• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Tri Sakti Medan Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektifitas Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Tri Sakti Medan Tahun 2013"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyuluhan Kesehatan

1. Pengertian

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan

yangberlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan,

dimanaindividu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan

ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang

bisadilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok denganmeminta

pertolongan (Effendy, 2003).

2. Sasaran

Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat. Penyuluhan kesehatan pada individu dapat dilakukan di

rumah sakit,klinik, puskesmas, posyandu, keluarga binaan dan masyarakat

binaan. Penyuluhan kesehatan pada keluarga diutamakan pada keluarga

resiko tinggi, seperti keluarga yang menderita penyakit menular, keluarga

dengan sosial ekonomi rendah, keluargadengan keadaan gizi yang buruk,

keluarga dengan sanitasi lingkungan yang burukdan sebagainya.

Penyuluhan kesehatan pada sasaran kelompok dapat dilakukan pada

kelompokibu hamil, kelompok ibu yang mempunyai anak balita, kelompok

masyarakat yangrawan terhadap masalah kesehatan seperti kelompok lansia,

kelompok yang ada diberbagai institusi pelayanan kesehatan seperti anak

sekolah, pekerja dalamperusahaan dan lain-lain. Penyuluhan kesehatan pada

(2)

masyarakat nelayan, masyarakatpedesaan, masyarakat yang terkena wabah

dan lain-lain (Effendy, 2003).

3. Materi/pesan

Materi atau pesan yang disampaikan kepada sasaran hendaknya

disesuaikandengan kebutuhan kesehatan dari individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat,sehingga materi yang disampaikan dapat dirasakan langsung

manfaatnya. Materiyang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang

mudah dimengerti, tidakterlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran, dalam

penyampaian materi sebaiknyamenggunakan metode dan media untuk

mempermudah pemahaman dan untukmenarik perhatian sasaran (Effendy,

2003).

4. Metode

Menurut Notoatmodjo (2007), metode penyuluhan merupakan salah satu

faktoryang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal.

Metodeyang dikemukakan antara lain :

1. Metode penyuluhan perorangan (individual)

Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina

perilakubaru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu

perubahan perilaku atauinovasi. Dasar digunakan pendekatan individual

ini karena setiap orang mempunyaimasalah atau alasan yang

berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilakubaru tersebut. Bentuk

dari pendekatan ini antara lain:

a. Bimbingan dan penyuluhan

Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif.

(3)

penyelesaiannya. Akhirnyaklien akan dengan sukarela, berdasarkan

kesadaran dan penuh pengertian akanmenerima perilaku tersebut.

b. Wawancara

Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan

penyuluhan.Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk

menggali informasimengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia

tertarik atau belummenerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah

perilaku yang sudah atau akandiadopsi itu mempunyai dasar pengertian

dan kesadaran yang kuat, apabila belummaka perlu penyuluhan yang

lebih mendalam lagi.

2. Metode penyuluhan kelompok

Dalam memilih metode penyuluhan kelompok harus mengingat

besarnyakelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran.

Untuk kelompokyang besar, metodenya akan berbeda dengan kelompok

kecil. Efektifitas suatumetode akan tergantung pula pada besarnya sasaran

penyuluhan. Metode inimencakup :

a. Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15

orang. Metodeyang baik untuk kelompok ini adalah ceramah dan

seminar.

1). Ceramah

Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi

maupun rendah. Hal-halyang perlu diperhatikan dalam

menggunakan metode ceramah adalah :

(4)

Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri

menguasai materiapa yang akan diceramahkan, untuk itu penceramah

harus mempersiapkandiri. Mempelajari materi dengan sistematika

yang baik. Lebih baik lagikalau disusun dalam diagram atau skema

dan mempersiapkan alat-alatbantu pengajaran.

b. Pelaksanaan

Kunci keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila

penceramah dapat sasaran Untuk dapat menguasai sasaran

penceramah dapatmenunjukkan sikap dan penampilan yang

meyakinkan. Tidak bolehbersikap ragu-ragu dan gelisah. Suara

hendaknya cukup keras dan jelas.Pandangan harus tertuju ke seluruh

peserta. Berdiri di depan /dipertengahan,seyogianya tidak duduk dan

menggunakan alat bantu lihat semaksimalmungkin

2). Seminar

Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar deng

pendidikanmenengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian dari

seseorang ahli ataubeberapa orang ahli tentang suatu topik yang

dianggap penting dan dianggaphangat di masyarakat.

a. Kelompok kecil, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang

dari 15 orang. Metodeyang cocok untuk kelompok ini adalah

diskusi kelompok, curah pendapat, bolasalju, memainkan

peranan, permainan simulasi.

