• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penentuan Pusat Pertumbuhan Eko

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Penentuan Pusat Pertumbuhan Eko"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Penentuan Pusat Pertumbuhan Ekonomi di

Kota Palembang Sumatera Selatan.

Disusun Oleh:

Mohammad Nur Akmal Zawatki

2013-22-047

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik

Universitas Esa Unggul Jakarta

2016

▸ Baca selengkapnya: sebagai dasar untuk penempatan pusat-pusat pertumbuhan dilakukan adaptasi terhadap teori

(2)

Yang Bertanda Tangan Di Bawah Ini :

Nama : Mohammad Nur Akmal Zawatki

Nim : 2013-22-047

Fakultas : Teknik

Program Studi : Perencanaan Wilayah dan Kota

Unversitas : Esa Unggul

Judul Tugas Akhir :Analisis Penentuan Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Kota Palembang Sumatera Selatan.

Menyatakan bahwa Laporan Tugas Metode Penelitian yang saya buat ini adalah benar hasil penelitian yang dilakukan oleh saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan kecuali kutipan-kutipan yang berasal dari sumber-sumber yang tercantum pada daftar pustaka.

Jakarta, Juni 2016

Moh. Nur Akmal Z.

(3)

Kota Palembang merupakan kota dengan kegiatan perekonomian terbesar yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Selain itu Kota Palembang juga memiliki banyak potensi dari segi perekonomiannya yaitu pada sektor perindustrian dan perdagangan yang tersebar luas hampir di seluruh Kota Palembang. Untuk itu diperlukan penentuan pusat pertumbuhan ekonomi di Kota Palembang agar pertumbuhannya dapat berkembang pesat dan semakin terarah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sektor-sektor ekonomi yang berkembang di Kota Palembang, menganalisis dan menentukan pusat pertumbuhan ekonomi di Kota Palembang, Sumatera Selatan

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota adalah suatu wadah yang memiliki batasan adminstrasi wilayah seperti kotamadya dan kota administratif. Kota juga berarti suatu lingkungan kehidupan perkotaan yang mempunyai ciri non agraris, misalnya ibukota provinsi/kabupaten yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan.

Salah satu faktor eksternal yang akan mempengaruhi perkembangan suatu kota adalah keterkaitannya dengan kota lain, baik dalam maupun luar negeri, serta keterkaitan dengan daerah belakangnya (hinterland) atau daerah pedesaan sekitarnya. Sering keterkaitan ini terwujud sebagai suatu bentuk sistem kota. Dalam suatu sistem kota, kota menjadi unsur utama dan merupakan simpul dalam sistem ini. Keterkaitan ini memegang peranan penting dalam pembentukan pola dan struktur sistem perkotaan, dan dalam merangsang perkembangan kota.

Pada hakikatnya faktor yang menyebabkan perkembangan kota umumnya sama sebagaimana yang berpengaruh pada perkembangan kota-kota di negara yang sedang berkembang lainnya yaitu pertambahan penduduk baik secara alami maupun karena migrasi desa-kota atau perubahan kegiatan usaha dan kehidupan penduduk yang berkembang.

Kota Palembang yang merupakan kota mandiri terbesar di Provinsi Sumatera Selatan memiliki kegiatan perekonomian dan sosial yang berkembang pesat, sehingga menyebabkan munculnya pusat-pusat pertumbuhan baru untuk menampung kegiatan ekonomi dan sosial dalam kota ini.

Secara geografis wilayah Kota Palembang berada antara 2º 52’ - 3º 5’ LS dan 104º 37’ - 104º52” BT dengan luas wilayah 400,61 Km² dengan batas-batas sebagai berikut :

 Batas Utara : Kabupaten Banyuasin

 Batas Selatan : Kabupaten Ogan Komering Ilir  Batas Timur : Kabupaten Banyuasin

(5)

Kota Palembang terdiri dari 14 kecamatan seluas 400,61 km2 dengan jumlah penduduk 1451.776 jiwa. Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu kecamatan Sukarami (98,56 km2), sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu kecamatan 6,5 km2. Kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di kecamatan Ilir Timur I (13.882 jiwa/km2), sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu kecamatan Gandus (766 jiwa/km2).

Kota Palembang terkenal sebagai kota industri dan kota perdagangan. Posisi geografis Palembang yang terletak di tepian Sungai Musi dan tidak jauh dari Selat Bangka, sangat menguntungkan. Walaupun tidak berada di tepi laut, Kota Palembang mampu dijangkau oleh kapal-kapal dari luar negeri. Terutama dengan adanya Dermaga Tangga Buntung dan Dermaga Sei Lais. Dan juga ditambah lagi dengan adanya Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.

Pertumbuhan ekonomi Kota Palembang cenderung meningkat di sektor tersier yang kerap disebut usaha jasa. Sedangkan pertumbuhan kegiatan ekonomi di sektor sekunder dengan industri pengolahan sebagai lokomotifnya, mengalami penurunan. Industri nonmigas memberi kontribusi sebesar 61 persen. Sebagian besar nilai industri pengolahan tersebut disumbang oleh industri pupuk PT Pupuk Sriwijaya yang mampu menyerap 36 persen dari 50.950 orang tenaga kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang.

Dari data tahun 2002, kontribusi yang cukup signifikan membangun perekonomian Kota Palembang yaitu sektor industri pengolahan dan penggalian (40,23%) yaitu industri makanan seperti empek-empek, krupuk ikan dan kemplang, juga industri tenun songket. Dalam lapangan usaha ini, industri non migas memberi kontribusi sebesar 61 %. Sebagian besar disumbang oleh industri pupuk PT Pupuk Sriwijya, yang berdiri megah di tepi Sungai Musi. Kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (22,07%), sektor pengangkutan dan komunikasi (14,21%), sektor jasa-jasa (10,25%). Sedangkan sektor lainnya (13,24%) meliputi sektor pertambangan, bangunan, pertanian dan, listrik, gas rata-rata 3-4%.

