwa itu kepada orang tuanya, Tutur (49). Tidak terima perlakuan tersebut Tutur langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Bruno. Mendapat laporan anggota Polsek Bruno kemudian membawa korban ke RS Palang Biru Kutoarjo untuk dilakukan visum. Dan setelah hasil visum positif maka tersangka kemudian ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Dari Hasil Visum Korban dan pemeriksaan yang dilakukan pelaku terbukti melanggar Pasal 81 UU RI No 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dan atau perbuatan cabul,” tambah Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Kholid Mawardi.(War)

Istri Hamil Tua, Suami Gauli

Siswi SMP

PURWOREJO,FP – VV (24) warga RT 02 RW. 01 Desa Pogung Juru

Tengah, Kecamatan Bayan harus berurusan dengan polisi karena sudah nekad menyetubuhi AY (14) siswi SMP warga Desa Kebon Dalem, Kecamatan Kutoarjo. Padahal VV baru mengenal Kencur selama satu Minggu. Akibatnya VV kini harus mendekam dalam sel tahanan Mapolres Purworejo untuk mempertanggung jawabkan

(8)

perbuatannya.

Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo SIK melalui Kasat Reskrim AKP Kholiq Mawardi mengatakan, tersangka dan korban baru berkenalan satu Minggu, namun demikian dalam waktu singkat itu tersangka sudah dua kali berhubungan badan dengan korban. ” Dengan bujuk rayu tersangka berhasil menyetubuhi korban,” jelas Kapolres.

Tersangka VV

Dijelaskan, karena bujuk rayu tersangka bahkan bisa berbuat tidak senonoh tersebut hingga dua kali dan semua dilakukan dirumah tersangka. Pertama pada Kamis (1/9) dan diulangi pada Jumat (2/9). “Tersangka memanfaatkan rumahnya yang kosong karena istrinya yang sedang hamil tua pergi ke Magelang,” jelasnya.

Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Kholid Mawardi SH mengatakan, Viki Vikramsing ditangkap Jumat (2/9) dirumahnya setelah sebelumnya keluarga korban melaporkan kejadian persetubuhan tersebut.

“Atas perbuatanya tersangka akan dikenai pasal 76 D Jo pasal 81 UURI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UURI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun penjara dan maximal 15 tahun penjara,” tandasnya. (W5)

(9)

Tenggak Racun Serangga

PURWOREJO,FP – Suyono (28) warga RT 03 RW 01 Desa Sidodadi,

Kecamatan Kemiri tega menghabisi hidupnya dengan cara minum cairan obat serangga. Pemuda yang rencananya pada bulan September ini hendak menikah nekad mengakhiri hidupnya diduga karena kemelut asmara dengan sang pacar.

Menurut Gampang (40), kerabat korban, Suyoni ditemukan meninggal setelah tiga hari sebelumnya pergi meninggalkan rumah tanpa pamit. Setelah tiga hari korban tidak kelihatan maka Gampang dan kakak korban kemudian meminta bantuan warga untuk mencari keberadaan Suyono di sekitar desa.

Evakuasi korban

Setelah mencari cukup lama akhirnya korban ditemukan sudah tidak bernyawa di kebun milik warga Senin (5/9) sekitar pukul 22.00 WIB. Didekat mayat korban ditemukan dua botol racun serangga dan pisau kecil yang diduga digunakan untuk membuka botol tersebut. Kontan ditemukannya korban yang sudah tidak bernyawa membuat geger warga desa.

Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Kemiri. Setelah dievakuasi oleh anggota Polsek Kemiri dan warga desa, jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Purworejo untuk dilakukan visum. “Dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Dari kondisi badan, kuat dugaan korban meninggal karena minum racun serangga,” kata Wahyu, dokter RSUD Purworejo.

Diungkapkan Gampang, korban selama tinggal sendirian dirumah. Rencananya pada akhir September ini korban akan menikah. Calon istri korban juga sudah sering berkunjung. Namun demikian sebelum menghilang korban kelihatan banyak melamun dan senang menyendiri. “Mungkin sedang ada masalah dengan calon istrinya.

