• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepribadian, Kompetensi, Semangat Kerja terhadap Kinerja pada PT.PP London Sumatera Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kepribadian, Kompetensi, Semangat Kerja terhadap Kinerja pada PT.PP London Sumatera Medan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpunan bagi

perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi ini. Kurangnya perhatian

terhadap kualitas sumber daya manusia mengakibatkan ketidakmampuan setiap

karyawan bersaing secara kompetitif. Kecanggihan sarana dan prasarana harus

didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh sebab itu perusahaan

haruslah mengenali kualitas dari setiap karyawannya karena sumber daya manusia

memegang peranan penting dalam menjalankan aktivitas perusahaan.

Dalam dunia kerja yang dinamis, masing-masing pekerjaan memiliki

karakteristik yang berbeda dengan bobot yang berbeda. Berat atau ringan suatu

pekerjaan selain dapat diukur dari deskripsi pekerjaan itu sendiri dapat pula diukur

dari sikap seorang karyawan dalam menanggapi pekerjaannya. Setiap perusahaan

ingin karyawannya memiliki kinerja yang tinggi dalam bekerja. Dengan kinerja

karyawan yang tinggi, diharapkan tujuan perusahaan akan dapat tercapai

sebagaimana telah direncanakan.

Kinerja merupakan hasil yang dicapai melalui serangkaian kegiatan dan tata

cara tertentu dengan menggunakan sumber daya perusahaan untuk mencapai

sasaran perusahaan yang telah di tetapkan (Mangkunegara, 2005:43). Ada banyak

(2)

Menurut Sedarmayanti (2004:38), ada keterkaitan antara kinerja dengan

kepribadian. Hal itu diklasifikasikan berdasarkan karakteristik pekerjaan dengan

kepribadian pekerja. Persyaratan ini dilakukan agar dapat memperlunak hubungan

antara karakteristik kepribadian dengan kinerja pekerja. Menurut Allport dalam

Sunarto (2004:34), kepribadian adalah sesuatu yang ada dalam diri individu yang

unik yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu.

Kepribadian adalah sifat yang sulit untuk digeneralisasikan oleh perusahaan oleh

karena itu untuk mengklasifikasikan kepribadian, digunakan pendekatan model

lima besar, seperti sifat berhati-hati, stabilitas emosi, terbuka pada hal-hal baru,

mudah akur dan bersepakat, dan ekstravensi (Robbins dan Judge, 2008:132).

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah kompetensi. Menurut Specer

dalam Moeheriono (2009:8), hubungan antara kompetensi karyawan dengan

kinerja sangat erat dan penting sekali, relevansinya ada dan kuat akurat, bahkan

karyawan yang ingin meningkatkan kinerjanya, haruslah mempunyai kompetensi

yang sesuai dengan pekerjaannya.

Manfaat dari semangat kerja adalah meningkatkan kinerja karyawan.

Semangat kerja berpengaruh pada pencapaian target kerja karyawan. Semangat

kerja yang baik akan merangsang seseorang untuk berkarya dan berkreativitas

dalam pekerjaannya (Hasibuan, 2003:94). Menurut Siagian (2003:57), semangat

kerja menunjukkan sejauh mana karyawan bergairah dalam melakukan tugas dan

tanggung jawabnya didalam perusahaan.

PT. PP London Sumatera (Lonsum) adalah perusahaan yang bergerak

(3)

telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saat ini Lonsum memiliki 37 perkebunan

inti dan 14 perkebunan plasma di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan

Sulawesi. Pengelolaan kebun dilakukan dengan menerapkan kemajuan penelitian

dan pengembangan keahlian di bidang Agro-manajemen dengan tenaga kerja yang

terampil dan profesional. Bidang bisnis Lonsum mencakup pembibitan,

penanaman, pemanenan, pengolahan, pemrosesan dan penjualan produk-produk

kelapa sawit, karet, kakao dan teh. Dalam dunia industri perkebunan Lonsum

dikenal sebagai produsen bibit kelapa sawit dan kakao yang berkualitas baik.

Salah satu PT. PP Lonsum di pulau Sumatera berada di Kota Medan. PT. PP

Lonsum yang terletak di kota Medan adalah kantor operasional Lonsum

Se-Sumatera Utara. Adapun kegiatan kantor operasional PT. PP Lonsum Medan yaitu

mengadakan pelatihan dan pengembangan, izin riset, penambahan lahan, promosi

kerja, rekrutmen, penghargaan, lembur, dll. PT. PP Lonsum merupakan salah satu

perusahaan yang telah go public yang memiliki jumlah karyawan yang banyak.

