Pengaruh Saran TIK Terhadap Motivasi Belajar
Siswa dalam Pembelajaran TIK
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
OLEH:
DAVID ARFIYUNANDA
(702011035)
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
1. Pendahuluan
Rendahnya hasil belajar siswa merupakan salah satu masalah dalam pembelajaran disekolah.Hasil belajar ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Bloom mengemukakan adanya tiga faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu kemampuan kognitif, motivasi berprestasi dan kualitas pembelajaran[1].
Model pembelajaran yang digunakan pendidik memang bisa menjadi ‘konduktor’ yang ampuh untuk menghantarkan materi pembelajaran. Dilapangan sering dijumpai guru yang dapat menguasai materi belajar dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Hal ini bisa jadi karena kegiatan belajar tersebut tidak didasarkan pada model pembelajaran yang sesuai sehingga motivasi belajar yang diperoleh siswa pun rendah.
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa perlu diperhatikan juga sarana dan prasana yang menunjang. Tetapi dalam hal ini belum semua sekolah memiliki sarana dan prasarana yang yang memadai. Seperti yang tertera dalam Permendikbud nomor 68 tahun 2014 bahwa dalam rangka mewujudkan situasi pembelajaran yang mendukung potensi peserta didik perlu didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat mengeksplorasi sumber belajar secara efektif dan efesien dengan memaksimalkan peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan pengelolaan informasi disekolah.
Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasi. dengan adanya motivasi, siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar. Dorongan Motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran disekolah.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah sarana dan prasarana sekolah, dalam pembelajaran khususnya di SMK pada jurusan TKJ penggunakan sarana TIK sangat penting menunjang proses belajar mengajar berjalan dengan baik tetapi belum semua ekolah memiliki sarana TIK yang begitu lengkap.
Motivasi belajar yang dimikili siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam matapelajaran tertentu menurut Nashar[2]. Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan , maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya.
dilakukan setelah diterapkannya pembelajaran berbasis TIK dan dengan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran Pemprograman Dasar untuk kelas X TKJ1 dan X TKJ3 di SMK Yasemi Karangrayung. Apakah dengan penggunakan sarana TIK dapat mendorong motivasi siswa untuk dapat mengikutisetiap pelajaran yang diberikan.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan dua penelitian yang relevan. Penelitian pertama yang dilakukan oleh Lukman Sunadi yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya”[7]. Penelitian yang kedua oleh Hasan Mahmud Halidi yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis TIK Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Model Terpadu Madani Palu”[8].
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan dua penelitian terdahulu adalah. Penelitian menggunakan metode yang sama seperti yang dilakukan Lukman Sunadi yaitu mengukur Motivasi Belajar Siswa diterapkan pada satu mata pelajaran. Sedangkan persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasan Mahmud Halidi adalah Pengaruh Media atau Sarana TIK dalam pembelajaran.
Menurut Santrok Proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku adalah pengertian motivasi[3]. Adapun pendapat Menurut Sardiman adalah daya penggerak dari dalam diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan[4]. Selanjutnya menurut Mc. Donald dalam Sardiman, motivasi dalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan[5].
Pada dasarnya motivasi belajar adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki siswa dapat tercapai. Motivasi akan membangkitkan semangat dalam belajar. Apabila motivasi siswa dalam belajar tinggi, maka hasil belajarnya akan optimal dan sebaliknya jika motivasi belajar siswa rendah, maka hasil belajar akan menjadi kurang maksimal.
Menurut Uno motivasi belajar pada hakikatnya merupakan suatu dorongan baik internal maupun eksternal pada siswa yang sedang belajar[11]. Melalui motivasi belajar siswa akan mengalami perubahan tingkah laku untuk tergerak melakukan kegiatan belajar. Motivasi mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.
Uno mengklasifikasikan indikator yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu bagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, (4) adanya penghargaan dalam, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan (5) adanya lingkungan belajar yang kondusif[12].