3. Metode penyuluhan massa

Dalam metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada

(5)

bersifat umum dalam arti tidakmembedakan golongan umur, jenis

kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkatpendidikan dan

sebagainya, maka pesan kesehatan yang akan disampaikan

harusdirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa

tersebut. Padaumumnya bentuk pendekatan masa ini tidak langsung,

biasanya menggunakan mediamassa. Beberapa contoh dari metode ini

adalah . ceramah umum, pidato melalui mediamassa, simulasi, dialog

antara pasien dan petugas kesehatan, sinetron, tulisandimajalah atau

koran, bill board yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster

dansebagainya.

5. Alat Bantu dan Media Penyuluhan

a. Alat Bantu Penyuluhan (Peraga)

Alat bantu penyuluhan adalah alat-alat yang digunakan oleh

penyuluh dalammenyampaikan informasi. Alat bantu ini sering disebut

alat peraga karena berfungsi membantu dan meragakan sesuatu dalam

proses penyuluhan (Notoatmodjo,2007). Alat peraga ini disusun

berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada padasetiap manusia itu

diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyakindera yang

digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan

semakinjelas pula pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata

lain, alat peraga inidimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak

mungkin kepada suatu objeksehingga mempermudah persepsi.Secara

terperinci, fungsi alat peraga adalah untuk menimbulkan minat

sasaran,mencapai sasaran yang lebih banyak, membantu mengatasi

(6)

kesehatan, membantu sasaran untukbelajar lebih banyak dan tepat,

merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yangditerima kepada orang

lain, mempermudah memperoleh informasi oleh sasaran,mendorong

keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami

danakhirnya memberikan pengertian yang lebih baik, dan membantu

menegakkanpengertian yang diperoleh.

Pada garis besarnya ada 3 macam alat bantu penyuluhan yaitu :

a. Alat bantu lihat

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasikan indera mata pada

waktu terjadinya penyuluhan. Alat ini ada 2 bentuk yaitu alat yang

diproyeksikanmisalnya slide, film dan alat yang tidak diproyeksikan

misalnya dua dimensi, tigadimensi, gambar peta, bagan, bola dunia,

boneka dan lain-lain.

b. Alat bantu dengar

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indera pendengar, pada

waktuproses penyampaian bahan penyuluhan misalnya piringan hitam,

radio, pita suaradan lain-lain.

c. Alat bantu lihat-dengar

Alat ini berguna dalam menstimulasi indera penglihatan dan

pendengaran padawaktu proses penyuluhan, misalnya televisi, video

cassette dan lain-lain.Sebelum membuat alat-alat peraga kita harus

merencanakan dan memilih alat peraga yang paling tepat untuk digunakan

dalam penyuluhan. Untuk itu perludiperhatikan hal-hal sebagai berikut :

(7)

a. Tujuan pendidikan adalah untuk mengubah pengetahuan/pengertian,

pendapatdan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi,

menanamkan tingkahlaku/kebiasaan yang baru.

b. Tujuan penggunaan alat peraga adalah sebagai alat bantu dalam

latihan/penataran/ penyuluhan, untuk menimbulkan perhatian

terhadap sesuatumasalah, mengingatkan sesuatu pesan/informasi

dan menjelqskan fakta-fakta,prosedur dan tindakan.

2. Persiapan penggunaan alat peraga

Semua alat peraga yang dibuatberguna sebagai alat bantu belajar

dan tetapharus diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan

sendirinya. Kita harusmengemfangkan keterampilan dalam memilih,

mengadakan alat peraga secara tepatsehingga mempunyai hasil yang

maksimal.

b. Media Penyuluhan

Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan

pesaninformasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran

dapatmeningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah

perilakunya kearah positif terhadap kesehatan.Penyuluhan kesehatan tak dapat

lepas dari media karena melalui media, pesan yang disampaikan dapat lebih

menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapatmempelajari pesan tersebut

sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsinya keperilaku yang positif.

Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam

pelaksanaanpenyuluhan kesehatan antara lain adalah :

a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.

(8)

c. Media dapat memperjelas informasi.

d. Media dapat mempermudah pengertian.

e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.

f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata.

g. Media dapat memperlancar komunikasi.

Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan kesehatan, media ini

dibagimenjadi 3 yakni :

a. Media cetak

Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari

gambaransejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk

dalam media iniadalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar

balik), rubric atautulisan pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang

mengungkapkan informasikesehatan. Ada beberapa kelebihan media cetak

antara lain tahan lama, mencakupbanyak orang, biaya rendah, dapat dibawa

kemana-mana, tidak perlu listrik,mempermudah pemahaman dan dapat

meningkatkan gairah belajar. Media cetakmemiliki kelemahan yaitu tidak dapat

menstimulir efek gerak dan efek suara danmudah terlipat.

b. Media elektronik

Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan

didengardan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk

dalam media ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD. Seperti

halnya mediacetak, media elektronik ini memiliki kelebihan antara lain lebih

mudah dipahami,lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka,

mengikut sertakanseluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan

(9)

biayanya lebih tinggi,sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk

produksinya, perlu persiapanmatang, peralatan selalu berkembang dan berubah,

perlu keterampilanpenyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.

c. Media luar ruang

Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak

maupunelektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan

televisi layarlebar. Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih

menarik,sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan

seluruhpanca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif

besar.Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu

alatcanggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang

danberubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan

untukmengoperasikannya.Media penyuluhan kesehatan yang baik adalah media

yang mampu memberikaninformasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai

dengan tingkat penerimaansasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk

mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyuluhan

Keberhasilan suatu penyuluhan kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor

penyuluh, sasaran dan proses penyuluhan.

a) Faktor penyuluh, misalnya kurang persiapan, kurang menguasai materi yang

akandijelaskan, penampilan kurang meyakinkan sasaran, bahasa yang

digunakan kurang dapat dimengerti oleh sasaran, suara terlalu kecil dan

kurang dapatdidengar serta penyampaian materi penyuluhan terlalu monoton

(10)

b) Faktor sasaran, misalnya tingkat pendidikan terlalu rendah sehingga sulit

menerimapesan yang disampaikan, tingkat sosial ekonomi terlalu rendah

sehingga tidak begitu memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan karena

lebih memikirkankebutuhan yang lebih mendesak, kepercayaan dan adat

kebiasaan yang telahtertanam sehingga sulit untuk mengubahnya, kondisi

lingkungan tempat tinggalsasaran yang tidak mungkin terjadi perubahan

perilaku.

c) Faktor proses dalam penyuluhan, misalnya waktu penyuluhan tidak sesuai

dengan waktu yang diinginkan sasaran, tempat penyuluhan dekat dengan

keramaiansehingga menggangu proses penyuluhan yang dilakukan, jumlah

sasaranpenyuluhan yang terlalu banyak, alat peraga yang kurang, metoda

yangdigunakan kurang tepat sehingga membosankan sasaran serta bahasa

yangdigunakan kurang dimengerti oleh sasaran.

B. Pengetahuan

1. Defenisi

Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal termasuk

mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik disengaja maupun

tidak disengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau

pengamatan terhadap suatu objek tertentu (Wahit, dkk, 2006).

Menurut Notoatmodjo (2007), Pengetahuan adalah merupakan hasil

“tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu

objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu indra

(11)

2. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Sunaryo (2004), tingkatan pengetahuan di dalam domain

kognitif, mencakup 6 tingkatan, yaitu:

a. Tahu

Tahu merupakan tingkat pengetahuan paling rendah. Tahu artinya

dapat mengingat atau mengingat kembali suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Ukuran bahwa seseorang itu tahu, adalah ia

dapat menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, dan menyatakan.

b. Pemahaman

Memahami artinya kemampuan untuk menjelaskan dan

menginterpretasikan dengan benar tentang objek yang diketahui.

Seseorang yang telah paham tentang sesuatu harus dapat menjelaskan,

memberikan contoh, dan menyimpulkan.

c. Penerapan

Penerapan yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi dan kondisi nyata.

d. Analisis

Analisis artinya adalah kemampuan untuk menguraikan objek

kedalam bagian-bagian lebih kecil, tetapi masih di dalam suatu

struktur objek tersebut dan masih terkait satu sama lain.

e. Sintesis

Sintesis yaitu suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian

didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk

(12)

f. Evaluasi

Evaluasi yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu

objek, dapat menggunakan kriteria yang telah ada atau disusun

sendiri.

