• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN HIGH QUALITY SINEMATOGRAFI PADA PEMBUATAN VIDEO KLIP MERAPI NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN HIGH QUALITY SINEMATOGRAFI PADA PEMBUATAN VIDEO KLIP MERAPI NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN HIGH QUALITY SINEMATOGRAFI PADA PEMBUATAN

VIDEO KLIP MERAPI

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Achmad Danu Shobirin

10.11.3806

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

(2)

 

 

(3)

APLIKATION HIGH QUALITY CINEMATOGRAPHY MAKING VIDEO KLIP MERAPI

Achmad Danu Shobirin Dhani Ariatmanto Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The presence technological developments from day to day has a significant impact on the fulfillment of human needs. In the music industry, currently not enough to just be shown in the form of audio, but also video which is a representation of the content contained in the song. Along with the development of technology, it would also have an impact on changing attitudes of life and human needs. This adult video clip not only served in the form of a video recording, but have begun venturing into a variety of other techniques, such as 2D, 3D, stop motion and others.

The application of high quality in the making of the video clip in the volcano it is how do I make a video with high quality. How to make an impression can be tesendiri for people who see it.

The purpose of the making of the video clip is to provide knowledge about the making of a video clip by applying the quality of HD.

(4)

 

 

1. PENDAHULUAN

Maraknya perkembangan teknologi komputer telah dijadikan sebagai media atau alat untuk menggabungkan image, audio, animasi, teks dan gambar yang disebut sebagai multimedia.

Selama ini beberapa penelitian yang sudah ada hanya membicarakan tentang promosi album dan penjelasan seputar band itu sendiri, salah satu contoh adalah penelitian salah satu mahasiswa STMIK AMIKOM yang bernam achmad (2013) dengan judul penelitiannya “Perancangan dan Pembuatan Lagu Berjudul “Merapi ”dengan Tekhnik Stop Motion ” tidak banyak membicarakan atau menjelaskan bagaimana pembuatan video yang berkualitas High Quality, melainkan hanya menjelaskan bagaimana proses dasar dalam video klip. Selain itu dari penelitian diatas hanya mengedepankan kegiatan dari band itu sendiri.

1.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah:

a. Metode Observasi, yaitu memperoleh data dengan cara melakukan pengamatan dari beberapa contoh video klip.

b. Metode Kepustakaan, yaitu Proses pengumpulan data melalui buku – buku, tutorial, dan segala materi yang berkaitan dengan proses produksi yang dapat di peroleh dari perpustakaan maupun file internet.

c. Metode Study Literatur, yaitu Penulis mengambil data dengan literature yang bisa digunakan, seperti memanfaatkan fasilitas internet dengan menjelajahi situs – situs yang berkaitan dengan pembuatan video klip High Quality.

2. LANDASAN TEORI

Meninjau dari skripsi yang dibuat oleh Ahmad ( 2013 ) dengan judul :“

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN VIDEO KLIP LAGU BERJUDUL “MERAPI” DENGAN TEKNIK STOP MOTION”. Dari hasil diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

Dalam pembuatan video klip lagu Merapi ini dirancang dengan menggunakan konsep yang sederhana, yaitu memakai teknik stop motion. Adapun keahlian yang harus dikuasai dalam pembuatan video klip ini adalah keahlian dalam penguasaan kamera, editing menggunakan software pendukung dan lain sebagainya. Selain itu, pembuatan video klip stop motion ini dalam pembuatannya menggunakan media yang sesederhana mungkin, sehingga pembuatan video klip dapat lebih efektif dan lebih ekonomis

(5)

dibandingkan dengan pembuatan video klip yang memerlukan banyak efek di dalamnya. Meskipun demikian, diharapkan tetap dapat memberikan hasil yang maksimal. Sehingga lagu video klip beserta lagu ‘Merapi’ ini tetap dapat dinikmati.

Proses pembuatan video klip ini dimulai dengan membuat skenario dan storyboard terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk mempermudah saat melakukan implementasi di lapangan. Kemudian proses selanjutnya adalah pengambilan gambar. Setelah semua gambar diambil, maka proses terakhir adalah melakukan proses editing video hingga rendering.

Berdasarkan kesimpulan diatas, terlihat tidak adanya pembahasan mengenai video yang berkualitas tinggi, tata cara pembuatan video yang berkualitas tinggi pun tidak di sertakan dalam perancangan video tersebut

2.1 High Quality Video Klip

HD atau biasa disebut dengan istilah High Definition adalah makna dari video yang berkualitas tinggi, istilah HD sering kita dengar dan banyak kita jumpai di perangkat - perangkat digital yang menghiasi rumah – rumah penduduk, sekolah, kampus dan masih banyak tempat lagi. Perangkat – perangkat tersebut telah memiliki spesifikasi yang mendukung video berkualitas tinggi atau High Quality1.

