• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Eksternal Public Relations terhadap Brand Image pada Konsumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Eksternal Public Relations terhadap Brand Image pada Konsumen"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS

II.1 Penelitian Terdahulu

a. Ade Vitriana Cahyaputri (2006) Penelitian yang lebih spesifik dilakukan

oleh Cahyaputri, yaitu berjudul “Pengaruh Marketing Public Relations

Terhadap Citra Produk Yamaha Mio Dalam penelitian ini, menggunakan

tipe penelitian eksplanatif yaitu untuk menjelaskan dan mengetahui ada

tidaknya hubungan dan seberapa besar hubungan antara variabel-variabel

penelitian. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner

dan dokumentasi. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh

Marketing Public relations terhadap citra produk Yamaha Mio. Untuk

mengetahui seberapabesar pengaruh Marketing Public relations terhadap

citra produk Yamaha Mio, digunakan koefisien determinasi (r) dengan

cara mengkuadratkan nilai koefisien korelasi yang telah ditemukan, yaitu

sebesar 30,5% dan sisanya sebesar 69,5% disebabkan faktor-faktor lain

seperti direct marketing mix (bauran pemasaran langsung),iklan di televisi,

fasilitas-fasilitas pendukung dan sebagainya.

b. Eko Prasetyono (2005) juga melakukan penelitian terkait Public Relation,

yaitu berupa skripsi dengan judul “Pengaruh Public RelationTerhadap

Citra Masyarakat pada PT Pertamina (Persero) daerah operasi Hulu Jawa

Bagian Timur di Cepu Jawa Tengah”.Tujuan penelitian ini yaitu untuk

mengetahui pengaruh Public Relation yang meliputi Event, Lobbiying,

(2)

penelitian ini menunjukkan bahwa Public Relationyang meliputi Event,

Lobbiying, Publicationdan Social Investmenberpengaruh signifikan

terhadap Citra perusahaan.Sedangkan factor yang paling dominan adalah

variable event.

c. Dewi Puspitasari (2010) Puspitasari melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Humas Terhadap Citra Perusahaan (Studi pada Persepsi

Konsumen Telkomsel di GraPARI TELKOMSEL Jember)”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi unsur Humas (publikasi,

peristiwa, berita, pelayanan masyarakat, identitas media) yang dirasakan

oleh konsumen produk Telkomsel, dan bagaimana pengaruh Humas secara

parsial dan simultan terhadap citra perusahaan berdasarkan persepsi

konsumen Telkomsel Jember. Variabel bebas yang dipilih untuk mewakili

Humas adalah Public Relationyang terdiri dari publikasi (X1), peristiwa

(X2), berita (X3), pelayanan masyarakat (X4), identitas media (X5),

sedangkan variabel terikatnya adalah citra perusahaan. Penelitian ini

membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan yang ditujukan

(3)

II.2 Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah

yang penting. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil

penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk melaksanakan

penelitian (Sugiyono, 2006: 55).

Adapun teori-teori yang dianggap relevan untuk digunakan dalam penelitian ini

antara lain :

II.2.1 Public Relations

Pengertian Public Relations adalah sebuah bentuk komunikasi terencana,

baik kedalam maupun keluar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya

dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling

pengertian utama. Public relations yang baik justru memusatkan usahanya untuk

memberi saran-saran kepada manajemen puncak supaya menerapkan berbagai

program yang positif dan mengurangi praktik-praktik buruk, sehingga publikasi

negatif dapat dicegah. Dalam konsep tersebut dapat dipaparkan fungsi utama

public relations adalah :

1). Hubungan dengan pers : yang dimaksud dengan public relations harus bisa

menyajikan berita dan informasi tentang perusahaan dengan cara posotif.

2). Publisitas Produk : mensponsori berbagai program yang dapat

mempublikasikan produk tertentu.

3). Komunikasi korporat : meningkatkan kesepahaman organisasi melalui

(4)

dan komunikasi eksternal (komunikasi dengan publiknya).

4). Lobi : yang dimaksudkan disini adalah PR harus mampu menjalin hubungan

erat dengan para penentu kebijakan dan kalanagn legislatif untuk mendukung

atau justru menggagalkan peraturan dan undang-undang tertentu.

5). Konseling : memberi saran manajemen tentang isu-isu publik seharusya

menyikapi serta tentang citra perusahaan (Sulaksana Uyung,2005:124).

Meskipun mempunyai fungsi-fungsi di atas, tujuan utamanya adalah

menjalin hubungan baik antara pihak perusahaan dengan publiknya. Hubungan

baik tersebut bukan semata-mata demi kepentingan perusahaan saja melainkan

untuk keuntungan kedua belah pihak, perusahaan menikmati keuntungan dan

manfaat dari hubungan baik tersebut. Menurut Kasali (2003: 57) Public Relations

adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi

kebijaksanaan dan tata cara organisasi demi kepentingan publiknya, serta

merencanakan suatu program kegiatan dan komunikasi untuk memperoleh

pengertian dan dukungan dari publiknya.

Sedangkan pengertian Public Relations (Tri Wibowo, 2006: 6) adalah

fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik

dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan

atau kegagalan organisasi tersebut.

Dr.Rex Harlow dalam bukunya berjudul : A Model for PR Education for

Professional Practices yang dikeluarkan oleh Internasional Public Relations

(5)

maka definisi Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan

mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan

publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan

kerjasama, melibatkan manajemen dalam persoalan/permasalahan, mampu

,menanggapi opini publik, mendukung manajemen dalam mengikuti dan

memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini

dalam mengantisipasi kecenderungan menggunakan penelitian secara tekhnik

komunikasi yang sehat dan etis bagi sarana utama (Rosadi Roslan,2006:16)

Definisi Public Relations yang diambil dari The British Insitute of Public

Relations (Rosadi Roslan:16) mengatakan :

a. “Public Relations activity is management of communications between an

organizations and it’s publics” (Aktivitas PR adalah mengelola komunikasi

antara organisasi dengan publiknya.

b. “Public Relations practice is delebrate, planned and sustain effort to

estabilishand maintan mutual understanding between organizations and

it’s publics (Praktik PR adalah memikirkan, merencanakan dan

mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara

organisasi dan publiknya).

Kegiatan Public Relations adalah kegiatan komunikasi. Tetapi berbeda

dengan jenis kegiatan komunikasi lainnya, kegiatan komunikasi dalam public

relations mempunyai ciri-ciri tertentu, disebabkan karena fungsi, sifat organisasi

dari lembaga dimana public relations berada dan berlangsung, sifat-sifat manusia

(6)

mempengaruhi dan sebagainya yang bersifat khas. Ciri yang hakiki dari

komunikasi public relations adalah bersifat timbal balik. Pengertian teoritis,

public relations merupakan salah satu bidang ilmu komunikasi praktis, yaitu

penerapan ilmu komunikasi pada suatu organisasi usaha atau perusahaan yang

dalam melaksanakan fungsi manajemen untuk mencapai tujuan tertentu.

Para ahli terkenal juga mengambil definisi yang dianggap terbaik dari

definisi-definisi public relations (Omie 2001:24 – 26):

Definisi J.C, Seidel public relations Director, Divinision of Housing,

State of New York berbunyi:

“Public Relations is the continuing process by which management

endeavors to obtion goodwill and understanding of it customers, its employess

and the public at large, inwardly through self analysis and correction, outwardly

through and all men of expression”).

Yang mengandung arti adalah public relations proses continue dari

usaha-usaha manajemen, pegawainya dan publik umumnya, kedalam dengan

mengadakan analisis dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan

mengadakan pernyataan-pernyataan.

Devinisi W. Emerson Reck, Public Relations Director, Colgate University

berbunyi:

“Public Relations is continuing process of keying polices, services and

actions to the best interest of those individual dan group whose confidence and

(7)

of these policies, services and actions to assure complete understanding and

appreciation.”

Yang mengandung arti public relations adalah kelanjutan dari proses

kelanjutan dari proses penetapan kebijaksaan, penetuan pelayanan-pelayanan dan

sikap yang sesuai dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau

lembaga itu memperoleh kepercayaan dan (goodwill) dari mereka. Kedua,

pelaksanaan pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan

penghargaan yang sebaik-baiknya).