(10)

Sewaktu menghilang ponselnya bisa dihubungi tapi tidak diangkat,” papar Gampang. (War)

Kakek Cabul Setubuhi Cucunya

Hingga Tiga Kali

PURWOREJO, FP – Mbah Mudjari (69) warga Desa Cokroyasan Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo ditangkap polisi lantaran tega menyetubuhi cucunya sendiri KT (10) siswi kelas empat sekolah dasar (SD). Akibatnya korban mengalami luka pada alat kelaminya sementara Mbah Mudjari harus mendekam dalam sel tahanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Kholiq Mawardi mengatakan, korban merupakan anak kedua dari anaknya tersangka. Berawal Selasa (16/8) korban bermain ke rumah tersangka yang letaknya bersebelahan. Karena sering hanya berdua, maka tersangka sangat leluasa berbuat apa saja. Sedang orang tua korban juga tidak menaruh curiga bahkan sebaliknya merasa nyaman karena anaknya diasuh oleh kakeknya.

tersangka

Namun sayang kesempatan tersebut disalah gunakan oleh tersangka dengan berbuat tidak senonoh terhadap cucunya. Bahkan hal itu dilakukan sampai tiga kali. “Dari pengakuan tersangka awalnya hanya pegang-pegang karena nafsu kemudian tersangka tega menyetubuhi korban,” katanya.

Dijelaskan, terungkapnya kelakuan bejad tersangka karena beberapa minggu kemudian korban mengeluh alat vitalnya sakit. Setelah didesak ayahnya korban kemudian mengaku pernah

(11)

disetubuhi oleh tersangka. Awalnya orang tua korban tidak percaya jika tersangka tega melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut. Namun setelah tersangka mengakui perbuatannya kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Ngombol. Mendapat laporan, anggota Polsek Ngombol kemudian mengamankan tersangka, Kamis (1/9).

Untuk pemeriksaan lebih lanjut saat ini tersangka diamankan di sel tahanan Mapolres Purworejo. Menurut AKP Koliq Mawardi, SH, Atas perbuatannya tersangka akan dikenai pasal 82 UURI nomor 35 tahun 214 tentang perubahan UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara.

Sementara itu, tersangka nekad melakukan perbuatan itu karena sudah lama tidak berhubungan badan lantaran istrinya mengidap penyakit gula. “Saya sudah lama tidak berhubungan badan dengan istri, sementara untuk menikah lagi sudah tidak memungkinkan. Karena itu waktu melihat cucu saya jadi bernafsu, saya khilaf, ” kata Mbah Mudjari saat ditemui di Mapolres Purworejo. (WAR)

Polres Purworejo Ringkus

Sindikat Pencurian ATM

PURWOREJO – Empat pelaku pencurian dengan modus mengganjal karti ATM berhasil diringkus oleh jajaran Sat Reskrim Polres Purworejo. Empat pelaku masing-masing, EY alias Wayang (31) warga Desa Bandar Kejadian, Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tenggamus, Lampung, PD alias Fredi (29) warga Desa Tanjungkurung, Kecamatan Wonosobo,Kabupaten Tenggamus Lampung, RF alias Ian (26) warga Desa Bandar Kejadian, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tenggamus, Lampung, dan IHD (20) warga Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi Jawa Barat dan domisili di Desa Pekon Balak, Kecamatan

(12)

Wonosobo, Kabupaten Tenggamus, Lampung.

Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo. SIK didampingi Kasat Reskrim AKP Kholid Mawardi menjelaskan, modus pencurian dengan cara mengganjal ATM. Bermula saat korban, RR Susialunah (69) warga Perum BMW C 6 RT 07 RW 00 Desa Wiroketen Kecamatan Banguntapan Kabupaten Yogyakarta mengambil uang di Gerai ATM Bank Mandiri yang berada di toko Indomaret di jalan Pangeran Diponegoro, Kutoarjo, Selasa (30/8) sekitar pukul 18.00 WIB. “Saat itu korban memasukan kartu ATM Mandiri miliknya namun kartu ATM tersebut tidak bisa masuk kedalam mesin ATM,” kata AKBP Satrio Wibowo dalam gelar perkara Kamis (1/9).

Tidak lama kemudian datang salah satu tersangka dan berpura-pura membantu korban untuk memasukan kartu ATM. Pada saat korban lengah kartu ATM milik korban ditukar dengan kartu ATM tersangka yang sudah tidak aktif. Selanjutnya kartu ATM dimasukan dengan paksa oleh tersangka hingga tertelan mesin ATM. Tersangka kemudian meminta tolong agar korban memencet nomer PIN namun korban tidak mau. Kemudian muncul dua tersangka lainnya dan membujuk agar korban mau memberitahu nomer PIN supaya kartu bisa diambil. Meski demikian korban tetap enggan memberitahukan nomer PIN. Dalam kesempatan itu salah satu tersangka sempat melihat kertas yang dipegang korban menunjukan tulisan dan nomer PIN ATM.

Tersangka pencurian

Setelah berhasil mendapatkan nomer PIN korban ketiga tersangka kemudian pergi dari Gerai ATM dan mengecek melalui Call Center BankMandiri. Dari informasi diketahui saldo korban senilai Rp 7.621.000,- dan tanpa menunggu lama ketiga tersangka kemudian menarik saldo milik korban sebesar Rp 7 juta.