Jumlah karyawan yang banyak membuat PT. PP Lonsum membentuk standar

kerja yang sistematis dalam hal pengawasan kinerja karyawan, baik itu dalam hal

mengelola dan mendistribusikan produk. Tinggi rendahnya kinerja karyawan

sangat dipengaruhi oleh kondisi karyawan dalam bekerja seperti keadaan pribadi,

kemampuan karyawan, beban kerja, sikap dalam bekerja atau lingkungan kerja.

Wawancara awal dengan pak Riyanto bagian HRD karyawan telah memiliki

kinerja yang baik. Berikut rekapitulasi pencapaian kinerja karyawan PT. PP

(4)

Tabel 1.1

Rekapitulasi Pencapaian Kinerja PT. PP London Sumatera Medan Tahun 2015

No. Unit Nilai Status Nilai Kerja

1. Human resources 80 K2

2. Finance 78 K2

3. General Service 78 K3

4. Information tecnolgy service 79 K3

5. Operating NS/JS, research, operating support

80 K2

6. ADM Umum 80 K2

Sumber: PT PP LONSUM Medan (Data diolah)

Keterangan:

Tabel 1.1 mengindikasikan bahwa pencapaian kinerja karyawan pada PT.

PP Lonsum dapat dikatakan baik karena status nilai kerja karyawan berada

diantara nilai K2 dan K3. Nilai K2 dan K3 menunjukkan bahwa nilai bobot telah

melampaui harapan dan memenuhi harapan perusahaan dengan jumlah nilai

berada diantara 90-80 dan 80-70. Tabel 1.1 juga memperlihatkan bahwa

pencapaian kinerja karyawan dapat dikatakan cukup maksimal meskipun

pencapaian kinerja karyawan belum mencapai bobot maksimal yang telah

ditetapkan perusahanan. Oleh karena itu untuk mencapai kinerja yang maksimal

pimpinan harus lebih memperhatikan profesionalisme sumber daya manusianya

untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik.

Karyawan PT. PP Lonsum Medan adalah karyawan yang berasal dari

(5)

memiliki kepribadian yang berbeda pula. Perbedaan itu terlihat dari cara mereka

bergaul, bagaimana sikap karyawan bekerja dalam tim, bagaimana mereka dengan

hasil pekerjaan mereka, dan bagaimana kreativitas setiap karyawan. Karyawan

wanita ataupun pria pasti memiliki kepribadian yang berbeda-beda dan

kepribadian yang berbeda itu tentunya mempengaruhi kinerja karyawan. Kinerja

karyawan yang menyangkut kepribadian tidak terlepas dari masalah loyalitas

karyawan dalam perusahaan.

Menurut wawancara awal dengan karyawan dibeberapa divisi seperti HRD,

IT, Adm.umum, Finance pada PT. PP Lonsum Medan mengenai dimensi

kepribadian dengan model lima besar, diperoleh informasi bahwa karyawan telah

mampu bersosialisasi dan bekerja sama dengan rekan sekerjanya, dapat

memaklumi kesalahan teman sekerja dan saling mengingatkan jika terjadi

kesalahan, dan karyawan terbuka pada hal-hal baru, hal itu terlihat dari sebagian

karyawan yang mau belajar mengenai aplikasi baru. Tetapi karyawan masih

kurang dalam hal kreatifitas, padahal dalam kenyataannya untuk memudahkan

kinerja seorang pekerja, kreativitas sangatlah diperlukan untuk mengurangi

kejenuhan dalam bekerja, dan sikap karyawan dalam bekerja seperti pengendalian

diri masih kurang hal itu terlihat dari beberapa karyawan yang tidak tenang dalam

bekerja.

Berikut tabel karyawan yang bermasalah pada PT. PP London Sumatera

(6)

Tabel 1.2

Jumlah Karyawan PT. PP London Sumatera Medan yang Bermasalah Tahun 2014 dan 2015

Tahun Keterangan Jumlah Karyawan Total

2014 PHK 1 4

Resign 3

2015 PHK 2 7

Resign 5

Sumber: HR unit NS Medan (Data diolah).

Tabel 1.2, menunjukkan bahwa jumlah karyawan yang terkena Pemutusan

Hubungan Kerja (PHK) pada tahun 2015 mengalami peningkatan dari tahun 2014.

Pada tahun 2014 karyawan yang terkena PHK hanya 1 orang dan pada tahun 2015

mengalami peningkatan menjadi 2 orang. Perusahaan berhak memberikan PHK

kepada karyawan yang tidak mencerminkan perilaku etis baik itu saat jam kerja

maupun berada diluar jam kerja. Ketentuan PHK tercantum dalam UU tenaga

kerja No. 13 tahun 2003. PHK diberlakukan kepada karyawan yang kurang

memiliki sifat kehati-hatian (Conscientiousness), contohnya karyawan tertangkap

saat bermain judi diluar jam kerja, perusahan tidak akan memberikan dispensasi

atau pun peringatan jika telah dinyatakan bersalah dan telah divonis oleh

pengadilan, PT. PP Lonsum langsung memberikan surat keterangan PHK. Oleh

karena itu karyawan harus mampu menjaga sikapnya saat masih berada dalam

perusahaan maupun diluar perusahaan.

