• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Apa itu Motivasi ?

• Apa itu “motivasi”? Ditinjau dari

etimologinya

, “motivasi”

berasal dari kata Latin

motivus atau motum

yang berarti

menggerakkan atau memindahkan

. Dari asal-usul kata ini,

Lorens Bagus, dalam Kamus Filsafat, mengartikan motivasi

atau motif sebagai dorongan sadar dari suatu tindakan untuk

merumuskan kebutuhan-kebutuhan tertentu manusia. Motivasi

memainkan peranan penting dalam menilai tindakan manusia,

karena pada motif-motif itulah terkandung arti subyektif dari

tindakan tertentu bagi orang tertentu.

(3)

suatu k

ondisi

yang

menyeb

abkan

atau

menim

bulkan

perilak

u

terten

tu dan y

ang

membe

ri arah

dan ke

tahana

n

pada tin

(4)

Alan Ralston

termotivasi untuk

terus bertahan

hidup, memotong

lengannya untuk

membebaskan diri

dari batu yang

menjepitnya pada

saat panjat tebing

.

(5)

Klasifikasi motive

Berdasarkan asalnya:

1. Motive dasar/primer/

drive/need

: motive yang dibawa sejak

lahir. Berhubungan dengan kelangsungan hidup individu dan

erat hubungannya dengan kebutuhan biologis, misal: makan,

minum, hubungan seksual.

2. Motive yang dipelajari/sekunder/psikologis: motive yang

dipelajari dari lingkungannya, misal: motif untuk mentaati

sopan santun, bergaul,

Akibat motive yang dipelajari:

Tujuan menjadi lebih khusus

Motive dapat digabung menjadi lebih kompleks

(6)

Klasifikasi menurut Woodworth

1. Motive yang berdasarkan kebutuhan internal dan

jasmani, misal: lapar

timbul motive mencari

makanan.

2. Motive darurat/emergensi: motive yang muncul

bila situasi menuntut aktivitas yang cepat dan

kuat.

(7)

Klasifikasi berdasarkan terjadinya

1. Motive intrinsik: motive yang timbul dari

dalam diri seseorang tanpa ada pengaruh

dari luar. Misal: siswa belajar karena ingin

pandai.

(8)

Motive dan tingkah laku

Hubungan antara motive dan tingkah laku

manusia sering tidak begitu jelas.

Motive yang sama dapat muncul dalam

tingkah laku yang berbeda

Tingkah laku yang sama bersumber dari

motive yang berbeda.

Berbagai motive yang berbeda muncul di

(9)

Direction

= arah

Persistence

= ketekunan

Intensity

= keseriusan

9

Motivasi ?

I was

saying

"I'm the

greatest”

long

before

I believed

it.

It's not that

I'm so

smart, it's

just that I

stay with

problems

(10)

Teori-teori Motivasi

Teori-Teori

Kebutuhan:

• Drive-Reduction

Theory

• Homeostasis

• Incentives

• Teori kebutuhan

Maslow

• Teori Dua Faktor

Herzberg

Process

theories

• Expectancy

Theory

(11)

Maslow

• Teori Hierarki (Abraham H.Maslow, 1943)

• Teori ERG (Clayton Alderfer, 1972)

• Teori Kesehatan – motivator / Dua Faktor (Frederick Herzberg,1966)

• Teori Motivasi X dan Y (Douglas McGregor)

• Teori Motivasi kebutuhan (McClelland)

• Teori Harapan (Victor H.Vroom, 1964)

• Teori penetapan tujuan /

goal setting theory

(Edwin Locke)

Alderfer Herzberg Mcgregor Mc Clelland

Teori Motivasi

(12)
(13)

Teori Psikologi Insting &

Evolusi

Insting atau

Naluri adalah perilaku kompleks yang

mempunyai pola tetap pd seluruh spesies yang

berbeda dan tidak dipelajari

(Tinbergen, 1951).

Wanita membangun berbagai jenis rumah

burung membangun hanya satu jenis sarang.

(14)
(15)

Drive-Reduction Theory

•Teori Reduksi Dorongan

gagasan bahwa kebutuhan fisiologis menciptakan dorongan

(drive) yang memotivasi organisme untuk memenuhi

kebutuhan

(16)

Arousal Theory =

Teori Gairah

• Orang-orang mencari

tingkat optimal gairah

yang bisa

(17)

Teori Psikososial

:

1. Incentive

-motivation =

motivasi Insentif -

hasil dari

“tarikan" rangsangan

lingkungan eksternal

2. Cognitive

-motivation =

(18)

Incentive

Where our needs

push,

incentives

(positive

or negative stimuli)

pull

us in reducing our

drives.

Dimana kebutuhan kita dorong, insentif (rangsangan positif atau

negatif) menarik kita dalam mengurangi drive kita.