Sementara korban yang merasa heran karena kartu ATM miliknya tidak berfungsi kemudian menghubungi pihak bank. Pihak bank kemudian memberitahu jika saldo di rekeningnya hanya sisa Rp 621 ribu. Sadar kartu ATM miliknya sudah berpindah tangan

(13)

korban kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi.Mendapat laporan, pihak anggota Sat Reskim Polres Purworejo kemudian melakukan pengecekan ke lokasi. Dan dari hasil keterangan beberapa saksi diketahui ciri-ciri dan pelakunya empat orang menggunakan mobil Toyota Avanza warna hitam nopol B 1061 FRFW. Setelah mengetahui ciri-ciri tersebut kemudian anggota Sat Reskrim melakukan pengejaran dan penutupan ( Jartup) akses jalan di wilayah Purworejo.

Dalam waktu singkat petugas kemudian mendapati mobil sesuai dengan ciri-ciri yang tersebut terparkir di alun-alun Purworejo. Setelah dibuntuti mobil itu menuju ke salah satu hotel di kota Purworejo. “Setelah para tersangka cek in di Hotel tersebut langsung dilakukan penangkapan oleh anggota Sat Reskrim,” katanya.

Selain tersangka, juga diamankan sebagai barang bukti berupa, uang tunai Rp 5.750 ribu, satu kartu ATM Mandiri atas nama Susialinah, lima kartu ATM Bank BRI, satu kartu ATM Bank BNI, satu kartu ATM BCA, satu kartu ATM BJB, 23 batang korek api, satu gergaji besi, satu HP Samsung warna biru, dan satu unit mobil Toyota Avanza warna hitam metalik nopol B 1061 FRFW beserta STNK atas nama Attabik Muhamad Mumtaz warga Cikatang Utara Bekasi.

Atas kejadian itu korban menderita kerugian Rp 7 juga dan kartu ATM Bank Mandiri. “Terhadap para tersangka akan di sangkakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara,” ucap Kapolres. (War).

(14)

Curi Tracker, Warga Wonosobo

Ditangkap Polsek Purwodadi

PURWOREJO,FP – RC alias Rigae (36) warga Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo terpaksa harus diamankan anggota Polsek Purwodadi lantaran diduga sudah mencuri satu unit tracker (kontrol rantai besi) milik PT Anugerah Karya Trisakti, Selasa (30/8). Untuk pemeriksaan lebih lanjut kini Regae mendekam dalam sel tahanan Polres Purworejo.

Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo SIK melalui Kapolsek Purwodadi AKP Sugiyanto membenarkan adanya kasus pencurian itu. Dijelaskan, bermula saat Rigae yang bekerja sebagai tukang mengumpulkan limbah serbuk kayu datang ke PT Anugerah Karya Trisakti. Kedatangan ke PT Anegerah Karya Trisakti tidak dicurigai karena yang bersangkutan memang sering datang untuk mengambil serbuk kayu ditempat itu.

Namun rupanya hari itu selain mengambil serbuk kayu, Rigae juga berusaha mengambil tracker yang berada di gudang dengan cara memasukkan ke dalam karung plastik. Sayangnya aksi Rigae diketahui oleh Edi Sulistyo, Satpam PT Anugerah Karya Trisakti. Saat itu juga Rigae diringkus oleh Edi Sulistyo dan dilaporkan ke Polsek Purwodadi. Anggota Polsek Purwodadi yang mendapat laporan kemudian menjemput Rigae dan membawa ke Polsek Purwodadi untuk dilakukan pemeriksaan.

“Tersangka memang sudah biasa datang untuk mengambil limbah serbuk kayu jadi sangat leluasa keluar masuk area pabrik,” kata AKP Sugiyanto, dalam press rilease Rabu (31/8).

Dijelaskan, perbuatan yang dilakukan oleh Riage dapat diduga melanggar pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman maximal 7 tahun penjara. Kata Kapolsek Purwodadi.(War)

Referensi

Dokumen terkait

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMUSNAHAN BB NARKOTIKA JENIS SHABU DAN GANJA OLEH KASAT NARKOBA POLRES INHIL AKP DETIS MAYER SILITONGA.. KAPOLRES INHIL AKBP SUWOYO,

Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH., SIK., M.H melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Wasidi mengatakan bahwa tersangka melakukan aksinya pada tanggal 10 November 2016

Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH., SIK., M.H melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Wasidi mengatakan bahwa tersangka melakukan aksinya pada tanggal 10 November 2016

AKBP Satrio Wobowo, SIK yang menjabat Kapolres Purworejo selama 1 tahun 3 bulan selanjutnya akan menempati pos baru sebagai Kasi PJR di Mabes Polri.. Sedang