3. Klasifikasi Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006) pengetahuan dikategorikan dengan kriteria:

a. Pengetahuan Baik apabila skor yang diperoleh>75%

b. Pengetahuan Cukup apabila skor yang diperoleh 60-70%

c. Pengetahuan Kurang Baik apabila skor yang diperoleh<60%

C. Remaja

1. Defenisi

Kata remaja berasal dari bahasa Latin adolescentia yang berarti

remaja yang mengalami kematangan fisik, emosi, mental, dan sosial. Masa

remaja merupakan masa berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di

mana individu tidak lagi merasa dibawah tingkatan orang dewasa, akan tetapi

sudah dalam tingkatan yang sama (Pieter, Zan Herri dan Lumongga, Namora,

2011).

WHO mendefenisikan remaja lebih bersifat konseptual, ada tiga

kriteria yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi, dengan batasan usia

antara 10-20 tahun, yang secara lengkap defenisi tersebut sebagai berikut:

a. Individu berkembang dari saat petama kali ia menunjukkan

taednda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

b. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari

(13)

c. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh

keadaan yang relatif lebih mandiri (Sumiati, dkk, 2009)

Masa remaja terdiri dari:

a. Masa remaja awal (10-14 tahun)

Yang dimaksud dengan masa remaja awal (Early Adolescense) adalah

masa yang ditandai dengan berbagai perubahan tubuh yang cepat dan sering

mengakibatkan kesulitan dalam menyesuaikan diri, pada saat ini remaja

mulai mencari identitas diri.

b. Masa remaja pertengahan (15-16 tahun)

Remaja pertengahan (Middle Adolescence) adalah masa yang ditandai

dengan bentuk tubuh yang sudah menyerupai orang dewasa, meskipun

belum siap secara psikis, pada masa ini sering terjadi konflik karena remaja

sudah mulai ingin bebas mengikuti teman sebaya.

c. Masa remaja akhir (17-19 tahun).

Remaja akhir (Late Adolescence) adalah masa yang ditandai dengan

pertumbuhan biologis sudah melambat, tetapi masih berlangsung di tempat

lain, emosi, minat, konsentrasi, dan cara berpikir sudah mulai stabil serta

kemampuan untuk menyelesaikan masalah sudah meningkat.

2. Ciri-ciri masa remaja

Pieter, Zan Herri dan Lumongga, Namora (2011) mengemukakan ciri

masa remaja adalah sebagai berikut:

a. Sebagai periode peralihan

Peralihan berarti terputus atau berubah dari apa yang pernah

terjadi sebelumnya. Peralihan adalah proses perkembangan dari satu

(14)

perkembangan masa pubertas. Apa yang tertinggal pada satu tahap

akan memberikan dampak di masa akan datang.

b. Periode mencari identitas diri

Kini remaja merasa tidak puas lagi untuk sama dengan

teman-temannya. Remaja selalu mencari identitas diri guna menjelaskan

siapa dirinya, apa peranannya, apakah dia masih kanak-kanak atau

telah menjadi orang dewasa. Tugas penting yang dihadapi remaja

adalah menemukan jawaban dari pertanyaan mengenai dirinya,

mencakup keputusan, dan standar tindakan.

D. Sindrom Premenstruasi

1. Defenisi

Sindrom Premenstruasi(PMS) adalah suatu kondisi yang terdiri atas

beberapa gejala fisik, emosi dan perilaku yang dialami oleh seorang

perempuan sebelum datangnya siklus menstruasi, yang menyebabkan ia

mengalami gangguan dalam fungsi dan aktifitas sehari-hari, gejala-gejala

tersebut akan menghilang saat menstruasi tiba (Sylvia, 2010).

Sindrom Prementruasi merupakan kumpulan gejala fisik, psikologis, dan

emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita dan secara konsisten

terjadi selam tahap luteal dari siklus menstruai akibat perubahan hormonal

yang berhubbungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovum)

dan menstruasi. Gejala-gejala tersebut biasanya terjadi secara reguler pada

7-10 hari sebelum datangnya menstruasi dan biasanya akan menghilang pada

saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari seteleh menstruasi (Waluyo,

(15)

2. Etiologi/penyebab

Penyebab yang pasti dari premenstruasi sindrom belum diketahui, dapat

bersifat kompleks dan multifaktorial, yaitu berhubungan dengan faktor

hormonal, genetik, sosial, perilaku, biologis dan psikis, sebagai berikut:

a. Faktor hormonal yakni terjadi ketidakseimbangan antara hormon

estrogen dan progesteron.

