• Tidak ada hasil yang ditemukan

Monitoring Pada Kemoterapi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Monitoring Pada Kemoterapi"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Monitoring Pada Kemoterapi

Halim P. Jaya

Instalasi Farmasi RSUD Dr. Soetomo

Disampaikan Pada Seminar dan Pelatihan PELAYANAN FARMASI DI

BIDANG PALIATIF dalam Rangka RAKERDA HISFARSI JATIM, 30 Juni

-1 Juli 20-18

(2)

Klasifikasi Penyakit Kanker

Berdasarkan jaringan asal, kanker dapat dibagi

menjadi:

Kanker dari jaringan epithelial (disebut

kanker/ganas bila menembus basal lamina),

contoh: squamous cell carcinoma, basal cell

carcinoma (kanker kulit), adenocarcinoma,

hepatocarcinoma, melanoma

Kanker dari jaringan mesenchymal, contoh:

fibrosarcoma, myxosarcoma, chondrosarcoma,

osteosarcoma, liposarcoma, rhabdomyosarcoma,

hemangiosarcoma, kaposi sarcoma

Kanker dari sel germ, contoh: teratoma

Kanker dari sel darah (keganasan hematologi),

contoh: leukimia, limfoma, myeloma maligna

(3)

Karakteristik Sel Kanker

Pertumbuhan dan pembelahan yang tidak

terkendali

Hilangnya contact inhibition

Hilangnya kemampuan untuk berdifferensiasi

Fraksi yang aktif membelah meningkat

Chromosomal Instability

Hilangnya sifat recognition (Metastase)

Metabolisme yang cepat

(4)

Klasifikasi Penyakit Kanker

Berdasarkan jaringan asal, kanker dapat dibagi

menjadi:

Kanker dari jaringan epithelial (disebut

kanker/ganas bila menembus basal lamina),

contoh: squamous cell carcinoma, basal cell

carcinoma (kanker kulit), adenocarcinoma,

hepatocarcinoma, melanoma

Kanker dari jaringan mesenchymal, contoh:

fibrosarcoma, myxosarcoma, chondrosarcoma,

osteosarcoma, liposarcoma, rhabdomyosarcoma,

hemangiosarcoma, kaposi sarcoma

Kanker dari sel germ, contoh: teratoma

Kanker dari sel darah (keganasan hematologi),

contoh: leukimia, limfoma, myeloma maligna

(5)

Modalitas Terapi Kanker

Pembedahan

Radioterapi

Kemoterapi

Terapi Hormonal

Terapi Biologis/Target

(6)

Keberhasilan Terapi Kanker

Secara umum, pada kanker dengan jenis

tumor solid epithelial, mesenchymal, atau

teratoma akan memberikan hasil yang baik

bila bisa dilakukan reseksi total dengan

pembedahan

Terapi multi-modalitas pada kanker solid

dapat diberikan dengan tujuan utama

meningkatkan keberhasilan terapi, contoh:

pembedahan + kemoterapi, kemoradiasi,

pembedahan + kemoterapi + terapi hormonal

Untuk kanker darah, kemoterapi menjadi

modalitas terapi utama dengan keberhasilan

terapi yang baik

(7)

Tujuan Terapi

Kuratif (Penyembuhan)

Memperpanjang harapan hidup

Paliatif (Mengurangi Penderitaan)

Suportif (Memperbaiki Kondisi Umum Pasien)

Paliatif

Kuratif

(8)

Definisi Kemoterapi

Kemoterapi

Pengobatan kanker menggunakan

obat-obatan kimiawi yang spesifik dan bersifat

destruktif terhadap sel dan jaringan yang

ganas. Kemoterapi secara literal berasal dari

kata “chemical” dan “treatment”

Sitotoksik

(9)

Kemoterapi dan Sel Kanker

Spesifik Siklus Sel:

Sangat aktif pada sel yang berada pada

fase tertentu. Oleh karenanya diberikan

dengan prolonged exposure dan dosis

berulang

Non Spesifik Siklus Sel:

Sangat aktif pada sel yang aktif

membelah, tetapi juga aktif pada sel yang

istirahat (G0)

(10)