Namun tidak semua perangkat digital atau komputasi mendukung kualitas video HD, terutama perangkat digital atau komputasi yang banyak dibuat sejak sebelum tahun 2000. HD (high definition) sendiri berarti memiliki resolusi gambar 1280×720 dan 1920×1080 piksels. Dengan resolusi tinggi, maka kita akan melihat gambar atau video dengan lebih jelas detil-detilnya, proses pergerakan video yang nampak nyata, sangat tajam, dan objek teramati dengan utuh. Selain itu, maraknya perkembangan jaman media promosi juga bisa dilakukan di media internet dan salah satunya adalah Youtube. Sejak tahun 2005 situs ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah, menonton dan berbagi. Untuk memanjakan penggunanya youtube saat ini telah memberikan beberapa definisi – definisi format video. Agar memperoleh video terbaik, YouTube menyesuaikan kualitas aliran video mulai dari definisi standar (seperti 240p atau 360p) hingga definisi tinggi (720p atau 1080p), berdasarkan kecepatan koneksi internet Anda (bandwidth) 2.

      

1

 (http://www.plasagadget.com/281‐apa‐itu‐hd‐video/ 05.00:pm)  2

(6)

 

 

2.2 Sistem Perangkat Lunak

2.2.1 Adobe Premiere cs3

Adobe Premiere Pro adalah, profesional real-time, video editing timeline aplikasi berbasis perangkat lunak. Ini adalah bagian dari Adobe Creative Suite, sebuah rangkaian desain grafis, video editing, dan aplikasi pengembangan web yang dibuat oleh Adobe Systems.Premiere Pro diluncurkan pada tahun 2003. Adobe Premiere Pro CS3

support untuk Windows dan Mac OS (hanya Mac berbasis Intel yang didukung)

.

2.2.2 Adobe Affter Effect Cs 3

Adobe After Effects CS3 merupakan program untuk menyunting dan mendesain

suatu film atau video dengan animasi. Pada umumnya Adobe After Effects CS3 memang sering digunakan untuk membuat animasi, namun Adobe After Effects CS3 juga dapat digunakan untuk membuat suatu desain iklan digital untuk memenuhi kebutuhan dunia periklanan audio visual. Di mana dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, maka dapat tercipta suatu hasil karya seni berbentuk desain iklan digital dengan animasi-animasi yang indah dan eksklusif

.

3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

Fase ini membicarakan tentang awal pengembangan sistem. Bisa juga disebut sebagai teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi dalam mencapai tujuan.

 

Ini merupakan pondasi yang dapat menentukan keberhasilan sebuah sistem nantinya. Tahap analisis sistem dilakukan setelah perencanaan sistem (systems

planning) dan sebelum tahap desain sistem (systems design). Tahap analisis merupakan

tahapan yang sangat penting, karena apabila terjadi kesalahan pada tahap ini, berarti juga akan ada kesalahan pada tahap selanjutnya. Analisis sistem digunakan untuk menentukan seberapa jauh sistem dapat mencapai sasarannya. Jika ditemukan kelemahan pada sebuah sistem, maka harus segera dicari solusinya dan dilakukan pembenaha.

(7)

3.1.1 Identifikasi Masalah

Dalam tahapan analisis sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi masalah. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah pulalah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak tercapai. Maka dari itu, adalah penting untuk terlebih dahulu mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi.

Mengidentifikasi masalah dapat dimulai dengan mengkaji subyek permasalahan yang diutarakan. Sistem multimedia yang baik belum tentu mampu membantu perancang untuk mampu mengkomunikasikan antara video klip dan maksud yang tertuang dalam lagu dengan baik.

Karena ini merupakan pengembangan project yang sudah ada, maka setiap aspek – aspek pada landasan teori yang belum ada dalam pembuatan video klip, akan di lakukan pembenahan sesuai dengan landasan teori. Dengan menggunakan sasaran diatas, maka dapat diketahui masalah-masalah yang terjadi pada pembuatan video klip Merapi ini.