Dari indikator-indikator yang mendukung motivasi belajar tersebut, memungkinkan seseorang siswa akan dapat belajar dengan baik, sehingga mampu menghasilkan prestasi belajar yang baik pula.
3. Metode Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan metode kuasi eksperimen ini dilakukan dengan menggunakan kelas ekperimen dan kelas kontrol Lokasi penelitian ditetapkan di SMK Yasemi Karangrayung. Metode pengambilan sampel dari populasi yang ada dengan cara random sampling dipilih khusus untuk kelas X TKJ1 sebagai kelas kontrol dan kelas X TKJ3 sebagai kelas ekspeimen. Hasil pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Slovin didapatkan jumlah sampel sebanyak 40 siswa.Untuk memenuhi jumlah tersebut per kelas diambil 20 orang siswa. Teknik pengumpulan sampel dilakukan secara random. Pengumpulan data menggunakan angket Motivasi, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Alat analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik uji regresi sederhana dengan bantuan program Microsoft Excel. Regresi sederhana yaitu suatu model yang menyatakan suatu hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dalam persamaan matematik karena variabel penelitian bersifat linier dan berjumlah dua variabel yaitu 1 variabel bebas (sarana dan prasarana) dan 1 variabel terikat (motivasi belajar), dalam hal ini motivasi belajar terdiri dari dua sub variabel yaitu motivasi belajar ekstrinsik dan motivasi belajar intrisik.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket, yaitu mengumpulkan data dari variabel X. sebelum angket dijadikan alat pengumpul data, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen.uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan dari angket yang telah disusun. Arikuntomengungkapkan bahwa “instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan relibel”[15].
Tabel 1 Kriteria Penyekoran Instrumen Motivasi Belajar
Bentuk Item Pola Penyekoran
SS S TS STS
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
Pada alat ukur, setiap item diasumsikan memiliki skor 1-4. Dengan penjelasan sebegai berikut:
1. Untuk Pilihan jawaban sangat sesuai (SS) memiliki skor 4 pada pernyataan positif atau skor 1 pada pernyataan negatif.
2. Untuk pilihan jawaban sesuai (S) memiliki skor 3 pada pernyataan positif atau skor 2 pada pernyataan negatif.
3. Untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS) memiliki skor 2 pada pernyataan positif atau skor 3 pada pernyataan negatif
4. Untuk pilihan jawaban sangat tidak sesuai (STS) memiliki skor 1 pada pernyataan positif atau skor 4 untuk pernyataan negative Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif, statistik deskirptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data yang telah terkumpul dengan cara mendeskripsikan data tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum menurut Sugiyono[16]. Penyajian data yang dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif ini adalah perhitungan persentase.Penelitian ini menggunakan bantuan software Microsoft Excel dalam pengolahan datanya dan menyajikannya kedalam tabel.
Data hasil angket dikumpulkan untuk mengetahui tentang :
a. Rasa senang menujukan apakah siswa merasa senang dengan metode pembelajaran yang digunakan,
c. Rasa Tertarik siswa sudah merasa suka dengan materi yang diajarkan oleh guru dengan meode pembelajaran yang diajarkan. d. Rasa ingin tau siswa mulai tertarik dengan materi yang diajarkan e. dan antusiame siswa dalam proses pembelajaran
Pengaruh Sarana TIK Terhadap Motivasi Belajar Siswa yang diolah dengan analisis persentase.Persentase rata-rata setiap aspek atau butir angket dapat dihitung dengan rumus berikut ini Sugiyono [17].
Tabel 2. KISI-KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA
NO Aspek Motivasi No Butir Soal Jumlah Butir Soal
1 Rasa Senang 1,2,14 3
2 Perhatian 4,11 2
3 Rasa Tertarik 5,6 2
4 Rasa Ingin tau 8,9,12 3
5 Antusiasme/kemauan 3,7,10,13,15 5
1. Persentase yang diperoleh kemudian dikualifikasikan untuk mengetahui seberapa besar motivasi siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Kategori Persentase angket Pengaruh Sarana TIK Terhadap Motivasi belajar Siswa
Persentase Kategori
25%-43% Kurang
44%-62% Cukup
63%-81% Baik
d. Uji Reliabilitas
Pengujian rebilitas test menggunakan rumus Kuder Richardson K-R20 karena instrumen menghasilkan skor 1 dan 0 Arikunto[18]. Adapun cara pengolahan data menggunakan program Mcrosoft Excel.