Indikasi Kemoterapi

Kemoterapi diberikan utamanya pada

pasien dengan tumor solid metastatik,

tumor solid non-operable dan keganasan

hematologi

Dapat diberikan pada kasus solid tumor

untuk indikasi lain (kemoterapi salvage,

kemoterapi adjuvan, kemoterapi

(11)

Tujuan Kemoterapi

Kemoterapi dapat diberikan dengan tujuan:

Kuratif

Memperpanjang harapan hidup

Palliatif

(12)

Kemoterapi

Terapi Kombinasi

Meningkatkan efektivitas dan mencegah resistensi

pengobatan, contoh:Kemoradiasi

Terapi Adjuvan

Diberikan setelah terapi utama, contoh: kemoterapi

setelah pembedahan pada kanker payudara

Terapi Neo Adjuvan

Diberikan sebelum pembedahan untuk mengurangi

ukuran tumor atau untuk mempermudah operasi

(13)

Pre-op Neoadjuvant therapy

Negative Margins

Positive Margins

Neoadjuvant Therapy

(14)

Obat Kemoterapi

Ada lebih dari 50 jenis obat kemoterapi

Dapat diberikan pada pada pasien rawat inap

maupun rawat jalan yang disesuaikan dengan

Rute pemberian kemoterapi:

Per Oral: Methotrexate, Hydroxyurea, Merkaptopurin

Intravena: I.V Canula, Central Venous Catheter

Sub Cutan

Intracavity: pelvic cavity, bladder

Intrathecal: Dapat berakibat fatal bila salah memberikan

Intra Arteri: Doksorubicin intrahepatika

(15)

Prinsip Dasar Waktu Pemberian Kemoterapi

Menggunakan terapi intermiten pulsatile untuk

memungkinkan sel normal untuk memulihkan

diri terutama: sel sumsum tulang

Sel-sel normal lebih cepat pulih daripada sel

kanker

Sumsum tulang dan sel-sel epitel biasanya

pulih 2-3 minggu setelah pemberian

kemoterapi

Atas dasar ini, sebagian besar kemoterapi

(16)

Time (Weeks)

3

6

0

Bone Marrow 

Cells

Tumour Cells

Course of treatment

Limit of 

detection

Relapse

Pulsed Therapy

(17)

Evaluasi Efektivitas Kemoterapi

Pada Kanker Solid

Complete Response( CR ): tumor primer

hilang, semua metastasis hilang secara

objektif (secara laboratorium,imaging,dan

histopatologis.)

Partial Respon (PR): pengecilan masa

tumor lebih dari 50 %

No change (NC): tidak ada perubahan atau

pengecilan tumor kurang dari 50 %

Penyakit memburuk (Progresive

disease/PD): Terjadi pembesaran tumor,

muncul metastasis baru

(18)

Evaluasi Efektivitas Kemoterapi Pada

Keganasan Hematologi

Terdapat kriteria pada masing-masing

penyakit

Secara umum, evaluasi berdasarkan

adanya sel muda pada hapusan darah

tepi

Kemoterapi yang efektif akan

(19)

Pelaksanaan Evaluasi

Pemeriksaan Fisik setiap 10-14 hari

setelah kemoterapi dan pada saat akan

kemoterapi lanjutan

Pemeriksaan laboratorium setiap 10-14

hari setelah kemoterapi

Pemeriksaan Imaging (USG) setiap 3-4

(20)

Evaluasi Efektivitas

(Survival Rate and Time to Progression)

Pada kemoterapi, salah satu tujuan yang diharapkan adalah untuk

memperpanjang harapan hidup dan menghambat progresivitas

penyakit

(21)

Efek Samping Kemoterapi

Setiap obat kemoterapi memiliki efek

samping yang spesifik yang harus

diwaspadai

Dapat ditentukan berdasarkan sistem

organ yang terkena, beratnya, dan waktu

terjadinya

(22)

KLASIFIKASI ESO SITOSTATIKA

I. MENURUT ORGAN SASARAN YANG TERKENA

1. ESO pada sistem kardiovaskuler

2. ESO pada sistem respirasi

3. ESO pada sistem gastrointestinal

4. ESO pada sistem hepatobilier

5. ESO pada sistem darah

6. ESO pada sistem uropoetika

7. ESO pada sistem integument (rambut, kulit,

kuku)

8. ESO pada sistem locomotorius

9. ESO pada sistem endokrin dan metabolisme

10. ESO pada sistem immunologis

11. ESO pada sistem reproduksi

dan lain-lain.