3.1.2 Low Quality

Setelah melihat hasil dari video klip merapi maka bisa ditarik pernytaaan bahwa video yang tidak memenuhi standar yang sudah berlaku untuk pembuatan video klip yang berkualitas tinggi bisa dikatakan Low Quality. Sedangkan bisa ditarik kesimpulan

Low Quality adalah ketika semua aturan – aturan yang sudah di tetapkan tidak

terpenuhi. Ada beberapa cara melihat video tersbut dikatakan low quality diantaranya adalah perbandingan jumlah resolusi yang tidak memenihu standar HD seperti yang sudah di jelaskan pada landasan teori dimana HD mempunyai resolusi yang tinggi 1280×720 dan 1920×1080 piksels3. Dalam pengembangan ini terdapat dua tahap perbandingan diantaranya meta data video lama dan fomat video.

3.1.3 Meta Data Video Lama

Pada fase ini menjelaskan tentang perenderan di tahap awal. Pada video merapi sebelumnya mempunyai meta data yang tidak standar HD (High Defenition), hal ini disebabkan tidak adanya pemilihan format codec ataupun resolusi saat dilakukan perenderan. hal ini di buktikan bahwa video ini memiliki jumlah resolusi video yang tidak memenuhi standar pada gambar 3.1 yang memperlihatkan resolusi yang di buat, Melihat dari video merapi ini ketika kita melihat sekilas akan tampak seperti video klip biasa.

      

3

(8)

N p m l 3 SC 1 2 Namun ada pengaturan F merapi ini ba landasan teor 3.1.4 Story CENE S Fad Gam CUT MS, Mod beberapa h Fpsnya, Stan anyak sekali ri yang telah d Gambar yboard SCENE DES e In mbar Gunung T TO , LS del Menutup P

hal yang per ndar videonya celah – cela di paparkan p r 3.1 Propert CRIPTION Merapi Pintu

rlu kita cerm a dan masih

ah yang tida pada Bab seb

tis Resolusi V mati lebih de banyak lain ak mengikuti belumnya. Video Merap GAMBAR etail tentang nya. Didalam kaidah – ka pi lama 0 1 bagaimana m video klip aidah dalam WAKTU/D 0 – 18 Detik 19 – 32 Detik DETIK k

(9)

CUT TO

3 LS

Model Akan Keluar CUT TO

33 –48 Detik

4 IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

Pada fase ini menjelaskan Implementasi dan pembahasan. Video klip “Merapi” ini adalah sebuah video klip yang menggunakan teknik Stop Motion. Dimana pada produksi bahan atau data yang akan di olah adalah gambar atau foto. Adapun ulasan – ulasan yang dibahas adalah menejemen data, proses penetuan data, editing atau perenderan ulang

4.1 Menejemen Data

Pada tahap ini adalah tahap penyusunan data yang dibutuhkan dengan scene yang telah dibuat pada storyboard yang sudah di edit. Penyusunan data ini bertujuan untuk mempermudah dalam proses pengeditan. Video klip “Merapi” ini menggunakan tehnik Stop Motion yang pada dasarnya adalah gambar atau foto yang di gabungkan sehingga menjadi video. Jumlah gambar dengan total 1.125 frame yang tergabung dalam 10 Folder dan memiliki jumlah size 2.79 GB, seperti pada gambar 4.1 yang memaparkan semua file / scene

(10)

4 H k 4.1.1 Taha Video hasil vide gabungka Pada Selain m scene ya dimasuka pada lag kejadian adalah s sholat Selain sc Hal ini bisa keluar dari da ap Penentuan o klip merapi eo tersebut an sehingga m a awal penge melakukan pe ng cocok unt an tidak pas u tersebut. U erupsi mera scene sholat cene sholat a terlihat sepe alam tas. S n Data

ini adalah vid adalah peng menghasilkan mbangan vid erenderan ula uk video klip atau tidak se Untuk ide cer

pi yang terja seperti pada

Gamb ada bagian ya erti pada gam

Gambar 4.1 Semua Scene

deo yang men ggabungan g

n video yang eo klip “Mera ang hal yang yang baru. H esuai dengan rita pada vide adi pada tahu a gambar 4. bar 4.5 Scen ang di hilang mbar 4.6 yan nggunakan te ambar – gam bergerak. api” ini ada be

g sangat be Hal ini di seba n keadaan ya eo klip terseb un 2010 silam

5 yang mem

e sholat kan lagi. Den ng menjelask knik Stop Mo mbar atau fo eberapa yang rbeda adalah abkan karena

ang ada pad but adalah ke m. Scene ya maparkan ga ngan alasan an scene sa otion dimana oto yang di g dilakukan. h pemilihan scene yang a ide cerita enagan dari ang dibuang mbar telent yang sama. ajadah yang