Tabel 1.2, juga menunjukkan jumlah karyawan yang resign. PT. PP

Lonsum mengatagorikan resign menjadi dua jenis yaitu mangkir dan

mengundurkan diri. Dari Tabel 1.2 dapat kita lihat bahwa, terjadi kenaikan yang

(7)

tentu menjadi masalah bagi perusahaan karena perusahaan masih mendapati

karyawan masih kurang berkomitmen dalam bekerja. Seperti halnya

mengundurkan diri, karyawan mengundurkan diri bisa saja karena lulus tes

Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau pun karena ingin menikah. Ada beberapa

karyawan wanita pada PT. PP Lonsum mengundurkan diri karena ingin menikah,

hal itu terjadi mungkin saja karena permintaan calon suami atau pun keinginan

pribadi.

Disamping mengundurkan diri ada juga mangkir. Karyawan dapat

dikatakan mangkir jika tidak bekerja selama 5 (lima) hari pada hari kerja.

Karyawan yang tidak bekerja kurang dari 5 (lima) hari akan diberikan peringatan,

tetapi jika sampai hari ke-5 (lima) tidak memberikan keterangan, karyawan

dianggap resign. Tabel 1.2 mengindikasikan bahwa karyawan masih belum loyal

dalam bekerja. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi perusahaan untuk lebih lagi

memperhatikan kepribadian dan motivasi karyawannya saat ingin bekerja didalam

perusahaan.

Kompetensi merupakan karakteristik dasar yang memberikan kinerja yang

unggul. PT. PP Lonsum Medan telah mengembangkan model kompetensi yang

berintegritas dengan tolak ukur penilaian kinerja yang berdasarkan: Integritas,

Orientasi terhadap kualitas, Penyesuaian diri, Perbaikan berkelanjutan,

Kolaborasi, Pemecahan Masalah, Komunikasi, Perencanaan dan

Pengorganisasian, dan pembinaan. Penilaian kompetensi dilakukan sekali dalam

(8)

dapat menutupi ketidaksesuaian yang terjadi. Berikut tabel latar belakang

pendidikan karyawan PT. PP Lonsum Medan.

Tabel 1.3

Latar belakang Pendidikan Karyawan PT. PP London Sumatera Medan Tahun 2015

No. Jenjang Pendidikan Rincian Pekerjaan

1. SD Operator lift, Chef, dan Security

2. SMA/SMK Sederajat Block Analisis, Maintence, Massanger, Administration Clerk, fulfillment Clerk, Draftman, Accounting, Angineering Service, Sales, General Service.

3. D3 Administration Clerk, Block Analisis

4. S1 Administration Clerk, IT Administration, Admin. Lisensi

Clerk, Operator Telephone, Accounting, Angineering Service, Procurment, General Service

Sumber: HR unit NS Medan (Data diolah).

Tabel 1.3 menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki latar belakang

pendidikan dari perguruan tinggi dan sekolah menengah atas menduduki posisi

yang sama. Seperti halnya posisi accounting, kompetensi yang dimiliki oleh

karyawan dengan pendidikan S1 sangat berbeda dengan tamatan SMK, S1

accounting pasti lebih berkompeten baik itu dalam hal pengetahuan maupun

keterampilan dari pada karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan SMK.

Tabel 1.3 ini mengindikasikan bahwa karyawan PT. PP Lonsum menyetarakan

kompetensi karyawan dengan jenjang pendidikan yang tinggi dengan karyawan

yang memiliki jenjang pendidikan menengah atas. Meskipun PT. PP Lonsum

Medan melakukan evaluasi kompetensi 1x dalam setahun untuk menutupi

ketidaksesuaian pekerjaan dengan kompetensi karyawan, penulis merasa bahwa

kompetensi yang dimiliki oleh karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan

perguruan tinggi tidak dapat disetarakan dengan karyawan yang memiliki latar

(9)

mempengaruhi cara karyawan dalam bekerja seperti prinsip manajemen yang

dikemukakan henry fayol “The right man, on the right place”.

Dalam melaksanakan kewajibannya seorang karyawan harus memiliki

semangat kerja, karena semangat kerja yang positif akan meningkatkan kinerja

karyawan. Begitu juga halnya karyawan pada PT. PP London Sumatera, dapat

dilihat dari tabel sebelumnya bahwa karyawan telah memiliki kerja sama yang

baik dengan tim meskipun belum sesuai dengan harapan perusahaan. Sebagian

besar karyawan berusaha membantu rekan sekerja pada saat kesusahan baik itu

dalam mengolah data maupun persoalan yang lainnya meskipun masih didapati

rekan kerja yang apatis, karyawan juga bersedia menerima kritikan dari rekan

sekerja atau pun atasan untuk hal yang lebih baik, dan karyawan bekerja sesuai

dengan minatnya walaupun masih ada karyawan berada di posisi yang tidak sesuai

minatnya.

Tingkat kehadiran karyawan juga menunjukkan semangat kerja. Presensi

karyawan sangat diharapkan oleh perusahaan terutama dalam hal kehadiran

karyawan tepat waktu dan tidak mangkir setiap hari kerja. Berikut daftar absensi

(10)

Tabel 1.4

Daftar Absensi Karyawan PT. PP London Sumatera Medan Tahun 2015

Tabel 1.4 menunjukkan bahwa dari 103 jumlah karyawan nilai alpha lebih

tinggi dari pada nilai yang izin. Tingkat alpha pada tahun 2015 sebanyak 21 orang

dengan persentase 20,3% dan jumlah karyawan izin sebanyak 12 orang dengan

persentase 11,6%. Daftar presensi ini mengindikasikan bahwa karyawan lebih

memilih tidak memberikan keterangan dari pada memberikan keterangan kepada

atasannya. Hal ini menunjukan bahwa komunikasi antara karyawan dengan atasan

masih kurang dan pada umumnya perusahaan selalu mengharapkan kehadiran

karyawan setiap hari kerja karena hal itu akan mempengaruhi kinerja karyawan.

Dari penjelasan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang

berjudul :

“ Pengaruh Kepribadian, Kompetensi, dan Semangat Kerja terhadap Kinerja

(11)

1.2. Perumusan Masalah

Untuk dapat mempermudah penelitian ini nantinya, sehingga penelitian ini

memilki arah yang yang jelas maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahan

yang akan diteliti.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dijelaskan tersebut, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah kepribadian berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. PP

London Sumatera Medan ?

2. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. PP

London Sumatera Medan ?

3. Apakah semangat kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. PP

London Sumatera Medan ?

4. Apakah kepribadian, kompetensi, dan semangat kerja berpengaruh secara

simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. PP London Sumatera Medan ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh kepribadian terhadap kinerja karyawan pada

PT. PP London Sumatera Medan.

2. Untuk menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan pada

PT. PP London Sumatera Medan.

3. Untuk menganalisis pengaruh semangat kerja terhadap kinerja karyawan

(12)

4. Untuk menganalisis pengaruh secara bersama-sama antara kepribadian,

kompetensi, semangat kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. PP London

Sumatera Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi PT. PP London Sumatera Medan, penelitian ini diharapkan mampu

menambah pengetahuan dan informasi tentang pengaruh kepribadian

karyawan, kompetensi, dan semangat kerja terhadap kinerja karyawan pada

PT. PP London Sumatera Medan.

2. Bagi penulis, bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan menulis karya

ilmiah dan menjadi masukan pengetahuan bagi penulis tentang pengaruh

kepribadian karyawan, kompetensi, dan semangat kerja terhadap kinerja

karyawan.

3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan menjadi referensi tambahan bagi

Gambar

Tabel 1.1 mengindikasikan bahwa pencapaian kinerja karyawan pada PT.
Tabel 1.2      Jumlah Karyawan PT.  PP  London Sumatera Medan
Tabel 1.4 Daftar Absensi Karyawan PT. PP London Sumatera Medan

Referensi

Dokumen terkait

peningkatan kualitas tenaga kerja serta perwujudan pelayanan publik

Dilihat dari hasil pengumpulan data angket, persentase analisis data angket kelas eksperimen sebanyak 82.92% lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang

Sebagian besar kawasan akan tergenang akibat debit limpasan permukaan yang sangat tinggi akibat kenaikan curah hujan sebesar 38% pada tahun 2031 akibat dari perubahan iklim,

Secara keseluruhan persentase motivasi belajar siswa pada kelas kontrol menunjukan hasil yang bagus yaitu sebesar 76.17% Menunjukkan bahwa Pembelajaran dikelas dengan

Menurut Wijaya (2004) sesungguhnya istilah virginitas lebih menampakkan masalah purity (kesucian), yaitu cara seseorang menjaga kemurnian dirinya dan memandang

Menurut Miller, kepedulian adalah cara manusia untuk melestarikan alam agar tidak terganggu oleh manusia lain yang tidak bertanggung jawab Secara lengkap ditambahkan bahwa

MEDIA : KEDAULATAN RAKYAT TANGGAL : 11

Mata Pelajaran Nilai Rata-rata Rapor1. Nilai