(19)

1. Hierarki kebutuhan Maslow:

interaksi kebutuhan biologis,

psikologis, dan sosial; motif

yang lebih rendah (fisiologis

dan keamanan) harus

dipenuhi sebelum kebutuhan

yang lebih tinggi (milik,

harga diri)

(20)
(21)

Teori Hierarki

Abraham H. Maslow (1943,1954)

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :

(1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex;

(2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual;

(3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs);

(4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan

(5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk

mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa :

• Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang; Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan

kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.

• Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.

(22)

Maslow

(23)

Teori Kesehatan – motivator

/ Dua Faktor

Frederick Herzberg (1966)

• Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang

mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber

dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene

atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang

berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang

dalam kehidupan seseorang.

• Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain

ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan

bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan

faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status

seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan

(24)

Jetidak puasan

dan

Tidak termotivasi

Tidak puas

tetapi

Tidak termotivasi

Kepuasan positif

dan termotivasi

Faktor

Kebersihan

•Kebijakan perusahaan

•Kualitas pengawasan

• Hubungan dengan orang lain

•kehidupan pribadi

•Tingkat gaji

•keamanan pekerjaan

• kondisi kerja

Faktor Motivasi

•Achievement = prestasi

•Career advancement = kemajuan karir

•Personal growth = pertumbuhan pribadi

•Job interest = minat pekerjaan

•Recognition = pengakuan

•Responsibility = tanggung jawab

(25)
(26)

Teori Kebutuhan

Maslow

Herzberg

Hygiene

Motivators

Factors

Social

Safety

Physiological

Self-Actualisation

(27)

Prentice Hall, 2001 Chapter 6 27

Expectancy Theory =

Teori Pengharapan

(Vroom)

3. Rewards-Personal goals relationship = Valence

1. Effort-Performance relationship = Expectancy

2. Performance-Rewards relationship = Instrumentality

Individual

Effort

Individual

Performance

Personal

Goals

Organisational

Rewards

1

2

(28)

Teori Goal Setting = Penetapan Tujuan

Tujuan

khusus Sulit Diterima

Dampak pd Diri

Directs attention Energises

Encourages persistency New strategies developed

Feedback

(29)

Motivasi

Sumber motivasi :

(30)

Motivasi

internal

dorongan dari

dalam diri untuk

melakukan

sesuatu.

(31)

Motivasi eksternal

dorongan yang diperoleh dari faktor luar

(32)

Pikirkan !!!

Apa bakat dan minatmu?

Apa tujuan karirmu yang ingin

dicapai?

Apa yang ingin kau raih dalam 2 tahun

ini?

(33)

Memotivasi Diri Sendiri

Lakukan sekarang

• Mulailah dari yang ringan

• jangan menunggu datangnya mood

atau inspirasi

(34)

Teori ERG

Clayton Alderfer (1972)

• Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness

(kebutuhanuntuk berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan)

• Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting. Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self actualization” menurut Maslow. Kedua, teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu diusahakan pemuasannya secara serentak.

Apabila teori Alderfer disimak lebih lanjut akan tampak bahwa :

• Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya; • Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang lebih

rendah telah dipuaskan;

• Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.

(35)

ERG Theory

(36)

Teori Motivasi X dan Y

(Douglas McGregor)

Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer

berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung

membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.

Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X:

• Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya. • Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan

hukuman untuk mencapai tujuan.

• Karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, di mana ini adalah asumsi ketiga. • Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan

sedikit ambisi.

Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada pula empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y.

• Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat atau bermain. • Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan.

• Karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggungjawab. *Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang

(37)
(38)

Teori Motivasi kebutuhan

(McClelland)

Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:

• kebutuhan pencapaian: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil. • kebutuhan kekuatan: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga

mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.

• kebutuhan hubungan: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.

(39)

Teori Harapan

Victor H.Vroom (1964)

Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul “Work And Motivation”

mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai “ Teori Harapan”. Menurut teori

ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan

perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang

diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan

tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya

mendapatkannya.

(40)

Teori penetapan tujuan

/

goal setting theory

(Edwin Locke)

Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam

mekanisme motivasional yakni : (a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; (b) tujuan-tujuan

mengatur upaya; (c) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan (d) tujuan-tujuan menunjang

strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan. Bagan berikut ini menyajikan tentang model

instruktif tentang penetapan tujuan.

(41)

Konflik Motive

1. Konflik Approach – Approach

individu menghadapi 2 motive yang

sama-sama mengandung nilai-nilai positip dan

kadar nilainya hampir sama kuat.

Ini terjadi jika seseorang dalam waktu yang

bersamaan menghadapi berbagai motive, sehingga

di dalam dirinya akan terjadi pertentangan

(42)

Konflik Motive

2. Konflik Approach – Avoidance

individu menghadapi satu obyek yang mengandung

nilai positip dan nilai negatif.

3. Konflik Avoidance – Avoidance

individu menghadapi situasi yang sama-sama

mempunyai nilai negatif. Yang menjadi konflik

adalah individu harus menerima salah satu.

O

+

(43)

Konflik Motive

4. Konflik Approach – Avoidance

individu menghadapi 2 motive yang

sama-sama mengandung sekaligus nilai positip dan

nilai negatif, hal ini menimbulkan respon

untuk menghindari atau mendekati.