Rumus Kuder Richardson, K-R 20:
KR20=
Keterangan:
KR20 : Relibilitas test keseluruhan
p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q : Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)
∑pq : Jumlah hasil perkalian p dengan q n : Banyaknya item
S² : Varians
Hasil dari dikonsultasikan dengan R20 Kuder Richardson,
K-R20 >, ( maka test dikatakan reliabel) .Kasmadi[5].
Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen.Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut.
Desain Pembelajaran
Tabel 3 Desain Pembelajaran kelas Kontrol
Kegiatan dalam Pembelajaran
Interaksi dalam Pembelajaran Media/fitur
Guru Siswa
Awal - Guru
Memberi salam - Guru
menanyakan kabar kepada siswa
- guru
menanyakan materi
kemarin yang sudah di
- Siswa menjawab salam dan memperhatikan - Siswa
menjawab dengan
memberitahuka n kabar mereka - Siswa
Menjawab pertanyaan
pelajari
Relevance - Guru meminta siswa untuk
memahaminy a
Tabel 4. Desain pembelajaran Kelas Eksperimen
Kegiatan dalam Pembelajaran
Interaksi dalam Pembelajaran Media/fitur
Guru Siswa
Attention - Guru meminta siswa untuk
mulai Confidence - Guru meminta
siswa belajar siswa untuk mendpatkan nilai bagus.
Tabel 5. Nilai Harian Kelas X TKJ3 Semester I
4 Siswa 4 66 69 52 58 70
5 Siswa 5 58 59 60 59 72
6 Siswa 6 59 43 69 43 60
7 Siswa 7 43 72 59 72 69
8 Siswa 8 58 60 66 60 59
9 Siswa 9 70 58 70 69 72
10 Siswa 10 70 59 66 59 48
11 Siswa 11 59 43 72 66 70
12 Siswa 12 43 72 60 58 70
13 Siswa 13 60 60 55 69 75
14 Siswa 14 69 40 63 59 48
15 Siswa 15 59 69 57 66 70
16 Siswa 16 66 69 52 58 70
17 Siswa 17 58 59 60 59 72
18 Siswa 18 59 43 69 43 60
19 Siswa 19 43 72 59 72 69
20 Siswa 20 58 60 66 60 59
RATA-RATA 59,3 58,8 61,5 61,2 65,3
4. Hasil Penelitian a. Deskripsi Data
deskripsi. Adapun yang disajikan dalam deskirpsi data ini adalah berupa porsentase frekuensi dan perolehan skor.
Berdasarkan judul dan perumusan masalah penelitian dimana penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat, yakni meliputi data mengenai Pengaruh sarana TIK (X) dan Motivasi Belajar TIK (Y). Sampel yang diambil data dalam penelitian ini adalah 40 orang responden yang terdiri dari kelas X TKJ1 dan X TKJ3. Deskripsi dari masing-masing variabel berdasarkan hasil penyebaran angket tersebut hasilnya di jelaskan sebagai mana dibawah ini.
Sebelum melakukan penelitian penulis mendapatkan data hasil nilai harian sebelum di beri perlakuan. Kemudian data dianalisis dan didapatkan nilai rata-rata ulangan harian kelas X TKJ1 dan X TKJ 3 masih dibawah KKM yaitu 72 dengan nilai tertinggi 75 sebanyak 2 siswa dan nilai terendah 43 sebanyak 12 siswa.
1. Kelas Kontrol
Kelas kontrol adalah kelas yang pembelajaran masih menggunakan media konvensional dan tidak menggunakan sarana TIK yang ada.
