• Tidak ada hasil yang ditemukan

Syarat Usul Impassing dan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Syarat Usul Impassing dan (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Syarat Usul Impassing dan

Prosedurnya

Posted on 14 Maret 2010 by Kak Ichsan

35 Votes

Inpassing Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil adalah proses penyesuaian kepangkatan Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil dengan kepangkatan Guru Pegawai Negeri Sipil.

Inpassing Jabatan Fungsional Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil dan Angka Kreditnya ditetapkan berdasarkan dua hal, yaitu

a. Kualifikasi akademik

b. Masa kerja, dihitung mulai dari pengangkatan atau penugasan sebagai Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil pada satuan pendidikan.

1. Persyaratan

Penetapan jabatan fungsional Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil dan angka kreditnya, bukan sebatas untuk memberikan tunjangan profesi bagi mereka, namun lebih jauh adalah untuk menetapkan kesetaraan jabatan, pangkat/golongan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku sekailgus demi tertib administrasi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil. Atas dasar itu, Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil yang dapat ditetapkan Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya adalah:

1. Guru tetap yang mengajar pada satuan pendidikan, TK/TKLB/RA/BA atau yang sederajat; SD/SDLB/MI atau yang sederajat; SMP/SMPLB/MTs atau yang sederajat; dan

SMA/SMK/SMALB/MA/MAK atau yang sederajat, yang telah memiliki izin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Dinas Pendidikan Provinsi setempat. Guru dimaksud adalah guru yang diangkat oleh pemerintah, pemerintah daerah dan yayasan/masyarakat penyelenggara pendidikan.

2. Kualifikasi akademik minimal S-1/D-IV

3. Masa kerja sebagai guru sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun berturut-turut pada satmingkal yang sama.

4. Usia setinggi-tingginya 59 tahun pada saat diusulkan.

5. Telah memiliki NUPTK yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.

6. Melampirkan syarat-syarat administratif :

(2)

mempunyai izin operasional tempat satuan administrasi pangkal (satmingkal) guru yang bersangkutan.

2. Salinan atau fotokopi ijazah terakhir yang disahkan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku (Perguruan Tinggi/Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang menerbitkan ijasah dimaksud).

3. Surat keterangan asli dari kepala sekolah/madrasah bahwa yang bersangkutan melakukan kegiatan proses pembelajaran/pembimbingan pada satmingkal guru yang bersangkutan.

2. Prosedur Pengusulan

Prosedur pengusulan Inpassing Jabatan Fungsional Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil dan Angka Kreditnya adalah sebagai berikut:

1. Kepala sekolah/madrasah jenjang TK/RA/BA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA/MAK atau yang sederajat, meneliti kelengkapan administratif dan keabsahan bukti fisik yang diusulkan oleh Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil dan atas persetujuan yayasan/penyelenggara pendidikan, dan mengusulkannya ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dengan menggunakan Format 1 (Lampiran 1).

2. Kepala sekolah/madrasah jenjang TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB atau yang sederajat meneliti kelengkapan administratif dan keabsahan bukti fisik yang diusulkan oleh Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil atas persetujuan yayasan/penyelenggara pendidikan, dan mengusulkannya ke Dinas Pendidikan Provinsi, dengan menggunakan Format 1 (Lampiran 1).

3. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota meneliti kelengkapan administratif dan keabsahan bukti fisik yang diusulkan oleh kepala sekolah seperti tersebut pada butir 1 (satu) dan mengusulkannya kepada Menteri Pendidikan Nasional melalui Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan u.b. Direktur Profesi Pendidik dengan menggunakan Format 2 (Lampiran 2).

4. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi meneliti kelengkapan administratif dan keabsahan bukti fisik yang diusulkan oleh kepala sekolah seperti tersebut pada butir 2 (dua) dan mengusulkannya kepada Menteri Pendidikan Nasional melalui Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan u.b. Direktur Profesi Pendidik dengan menggunakan Format 2 (Lampiran 2).

5. Direktorat Profesi Pendidik meneliti dan menilai kelengkapan administrasi dan keabsahan bukti fisik yang diusulkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan/atau Dinas Pendidikan Provinsi. Selanjutnya Direktorat Profesi berdasarkan hasil penilaian mengusulkan ke Menteri Pendidikan Nasional melalui Kepala Biro Kepegawaian untuk ditetapkan Jabatan Fungsional Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil dan Angka Kreditnya, dengan menggunakan Format 3 (Lampiran 3).

(3)

Contoh Format Usulan

Format usulan mulai dari tingkat sekolah (format 1) dan format lainnya dapat dilihat dalam buku Pedoman Penetapan Jabatan Fungsional Guru Bukan PNS yang bisa diunduh di bawah.

Batas Penetapan SK Inpassing 30 Desember 2011

Sesuai Permendiknas nomor 22/2010, batas akhir penetapan SK Inpassing adalah 30 Desember 2011. Oleh karena itu, bagi yang belum pernah mengusulkan agar segera mengusulkan dengan syarat dan prosedur seperti penjelasan di atas.

C. Alamat Pengiriman Ditjen PMPTK

U,p. Direktur Profesi Pendidik Kompleks Depdiknas Gd. D Lt. 14 Jalan Pintu 1 Senayan Jakarta Pusat Tlp/fax: 021-57974124/57974126

Tunjangan Profesi bagi Guru Bukan PNS Rp1.500.000,00/Bulan

Guru Bukan PNS (GBNS) yang telah lulus sertifikasi dan memiliki sertifikat pnedidik profesional berhak atas tunjangan profesi setiap bulan. Berdasarkan Permendiknas 72/2008 tentang Tunjangan Profesi GTT Bukan PNS, dalam pasal 2 disebutkan, besar tunjangan GTT yang belum memiliki jabatan fungsional guru adalh Rp1.500.000 setiap bulan sampai dengan guru yang bersangkutan memiliki jabatan fungsional guru.

Yang dimaksud “jabatan fungsional guru” adalah telah memiliki SK Inpassing. Bagi GTT yang telah memiliki sertifikat pendidikan dan memiliki SK Inpassing maka besarnya tunjangan setiap bulan adalah sebesar gaji pokok golongan yang tertulis pada SK Inpassing. (Lihat juga

Tabel Angka Kredit Inpassing Guru Bukan

PNS

Posted on 9 Mei 2011 by Kak Ichsan

25 Votes

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor, mengamanatkan bahwa guru yang telah memiliki sertifikat pendidik, baik yang berstatus pegawai negeri sipil maupun yang bukan pegawai negeri sipil dan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan diberi tunjangan profesi dan tunjangan khusus setiap bulan. Tunjangan profesi dan tunjangan khusus bagi guru pegawai negeri sipil yang menduduki jabatan fungsional guru diberikan sebesar 1 (satu) kali gaji pokok pegawai negeri sipil yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan setiap bulan. Sedang bagi guru bukan pegawai negeri sipil, tunjangan profesi dan tunjangan khusus diberikan sesuai dengan kesetaraan tingkat, masa kerja, dan kualifikasi akademik yang berlaku bagi guru pegawai negeri sipil.

(4)

angka kreditnya bagi GBPNS tersebut. Atas dasar itu, ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2010 sebagai perubahan terhadap Permendiknas Nomor 47 Tahun 2007 tentang Penetapan Inpassing Jabatan Fungsional GBPNS dan Angka Kreditnya yang dijadikan sebagai acuan untuk menetapkan Jabatan Fungsional GBPNS dan Angka Kreditnya.

Penetapan jabatan fungsional GBPNS dan angka kreditnya, bukan hanya untuk memberikan tunjangan profesi/khusus bagi mereka, namun dimaksudkan untuk pembinaan dan perlindungan serta tertib adminsitrasi guru. Jabatan fungsional guru merupakan jabatan ahli.