(11)

b p s l Selai yang sam dalam pe Selai beberapa ha pengecilan s sesuai untuk lakukan pada n kedua scen ma yaitu tidak embuatan vide n itu pengura al lagi yakni uara tidak pa sebagai end a scene 10 ha Gambar ne diatas ma k sesuai. scen eo klip yang la Gambar 4.7 angan atau pe tentang sou as atau kura

ding dari sebu

al ini bisa di lih

Gambar 4.8

r 4.6 Scene S asih ada scen

ne yang dihila ama. Scene t Ending Vide emotongan s und. Dimana ng sesuai. H uah lagu. Ole hat pada gam

8 Scene 10 d Sajadah ne yang dihila angkan adala tersebut bisa eo klip lama cene yang tid

sound pada

Hal ini dikare eh karena itu mbar 4.8 . dan Sound angkan di ka ah scene seb dilihat pada g

dak perlu dim a video klip nakan scene u pengecilan rena alasan bagai ending gambar 4.7. masukan ada yang lama e yang tidak sound ini di

(12)

 

 

4.1.2 Rendering After Effects

Karena video klip ini menggunakan teknik stop motion yang pada dasarnya adalah penggabungan gambar – gambar sehingga bisa di jadikan video kilp yang bergerak. Maka pada tahap ini adalah penggunaan softwere Adobe Affter Effect . hal yang lakukan pada bagian ini anta lain adalah Pemilihan scene sesuai Storyboard , Pengaturan codec, dan hasil akhir.

4.1.2.1 Pemilihan Scene

Dalam tahap ini, pemilihan scene berdasarkan storyboard yang buat, untuk pembuatan video yang masih mentah ini dilakukan satu – satu. Hal ini dikarenakan untuk mengetahui scene mana yang ingin diambil. Sekalipun sudah di menejemen menjadi beberapa folder akan tetapi untuk mengantisipasi kesalah – kesalahan yang akan terjadi .Dalam penggabungan ini bisa dilihat pada gambar 4.14 dimana proses pengambilan gambar yang dilakukan pada proses import.

Gambar 4.14 Proses Import File Pada After Efek

Pada proses import tersebut harus Membubuhkan tanda centang pada kotak yang bertuliskan Force Alphabetical Order. Tujuannya adalah agar semua image terangkum menjadi satu dalam After Effect.

4.1.2.2 Pengaturan Codec

Pada fase ini adalah pemilihan codec dimana codec H264 adalah codec yang menghasilkan size yang kecil. Meskipun kecil akan tetapi hasil dari video klip ini sesuai dengan apa yang diinginkan. Proses pemilihan codec ini bisa terlihat pada gambar 4.15

(13)

P m m Pada format mengikuti le mendapatkan Gam option digan vel yang n hasil yang b Gam mbar 4.15 Co nti levelnya y menjadi 5.1 baik. Seperti g mbar 4.16 For odec H264 P yang semula dari 3.1, gambar 4.16 d rmat Option P

ada After efe 25 menjadi menaikan le dibawah ini Pada After E ek 59 fps hal evel ini bert

Efek

ini dikarena tujuan agar

(14)

 

 

4.1.3 Adobe Premiere Cs 3

Untuk menggabungkan antara video – video yang sudah jadi atau sudah di render dari AE maka akan di lakukan cara yang kedua yaitu penggabungan antara video dan audio.

Hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah Melakukan import File, memberikan effect transisi, pengecilan sound, pemilihan codec dan hasil akhir

4.1.3.1 Import File

Penggabungan video mentah ini bertujuan untuk membuat video klip yang utuh. Seperti gambar 4.19 Import File. Setelah itu dilakukan pengurangan FPS menjadi 10fps pada interpret footage hal ini dikarena untuk memanjangkan scene.

Gambar 4.19 Import File Pada Premiere 4.1.3.2 Effek Transisi

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka dilakukan pemberian effek transisi. Effek yang digunakan adalah Cros Dislove yaitu effek Dissolve suatu efek pengambilan gambar dimana gambar 1 lambat laun memudar dan menghilang, tampak dengan rangkaian gambar mulai dengan pudar yang makin jelas. Hal ini bisa terlihat pada gambar 4.20.