b. Faktor kimiawi yakni berasal dari bahan-bahan kimiawi tertentu

didalam otak seperti serotonin (neurotransmitter), berubah-ubah

selama siklus menstruasi, serotonin sangat mempengaruhi suasana

hati.

c. Faktor genetik, yaitu insidensi sindrom premenstruasi dua kali lebih

tinggi pada kaembar satu telur dbandingkan kembar dua telur.

d. Faktor psikologis, yaitu stress sangat besar pengaruhnya terhadap

kejadian premenstruasi sindrom.

e. Faktor gaya hidup, yaitu pengaturan pola makan, kebiasaan merokok

dan minum alkohol dan kurang berolahraga.

f. Usia, PMS semakin sering dan mengganggu dengan bertambahnya

usia, terutama antara usia 30-45 tahun.

g. Defisiensi endorphin (Waluyo, 2009).

3. Tanda dan gejala

Adapun gejala sindrom pramenstruasi mencakup, yakni:

1. Gejala fisik, terdiri atas:

a. Payudara membengkak dan terasa nyeri

b. Perut membengkak dan menggembung, serta mengalami sembelit

(16)

c. Nyeri kepala dan migren

d. Membengkaknya tangan dan kaki

e. Bertambahnya berat badan

f. Otot menjadi kaku dan nyeri

g. Sendi-sendi kaku dan nyeri

h. Mual dan muntah

2. Gejala emosi dan perilaku:

a. Depresi

b. Cemas dan serangan panik

c. Sulit tidur

d. Perubahan minat dan gairah seksual

e. Mudah tersinggung

f. Bermusuhan dan marah yang meledak-ledak

g. Meningkatnya selera makan trehadap makanan-makanan tertentu

(terutama garam dan gula)

h. Meningkat dan menurunnya mood

i. Sulit konsentrasi

j. Merasa lemah dan lelah (Sylvia, 2010)

4. Klasifikasi

Tipe dan gejala PMS bermacam-macam. Dr.Guy E. Abraham, ahli

kandungan dan kebidanan dari fakultas kedokteran UCLA, AS, membagi

PMS menurut gejalanya yakni PMS tipe A, H, C, dan D. Delapan puluh

persen gangguan PMS termasuk tipe A. Penderita tipe H sekitar 60%. PMS

(17)

mengalami gejala gabungan, misalnya tipe A dan D secara bersamaan. Setiap

tipe memiliki gejalanya sendiri, yakni:

a) PMS tipe A (Anxiety)

Ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif, saraf tegang,

perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan

sampai sedang saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat

ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron: hormon estrogen

terlalu tinggi dibandingkan hormon progesteron. Pemberian hormon

progesteron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa

peneliti mengatakan, pada penderita PMS bisa jadi kekurangan vitamin

B6 dan magnesium. Penderita PMS A sebaiknya banyak mengkonsumsi

makanan berserat dan membatasi atau mengurangi minum kopi.

b) PMS tipe H (Hyperhydration)

Tipe ini memiliki gejala edema (pembengkakan), perut kembung,

nyeri pada buah dada, pembengkakan pada tangan dan kaki, peningkatan

berat badan sebelum haid. Gejala tipe ini dapat juga dirasakan bersamaan

dengan tipe PMS yang lain. Pembengkakan itu terjadi akibat

berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel) karena tingginya

asupan garam atau gula pada diet penderita. Pemberian obat diuretika

untuk mengurangi retensi (penimbunan) air dan natrium pada tubuh

hanya mengurangi gejala yang ada. Untuk mencegah terjadinya gejala ini

penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pada diet

(18)

c) PMS tipe C (Craving)

Tipe ini ditandai dengan rasa lapar ingin mengkonsumsi makanan

yang manis-manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya

gula). Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam

jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung

berdebar, pusing kepala yang terkadang sampai pingsan. Hipoglikemia

timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa

ingin menyantap makanan manis dapat disebabkan oleh stres, tinggi

garam dalam diet makanan, tidak terpenuhinya asam lemak esensial

(omega 6), atau kurangnya magnesium

d) PMS tipe D (Depression)

Tipe ini ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah,

gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata

(verbalisasi), bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau

mencoba bunuh diri. Biasanya PMS tipe D berlangsung bersamaan

dengan PMS tipe A, hanya sekitar 3% dari seluruh tipe PMS benar-benar

murni tipe D.PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan

hormon progesteron dan estrogen, dimana hormon progesteron dalam

siklus haid terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon estrogennya.