(44)

Reaksi terhadap konflik

1. Mengadakan seleksi/pemilihan, akan mudah dilakukan

bila perbedaan nilainya sangat jelas.

2. Mengadakan kompromi, misalnya menggabungkan

keduanya, tetapi tidak semua konflik dapat

dikompromikan, atau memilih satu obyek dahulu untuk

dipuaskan, kemudian pindah ke obyek lain (shifting).

3. Sikap meragukan, sering terjadi bila orang menghadapi

(45)

Prinsip Goal Gradient >< Gradient of

Avoidance

• Prinsip goal gradient: semakin dekat individu

pada tujuan semakin besar motivenya.

• Tindak lanjutnya: tujuan yang panjang

dibagi-bagi menjadi beberapa unit tujuan yang lebih

kecil.

(46)

Mengukur Motive

• Motive juga mempunyai aspek kuantitatif, sehingga

kekuatan motive dapat diukur, tetapi motive tidak

dapat diukur secara langsung, melainkan dengan cara

tidak langsung, misalnya dengan mengukur tingkah

lakunya.

(47)

Metode untuk mengukur motive

1.

Metode Obstruction/rintangan

percobaan untuk mengukur beberapa motive

antara lain motive maternal, haus, lapar, seksual,

eksplorasi

C

B

A

D

(48)

Jalannya percobaan metode rintangan

• Ada 2 motive secara bersamaan yang diukur,

kedua motive harus berlawanan, misalnya

motive mendapatkan makanan/air dengan

motive menghindari rasa sakit.

• Motive mana yang paling kuat? Bila motive

mencari makanan lebih kuat daripada

menghindari rasa sakit

tikus mampu

(49)

Hasil penelitian metode rintangan

Beberapa kali percobaan dengan

menggunakan waktu 20 menit, hasil

kekuatan motive dapat diurutkan:

1. Motive maternal

: 22,4 %

2. Motive haus

: 20,4 %

3. Motive lapar

: 18,2 %

4. Motive seksual : 13,8 %

(50)

• Motive2 saling berhubungan, apabila motive

lapar sangat kuat, ternyata motive seksual

menurun. Jadi hubungannya saling

melemahkan.

• Tikus yang berada dalam kondisi sangat haus

dan sangat lapar, ternyata motive haus lebih

besar dari motive lapar.

(51)

2. Metode Belajar

Metode untuk mengukur kekuatan motive tentang

kesiapan terhadap tugas2 yg dipelajari dlm kondisi

motivasi berbeda. Dlm kondisi motive kuat

subyek

lebih cepat belajar.

Jalannya percobaan:

Dalam percobaan ini, tikus dibagi dalam 3 kelompok:

1. Tikus dlm kondisi sangat lapar dan sangat haus

2. Tikus dlm kondisi sangat lapar dan agak haus

3. Tikus dlm kondisi agak lapar dan sangat haus

Waktu yang digunakan untuk penelitian 9 hari.

Selama 9 hari, tikus diberi makanan campuran bekatul. 9 hr

kmd incentifnya air. Ternyata kelompok yg belajar lbh cepat adl

kelp pertama, yi tikus dlm kondisi sangat lapar dan sangat haus.

Mereka mengalami kesiapan dlm mempelajari dan

(52)

3. Metode Kuesioner

Metode kuesioner digunakan untuk

mengukur motive pada manusia.

Hasil penelitian, ternyata dlm kehidupan

sehari-hari, urutan kekuatan motive pada

manusia:

a. Motive lapar

b. Motive cinta pada keturunan (maternal)

Referensi

Dokumen terkait

pada mahasiswa FKIP Universitas Lampung angkatan 2014 yang berasal dari. luar Propinsi Lampung dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

jasa Raharja (Persero) Perwakilan Tangerang pada pelaksanaan sistem informasi DASI-JR dalam peningkatan pelayanan pembayaran dana santunan kepada masyarakat di Wilayah Tangerang

Perlu diingat bahwa unsur-unsur tubuh sedimen dasar yang ada dalam sistem ini sama dengan unsur-unsur tubuh sedimen yang ada di muara sungai

sekumpulan orang yang memiliki anggota yang lengkap dan masing-masing anggotanya diwajibkan untuk menghormati anggota yang lebih tua, selain itu juga memiliki ikatan

pilih tidak terdaftar dalam pemilu terdaftar dalam daftar pemilih

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa semua sampel minyak dalam keadaan cair pada suhu ruang (±27ºC) namun ketika pada suhu rendah (±5ºC) terjadi perubahan fase pada beberapa

Penelitian umumnya mencakup dua tahap, yaitu penemuan masalah dan pemecahan masalah. Penemuan masalah dalam penelitian meliputi identifikasi bidang masalah, penentuan

Analisis spasial wilayah potensial PKL menghasilkan peta tingkat wilayah potensial yang tersebar sepanjang Jalan Dr.Radjiman berdasarkan aksesibilitas lokasi dan