(15)

4 s y 4 c a m y s 4.1.3.3 Soun Selai sound tidak a yang terlihat p 4.1.3.4 Code Untuk codec sangat akan dihasilk Pada melebihi dari yaitu tidak ad sama dengan nd n video ment ada yang be pada gambar ec k mendapatk t diperlukan. an nanti. a video klip ya jumlah size p da perubahan n codec yang Gambar tah tersebut m rubah sama r 4.21. Gamba an hasil yang Pemilihan co

ang lama terli pada video kl n codec. Dala sudah ditera 4.20 Effek T maka di impo sekali. Hany ar 4.21 Penge g maximal de

dec yang pas

hat dengan je ip yang lama. am video klip pkan pada af

Transisi

ortkan pula fil ya pada saat

ecilan Sound

engan jumlah s merupakan

elas bahwa s . Hal ini bisa t

yang baru m fter effect H26 e lagunya. D eding nya s d h size yang r cerminan dar

ize yang tela terjadi oleh b enggunakan 64 seperti gam

Dalam hal ini saja. Seperti renda maka ri hasil yang h dihasilkan eberapa hal codec yang mbar 4.22.

(16)

F g H 4 y g Dalam Fps. Hal ini gambar yang Hal ini tidak b 4.1.3.5 Hasil Pada yang lama d gambar 4.23 Gamb m pengaturan dikarenakan blur atau ma berpengaruh d l Ahir a hasil akhir in dengan yang dan 4.24 Gamb ar 4.22 Peng n tersebut ter pada video asih ada baya dalam hasil a ni . bisa terlih baru. Dari j bar 4.23 Meta gaturan Code rlihat FPS yan sebelumnya angannya. Ole khir nanti.

hat jelas baga umlah sizeny a Data Video ec Pada Prem ng semula 25 hasil yang d eh sebab itu d ai mana perbe ya, resolusin o Baru miere 5 Fps dirubah dihasilkan ma dilakukan pen edaaan antar ya, dan fpsn menjadi 10 asih banyak nurunan fps. ra video klip nya. Seperti

(17)

4 4.1.3.6 Hasil G l Dari Youtub Gambar 4.24 be Gamb 4 Meta Data V bar 4.25 Yout Video Lama tube

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Vaughan ,Tay .2006. Multimedia Making It Work, Edisi 6. Yogyakarta : Andi Offset. Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya. Yogyakarta:

andi

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Informasi Untuk Keunggulan Bersaing

Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset.

Suyanto, Muhammad. 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi Offset.

Mufid, Ahmad, 2013. Perancangan dan Pembuatan Video Klip Lagu Berjudul Merapi

dengan Teknik Stop Motion. Skripsi, Teknik Informatika.

Anonim, 2013. HDTV (televisi high Definition) dan video surveillance.

http://www.axis.com/products/video/about_networkvideo/resolution.htm.

September 18, 2013, 10:50:09 AM

Anonim. 2013. Kualitas Video. https://support.google.com/youtube/ September,19, 2013 05.00:PM

Anonim. 2013. Apa itu HD video . http://www.plasagadget.com/281-apa-itu-hd-video/.htm . September 18, 2013, 10:50:09 AM

Sidharta, Kiki. 2013. Apa sih yang dimaksud dengan bitrate itu.

http://www.pusatgratis.com/info/apa-sih-yang-dimaksud-dengan-bitrate-itu.html .

September 20, 2013, 11:02:08 AM

Vaseppi, Asep. 2013. Pengertian pixel. http://www.scribd.com/doc/61910941/. September 20, 2013, 19:33 AM

Gambar

Gambar 4.1 Semua Scene
Gambar 4.14 Proses Import File Pada After Efek
Gambar 4.19 Import File Pada Premiere

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan pada PT. Jaya Nika Permata Pekanbaru yang berlokasi dijalan Jendral Sudirman. Tujuan dari penelitian ini adalah :1)Untuk mengetahui

- atau tidak isim fa’il، tidak isim maf’ul dan tidak masdar، yang tertulis dalam rumus، maka yang menentukan adalah kamus... ،مينحلا

grid systems seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah komposisi yang sudah diciptakan. Tujuan

Sejalan dengan hal tersebut, Rencana Kerja ( Renja) Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kab.Paser menekankan pentingnya peran TIK dalam mewujudkan tata kelola

Berdasarkan hasil pembahasan pada tulisan ini kayu hutan rakyat sengon ( Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) direkomendasikan untuk dibuat kayu rakitan yaitu kayu lapis,

Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu melihat ada atau tidaknya hubungan positif yang signifikan antara sikap terhadap pernikahan dan kesiapan

Pada riset ini dilakukan perbaikan ekspresi dasar mimik wajah dalam proses facial motion retargeting menggunakan metoda interpolasi blendshape.. berbasis

Dengan menggunakan metode Naive Bayes dan Logika Fuzzy dapat dihasilkan parameter pembentuk ekspresi wajah yang dipengaruhi oleh lebih dari satu