Inpassing Jabatan Fungsional GBPNS dan Angka Kreditnya ditetapkan berdasarkan dua hal, yaitu kualifikasi akademik dan masa kerja.

(5)

Masa Kerja

(th)

Angka

Kredit

Gol.

Jabatan

0 <MK< 6

150

III b Guru Madya Tk I

6 <MK< 10 200

III c Guru Dewasa

10 <MK< 14 300

III d Guru Dewasa Tk I

14 <MK< 18 400

IV a Guru Pembina

5. Doktor / S3

Masa Kerja

(th)

Angka

Kredit

Gol.

Jabatan

0 <MK< 6

200

III c Guru Dewasa

6 <MK< 10 300

III d Guru Dewasa Tk I

10 <MK< 14 400

IV a Guru Pembina

Buku Pedoman Penetapan Jabatan Fungsional Guru Bukan PNS

Buku pedoman ini memuat panjang lebar tentang inpassing GBPNS mulai dari latar belakang, dasar hukum, tujuan, dan pengertian inpassing.

Pada bab pelaksanaan inpassing GBPNS, diuraikan tentang persyaratan, prosedur pengusulan, dasar dan tatacara penetapan, jenjang jabatan fungsional, pejabat yang berwenang menetapkan.

Pada lampiran berisi tabel konversi nilai angka kredit, dan 11 contoh format surat antara lain surat kepala sekolah usul inpassing dan lampiran usulan kepala sekolah, serta contoh SK Kemendiknas tenmtang Inpassing GBPNS.

Perbaikan TUNJANGAN PROFESI 2013 Sesuai SK

INPASSING

Sabar dan sabar, itulah kunci para guru

penerima tunjangan profesi pendidik tahun 2013 khususnya guru -

guru NON PNS. Setelah masalah pendataan dapodik selesai

dilanjutkan terbitnya SKTP, kemudian pencairan di rekening Bank

masing - masing guru. Setelah cek rekening ternyata beberapa guru

NON PNS yang sudah inpassing hanya

menerima nominal sebesar sebelum inpassing (Rp. 1.500.000)

padahal

pada tahun sebelumnya tunjangan profesi yang diterima sudah

menyesuaikan dengan SK inpassing yang dimiliki.

(6)

pembayarannya melalui Pusat (ex Dekon)

1. PTK yang bersangkutan (Guru non-PNS/Guru SLB/Pengawas

Dekon) melapor ke dinas pendidikan kab/kota dengan membawa

berkas yang diperlukan diantaranya:

Photocopy SK Inpassing (untuk non_PNS yang telah Inpassing)

yang telah dilegalisir oleh Biro kepegawaian Kemdikbud RI atau

Dinas Pendidikan setempat dengan memperlihatkan SK Inpassing

aslinya.

Photocopy sertifkat pendidik

Print out NUPTK(LKD)/NRG

2. Operator tunjangan dinas pendidikan kab/kota melakukan

pengentrian usulan perbaikan nominal Gaji Pokok tunjangan profesi

melalui aplikasi tunjangan P2TK DIKDAS yang akan dibuka awal Juni

2013. Oleh karena itu, diharapkan kepada seluruh pengelola

kab/kota untuk menerima usulan dan berkas perbaikan tersebut

baik PNS maupun non-PNS tanpa terkecuali serta mengentri

perbaikan data melalui aplikasi sesuai jadwal. Pusat tidak

melayani usulan perbaikan secara perorangan/individu.

3. Pusat akan melakukan verifikasi usulan perbaikan tersebut.

4.Jika usulan diterima, maka besaran gaji pokok untuk pembayaran

di triwulan berikutnya akan disesuaikan berikut dengan kekurangan

pembayaran triwulan sebelumnya (rapel).

5. Hasil verifikasi akan dapat dilihat di lembar info sehingga para

guru tidak perlu datang ke pusat untuk pengecekan.