(6)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka pertanyaan penelitian yang muncul adalah:

1. Faktor apa saja yang dibutuhkan untuk mengembangkan pusat perekonomian di Kota Palembang?

2. Sektor perekonomian apa saja yang paling berpotensi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di kota Palembang untuk mendorong pembangunan wilayah di provinsi Sumatera Selatan?

3. Kendala apa saja yang dihadapi pemerintah kota Palembang untuk mengembangkan perekonomian di kota Palembang?

1.3 Tujuan Penelitian

Bertitik berat pada latar belakang dan permasalahan yang telah dijelaskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui faktor apa saja yang dibutuhkan untuk mengembangkan pusat

(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori

2.1.1 Ekonomi

Secara umum, bisa dibilang bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi.

Bila membicarakan tentang ekonomi, secara otomatis kita juga akan membicarakan mengenai ilmu ekonomi dimana ilmu ekonomi merupakan sebuah ilmu kajian yang membahsa dan memperlajari tentang ekonomi itu sendiri. Secara umum, ilmu ekonomi dibagi menjadi 2, yaitu ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro.

Ilmu ekonomi makro mempelajari perilaku ekonomi sebagai keseluruhan tentang kehidupan ekonomi dan ilmu ekonomi mikro lebih memfokuskan pada keputusan-keputusan individu baik sektor rumah tangga maupun perusahaan dalam mengalokasina sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

2.1.2 Pusat Pertumbuhan (Growth Pole)

(8)

“ A growth pole was defined as a set of industries capable of generating dynamic growth in the economy, and strongly interrelated to each other via input-output linkages around a leading industry (Propulsive Industry) “. Dari definisi ini terlihat ada empat karakteristik utama sebuah pusat

pertumbuhan yaitu: (a) Adanya sekelompok kegiatan ekonomi terkonsentrasi pada suatu lokasi tertentu; (b) Konsentrasi kegiatan ekonomi tersebut mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang dinamis dalam perekonomian; (c) Terdapat keterkaitan input dan output yang kuat antara sesame kegiatan ekonomi pada pusat tersebut, dan (d) Dalam kelompok kegiatan ekonomi tersebut terdapat sebuah industry induk yang mendorong pengembangan kegiatan ekonomi pada pusat tersebut (Sjafrizal, 2008).

2.1.3 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi adalah :

1. Faktor Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.

2. Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

(9)

pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

4. Faktor Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

5. Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

(10)

2.2. Kerangka Berpikir

(11)

2.3. Kerangka Konsep

Dampak positif yang diberikan oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggin di Kota Palembang, untuk Provinsi Sumatera Selatan

Permasalahan yang masih ada meskipun laju pertumbuhan ekonomi sudah tinggi di Palembang, Sumatera Selatan

(12)

Kerangka konsep digunakan untuk menggambarkan keterkaitan antara variabel didalam penelitian Analisis Penentuan Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan.

2.4 Hipotesis

1. Pertumbuhan perekonomian di Kota Palembang didominasi oleh sektor sekunder (industri pengolahan) dan tersier (perdagangan dan jasa)

2. Sektor perekonomian sekunder dan tersier di Kota Palembang memiliki andil yang cukup besar terhadap perkembangan perekonomian di Provinsi Sumatera Selatan

BAB III

Output

(13)

Metode Penelitian

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan menganalisi data yang diperoleh dalam pencapaian tujuan studi adalah sebagai berikut :

1. Pendekatan Kuantitatif, yang bersumber dari data perhitungan jumlah kenaikan dan penurunan sektor-sektor perekonomian yang ada di kota Palembang.

2. Pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data yang sudah diperoleh sebelumnya.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester 7 dimulai dari bulan September 2016 sampai dengan Februari 2017.

3.1.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini terdapat pada kawasan perekonomian kota Palembang, Sumatera Selatan.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh aktifitas perekonomian di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Sampel dari penelitian ini adalah beberapa kegiatan ekonomi di Kota Palembang yang lebih berkembang dari yang lainnya.

(14)

3.5 Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu : 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama (responden) di lokasi penelitian dan hasil wawancara langsung dari sumber kedua (aparat instansi).

2. Data Sekunder

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui bentuk-bentuk strategi yang dilakukan masyarakat penghuni pemukiman kumuh di daerah bantaran rel kereta api Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung Kota

[r]

Mean WTP to increase five ecosystem services (dilution of wastewater, natural purification of water, erosion control, habitat for fish and wildlife, and recreation) along 45 miles

[r]

Selanjutnya, untuk memperjelas serta menjawab hipotesa yang telah dirumuskan perlu dibuat interprestasi data sebagai berikut: Dari hasil penghitungan tersebut, dapat

Manfaat yang diterima peserta PIR adalah meningkatnya pendapatan, memiliki penghasilan tetap, memiliki pekerjaan tetap, dapat hidup tenang dan nyaman karena sudah

Kepada kedua Dosen Pembimbingku, Drs .H. yang tidak ada lelah dan henti-hentinya membimbingku. Kepada Dosen Pengajar di Jurusan Teknik Sipil, trimakasih banyak untuk

Permukaan yang kasar dari kutil dapat merusak kulit yang berdekatan dan memungkinkan inokulasi virus ke lokasi yang berdekatan, dengan perkembangan kutil yang baru dalam