1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kampas rem dari bahan asbestos hanya memiliki satu jenis fiber yaitu
asbes yang merupakan komponen yang menimbulkan karsinogenik. Hal ini
bertujuan agar membuat kampas menjadi awet, tetapi ada kerugian yang
ditimbulkan antara lain kelemahan dalam kondisi basah.
Sekitar tahun 1908, bahan asbestos mulai digunakan yang merupakan paduan
kuningan dan serat metal yang disatukan menggunakan binder (bahan pengikat) namun
belum dicetak. Hingga 1920 kampas rem mulai dicetak dengan serat metal dengan ukuran
lebih pendek, logam kuningan yang lebih halus serta tambahan organik, bahan kampas
asbestos juga mempunyai beberapa kekurangan seperti kurang tahan terhadap tekanan,
hanya tahan panas maksimal 200° celcius, dan jika pada keadaan basah cenderung
bersifat licin. Namun pada 1994, ditemukan kalau asbestos mengandung zat
karsinogenetik yang dituding sebagai salah satu zat penyebab kanker paru-paru. Dan efek
itu baru terasa setelah 10-15 tahun. Sejak itu, produksinya pun mulai perlahan dihentikan.
Sebagai gantinya adalah penggunaan brass, copper fiber dan aramid pilp.Kampas
rem non asbestos ini terbagi 2, yakni low steel yang masih mengandung besi meski seikit
dan non steel yang tidak menggunakan besi. Pada umumnya bahan kampas non asbestos
memiliki lebih dari satu jenis filer/serat, bahkan sampai 4-5 jenis filer/serat. Bahan-bahan
yang pada umumnya digunakan untuk kanpas non asbestos yaitu dari aramyd/ kevler/
twaron, rockwool, fiberglass, potassium titanate, carbon fiber, graphite, cellulose, steel
fiber, resin. Selain ramah lingkungan, kampas rem non asbestos juga memiliki kelebihan
lain seperti tidak mudah bunyi, tahan panas sampai 360°C sehingga tidak rawan blong
dan memiliki sifat baik. Namun ada 2 kelemahan, kotoran dari pengikisan kampas
berwarna hitam dapat mengotori velg dan harganya pun lebih mahal dari kampas rem
asbestos.
Untuk meperkaya perbendaharaan bahan filler/serat pada komposit kampas rem
non asbestos, maka mulai digunakan bahan serat yang berasal dari bahan yang dapat
diperbaharui/hayati dikarekan bahan filler/serat termasuk pada bahan friksi yang notabene
2 akan habis lama-lama tergesek oleh piringan cakram atau bias dikatakan sebagai bahan
habis pakai.
Berdasarkan dari keadaan geografis Indonesia yang sebagai besar berbentuk
kepulauan yang memiliki garis pantai yang panjang, dan memiliki iklim tropis yang
mengandung keberlangsungan hidup berbagai tanaman yang ada. Salah satunya yaitu
sumber daya alam berupa pohon kelapa yang melimpah di alam Indonesia, akan tetapi
pada saat ini pemanfaatan utama dari pohon kelapa yang pokok ialah berupa
kopra/daging buah kelapa yang dimanfaatkan untuk menjadi minyak VOC. Padahal selain
itu dari buah kelapa tersebut juga dihasilkan atau didapat bahan-bahan lain yang
tersisiakan seperti sabut, tempurung, air krlapa, ampas daging kelapa, batang kelapa dan
daun serta akarnya. Limbah ini semakin hari semakin banyak jumlahnya sehingga akan
mengganggu lingkungan. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
berkembang pesat, limbah kelapa ini dapat juga diolah dan diambil manfaatnya untuk
keperluan kehidupan manusia.
Tempurung kelapa adalah salah satu bahan yang tersisakan dari produksi kelapa.
Tempurung kelapa merupakan bahan yang sangat potensial untuk digunakan sebagai
pengisi komposit/filler karena memiliki sifat-sifat modulus dan kekuatan tinggi.
