• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Proyek Pabrik Barium Karbonat dari Karbon Dioksida dan Barit Kapasitas 100 Ton/Tahun - Ubaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Desain Proyek Pabrik Barium Karbonat dari Karbon Dioksida dan Barit Kapasitas 100 Ton/Tahun - Ubaya Repository"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Intisari iii

Desain Proyek Pabrik Barium Karbonat dari Karbon Dioksida dan Barit

INTISARI

Barium karbonat merupakan senyawa kimia yang berasal dari bahan dasar

barium dan berguna sebagai bahan dalam perindustrian lain seperti keramik, gelas,

sampai ke pengeboran minyak. Melihat banyaknya industri yang membutuhkan

barium karbonat dan keberadaan pabrik barium karbonat di Indonesia tidaklah

banyak serta tingkat impor yang makin meningkat dari tahun ke tahun . Hal

tersebut yang menjadi pertimbangan untuk mendesain proyekbarium karbonat.

Dalam desain proyek barium karbonat ini, ada beberapa metode dalam

proses pembuatannya. Perbedaan proses pembuatan barium karbonat didasarkan

pada proses presipitasi barium sulfide (BaS). Salah satunya adalah proses

presipitasi menggunakan karbon dioksida. Proses tersebut dipilih dalam

perancangan pabrik ini karena pada proses awal pabrik ini dihasilkan karbon

dioksida yang jumlahnya sangat melimpah sehingga kebutuhan karbon dioksida di

tangki presipitasi dapat dipenuhi tanpa mengeluarkan biaya tambahan lagi. Selain

itu penggunaan karbon dioksida dapat membantu mengurangi masalah

pencemaran udara termasuk mengurangi efek rumah kaca.

Mula- mula bahan baku BaSO4 dan Coke direaksikan dengan gas karbon

monoksida di dalam rotary kiln (B-150) pada rentang suhu 11000C sampai

12000C. Dari hasil reaksi tersebut dihasilkan barium sulfide (BaS). Barium sulfide

yang keluar dari rotary kiln (B-150) berukuran sekitar 10-200 mesh. Kemudian

dihancurkan dengan menggunakan wet ball milling (C-160). Setelah itu barium

sulfide masuk ke screen (H-161) untuk memperoleh ukuran yang serempak (±20

mesh). Selanjutnya BaS akan dilarutkan dengan air di dalam tangki leaching

(M-210). Padatan hasil leaching kemudian dipisahkan menggunkan rotary drum filter

(H-220). Larutan BaS selanjutnya akan direaksikan dengan gas karbon dioksida di

dalam tangki persipitasi (R-310). Dari hasil reaksi tersebut dihasilkan barium

karbonat (BaCO3). Selanjutnya BaCO3 yang diperoleh akan dipisahkan dengan

rotary drum filter (H-320) sehingga dapat di peroleh padatan BaCO3 dengan kadar

air yang lebih rendah. Setelah itu padatan BaCO3 dikeringkan menggunakan

rotary dryer (B-410), yang bertujuan untuk memperoleh padatan BaCO3 dengan

(2)

Intisari iv

Desain Proyek Pabrik Barium Karbonat dari Karbon Dioksida dan Barit

rotary cooler (B-420). Selanjutnya padatan BaCO3 dihancurkan dengan dry ball

mill (C-430). Tahap terakhir padatan BaCO3 diumpankan ke screen (H-431) untuk

memeperoleh ukuran yang diinginkan.

Pabrik Barium Karbonat ini direncanakan akan beroperasi secara kontinyu

selama 24 jam per hari dan 300 hari kerja dalam setahun, dan kapasitas produksi

sebesar 100 ton / hari. Data- data pabrik adalah sebagai berikut :

Sistem operasi : Kontinyu

Lama operasi : 300 hari kerja/tahun

: 24 jam/hari

Kapasitas produksi : 100 ton/hari

Kemurnian : 99%

 Bahan baku utama:

 Barium Sulfat (BaSO4) : 35.485.700,40 kg/tahun

 Coke : 5.653.516,25 kg/tahun

 Batu Bara : 3.170.704,36 kg/tahun

 Tawas : 149.107,13 kg/tahun

 Resin Asam (Kation) : 2.472,3241 liter/tahun

 Resin Basa (Anion) : 3.973,3781 liter/tahun

 Utilitas :

 Air PDAM : 30 m3/hari

 Air sungai : 788,9266 m3/hari

 Bahan bakar (diesel oil) : 3.172,648 lbm/hari

 Listrik : 605 kW

 Lokasi pabrik : Gresik, Jawa Timur

 Luas pabrik : 8.000 m2

 Jumlah tenaga kerja : 82 Orang

 Pembiayaan :

 FCI (modal tetap) : Rp. 206.774.587.722,05

 WC (modal kerja) : Rp. 36.489.633.127,42

 TCI (investasi total) : Rp. 243.264.220.849,47

 TPC (biaya produksi total) : Rp. 177.320.569.571,40

(3)

Intisari v

Desain Proyek Pabrik Barium Karbonat dari Karbon Dioksida dan Barit

 Analisa ekonomi :

 IRR : 21,54 %

 ROE : 32,96 %

 POT : 5 tahun

 BEP : 26,80 %

Dari uraian di atas, baik dari segi teknik, ekonomis, legalitas maupun

lingkungan, desain proyek pabrik barium karbonat dari karbon dioksida dan barit

Referensi

Dokumen terkait

Syukur kepada yang Kuasa atas segala limpahan kasih dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II yang

The theory of learning style used in this research was from Pritchard (2009) that was strengthened by Fauziati (2010). This was a qualitative research. The research

Group guidance by using games. Dalam beberapa kasus dijumpai konselor dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok kepada siswa hanya sebatas menjelaskan atau memberi

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode pengklasifikasian buah manggis dengan acuan citra fitur warna RGB yang dihasilkan melalui kamera pemindai yang

UNCITRAL berperan dalam mengharmonisasi hukum tiap negara mengenai transaksi perdagangan elektronik atau electronic commerce ( e-commerce) internasional dengan

biaya sekolah yang dibebankan pada peserta didik dan orangtua peserta didik , dan lagi- lagi dana yang cukup besar dari APBN dan APBD yang cukup besar di dunia pendidikan

Responden yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah ini 9% setuju untuk membayar Rp.200 per kantong plastic, 86% tidak setuju untuk membayar Rp.200, dan masih ada

Efectivamente, dos palabras de bienvenida para ofreceros a todos en nombre de la ciu- dad de Vitoria-Gasteiz nuestra más cordial y entrañable bienvenida a esta ciudad y a este