Definisi Howard Bonham, vice Chairman, American national Red Cross

menyatakan (Glen and deny 1998:4) :

“Public Relations is the art of bringing about better public understanding

which breds greater public confidence for any individual or organition”

( public relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik

yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang

atau suatu organisasi/badan).

Jadi berdasarkan pengertian di atas disimpulkan bahwa public relations

yaitu suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill,

kepercayaan, penghargaan dari publik terhadap perusahaan khususnya dan

masyarakat umum, sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi

kelangsungan hidup badan lembaga tersebut (Oemi 2001:27).

II.2.2 Pengertian Eksternal Public Relations

Menurut Scott M Cutlip, Allen H Carter dan Glenn M Broom,perusahaan

(8)

sendiri tanpa bekerja sama dengan pihak-pihak lain. Karena itu perusahaan harus

menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik-publik, khususnya dan

masyarakat umumnya. Salah satunya dengan melakukan komunikasi dengan

publik eksternal secara informatif dan persuasif (2006: 6)

Secara persuasif, komunikasi dapat dilakukan atas dasar membangkitkan

perhatian komunikan (publik) sehingga timbul rasa tertarik. Masalah yang perlu

dipecahkan dalam kegiatan eksternal public relations ini meliputi bagaimana

memperluas pasar bagi produksinya, memperkenalkan produksinya kepada

masyarakat, mendapatkan penghargaan dan penerimaaan publik maupun

masyarakat, memelihara hubungan baik dengan pemerintah, mengetahui sikap dan

pendapat publik terhadap perusahaan, memelihara hubungan baik dengan pers,

serta memelihara hubungan baik dengan publik para pemasok yang berhubungan

dengan operasional perusahaan dan mencapai rasa simpatik dan kepercayaan dari

publik dalam masyarakat.

Tindakan-tindakan yang harus dilakukan eksternal public relations yaitu

seperti :

a. Menganalisa dan menilai sikap dan opini publik yang menanggapi

kebijaksanaan dan pimpinan perusahaan dalam menggerakkan pegawainya

dan menerapkan metodenya.

b. Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan, terutam kegiatan

(9)

c. Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang jujur dan

objektif agar publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas dan

perkembangan perusahaan,

d. Mengadakan penelitian tentang kebutuhan, kepentingan dan selera publik

akan barang-barang yang akan dihasilkan perusahaan.

Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat ,menciptakan kedekatan

dan kepercayaan publik eksternal pada perusahaan. Dengan begitu maka akan

tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi / perusahaan dengan publik

eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata

publiknya.

Tujuan External Public Relation adalah untuk mengeratkan hubungan

dengan orang-orang diluar perusahaan sehingga terbentuklah opini publik yang

baik terhadap perusahaan. Berdasarkan hal itu, tugas penting Public Relations

adalah mengadakan komunikasi yang efektif, yang sifatnya informatif dan

persuasif yang ditujukan kepada publik diluar perusahaan. Hal ini disebabkan

publik mempunyai hak untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang

sesuatu yang menyangkut kepentingan.

1I.2.3 Pengertian Brand Image

Pengertian dari brand image adalah “an impression created by brand

messages and experiences and asimilited into a preception or impression of the

(10)

brand dan pengalaman yang di asimilasi ke sebuah persepsi atau kesan dari brand

itu sendiri. Image suatu produk di kelola oleh sebuah perusahaan tidak terlepas

dari peran dari pelanggan baik secara langsung maupun tidak langsung. Image

yang bagus dapat memperkokoh brand suatu perusahaan begitu pula dengan

image yang buruk akan berakibat fatal bagi kelangsungan bisnis perusahaan

tersebut.

Brand image dapat merepresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merk

dan dibentuk di era reformasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu.

Kotler dan Fox mendefinisikan citra sebagai gambaran –gambaran, kesan-kesan,

dan keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu obyek.

Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa dengan keyakinan

dan refrensi terhadap suatu merek. Konsumen dengan citra yang positif terhadap

suatu merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian. Manfaat dari

citra merek (brand image) yang positif, perusahaan bisa mengembangkan lini

produk dengan memanfaatkan citra yang positif yang telah terbentuk dari produk

lama (Sutisna,SE,ME,2003:83).

II.2.4 Manfaat Brand Image

Brand image yang efektif akan mencerminkan 3 hal (Rangkuti,2002:312)

yaitu :

(11)

2. Menyampaikan karakter produk secara unik sehingga berbeda dengan

pesaing.

3. Memberikan kekuatan emosional lebih dari kekuatan rasional.

Ketika brand image mampu membangun karakter produk dan memberikan

value proposition, kemudian menyampaikan karakter produk kepada

konsumennya secara unik, berarti brand tersebut telah memberikan kekuatan

emosional lebih dari kekuatan rasional yang dimiliki oleh produk tersebut. Hal ini

akan membuat konsumen mengasosiasikan serangkaian hal yang positif dan

dalam pikirannya ketika mereka memikirkan brand tertentu.

Schiffman dan Kanuk (Simamora, 2003: 65) menyebutkan faktor-faktor

pembentuk citra merek adalah sebagai berikut;

1. Kualitas atau mutu berkaitan dengan produk barang yang di tawarkan oleh

produsen berkaitan dengan merek tertentu.

2. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau

kesepakatan yang dibentuk masyarakat tentang suatu produk yang

dikonsumsi.

3. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk

barang yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen

4. Pelayanan yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani

konsumennya.

5. Harga yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi atau rendahnya atau

(12)

mempengaruhi suatu produk juga dapat mempengaruhi citra jangka

panjang.

Menurut UU no.15 Tahun 2001 pasal 1, Merek (brand) yaitu tanda berupa

gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi

dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam

kegiatan perdagangan barang dan jasa. Merek (brand) harus berbeda dengan

barang atau jasa produksi perusahaan lain yang sejenis agar para konsumen

memiliki kemudahan dalam hal memilih. Karakteristik dari produk dapat

mencerminkan kualitas brand yang diciptakan harus mudah diingat, menimbulkan

image positif, tidak menyerang etnis, ras, atau kelompok agama tertentu.

Branding merupakan salah satu teknik pemasaran untuk menciptakan makna

khusus bagi suatu produk. Makna khusus atau brand image adalah hasil dari

komunikasi dan pengalaman personal konsumen dengan suatu produk. Branding

mentransformasi produk dengan menciptakan hubungan emosional antara

konsumen dengan brand. Koneksi emosional menimbulkan level kepercayaan dan

menguatkan hubungan.

Brand image dapat diklarifikasikan menjadi tiga tingkatan sebagai berikut

(Keller, 2001; 33) :

1. Atributes

Atributes merupakan suatu bentuk deskriptif yang memberikan karakteristik

(13)

2. Benefit

Benefit yaitu suatu penilaian pribadi konsumen terhadap atribut produk

atau layanan.

3. Brand Attitudes

Brand Attitudes merupakan evaluasi secara menyeluruh terhadap suatu merek

karena, sikap konsumen terhadap merek mendasari konsumen dalam pemilihan

merek untuk keputusan pembelian produk. Brand image yang positif dapat diukur

Referensi

Dokumen terkait

Konsumen harus merasa nyaman dengan layanan yang diberikan oleh pihak bandara, sehingga citra perusahaan akan baik dimata konsumennya.. Saat ini banyak masalah terjadi di bandara,

atau tidak sadar akan memilih suatu produk yang memiliki brand image yang positif, sehingga tercipta persepsi yang baik di mata konsumen, dan akan mempengaruhi konsumen dalam

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh citra merek ( brand image ) yang terdiri dari variabel citra perusahaan, citra pemakai, dan citra produk terhadap

Untuk mengetahui pengaruh citra merek ( brand image ) dengan dimensi citra perusahaan ( corporate image ), citra pemakai ( user image ), dan citra produk ( product image

dengan judul “ Strategi Publik Relations Dalam Membangun Citra Perusahaan (Studi Deskriptif Membangun Hubungan Baik Dengan Media Dalam Upaya Meningkatkan Citra

atau tidak sadar akan memilih suatu produk yang memiliki brand image yang positif, sehingga tercipta persepsi yang baik di mata konsumen, dan akan mempengaruhi konsumen dalam

Mansur Medan, diterima, dan Hipotesis Nol (Ho): Tidak terdapat hubungan antara pengaruh kegiatan customer service terhadap peningkatan citra perusahaan Bank SUMUT

PR/Hubungan Masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk membangun dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat umum atau