Sifat-sifat pada tempurung kelapa ini dapat menghasilkan komposit yang bermanfaat sebagai
material bahan bangunan, tali, perabotan rumah dan bahan teknik (Sapuan dkk,2003).
Dalam hal ini khususnya tempurung kelapa (arang tempurung kelapa) dapat dimanfaatkn
sebagai filler yang dicampur dengan aluminium sebagai serat penguat bahan friksi pada
komposit kampas rem non asbestos. Secara umum zat penyusun didalam bahan friksi
terdiri dari serat, bahan pengisi dan bahan pengikat. Bahan pengikat terdiri dari berbagi
jenis resin diantaranya phenolic, epoxy, silicone dan rubber. Resin tersebut berfungsi
untuk mengikat berbagai zat penyusun di dalam bahan friksi. Bahan pengikat dapat
berbentuk sebuah matriks pada suhu relative stabil (Desi Kiswiranti, 2007).
Dengan latar belakang inilah maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
sebagai tugas akhir dengan judul : Pengaruh Campuran Serbuk Arang Tempurung
Kelapa Hibrida Dan Serbuk Aluminium Sebagai Material Alternatif Kampas Rem Sepeda MotorNon-Asbestos.
3 1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kekerasan dan keausan pada
material komposit yang divariasikan dengan komposisi campuran serbuk
arang tempurung kelapa, serbuk aluminium dan resin.
2. Menentukan variabel komposisi material yang baik untuk bahan kampas
rem sepeda motornon-asbestos.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini sesuai dengan yang diinginkan dan tidak meluas pada
pembahasan yang lain, maka dilakukan batasan masalah antara lain :
1. Bahan
Bahan yang digunakan untuk pembuatan kampas rem sepeda motor non
asbes ini adalah serbuk arang tempurung kelapa dan serbuk Aluminium
dengan pengikat Resin phenolic.
2. Perbandingan komposisi bahan yang digunakan sebagai berikut:
1. 51% tempurung kelapa + 5% serbuk aluminium + 40% resinphenolic + 4%
katalis
2. 35% tempurung kelapa + 10% serbuk aluminium + 50% resinphenolic+ 5%
katalis
3.19% tempurung kelapa + 15% serbuk aluminium + 60% resin phenolic+ 6%
katalis
3. Pengujian yang dilakukan adalah
a. Pengujian kekerasan menggunakan standart ASTM E-10 dengan ukuran
panjang 25mm, lebar 25mm dan tinggi 10mm
b. Pengujian keausan menggunakan standart ASTM G99-04 dengan ukuran
diameter 70mm dan tinggi 6mm
1.4
Sistematika Penulisan
4 Agar penyusunan skripsi ini dapat tersusun secara sistematis dan mempermudah
pembaca memahami tulisan ini, maka skripsi ini dibagi dalam beberapa bagian yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang yang menentukan pengambilan penelitian dan dilanjutkan
dengan tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan skripsi ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan tentang ulasan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian
skripsi ini baik dari teori dasar maupun teori penunjang lainnya. Dasar teori didapatkan
dari berbagai sumber, diantaranya berasal dari: buku - buku pedoman, jurnal, paper, tugas
akhir, e-book, dan e-news.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan
penulisan skripsi. Pada bab ini juga akan dibahas mengenai langkah-langkah penelitian,
pengolahan, dan analisa data yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
dari topik yang diangkat.
BAB IV HASIL DAN DISKUSI
Bab ini akan menjelaskan hasil yang didapat dari pengaruh campuran serbuk arang
tempurung kelapa dan serbuk aluminium sebagai material alternatif kampas rem sepeda
motor non-asbestos dan dilakukan validasi terhadap nilai yang didapat dari data
sebenarnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari semua penelitian yang dilakukan untuk skripsi ini
dan saran yang mendukung kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian untuk pembuatan tugas akhir
ini.
LAMPIRAN