Demikian untuk menjadi perhatian

(7)

Pemberkasan SK Inpassing Guru Non PNS 2013

6/15/2013 10:07:00 AM guru, inpassing, pengumuman No comments

Selasa, 11 Juni 2013 lalu Kantor Dinas Pendidikan Kota Semarang mengeluarkan surat edaran perihal Inpassing Guru Non PNS 2013. Surat ini berlaku hanya untuk guru non PNS. Bagi guru yang belum memiliki SK Inpassing diminta melakukan pemberkasan untuk usulan SK Inpassing 2013. Adapun berkas yang harus disiapkan dapat dilihat pada surat edaran.

Sebagai informasi tambahan Inpassing Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil adalah proses penyesuaian kepangkatan Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil dengan kepangkatan Guru Pegawai Negeri Sipil.

Inpassing Jabatan Fungsional Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil dan Angka Kreditnya ditetapkan berdasarkan dua hal, yaitu:

a. Kualifikasi akademik

b. Masa kerja, dihitung mulai dari pengangkatan atau penugasan sebagai Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil pada satuan pendidikan.

Persyaratan

(8)

kesetaraan jabatan, pangkat/golongan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku sekaligus demi tertib administrasi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil. Atas dasar itu, Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil yang dapat ditetapkan Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya adalah:

 Guru tetap yang mengajar pada satuan pendidikan, TK/TKLB/RA/BA atau yang sederajat; SD/SDLB/MI atau yang sederajat; SMP/SMPLB/MTs atau yang sederajat; dan

SMA/SMK/SMALB/MA/MAK atau yang sederajat, yang telah memiliki izin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Dinas Pendidikan Provinsi setempat. Guru dimaksud adalah guru yang diangkat oleh pemerintah, pemerintah daerah dan yayasan/masyarakat penyelenggara pendidikan.

 Kualifikasi akademik minimal S-1/D-IV

 Masa kerja sebagai guru sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun berturut-turut pada satmingkal yang sama.

 Usia setinggi-tingginya 59 tahun pada saat diusulkan.

 Telah memiliki NUPTK yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.

 Melampirkan syarat-syarat administratif sebagaimana tercantum dalam surat edaran dari Dinas Pendidikan Kota Semarang.

Tunjangan Profesi bagi Guru Non PNS

Rp1.500.000,00/Bulan

Guru Non PNS yang telah lulus sertifikasi dan memiliki sertifikat pendidik profesional berhak atas tunjangan profesi setiap bulan. Berdasarkan Permendiknas 72/2008 tentang Tunjangan Profesi GTT Non PNS, dalam pasal 2 disebutkan, besar tunjangan GTT yang belum memiliki jabatan fungsional guru adalh Rp1.500.000 setiap bulan sampai dengan guru yang bersangkutan memiliki jabatan fungsional guru.

Referensi

Dokumen terkait

13 Feraturan Menteri Keuangan Nomor 164lPMl#2010 tenkng Tata cara pembayaran Tunjangan Profesi Guru dan Dosen Tur{angan Khusus Guru dan Dasen, ierta

Kami bertanggungjawab sepenuhnya terhadap kebenaran data usulan pencairan tunjangan profesi guru bulan Januari sampai dengan Juni 2017 seperti format terlampir yang telah dibuat

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor2.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 164/PMK..05/2010 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen,

Menurut Manual Kesmavet (1993) untuk RPH yang diperuntukkan memenuhi kebutuhan daging antar Dati II dalam satu Dati I harus memenuhi semua syarat dari RPH untuk memenuhi daging

menempatkan beban kerja lain yang memenuhi syarat (mis. Exchange, Lync, dll.) untuk mendapatkan sisa dana tersebut. Semua syarat akan berlaku pada penempatan itu. Penempatan

Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan akan mengadakan kegiatan Sinkronisasi dan Validasi Data Tunjangan Profesi dan Tunjangan

SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK DIUSULKAN MENDAPAT TUNJANGAN GURU (TUNJANGAN PROFESI, SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL, TUNJANGAN KHUSUS DAN SUBSIDI).