(23)

23

KLASIFIKASI ESO SITOSTATIKA

II. MENURUT BERAT RINGANNYA ESO

A. Grade 0 s/d 2, cukup aman (tolerable),

biasanya belum perlu diterapi

B. Grade 3, harus diwaspadai, kadang

perlu terapi.

C. Grade 4, tanda bahaya, bisa timbul

kematian, perlu terapi dini adekuat

D. Grade 5, penderita meninggal

(24)

24

KLASIFIKASI ESO SITOSTATIKA

III. MENURUT SAAT TIMBULNYA ESO

1. ESO yang segera timbul (immediate):

< 1 jam sesudah pemberian.

2. ESO yang dini (early) : timbul 1- 48

jam sesudah pemberian.

3. ESO yang tertunda (delayed): 2

hari-2 bulan sesudah pemberian.

4. ESO yang lambat (late): sesudah 2

bulan pemberian.

(25)

PEMANTAUAN ESO SITOSTATIKA

No.

JENIS ESO

GRADE

0

1

2

3

4

1. Sistim Hematologi Hemoglobin (g/dl) > 11,0 9,5-10,9 8,0-9,4 6,5-7,9 < 6,5 Lekosit ( x 1000/cmm) > 4,0 3,0-3,9 2,0-2,9 1,0-1,9 < 1,0 Granulosit ( x 1000/cmm) > 2,0 1,5-1,9 1,0-1,4 0,5-0,9 < 0,5 Trombosit ( x 1000/cmm) > 100,0 75-99 50-74 25-49 25 Perdarahan - petechiae ringan gross massif 2 Sistim G.I.

Nausea / muntah - nausea muntah kadang2 muntah perlu obat muntah membangkang

Diare - < 2 x dd >2 x dd tidak perlu terapi sering perlu terapi Dehidrasi Mucositis - ringan sedang tidak perlu terapi berat perlu terapi Membangkang terapi resisten 3 Sistim Hepatobilier

Bilirubin < 1,25 (1,26-2,5)N (2,6-5)N (5,1-10)N > 10 N SGOT / SGPT X N sda sda sda sda Sda 4 Sistim Uropoetik

BUN sda sda sda sda Sda

S. Creatinin sda sda sda sda Sda Proteinurea - 1+(0,3 ) 2-3+0,3-1 4+7 Sindroma nefrotik Hematuria - Microsc gross Gross+clots Obstructive urophaty 5 Sistim Respirasi - Ringan DOE Sesak in rest Bedrest total 6 Sistim Integumen

Rambut - minimal Patchy alopecia Complete alopecia reversible Irreversibel 7 Sistim Immunologis

Alergi - Edema Bronchospasm no

Rx Bronchospasm perlu Rx Anafilaksis Alergi Kulit - eritem Deskuasnasi

(26)

Keterangan :

N = Harga normal

Rx = Resep / terapi dokter

Referensi : Soebandiri, Pemantauan yang tepat hasil dan efek samping pengobatan sitostatika, PKB XII

UPF Penyakit Dalam – RSU Dr. Soetomo, 1997

No.

JENIS ESO

GRADE

0

1

2

3

4

8 Sistim Kardiovaskular

Ritme Normal Tachycardi Unifocal PVC atrial aritmia Mutivocal PVC Ventricular Tachycardi

Function Normal > 110/mnt keluhan - Keluhan Rx - diterapi tamponadeKeluhan ++ dapat Decomp cordis refrakter perlu surgical

Pericarditis -Abnormal effusion (+) keluhan (-) Keluhan punksi

(-) Perlu tap tap

9 Sistim saraf

Kesadaran Alert Somnolen Somnolen 50% waking house Somnolen Coma

Periferal - Parestesireflek  ringan

50% parestesi

tolerable Parestesi intolerable Paralisis

Konstipasi - Sedang Rx (-) Berat Rx (+) meteorisme Membangkang Rx. Resistent ileus 10 Sistim Lain

Panas - < 38oC 38-40oC > 40oC Panas

Pain - Ringan Sedang Rx (-) Berat perlu Rx Hipotensi membangkang Rx. Resistent Infeksi (sebut tempat)

(27)

ESO Kemoterapi

Immediate Toxicities

1. Ekstravasasi

2. Reaksi alergi dan

anafilaksis

Early onset toxicities

1.

Hematologi

2.

Mucositis

3.

Nefrotoksisitas

4.

Konstipasi

5.

Nausea & vomiting

6.

Alopecia

(28)

Delayed onset

toxicities :

1.

Pulmonary toxicity

2.

Cardiotoxicity

3.

Neurotoxicity

4.

Hepatotoxicity

Late onset toxicities

:

1.

Gonodal dysfunction

2.

Drug induced

leukemia

3.

Secondary

malignancy

ESO Kemoterapi

(29)
(30)

Pemberian Kemoterapi

Harus disesuaikan dengan karakteristik

obat kemoterapi

Mencakup volume obat kemoterapi,

lama pemberian, dan obat lainnya yang

perlu diberikan selama kemoterapi

Harus dipastikan bahwa aliran pembuluh

darah lancar untuk mencegah kejadian

phlebitis

(31)

Obat Pasca Kemoterapi

Obat ini diberikan dengan tujuan hidrasi

ataupun mencegah terjadinya efek

samping yang bersifat early onset

ataupun delayed onset

Beberapa diantaranya meliputi cairan

hidrasi, diuretik, antiemetik dan terapi

suportif lainnya

(32)

Pemberian Obat Kemoterapi

Harus diberikan oleh perawat atau petugas kesehatan

yang sudah diberikan pelatihan tentang kemoterapi

Cara penanganan kemoterapi harus dilakukan secara

aman dan benar karena bersifat mutagenik,

karsinogenik dan teratogenik.

Paparan kemoterapi dapat terjadi saat penyiapan,

pemberian obat, dan penanganan cairan tubuh pasien

serta limbah alat kesehatan yang telah digunakan

Penanganan kasus kebocoran dan tumpahan

sitostatika secara benar.

Gunakan prinsip-prinsip “KEWASPADAAN

(33)
(34)
(35)

Kesimpulan

Kemoterapi adalah salah satu modalitas pengobatan

kanker yang terbukti meningkatkan angka

kesembuhan pasien ataupun memperpanjang

harapan hidup pasien

Kemoterapi memiliki banyak efek samping yang harus

diwaspadai dan bila perlu dicegah dengan pemberian

obat

Protokol kemoterapi diperlukan saat sedang dilakukan

kemoterapi untuk mencegah terjadinya kesalahan

(36)

Referensi

Dokumen terkait

MIN Tegalasri Wlingi Blitar dan MIN Ngaringan Gandusari Blitar yang memiliki berbagai keunikan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang mendalam serta

• Proses produksi yoghurt di CV. Cita Nasional terdiri dari penerimaan bahan baku, pendinginan awal, pencampuran bahan tambahan, agitasi, pemanasan, homogenisasi,

Penelitian yang dilakukan oleh Farida Yani (2011) dalam penelitian yang berjudul Nilai-Nilai Sosial Budaya dalam novel Merpati Kembar di Lombok karya Nuriadi dan kaitannya

komprehensif dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan masa antara (KB). Kesimpulan merupakan

Daerah yang merupakan inovasi birokrasi ini menjadi rujukan banyak pihak, terutama berkaitan dengan penataan birokrasi sebagai kekuatan inti pelayanan dan pemberdayaan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi diameter elektroda E7018 terhadap kekuatan tarik, nilai kekerasan, dan struktur mikro pada paduan Baja SS400 sebelum

Kaitannya teori hukum inklusif dengan pembangunnan hukum nasional yang berdasar pada pancasila yaitu merupakan tonggak pencapaian dalam suatu lingkaran negara hukum,

Pelbagai masalah negatif dan bencana telah berlaku dalam sistem mata wang kini termasuklah kecelaruan sistem nilai sebenar dan wujudnya perniagaan yang tidak sebenar seperti