Kombinasi PMS tipe D dan TIPE A dapat disebabkan oleh beberapa

faktor yaitu stres, lkekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan

penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin

B (terutama B6). Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung

vitamin B6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS

(19)

5. Pencegahan dan Penanganan

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mencegah dan menangani

sindrom premenstruasi yaitu:

a) Edukasi dan konseling

Tatalaksana pertama kali adalah meyakinkan seorang wanita bahwa

wanita lainnya pun ada yang memiliki keluhan yang sama ketika

menstruasi. Pencatatan secara teratur siklus menstruasi setiap bulannya

dapat memberikan gambaran seorang wanita mengenai waktu terjadinya

sindrom premenstruasi. Sangat berguna bagi seorang wanita dengan

sindrom pramenstrusi untuk mengenali gejala yang akan terjadi sehingga

dapat mengantisipasi waktu setiap bulannya ketika ketidakstabilan emosi

sedang terjadi.

b) Modifikasi gaya hidup

Wanita dengan gejala ini sebaiknya mendiskusikan masalahnya

dengan orang terdekatnya, baik pasangan, teman, maupun keluarga.

Terkadang konfrontasi atau pertengkaran dapat dihindari apabila

pasangan maupun teman mengerti dan mengenali penyebab dari kondisi

tidak stabil wanita tersebut.

c) Diet (pola konsumsi)

Penurunan asupan garam dan karbohidrat (nasi, kentang, roti) dapat

mencegah edema (bengkak) pada beberapa wanita. Penurunan konsumsi

kafein (kopi) juga dapat menurunkan ketegangan, kecemasan dan

insomnia (sulit tidur). Pola makan disarankan lebih sering namun dalam

porsi kecil karena berdasarkan bukti bahwa selama periode premenstruasi

(20)

badan, karena berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko

menderita sindrom premenstruasi (PMS).

d) Olahraga /latihan fisik

Olahraga berupa lari dikatakan dapat menurunkan keluhan

premenstrual syndrome. Berolahraga dapat menurunkan stress dengan

cara memiliki waktu untuk keluar dari rumah dan pelampiasan untuk rasa

marah atau kecemasan yang terjadi. Beberapa wanita mengatakan bahwa

berolah raga ketika mereka mengalami pre-menstrual sindrom dapat

membantu relaksasi dan tidur di malam hari.

e) Obat-obatan

Apabila gejala premenstrual syndrome begitu hebatnya sampai

mengganggu aktivitas sehari-hari, umumnya modifikasi hidup jarang

berhasil dan perlu dibantu dengan obat-obatan.Asam mefenamat (500

mg, 3 kali sehari) berdasarkan penelitian dapat mengurangi gejala

premenstrual syndrome seperti dismenorea dan menoragia (menstruasi

dalam jumlah banyak) namun tidak semua. Asam mefenamat tidak

diperbolehkan pada wanita yang sensitif dengan aspirin atau memiliki

risiko ulkus peptikum.Kontrasepsi oral dapat mengurangi gejala

premenstrual syndrome seperti dismenorea dan menoragia, namun tidak

berpengaruh terhadap ketidakstabilan mood.

Pada wanita yang sedang mengkonsumsi pil KB namun mengalami

gejala premenstrual syndrome sebaiknya pil KB tersebut dihentikan

sampai gejala berkurang.Obat penenang seperti alparazolam atau

triazolam, dapat digunakan pada wanita yang merasakan kecemasan,

(21)

digunakan bagi mereka yang memiliki gejala premenstrual syndrome

Referensi

Dokumen terkait

Data dituliskan dengan lengkap, tidak menyebutkan metode/hukum yang digunakan sebagai dasar penyelesaian soal, pengolahan data dilakukan dengan langkah yang urut

• Jika dua switch atau bridge memilki prioritas yang sama, maka barulah MAC address digunakan untuk menentukan mana di antara keduanya yang memiliki prioritas paling rendah.

Model-model ini menggunakan total akrual dan model regresi untk menghitung akrual yang diharapkan ( expected accrual ) dan akrual yang tidak diharapkan (

Periodic maintenance ialah pelaksanaan service yang dilakukan setelah unit beroperasi dalam jumlah jam tertentu. Periodic maintenance juga terbagi menjadi tiga

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test data awal (N=63)

(2) Dalam hal suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan

Program aplikasi Pengingat Imunisasi Bayi berbasis SMS Gateway di Desa Bligo Kecamatan Candi, Sidoarjo yang dibuat penulis masih jauh dari sempurna, hal ini

Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara burnout dengan