Aspek yang diamati Total
Skor
Rasa Senang 179
Perhatian 118
Rasa Tertarik 114
Rasa Ingin tau 174
Antusiasme/kemauan 329
Total 914
Presentase 76.17%
Kriteria Baik
Tabel 4.1 Deskripsi Kelas Kontrol
Secara keseluruhan persentase motivasi belajar siswa pada kelas kontrol menunjukan hasil yang bagus yaitu sebesar 76.17% Menunjukkan bahwa Pembelajaran dikelas dengan tidak memanfaatkan Sarana TIK masih memberikan motivasi belajar siswa , ditunjukan dengan jumlah presentase hasil angket sebesar 82.92% dengan kriteria “Baik”.
2. Kelas Eksperimen
Kelas Eksperimen adalah kelas yang proses pembelajarannya memanfaatkan sarana TIK.
Aspek yang diamati Total
Rasa Senang 215
Perhatian 144
Rasa Tertarik 143
Rasa Ingin tau 143
Antusiasme/kemauan 350
Total 995
Persentase 82,92%
Kriteria Sangat
Baik 4.2 Deskripsi Kelas Eksperimen
Secara keseluruhan persentase motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen menunjukan hasil yang sangat bagus yaitu sebesar 82.92%. Menunjukkan bahwa dengan Penggunaan sarana TIK dalam pembelajaran sangat mempengaruhi motivasi Belajar siswa, di tunjukan dengan jumlah presentase hasil angket sebesar 82.92% dengan kriteria “Sangat Baik”.
b. Pengujian Hipotesis
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila rata-rata tingkat motivasi belajar siswa kelas X TKJ 3 lebih tinggi dari pada kelas X TKJ 1 SMK Yasemi Karangrayung dalam mata pelajaran Pemprograman Dasar materi Algoritma Pemprograman diperoleh rata-rata dari hasil angket tingkat motivasi belajar siswa kelas X TKJ 1 pada kelas kontrol mencapai 76.17% dengan kriteria “Baik” dan rata-rata tingkat motivasi belajar siswa kelas X TKJ 3 pada kelas eksperimen mencapai 82.92% dengan kriteria “Sangat Baik”. Sehingga dapat di simpulkan berdasarkan data dari kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami kenaikan presentase ini telah berhasil.
5. Kesimpulan
yang di ajarkan guru. Berbeda dengan kelas yang di lakukan perlakuan khusus sesuai dengan masalah yang di alami siswa yaitu pembelajaran dengan memanfaatkan sarana TIK di LAB sekolah siswa lebih antusian dan dapat dengan mudah mempelajari mata pelajaran yang di ajarkan guru. Dengan demikian pembelajaran dengan memanfaatkan sarana TIK dapat memberi motiyvasi lebih kepada siswa untuk bisa memahami mata pelajaran yang di ajarkann guru di kelas.
6. Daftar Pustaka
[1]. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
[2]. Bloom, B.S. (1978). Taxonomy Of Educational Objectives, the Classification of educational Goals. Handbook I: Cognitive Domain, New York: David McKay Company, Inc
[3]. Hamzah B. Uno, 2007, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
[4]. Hasan Mahmud Halidi. 2015. “Pengaruh Media Pembelajaran
Berbasis TIK Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V SDN Model Terpadu Madani Palu”. Jurnal. Vol.3, No.1.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/MitraSains/article/view/4153
16 November 2016
[5]. Kasmadi. 2013. panduan Modern Penelitian Kuantitatif, Alfabet, Bandung.
[6]. Lukman Sunadi.2013. “Pengaruh Motivasi Belajar Dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya”.
Ejournal. Vol.1,
No3,http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jupe/article/view/3628 16
November 2016
[7]. Nashar, H, 2004. Peranan Motivasi Kemampuan awal dalam Kegiatan Pembelajaran, Cet 2, Delia Press, Jakarta
[8]. Santrock, J.W. 2007. psikologi Pendidikan (edisi kedua), Kencana, Jakarta
[9]. Sardiman, 2001. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar, Alfabeta, Bandung
[10]. Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung
[11]. Notoatmodjo, S., 2005, Metode Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta